Ditemukan 195603 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Reza Fauzan Hafizh
"Persaingan usaha yang sehat ditandai dengan adanya kesempatan yang sama antar Pelaku Usaha dalam menawarkan barang atau jasa kepada konsumen. Dalam merealisasikan iklim persaingan usaha yang sehat harus terdapat aturan hukum yang menjadi dasar bagi setiap pelaku usaha untuk bersaing secara adil dalam menjalankan kegiatan usahanya. Maka untuk menjamin penegakan persaingan usaha yang sehat di Indonesia lahirlah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Tentunya dengan aturan hukum tersebut akan menjamin pasar kompetitif secara sehat yang terbebas dari segala kecurangan dan konspirasi yang menutup esensi dari adanya persaingan di dunia usaha. Namun perwujudan dari persaingan usaha yang sehat di Indonesia belum terealisasi secara sempurna oleh karena masih banyaknya pelaku usaha yang memanfaatkan kesempatan untuk mencapai tujuan kegiatan usaha dengan hal-hal yang dilarang dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Salah satu kasus dimana para pelaku usaha diduga melakukan kegiatan yang dilarang adalah kasus dugaan persekongkolan tender dalam program penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi berbasis High Throughput Satellite (HTS) di Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI KOMINFO). Di dalam kasus ini, pengadaan tender bertujuan untuk menyediakan akses internet dan layanan seluler kepada masyarakat di daerah 3T( Terdepan, Tertinggal dan Terluar).
Fair business competition is characterized by equal opportunities between Business Actors in offering goods or services to consumers. In realizing a fair business competition climate, there must be a legal rule that is the basis for every business actor to compete fairly in carrying out his business activities. So to ensure the enforcement of fair business competition in Indonesia, Law Number 5 of 1999 concerning the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition is born. Of course, the rule of law will guarantee a healthy competitive market that is free from all fraud and conspiracy that closes the essence of competition in the business world. However, the manifestation of fair business competition in Indonesia has not been realized perfectly because there are still many business actors who take advantage of the opportunity to achieve the objectives of business activities with the things that are prohibited in Law No. 5 of 1999. One of the cases where business actors were suspected of carrying out prohibited activities was a case of alleged tender conspiracy in the program of providing capacity for telecommunications satellites based on High Throughput Satellite (HTS) in the Telecommunications and Information Accessibility Agency of the Ministry of Communication and Information Technology (BAKTI KOMINFO). In this case, the procurement of tenders aims to provide internet access and cellular services to the public in 3T areas (Frontier, Disadvantaged and Outermost)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agung Ismoyo
"Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang modern dan berbasis informasi, pemerintah bekerja sama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi swasta menggelar mega-proyek pembangunan jaringan infrastruktur telekomunikasi berupa jaringan 'backbone' serat optik berkecepatan tinggi yang dinamakan Palapa Ring. Tujuan Palapa Ring antara lain untuk mengurangi kesenjangan digital antara Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur serta menyediakan akses telekomunikasi bagi masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Pulau Papua, sebagai salah satu wilayah di IBT yang mengalami ketertinggalan teknologi informasi, menjadi salah satu sasaran utama dalam pembangunan jaringan tahap pertama.
Skripsi ini membahas tentang analisis dan perencanaan titik-titik labuh jaringan 'backbone' serat optik di Pulau Papua serta lebih lanjut interkoneksi jaringan backbone ke setiap kabupaten melalui jaringan ekstensi. Parameter-parameter yang menjadi pertimbangan dalam penentuan titik labuh antara lain lokasi, keadaan alam dan pantai, jumlah dan kepadatan penduduk, teledensitas masyarakat setempat, dan lain-lain. Dalam perancangan jaringan ekstensi, parameter diatas ditambah lagi dengan proyeksi kapasitas jaringan yang dibutuhkan untuk beberapa tahun ke depan. Perancangan ini merekomendasikan konfigurasi titik labuh pada 13 kota pantai beserta analisa penempatannya yang tidak semuanya sama dengan rekomendasi KMI. Untuk proyeksi kebutuhan kapasitas, didapatkan angka kebutuhan kapasitas untuk masing-masing titik labuh sampai tahun 2020.
In order to establish a modern, information based society of Indonesia, the government, supported by several private telecommunication companies, is launching a mega-project of telecommunication infrastructure network construction in the form of high-speed optical fibre backbone network, named the Palapa Ring Project. It is aimed to eliminate ?digital divide? between Western and Eastern part of Indonesia through providing telecommunication access for the people. Such a community empowerment effort is expected to increase the people?s welfare and therefore to reduce poverty level. Papua island, as the largest island in western part of Indonesia with the most underdeveloped information technology will be primary selected for the first stage of construction. This thesis discusses about the analysis and design of the fiber optic backbone network landing points in Papua Island, as well as the interconnection of the backbone to each regencies through the extension networks. In determining the landing points, parameters to be put in consideration in are location, nature, population and density, teledensity, etc. In designing the extension networks the above mentioned parameters should be added with the projection of required capacity for several years to come. The design recommends landing point configuration on 13 cities, along with placement analysis which have several deviation compared to KMI recommendation.The required capacity projection recommends the number of required capacity for each landing point until the year 2020."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40451
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Hendra Cahya Mustafa
"Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas. Diperlukan penataan alokasi spektrum secara baik dalam mengoptimalkan penggunaannya, salah satunya adalah frekuensi sharing. Kepdirjen no.119/DIRJEN/2000 Indonesia mengijinkan adanya penggunaan bersama frekuensi 3.5 GHz antara dinas tetap satelit (Fixed Satellite Service) dan layanan akses pita lebar berbasis nirkabel (Broadband Wireless Access).
Kurangnya pertimbangan teknis dan ketidaksiapan badan regulasi menyebabkan timbulnya permasalahan interferensi sehingga terjadi kerusakan data dan putusnya layanan FSS. Oleh karena itu, dilakukan revisi terhadap kepdirjen sebelumnya dengan Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: /PER/M.KOMINFO/.../2007 yang isi diantaranya, pada pasal 16 ayat 3 menyebutkan bahwa penyelenggara BWA eksisting pada pita frekuensi radio 3.5 GHz wajib migrasi ke pita frekuensi radio 3.3 GHz selambat-lambatnya 2 tahun sejak ditetapkan.
Disimulasikan frekuensi sharing 3.5 GHz antara FSS dan BWA dengan software SPECTRAemc untuk daerah Jakarta. Selanjutnya diusulkan teknik mitigasi interferensi yang dapat digunakan agar kedua layanan tersebut tetap beroperasi dengan baik hingga batas dilakukannya migrasi yaitu 2 tahun mendatang.
Radio frequency spectrum is a limited natural resources which needed good management to optimalize its use, one of the way is sharing frequency. No.119/Dirjen/2000 Indonesian kepdirjen permit the co-existence of frequency usage in 3.5 GHz between Fixed Satellite Service and Broadband Wireless Access. Lack of technical consideration and awareness of national regulator causes interference problems that disrupt FSS services. Therefore, revision has been done to the previous kepdirjen with Number: /PER/M.KOMINFO/.../2007 which one of the content is, section 16 article 3, mention that eksisting BWA organizer at frequency band 3.5 GHz must be migrated to the frequency band 3.3 GHz at the latest 2 year since specified. Simulated sharing frequency at 3.5 GHz between BWA and FSS with SPECTRAemc software for Jakarta area. Hereinafter proposed the interference mitigation technique that able to be used to ensure both of the services remain to operate well until the next 2 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40455
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Feher, Kamilo
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1983
621.380 42 FEH d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Dalam rangka penguasaan peluncuran satelit orbit rendah atau Low Earth Orbit (LEO), perlu membangun stasiun bumi penjejak orbit rendah. Stasiun bumi ini berguna untuk melacak keberadaan satelit tersebut mulai dari pengiriman data, pengambilan data, kontrol satelit dan kesehatan satelit. Proses pelacakan dan penjejakan satelit ini disebut sistem tracking. Sistem tracking yang akan dibangun ini meliputi perangkat keras, perangkat lunak, sistem pengujian hingga memperoleh data satrelit yang beredar atau melintas di atas Indonesia.
"
621 DIRGA 9 (1-4)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dinari Nikken Sulastrie Sirin
"Pemantauan perubahan cuaca dan iklim sebagai upaya untuk menanggulangi dan mengurangi dampak bencana, dapat dilakukan dengan memanfaatkan data satelit penginderaan jauh meteorologi. Antena mikrostrip yang memiliki karakteristik low profile, banyak diaplikasikan untuk komunikasi nirkabel, tidak terkecuali untuk penerimaan data satelit. Penelitian ini mengusulkan antena mikrostrip sederhana dengan metode truncated corner sebagai antena pencatu reflektor parabola untuk aplikasi satelit meteorologi Geo-Kompsat-2A pada frekuensi X-band. Simulasi dan parameterisasi desain antena dilakukan dengan menggunakan software CST Studio Suite. Desain single patch yang diusulkan selanjutnya dimodifikasi menjadi array 2x2, dan array 4x4. Hasil simulasi menunjukkan bahwa nilai parameter S11 dari ketiga desain secara berurutan yaitu -13,86 dB, -14,53 dB, dan -45,93 dB. Bandwidth desain single patch adalah 396 MHz dan lebih besar bila dibandingkan dengan bandwidth pada desain array. Beamwidth terbesar yaitu 93,7° dihasilkan oleh desain single patch, sedangkan gain terbesar dihasilkan oleh antena array 2x2, yaitu 8,6 dB. Ketiga desain antena yang dibuat tidak ada yang memenuhi polarisasi sirkular, dengan AR secara berurutan sebesar 38,67 dB, 40 dB, dan 16,54 dB.
Monitoring of changes in weather and climate as an effort to overcome and reduce the impact of disasters, can be done by utilizing remote sensing satellite data from meteorology. Microstrip antenna which has a low profile characteristic, is widely applied for wireless communication, including satellite data reception. This study proposes a simple microstrip antenna with the truncated corner method as a parabolic reflector feed antenna for the application of the Geo-Kompsat-2A meteorological satellite at the X-band frequency. The simulation and parameterization of the antenna design was carried out using the CST Studio Suite software. The proposed single patch design then converts into a 2x2 array, and a 4x4 array. The simulation results show that the S11 parameter values of the three designs sequentially are -13.86 dB, -14.53 dB, and -45.93 dB. The bandwidth of the single patch design is 396 MHz and is larger than the bandwidth of the array designs. The largest beamwidth is 93.7° generated by the single patch design, while the largest gain is generated by the 2x2 antenna array, which is 8.6 dB. There is no antenna design that fulfills circular polarization, with AR of 38.67 dB, 40 dB, and 16.54 dB respectively"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Boangmanalu, Lolo Ardy
"Komunikasi satelit merupakan salah satu platform bisnis PT Telkom dalam memberikan layanan komunikasi bagi seluruh wilayah di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negara Maritim yang terdiri dari pulau-pulau sehingga membutuhkan suatu sistem komunikasi yang dapat menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia hingga ke daerah-daerah terpencil. Namun dengan perkembangan beragam alternatif teknologi komunikasi lainnya dan persaingan antar operator satelit baik dalam maupun luar negri membuat pangsa pasar bisnis satelit menjadi berkurang. Untuk mengembangkan bisnis di bidang satelit PT Telkom memutuskan untuk membeli satelit baru. Namun dengan kondisi industri satelit tersebut perlu dilakukan analisis untuk melihat kelayakan ekonomi feasibility investasi dari implementasi satelit tersebut. Penelitian ini menggunakan metode tekno ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV yang diperoleh sebesar 38,666.000, IRR sebesar 14.75 dan payback period selama 6.17 tahun. Berdasarkan parameter tersebut dapat dilihat bahwa investasi tersebut masih tergolong layak untuk dilanjutkan.
Satellite communication is one of the business platform of PT Telkom in providing communications services to all regions in Indonesia. As Indonesia is a maritime country that comprising many islands thus requiring a communication system that connects all regions in Indonesia, even to the remote areas. However, with the development of various alternative communication technologies makes the market share of the satellite business will be reduced. To develop the satellite bussiness, PT Telkom decided to procure a new satellite. But with the satellite industry condition, an economic analysis need to be done to see whether the investment is feasible. This research is using techno economic method. The research result shows that NPV value is 38,666.000, IRR is 14.75 , and payback period duration is 6.17 years. Based on those parameters can be seen that the investment is relatively feasible to proceed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47441
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Simanjuntak, Tiur L. H.
Bandung: Alumni, 2004
621.384156 SIM s (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Situmorang, Gandhi T. H.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38836
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38488
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library