Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Labibah `Ufarah. author
"Dalam upaya mengembalikan identitas Jakarta, Sunda Kelapa Cultural Centre menciptakan program yang menggabungkan budaya Betawi yang merepresentasikan kehidupan lama kota Jakarta dengan kondisi Sunda Kelapa dan sekitarnya pada saat ini. Program tersebut diangkat dari berbagai kegiatan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan, serta tren pada masa kini di area Sunda Kelapa sendiri, dengan harapan masyarakat di sekitar Sunda Kelapa dan para turis dapat melestarikan budaya yang berkembang di Jakarta secara berdampingan. Maka dari itu, untuk merealisasikan visi ini, Sunda Kelapa Cultural Centre didesain tidak hanya untuk mengakomodasi ruang untuk acara dan kegiatan kultural maupun kontemporer, tetapi juga menyediakan ruang publik seperti galeri mode, zona kuniler, serta taman rooftop yang menggabungkan budaya etnis dan tren sekarang untuk menarik para pengunjung.

In an effort to maintain Jakartas identity, Sunda Kelapa Cultural Centre merges the Betawi cultural programmes which represent the old lives of Jakarta with the present surroundings situation within Sunda Kelapa context, both in the aspect of the locals potential activities and also the current trends in the area, in the hope that the locals and the tourists then will be able to work side by side in preserving the culture evolving in this city. Therefore, to realize this vision, Sunda Kelapa Cultural Centre is designed not only to acommodate spaces for cultural and contemporary events, but also to provide public spaces such as fashion gallery, culinary zone, and also rooftop garden which mixes ethnical and popular culture to engage more visitors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiyah Adiraputri
"ABSTRAK
Pelabuhan Sunda Kelapa mengandung nilai sejarah yang tinggi untuk Jakarta maupun Indonesia. Tidak berhenti di situ, Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai Pelabuhan juga memiliki nilai penting dalam industri dan ekonomi sebuah negara. Hal tersebut merupakan sebuah pengetahuan; nilai edukasi yang dapat diamati secara langsung mengingat wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa masih aktif sebagai Pelabuhan. Di era yang terus berkembang, situs dan pengetahuan akan sejarah dapat dilestarikan berbarengan dengan bantuan teknologi. Ketiga hal tersebut (situs, edukasi, teknologi) memiliki potensi pariwisata yang dikemas menjadi Sunda Kelapa Observatory. Observatory yang berasal dari observe atau mengamati, berarti melihat secara harfiah dengan mata (melihat situs dan sekitarnya) dan juga melihat lebih dari itu, melihat sejarah, perkembangan, dan maupun masa depan dibantu dengan teknologi imersif.

ABSTRACT
Pelabuhan Sunda Kelapa has a high value of history for both Jakarta and Indonesia. Moreover, the idea of Pelabuhan Sunda Kelapa as a port holds an important role on a country in industry and economy field. These counts as a knowledge, an educational value that is able to be seen as it is, as Pelabuhan Sunda Kelapa is still active as a port. In this era where technology is evolving, the historical value in the form of site and knowledge can be developed simultaneously. The main three points stated (historical site, education, technology) has a tourism potential that preceding the project Sunda Kelapa Observatory. Observatory. from the word observe means to see, to see literally with the eyes (the historical site and the surroundings) and also to see beyond the vision; to see the history, development, and even the future with the touch of an immersive technology.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Zulkifli
"ABSTRAK
Radikalisme merupakan persoalan yang hingga saat ini belum tuntas di Indonesia. Penelitian Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) menunjukkan bahwa 20 persen pengurus masjid dan termasuk organisasi remaja masjid dari 250 masjid di Jakarta (atau 50 masjid) menyetujui gerakan radikalisme keagamaan. Dua di antaranya adalah Masjid Cut Meutia dan Masjid Sunda Kelapa.
Radikalisme adalah keinginan untuk mengubah tatanan sosial yang sedang berlangsung dengan cara kekerasan. Penyebabnya karena faktor psikologis, kualitas diri dan lingkungan. Sedangkan deradikalisasi merupakan proses atau upaya untuk menghilangkan radikalisme melalui kegiatan reedukasi, peningkatan kesejahteraan sosial, peningkatan kompetensi, resosialisasi nilai kebangsaan dan kemitraan strategis.
Organisasi Remaja Masjid Cut Meutia (RICMA) dan Remaja Masjid Sunda Kelapa (RISKA) dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana perannya dalam kegiatan deradikalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk meneliti kegiatan-kegiatan kedua organisasi tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua organisasi memiliki peran dalam pengembangan wawasan kebangsaan yang membuka ruang diskusi bertema kebangsaan serta ruang ekspresi budaya, dan pembinaan kemandirian berupa kegiatan pengembangan kapasitas diri, pemberdayaan ekonomi dan apresiasi sosial yang keseluruhannya merupakan wujdud dari kegiatan deradikalisasi.
Penelitian ini bisa merekomendasikan pemerintah untuk menggandeng organisasi remaja masjid sebagai mitra program deradikalisasi. Dan organisasi remaja masjid lainnya bisa menjadikan penelitian ini sebagai studi banding dalam kegiatan-kegiatannya, terutama yang berkaitan dengan isyu keislaman dan kebangsaan.

ABSTRACT
Radicalism is a problem that have not been solved until now in Indonesia. Center for the Study of Religion and Culture’s research shows that 20 percent of 250 mosques in Jakarta, including their moslem youth clubs, support to religious radicalism activities. Two of them are Cut Meutia and Sunda Kelapa mosques.
Radicalism is a rude struggle to change social order dramatically. It caused by psychology, less self-competence and social environment. Otherwise, deradicalization is a process and effort to eliminate radicalism through re-education, increase social welfare, improve capability, resocialization nation value and strategic partnership.
In this research, how Cut Meutia and Sunda Kelapa Moslem Youth Club support deradicalization program will be described. A qualitative research used to find out the result.
The research shows that both of them play a role in develop national insight by facilitating forums to discuss about nation and foreign cultural appreciation. Their roles are also human development that include improve self-competence, economic empowerment and social appreciation. Both developing national insight and human development are deradicalization programs.
The research recommends government to make partnership with moslem youth clubs to support deradicalization, whereas another moslem youth clubs can compare their programs to RICMA and RISKA, especially related to Islam and Indonesia’s issues."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enira Arvanda
"Indonesia sedang membangun . Begitupun dengan kota -kotanya yang berpacu untuk menjadi yang terdepan dalam pembangunannya . Wajah-wajah kota semakin berubah , dipoles oleh waktu dan globalisasi yang memicu modernisasi . Akibatnya kota-kota di Indonesia menjadi semakin mirip satu sama lain . Identitas kota menjadi semakin kabur , sejarah terbentuknya kota tidak diperdulikan dan dihargai sehingga kota-kota lama menjadi mati, kehilangan geliat dan aktivitasnya .
Jakarta, Ibukota negara Republik Indonesia, juga perlahan-lahan akan kehilangan identitasnya apabila membiarkan kawasan Sunda Kelapa , yang merupakan asal muasal terbentuknya kota ini , mati secara peilahan tapi pasti . Berbagai upaya memang telah dilakukan oleh pemerintah maupun oleh berbagai pihak yang perduli dengan upaya-upaya pelestarian kota tua ini . Dimulai pada tahun 1970-an , pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin , dengan idealisme serta kepedulian , langkah awal pelestarian mulai dilakukan .
Namun apabila hingga saat ini kita masih belum bisa menikmati dan menuai hasil dari pelestarian Sunda Kelapa , sepertinya ada sesuatu yang salah atau kurang pada usaha-usaha yang telah dilakukan . Berbagai konsep dan alternatif yang ditawarkan untuk merevitalisasinya belum juga terlaksana . Sehingga sampai saat ini revitalisasi Sunda Kelapa masih seperti impian yang terlaiu mahal untuk diwujudkan , Benarkah kendala yang dihadapi hanya sebatas riana ? atau hal - hal lain yang bersifat teknis? Atau mungkinkah idealisme yang pernah mendasari usaha - usaha yang dilakukan pada tahun 1970an Kini tidak lagi dimiliki ? Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut perencanaan kawasan Sunda Kelapa akan menjadi hal yang menarik untuk dianalisa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1982
S8807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Marihot
"Dan beragam moda transportasi taut yang ada di Indonesia saat ini, armada Pelayaran Rakyat (disingkat Petra) adalah sebagai satah satu moda transportasi taut nasional yang sudah rnembuktikan dirinya sebagai armada yang tangguh yang berbasis perahu tradisional yang inemakai layar dam sekarang tambahan motor, Akan tetapi seiring kemajuan Iptek di bidang transportasi perkapaian, keberadaan armada PeIra semakin tersingkirkan dan mengliadapi tantangan pasar yang semakin besar.
Kondisi ini tentu sangat mencemaskan, karena seiama ini Peran PeIra adalah sebagai angkutan rakyat yang dapat memberikan kontribusi bagi penyebaran barang konsumsi khususnya ke,pulau-pulau terpencil dan terisolasi dart jangkauan infrastruktur pembangunan pada umumnya.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian untuk memberikan interpretasi dan analisis keberadaan Petra di Indonesia yang rnencakup:
1. Untuk mendeskripsikan peran Petra dalam sistem transportasi taut nasional, termasuk kekuatan, kelemahan, peiuang dan ancaman yang dihadapi pada saat ini.
2. Terumusnya upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rneningkatkan peran Petra.
3. Untuk mendeskripsikan peran strategis Petra ditinjau dart kepentingan ketahanan nasional.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan metodologi kualitatif oleh Mathew B.Miles dan A.Michaet I-iubennan (1992). Dengan data kualitatif kita dapat rnengikuti dan memahami alur perisriwa secara kronologis, inenilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan barmanfaat.
1. Tujuan penelitian nomor i dipernleh kesimpulan bahwa: peran kapal Pe:ra claim sistem transportasi taut nasional memiliki kelemahan yang prinsip seperti permodalan, teknologi, dan sum her daya nianusia dibandingkan dengan kekuatan yang ada, dampak tcrhadap perusahaan adalah sulirnya pelayaran rakyat untuk mengembangkan usahanya dibidang jasa angkutan taut.
2. Tujuan penelitian nomor 2 diperolelt kesimpulan bahwa: untuk meningkatkan peran pelayaran rakyat dengan menggunakan strategi: Weakness-Opportunity (WO = -0,74 dan 0,36), karena posisinya berada pada kwadran IV yakni rnemanfaatkan peluang yang ada untuk metninimalkan kelemahan yang dimiliki atau konsolidasi.
3. Tujuan penelitian nomor 3 diperoleh kesimpulan bahwa: Melibataktiikan Petra sangatlah strategis sebagai liingsi pernantau ketmanan perairan Indonesia, sehingga Petra memungkinkan mendukung terwujudnya ketahanan nasional dibidang Ipoleksosbudhankain IIdeologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan keamanan.

From various means of sea transportation currently existing in Indonesia, the People Sailing (Petra) is one of sea transportation which has proven it self as a solid transportation based on traditional boat equipped with shade and presently supplemented with motor. However, line with the technological and scientific development in the sector of vessel transportation, the existence of Pelra transportation has been increasingly ignored and has faced the more market challenge.
This condition is of course very planning, because thus far the Petra transportation has much provided benefit, especially in reaching the isolated areas and islands.
This study is aimed at providing interpretation and analysis on the existence of Petra in Indonesia which involve:
1. To describe the role of Petra in the national sea transportation system, including the strengths, weaknesses of the opportunity, and the threat faced at the present.
2. To describe the role of economy of Petra up to present as one of sea transportations for the community, especially isolate islands.
3. To formulate the efforts this may be performed in improving the Pelra. The methodology of research being applied is qualitative methodology by Mathew B. Miles and A. Michael Hubenman (1992). By using qualitative data, we may comprehend the chronological events; assess the causal relationship within the scope of thinking of local people and to obtain many beneficial explanations,
1. For the number 1 objective of study, it may be concluded that: the role of Pelra in transportation system go out to sea national have principal weakness like capital, technological, and human resource. compared to existing strength, impact to company is difficult of him sea transport of people to develop its effort of sea transport service area.
2. For the number 2 objective of study, it may be concluded that: by using the strategy, Weakness-Opportunity (WO = -0,74 dan 0,36), Because its position of Petra at four quadrant namely exploit existing opportunity for the minimization of weakness had or consolidation.
3. For the number 3 objective of study, it may be concluded that: involving the Pelra is very strategic as the function of monitoring security of Indonesian water, therefore l'clra enable to support the implementation of national defense in the sector of polsosbudhankrrn (Ideology. politics, social, culture, defense and security).
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1989
05 Cha s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Endriana Svieta
"Latar Belakang : Dermatitis kontak merupakan salah satu penyakit kulit akibat kerja yang disebabkanoleh reaksi simpang pada kulit epidermis dan dermis akibat pajanan bahan yang berhubungan dengan bahan kimia, faktor fisik (panes), dan faktor mekanik (gesekan, tekanan, trauma) dan faktor riwayat atopi juga merupakan penyebab tidak langsung. Salah satu bahan kimia yang berisiko terhadap dermatitis kontak adalah debu semen. Pekerja yang berisiko terhadap pajanan debu semen adalah tenaga keja bongkar muat sak semen di pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta.
Metode : Penelitian dilakukan di Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta pada September 2009. Desain penelitian ini cross sectional dengan analitik internal komparatif dan pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Populasi penelitian seluruh buruh tenaga kerja bongkar muat pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta yang berjumlah 402 orang, dan jumlah sampel 140 responden. Cara pengumpulan data dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan observasi pelaksanaan pekerjaan. Analisis data dengan program SPSS versi 15, dengan interpretasi analisis univariat , analisis bivariat (Odds Ratio dan 95% Confidence Interval) dan analisis multivariat (metode Enter pada Binary Logistic Regression).
Hasil : Tenaga kezja bongkar muat Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta sebanyak 24,3% mengalami dermatitis kontak. Hasil analisis multivariat terdapat hubtmgan bermakna antara tingkat pajanan debu semen tahunan (p=0,041 ; OR=2,35; 95%Cl=0,99»S,56) dengan dermatitis kontak. Umur pekeija, status gizi, pendidikan, iiwayat atopi dan higiene diri buruk tidak mempunyai hubungan statistic bcmiakna dengan dermatitis kontak. Suhu lingkungan dan kelembaban dengan alat ukur Hear Stress Monitor (WBGTO tertingi 29,1°C dan RH tertinggi 62%) diduga mernpunyai kontribusi nntuk terjadinya dermatitis kontak.
Kesimpulan dan saran : Prevalensi dermatitis kontak pada tenaga kerja bongkar muat Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta sebanyak 24,3%. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya dennatitis kontak adalah tingkat pajanan debu semen tahunan (p=0,04l;0Ra¢§ =2,35).Tingginya suhu lingktmgan dan kelembaban diduga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya. dermatitis kontak. Pekerja perlu diajarkan pengetahuan akan bahaya debu semen, pentingnya alat pelindung diri dan menjaga kebersihan diri untuk mencegah teij adinya dermatitis kontak pada pekeija angkut semen.

Background: Contact dermatitis is the one of a skin disease due to work caused by adverse reaction in the epidermis and dennis of skin exposure related materials, chemical, physical factors (heat), and mechanical factors (friction, pressure, trauma) and history of atopy factor is also an indirect cause. One of the chemicals that are at risk for contact dermatitis is cement dust, Workers at risk of exposure to cement dust is labor cement loading and unloading bags of Sunda Kelapa Port in Jakarta.
Methods: This research was conducted at the port of Sunda Kelapa Jakarta in September 2009. The design was cross-sectional study with an intemal analytical comparative sample selection is done by simple random sampling. This study population is all the labor workers unloading port of Sunda Kelapa Jakarta totaling 402 people, based on the calculation of the number of samples of 140 respondents. Dara collection is done by filling status of research, which consisted of anarrmcsis, physical examination and observation of the implementation work. Data analysis using SPSS program version 15, with the interpretation of the univariate analysis (table distributions), bivariate analysis (calculating Odds Ratio 95% Confidence Interval) and multivariate analysis (enter method the binary logistic regression).
Results: Prevalence of contact dermatitis among labor loading and unloading at the port of Sunda Kelapa Jakarta is 24.3% . There is signiicant statistic relationship between the cement dust exposure rating (p = 0.041; OR = 2,35; 95% CI == 0,19-5,56) to contact dermatitis, The age, work duration, nutritional status, education, poor self-hygiene and history of atopy had no significant statistic relationship to contact dermatitis. Temperature and humidity environment with the Heat Stress Monitor (29.l° C highest WBGTo and the highest 62% RH) have contributed to the occurrence of contact dermatitis
Conclusions and sugestions: The prevalence of contact dermatitis in workers loading and imloading port of Sunda Kelapa Jakarta is 24.3%. The most related factors to the occmrence of contact dermatitis is cement dust exposure rating chronic (p = 0.04l; OR adj =2,3 5).The highly environmental temperature and humidity could be intiuence to contact dermatitis. Workers need to be taught to maintain personal hygiene and knowledge of the hazards of cement dust on the health of workers, including skin health.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32346
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priatna Sudrajat
"Pada Al qur'an dan Sunnah Rasul, tidak terdapat definisi yang jelas mengenai bentuk masjid. Oleh karena itu penerjemahan bentuk masjid ke dalam wujud arsitektur lebih disebabkan oleh bagaimana ia menerjemahkan kata masjid itu sendiri. Kehadiran masjid berarsitektur modern merupakan sebuah pertanda bahwa sebuah bangunan masjid dapat dibangun berdasarkan trend gaya arsitektur yang sedang berkembang. Kehadirannya dilatarbelakangi oleh munculnya kalangan masyarakat muslim modern. Mereka mempunyai pemikiran yang terbuka dan mau menerima adanya pembaharuan dalam hidup mereka. Selain faktor masyarakat, faktor lingkungan baik secara umum maupun khusus juga melatarbelakangi timbulnya masjid jenis ini. Walau bagaimana pun juga, penggunaan arsitektur modern sebagai arsitektur masjid bukanlah suatu hal umum / biasa. Karena pada saat ini arsitektur modern lebih banyak diterapkan pada bangunan komersial seperti pada gedung perkantoran maupun pada bangunan rumah tinggal. Oleh karena akan sangat menarik sekali apabila kita dapat mengkaji bagaimana penerapan kaidah-kaidah arsitektur modern pada bangunan masjid tersebut.
Skripsi ini membahas mengenai sejauh mana pengaruh arsitektur modern terhadap desain bangunan masjid. Pembahasan dalam skripsi ini melalui studi literature dan studi kasus, dengan meninjau pada kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar, prinsip serta ciri yang diterapkan pada masjid berarsitektur modern, serta yang menjadi permasalahan utama mengenai pengaruh arsitektur modern terhadap desain bangunan masjid. Studi kasus yang diambil adalah masjid yang benar-benar menggunakan arsitektur modern sebagai arsitektur masjidnya. Dari tinjauan yang dilakukan, terlihat bahwa ternyata arsitektur modern sangat mempengaruhi wujud fisik dari bangunan masjid tersebut, yang dapat terlihat pada bentuk bangunannya, denahnya, tampaknya, pengolahan ruang dalam, dan bahkan juga mempengaruhi komponen arsitektur masjidnya itu sendiri.

On holly Qur'an and Sunnah Rasul there isn't any clear definition on the form of mosque. Because of that, the translation of mosque form into architectural form was based on how he / she translates the word of mosque by his or herself. The existence of modern architectured mosque is an indication that a mosque can be build based on architecture style which is popular at that time. It existence was based on the appearance of modern moslem society. They have an open minded mind and also can accept the transformation on their life. Besides that, environment , generally or specifically, also become a background on the appearance of this kind of mosque. However, the implementation of modern architecture on mosque architecture is an uncommon / unusual thing. Since in the present day, modern architecture is more implemented on commercial building like office building or a residence building. Because of that it will be an interesting subject if we can investigate on the implementation of modern architecture principle on that mosque.
This writing discusses how far it could be a modern architecture will effects the design of the mosque. Literature and case study are used to explore the condition of society and environment around, principles an characteristic which is implemented to the modern architecture mosque, and also which become the main question which is the effects of modern architecture on mosque design. The case study was conducted on a mosque which is truly use modern architecture as it's mosque architecture. The case study indicates that modern architecture is give a great effects on physical form of that mosque, which can be seen on it's form, it's ground plan, it's facade, on the way the architect arrange the mosque inside space, and also the component of the mosque architecture itself.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>