Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Rahman Kaeh
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1989
899.222 ABD a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Kaeh
Kuala Lumpur: Kementrian Pendidikan Malaysia, 1989
899.28 ABD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Isi dari buku ini adalah Karaton Jenggala, Dewi Candrakirana berubah menjadi lelaki; Kuda Narawangsa bertemu dengan Raden Panji, Dewi Sekartaji yang palsu, ringgitan/wayangan, Panji menyusul Dewi Candrakirana, Panji bertemu dengan Candrakirana kemudian diboyong ke Keraton, Kala Sewandana berperang, dan Candrakirana bertemu dengan para sesepuh di Keraton kemudian di boyong ke Jenggala."
Batawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0077-CP 10
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983
899.222 PAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini merupakan alih aksara LOr 1871 yang dilakukan Panti Boedaja pada tahun 1935. FSUI/CP.44 ini adalah ketikan asli, sedangkan tembusan karbonnya adalah: PNRI/G 101, LOr 6752, dan MSB/L.253. Naskah babon, LOr 1871 (tiga jilid), disalin pada tahun 1830 di Surakarta, untuk C.F. Winter, atas dasar naskah milik Sri Sunan. Naskah berisi empat teks cerita dari siklus Panji. Teks pertama (h. 1-284) adalah Panji Jayalengkara, mengisahkan kehidupan dinasti Prabu Jayalengkara yang berkuasa di kerajaan Medhangkamulan. Teks kedua adalah Panji Angreni (h.285-352), menceritakan pernikahan Retna Pamedarsih (putri Kudanarawangsa) dengan Raden Prasanta. Dalam teks ini pula dipaparkan kisah asmara antara Raden Panji dengan Dewi Angreni hingga keduanya menikah, sampai dengan kematian Angreni oleh utusan Raja Jenggala. Teks ketiga adalah Panji Tiron (h.353-408), mengisahkan Bambang Sutirta, putra Bramanasekti pertapa dari Arga Jembangan, yang tengah rindu asmara pada putri Raja Mamemang bernama Dewi Sekartaji. Sedemikian menggebu hasratnya untuk menguasai putri Mamenang, sehingga membuatnya kehilangan akal. Walaupun kurang disetujui oleh ayahnya, Bambang Sutirta tetap pada pendiriannya. Ia minta bantuan adik perempuannya yang jelita bernama Dewi Bikangmardeya, serta 13 orang cantrik pertapaan. Semuanya oleh Bramanasekti, disalinrupakan. Masing-masing menjadi tiruan Panji Inu Kertapati, Dewi Unengan, dan 13 orang abdi. Petualangan Bambang Sutirta tidak terlalu lama. Akhirnya Wanengpati (R. Panji) membongkar perilaku busuknya. Adapun teks terakhir (mulai h.409) menceritakan perjalanan Raden Panji beserta para pengikutnya ke Tanite (Ternate) di wjlayah Makassar untuk menghadiri pernikahan sahabatnya yang berasal dari Bali, Raden Kudanatpada, dengan Dewi Murdaningsih, putri Raja Geniyara yang sangat jelita. Pigeaud telah meneliti naskah ini, dengan menggarisbawahi nama-nama tempat (dengan pensil biru) maupun tokoh (pensil merah) untuk dipetik oleh Mandrasastra dan dimasukkan dalam onomastikon sastra Jawa. Catatan mengenai teks ini dapat diperiksa pada Vreede (1892:159-160) dan Pigeaud (1968:47)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.44-G 101
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Panji Jayalengkara, sastra roman siklus Panji yang menceriterakan Panji Jayakusuma. Cerita berawal ketika Raja dari Nusa Tembini menyerang Kadiri. Raja Kadiri melarikan diri. Raja Ngurawan memberi bantuan, namun kalah dan melarikan diri juga. Keduanya mengungsi ke gunung Wilis, ke tempat Resi Curiga. Atas saran Resi Curiga, Raja Kediri dan Ngurawan menyuruh memanggil Kalana Jayakusuma yang sedang menaklukkan Bali. Cerita berakhir ketika R. Laleyan diasingkan ke hutan dan hanya ditemani dua abdinya yang bernama Ki Sangulara dan Ki Sangu Brangti. Raja Jenggala menemuinya dan menyarankan agar R Laleyan khusuk bertapa. Bandingkan teks Panji Jayakusuma ini dengan teks Serat Panji Jayakusuma Bedhah Negari Bali Behrend 1990: 363, MSB/L.252, lihat juga Pigeaud 1968: 107, LOr 3172. Menurut keterangan di h.i, naskah ini dibeli Pigeaud di Yogyakarta pada tanggal 21 Agustus 1933, dan sudah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra, pada bulan Oktober 1934. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) pangkur; (3) durma; (4) sinom; (5) dhandhanggula; (6) durma; (7) kinanthi; (8) sinom; (9) mijil; (10) pangkur; (11) asmarandana; (12) durma; (13) pangkur; (14) gambuh; (15) megatruh; (16) dhandhanggula; (17) durma; (18) pangkur; (19) mijil; (20) sinom; (21) pangkur; (22) kinanthi; (23) durma; (24) asmarandana; (25) durma; (26) pangkur; (27) kinanthi; (28) megatruh; (29) dhandhanggula; (30) kinanthi; (32) sinom; (33) gambuh; (34) durma; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) asmarandana; (38) megatruh; (39) man; (40) mijil; (41) durma; (42) sinom; (43) kinanthi; (44) dhandhanggula; (45) durma; (46) asmarandana; (47) sinom; (48) dhandhanggula; (49) durma; (50) sinom; (51) gambuh; (52) pucung; (53) sinom; (54) pucung."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.42-NR 257
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat teks Pantji Murtaswara, mengisahkan peperangan antara kerajaan Jenggala melawan kerajaan Bali dan petualangan Panji mencari istrinya, Candrakirana. Naskah disalin dari naskah LOr 1825 pada tahun 1936 di Panti Boedaja, Yogyakarta. Naskah ini adalah ketikan asli. Lihat LOr 6751 dan PNPJ/G 103 untuk tembusan karbon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.46-G 103
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Panji Kudawanengpati, merupakan alih aksara dari naskah MSB/L.266. Penyalinan dilakukan oleh Panti Boedaja atas prakarsa Dr.Pigeaud pada tahun 1940 di Yogyakarta. Keterangan lebih lanjut mengenai isi dan bibliografisnya lihat Behrend 1990: 368-369. Naskah ini merupakan ketikan asli, sedangkan FSUI/CP.79a, MSB/L.267, dan PNRI/G 169 adalah tembusan karbonnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.79-G 169a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari FSUI/CP.79. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.79a-G 169b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini disalin sekitar tahun 1860, kemungkinan dilakukan di sebuah desa di wilayah Pasisir Tengah. Naskah berisi teks Serat Panji Jayakusuma yang tersusun dalam 57 pupuh. Teks ini berbeda dengan Panji Jayakusuma Bedhah Negari Bali (MSB/L.252, L.255), meskipun menceritakan peristiwa yang sama. Bandingkan dengan KBG 46 untuk naskah lain dengan judul yang sama. Teks ini memuat episode petualangan Raden Panji, putra mahkota kerajaan Jenggala, dalam penyamarannya sebagai pengembara bernama Jayakusuma. Diceritakan, Jayakusuma tengah mengabdi kepada Raja Batukawarna, dan berkat kecakapannya ia dianugerahi pangkat tumenggung. Suatu ketika Tumenggung Jayakusuma diperintahkan untuk menaklukkan kerajaan Bali yang pada masa itu diperintah oleh Maharaja Sri Jayalengkara. Sementara itu Raja Bali sendiri telah mendapat firasat apabila akan mendapat serangan dari luar. Menjelang dimulainya penyerbuan ke Bali, Tumenggung Jayakusuma (sang Panji atau sang Klana) kedatangan dua orang yang berniat mengabdi kepada sang Tumenggung, masing-masing bernama Gunungsari dan Undhakan Sastramiruda (kemudian pada bagian akhir cerita diketahui sebagai putra raja kerajaan Kadiri). Keduanya mengaku hanya melalui pengabdian kepada sang Panjilah mereka dapat bertemu kembali dengan Dewi Candrakirana. Dalam pertempuran yang sengit, patih kerajaan Bali berhasil diperdaya dan terungkapkan identitasnya, yakni Dewi Ragil Kuning. Akhirnya Raja Bali Sri Jayalengkara berhasil ditaklukkan dengan cara dipermalukan, celananya tanggal akibat terkena sambaran panah Jayakusuma, sehingga kaki mulus sang Raja terlihat dengan jelas. Di sini terungkap tabir Raja Bali, yang sesungguhnya Dewi Candrakirana. Akhirnya Jayakusama pun menyatakan diri sebagai Raden Panji, dan berjumpa kembali dengan Candrakirana. Sementara itu di Jawa, kerajaan Kadiri jatuh di tangan kekuasaan Raja Tambini dari Sabrang. Raden Panji yang kembali menyamar sebagai Tumenggung Jayaskusuma, bersama-sama dengan pasukan kerajaan Jenggala, Urawan, dan Singasari berhasil membebaskan Kadiri dari tangan Raja Tambini. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) asmarandana; (4) sinom; (5) asmarandana; (6) sinom; (7) dhandhanggula; (8) pangkur; (9) durma; (10) sinom; (11) pangkur; (12) sinom; (13) durma; (14) mijil; (15) pangkur; (16) dhandhanggula; (17) durma; (18) dhandhanggula; (19) pangkur; (20) mijil; (21) kinanthi; (22) sinom; (23) pangkur; (24) durma; (25) sinom; (26) kinanthi; (27) mijil; (28) durma; (29) pangkur; (30) mijil; (31) dhandhanggula; (32) mijil; (33) sinom; (34) kinanthi; (35) durma; (36) sinom; (37) asmarandana; (38) sinom; (39) asmarandana; (40) durma; (41) pangkur; (42) durma; (43) sinom; (44) kinanthi; (45) pangkur; (46) durma; (47) pangkur; (48) durma; (49) mijil; (50) pangkur; (51) kinanthi; (52) asmarandana; (53) dhandhanggula; (54) pangkur; (55) kinanthi; (56) pangkur; (57) mijil. Naskah ini diperoleh Pigeaud dari Surasa Surasudirja yang berasal dari Banasare Bondowoso. Transaksi serah terima naskah berlangsung di Yogyakarta pada bulan Desember 1931.Kemudian pada bulan September 1932, Mandrasastra membuat uittreksel teks naskah ini. Ikhtisar tersebut juga dikoleksi oleh FSUI."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.34-NR 153
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>