Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155432 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bathara Bhisma Arbianto
"Material Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xCuxO3(x = 0, 0.025, 0.05, 0.075, 0.1) disintesis menggunakan metode sol-gel. Karakterisasi menggunakan X-ray Diffractometer(XRD) menunjukkan bahwa material Ca0.05La0.05Bi0.05Mn1-XCuXO3memiliki struktur kristal perovskite orthorombik dan akibat dari subtitusi Cu ditemukan distorsi struktur pada material yang diindikasi dengan perubahan parameter kisi. Sedangkan hasil dari Scanning Electron Microscope(SEM) menunjukkan adanya perubahan ukuran grainyang meningkat dengan meningkatnya jumlah konsentrasi Cu pada material. Fenomena distorsi struktur memiliki pengaruh terhadap sifat kelistrikan dan kemagnetan dari material. Dari sifat kelistrikan, dengan menggunakan pengujian RLC meter pada rentang 1 – 100,000 Hz diperoleh bahwa pada temperatur ruang dengan meningkatnya subtitusi Cu, menghasilkan impedansi listrik material yang meningkat dari sekitar 266.4 (x = 0)menjadi sekitar 589465.3 (x = 0.1). Dengan meningkatnya impedansi bisa dianggap meningkatnya juga sifat resistansi. Sifat resistansi material menghasilkan resistansi yang meningkat dari sekitar 252 (x = 0) menjadi sekitar 589463 (x = 0.1). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi subtitusi Cu mengakibatkan kurangnya hoppingelektron dikarenakan hilangnya ion Mn3+(Brajendra Singh, 2015) dan hasil Retvield Refinementyang menunjukkan bahwa transfer elektron yang lebih sulit yang disebabkan oleh berkurangnya sudut ikatan Mn-O-Mn dan bertambahnya panjang ikatan Mn-O (Rahman, 2019). Namun pada suhu 773 K, sifat resistansi material menurun dibandingkan dengan sifat resistansi pada temperatur ruang dari sekitar 143 (x = 0) hingga sekitar 100 (x = 0.1) pada masing-masing konsentrasi subtitusi Cu. Pada analisa magnetik, material Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-XCuXO3memiliki fasa paramagnetik. Dengan meningkatnya konsentrasi subtitusi Cu pada material, mengakibatkan nilai magnetisasi pada medan magnet sebesar 2 T yang cenderung menurun dari 1.1 emu/gr (x = 0) menjadi 0.9 emu/gr (x = 0.1). Hal ini dikarenakan oleh subtitusi Cu yang menghasilkan interaksi super-exchangeyang dimana meningkatnya ion Cu2+menyebabkan bertambahnya ion Mn4+dan berkurangnya ion Mn3+(K. Sakthipandi, 2019).

Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xCuxO3(x = 0, 0.025, 0.05, 0.075, 0.1) materials has been synthesized using sol-gel method. Characterization using the X-ray Diffractometer (XRD) showed that Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xCuxO3has perovskite crystal structure of an orthorhombic and because of Cu substitution that been found a structure distortion on the materials which indicated with the changes of lattice parameters. Results form Scanning Electron Microscope (SEM) showed that there is an increasing of grain size with the increasing Cu substitution on the materials. Structure distortion phenomenon has some influence to the electrical and magnetic properties from the materials. From the electrical properties, using LRC meter testing with frequency range 1 – 100,000 Hz resulting that in the room temperature with the increasing Cu substitution, the electrical impedance of the materials become increased from around 266.4 (x = 0) become around 589465.3 (x = 0.1).With the increasing of the electrical impedance can be assumed that resistance of the materials is increasing as well. The resistance of the materials resulting in the increasing resistance from around 252 (x = 0) become around 589463 (x = 0.1). the increasing resistance caused by increasing Cu substitution which result in lack of hopping electron caused by absence of Mn3+(Brajendra Singh, 2015) and Retveild Refinement showed that decresing bond angle Mn-O-Mn and increasing bond length Mn-O wich made the electron transport become more difficult (Rahman, 2019) . But on the 773K, the materials resistance is decreasing compare with each Cu subtitution the resistance on room temperature from around 143 (x = 0) to around 100 (x = 0.1) in each Cu substitution sampels. On magnetic properties, Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xCuxO3materials has paramagnetic phase. With the increasing Cu substitution on the materials, causing the decreased magnetization value on the 2T magnetic field from 1.1 emu/gr (x = 0) become 0.9 emu/gr (x = 0.1). This caused by Cu substitution which produced super-exhange interaction where the increasing Cu2+causing increased Mn4+and decreasing of Mn4+(K. Sakthipandi, 2019)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunida
"

 

ABSTRAK

   Double perovskite (A2B’B”O6 dan A2B’B”X6) merupakan material yang saat ini banyak diteliti karena memiliki berbagai macam sifat fisika dan kimia sebagai variasi dari kation pada site A maupun site B. Material tersebut dapat memiliki sifat fisika lebih dari satu atau bersifat multiferroic. Beberapa penelitian menemukan bahwa Mn3+ yang didoping pada kation site B sehingga membentuk formasi double perovskite La2FeMnO6 memiliki sifat magnetik yang baik untuk aplikasi thin films. Didalam penelitian ini, material double perovskite La2FeMnO6 (LFMO) telah disintesis menggunakan metode sol-gel dengan variasi durasi sintering. Hasil analisa XRD menggunakan software Fullproof  menunjukkan semua sampel memiliki struktur cubic dan pm-3m space group. Pertambahan nilai pada parameter kisi, volume maupun ukuran kristal terjadi karena semakin berkurangnya octahedral tilting didalam sampel seiring dengan bertambahnya durasi sinter. Hasil analisa XRF menunjukkan unsur utama yaitu La, Fe dan Mn pada sampel memiliki stoichiometric double perovskite dengan perbandingan 2:1:1. Hasil analisa SEM menunjukkan butir partikel sampel yang secara umum memiliki bentuk inhomogeneous spherical. Ukuran grain pada hasil SEM yang tidak linier disebabkan adanya aglomerasi partikel pada sampel setelah melalui proses sintering yang cukup lama yaitu 6 jam. Pengujian sifat listrik dilakukan menggunakan metode spektroskopi impedansi dengan variasi frekuensi (1 kHz – 1 MHz) dan temperatur (30 ° – 125 °C). Optimasi sifat struktur pada double perovskite La2FeMnO6 dapat terlihat pada semakin lama durasi sintering yang digunakan peak intensitas pada pola XRD semakin bertambah yang mengindikasikan bahwa sampel memiliki struktur yang semakin baik. Optimasi sifat listrik terlihat pada sampel dengan durasi sintering selama 1 jam dimana sampel tersebut memiliki nilai konstanta dielektrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.

 


 

ABSTRACT

   Double perovskite (A2B’B”X6) are materials which most intensely studied due to various chemicals and physical properties as a variation of cation at A site or B site. These materials have a multiferroic behavior. La2FeMnO6 double perovskite compounds that have been reported in the literature, it has magnetic properties that matching well for thin films. LFMO materials have been synthesized using a sol-gel method with variation sintering duration. XRD characterization using software fullproof showed that all of the samples have a cubic structure and pm-3m space group. Increasing the value of lattice parameter, volume, and crystallite size due to decreasing octahedral tilts on a sample as increasing sintering duration. The XRF analysis showed that La, Fe, and Mn on the sample had a double perovskite stoichiometric with a ratio of 2:1:1. SEM analysis results showed the particles of samples generally have an inhomogeneous spherical form. Grain size in SEM results that are not linear it is because there are agglomeration on particles with sintering process along 6 H. Optimization on the structural properties of La2FeMnO6 double perovskite showed that the longer sintering duration the peak intensity on XRD pattern is increase which indicates the sample has a better structure. Optimization of electrical properties can be seen in samples with a sintering duration of 1 H where the sample has a higher dielectric constant value than the others.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Aini
"Motor induksi adalah mesin yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dan digunakan sebagai penggerak dalam dunia industri. Ketika motor induksi dengan kapasitas yang besar terhubung ke jaringan sistem yang besar maka motor induksi membutuhkan torsi awal sehingga menghasilkan arus start yang besar yang akan mengakibatkan jatuh tegangan pada bus di sekitar motor. Dalam mengoperasikan motor induksi, waktu starting perlu diperhatikan karena semakin lama waktu starting motor maka akan memungkinkan motor untuk gagal beroperasi. Untuk menghindari dampak yang diakibatkan karena arus start yang sangat besar maka diperlukan pemilihan metode starting motor induksi berkapasitas 94.8 kW di Stasiun Dukuh Atas. Simulasi startingdilakukan menggunakan perangkat lunak ETAP 19.0.1 untuk melihat karakteristik motor dengan metode Direct On Line(DOL) dan Star-Delta. Hasil simulasi menunjukkan metode Direct On Line (DOL) menghasilkan arus starting yang lebih besar dibandingkan dengan metode starting secara Star-Delta (Y/D) yaitu 613.72% dari FLA, sedangkan pada metode Star-Delta menghasilkan arus start sebesar sebesar 373.61% dari FLA. Torsi start metode Direct On Line (DOL) lebih besar dibandingkan dengan metode Star-Delta yaitu sebesar 81.44% dari torsi minimal, sedangkan torsi start pada metode Star-Delta sebesar 30.18% dari torsi nominal. Nilai arus dan torsi start akan memengaruhi waktu sistem untuk mencapai kondisi tunak. Pada metode Direct On Line (DOL) membutuhkan waktu 13.06 detik untuk mencapai kondisi tunak, sedangkan metode Star-Delta waktu tercepat yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi tunak yaitu 14.56 sekon saat waktu switching pada detik ke-2.

An induction motor is a machine that utilizes the principle of electromagnetic induction to convert electrical energy into mechanical energy and is used as a driving force in the industrial world. When an induction motor with a large capacity is connected to a large system network, the induction motor requires an initial torque so that it produces a large starting current which will result in a voltage drop on the bus around the motor. In operating an induction motor, the starting time needs to be considered because the longer the starting time the motor will allow the motor to fail to operate. To avoid the impact caused by the very large starting current, it is necessary to choose the method of starting an induction motor with a capacity of 94.8 kW at Dukuh Atas Station. The starting simulation was carried out using the ETAP 19.0.1 software to see the characteristics of the motor using the Direct On Line (DOL) and Star-Delta methods. The simulation results show that the Direct On Line (DOL) method produces a larger starting current compared to the Star-Delta (Y/D) starting method, namely 613.72% of FLA, while the Star-Delta method produces a starting current of 373.61% of FLA. The starting torque for the Direct On Line (DOL) method is greater than the Star-Delta method, which is 81.44% of the minimum torque, while the starting torque for the Star-Delta method is 30.18% of the nominal torque. The rated current and starting torque will affect the time it takes for the system to reach steady state. The Direct On Line (DOL) method takes 13.06 seconds to reach a steady state, while the Star-Delta method takes the fastest time to reach a steady state which is 14.56 seconds when the switching time is in the 2nd second.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwijaya Febriansyah
"Energi listrik merupakan kebutuhan vital manusia dalam kehidupan sehari-hari yang perlu terus ditingkatkan penyediaannya seiring dengan perkembangan pembangunan agar tersedia dalam jumlah yang cukup, merata dan bermutu. Sampai tahun 2017, masih ada 2.382 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Peningkatan rasio elektrifikasi dengan perluasan jaringan di daerah terpencil sulit dilakukan karena harga listrik yang tidak ekonomis. Pada daerah terpencil yang berbukit-bukit dan memiliki sumber energi aliran air, pikohidro (<5 kW) bisa menjadi solusi teknologi untuk memenuhi kebutuhan listrik. Penggunaan turbin Turgo untuk pikohidro direkomendasi karena biaya konstruksi yang rendah dan perawatannya yang mudah. Kearifan lokal masyarakat Indonesia melalui pemakaian material lokal sendok batok kelapa sebagai bahan baku mangkok raner turbin Turgo memberikan suatu alternatif desain pembangkit pikohidro yang murah. Dalam studi ini dilakukan perhitungan desain, manufaktur dan pengujian eksperimental turbin Turgo. Studi ini menghasilkan desain raner dengan diameter 0,22 m, jumlah mangkok 16 dengan efisiensi total tertinggi 34,97±0,22% dan daya listrik tertinggi 6,75±0,02 W dengan pemakaian diameter nosel 10 mm dengan tinggi jatuh 3,18±0,02 m dan debit 37,3±0,13  LPM.

Electrical energy is a vital human need in everyday life that needs to be continuously improved in line with the national development so that it is available in sufficient, equitable and quality. Until 2017, there are still 2.382 villages in Indonesia have not yet been electrified. Increasing the electrification ratio by expanding networks in remote areas is difficult because of uneconomical electricity prices. In remote areas that are hilly and have a water source, pico hydro (<5 kW) can be a technological solution to meet electricity needs. The use of the Turgo turbine for pico hydro is recommended because of its low construction costs and easy maintenance. The local wisdom of Indonesian people through the use of local materials coconut shell spoons as a raw material for Turgo turbine runner provides an alternative design for low cost picohydro power plant. This study have done design calculations, manufacturing and testing of Turgo turbine. Results of this study are a runner design with a diameter of 0,22 m, number of cups 16 with the highest total efficiency of 34,97±0,22% and the highest electrical power of 6,75±0,02 W with a nozzle diameter of 10 mm, head 3,18±0,02 m and discharge 37,3±0,13 LPM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michielsen, Bastiaan, editor
"This selection of papers from the 8th SCEE conference held in Toulouse in 2010 covers numerically modelling electronic and electrical systems, including computational electromagnetics, circuit theory, and simulation and device modelling."
Berlin: [Springer-Verlag, ], 2012
e20419367
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Arjuna
"Salah satu metode sand control yang umum digunakan oleh perusahaan oil dan gas untuk pekerjaan perawatan sumur adalah sand consolidation (SCON). Selama ini, proses pemilihan provider pelaksana pekerjaan dilakukan secara lelang. Kemudian pimpinan departemen dan engineer akan memutuskan providernya. Agar proses pemilihan lebih transparan, terukur dan bisa dipertanggung jawabkan, maka diperlukan suatu sistem pengambilan keputusan yang standar dan kompatibel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter apa yang menjadi dasar pertimbangan dan merancang sistem pengambilan keputusannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan kriteria yang dijadikan sebagai pertimbangan adalah compatibility (0,349), safety & environment (0,229), quality (0,219), cost (0,127), dan service (0,075). Alternatif ST-α2-HL dengan bobot 0,282 merupakan provider terpilih. AHP dapat diterapkan sebagai metode yang sangat baik dalam kasus penentuan best alternatif provider SCON. Perbandingan hasil antara decision maker dan metode AHP jika dilihat dari perspektif best alternatif saja mencapai 100%."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rusyda Nabila
"Global Software Development (GSD) adalah metode pengembangan perangkat lunak dengan tim yang tersebar secara geografis di seluruh dunia. GSD merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari, karena perkembangan teknologi dan perangkat lunak yang semakin meluas. Persentase tenaga kerja Indonesia yang terlibat dalam GSD hanya 0.2%. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kompetensi software engineer GSD berbasis KSA (knowledge, skill, & attitude). Penelitian ini mengumpulkan daftar kompetensi KSA menggunakan teknik Systematic Literature Review (SLR), kemudian dilakukan validasi pakar melalui Focus Group Discussion menggunakan kuesioner. Kuesioner kemudian diolah menggunakan Fuzzy Delphi Method untuk mengetahui kompetensi mana saja yang disepakati para pakar. Berdasarkan hasil konsensus pakar, terdapat sepuluh kompetensi GSD yang terdiri dari empat knowledge, empat skill, dan dua attitude. Keempat kompetensi knowledge yang diterima dan diurutkan berdasarkan peringkat tertinggi, yaitu virtual team management, software distribution method, project management, dan information security. Selain itu, keempat kompetensi skill yang diterima dan diurutkan berdasarkan peringkat tertinggi, yaitu collaboration & coordination, programming skill, foreign language skill, dan intercultural communication. Kemudian kedua kompetensi attitude yang diterima, yaitu trust dan cultural sensitivity/awareness. Kompetensi yang telah mencapai konsensus, selanjutnya dicari hubungan keterkaitannya menggunakan fitur cluster analysis pada NVIVO 12 Plus. Berdasarkan analisis, relasi terkuat merupakan kompetensi skill, yaitu intercultural communication (skill) dan collaboration & coordination (skill) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,9. Kemudian relasi terkuat kedua merupakan kompetensi knowledge, yaitu project management (knowledge) dan foreign language skill (knowledge) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,714. Sedangkan kompetensi attitude berada di peringkat ketiga, yaitu relasi antara trust (attitude) dan virtual team management (knowledge) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,714. Langkah terakhir yaitu menyusun rekomendasi menggunakan SLR dan analisis tematik. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan dua kompetensi teratas dari knowledge, yaitu virtual team management dan software distribution method; kompetensi teratas dari skill, yaitu collaboration & coordination; dan kompetensi teratas dari attitude, yaitu trust. Selain itu, rekomendasi juga diberikan untuk meningkatkan dua kompetensi yang memiliki relasi tertinggi, yaitu intercultural communication dan collaboration & coordination.

Software Development (GSD) is a software development method with teams that are spread geographically across the world. GSD is a phenomenon that cannot be avoided, because of the development of technology and software that is increasingly widespread. The percentage of Indonesian workers involved in GSD is only 0.2%. Based on these problems, the purpose of this study is to identify the competency of GSD software engineer based on knowledge, skill, and attitude. This study compiled a list of KSA competencies using the Systematic Literature Review (SLR) technique, then expert validation was conducted through Focus Group Discussion using a questionnaire. The questionnaire is then processed using the Fuzzy Delphi Method to find out which competencies are agreed upon by the experts. Based on the expert consensus, there are ten GSD competencies consisting of four knowledges, four skills, and two attitudes. The four competencies of knowledge sorted by the highest rank, are virtual team management, software distribution methods, project management, and information security. In addition, the four competencies of skill sorted by the highest rank, are collaboration & coordination, programming skills, foreign language skills, and intercultural communication. Then the two competencies of skill sorted by the highest rank, are trust and cultural sensitivity/awareness. The ten competencies then searched for relationship using cluster analysis feature of NVIVO 12 Plus. Based on the analysis, the strongest relation is a skill competency, namely intercultural communication (skill) and collaboration & coordination (skill) with Jaccard's coefficient value of 0.9. Then the second strongest relation is knowledge competency, namely project management (knowledge) and foreign language skills (knowledge) with Jaccard's coefficient value of 0.714. While attitude competency is ranked third, namely the relationship between trust (attitude) and virtual team management (knowledge) with Jaccard’s coefficient value of 0.714. This research produces recommendations to improve the two top competencies of knowledge, namely virtual team management and software distribution method; top competency of skills, namely collaboration & coordination; and the top competency for attitude, namely trust. In addition, recommendations are also given to improve two competencies that have the highest relations, namely intercultural communication and collaboration & coordination."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Faruq
"Material Ca0.95La0.05xBixMnO3 (x = 0.01, 0.02, 0.03, 0.04) berhasil disintesis menggunakan metode sol-gel. Subtitusi unsur Bi pada material Ca0.95La0.05-xBixMn-3 mempengaruhi sifat kelistrikan dan kemagnetan dari material tersebut. Karakterisasi menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) menunjukkan bahwa material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 memiliki strutur kristal perovskite orthorombik serta ditemukan adanya distorsi struktur pada material yang ditandai dengan perubahan beberapa parameter kisi akibat subtitusi unsur Bi. Sedangkan dari hasil karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan perbedaan densitas dan ukuran grain dari tiap material yang disintesis dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi subtitusi Bi. Terjadinya distorsi struktur memiliki pengaruh terhadap sifat kelistrikan dan kemagnetan dari material tersebut.
Dari analisa sifat kelistrikan, subtitusi unsur Bi pada material berbasis kalsium manganat (CaMnO3) berhasil menurunkan nilai resistivitas yang cukup signifikan dibandingkan material CaMnO3 tanpa subtitusi. Sedangkan dari analisa kemagnetan tidak terjadi perubahan yang cukup signifikan, seluruh material yang diamati menunjukkan fasa paramagnetik pada temperatur ruang. Peningkatan subtitusi unsur Bi sedikit meningkatkan magnetisasi dari material. Sehingga dari hasil penelitian ini material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 yang disubtitusi dengan unsur Bi menujukkan perbaikan sifat listrik dibandingkan material asli nya.

Material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 (x = 0.01, 0.02, 0.03, 0.04) was successfully synthesized using the sol-gel method. The substitution of Bi elements in Ca0.95La0.05-xBixMn-3 material affects the electrical and magnetic properties of material. Characterization using X-Ray Diffractometer (XRD) showed that the material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 had orthorhombic perovskite crystal structure and found structural distortion in the material showed by changes in several lattice parameters due to substitution of Bi elements. While the results of characterization using Scanning Electron Microscope (SEM) showed differences in density and grain size of each synthesized material influenced by the level of Bi substitution concentration. The existance of structural distortion has an influence on the electrical and magnetic properties of the material.
From the analysis of electrical properties, substitution of Bi elements on calcium manganate-based material (CaMnO3) succeeded in lowering the resistivity of  material which was quite significant compared to CaMnO3 material without substitution. From the magnetic analysis there was no significant change, all the material observed showed paramagnetic phase at room temperature. Increasing the substitution of Bi elements slightly increases the magnetization of the material. From results of this study the material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 substituted with the Bi shows an improvement in electrical properties compared to the undoped material.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhisasono
"ABSTRACT
Kebutuhan manusia akan kesehatan, usia panjang (life expectancy) dan kesejahteraan manusia saat ini semakin tinggi. Seiring dengan itu, usah-usaha ke arah memperpanjang usia hidup manusia juga semakin diperbaharui dengan menggunakan berbagai teknik-teknik kedokteran yang canggih. Salah satu teknik memperbaiki mutu hidup dan memperpanjang usia hidup manusia yaitu penanaman alat tambahan (implan) ke dalam tubuh manusia sehingga fungsi dari tubuh kembali berjalan normal.
Studi ini bertujuan menganalisa kekuatan dan distribusi tegangan yang ada pada salah satu dari implan tersebut, yaitu sendi lutut buatan. Implan ini ditanam dalam tubuh manusia untuk menggantikan lutut yang rusal disebabkan oleh berbagai penyakit. Guna menghindari terjadiya kerusakan dan deformasi pada sendi lutu buatan, perlu dilakukan analisa untuk memperkirakan usia pakai dan mendapatkan bagian-bagian yang kritis/menerima beban terberat. Hasil analisa tersebut diperoleh dengan menggunakan metode elemen hingga berbantukan komputer, sehingga didapat bagian yang menerima tegangan terbesar serta sangat dimungkinkan terjadinya deformasi.
Analisa dilakukan dengen membuat model 3 dimensi dari prostese menggunakan Pro/Engineer, keudian dimasukkan ke MSC/NASTRAN for Windows. Selanjutnya dilakukan simulasi pembebanan dengan berbagai besaran sesuai denga stance phase (fase manusia berjalan normal), berdasarkan perhitungan penelitian sebelumnya. Akhirnya didapat beberapa posisi yang potensial mengalami kerusakan dan menerima beban (gaya) terbesar.
Dengan perhitungan menggunakan prinsip Mekanika Teknik, maka diperoleh nilai gaya yang bekerja pada sendi lutut buatan dan yang dialami oleh komponen polythylene, menurut sumbu kaki X, Y, dan Z pada sisi medial dan lateral. Dengan nilai modulus elastisitas polythylene yang lebih kecil dari logam, maka komponen gliding inilah yang paling potensial menderita loosening, patah, rusak, berlubang maupun retak. Dengan teknik operasi pemasangan proslese yang tepat (correct mechanical axis alignment), bisa dikurangi resiko terjadinya failure dari prostese juga menghindari cedera/kegagalan pada pasien.

"
1999
S36976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Arief Setiyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan nikel dalam elektroda terhadap sifat mekanis dan mikrostruktur pengelasan baja pelat SM570TMC dan AH36. Pengelasan material tersebut menggunakan metode Flux Cored Arc Welding (FCAW) dengan kawat las yang memiliki kandungan nikel 0%, 1%, dan 1,5%. Hasil dari pengelasan diteliti dengan pengujian tak rusak (MPT, UT) dan rusak (Hardness Vickers, impact charpy, pengamatan mikrografi (makro, mikro, SEM, EDS, OES)). Pengujian dilakukan pada area base metal (BM), Heat Affected Zone (HAZ) dan Weld Metal (WM). Pengujian impact charpy dilakukan pada temperatur 250C, 00C, dan -200C. Pengujian NDT tidak mempengaruhi kualitas lasan. Hasil pengujian kekerasan pada penambahan 1% nikel material AH36 maksimum sebesar 190 HV dan minimum 163 HV sedangkan untuk material SM570TMC maksimum sebesar 172 HV dan minimum 154 HV. Material AH36 mempunyai nilai ketangguhan impak pada temperatur 00C sebesar 280 J dan pada temperatur-200C sebesar 200 J diarea HAZ. Material SM570TMC nilai ketangguhan impak sebesar 385 J pada temperatur 00C dan 276 J pada temperatur -200C diarea HAZ. Dengan penambahan 1% nikel menunjukkan dalam pengamatan mikro menghasilkan butiran yang lebih halus bila dibandingkan penambahan nikel 0 dan 1,5% sehingga mampu meningkatkan nilai ketangguhannya pada material AH36 dan SM570TMC terutama pada temperatur 00Cdan -200C.

This study aims to determine the effect of nickel content in electrodes on the mechanical and microstructure properties of welding steel plates SM570TMC and AH36. Welding of the material uses the method of Flux Cored Arc Welding (FCAW) with welding wire which has a nickel content of 0%, 1%, and 1.5%. The results of welding were examined by non-destructive testing (MPT, UT) and damaged (Vickers Hardness, charpy impact, micrographic observations (macro, micro, SEM, EDS, OES)). Tests were carried out on the base metal area (BM), Heat Affected Zone (HAZ) and Weld Metal (WM). Charpy impact testing is carried out at temperatures of 250C, 00C, and -200C. NDT testing does not affect weld quality. The hardness test results on the addition of 1% nickel AH36 material to a maximum of 190 HV and a minimum of 163 HV while the SM570TMC material is a maximum of 172 HV and a minimum of 154 HV. AH36 material has an impact toughness value at a temperature of 00C of 280 J and at a temperature of -200C of 200 J at HAZ area. Material of SM570TMC impact resistance value was 385 J at temperatures of 00C and 276 J at -200C at HAZ. With the addition of 1% nickel, the micro-observation produced finer grains when compared to the addition of 0 and 1.5% nickel so as to increase the toughness value of AH36 and SM570TMC materials, especially at temperatures of 00C and -200C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>