Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194422 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Hari Ramadhan
"ABSTRAK
Seiring berjalannya waktu, tuntutan akan pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan sudah menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur. Jalan sebagai infrastruktur transportasi juga tidak terlepas dari hal tersebut. Penggunaan zeolit sebagai bahan tambah penurun suhu pencampuran dan pemadatan campuran beraspal diharapkan dapat menjadi jawaban sebagai pembangunan yang berkelanjutan bersama-sama dengan penggunaan RAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan zeolit sebagai bahan tambah WMA bersamaan dengan penggunaan aspal RAP terhadap karakteristik aspal. Sampel aspal yang terdiri dari campuran antara aspal baru, aspal hasil ektraksi RAP, dan zeolit dilakukan pengujian beberapa karakteristik aspal seperti penetrasi, titik lembek, viskositas, dan daktilitas. Persentase kadar zeolit dan kandungan aspal RAP dalam sampel dijadikan sebagai variabel faktor dan parameter hasil uji karakteristik aspal dijadikan sebagai variabel dependen. Hasil uji karakteristik aspal tersebut dianalisis dalam bentuk grafik. Selain itu, hasil pengujian tersebut juga dianalisis dengan menggunakan uji statistik yaitu uji ANOVA dua arah dan uji Friedman untuk mengetahui signifikansi dari masing-masing faktor dan interaksi faktor-faktor tersebut. Adapun hasil penelitian ini yaitu pengaruh dan signifikansi dari kadar aspal RAP dan kadar zeolit serta interaksinya terhadap hasil uji karakteristik aspal (penetrasi, titik lembek, viskositas, dan daktilitas).

ABSTRACT
Over the time, the demand for more environmentally friendly and sustainable in development sector has become a priority in infrastructure development. Roads as transportation infrastructure are also inseparable from it. The use of zeolite as an added material to reduce the temperature of the mixing and compaction of the asphalt mixture is expected to be the answer as a sustainable development together with the use of RAP. This study aims to determine the effect of the use of zeolite as a WMA added ingredient together with the use of RAP asphalt to asphalt characteristics. Asphalt samples consisting of a mixture of virgin asphalt, RAP asphalt, and zeolite were tested for several characteristics of asphalt such as penetration, softening point, viscosity, and ductility. The percentage of zeolite content and RAP asphalt content in the sample are used as factor variables (independent variables) and asphalt characteristic test results are used as the dependent variable. The asphalt characteristic test results are analyzed in graphical form. In addition, the test results were also analyzed using statistical tests, namely the two-way ANOVA test and the Friedman test to determine the significance of each factor and the interaction of these factors. The results of this study are the influence and significance of RAP asphalt levels and zeolite levels and their interactions with the results of the asphalt characteristics test (penetration, softening point, viscosity, and ductility).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chayatama Ramadhan Boiman
"Pembangunan infrastuktur jalan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan perekonomian negara, terutama untuk kemudahan akses dari dan menuju suatu wilayah. Karena hal tersebut permintaan perbaikan maupun pembuatan jalan semakin meningkat seiring berjalannya waktu yang mana diikuti juga akan permintaan agregat dan aspal yang merupakan komponen utamanya. Aspal dan agregat merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, yang mana jika diambil secara terus menerus dalam skala besar dapat membuat ketersediannya semakin terbatas. Di samping itu adanya perbaikan jalan juga dapat menghasilkan limbah kerukan jalan aspal atau bisa juga disebut Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) yang mana biasanya langsung dibuang begitu saja di suatu tempat dan terus menumpuk. Untuk mengatasi masalah tersebut dan untuk mendukung konsep pembangunan berkelanjutan maka perlu adanya penelitian mengenai pemanfaatan kembali RAP untuk dijadikan solusi sebagai komponen pembuatan jalan untuk menekan penggunaan aspal dan agregat baru. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kembali RAP sebagai bahan campuran beraspal hangat lapis aspal beton lapis aus. Dalam penelitian ini RAP diekstraksi dan diuji kualitasnya. Kemudian dilakukan pencampuran antara RAP dan Aspal yang mana sebagai variabel bebas dan parameter hasil uji campuran tersebut sebagai variabel dependen. Pencampuran dilakukan dengan 12 variasi yang mana nantinya diuji dengan pengujian Marshall. Dari hasil penelitian ini nantinya didapatkan kadar campuran optimum untuk Aspal baru dan RAP berdasarkan hasil pengujian Marshall.

Road infrastructure development is one of the factors that can improve the country's economy, especially for easy access to an area. Because of this the demand for roadworks and improvements has increased over time, which will also be followed by demand for aggregates and asphalt which are the main components. Asphalt and aggregate are non- renewable natural resources, which if taken continuously on a large scale can make their availability even more limited. In addition, road improvements can also result in asphalt road dredging or can also be called Reclaimed Asphalt Pavement (RAP), which is usually directly dumped somewhere and continues to pile up. To overcome this problem and to support the concept of sustainable development, it is necessary to have research on the reuse of RAP to be a solution as a component of road construction to reduce the use of asphalt and new aggregates. This study aims to reuse RAP as a mixture of warm asphalt in asphalt concrete. In this study, RAP was extracted and tested for quality. Then a mixture of RAP and Asphalt is carried out as a independent variable and the results of the mixture test as the dependent variable. Mixing was carried out with 12 variations which were later tested by Marshall testing. From the results of this study we will get the optimum mixture levels for new asphalt and RAP based on Marshall test results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Bagus Putranto
"Tahun 2019 ini kebutuhan aspal dengan produksi aspal di Indonesia memiliki perbandingan yang sangat tinggi. Produsen aspal di Indonesia tidak bisa menyanggupi kebutuhan aspal dekat-dekat ini. Penggunaan RAP atau aspal daur ulang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan aspal. Pembangunan juga dituntut untuk semakin mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Salah satu upayanya yaitu menggunakan zeolite sebagai bahan aditif pencampuran aspal dengan suhu rendah atau Warm Mix Asphalt. Bahan uji pada penelitian ini terdiri dari aspal baru, aspal daur ulang (RAP), agregat baru dan zeolite. Persentase kadar RAP dan kadar Zeolite menjadi variabel dan parameter hasil dari uji Marshall pada campuran menjadi variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan secara keseluruhan bahwa faktor kadar zeolite berpengaruh terhadap hasil uji Marshall.

In 2019, the needs of asphalt correspond to the production of a relatively high comparison, which makes it impossible for the producer of asphalt in Indonesia to meet this high demand in the near future. Therefore, the use of Reclaimed Asphalt Pavement abbreviated as RAP is necessary to meet these needs. Constructions are also expected to have a more environmentally friendly technology. One of the methods to do this is to use zeolite as an additive to be mixed with the asphalt in low temperature condition also known as Warm Mix Asphalt. The test material for this study consisted of new asphalt, Reclaimed Asphalt Pavement(RAP), new aggregate and zeolite. The percentage of RAP levels and Zeolite levels became variables and the Marshall test results on the mixture became the dependent variable. Overall, the results of this study indicate that the zeolite level factor affects the Marshall test results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Fernando Immanuel Lambok
"Penelitian ini membahas tentang analisa campuran Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) dan limbah plastik LDPE pada campuran panas (Hotmix) aspal melalui uji Marshall Stability Test dengan kadar aspal tinggi. Penelitian ini didasari oleh isu lingkungan yang semakin meningkat. RAP bisa digunakan kembali sebagai campuran aspal namun membutuhkan material tambahan yang dapat membuat karakteristiknya mendekati atau bahkan menyamai campuran aspal biasa. Untuk itu, penelitian ini menggunakan material tambahan berupa plastik LDPE (Low Density Polyethylen), didasari oleh banyaknya sampah plastik kresek disekitar kita. Pada penelitian ini, metode pencampuran aspal dan plastik LDPE yang digunakan adalah metode Wet Process. Proses pembuatan benda uji Marshall mengikuti standar ACWC, untuk RAP dilakukan pengujian ekstraksi. Aspal dicampur dengan plastik LDPE, lalu agregat baru dicampurkan dengan RAP. Hasil uji Marshall menunjukkan bahwa nilai stabilitas pada campuran RAP 65% kadar aspal 5% memiliki nilai tertinggi sebesar 1434,582 kg, nilai Flow pada campuran RAP 45% kadar aspal 5%; RAP 55% kadar aspal 5%; dan semua campuran RAP 65% diatas standar ACWC yaitu 4, nilai MQ tertinggi adalah 401,33641 pada campuran RAP 45% kadar aspal 4%, Nilai VMA pada semua campuran diatas standar, Nilai VIM beragam ada yang memenuhi standar dan ada yang tidak, dan nilai VFA pada campuran tersebut hanya beberapa yang memenuhi standar ACWC.

This research discusses the analysis of the mixture of Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) and LDPE plastic waste in hot mix (Hotmix) asphalt through the Marshall Stability Test with high bitumen content. This research is based on increasing environmental issues. RAP can be reused as an asphalt mixture but requires additional material that can make its characteristics close to or even equal to ordinary asphalt mixtures. For this reason, this study uses additional material in the form of LDPE (Low Density Polyethylene) plastic, based on the large amount of plastic waste around us. In this study, the method of mixing asphalt and LDPE plastic used was the Wet Process method. The process of making Marshall specimens follows ACWC standards, for RAP extraction testing is carried out. Asphalt is mixed with LDPE plastic, then the new aggregate is mixed with RAP. Marshall test results show that the value of stability in the RAP mixture of 65% asphalt content of 5% has the highest value of 1434.582 kg, the value of Flow in the mixture of RAP 45% asphalt content of 5%; RAP 55% asphalt content 5%; and all RAP mixtures are 65% above the ACWC standard, namely 4, the highest MQ value is 401.33641 in the RAP mixture 45% asphalt content 4%, VMA values ​​in all mixtures above the standard, VIM values ​​vary, some meet the standard and some are not, and Only a few of the VFA values ​​in these mixtures meet the ACWC standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winas Maulidani Susanto
"Pada perbaikan jalan baik dengan metode milling maupun crushed, kupasan aspal atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Campuran beraspal yang diolah dari maerial baru selalu digunakan untuk membuat perkerasan jalan. Hal ini menjadi masalah ketika sampah RAP terus menumpuk dan ketersediaan material baru seperti agregat dan aspal di alam terus berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan aspal daur ulang atau RAP sebagai material campuran beraspal, sehingga tidak hanya dibuang dan menjadi sampah.
Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan melakuan Marshall Test pada material RAP yang digunakan. Pencampuran dilakukan menggunakan metode campuran beraspal hangat atau warm mix asphalt WMA dengan manambahkan zeolit pada proses pencampuran beraspal jenis Laston Lapis Aus AC-WC. Proses pencampuran dilakukan pada temperatur hangat yaitu 120°C. Temperatur yang lebih rendah daripada hot mix asphalt dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan.
Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah pengaruh dari jumlah RAP dan kadar aspal yang digunakan pada campuran WMA-RAP, serta menganalisis campuran yang paling bagus dan sesuai dengan standar Bina Marga.

On road improvements with both milling and crushed methods, asphalt peel or Reclaimed Asphalt Pavement RAP is only discarded and not utilized properly. A paved mixture processed from a new material is always used to make pavement. This is a problem when RAP trash continues to accumulate and the availability of new materials such as aggregates and asphalt in the nature continues to decrease. This study aims to utilize recycled asphalt or RAP as an asphalt mixed material, so it is not only thrown away and becomes garbage.
The research method used is experiment with Marshall Test done on RAP material used. This research uses warm mix asphalt WMA mixture method by adding zeolite to powder mixing process of Asphalt Concrete Wearing Course AC WC type. The mixing process is carried out at a warm temperature of 120°C. Lower temperatures than hot mix asphalt can reduce fuel use and reduce the emissions of carbon produced.
The conclusions from this research are the effect of the amount of RAP and the asphalt content used in the WMA RAP mixture, as well as analyzing the best mixture and in accordance with DGH standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudhah
"Reclaimed Asphalt Pavement adalah lapisan perkerasan yang dikupas pada proses perawatan atau perbaikan jalan. RAP mengandung aspal dan agregat yang dapat digunakan kembali sebagai material dalam konstruksi perkerasan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh banyaknya RAP dan kadar aspal dalam campuran aspal yang dicampur pada suhu hangat WMA terhadap hasil uji marshall laston lapis antara AC-BC. Variasi persentase RAP yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35, 45, dan 51.55 dengan masing-masing memiliki variasi kadar aspal 5, 6, dan 7. Untuk megetahui pengaruh dari masing-masing faktor, persentase RAP dan kadar aspal, dan apakah ada interkasi dari kedua faktor yang mempengaruhi hasil uji marshall, analisis dilakukan dengan menggunakan desain faktorial.
Hasil penelitian menunjukkan variasi persentase RAP dalam campuran tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap stabilitas, flow, dan marshall quotient campuran aspal. Tetapi persentase RAP dalam campuran mempunyai pengaruh signifikan terhadap VMA, VIM, dan VFA dengan korelasi masing-masing sebesar 97.5, 80, dan 95.1. Semakin besar persetase RAP dalam campuran semakin besar VMA dan VIM, dan semakin kecil VFA. Interaksi antara persentase RAP dan kadar aspal tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil Uji Marshall.

Reclaimed Asphalt Pavement is removed pavement materials during maintanance of the road. RAP contains asphalt and aggregates that can be used as material in new pavement construction. This study aims to determine the influence of the amount RAP used in the mix and asphalt content in Warm Mix Asphalt WMA on the Marshall Test result of Asphalt Concrete Binder Course AC BC. The variations of RAP percentage used in this study are 35, 45, and 51.55 and the asphalt content variations are 5, 6, and 7. To determine the influence of each factor, RAP percentage and asphalt content, and if there is any interaction between the two factors, the analysis is done using factorial design.
The result of this study shows that the variations of RAP percentage in the mix has no significant influence on stability, flow, and marshall quotient. But it does have significant influence on VMA, VIM, and VFA with correlation of 97.5, 80, and 95.1, respectively. It shows that the increase in RAP percentage increases VMA dan VIM and decreases VFA. The interaction between RAP percentage and asphalt content has no significant influence on any of the marshall test results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Dwi Prasetyaning Imran
"Meningkatnya permintaan material aspal dan agregat membuat terbatasnya pasokan material sehingga digunakan aspal bekas yaitu Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai pengganti material aspal. Selain itu, meningkatnya limbah plastik yang semakin tidak terkontrol menjadi pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan gabungan campuran RAP dan material agregat dan aspal baru dengan aspal modifikasi plastik LDPE. Penelitian ini menggunakan gradasi ACWC. Pengujian dilakukan pemeriksaan karakteristik material RAP, agregat baru, dan aspal modifikasi plastik. Kadar aspal yang digunakan adalah kadar 3%, 4%, dan 5% dan terpilih kadar 3% karena mendekati spesifikasi aspal ACWC. Dalam pencampuran dilakukan secara hot mix dengan suhu pencampuran 150oC dan pencampuran aspal plastik menggunakan wet process (cara basah). Pengujian dilakukan uji marshall untuk mengetahui pengaruh kadar RAP dan aspal modifikasi plastik pada campuran aspal. Dari hasil uji marshall, RAP dengan kadar tinggi membuat stabilitas dan flow semakin tinggi seiring dengan pertambahan RAP. Pengaruh plastik membuat nilai stabilitas semakin baik dan nilai flow semakin rendah dibandingkan dengan tidak memakai plastik. Selain itu, penambahan kadar RAP dan aspal modifikasi plastik menyebabkan perubahan parameter VMA, VIM, dan VFA dalam campuran.

The increasing demand for asphalt and aggregate materials limited the supply of material so that used asphalt, namely Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) as a place for asphalt material. In addition, plastic waste environment that is increasingly uncontrolled is becoming environmental pollution. Therefore, this study uses a combination of RAP and aggregate material and new asphalt with modified LDPE plastic asphalt. This study uses ACWC gradations. Tests carried out an examination of the characteristics of the RAP material, new aggregates, and plastic modified asphalt. The asphalt content used was 3%, 4%, and 5% content and 3% grade was selected because of the ACWC asphalt specifications. Mixing is done by hot mix with a mixing temperature of 150oC and mixing plastic using the wet process. The Marshall test was conducted to measure the effect of RAP and plastic asphalt on the asphalt mixture. From the results of the Marshall test, the RAP with high levels made the flow stable and the flow higher along with the increase in RAP. The effect of plastic makes the stability value better and the flow value is lower compared to not using plastic. In addition, the addition of RAP and plastic asphalt levels caused changes in the VMA, VIM, and VFA parameters in the mixture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Adillah
"Di negara-negara berkembang, daur ulang perkerasan jalan belum dilakukan secara sistematis dan teratur. Hanya ruas jalan yang rusak parah biasanya digiling dalam jumlah terbatas kemudian dilapis menggunakan campuran aspal dengan bahan dari agregat alami. Penelitian ini menghasilkan peningkatan ketinggian permukaan jalan dibandingkan dengan bahu jalan dan daerah sekitarnya yang dapat menyebabkan masalah mengemudi dan drainase. Menambahkan RAP dapat meningkatkan kekakuan campuran, yang dalam kebanyakan kasus meningkatkan sifat ketahanan rutting campuran, tetapi memiliki dampak yang berbeda pada sifat ketahanan retak.
Penambahan RAP jelas mempengaruhi hasil untuk uji kelelahan balok (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). Ada kebutuhan untuk bahan peremajaan yang fleksibel dalam cara penggunaannya, yang memungkinkan sifat-sifat aspal yang diremajakan dapat dipulihkan seperti yang diperlukan di berbagai spesifikasi. Idealnya, agen peremajaan juga harus memiliki sifat ramah lingkungan, dan lebih disukai, produk dibuat seluruhnya atau sebagian dari bahan daur ulang atau terbarukan.(Jain & Sharma, 2017).
Untuk memastikan keamanan di jalan, perlu lebih diperhatikan pemantauan skid resistance sebagai salah satu parameter variabel. Pengukuran resistansi skid menuntut akurasi tinggi karena banyak kondisi kecil. Dibandingkan dengan campuran tanpa Crumb Rubber, kandungan bitumen optimal dalam campuran Crumb rubber, rejuvenator,  dan RAP adalah 0,5% lebih tinggi. Bahkan menurut survei literatur yang dilakukan itu dialami bahwa penggabungan proses kering CR ke dalam campuran akan menyebabkan penurunan dibandingkan dengan tanpa campuran tersebut (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017.

In developing countries, Reclaimed Asphalt Pavement has not been carried  out systematically. Only severely damaged roads are usually milled in limited quantities and then coated using a mixture of asphalt with natural aggregate material. This experimental resulted  an increase in road surface height compared to the shoulder of the road and the surrounding area which could cause driving and drainage problems (Thanya, Putra, & Suweda W, 2018). Using a Reclaimed Asphalt Pavement can increase mixture stiffness, which in most cases increases the rutting properties of the mixture, but has a different impact on the crack resistance properties.
The addition of RAP clearly affected the results for beam fatigue testing (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). There is a requirement for rejuvenating materials that are flexible in how they are used, allowing rejuvenated asphalt properties to be restored as needed in various specifications. Ideally, the rejuvenating agent must also be environmentally friendly, and preferably, the product is made in whole or in part from recycled or renewable materials. (Jain & Sharma, 2017).
To make sure that safety on the road, it is necessary to pay more attention to monitoring skid resistance as one of the variable parameters. Skid resistance measurements require high accuracy due to many small conditions. (Kotek & Florkova, 2014). Compared to mixtures without Crumb Rubber, the optimum bitumen content in the mixture of Crumb rubber, rejuvenator, and Reclaimed Asphalt Pavement is 0.5% higher. Even according to the literature survey conducted it was experienced that combining CR dry processes into the mixture would cause a decrease in workability compared to those without the mixture (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017f).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Fajriansyah
"Daur ulang campuran aspal sebagai bahan campuran aspal dapat dilakukan untuk meminimalisasi limbah serta menekan biaya pembangunan atau perawatan jalan. Serbuk karet ban bekas crumb rubber juga digunakan sebagai bahan tambah pada campuran panas aspal agregat karena ketersediaannya yang melimpah. Aspal Buton Retona blend 55 digunakan sebagai pengikat dengan variasi kadar aspal 0, 0.5, 1, 1.5, 2, dan 4, serta ditambahkan serbuk karet ban bekas dengan variasi kadar 0 dan 1. Campuran aspal didominasi oleh aspal daur ulang dengan nilai maksimum yang mungkin untuk memenuhi standar HRS-WC, dimana kadar maksimum yang memungkinkan adalah 77 RAP. Penambahan oli bekas dalam campuran berguna sebagai pelunak fisik untuk meningkatkan angka penetrasi aspal lama, Kinerja dari variasi campuran aspal ditentukan dengan uji Marshall test dan Marshall immersion test. Sedangkan nilai modulus resilien campuran panas aspal ditentukan dengan uji resilien modulus dengan alat UMATTA pada temperatur yang bervariasi untuk mengetahui perilaku benda uji terhadap beban kejut. Dari uji yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa penambahan Asbuton Retona dan crumb rubber pada kadar tertentu mampu memperbaiki stabilitas dan resilien modulus campuran aspal daur ulang.

The reclaimed asphalt pavement RAP on the content of old aggregate asphalt mixture that has been used, can be utilized by adding asphalt content and aggregates that have been lost due to fatigue or aging process. In addition to reducing the amount of waste, this recycling process can save on road maintenance costs. In this study, to improve the performance of aggregate asphalt from the recycling result has been used rubber powder crumb rubber tires used. Types of asphalt used in this study are natural asphalt of Buton island which has undergone asphalt refining process, called Retona blend 55. Crumb rubber with different content, 0.5, 1, 1.5, 2 and 4 are added on aggregate and then mixed with asphalt through a hot mixture process. Variation of crumb rubber that used in this study is 0 and 1 addition into RAP mixture, while the additon of waste engine oil is determined by penetration test. The resilient modulus of hot asphalt mixture has been tested by resilient modulus using UMATTA with varying temperatures. This study has shown that the addition of crumb rubber can increase the stability and the resilient modulus of the reclaimed asphalt mixture. Keywords hot mix asphalt, reclaimed asphalt pavement, crumb rubber, resilient modulus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Anagi
"Bahan aditif BNA-R dan Zeolit dapat mempengaruhi kekesatan permukaan pada campuran aspal hangat, terutama pada bagian permukaan aspal sebelum terlintasi dan sesudah terlintasi sebanyak 7560 lintasan dengan menggunakan Wheel Tracking Machine. Pengujian skid pada penelitian ini menggunakan alat British Pendulum Tester yang telah dimodifikasi agar dapat dilakukan pengujian dengan temperatur yang diinginkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa BNA-R dapat meningkatkan nilai skid pada awalnya, namun BNA-R tidak dapat mempertahankan kenaikan nilai skid tersebut setelah campuran aspal dilintasi sebanyak 7560 lintasan. Untuk bahan tambah zeolit terbukti bahwa aditif tersebut dapat meningkatkan nilai skid dan menaikkan ketahanan aspal terhadap temperatur.

BNA R and zeolite additives can affects the skid resistance of warm mix asphalt, especially on the surface of the asphalt before it passes through and after 7560 as many passes through the track by using the Wheel Tracking Machine. This study used a British Pendulum Tester, which has been modified in order to be tested with the desired temperature.
The results showed that the BNA R can increase the value of skid at first but BNA R can not sustain the increase in the value of the skid after the asphalt is crossed by as much as 7560 tracks. For added zeolite material is proven that such additives can increase the value and increase skid resistance versus asphalt temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S68142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>