Ditemukan 56730 dokumen yang sesuai dengan query
Alma Apriani
"Dalam penerjemahan puisi, tidak hanya makna dan gaya, melainkan bentuk dan isi juga harus disepadankan. Penelitian ini membahas tentang analisis pergeseran bentuk penerjemahan dalam puisi bahasa Jerman, Sachliche Romanze black; karya Erich KÄ*stner yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
Romansa Realistis oleh Berthold DamhÄ*user. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka. Analisis teks dilakukan dengan menerjemahkan TSa secara harfiah dan menganalisis pergeseran bentuk dalam penerjemahan berdasarkan teori teknik penerjemahan dari Molina dan Hurtado Albir dan teori pergeseran bentuk penerjemahan dari Catford. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 33 pergeseran kategori dalam penerjemahan puisi ini. Bait pertama puisi yang terdiri dari empat baris terdapat 6 pergeseran, bait kedua puisi yang terdiri dari empat baris terdapat 11 pergeseran, bait ketiga puisi yang terdiri dari empat baris terdapat 6 pergeseran, dan bait keempat puisi yang terdiri dari lima baris terdapat 10 pergeseran.
In poem translation, a translator should pay attention not only to the meaning and style but also the form and the content. This research explains about the translation shifts a German poem
titled Sachliche Romanze by Erich KÄ*stner which was translated to Bahasa Indonesia by Berthold DamhÄ*user with a new title Romansa Realistis. This research uses a qualitative method, which is a divining manual study. This research is done by translating the source language literally and analyzing the shifts through the theory of translation tehcnique from Molina and Albir and Catford`s theory of translation shifts. The results show that there are thirty there shifts in the translation. The first stanza has six shifts in its four lines, the second stanza with its four lines has eleven shifts, the third stanza with its four lines has six shifts, and the fourth stanza with its five lines has 10 shifts."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Diandra Rizkyutami
"
ABSTRAKPuisi merupakan sebuah kesatuan utuh yang terdiri atas makna dan bentuknya. Keutuhan tersebut adalah faktor yang menjadi tantangan dan pertimbangan dalam penerjemahan sebuah puisi. Penelitian ini membahas tentang penerjemahan puisi Stufen karya Hermann Hesse dari bahasa Jerman ke bahasa Indonesia dalam puisi Tangga-tangga. Analisis terhadap puisi asli dan terjemahan dilakukan dari segi makna dan bentuk puisinya berdasarkan teori penerjemahan yang dikaitkan dengan teori semantik dan teori puisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kontrastif yang dilakukan melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna puisi dapat dialihkan secara optimal dengan pengalihan sebagian bentuk puisi yang memunculkan unsur-unsur estetisnya.
ABSTRACTPoetry consists of the whole combination of its meaning and its form. The importance of both becomes a challenge which must be considered in the translation of poetry. This study examines the translation of a German poem, Stufen by Hermann Hesse, into an Indonesian poem, Tangga tangga. The original and translated poem are analyzed in terms of their meaning and their form based on translation theory combined with the theory of semantics and poetry. The research uses qualitative approach with descriptive and contrastive methods performed through literature study. The results of this study show that the meaning of poetry can be optimally transferred with partial transfer of the form which supports its aesthetic elements."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Zalfadhia Nadirra Roshati
"Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan secara tertulis pesan dari teks suatu bahasa, disebut sebagai Bahasa Sumber (BSu), ke dalam teks bahasa lain, disebut sebagai Bahasa Sasaran (BSa). Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (TSu), sedangkan teks hasil terjemahan disebut Teks Sasaran (TSa). Menurut teori studi penerjemahan, pergeseran makna dapat terjadi akibat perbedaan karakteristik dan budaya dari kedua bahasa. Pada penelitian ini, penulis menganalisis pergeseran makna yang terjadi dalam penerjemahan Webtoon Indonesia berjudul “Terlalu Tampan” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin dengan judul “美男家族” (Měinán Jiāzú). Analisis dilakukan dengan bertolak dari teknik penerjemahan dan teori pergeseran makna. Pergeseran makna pada penelitian ini meliputi pergeseran makna wajib (pergeseran makna generik ke makna spesifik dan sebaliknya) dan pergeseran makna bebas (pergeseran sudut pandang budaya).
Translation is the activity of transferring written messages from the text of one language, referred to as the Source Language (SL), into the text of another language, referred to as the Target Language (TL). The original text is called the Source Text (ST), while the translated text is called the Target Text (TT). According to translation studies, meaning shifts can occur due to different characteristics and cultures of the two languages. In this project, the author analyses meaning shifts that occur in the translation of Indonesian Webtoon "Terlalu Tampan" which was translated into "美男家族" (Měinán Jiāzú) in Mandarin Chinese. The project analysis is based on translation procedures and meaning shift theory. Meaning shifts in this project include obligatory meaning shift (generic meaning to specific meaning shift and vice versa) and optional meaning shift (meaning shift in cultural viewpoints)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Lulu Fakhriyah
"Sebagai produk budaya yang mengandung pesan tertentu, karya sastra sering kali diperkenalkan ke negara-negara lain dengan cara diterjemahkan ke dalam bahasa yang berbeda. Penerjemahan karya sastra seperti novel bertujuan agar pembaca yang tidak menguasai bahasa sumber karya tersebut tetap dapat menerima pesan yang akan disampaikan. Dalam menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa sasaran, penerjemah harus mampu menjaga keutuhan amanat teks yang diterjemahkan, dengan menyesuaikan padanan yang digunakan dengan konteks ataupun latar belakang budaya bahasa sasaran. Namun, terkadang penyesuaian tersebut membuat penerjemah harus mengubah padanan yang menyebabkan pergeseran. Pergeseran tersebut disebabkan oleh perbedaan komponen makna dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran. Artikel ini memaparkan jenis-jenis pergeseran yang terjadi ketika nomina istilah kesehatan dalam bahasa Prancis diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan penyebab terjadinya pergeseran tersebut.
As a cultural product which consist of certain message, literature is often introduced to another countries by translating it into different languages. The translation of literature, such as novel aims to have the readers who are not mastering the source language of the work, been able to understand the delivered messages. In the process of translating from the source language to translation language, the translator should be able to keep the unity of message in the text, by adjusting translation with the context and cultural background of translation language. Therefore, occasionally the adjustment make the translator to change the translation and cause translation shifts. Translation shifts is caused by the difference of significance component from the source language to translation language. This article explains the type of translation shifts which happen when the noun of health term in French, translated into Indonesian, and the cause of translation shifts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nabil Ihsan Primadi
"Tugas penerjemahan tidak hanya memerlukan kecakapan berbahasa saja, namun juga membutuhkan pemahaman budaya yang terkait pada bahasa sumber (BSu) maupun bahasa sasaran (BSa), serta pemahaman terhadap teknis penerjemahan. Pada teks sastra seperti puisi yang memiliki susunan bentuk estetika serta makna yang khusus, penerjemahan harus dilakukan dengan memastikan unsur estetika dan makna yang muncul pada TSu tetap terjaga pada TSa. Sumber data yang digunakan pada tugas akhir ini adalah tiga buah puisi karya Sapardi Djoko Damono yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin dan termuat dalam antologi puisi 六月的雨: Hujan Bulan Juni. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan serta analisis data yang dilakukan dengan memperbandingkan TSu dan TSa. Penelitian ini dilakukan dengan analisis kualitatif sehingga dapat memperlihatkan perubahan struktur dan makna yang terjadi serta metode dan teknik penerjemahan yang digunakan pada penerjemahan puisi, yang kemudian dipaparkan secara deskriptif pada tugas akhir ini.
Works of translation needs not only an advanced language proficiency, but cultural knowledge related to the source language and the target language, and translation technical understanding is also a necessary feature. Especially on literature texts such as poetry that has its own unique structure and meaning, a translation must be done to ensure that the poetry aesthetics and meanings on the source text will be properly transferred to the target text. Data source of this final assignment is three poems written by Sapardi Djoko Damono that was translated into Chinese and was compiled on a poetry anthology 六月的雨: Hujan Bulan Juni. Methods employed on this study are literature and data analysis that involves comparison between source text and target text. The final assignment is conducted in qualitative method and successfully exhibit structural and meaning changes, and also translation methods and techniques employed on the translation process, that is described in descriptive method on this final assignment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Valerie Joan
"Penelitian ini membahas penerjemahan dua buah lagu rohani Kristen berbahasa Jerman yang terdapat dalam buku lagu “
Deutsche Volkslieder” ke dalam buku lagu rohani berbahasa Indonesia “Kidung Jemaat”. Kedua lagu yang menjadi korpus data penelitian memiliki tema yang sama, yaitu ungkapan rasa syukur dan penyembahan kepada Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pergeseran bentuk dan makna, serta makna yang hilang dalam hasil terjemahan lagu rohani Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Hasil analisis terjemahan kedua lagu tersebut menunjukkan bahwa tujuan dari lagu tersebut dapat tetap tersampaikan, meskipun ada pergeseran makna dan bentuk yang dilakukan oleh penerjemah.
The focus of this research is the analysis of two German gospel song lyrics taken from the “Deutsche Volkslieder” songbook which are translated into Indonesian in “Kidung Jemaat”. The topic of the two songs mentioned above is the same, which is worship and expressions of gratitude towards God. The purpose of this research is to identify the shifts, notably the shifts of structure meaning that happened in the process of translation. The song lyrics will be analyzed using the theory of component of meaning by Larson, Simatupang’s theory on shifts in translation, as well as translation of poetry by Lefevere. The result of this analysis shows that the purpose of a song would still be delivered , even when there are shifts of meaning and structure occurred in one song translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ridwan Saidi, 1942-
Jakarta: Lembaga Kebudayaan Betawi, 2003
899.212 RID r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Kirjomulyo, 1930-
Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2001
808.81 KIR r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Berliany Putri
"Penelitian ini membahas pengaruh pergeseran makna dalam lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang diterjemahkan ke bahasa Jerman pada pesan dalam lagu sumber dengan menggunakan dua jenis metode, yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif untuk menjelaskan pergeseran makna dan metode penelitian kuantitatif dengan survei menggunakan GoogleForm yang berisi penggalan lirik dalam bahasa Jerman dan jawaban iya/tidak untuk melihat kenaturalan terjemahan. Analisis ini menggunakan teori pergeseran makna Leuven-Zwart (1989) dan teori Skopos Vermeer (1978), serta strategi penerjemahan lagu Low (2003), dikenal dengan pentathlon principle, sebagai pendukung teori Skopos. Hasilnya menunjukkan bahwa 83% lirik mengalami pergeseran. Meskipun begitu, pergeseran tersebut tidak mengubah pesan, hanya mengubah kesan dari lagu sumber. Lalu, hanya ditemukan enam kata dan frasa yang tidak natural bagi penutur jati sehingga tidak memberikan pengaruh besar terhadap pergeseran makna. Setelah dianalisis lebih lanjut, ditemukan juga tujuan lain dari penerjemahan ini, yaitu agar dapat dinyanyikan kembali.
This study discusses the effect of shifts in translation of the national anthem "Indonesia Raya" translated into German to the message in the source song by using two types of methods, there are descriptive qualitative method to explain shifts in translation and quantitative method with survey using GoogleForm, which contains German lyrics and yes/no answers to see the naturalness of the translation. The analysis use the theory of shifts in translation by Leuven-Zwart (1989) and Skopos theory by Vermeer (1978), as well as Low's (2003) song translation strategy known as the pentathlon principle to support Skopos theory. The results show 83% lyrics are shifting. However, the shifts do not change the message, only change the impression of the source song. Then, there are only six words and phrases are not natural for native speakers so that they do not have big effect on the shifts. Furthermore, it is also found another purpose of this translation was to be sing it again."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Aulia Rahmawati
"
ABSTRACTEven after the rise of Indonesian feminist film directors by the likes of Nia Dinata, Mira Lesmana, Mouly Surya, Nan T Achnas and Lola Amaria, the Indonesian moviegoers still flocked into badly written teenage romance dramas. This paper interrogates the way romance and femininities have been shaped within the cinematic representation in London Love Story 2, Promise and Dear Nathan. It is concluded that the Indonesian romance teenage dramas are entrenched with masculine power and dominance spectacles in which the feminine heroines have been treated as passive objects of desire whose agency and subjectivities are being stripped away. Using feminist literature on post feminist romance cinema, the heroines in these films have mostly been constructed as independent, smart and seemingly agentive at first, but nevertheless pursued romantic, traditional, heterosexual relationships saturated with masculine control and dominance. This paper shows that post feminist popular culture has transpired globally and morphed into transnational post feminism that influenced the production and consumption of such text in Indonesia."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
305 JP 23:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library