Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95840 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fizri Aulia
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan upaya peningkatan penggunaan angkutan umum sebagai salah satu usaha dalam mengurangi kemacetan di DKI Jakarta dengan melaksanakan program transportasi yang terintegrasi, yaitu; program Jak Lingko. Program Jak Lingko dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta (Dishub DKI Jakarta), PT Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta dengan melakukan integrasi tarif, integrasi fisik, dan integrasi layanan. Namun, dalam proses pengimplementasiannya, program Jak Lingko masih memiliki integrasi yang belum dilaksanakan. Maka dari itu, hal tersebutlah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program Jak Lingko di DKI Jakarta. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Jak Lingko di DKI Jakarta sudah cukup baik. Hal tersebut berdasarkan aspek sumber daya yang meliputi finansial, manusia, dan waktu serta didukung oleh karakteristik pelaksana, komunikasi antar organisasi, dan disposisi kewenangan berjalan dengan baik. Hanya saja, pada aspek standar dan tujuan yang didukung oleh kondisi DKI Jakarta masih buruk dalam pelaksanaannya.

The Government of DKI Jakarta making efforts to increase the use public transportation as an effort to reduce traffic jam in DKI Jakarta by implementation an integrated transportation program, that is; Jak Lingko program. Jak Lingko program implemented by the Jakarta Transportation Agency, Transjakarta, Jakarta MRT, and Jakarta LRT by doing tariff integration, physical integration, and service integration. However, in the process of implementing it, Jak Lingko program still has integration that has not yet been implemented. This condition encourages the conduction of this research. This research aims to analyze implementation of Jak Lingko program in DKI Jakarta. The main theory used in this study is the theory of policy implementation. This research used qualitative methods with descriptive research. The result of this research is the implementation Jak Lingko program has been well implemented. This is based on aspects of resources that include financial, human, and time, supported by implementing characteristics, communication, and disposition of authority has been well. While in the aspects of standards and objectives supported by the conditions of DKI Jakarta was in the poor implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Hanifah
"Tulisan ini membahas mengenai Evaluasi program mikrotrans Jak Lingko, Transportasi Publik yang mengintegrasikan jalur di perkampungan ke dalam sistem trasportasi publik yang lebih luas di DKI Jakarta. Evaluasi telah dilakukan dengan melihat respon dari sisi penumpangnya. Berdasarkan studi sebelumnya diketahui bahwa untuk meningkatkan pelayanan moda transportasi umum perlu adanya keamanan serta kenyamanan selama perjalan yang diberikan oleh moda tranportasi umum. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner online, ditambah wawancara terhadap beberapa informan untuk melengkapi informasi yang diperlukan. Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa penumpang mikrotrans Jak Lingko memberikan respon positif dari adanya program mikrotrans Jak Lingko dilihat dari aspek pelayanan, fasilitas, keluhan dan manfaat dari mikrotras Jak Lingko. Aspek yang paling mendapat respon positif adalah aspek manfaat menggunakan mikrotras Jak Lingko sedangkan yang mendapat respon yang agak kurang positif adalah aspek masalah yang sering di keluhkan oleh penumpang. Hasil evaluasi ini memberikan saran perbaikan yaitu Pemerintah DKI Jakarta dan Instasi lainnnya membuat program mikrotrans Jak Lingko menjadi lebih baik serta sebagai bahan evaluasi tentang Transportasi publik/umum di Jakarta.

This paper discusses the evaluation of the Jak Lingko microtrans program, Public Transportation that integrates lanes in the village into a broader public transportation system in DKI Jakarta. Evaluation has been done by looking at the response from the passenger side. Based on previous studies, it is known that in order to improve public transportation modes services it is necessary to have security and comfort during the journey provided by public transportation modes. This study uses a quantitative approach with data collection techniques through online questionnaires, plus interviews with several informants to complete the information needed. The results of this evaluation indicate that Jak Lingko microtrans passengers gave a positive response from the Jak Lingko microtrans program seen from the aspects of service, facilities, complaints and benefits of Jak Lingko microtrans. The aspect that received the most positive response was the aspect of the benefits of using Jak Lingko microtras while those who received a slightly less positive response were aspects of the problem that were often complained of by passengers. The results of this evaluation provide suggestions for improvement, namely the DKI Jakarta Government and other institutions to make the Jak Lingko microtrans program better and as an evaluation material for public / public transportation in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yuqqa Macdalena
"Penelitian ini mengalisis collaborative governance pada integrasi moda transportasi angkot dalam pelaksanaan Program Jak Lingko Di Provinsi DKI Jakarta dalam rangka mewujudkan smart mobility. Kajian ini menggunakan pendekatan post positivist untuk menganalisa proses collaborative governance yang terjadi pada integrasi moda transportasi dalam sistem BRT Transjakarja sebagai bagian dari pelaksanaan program Jak Lingko. Proses collaborative governance yang terjadi dianalisis dengan lima dimensi model collaborative governnace yang terdiri atas dimensi konteks sistem umum, dimensi pendorong, dimensi dinamika kolaborasi, dimensi aksi kolaboratif dan dimensi dampak kolaborasi. Model Collaborative Governance ini dikembangkan dengan memasukkan parameter smart mobility pada dimensi dampak kolaborasi.

This study aim to investigate collaborative governance in the integration of angkot as one of transportation modes within the implementation the Jak Lingko Program in order to realize smart mobility in DKI Jakarta. This study uses a post positivist approach to analyze the collaborative governance process that occurs in the integration of mini bus "angkot" as one of transportation modes into the Transjakarja's BRT system as an integral part of the implementation of the Jak Lingko program. The collaborative governance process that took place was analyzed with five dimensions of the collaborative governance model consisting of the dimension of the general system context, the driving dimension, the dimensions of collaboration dynamics, the dimensions of collaborative action and the dimensions of the impact of collaboration. This Collaborative Governance model was developed by incorporating smart mobility parameters into the dimensions of collaboration impact."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Putri Natalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan Jak Lingko dalam meningkatkan penggunaan kendaraan umum di DKI Jakarta (studi kasus di Jakarta Barat) dan untuk mengetahui apakah semua tujuan kebijakan Jak Lingko sudah tercapai. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data secara kuantitatif. Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan survei dengan instrumen penelitiannya adalah kuesioner. Untuk mengukur pendapat dari responden penelitian ini menggunakan skala likert. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh peneliti ialah pengguna kendaraan umum Jak-Lingko di Jakarta Barat. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 100 responden. Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengujian instrumen yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan kebijakan Jak Lingko secara efektif mampu meningkatkan penggunaan transportasi umum di DKI Jakarta studi kasus di Jakarta Barat. Pengguna Jak Lingko melakukan peralihan dari pengguna transportasi pribadi menjadi menggunakan Jak Lingko sehingga lebih sering menggunakan Jak Lingko. Adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mengatur mutu pelayanan Jak Lingko sehingga pengguna mendapatkan kenyamanan dan keamanan saat menggunakan Mikrotrans Jak Lingko. Jak Lingko membuat biaya menempuh perjalanan menjadi lebih rendah waktu yang ditempuh lebih singkat sehingga lebih efisien dalam waktu perjalanan.

This study aims to determine the effectiveness of Jak Lingko services in increasing the use of public transportation in DKI Jakarta (a case study in West Jakarta) and to find out whether all of the Jak Lingko policy objectives have been achieved. The research approach used in this study uses a quantitative approach. The type of research used in this research is descriptive research with a quantitative approach. The data collection technique used is survey and the research instrument was a questionnaire. In this study using a questionnaire or questionnaire method. To measure the opinions of respondents in this study using a Likert scale. In this study, the population used by researchers was Jak-Lingko public transportation users in West Jakarta. The sample used for this research is 100 respondents. In this study, two instrument testing techniques were used, namely the validity test and the reliability test. The results of the study show that Jak Lingko policy is effectively able to increase the use of public transportation in DKI Jakarta, a case study in West Jakarta. Jak Lingko users have switched from using private transportation to using Jak Lingko so they use Jak Lingko more often. There is a Minimum Service Standard (SPM) that regulates Jak Lingko service quality so that users get comfort and security when using the Jak Lingko Microtrans. Jak Lingko makes travel costs lower, the time taken is shorter, so that travel time is more efficient."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman
"Penelitian ini membahas mengenai kepuasan masyarakat terhadap moda transportasi yang terintegrasi Jak Lingko dalam mewujudkan smart mobility di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap moda transportasi yang terintegrasi Jak Lingko dalam mewujudkan smart mobility di Provinsi DKI Jakarta menggunakan pendekatan positivist. Penelitian ini menggunakan teori kepuasan masyarakat yang dikemukakan oleh Gao Lu, Yu Yao, dan Liang Wu (2016) dengan delapan dimensi, yaitu fare, wait and travel time, cleanliness, customer service, accessibility, safety, crowdedness, dan comfortability. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mixed method melalui survei, observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan kepada 204 responden masyarakat moda transportasi yang terintegrasi Jak Lingko sejak bulan Mei-Juni 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat berada tingkat puas sebesar 80,88%. Seluruh dimensi menyatakan bahwa masyarakat merasa puas terhadap moda transportasi yang terintegrasi Jak Lingko. Meskipun sebagian hasil wawancara mendalam dan observasi juga menunjukkan pendapat yang berbeda dari keseluruhan hasil penelitian, karena setiap kondisi armada transportasi Jak Lingko berbeda tergantung pada situasi dan kondisi di jalanan.

This study discusses public satisfaction with Jak Lingko's integrated mode of transportation in realizing smart mobility in DKI Jakarta Province. This study aimed to determine public satisfaction with Jak Lingko's integrated mode of transportation in realizing smart mobility in DKI Jakarta Province using a positivist approach. This study uses the theory of community satisfaction put forward by Gao Lu, Yu Yao, and Liang Wu (2016) with eight dimensions, namely fare, wait and travel time, cleanliness, customer service, accessibility, safety, crowdedness, and comfortability. The data collection technique used is a mixed method through surveys, observations, in-depth interviews, and literature studies. Data was collected on 204 respondents using the Jak Lingko integrated mode of transportation from May to June 2023. The results of this study indicate that community satisfaction is at a satisfaction level of 80.88%, with the best service quality conditions being the MRT and LRT modes of transportation. Quality The worst service is on the Mikrotrans mode of transportation. All dimensions state that the community is satisfied with the Jak Lingko integrated mode of transportation. However, some of the results of in-depth interviews and observations show differences from the study's overall results due to differences in the conditions of each Jak Lingko transportation fleet based on the situation and conditions on the road."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Irene
"Terintegrasinya layanan Mikrotrans dalam sistem BRT dan Program Jaklingko menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mode share masyarakat pada transportasi publik yang dimana tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan layanan Mikrotrans yang didukung dengan opini dari masyarakat selaku pengguna Mikrotrans dengan menggunakan teori implementasi kebijakan yang dibawakan oleh Merilee. S. Grindle dan teori faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan The Policy Implementation Assessment Tools yang dikemukakan oleh Bhuyan, Jorgensen, dan Sharma (2010). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan Teknik pengumpulan data mixed method yaitu survei dan wawancara mendalam. Teknis analisis yang digunakan untuk data kuantitatif adalah teknis analisis univariat dan teknis analisis illustrative untuk data kualitatif. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa implementasi kebijakan layanan Mikrotrans di DKI Jakarta dapat dikatakan baik dikarenakan telah sesuai dengan tujuan dan desain kebijakan, meskipun masih ditemukan beberapa hal yang harus ditinjau kembali dan ditingkatkan kualitasnya agar implementasi kebijakan layanan Mikrotrans ini dapat mencapai target dan hasil yang maksimal.

The integration of Mikrotrans services in the BRT system and the Jaklingko Program is one of the government's efforts to increase public mode share in public transportation, where the long-term goal is to overcome congestion in DKI Jakarta. Therefore, this study aims to find out how the implementation of Mikrotrans service policies is supported by opinions from the public as Mikrotrans users by using the theory of policy implementation presented by Merilee. S. Grindle and the theory of factors influencing policy implementation in The Policy Implementation Assessment Tools put forward by Bhuyan, Jorgensen, and Sharma (2010). This research uses a descriptive quantitative approach and mixed method data collection techniques, namely surveys and in-depth interviews.The analysis technique used for quantitative data is univariate analysis technique and illustrative analysis technique for qualitative data. The results of this study found that the implementation of Mikrotrans service policies in DKI Jakarta can be said to be good, although there are still some things that need to be reviewed and improved in quality so that the implementation of Mikrotrans service policies can achieve targets and maximum results."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkudung, Ellen Sophie Wulan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Apriyanto
"Program pembayaran dengan tiket terintegrasi antar moda transportasi umum di DKI Jakarta diharapkan dapat menarik warga untuk lebih memanfaatkan transportasi umum . Namun, penerapan sistem tiket terintegrasi masih belum optimal mulai dari perjalanan belum sepenuhnya lancar karena banyak kendala, seperti proses pembelian tiket hingga permasalah teknis seperti pemindaian barcode. Jika program ini diimplementasiakan dengan baik maka akan mewujudkan transportasi yang efektif, efisien, murah, cepat dan nyaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner yang disebarkan secara online. Hasil penelitian menunjukan adanya keinginan masyarakat terhadap implementasi sistem tiket terintegrasi pada transportasi umum di DKI Jakarta. Efisiensi perjalanan pada transportasi umum dipengaruhi oleh variable penelitian tarif yang terjangkau, sosialisasi program sistem integrasi dan sistem yang berfungsi dengan baik. Sedangkan kesiapan infrastruktur yang handal dipengaruhi oleh variable alat pembaca kartu BCT dan server serta internet yang handal. Dalam konteks pelayanan integrasi transportasi kunci keberhasilan adalah efsiensi; semakin efsien sistem transportasi, semakin berkurang biaya transportasi yang dikeluarkan dan semakin cepat perjalanan yang ditempuh

The payment program with integrated tickets between public transportation modes in DKI Jakarta is expected to attract residents to make more use of public transportation. However, the implementation of the integrated ticketing system is still not optimal, starting from the journey that has not been completely smooth due to many obstacles, such as the ticket buying process to technical problems such as barcode scanning. If this program is implemented properly, it will create effective, efficient, cheap, fast and comfortable transportation. This study uses a descriptive quantitative approach by collecting data using questionnaires distributed online. The results of the study show that there is a public desire for the implementation of an integrated ticketing system for mass public transportation in DKI Jakarta. Travel efficiency on public transportation is influenced by affordable fare research variables, socialization of system integration programs and systems that function properly. Meanwhile, reliable infrastructure readiness is influenced by reliable BCT card reader and server and internet variables. In the context of transportation integration services, the key to success is efficiency; the more efficient the transportation system, the lower the transportation costs incurred and the faster the journey.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nabila Anjani
"Mobility as a Service (MaaS) merupakan sebuah model layanan mobilitas yang telah digunakan perusahaan hingga pemerintah di berbagai negara. MaaS berperan sebagai perantara antara perusahaan atau pemerintah dengan pengguna dalam menyediakan berbagai layanan transportasi yang komprehensif. Implementasi MaaS di Indonesia telah dilakukan oleh Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan layanan informasi transportasi umum bagi masyarakatnya. Salah satu platform MaaS yang tersedia di Jakarta adalah Trafi. Dengan pengguna terbanyak dibandingkan platform MaaS lainnya di Jakarta, Trafi menjadi platform MaaS yang sangat diandalkan oleh para pengguna transportasi umum di Jakarta. Sayangnya, user research yang dilakukan Trafi di Jakarta terakhir berlangsung pada tahun 2016. Hal ini menjadi salah satu pendorong dibutuhkannya evaluasi usability pada aplikasi untuk menemukan permasalahan yang dialami pengguna dan menentukan solusi dalam bentuk desain alternatif yang dapat meningkatkan user experience (UX). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif berupa survei daring dan metode kualitatif berupa user interview. Hasil yang ditemukan meliputi masalah usability sehingga diperlukan perbaikan pada fitur yang sudah ada, dan perancangan fitur baru untuk meningkatkan usability. Setelah rancangan desain yang baru diusulkan, dilakukan evaluasi usability testing (UT). Secara keseluruhan, diperoleh hasil evaluasi yang positif secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil UT yang didapat adalah rata- rata sebesar 91,11% untuk tingkat keberhasilan tugas yang diuji dan rata-rata sebesar 85,02% untuk tingkat keberhasilan setiap pengguna. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa pengguna mendapatkan kesan yang baik dan memberikan umpan balik positif terhadap rancangan desain alternatif.

Mobility as a Service (MaaS) is a mobility service model that has been used by companies to governments in various countries. MaaS acts as an intermediary between companies or governments and end-users in providing a variety of comprehensive transportation services. The implementation of MaaS in Indonesia has been carried out by the Province of DKI Jakarta to improve public transportation information services for the community. One of the available MaaS platforms in Jakarta is Trafi. Having the most users compared to other MaaS platforms in Jakarta, Trafi is a MaaS platform that is highly relied on by public transport users in Jakarta. Unfortunately, the last user research conducted by Trafi in Jakarta took place in 2016. This has become one of the drivers of the need for usability evaluation on the application to find problems the users encounter and determine solutions in the form of alternative designs that can improve user experience (UX). The methods used in this research are quantitative methods, specifically online survey, and qualitative methods, specifically user interview. The result includes usability issues which conclude the need for improvements on existing features and design development on new features to improve usability. After the new design is proposed, it is then evaluated using usability testing (UT) method. Overall, a positive result was found, both on the quantitative and qualitative evaluation. The results were an average of 91.11% for the success rate of the tested tasks and an average of 85.02% for the success rate of each user. Evaluation results also show that users had a good impression and give positive feedback on the proposed alternative design. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfi Satari
"Kota Bogor sebagai salah satu kota yang sedang berkembang dihadapkan pada permasalahan transportasi. Salah satu yang menjadi masalah transportasi adalah angkutan umum yang ada di Kota Bogor. Angkutan umum yang ada tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal sehingga pertumbuhan kendaraan pribadi cukup tinggi yang menyebabkan jalan di Kota Bogor semakin padat. Melihat permasalahan itu, Pemerintah Kota Bogor mengeluarkan kebijakan penataan angkutan umum yang bertujuan agar mengalihkan pengguna angkutan pribadi ke angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi kebijakan penataan angkutan umum. Penelitian ini menggunakan teori konsep implementasi kebijakan dari Bhuyan, Jorgensen, dan Shara (2010, p.6) dalam mengalisis implementasi kebijakan penataan angkutan umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist. Data diperoleh dari wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan implementasi kebijakan penataan angkutan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada mengembangkan angkutan massal, namun dalam pelaksanaan di lapangan dihadapkan pada sejumlah hambatan yang membuat implementasi kebijakan tersebut tidak berjalan dengan baik. Hal-hal yang menjadi kendala adalah keterbatasan anggaran dan SDM, komunikasi yang tidak menyeluruh diantara stakeholder serta sejumlah tantangan yang tidak diperkirakan dalam perencanaan sehingga pengembangan angkutan massal belum berhasil dicapai.

Bogor City as one of the developing city is faced with transportation problems. One of the problems of transportation is public transportation in Bogor City. Existing public transportation is not able to provide maximum services so that the growth of private vehicles is high enough to cause roads increasingly crowded in Bogor City. Seeing the problem, the Local Government of Bogor City issued a policy of arrangement of public transportation that aims to divert private transport users to public transport. This study aims to describe the implementation of public transportation adjustment policy. This research uses the theory of policy implementation concept from Bhuyan, Jorgensen, and Shara (2010, p.6) in analyzing the implementation of public transportation adjustment policy. This research uses post-positivist approach. Data were obtained from interviews, and literature studies. The result of the research shows that the implementation of the transportation adjustment policy has been implemented with reference to the development of mass transportation, but in the field, implementation faced with a number of problems that make the implementation of the policy did not run well. The obstacles are limited budget and human resources, lack of communication among stakeholders and a number of unexpected challenges in planning so that mass transportation development has not been achieved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>