Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115010 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marsono
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2009
091 MAR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kriswanto
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
899.222 AGU g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
"Teks Bhasa Kakawin Hanan Nirartha (disebut KHN) merupakan sebuah sub-genre sastra kakawin yang berasal dari tradisi sastra Jawa Kuno di Bali. Teks bhasa KHN tersebut diperkirakan ditulis oleh rakawi yang bernama Mpu Nirartha yang relatif produktif berkarya pada zaman pemerintahan raja Dalem Waturengon di Gelgel (1460-1550). Dan ciri-ciri tekstual yang diperlihatkan, teks bhasa KHN ini dapat dikelompokan ke dalam jenis kakawin minor. Naskah-naskah teks Maya KHN yang dikenal hingga kini ada yang berupa naskah lontar dan naskah kertas.
Masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini meliputi kritik teks (textual criticism) dan analisis sastra (literary analysis). Kajian dari segi kritik teks atas teks bhasa KHN sangat penting dilakukan, karena dimaksudkan untuk: (a) mendapatkan teks yang paling baik dan paling lengkap isinya dari semua naskah yang digunakan, yang dipilih sebagai teks dasar untuk suntingan teks, dan (b) melakukan kerja kritik teks dan menyajikan hasilnya berupa edisi teks bhasa KHN sebagai bahan bacaan yang baik untuk kepentingan analisis selanjutnya. Pada tahap berikutnya, kajian dari segi kritik sastra bertujuan untuk mengungkapkan unsur-unsur puitik dan estetik yang membangun bentuk dan makna yang dikandungnya.
Telaah dan perbandingan atas empat (4) naskah lontar teks bhasa KHN yang digunakan berhasil mengungkapkan, bahwa naskah A (Kirtya No. IVb 284/4) ternyata memiliki bacaan yang paling baik dan lengkap dari segi isinya, serta kolofonnya cukup lengkap. Di samping itu tata penulisannya sangat khas, yang berupa teks interlinier ("semut sedulur'), karena disertai dengan grantang basa(teks terjemahan) dalam bahasa Bali. Oleh karena itu, teks bhasa KHN yang terdapat dalam naskah A sangat menarik dipilih sebagai teks landasan untuk suntingan teks dan hasilnya diterbitkan dalam penelitian ini. Berdasarkan edisi inilah kemudian dilakukan kajian sastra, terutama dari segi unsur-unsur puitik dan estetik yang membentuk struktur karya tersebut sebagai satu kesatuan makna.
Analisis struktur (formal) teks bhasa KHN dilakukan dan aspek sintaksis (mencakup: unsur bunyi/sabdalankara, diksi dan pengimajian, "spasial"/prosodi dan metrum), aspek semantik (mencakup: tema, ruang dan waktu), dan aspek semantik (mencakup: unsur pengujaran, gaya bahasa, dan interpretasi simbolik). Dari analisis tersebut dapat diratik suatu pemahaman dan pemaknaan, bahwa teks bhasa KHN pada dasarnya "menyimpang" dari tradisi kakawin yang dikenal secara umum. Teks bhasa KHN yang terdiri atas: (1) bhasa Nirartha Sanu Sekar, (2) Bhasa Hanan Nirartha, (3) lamban Puspasancaya, (4) bhasa Hanja Hanja Turida, dan (5) bhasa Hanja Hanja Sunsan telah membentuk karya tersebut sebagai sebuah sastra kakawin-lirik ("puisi lirik" Jawa Kuno), yang relatif berbeda dengan kanon sastra kakawin yang umumnya berupa kakawin-naratif karena berporos pada cerita epik (kepahlawanan) dari kavya Sanskerta.
Teks Bhasa KHN pada dasarnya merupakan ungkapan pengembaraan estetis religius dari sang rakawi yang tersublimasi melalui pengujaran "Si Aku Lirik" (Subyek Lirik) yang sedang menahan derita rindu-asmara akibat berpisah dengan Sang Kekasih (vipralambha-srengara). Bentuk-bentuk permainan bunyi (sabdalankara) dan permainan makna (arthalankara) berfungsi melahirkan ungkapan-ungkapan yang bersifat sangat liris-erotis sehingga mendukung tema utama tersebut. Akan tetapi, ungkapan erotisme dalam teks bhasa ini, baik berupa vipralambha-Srengara (`derita cinta-asmara dalam perpisahan') maupun sambhoga-Srengara (`nikmat cinta-asmara dalam penyatuan') pada prinsipnya tidak bersifat genital, melainkan suatu "cinta-asmara" simbolik. Ungkapan liris-erotisme tersebut pada hakikatnya dimaksudkan sebagai suatu cara pemujaan terhadap Dewa Kama sebagai Dewa Keindahan.
Dengan demikian, ajaran filsafat keagamaan yang melandasi dibalik ungkapan erotisme itu (in absentia) adalah pandangan Siwais-Tantris (S'iwa Siddhanta dan Tantra) yang menjadikan penciptaan kakawin sebagai media untuk mencapai penyatuan (silunlun) dengan istadewata. Melalui penikmatan keindahan cinta-asmara dan penikmatan keindahan alam (pasir-wukir) "Si Aku Lirik" melebur di dalamnya, sehingga kakawin itu berfungsi sebagai yantra (yoga estetis), yakni pemujaan kepada Kama (yang menurut Siwa Purana) adalah salah satu "nama" lain dari Dewa Siwa itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kitab Sembahyang adalah salah satu naskah yang masuk dalam golongan kepustakaan Islam santri, isinya mengenai syariat Islam (hukum Islam), seperti ajaran tentang pelaksanaan salat, puasa, ma'ripat, ihsan, iman, dan Islam. Langka kerja filologi pada naskah ini dengan melakukan kritik teks yang di dalamnya terdapat perbandingan teks.
Mengacu pada Behrend (1995,2), perbandingan meliputi tiga buah aspek yakni aspek tembung, carita, dan tembang. Dalam teks ini hanya melakukan perbandingan carita saja. Pemilihan naskah berdasarkan pada tiga kriteria yakni, kemandirian dan keutuhan teks, teks berbahasa Jawa, dan beraksara pegon dan Jawa. Berdasarkan kriteria itu, menghasilkan tiga buah naskah, yakni naskah yang bernomor koleksi NR 298, NR 208, dan NR 130.
Dari tiga buah naskah terpilih dilakukan perbandingan carita. Dalam perbandingan carita tersebut ditentukan kelompok naskah yang seversi, yakni versi I, NR 298 dan NR 208 dan versi II NR 130. Dari dua versi yang berbeda itu, ditentukan sebuah naskah landasan, yakni sebuah naskah koleksi perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, bemomor koleksi NR 130 yang digunakan sebagai suntingan teks."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epvy Zuchairis Tara
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan suntingan teks dan terjemahan dalam Naskah Bab Pasarean Bathangan koleksi FSUI dengan nomor naskah A. 38.04 yang ditulis oleh Raden Tanaya. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan edisi kritis atau edisi standar, juga dengan ringkasan cerita dan pedoman alih aksara. Terjemahan dilakukan dengan menerapkan metode terjemahan secara harfiah. Teks berbentuk prosa ini menggunakan bahasa Jawa dan aksara Jawa. Teks ini menceritakan tentang penemuan mayat di daerah Bathangan, Surakarta yang diberi nama Kiyai Bathang yang diduga mayat tersebut adalah Raden Pabelan, putra dari Kiyai Tumenggung Mayang pada jaman karaton Pajang.

ABSTRACT
This thesis presents text editing and translation and manuscript of Bab Pasarean Bathangan (Bathangan grave). This manuscript was written by Raden Tanaya and collected by Faculty of Humanities, University Indonesia with number A 38.04. The researcher used philology method, especially single text editing. The text editing was done by implementing critical edition, summary and translation writing guidance as well. The translation used literal method. The text tells the story about the discovery of a corpse found in Bathangan, Surakarta, Central Java and it was written in Javanese tribe. The corpse was well-known as Kiyai Bathang. Kiyai Bathang was expended to be Raden Pabelan, the son of Kiyai Tumenggung Mayang of Pajang Kingdom.
"
2015
S61596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Prasetia Nugraha
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian terhadap naskah koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia yang berjudul Panitikrama dengan nomor koleksi PW. 44. Teks ini berbentuk prosa, berisi tentang aturan-aturan bagi orang yang sedang mempelajari ngelmu sarak atau untuk mencapai kesempurnaan hidup. Penelitian ini bertujuan menghasilkan suntingan teks supaya dapat dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Metode kerja Filologi yang diterapkan dalam penelitian terhadap naskah tersebut adalah metode intuitif dengan menggunakan edisi standar dan emendasi perbaikan bacaan.

ABSTRAK
This thesis is a study of manuscript collection of Central Library University of Indonesia entitled Panitikrama with PW collection number. 44. This text is in the form of prose, containing the rules for people who are studying ngelmu sarak or to achieve perfection of life. This study aims to produce text edits in order to be understood by the public at large. The working methodology applied in the study of the manuscript is an intuitive method using standard and emendation editions reading improvement ."
2017
S66793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luwiyanto
"Penelitian ini bertujuan menyajikan suntingan teks Serat, Seh Jangkung (SSJ), terjemahan, dan mengemukakan struktur dan makna teksnya. Untuk mencapai tujuan itu dimanfaatkan dua teori yaitu filologi dan sastra, t.erutama teori struktural. Dalam rangka sunti.ngan teks SSJ digunakan edisi standar dengan disertai aparat kritik.Adapun teori struktural dimanfaatkan untuk membedah struktur naratif dan makna teks. Teori itu menganggap bahwa karya sastra memiliki struktur yang utuh dan lengkap, yang segenap unsurnya masing-masing memiliki koherensi intr.insik. Oleh karena itu, struktur naratif dan makna yang menjadi karakteristik teks SSJ dapat diuraikan unsur-unsurnya dan pertaliannya dalam membentuk makna teks secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T41364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka.
Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka. Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>