Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160311 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahadian Bahri
"Sejak menjalani kehamilan sampai persalinan, seorang ibu haruslah mendapatkan perawatan dan pemantauan kesehatan yang baik. Hal ini juga berlaku bagi janin yang dikandung. Namun tidak semua Ibu bisa mendapatkan pelayanan kesehatan ini. Dengan adanya TeleCTG dan aplikasi Bidan Sehati yang dikeluarkan oleh PT Zetta Sehati Nusantara, pelayanan kesehatan dan pemantauan perkembangan kehamilan dapat didapatkan semua Ibu dimana pun mereka berada. Dalam pelaksanaannya, TeleCTG melibatkan Bidan pengguna aplikasi dan Dokter Spesialis Kandungan yang bekerja sama dengan Aplikasi. Dengan adanya inovasi ini, terdapat permalasahan hukum mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan berbasis telemedicine ini, terlebih dengan adanya Permenkes mengenai penerapan telemedicine. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pembahasan mengenai pertanggungjawaban hukum penyelenggaraan TeleCTG. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa. Penyedia Aplikasi bertanggung jawab atas tingkat mutu pelayanan aplikasi yang berpangku pada UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Sedangkan Dokter Spesialis Kandungan dan Bidan bertanggung jawab melalui Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat mereka bekerja, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2019. Peraturan tersebut tidaklah secara langsung menyebutkan pertanggungjawaban tiap pihak dalam penyelenggaraan telemedicine. Sehingga, seharusnya terdapat Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur lebih rinci mengenai pertanggungjawaban, juga kedudukan Penyedia Aplikasi.

From pregnancy to childbirth, a mother must get good health care and monitoring. This also applies to the child conceived. However, not all mothers can get this service. With the TeleCTG and Bidan Sehati application, made by PT Zetta Sehati Nusantara, health services and monitoring of pregnancy development can be obtained by all mothers wherever they are. In its implementation, TeleCTG involves Midwives, who use the application, and Obstetricians who cooperate with the Application. With this innovation, there are legal issues regarding who is responsible for telemedicine-based health services. The purposes of this study is to find the legal liability of the implementation of TeleCTG. The research uses normative-juridical method. The results of the study stated that the Application Provider is responsible for the level of quality of application services that is subject to the Information and Electronic Transaction Law. Gynecologists and Midwives are responsible through the Health Care Facilities where they work, based on Minister of Health Regulation No. 20 of 2019.  However, the regulation does not directly state the responsibility of each party in the telemedicine implementation. Therefore, there should be regulation regarding liability and responsibility more details, also legal standing of Application Provider."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Khairunissa S
"Skripsi ini membahas tentang perancangan aplikasi pencatatan dan pelaporan bidan praktek mandiri ke Puskesmas dalam mendukung sistem informasi Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Cipaku. Perancangan aplikasi ini bertujuan untuk membantu bidan dalam mencatat dan menyimpan data setiap kunjungan pasien ke dalam formulir pencatatan dan memudahkan dalam pelaporan data setiap bulan ke pihak Puskesmas wilayah bidan praktek mandiri itu berdiri. Penelitian ini bersifat kualititatif dengan pendekatan sistem agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak khususnya dalam pencatatan dan pelaporan. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem dimulai dari tahap perencanaan berdasarkan masalah yang ada, selanjutnya analisis rancangan, pembangunan sistem hingga akhirnya penerapan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen laporan dari formulir pencatatan dan pelaporan bidan praktek mandiri. Perancangan aplikasi ini menggunakan visual studio 2017

This thesis discusses the application design of recording and reporting of independent practice midwives to Puskesmas in supporting Puskesmas information system in Cipaku Puskesmas working area. The design of this application aims to assist midwives in recording and storing data of each patient visit into the recording form and facilitate in reporting data every month to the Puskesmas midwife area of independent practice is standing. This research is qualitative with system approach in order to help solve problems related to mother and child health service especially in recording and reporting. This research uses system development method starting from planning phase based on existing problem, then design analysis, system development until finally application of system. Data collection is done by interviewing, observing and reviewing report documents from an independent midwife recording and reporting form. The design of this application using visual studio 2017."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengaturan praktik bidan telah diatur sejak tahun 1963 dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 5380/Hukum Tahun 1963 tentang ketentuan tentang wewenang terbatas bagi bidan yang dicabut dan diganti dengan peraturan Menteri kesehatan Nomor 363/Menkes/Per/IX/1980 tentang Wewenang Bidan. Dengan ditetapkannya peraturan Menteri Kesehatan Nomor 572/Menkes/Per/VI/1996 tentang registrasi dan praktik, maka peraturan menteri kesehatan nomor 363/Menkes/Per/IX/1980 dan peraturan menteri kesehatan nomor 623/Menkes/Per/IX/1989 menjadi tidak berlaku lagi. Dalam perkembangannta peraturan Menteri Kesehatan Nomor 572/Menkes/Per/VI/1996 direvisi dan diganti dengan keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan. Selanjutnya berkaitan dengan praktik bidan terdapat reformasi peraturan dengan ditetapkannya peraturan Menteri Kesehatan Nomor Hk.02.02/Menkes/149/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan yang mencabut keputusan menteri kesehatan nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 berkaitan praktik bidan, dimana peraturan ini juga diperbaharui dan dicabut dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan."
Lengkap +
JHK 3:5 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elga Audia Putri
"Dengan semakin maraknya penggunaan data pribadi dalam suatu transaksi elektronik yang tidak dengan sepengetahuan atau tidak dengan sepertujuan pemilik data pribadi yang bersangkutan, menjadi suatu permasalahan bagaimana hukum melindungi privasi dan data pribadi termasuk hak pemilik data untuk menghapus informasi. Dengan melakukan penelitian hukum terhadap norma hukum yuridis normatif dengan studi kepustakaan, maka diperoleh hasil penelitian bahwa di Indonesia hak ini sudah ada dalam sistem hukum nasional, khususnya dalam revisi Undang Undang Informasi dan Transkasi Elektronik yakni Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 pada pasal 27 dan Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi yang didalamnya juga memuat mengenai hak pemusnahan data pribadi yang tidak lagi relevan pada sistem elektronik pada pasal 26 dan Pasal 28. Namun, ketentuan dalam peraturan tersebut masih belum efektif karna lebih banyak membuka ruang bagi penyedia jasa aplikasi untuk menolak penghapusan khususnya dengan alasan relevansi.
As the number of personal data flow is increasing in electronic transaction, there are troubles that occurs that it needs a right to erase. This research is juridically normative. From this study showed In Indonesia, the new right is recognized and endorsed in 2016 precisely on 29 November 2016 in the renewal of Law No.11 of 2008 on Information and Electronic Transactions on article 26. A few days after the Ministry of Communications and information Indonesia issued a Ministerial Regulation No. 20 of 2016 on the Protection of personal Data also includes the rights to erase personal data that is no longer relevant. There is no further elaboration regarding the extent to which the information can be regarded as irrelevant and that it can be used as a reason for the rejection deletion by an Application Service Provider under the pretext that the information is still relevant and still have an interest. "
Lengkap +
2017
S66226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azkya Aryun
"Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan data sekunder Susenas 2015 DAN Podes 2014,didapatkan hasil densitas bidan meningkatkan persalinan ditolong bidan sebesar 11 padamodel probit. Tujuan dari penelitian ini untuk memberi masukan pagi pembuat kebijakan agarpeningkatan densitas bidan diiringi dengan pemnfaatan persalinan ditolong bidan. Penelitian inidilakukan di Depok pada bulan Februari-Juni 2017. Penelitian menggunakan desain studi crosssectional. Sampel pada penelitian ini adalah individu yang menjadi sampel dalam data Susenas2015 dan Podes 2014 yang memenuhi prosedur sampling masing-masing survey dan memenuhikriteria inklusi dan eksklusi, populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 282.433 individu.Diketahui bahwa sebesar 51,3 ibu bersalin ditolong oleh bidan dan densitas bidan sebesar 74. Pada deskriptif faktor Predisposisi didapatkan bahwa rata-rata umur bersalin terdapat padakelompok umur 2, yaitu usia 20-29 tahun, dimana 50 ibu sudah memiliki jaminan kesehatan,dan berpendidikan SLTA/MA ke atas. Pada deskriptif faktor Enabling, didapatkan bahwa 15 dari ibu memiliki pengeluaran per kapita per bulan dibawah Rp. 350.000,00. Ibu yang tinggal diperkotaan sebanyak 45 dan yang tinggal di region pulau Jawa sebanyak 30. Pada model probit densitas bidan meningkatkan persalinan ditolong bidan sebesar 11 pada model probit.Variabel yang mempengaruhi persalinan ditolong bidan adalah umur 13 danpendidikan 70 serta urban 67,6. Saran bagi pemangku kebijakan untuk meningkatankompetensi dan kontrol terhadap praktek bidan sehingga angka densitas bidan yang terusmenambah akan berbanding lurus dengan pemanfaatan persalinan oleh bidan.

Based on the research conducted with secondary data of Susenas 2015 AND Podes 2014, theresult of midwife density increased delivery assisted by midwives 11 on probit model. The purpose of this research is to give policy makers morning input to increase midwife density accompanied by the delivery of childbirth assisted by midwife. This study was conducted in Depok in February June 2017. The study used a cross sectional study design. Samples in this study were individuals sampled in data of Susenas 2015 and Podes 2014 which fulfill the sampling procedure of each survey and fulfill the inclusion and exclusion criteria, the populational this study were 282,433 individuals. It is known that 51.3 of maternity mothers were helped by midwife and midwife density by 74 . In the descriptive Predisposisi factors found that the average age of maternal age group is found in age 2, the age of 20 29 years, where 50 of mothers already have health insurance, and educated high school MA and above. On the descriptive Enabling factor, it was found that 15 of mothers have per capita expenditure per month below Rp. 350,000.00. Mothers who live in urban as much as 45 and who live in the region of Java as much as 30 . In the probit model the density of the midwife increased the delivery assisted by the midwife 11 in the probit model. The variables affecting childbirth assisted by midwives are age 13 and education 70 and urban 67,6 . Advice for stakeholders to increase competence and control of midwife practices so that the increasing number of midwives density will be directly proportional to the utilization of birth by midwife."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Wahid
"Aplikasi telemedis berbasis Wireless Body Area Network (WBAN) menjadi salah satu objek penelitian yang mulai banyak dikembangkan di bidang telekomunikasi. Selain karena manfaatnya yang besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, peralatan telemedis juga memiliki kelebihan dalam konsumsi daya yang rendah, mobilitas, dan kemudahan dalam melakukan pengawasan kesehatan pasien. Salah satu aplikasi untuk mendukung aplikasi tersebut adalah melalui perangkat yang dapat dipakai (wearable application) menggunakan antena tekstil. Beberapa literatur telah banyak mengembangkan antena untuk wearable application namun kebanyakan merupakan perangkat yang bersifat elektrik atau antena magnetik untuk satu frekuensi kerja. Kelemahan antena elektrik adalah ada atau tidaknya tubuh manusia di dekat antena tersebut sangat mempengaruhi kinerja antena.
Oleh karena itu, pada tesis ini dibuat antena tekstil yang bersifat magnetik dan memiliki frekuensi ganda (dualband) yang diletakkan pada model tubuh manusia yang berupa phantom numerik untuk mengetahui pengaruh tubuh manusia terhadap kinerja antena. Simulasi antena menggunakan phantom numerik yang terdiri dari 3 lapisan tubuh yaitu kulit, lemak, dan otot dengan ketebalan masing-masing berturut-turut 2 mm, 4 mm, dan 54 mm.. Ukuran phantom numerik tersebut memiliki panjang 400 mm dan lebar 400 mm. Nilai konstanta dielektrik (ɛr) phantom numerik pada frekuensi 2,45 GHz adalah 5,28 untuk lemak, 52,73 untuk otot, dan 42,85 untuk kulit. Pada frekuensi 924 MHz adalah 5,46 untuk lemak, 41,28 untuk kulit, dan 56,82 untuk otot. Sementara itu konduktivitas (σ) phantom pada frekuensi 2,45 GHz sebesar 0,104517 S/m pada lemak, 1,738776 S/m pada otot, dan 1,591923 S/m pada kulit. Untuk frekuensi 924 MHz sebesar 1,00443 S/m pada otot, 0,051615 S/m pada lemak, dan 0,874705 untuk kulit.
Hasil simulasi antena menunjukkan bahwa antena bersifat magnetik dan mampu bekerja pada dua frekuensi yaitu 924 MHz dan 2,45 GHz. Hasil simulasi antena tanpa phantom menunjukkan nilai S11 pada frekuensi 924 MHz sebesar -27,307 dB dan pada frekuensi 2,45 GHz sebesar -14,797 dB. Bandwidth yang diperoleh untuk S11 ≤ -10 dB pada frekuensi 924 MHz sebesar 11 MHz dan pada frekuensi 2,45 GHz sebesar 20 MHz. Gain antena yang diperoleh pada kondisi udara bebas sebesar -22,4 dBi untuk frekuensi 924 MHz dan -6,911 dBi untuk frekuensi 2,45 GHz. Sementara itu, ketika antena diletakkan dekat dengan phantom, hasil simulasi menunjukkan bahwa pada jarak 0 mm (menempel tubuh), nilai gain antena untuk frekuensi 924 MHz menjadi -22,71 dBi dan pada frekuensi 2,45 GHz menjadi -10,72 dBi. Nilai SAR yang diperoleh ketika antena diletakkan di dekat tubuh masih memenuhi standar yang ditetapkan oleh ICNRIP yaitu di bawah 2 W/kg.
Hasil pengukuran antena pada kondisi udara bebas menunjukkan nilai S11 pada frekuensi 924 MHz sebesar -21,45 dBi dan pada frekuensi 2,45 sebesar -19,47 dBi. Antena diukur di dekat tubuh manusia dan phantom dengan karaktersitik untuk frekuensi 924 MHz dan 2,45 GHz. Hasil pengukuran antena di dekat tubuh dan phantom masih memenuhi standar S11 yaitu di bawah -10 dBi. Hal ini menunjukkan bahwa ada tidaknya tubuh manusia tidak mempengaruhi kinerja antena.

Wireless Body Are Network (WBAN) telemedicine application is becoming one research object that developing in telecommunication sector. It is not only because the benefits in upgrading health service qualities, but also the advantages in low power consumptions, mobility and practical patient control. One of the application that support WBAN system is practicing wearable application using textile antenna. Some literatures have developed wearable application system yet. Most of them are implementing electricity tools and working only for single frequency. The disadvantages of electric antenna is the performance of the antena depend on the presence of human body near the component.
Based on that statement, in this thesis designed magnetic textile antenna that have double frequency system ( dual band) will be placed on phantom numeric human body model to discover the impact of human body on the antenna?s performance. The pantom numeric antenna simulation consist from 3 body?s layers : skin , fat , muscle with the thickness for each 2 mm, 4 mm and 54 mm. Phantom numeric numbers are 400 mm long and 400 width. Dielectric constant value of phantom numeric on 2.45 GHz frequency is 5.28 for the fat, 52.73 for muscle, and 42.85 for skin. On 924 MHz number are 5.46 for the fat,41.28 for skin and 56.82 for muscle. While phantom conductivity on 2.45 GHz frequency are 0.104517 S/m for fat, 1.738775 S/m for muscle, 1.591923 S/m for skin. On 924 MHz frequency area 1.004436 S/m for muscle, 0.051615 S/m for fat, and 0.08747 S/m for skin.
The antena simulation result shows that the antena is magnetic and works on 2 frequencies those are 924 MHz and 2.45 GHz. The simulation result without phantom shows S11 value on 924 MHz frequency is -27,307 dB and -14,797 dB on 2.45 GHz frequency. Bandwidth that resulted for S11 ≤-10 dB on frequency 924 MHz is 11 MHz and on frequency 2.45 GHz is 21 MHz. Antenna gain resulted on free space condition is -22.4 dBi for frequency 924 MHz and -6.91 dBi for frequency 2.45 GHz. While antenna placed near the phantom , it shows that on 0 mm of space (attached on the body) antenna gain value for frequency 924 MHz is -22.71 dBi and on frequency 2.45 GHz is -10.72 dBi. SAR value that resulted when antenna placed near the body is still occupy the standard that stated by ICNRIP that is below 2 W/kg.
Measurement result on free space condition shows that |S11| value on 924 MHz frequency is -21,45 dBi and on frequency 2,45 GHz is -19,47 dBi. Antena has been measured near human body and phantom for frequency 924 MHz and 2,45 GHz. The results are still occupy the standard of S11, that is below -10 dBi. That means performance of the antenna is not influenced by the presence of human body or phantom near the component."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Yuliwati
"ABSTRAK
Angka kematian ibu adalah tantangan kesehatan masyarakat di dunia, negara-negaraberkembang menyumbang 99 kematian ibu secara global. Diperkirakan 15 sampai20 ibu hamil dari seluruh ibu hamil yang ada akan mengalami keadaan risiko tinggidan mengalami komplikasi obstetri. Asuhan kebidanan komprehensif berbasis buktiyang diberikan oleh bidan diharapkan dapat mendeteksi dini faktor risiko kehamilan,persalinan, dan nifas sebelum komplikasi terjadi. Sistem deteksi dini melalui penilaianfaktor risiko dengan menggunakan sistem skoring membutuhkan waktu untukmengambil keputusan, belum ada manajemen risiko yang dapat digunakan sebagaiacuan bidan, dan ibu hamil serta keluarga belum mendapat informasi sesuai kebutuhanrisiko ibu. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem deteksi dini di PraktekMandiri Bidan Kabupaten Lampung Tengah dalam rangka mendeteksi secara dini faktorrisiko kehamilan, persalinan dan nifas yang mungkin terjadi, melakukan penilaian risikodan memberikan manajemen risiko sesuai kebutuhan, merancang basis data ibu hamildan membuat laporan. Rancangan pengembangan sistem menggunakan pendekatanprototyping. Sistem deteksi dini ini memudahkan bidan dalam mendeteksi faktor risikopada ibu hamil, bersalin, dan nifas dengan meningkatkan kecepatan penilaian faktorrisiko oleh bidan sehingga bidan dapat melakukan tatalaksana kasus dengan segera,memberikan informasi yang dibutuhkan oleh ibu dan keluarga, memudahkan bidandalam melakukan pencatatan dan memberikan laporan yang berkualitas.

ABSTRACT
Maternal mortality is a challenge for public health field in the world and developingcountries account for 99 of maternal deaths globally. It is estimated that 15 to 20 of all pregnant women will experience a high risk state and obstetric complication. Theevidence based midwifery comprehensive guideline provided by the midwife isexpected to detect early risk factors for pregnancy, labor, and postpartum women beforecomplication occurs. The early detection system through risk factor assessment usingscoring system takes time too much to make decisions. The other contraints are there isno risk management that can be used as a benchmark for midwives and also pregnantwomen and families have not been enough informed about mother 39 s risk requirement.The purpose of this research is to build an early detection system in private midwifepractice of Central Lampung regency in order to detect the early pregnancy, labor andpost childbirth risk factors that may occur, to perform risk assessment, to provide riskmanagement as needed, to design data base of pregnant mother and to make a report.This research uses prototyping approach as system development design. The earlydetection system enables midwifes to assess the health status of pregnant, maternal, andpost childbirth women, to assist midwifes in performing case management, to provideinformation needed by pregnant women and families, and to facilitate midwifes inrecording and delivering a quality report. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T52696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhyna Putri Aisyah
"ABSTRAK
Ringkasan penelitian ini membahas tentang kelalaian bidan dan asisten apoteker yang menyebabkan kematian berdasarkan analisis putusan No. 963 K/PID.SUS/2013 Tipe penelitian ini adalah deskriptif, karena penelitian ini menjelaskan permasalahan didasarkan pada teori atau ditinjau kaitannya antara teori dan praktek. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu dengan mengacu pada norma hukum yang terdapat pada peraturan Perundang-Undangan dan putusan pengadilan serta norma-norma yang berlaku dan mengikat masyarakat. Penelitian ini menjabarkan tanggung jawab dan kewenangan bidan dan asisten apoteker dalam menjalankan praktek dan dalam pemberian obat serta menganalisis putusan No. 963 K/PID.SUS/2013 Tanggung jawab dan kewenangan bidan dan asisten apoteker baik dalam menjalankan praktek dan dalam pemberian obat telah diatur dengan sangat baik dan merupakan bentuk jaminan keselamatan bagi pasien serta merupakan jaminan keamanan bagi tenaga kesehatan. Baiknya regulasi tersebut juga merupakan bentuk preventif terhadap timbulnya malpraktek atau kelalaian tenaga kesehatan dalam menjalankan tanggung jawab profesinya. Hasil penelitian ini adalah bahwa putusan pengadilan sudah tepat dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

ABSTRACT
This summary will discuss about midwife and assistant pharmacist inadvertency on drug administration that had caused death based on health law Decision Number 536 PID.B.2010.PN.PDG. The type of this research is descriptive, meaning that the research will describe problems based on theory or by seeing the connection between the theory and the actual reality. The method used in this research is juridical normative, which means that the research is conducted according to the legal norm that is available in the legislation and court decision, also society rsquo s norms. This research explains midwife and pharmacist assistant rsquo s responsibilities and authorities on doing their duty and on drug administration, also gives a good analysis about court decision No. 963 K PID.SUS 2013 Both midwife and pharmacist assistant rsquo s responsibilities and authorities have been regulated so well so they become both form of safety assurance for patients, and form of security assurance for health workers. The good regulation also prevents malpractices on happening when health workers are doing their responsibilities. The result is that the court ruling is proper and is made based the rules applied."
Lengkap +
2017
S68749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrudi Muchtar
Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2014
362.2 MAS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agussalim
"Dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) perlu terus dipantau dan dievaluasi dari berbagai aspek.
Salah satu aspek yang cukup penting dan banyak konstribusinya dalam menopang keberhasilan program KIA adalah aspek kemampuan manajerial dan bidan Puskesmas. Meskipun pemerintah telah melakukan terobosan-terobosan dengan penempatan bidan di desa, namun hasilnya sampai sekarang belum sesuai dengan harapan yang ditandai masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan manajerial bidan dalam pelaksanaan program KIA di Puskesmas, dan faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Cabang Dinas Kesehatan Ciawi Kabupaten Bogor. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan unit analisis Bidan Puskesmas dan bidan di desa (individu) dan pengambilan sampel dilakukan dengan total populasi, sebanyak 105 responden.
Variabel yang diteliti meliputi variabel dependen yaitu fungsi-fungsi pelaksanaan manajemen program KIA (perencanaan, penggerakan dan penilaian), sedangkan variabel independen adalah faktor internal (umur, pendidikan dan lama bekerya) dan faktor eksternaI ( supervisi, pelatihan, umpan balik, dorongan masyarakat dan sarana kerja).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kemampuan manajerial bidan di Puskesmas dan desa proporsinya tidak jauh berbeda antara yang baik dan yang kurang baik. Dengan Kai Kuadrat dan multivariate, bermakna yang berhubungan dengan kemampuan manajerial bidan yaitu , supervisi, pelatihan dan dukungan masyarakat, dan yang paling bermakna adalah supervisi dengan p. value 0,000.Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor , Kepala Cabang Dinas Kesehatan Ciawi Kabupaten Bogor dan Kepala Puskesmas agar mengingatkan serta menegaskan kembali pentingnya melaksanakan manajemen program KIA oleh Bidan di Puskesmas, selalu melakukan bimbingan teknis dan segera memberikan umpan balik hasil kerja bidan di Puskesmas dan desa.

In discreasing Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) as one of the effort in the human resource improvement, the implementation of Mother and Child Care must be monitored and evaluated on several aspects.
One of the aspect that is necessary which will contribute to success of break through Mother and Child Care program in Public Health Centre of Midwife is the midwife's managerial competence. While although government base distributed some midwife in Public Health Center and the village midwife, but the result is unmet with the expectation it is can be prospek by the highly Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate.
The goal of this study is feed back to describe the ralation factors in managerial competence of midwife in implementing Mother Chuld Care program in Public health. Design research is using cross sectional with analysis unit in Public Health Centre midwives and village midwives. Sampel has taken by total population, sum 105 respondent.
The variables which was researched involve dependent variable by the function of the Application of Management Mother and Child Health Care program namely planning, actuating, and evaluation, where as the independet variables were age, educuation , periode of work, supervision, training, community support, jof feed back and infra structure. Result of this study is that midwif's managerial competence in Health Centre and in the village midwife is not so different. By the Chi-Square statistic exam and Multivariate, known that supervision was a factor related with comptence manajerial midwife of the mother and child Health care Program (p.value = 0,000).
According to the reseach, recommended for District Health Bogor and Ciawi Health Area and head of Public Health centre in order to remind and will focus how necessary application of Mother and Child care by midwife, always technical guidance and job feed back with midwife resulted in Public Health Centre.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>