Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9957 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Lembaga Musikologi Dan Koreografi, 1972
700 MUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Lembaga Musikologi dan Koreografi
050 MSK 2:(1973)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria: Monash University, 1981
700.959 8 FIV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya, Lembaga Penelitian, Universitas Indonesia, 2003
709 WAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Nilai seni merupakan hakekat seni dan hakekat berkesenian bagi satu masyarakat berdasarkan budayanya. Dalam masyarakat suku-bangsa khususnya dan masyarakat lain pada umumnya, keseniannya dititipi muatan nilai-nilai, seperti nilai pengetahuan, nilai religi, nilai sosial, dan nilai seni. Biasanya, nilai-nilai itu saling terkait sehingga merupakan satu sistem, yaitu sistem nilai budaya. Nilai-nilai itu merupakan pesan budaya masyarakat yang amat hakiki, yang dipandang baik, tinggi, bahkan disebut luhur. Karena itu dijadikan acuan dalam bertingkah laku dalam kehidupan masyarakatnya.
Berdasarkan rumusan di atas, pemahaman yang cermat dan tepat terhadap sistem nilai budaya, khususnya nilai seni sangat diperlukan. Permasalahan operasional dalam penelitian ini adalah pemahaman nilai seni yang tersirat dalam jenis-jenis atau bentuk kesenian Sumba dan Benuaq.
Secara hipotetik, wujud nilai seni milik berbagai masyarakat itu mempunyai unsur-unsur yang bervariasi dan persamaan-persamaan. Persamaan-persamaan inilah yang kelak inenjadi salah satuacuan dalam rangka upaya mempererat integrasi nasional Indonesia."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
""Kesenian Nasi0nal? itu sendiri merupakan persoalan yang diperdebatkan:
apa batasannya, apa kriterianya. Maka masalah sistem kesenian nasional dengan
sendirinya tak dapat dibicarakan sebelum batasan dan kriteria mengenai apa yang
nasional dan apa yang kesenian itu ditetapkan. Kemudian daripada itu kesenian
nasional akan dilihat tidak semata-mata sebagai label, melainkan sebagai suatu
sistem. Sistem kesenian ini dipahami sebagai bagian dari sistem budaya; dan di
sisi lain, dalam kasus sistem kesenian nasional Indonesia ini, akan dilihat
kaitannya dengan sislem-sistem kesenian kebangsaan lama yang telah terbentuk
berabad-abad sebelum gerakan kebangkitan nasional Indonesia.
"
Jelajah, Vol. 3 (1992) : 1-20, 1992
JSPI-3-1992-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kempers, August Johan Bernet
Amsterdam: van der Peet, 1959
709.598 BER a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Celine Nauli
"Karya seni merupakan bagian dari masyarakat yang merepresentasikan identitas atau budaya suatu masyarakat, baik itu secara individu atau komunal. Lahir dari pemikiran manusia, lalu diekspresikan atau difiksasi ke dalam bentuk nyata dan si pencipta atau pemilik karya tersebut bisa merasakan manfaatnya. Walaupun berawal dari sebuah ide yang bersifat abstrak, dapat berubah menjadi nilai ekonomis dan juga nilai moral yang akhirnya memberikan si pencipta suatu hak eksklusif yang disebut dengan istilah Hak Kekayaan Intelektual, atau dalam kasus ini yang lebih spesifik disebut dengan Hak Cipta. Dengan berkembangnya zaman, karya seni dapat dipublikasikan baik secara konvensional atau digital. Ditambah dengan kemajuan teknologi yang memberikan akses untuk karya cipta secara global. Setiap orang dapat menikmati karya cipta dari pencipta yang berasal dari negara manapun. Tentunya, semakin banyaknya karya cipta yang dapat dinikmati, muncul juga konsekuensi berbentuk tindak pelanggaran hak cipta atau penyalahgunaan karya cipta. Salah satu bentuk tindakan tersebut yang paling umum adalah tindakan plagiarisme. Terutama dengan bantuan teknologi yang memudahkan proses plagiarisme ini. Tindakan pelanggaran hak cipta ini, dapat terjadi baik dalam ranah nasional atau internasional. Apabila dalam ranah nasional, maka yang mengatur tentang perihal pelanggaran hak cipta adalah hukum domestik negara tersebut. Apabila sudah terjadi dalam ranah internasional atau lintas batas negara, maka perihal ini diatur dalam Berne Convention for Protection of Literary and Artistic Works. Konvensi ini telah menjadi tonggak utama dalam pelindungan hak cipta terhadap karya-karya seni dan juga literasi. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, tulisan ini akan menganalisis mengenai bagaimana pelindungan hukum hak cipta terhadap koreografi tari modern diatur menurut Konvensi Berne dan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan bagaimana aspek-aspek hukum perdata internasional dalam pelindungan hak cipta terhadap koreografi tari modern.

Artwork is a part of society which represents the identity or culture of a society, either individually or communally. Born from human thoughts, then expressed or fixed in a tangible form and the creator or owner of the work can receive the benefits. Even though it starts with an abstract idea, it can turn into economic value as well as moral value which ultimately gives the creator an exclusive right called an Intellectual Property Right, or in this case, more specifically, is called copyright. With the development of times, works of art can be published either conventionally or digitally. Added with technological advances that provide access to copyrighted works globally. Everyone can enjoy copyrighted works from creators from any country. Of course, the more copyrighted works that can be enjoyed, the consequences will appear in the form of copyright infringement or misuse of copyrighted works. One of the most common forms of such action is plagiarism. Especially with the help of technology that facilitates this plagiarism process. This act of copyright infringement can occur either in the national or international realm. If it is in the national realm, what regulates copyright infringement is the country's domestic law. If it has occurred in the international sphere or across national borders, then this matter is regulated in the Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works. This convention has become a major milestone in the protection of copyrights for works of art and also literacy. Using normative juridical research methods, this paper will analyze how copyright law protection for modern dance choreography is regulated according to the Berne Convention and Law no. 28 of 2014 concerning Copyright and how are aspects of international private law in the protection of copyrights for modern dance choreography."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ito, Shoji
Tokyo: Yuzankaku, Heisei gannes, 1989
JPN 709.598 ITO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>