Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satrio Kusrianto Rachmadi
"Penelitian ini berfokus pada tiga lagu karya Jan Böhmermann yang berjudul : Besoffen bei Facebook, Wir sind Versandsoldaten dan Ich hab Polizei. Penelitian ini menggunakan teori semantik Patrick Griffiths untuk menganalisis makna dalam satire pada lagu-lagu karya Jan Bohmermann. Data dalam penelitian ini berupa potongan-potongan lirik berunsur satire dari tiga lagu Jan Bohmermann. Secara umum satire adalah instrumen linguistik yang digunakan untuk menunjukkan dan memberikan kritik terhadap norma, moral, dan irasionalitas pada individu dan masyarakat. Tema-tema lagu karya Jan Böhmermann sangat dekat dengan kehidupan masyarakat di Jerman dalam empat tahun terakhir. Kritik sosial akan tumbuh sebagai sebuah pembelaan akan kebenaran dan keadilan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini ialah penerapan jenis satire Juvenalian dalam lirik lagu-lagu Jan Bohmermann.
The research focuses on three songs by Jan Böhmermann titled: Besoffen bei Facebook, Wir sind Versandsoldaten and Ich hab Polizei. The study used the semantic theory of Patrick Griffiths to analyse the meaning of satire on songs by Jan Bohmermann. The Data in this study contained satire lyrical pieces of the three songs of Jan Bohmermann. In general satire is a linguistic instrument used to demonstrate and provide criticism of norms, morals, and irrationality in individuals and communities. The themes of the song by Jan Bohmermann are very close to German people life in the last four years. Social criticism will grow as a defense of truth and justice. The conclusion derived from this study was the implementation of the type of the Juvenalian satire in the lyrics of the songs of Jan Bohmerman."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Sella Oktaviani
"Skripsi ini menyajikan mengenai analisis gaya bahasa pada lirik lagu campursari. Salah satu musisi yang lagunya memiliki banyak gaya bahasa adalah Koko Thole. Oleh karena itu, sumber data diambil dari album The Best Campursari Koko Thole. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif untuk mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa pada lirik lagu campursari Koko Thole. Berdasarkan konsep Gorys Keraf mengenai gaya bahasa, ditemukan beberapa gaya bahasa yang paling dominan yaitu gaya bahasa retoris aliterasi, asonansi dan gaya bahasa kiasan personifikasi. Gaya bahasa yang ditemukan menunjukan bahwa lagu-lagu Koko Thole tidak memiliki lirik sederhana, lagu-lagunya juga berbeda dengan lagu campursari pada umumnya.

This thesis presents about language style in campursari rsquo s song lyrics. One of musician who has song lyric with many language elements is Koko Thole. Therefore, this thesis took The Best Campursari Koko Thole rsquo s album as data source. According to Gorys Keraf rsquo s about language style, have find some language style. That most dominant language style that find is asonance rhetorica rsquo s style, alitration rhetorical rsquo s style, personification figures style. Those language style shows that Koko Thole's song lyric is not simple and easy to undesratnd, his songs also different with the general campursari rsquo s song.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imtya Rahmi Lazuardini
"Pada situasi bilingualisme dapat terjadi pemakaian bahasa secara bergantian, salah satunya disebut dengan campur kode. Dalam proses campur kode tidak dapat dihindari adanya interferensi atau masuknya unsur-unsur bahasa ibu terhadap bahasa lain yang dituturkan oleh bilingual, salah satunya yakni dalam bentuk interferensi bunyi. Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh bunyi bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo yang diserap dari bahasa Indonesia pada tiga lagu karya Ricky Risolles. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan peran distribusi fonem dalam interferensi bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo yang digunakan sebagai objek penelitian. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang diambil dari tiga lagu karya Ricky Risolles. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat interferensi fonologis bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo pada tiga lagu karya Ricky Risolles, dan dapat disimpulkan terdapat delapan kata bahasa Indo yang mengalami perubahan bunyi akibat interferensi, yakni: 'kentoet, sajoer lodeh, mata gelap, boleh, gatal, ngentot, putih, dan tjeplok'.

In the situation of bilingualism, there is a possibility of two languages used alternately, one of which is called code mixing. In the process of code mixing, it cannot be avoided that there will be interference of the mother language elements to another language that is spoken by a bilingual. One of the interference is at the sound level. This research discusses how Dutch influence on the vocabulary of Indo language which absorbs from the Indonesian on three songs by Ricky Risolles. The aim of this research is to explain the role of phoneme distribution interference in Dutch towards the Indo language vocabularies in the research objects. The descriptive qualitative method is used to analyze the data that are taken from three songs by Ricky Risolles. The results show that there is interference of Dutch phonology towards Indo language vocabulary in the three songs. It can be concluded that there are eight words of Indo language that sustain the changes of sound due to the interference, namely: 'kentoet, sajoer lodeh, mata gelap, boleh, gatal, ngentot, putih, and tjeplok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andreani Ayudhaningtri
"Puisi merupakan salah satu media penyampaian ungkapan perasaan penyair dengan bahasa yang indah dan padat. Makna yang terdapat dalam suatu puisi dapat diungkapkan melalui penggunaan kata, frasa, dan kalimat serta gaya bahasa. Paper ini membahas makna dan penggunaan gaya bahasa dalam puisi Heilloze Wandeling karya Jan Campert. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui jenis makna dan gaya bahasa yang terdapat dalam puisi Heilloze Wandeling.
Analisis makna pada paper ini didasarkan pada pembagian makna secara konotatif dan denotatif, sementara analisis gaya bahasanya dilakukan berdasarkan 7 kelompok besar gaya bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penggunaan 2 gaya bahasa yang dominan yaitu gaya bahasa asonansi, hiperbola dan terdapatnya penggunaan makna denotatif dan konotatif secara sporadis yang membuat puisi ini terasa hidup, menarik dan bermakna dalam dilihat dari segi bahasa dan maknanya.

Poetry is one of the media that delivers the feelings of the poet using the beauty of language and its deep meanings. The meaning of poetry can be brought to the reader?s attention by using words, phrases, sentences and figure of speeches. By using the qualitative descriptive approach, this paper tends to identify the meanings and the use of figure of speeches in the poem Heilloze Wandeling written by Jan Campert.
This study is based on the two meanings namely the denotative- and connotative meanings and also the 7 categories of figure of speeches. The study shows that assonance and hyperbole are the two most commonly used figure of speeches in the poem and that the denotative- and connotative meanings are used sporadically in every couplet throughout the poem. Those two components (namely types of meanings and the figure of speeches) make the poetry come to live, attractive and deeply meaningful.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Vina Fairuzzahra
"ABSTRAK
Penggunaan gaya bahasa lazim ditemukan dalam lirik lagu bahasa Jepang. Maka dari itu, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu bahasa Jepang. Sumber data dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik snowball sampling, sedangkan macam data yang dijaring meliputi frasa dan klausa dalam lirik lagu bahasa Jepang yang mengandung gaya bahasa. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu identifikasi, klasifikasi, dan menemukan pola. Selanjutnya, penarikan kesimpulan dilakukan menggunakan metode induktif. Analisis data dijabarkan secara deskriptif dengan berlandaskan pada teori stilistika dan teori gaya bahasa oleh Seto Kenichi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan macam gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu pop bahasa Jepang tahun 2014-2018, yaitu metafora, simile, personifikasi, alusio, pertanyaan retoris, repetisi, inversi, dan hiperbola. Di antara delapan macam gaya bahasa tersebut, pertanyaan retoris adalah gaya bahasa yang kerap digunakan dalam lirik lagu bahasa Jepang.

ABSTRACT
The usage of style of language is commonly found in Japanese lyric song. Therefore, this research analyzed about the usage of style of language in Japanese lyric song. This research aimed to describe the usage of style of language in Japanese lyric song. The source of data was decided based on snowball sampling method, while the types of captured data were phrase and clause in Japanese lyric song which contained style of language. The analyzing of data had been done through three steps, which were identification, classification, and finding pattern. The analyzed data were explained in descriptive way based on stylistic theory and Seto Kenichi s style of language theory. The result of this research showed that there were eight types of style of language commonly used in Japanese lyric songs which released in 2014-2018. Those were metaphor, simile, personification, allusion, rhetorical question, repetition, inversion, and hyperbole. Among these types, rhetorical question was the style of language that was most commonly used in Japanese lyric song."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Marhafianti
"Salah satu jenis aliran dari seni musik adalah Indorock. Rudi van Dalm adalah salah satu musisi beraliran Indorock keturunan Indonesia Belanda yang berkarir di Belanda. Dalam lagunya, ia menggunakan dua sampai tiga bahasa yang berbeda, antara lain bahasa Inggris, Belanda dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis alih kode yang digunakan oleh Rudi van Dalm serta fungsinya dalam tiga lagunya yang berjudul Waarom Huil Je, Nona Manis, dan Daar Op De Sawa yang terdapat dalam album “The Very Best of Rudi van Dalm and The Royal Rhythmics.” Dalam menjawab permasalahan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teori jenis dan fungsi alih kode dari Appel dan Muysken (2005). Hasil dari analisis menunjukan bahwa dari tiga lagu yang diteliti, terdapat dua jenis alih kode yang digunakan yaitu inter sentential dan intra setential dan fungsi yang digunakan oleh van Dalm adalah poetic function dan pathic function.

One of the genres of music is Indorock. Rudi van Dalm is an Indorock musician of Indonesian- Dutch descent who has a career in the Netherlands. In some of his songs, he uses two to three different languages, including English, Dutch and Indonesian. This study aims to describe the types of code-switching used by Rudi van Dalm and its function in three of his songs entitled Waarom Huil Je, Nona Manis, and Daar Op De Sawa from the album “The Very Best of Rudi van Dalm and The Royal Rhythmics.” In answering the research problem, the method used in this research is descriptive qualitative and uses the theory of code-switching from Appel and Muysken (2005). The result of the analysis shows that the type of code switching used in the three songs of Rudi van Dalm are inter setential and intra setential and the function used are poetic and pathic fuction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayik Evrie Tiana
"Penelitian ini bermaksud mengungkapkan makna ungkapan-ungkapan bahasa yang terkandung dalam enam (6) lirik lagu Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra dan Suket Teki. Penelitian ini ingin menunjukkan ungkapan-ungkapan apa saja yang terdapat pada lirik lagu karya Didi Kempot. Ungkapan bahasa pada lirik-lirik lagu Didi Kempot ternyata merupakan salah satu unsur terpenting di samping melodi lagu-lagunya. Makna dan pesan moral lagu-lagu Didi Kempot justru terkandung dan tercermin dalam ungkapan-ungkapan bahasanya, bahkan ungkapan-ungkapan itu memaksa pendengar untuk ikut berimajinasi dan berkelana mengarungi pengalamanpengalaman hidupnya yang penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan cinta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memaparkan fakta-fakta yang akurat mengenai suatu fenomena. Hasil dari penelitian ini menemukan 3 jenis ungkapan bahasa dalam lirik-lirik lagu Didi Kempot yaitu bebasan merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, paribasan merupakan ungkapan yang tidak terdapat unsur pengandaian, dan sanepa sebagai ungkapan yang memiliki arti yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru berkaitan dengan penciptaan ungkapan-ungkapan bahasa yang orisinal dan khas dari seorang Didi Kempot sebagai pencipta lagu berbahasa Jawa masa kini.

This study intends to reveal the meaning of the linguistic expressions contained in six (6) lyrics of Didi Kempot's song entitled Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra, and Suket Teki. This study wants to show what expressions are contained in the lyrics of the song by Didi Kempot. The expression of language in the lyrics of Didi Kempot's songs turns out to be one of the most important elements in addition to the melodies of his songs. The meaning and moral message of Didi Kempot's songs are actually contained and reflected in the expressions of the language, in fact, these expressions force the listener to join in the imagination and wander through his life experiences which are full of pain and misery of love. This study uses a qualitative descriptive method by describing accurate facts about a phenomenon. The results of this study found 3 types of linguistic expressions in the lyrics of Didi Kempot's songs, namely bebasan is an expression that has connotations, paribasan is an expression that does not contain presuppositions, and sanepa is an expression that has the opposite meaning. This study aims to provide new insights and knowledge related to the creation of original and distinctive language expressions of Didi Kempot as a contemporary Javanese songwriter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayik Evrie Tiana
"terkandung dalam enam (6) lirik lagu Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra dan Suket Teki. Penelitian ini ingin menunjukkan ungkapan-ungkapan apa saja yang terdapat pada lirik lagu karya Didi Kempot. Ungkapan bahasa pada lirik-lirik lagu Didi Kempot ternyata merupakan salah satu unsur terpenting di samping melodi lagu-lagunya. Makna dan pesan moral lagu-lagu Didi Kempot justru terkandung dan tercermin dalam ungkapan-ungkapan bahasanya, bahkan ungkapan-ungkapan itu memaksa pendengar untuk ikut berimajinasi dan berkelana mengarungi pengalaman-pengalaman hidupnya yang penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan cinta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memaparkan fakta-fakta yang akurat mengenai suatu fenomena. Hasil dari penelitian ini menemukan 3 jenis ungkapan bahasa dalam lirik-lirik lagu Didi Kempot yaitu bebasan merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, paribasan merupakan ungkapan yang tidak terdapat unsur pengandaian, dan sanepa sebagai ungkapan yang memiliki arti yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru berkaitan dengan penciptaan ungkapan-ungkapan bahasa yang orisinal dan khas dari seorang Didi Kempot sebagai pencipta lagu berbahasa Jawa masa kini.

This study intends to reveal the meaning of the linguistic expressions contained in six (6) lyrics of Didi Kempot's song entitled Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra, and Suket Teki. This study wants to show what expressions are contained in the lyrics of the song by Didi Kempot. The expression of language in the lyrics of Didi Kempot's songs turns out to be one of the most important elements in addition to the melodies of his songs. The meaning and moral message of Didi Kempot's songs are actually contained and reflected in the expressions of the language, in fact, these expressions force the listener to join in the imagination and wander through his life experiences which are full of pain and misery of love. This study uses a qualitative descriptive method by describing accurate facts about a phenomenon. The results of this study found 3 types of linguistic expressions in the lyrics of Didi Kempot's songs, namely bebasan is an expression that has connotations, paribasan is an expression that does not contain presuppositions, and sanepa is an expression that has the opposite meaning. This study aims to provide new insights and knowledge related to the creation of original and distinctive language expressions of Didi Kempot as a contemporary Javanese songwriter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diena Hanifa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu “Rasool Al-Hubb” milik Ali Magrebi. Ali Magrebi adalah seorang penyanyi religi pendatang baru dari negara Irak. Lagu “Rasool Al-Hubb” merupakan lagu religi yang dirilis pada bulan April tahun 2020 di akun YouTube Awakening Music. Lagu “Rasool Al-Hubb” adalah lagu kedua Ali Magrebi yang dirilis di bawah naungan Awakening Music. Lirik lagu merupakan salah satu jenis puisi yang dinyanyikan. Peneliti akan membahas lebih lanjut mengenai gaya bahasa yang terkandung di dalam lirik lagu “Rasool Al-Hubb” ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teori gaya bahasa. Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa lirik lagu “Rasool Al-Hubb” memiliki beragam gaya bahasa di dalamnya. Peneliti menemukan terdapat sebanyak total 12 gaya bahasa dalam lirik lagu “Rasool Al-Hubb” dan gaya bahasa terbanyak adalah gaya bahasa apostrof.

This study aims to analyze the style of language contained in the lyrics of the song "Rasool Al-Hubb" belonging to Ali Magrebi. Ali Magrebi is a newcomer religious singer from Iraq. The song "Rasool Al-Hubb" is a religious song released in April 2020 on the Awakening Music YouTube account. The song "Rasool Al-Hubb" is Ali Magrebi's second song released under the auspices of Awakening Music. Song lyrics are one type of poetry that is sung. Researchers will discuss further about the style of language contained in the lyrics of the song "Rasool Al-Hubb". The method used in this research is descriptive qualitative research method with data collection techniques through literature study. The theory that researchers use in this study is the theory of language style. Through this study, the author found that the lyrics of the song "Rasool Al-Hubb" have various styles of language in it. The researcher found that there were a total of 12 language styles in the lyrics of the song "Rasool Al-Hubb" and the most language styles were apostrophes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Tin Hafazoh
"ABSTRAK
Lagu merupakan karya seni yang mengekspresikan sebuah perasaan melalui kata-kata. Penulis lagu menggunakan gaya bahasa untuk membuat lagu menjadi puitis. Makalah ini memaparkan penggunaan gaya bahasa yang terdapat dalam dua lagu bahasa Belanda yang berjudul ldquo;Als je gaat rdquo; dan ldquo;Je bent de liefde rdquo; 2015 yang dinyanyikan oleh Kenny-B. Dengan menggunakan metode kualitatif, makalah ini juga menentukan penggunaan gaya bahasa yang dominan dan mengungkapkan perbedaan makna serta fungsi gaya bahasa di kedua lagu tersebut. Gaya bahasa yang dipakai secara dominan di kedua lagu adalah hiperbola, dengan fungsi dan makna yang berbeda. Hiperbola di lagu ldquo;Als je gaat rdquo; menekankan ketakutan aku lirik jika kehilangan kekasihnya. Sedangkan hiperbola di lagu ldquo;Je bent de liefde rdquo; menekankan besarnya rasa cinta seseorang terhadap kekasihnya.

ABSTRACT
Song is the art which express a feeling trough the words. The author uses language style to make a song becoming poetic. This study described two songs, ldquo Als je gaat rdquo and ldquo Je bent de liefde rdquo 2015 , which was sung by Kenny B, and used qualitative method. The aim of this paper was to see the dominant language style, different meanings and functions of language styles in both songs. The result revealed that the dominant language style was hyperbole with difference of functions and meanings. Hyperbole in the song ldquo Als je gaat rdquo emphasized ldquo I fear rdquo in the lyrics of the lost lover. While hyperbole in the song Je bent de liefde stressed the love of one 39 s lover."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>