Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88846 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Effria Wijayanti Wahyuningsih
"Sektor perpajakan mendukung proses pertumbuhan ekonomi yang stabil dan rasio pajak dianggap sebagai indikator yang dapat digunakan untuk menilai kinerja disektor perpajakan. Studi ini meneliti dampak ekonomi makro dan juga tarif pajak terhadap besaran rasio pajak dalam kasus enam negara anggota ASEAN selama periode 1998 hingga 2018. Penelitian ini menggunakan metode Mix Method berupa wawancara dan perhitungan statistik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan regresi data panel dengan metode Generalized Least Square (GLS) dengan program STATA. Penelitian ini memiliki hasil yang menunjukkan bahwa faktor inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap besaran tingkat rasio pajak suatu negara. Hubungan antara inflasi dan pajak dikatakan positif, sehingga setiap kenaikan atau penurunan pada inflasi maka akan menyebabkan kenaikan atau penurunan juga pada sektor perpajakan. Dengan kata lain, inflasi dan pajak bergerak ke arah yang sama tetapi dengan besaran yang berbeda. Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi rendahnya tax ratio dengan cara, Pertama dengan penguatan fungsi pelayanan (tax service) dalam rangka mendorong terciptanya kepatuhan Wajib Pajak secara sukarela. Kedua dengan melanjutkan reformasi perpajakan secara komprehensif baik menyangkut SDM, peraturan perpajakan, IT, maupun penyempurnaan proses bisnis. Ketiga melalui upaya peningkatan efektivitas fungsi ekstensifikasi melalui pendekatan end-to-end, antara lain penanganan sektor informal (UMKM) melalui pendekatan Bussiness Development Services (BDS), yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan literasi akuntansi SDM Indonesia yang menjadi pelaku UKM. Keempat dengan peningkatan efektivitas pengawasan dalam rangka meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak antara lain melalui implementasi Automatic Exchange of Information (AEoI) dan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan. Kelima melalui ekstensifikasi dan peningkatan pengawasan sebagai tindak lanjut pasca tax amnesty. Keenam melakukan pelaksanaan penegakan hukum (law enforcement) secara berkeadilan.

The tax sector supports a process of stable economic growth and the tax ratio is considered as an indicator that can be used to assess the performance of the taxation sector. This study examines the impact of macroeconomic and tax rates on the magnitude of the tax ratio in the case of six ASEAN member countries during the period 1998 to 2018. This study uses the Mix Method method in the form of interviews and statistical calculations. Data processing was performed using panel data regression with the Generalized Least Square (GLS) method with the STATA program. This study has the results that show that the inflation factor has a significant influence on the magnitude of a country's tax ratio. The relationship between inflation and taxes is said to be positive, so any increase or decrease in inflation will also cause an increase or decrease also in the taxation sector. In other words, inflation and taxes move in the same direction but with different magnitudes. Efforts are made by the Indonesian government to overcome the low tax ratio by: First, by strengthening the service function (tax service) in order to encourage the creation of voluntary taxpayers compliance. Second, by continuing to reform taxation comprehensively, both concerning human resources, tax regulations, IT, and business process improvement. Third, through efforts to increase the effectiveness of the extensification function through an end-to-end approach, including the handling of the informal sector (MSME) through the Business Development Services (BDS) approach, one of which aims to increase the accounting literacy of Indonesian HR who are SMEs. Fourth, by increasing the effectiveness of supervision in the context of increasing taxpayer compliance, among others through the implementation of Automatic Exchange of Information (AEoI) and access to financial information for tax purposes. Fifth through extensification and increased supervision as a follow up after tax amnesty. The sixth conducts law enforcement in a fair manner.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T55357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Puteh
"Penelitian tesis ini dilakukan di 5 negara Asean, yaitu Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura dan Thailand mengenai pertumbuhan ekonomi dalam periode waktu 1990-2007. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Variabel-variabel penelitian yang dianalisis adalah variabel trade openness, investasi, populasi dan inflasi dengan menggunakan metode regresi analisis data panel. Hasil penelitian antara lain berupa nilai-nilai koefisien untuk setiap variabel, kemudian nilai koefisien tersebut dianalisis untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian. Adapun hasil pengolahan data serta analisis data akan diuraikan bahwa trade openness dan investasi signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asean 5 secara positif. Sementara variable inflasi signifikan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan economi Asean 5.

The research for this thesis took place in 5 countries of Asean, there are Indonesia, Malaysia, Philipines, Singapore and Thailand. It is about economic growth in time period 1990-2007. In objective is to review the result of development that has been achieved in that time period. The research variables that analyzed are trade openness, investment, population and inflation which use regression method with pool data analysis. From the result of the research the coefficient value for each variable was gained, than the cooefficient value was analyzed to obsain the answer for set of problem of this research. The result of data processing and data analyzing will be explained that trade openness and investment are significantly influencing economic growth and positive relationship. Inflation significantly influencing the economic growth and it has negative relationship in Asean 5 countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26310
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Riyad
"Pertumbuhan ekonomi menjadi faktor yang penting dalam keberhasilan perekonomian suatu negara dalam jangka panjang, sehingga setiap negara akan selalu berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya dan menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai target ekonominya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota ASEAN selama jangka waktu 1990 ? 2009, dengan negara-negara yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak enam negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Philipina dan Vietnam. Metode analisis yang digunakan adalah dengan metode Generalized Least Square (GLS) dan model estimasi Fixed Efect dengan menggunakan alat analisis untuk membantu mengolah data adalah program Eviews 6. Sedangkan data yang digunakan adalah data panel dari enam negara ASEAN yang mencakup periode 20 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterbukaan ekonomi (trade openness), investasi asing langsung yang masuk (foreign direct investment), investasi domestik, pengeluaran pemerintah, dan angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di enam negara ASEAN. Sedangkan untuk tingkat inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di enam negara ASEAN. Berdasarkan penelitian ini angkatan kerja mempunyai pengaruh yang relatif besar terhadap pertumbuhan ekonomi di enam negara ASEAN sedangkan investasi baik Foreign Direct Investment (FDI) maupun investasi domestik mempunyai pengaruh yang relatif kecil terhadap pertumbuhan ekonomi di enam negara ASEAN.

Economic growth becomes the important factor in the long term economic state success. Therefore, each country will always try to increase their economic growth and put it as its economic target. This research was done to know the factors that influence the economic growth in ASEAN member countries along 1990 ? 2009. The sampling country in this study is six countries which is Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines and Vietnam. The analysis method used is Generalized Least Square (GLS) method and Fixed-effect estimation model by using analytical tools to help in processing the data which uses Eviews 6 program. In other way the used data is panel data of six ASEAN countries which is covering the 20 years period. The result showed that trade openness, foreign direct investment, domestic investment, government expenditure, and labor force have a positive and significant impact for the six ASEAN countries economic growth. However the inflation rate does not impact significantly to the six ASEAN countries economic growth. Based on this research labor force has a relatively large impact on economic growth in six ASEAN countries, while investment both foreign direct investment (FDI) and domestic investment has a relatively small impact on economic growth in six ASEAN countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29481
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Novian Perdana
"Kinerja logistik suatu negara merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi. Peran sektor logistik yang semakin penting tersebut telah menjadi perhatian negara-negara ASEAN. Upaya negara-negara ASEAN dalam meningkatkan peran sektor logistik adalah melalui pengembangan infrastruktur logistik. Permasalahan muncul ketika kebutuhan investasi infrastruktur ASEAN melebihi kemampuan negara-negara ASEAN untuk merealisasikannya, sehingga muncul infrastructure investment gap. Tingkat dukungan finansial tersebut mempengaruhi ketersediaan infrastruktur logistik eksisting di kawasan ASEAN, sehingga kinerja logistik negara-negara ASEAN menjadi relatif belum stabil dengan tingkat kesenjangan antar negara yang signifikan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dampak infrastruktur logistik terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN. Hasil regresi data panel dengan Fixed Effect Model menunjukkan bahwa infrastruktur logistik mempengaruhi secara positif pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN. Infrastruktur jalan rel kereta memiliki dampak terbesar, disusul oleh infrastruktur jalan dan infrastruktur bandara udara. Sedangkan, infrastruktur pelabuhan laut dan infrastruktur TIK, yang direpresentasikan oleh jumlah pelanggan akses internet berkecepatan tinggi, tidak secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.
Infrastruktur pelabuhan laut memiliki isu dalam hal tingkat integrasi negara-negara ASEAN dengan jaringan pengiriman kapal global yang lemah, serta tingkat efisiensi dan kualitas layanan infrastruktur pelabuhan laut yang rendah. Di sisi lain, infrastruktur TIK memiliki isu dalam hal tingkat kesiapan infrastruktur dan pemanfaatan TIK pada bisnis logistik yang rendah. Sementara itu, investasi infrastruktur domestik mempengaruhi secara positif pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN meskipun dampaknya masih relatif kecil karena keterbatasan sumber pendanaan domestik dan rendahnya partisipasi sektor swasta pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur logistik.

A country`s logistics performance is a key to economic growth. The increasingly important role of the logistics sector has been the concern of ASEAN countries. ASEAN countries` effort in enhancing the role of the logistics sector is through the development of logistics infrastructure. The problem arises when ASEAN`s infrastructure investment needs exceed the ability of ASEAN countries to fulfil them; hence an infrastructure investment gap emerges. The level of financial support affects the availability of existing logistics infrastructure in the ASEAN region, rendering ASEAN countries logistics performances relatively unstable with significant levels of disparity among them.
This research was conducted with the aim to analyze the impact of logistics infrastructure on ASEAN countries` economic growth. The panel data regression results with Fixed Effect Model show that the logistics infrastructures of ASEAN countries positively influence ASEAN countries` economic growth. Rail infrastructure has the greatest impact, followed by road infrastructure and airport infrastructure. Whereas, port infrastructure and ICT infrastructure, represented by the number of subscribers for high-speed internet access, don`t significantly influence the ASEAN countries` economic growth.
Port infrastructure has issues in terms of weak integration level of ASEAN countries with the global shipping network, as well as the low level of efficiency and quality of port infrastructure services. On the other hand, ICT infrastructure has issues in terms of the low level of infrastructure readiness and ICT usage by logistics businesses. Meanwhile, domestic infrastructure investment positively affects ASEAN countries` economic growth, although the impact is still relatively small due to limited domestic funding sources and low private sector participation in logistics infrastructure development projects.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Astuti
"Pada fungsi produksi Cobb-Douglas, faktor A(t) tidak hanya mencerminkan teknologi namun juga perbedaan kontribusi sumber daya dan institusi lintas wilayah dan waktu (Lin dan Liu, 2000). Penelitian ini mengasumsikan bahwa A(t) dicerminkan oleh belanja daerah sebagai parameter desentralisasi dan belanja pemerintah pusat di daerah. Sehingga penelitian ini tidak hanya menguji pengaruh belanja daerah namun juga pengaruh belanja pemerintah pusat di daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji hubungan antara belanja pemerintah pusat di daerah dan belanja daerah. Dengan menggunakan data panel kabupaten/kota di Indonesia untuk periode 2010-2019 dan metode fixed effect model (FEM), hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja desentralisasi yang diukur dengan belanja daerah serta belanja pemerintah pusat di daerah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia. Selanjutnya, belanja pemerintah pusat di daerah juga memiliki korelasi positif dengan belanja daerah kabupaten/kota di Indonesia.

In Cobb-Douglas production function, the term A(t) reflects not only technology but also difference in resource endowments and institutions across regions and over time (Lin & Liu, 2000). This study assumes that A(t) is reflected by local expenditure as decentralization measure and central expenditure spent in local. This study examines not only the effect of local expenditure but also the effect of central expenditure spent in local to economic growth. Using panel data of regencies/cities in Indonesia for 2010-2019 period and fixed effect model (FEM) methodology, the result shows that decentralization expenditure as measured by local expenditure, together with central expenditure spent in local has positive effect on local economic growth in Indonesia. Furthermore, central expenditure spent in local also has positive correlation with local expenditure of regencies/cities in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangguh Pratysto
"Studi ini menginvestigasi tentang pengaruh proksi keterbukaan perdagangan yaitu perdagangan per PDB dan FDI inflow & outflow per PDB terhadap pertumbuhan pendapatan riil per kapita. Studi ini menggunakan data tahun 2005-2012 di ASEAN plus six (Australia, China, India, Japan, Korea, dan New Zealand). Metode yang digunakan adalah GLS efek tetap. Hasilnya ditemukan bahwa proksi keterbukaan perdagangan yaitu perdagangan per PDB dan FDI inflow & outflow per PDB secara positif dan signifikan mempengaruhi pertumbuhan pendapatan riil per kapita.

This study investigates the impact of trade openness; trade per GDP and FDI inflow & outflow per GDP proxy to the growth of real income per capita. This study used data from 2005-2012 for 16 ASEAN members plus six countries (Australia, China, India, Japan, Korea, and New Zealand). The method used in this study is fixed effect GLS. The result shows that trade openness proxy; trade per GDP and FDI inflow & outflow per GDP positively and significantly affecting growth of real income per capita."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Ghassani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi regional Indonesia. Pertumbuhan ekonomi regional diukur dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada 30 provinsi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis data panel pada 30 provinsi di Indonesia tahun 2004-2011, penelitian ini menyimpulkan bahwa total kredit bank bank BUMN dan bank swasta secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional. Lebih lanjut, kredit bank BUMN dan kredit bank swasta pada masa krisis juga terbukti secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional Indonesia.

This study aims to analyze the effect of bank credit towards regional economic growth in Indonesia. Economic growth is measured by Regional Gross Domestic Product (RGDP) in 30 provinces in Indonesia. By using a panel data analysis on 30 provinces in Indonesia for the year 2004-2011, this study concluded that the total credit of state owned banks and private banks are significantly affecting regional economic growth in Indonesia. Furthermore, state owned bank credit and private bank credit during crisis are proven to be significantly affecting regional economic growth in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francis Chinedu Egbunike
"ABSTRAK
Penerimaan pajak sering dianggap sebagai bentuk alternatif dari pembiayaan berkelanjutan dalam lingkungan fiscal yang stabil dan dapat diprediksi untuk mendorong pertumbuhan dan memungkinkan pemerintah membiayai kebutuhan sosial dan infrastruktur mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi Nigeria dan Ghana. Penelitian ini menggunakan teknik regris berganda sebagai alat analisis. Studi ini menemukan dampak positif yang signifikan dari pendapatan pajak pada produk domestic bruto Nigeria dan Ghana yang mengkonfirmasikan studi sebelumnya. Studi tersebut merekombinasikan antara lain bahwa ukuran yang memadai untuk memastikan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari pajak dimanfaatkan secara efektif untuk mengembangkan dan menumbuhkan perekonomian."
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunas Islami
"ABSTRAK
Desentralisasi sebagai sebuah sistem dapat berpengaruh positif maupun negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya di
Provinsi Riau pada era otonomi daerah. Penelitian ini menggunakan data panel 11
kabupaten/kota di Provinsi Riau periode tahun 2008-2012. Alat analisis yang
digunakan adalah model regresi data panel fixed effect dengan estimator
Generalized Least Squares (GLS). Hasil penelitian menunjukkan desentralisasi
fiskal yang didekati dengan rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total
penerimaan daerah cenderung menurunkan pertumbuhan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) per kapita. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa
desentralisasi fiskal berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Riau.

ABSTRACT
Decentralization as a system may have positive or negative impact on economic
growth. The objective of this study was to investigate the impact of fiscal
decentralization on economic growth in Riau Province in the era of regional
autonomy. This study used panel data from 11 municipalities in Riau Province
within the period of 2008-2012. Analyses were done by using fixed effect panel
data regression model with Generalized Least Square (GLS) as estimator. The
results showed that fiscal decentralization, approached by using ratio of Original
Local Government Revenues to Local Government Revenues, disposed decrease
Gross Domestic Regional Product (GDRP) per capita. In conclusion, this study
finds that fiscal decentralization has negative impact on economic growth in Riau
Province."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinanda Ardhi Swasono
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh defisit fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1990-2012. Metode yang digunakan adalah Ordinary Least Square dan Vector Error Correction Model. Tes-tes ekonometri yang dilakukan adalah Dickey Fuller, Augmented Dickey Fuller, dan Philip Perron unit root test, serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan dari defisit fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah disarankan untuk mengambil kebijakan fiskal yang ekspansif dengan implementasi berupa peningkatan belanja negara sehingga mendorong permintaan agregat. Namun, pemerintah perlu mewaspadai berkurangnya dampak investasi yang diakibatkan dari naiknya suku bunga riil (crowding out). Kebijakan defisit dengan sumbersumber pembiayaan yang mendorong peningkatan jumlah uang beredar pun harus dilaksanakan secara hati-hati. Pemerintah juga perlu meningkatkan penerimaan sektor perpajakan.

This research is conducted to know the influence of fiscal deficit to economic growth in Indonesia from 1990 to 2012. Ordinary Least Square and Vector Error Correction Model are used as research method. Dickey Fuller (DF), Augmented Dickey Fuller (ADF), and Philip Perron unit root test are used as econometric test. Other diagnostic tests like multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation are performed. The result showed that there is a significant influence of fiscal deficit to economic growth. Based on this result, government should take expansive fiscal policy by implementing increase in public expenditure that can encourage agregat demand. However, expansive fiscal policy through fiscal deficit from financing resources that support the increase the amount of money in circulation must be conducted prudently. Government should also increase the capacity of national revenue from tax."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>