Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David
"Pada dasarnya pilar jembatan yang telah dirancang dengan baik biasanya akan memiliki ketahanan yang baik terhadap beban rencana, baik beban aksial maupun beban lateral. Namun berdasarkan standar desain dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727:2013, langkah perhitungan untuk beban lateral berupa beban hidrodinamika banjir masih belum jelas, terutama untuk kecepatan aliran di atas 3,05 m/s. Oleh karena itu, dikhawatirkan desain pilar yang telah dibangun selama ini belum melalui proses perhitungan desain yang matang. Hal ini perlu diwaspadai dan segera dicarikan solusi agar ketika terjadi bencana seperti banjir bandang batuan di kemudian hari, struktur siap menerima beban dinamis yang besar. Salah satu solusi yang coba diadopsi dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan ketahanan struktur pilar jembatan melalui dua pilihan yaitu dengan menambah ukuran diameter pilar atau dengan menambah jumlah dan menyesuaikan posisi pilar terhadap rentang horizontal volume kontrol aliran banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan langkah yang paling tepat untuk menahan aliran banjir bandang batuan melalui analisis respon struktural, seperti tegangan, regangan, deformasi, dan reaksi momen pada pilar. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan software ANSYS 2019 R1 sebagai alat pemodelan. Selain itu juga dibuat beberapa skenario pemodelan dengan variasi langkah peningkatan tahanan dan kerapatan aliran banjir untuk mendapatkan hasil yang benar dan logis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah memperbesar diameter pilar merupakan pilihan yang tepat dalam meningkatkan ketahanan struktur, dan semakin meningkatnya kerapatan aliran banjir akan meningkatkan nilai respon struktur yang terjadi pada pilar.
Basically, bridge piers that have been designed properly will usually have good resistance to design loads, both axial loads and lateral loads. However, based on the design standard in the Indonesian National Standard (SNI) 1727:2013, the calculation steps for lateral loads in the form of flood hydrodynamic loads are still unclear, especially for flow velocities above 3.05 m/s. Therefore, it is feared that the pillar designs that have been built so far have not gone through a mature design calculation process. This needs to be watched out for and immediately find a solution so that when a disaster occurs such as a flash flood of rocks in the future, the structure is ready to accept large dynamic loads. One of the solutions that is tried to be adopted in this study is to increase the resilience of the bridge pier structure through two options, namely by increasing the size of the diameter of the pillars or by increasing the number and adjusting the position of the pillars to the horizontal range of flood flow control volume. This study aims to find the most appropriate steps to withstand the flash flood flow of rocks through the analysis of structural responses, such as stress, strain, deformation, and moment reactions on the pillars. To achieve this goal, the ANSYS 2019 R1 software is used as a modeling tool. In addition, several modeling scenarios were made with variations in steps to increase resistance and flood flow density to get correct and logical results. The results showed that the step to increase the diameter of the pillars is the right choice in increasing the resilience of the structure, and the increasing flood flow density will increase the value of the structural response that occurs in the pillars."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Basit Al Hanif
"Tesis ini membahas perilaku respon tiang fondasi terhadap ketinggian pier akibat beban pushover analisis. Penelitian ini menggunakan analisis nonlinear finite elemnet dengan menggunakan program Midas Civil guna menganalisis struktur jembatan dan program FB-Multipier guna analisis respon tiang fondasi. Dalam penelitian ini dilakukan peninggian kolom pier dengan kekakuan (EI) tetap, dan peninggian kolom pier dengan memvariasikan nilai EI. Dengan variabel-variabel yang telah ditentukan, dilakukan analisis pushover pada struktur jembatan, dan dianalisis perilaku grup fondasi tiang bor akibat beban pushover. Dengan memepertahankan niali EI pada tiap ketinggian, mendapatkan gaya geser dasar tiang pier mengecil pada setiap bertambahnya ketinggian. Sedangkan dengan melakukan variasi nilai kekakuan EI, mendapatkan gaya geser dasar yang relatif sama besarnya pada tiap-tiap ketinggian. Nilai kekakuan EI yang tetap, tidak memengaruhi nilai kedalaman jepit tiang. Sedangkan nilai variasi kekakuan EI, memengaruhi dari nilai kedalaman jepit tiang fodasi. Momen yang terjadi pada tiang group akibat kekakuan EI yang tetap, pada ketinggian pier diatas 40 meter mendapatkan momen yang lebih kecil, sedangkan pier untuk memiliki dibawah ketinggian dibawah 40 meter mendapatkan momen yang lebih besar. Pada nilai EI yang bervariasi, momen yang terjadi mengalami pembesaran sesuai dengan nilai EI dan ketinggian jembatan. Varisai nilai EI menyebabkan gaya tarik pada fondasi tiang yang diterima semakin besar, pada setiap penambahan dari ketinggian pier jembatan.

This thesis discusses the behavior of pile foundation response to the pier height due to the pushover load analysis. The Midas Civil Program is used to analyze the bridge structure and the FB-Multipier program is used to analyze the response of pile foundation. In this study, the pier column was raised with fixed stiffness (EI), and by varying the EI value. By using the predetermined variables, a pushover analysis is carried out on the bridge structure, and the behavior of the bored pile group foundation is analyzed due to the pushover load. By maintaining the EI value at each height, the resulting pier pile base shear force decreases with each increase in height. Meanwhile, by varying the EI stiffness value, the base shear force is relatively equal at each height. The fixed value of the EI stiffness, does not affect the value of the depth of fixity. Meanwhile, a varied value of EI stiffness affects the depth of fixity of the pile foundation. The moment that occurs on the pile group due to the fixed EI stiffness will be smaller at pier height above 40 meters and higher at the pier height below 40 meters. At a varied EI values, the moment that occurs is increase according to the increase of EI value and the height of the pier. The variance of EI value causes the tensile force received by the pile foundation to be greater, with each addition of the bridge pier height."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Rakhman Wiguna
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa besarnya kecepatan, volume dan kapasitas dari ruas jalan Lenteng Agung – Jakarta Selatan pada kondisi sebelum dan sesudah pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pada daerah tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil rekaman pada ruas jalan tersebut, yaitu berupa waktu tempuh, banyaknya kendaraan dan hambatan samping. Analisis dilakukan dengan cara membagi ruas jalan Lenteng Agung ke dalam 3 zone, dimana zone 1 adalah ruas jalan sebelum melewati JPO, zone 2 adalah ruas jalan di bawah JPO dan zone 3 adalah ruas jalan setelah melewati JPO. Tujuan dari dibaginya ruas jalan Lenteng Agung ke dalam 3 zone adalah untuk melihat dengan lebih detail fluktuasi dari kecepatan, volume dan kapasitas pada ruas jalan Lenteng Agung. Berdasarkan perhitungan didapatkan besarnya kecepatan pada zone 1 dan zone 2 mengalami peningkatan berturut – turut sebesar 100% dan 61 % pada kondisi setelah dibangunnya JPO, namun kecepatan kendaraan pada zone 3 mengalami penurunan sebesar 21 % yang disebabkan oleh meningkatnya hambatan samping pada daerah tersebut akibat bertambahnya jumlah pejalan kaki yang menggunakan ruas jalan sebagai fasilitas penyeberangan. Besarnya volume mengalami peningkatan berkisar antara 8 % – 16 % pada ruas jalan sebelum dan sesudah melewati JPO dan kapasitas jalan mengalami peningkatan sebesar 9% pada kondisi setelah dibangunnya JPO.

The purpose of this study is to analyze the speed, volume and capacity of Lenteng Agung street – South Jakarta on the condition of before and after the development of pedestrian crossing bridge in the area. The data is recorded from traffic flow, those are travel time, number of vehicles and obstacles aside. The analysis is carried out by dividing the Lenteng Agung street into 3 zone, where zone 1 is road link before passing the pedestrian crossing bridge, zone 2 is road link under the pedestrian crossing bridge and zone 3 is road link after passing the pedestrian crossing bridge. The purpose of this zoning system is to scrutinize speed, volume and capacity fluctuation. Based on the calculation, the vehicle space mean speed on zone 1 and zone 2 are increased 100% and 61%, respectively after the development of pedestrian crossing bridge. However, the speed after passing the bridge is decreased by 21%. It is caused by the increased side friction in that area as the increase of the number number of pedestrians who still cross the road without making use of the bridge. The volume is increased in range 8% - 16% on the street before and after pass the crossing bridge and the capacity increased by 9% on the condition after the development of the pedestrian crossing bridge.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanie Christanti
"Pada jembatan, beban yang ada diteruskan pada pier, lalu disalurkan ke pondasi. Untuk itu, pier didesain untuk kuat menahan berbagai jenis pembebanan termasuk beban lateral, yang harus diperhitungkan pada saat terjadi gempa. Untuk menambah performa pier dilakukan variasi mutu tulangan dengan tulangan mutu tinggi, supaya membantu menahan gaya gempa pada saat struktur mencapai kondisi inelastik. Untuk menganalisa pier, struktur dimodelkan dalam bentuk elemen-elemen dengan menggunakan program DRAIN-2DX, lalu dibagi menjadi segmen-segmen, yang dibagi lagi menjadi fiber-fiber. Struktur diberi beban lateral secara bertingkat sampai melebihi dari kapasitas beban gempa struktur (design earthquake) dan akhirnya mengalami keruntuhan. Penambahan beban dilakukan dengan displacement control. Dari sana dapat diplot hubungan P-A dan dapat dilihat regangan dan tegangan setiap fiber untuk setiap kondisi pembebanan. Hasilnya dapat digunakan sebagai perbandingan perilaku penampang yang menggunakan dua jenis tulangan dengan penampang yang hanya menggunakan tulangan mutu biasa. Dari analisis yang dilakukan, terjadi peningkatan kekuatan, kekakuan, dan daktilitas struktur pier seiring dengan meningkatnya rasio tulangan, dan dapat dilihat pengaruh pembebanan terhadap perilaku struktur terhadap gaya gempa."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Pembuatan jembatan tipe arch bridge (jembatan lengkung) telah lama dikenal oleh peradaban manusia, dari jenisnya yang sederhana, seperti yang terbuat dari batu yang ditumpuk sehingga berbentuk lengkung, sampai yang moderen di zaman sekarang, seperti yang terlihat pada jembatan New River Bridge di Amerika Serikat. Ini berarti manusia mempercayai jembatan jenis ini sebagai jembatan yang dapat diandalkan. Dengan bentuk pelengkungannya yang meninggi, maka dibuatlah sebuah parameter yang menggambarkan perbandingan tinggi dengan panjang bentang, yang sering disebut juga dengan rise per span ratio. Nilai rise per span ratio (H/L) yang berbeda akan menghasilkan reaksi yang berbeda pula pada perletakannya dan pada struktur jembatan. Reaksi yang terjadi yaitu berupa aksial, momen dan torsi. Tujuan dari penulisan ini ialah mencari berapakah nilai H/L yang menghasilkan kondisi struktur yang optimum, dalam pengertian kekuatan struktur sama besarnya dengan beban yang bekerja, tidak terlalu kuat dan tidak lemah terhadap beban. Untuk mencapai tujuan di atas, dipakai software SAP 2000 Nonlinear, yang kehandalannya telah dikenal luas."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Application of integral bridges in Indonesia has not been as popular as in other countries such as the UK, USA, and Australia. Whereas in fact, this technology is more beneficial than conventional bridges which can reduce the maintenance cost. The concept of integral bridge in Indonesia is just began in 2007. This study is aimed to analyze and evaluate the results of data recorded in the monitoring system of the first Indonesian 20-m-Sinapeul integral bridge."
JJJ 32(1) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>