Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febi Sugiarti
"Tesis ini membahas kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi antar perpustakaan perguruan tinggi melalui WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi nilai yang membangun budaya virtual melalui kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi virtual. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan terhadap konten WhatsApp Group dan wawancara kepada Pengurus Forum dan admin grup. Analisis data dilakukan terhadap konten WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta bulan Juni 2017-Februari 2019 yang dibatasi pada pengelolaan dan kerja sama perpustakaan. Sosialisasi dilakukan oleh Anggota dalam membagikan informasi atau pengetahuan tacit berdasarkan pengalaman anggota. Sementara itu, pertukaran informasi (exchange) dilakukan pada saat anggota membagikan dokumen manual atau prosedur kepada anggota yang lain melalui WhatsApp Group. Kesimpulan menunjukkan bahwa sosialisasi dan pertukaran informasi melalui WhatsApp Group yang dilakukan oleh anggota FPPTI DKI Jakarta membangun budaya virtual didasari oleh nilai kesopanan, saling percaya, saling menghargai, saling memotivasi, dan rasa kebersamaan. Budaya virtual di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta juga telah menghilangkan sekat atau batasan ruang dan waktu serta tidak menunjukkan kedudukan anggota sebagai yang lebih tinggi diantara yang lain. Sementara itu, informasi yang dibagikan cenderung bersifat teknis, sehingga berimplikasi belum adanya pengembangan pengetahuan.

This thesis discusses socialization and information exchange between academic library through WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The research objective is to identify the values that build virtual culture through socialization and information exchange activities in WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The study uses a qualitative approach with virtual ethnographic methods. Data collection is done by participant observation of WhatsApp Group content and interviews with Head of FPPTI DKI Jakarta and group admins. Data analysis was carried out on the contents of WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta in June 2017-February 2019 which was limited to library management and cooperation. Socialization is carried out by members in sharing tacit information or knowledge based on members' experience. Meanwhile, the exchange of information is done when members share manual documents or procedures with other members through WhatsApp Group. The conclusion shows that the information dissemination and exchange through WhatsApp Group conducted by members of FPPTI DKI Jakarta to build a virtual culture based on the value of politeness, mutual trust, mutual respect, motivating each other, and a sense of togetherness. The virtual culture on WhatsApp Group of FPPTI DKI Jakarta has also removed barriers or space and time restrictions and does not indicate the position of members as being higher than others. Meanwhile, the information shared tends to be technical in nature, so it implies that there is no yet knowledge development."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Sugiarti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi antar perpustakaan perguruan tinggi melalui WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi nilai yang membangun budaya virtual melalui kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi virtual. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan terhadap konten WhatsApp Group dan wawancara kepada Pengurus Forum dan admin grup. Analisis data dilakukan terhadap konten WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta bulan Juni 2017-Februari 2019 yang dibatasi pada pengelolaan dan kerja sama perpustakaan. Sosialisasi dilakukan oleh Anggota dalam membagikan informasi atau pengetahuan tacit berdasarkan pengalaman anggota. Sementara itu, pertukaran informasi (exchange) dilakukan pada saat anggota membagikan dokumen manual atau prosedur kepada anggota yang lain melalui WhatsApp Group. Kesimpulan menunjukkan bahwa sosialisasi dan pertukaran informasi melalui WhatsApp Group yang dilakukan oleh anggota FPPTI DKI Jakarta membangun budaya virtual didasari oleh nilai kesopanan, saling percaya, saling menghargai, saling memotivasi, dan rasa kebersamaan. Budaya virtual di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta juga telah menghilangkan sekat atau batasan ruang dan waktu serta tidak menunjukkan kedudukan anggota sebagai yang lebih tinggi diantara yang lain. Sementara itu, informasi yang dibagikan cenderung bersifat teknis, sehingga berimplikasi belum adanya pengembangan pengetahuan.

Kata kunci:

Berbagi informasi, jaringan perpustakaan perguruan tinggi, whatsapp group, nilai budaya, budaya virtual



ABSTRACT
This thesis discusses socialization and information exchange between academic library through WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The research objective is to identify the values that build virtual culture through socialization and information exchange activities in WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The study uses a qualitative approach with virtual ethnographic methods. Data collection is done by participant observation of WhatsApp Group content and interviews with Head of FPPTI DKI Jakarta and group admins. Data analysis was carried out on the contents of WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta in June 2017-February 2019 which was limited to library management and cooperation. Socialization is carried out by members in sharing tacit information or knowledge based on members' experience. Meanwhile, the exchange of information is done when members share manual documents or procedures with other members through WhatsApp Group. The conclusion shows that the information dissemination and exchange through WhatsApp Group conducted by members of FPPTI DKI Jakarta to build a virtual culture based on the value of politeness, mutual trust, mutual respect, motivating each other, and a sense of togetherness. The virtual culture on WhatsApp Group of FPPTI DKI Jakarta has also removed barriers or space and time restrictions and does not indicate the position of members as being higher than others. Meanwhile, the information shared tends to be technical in nature, so it implies that there is no yet knowledge development.

Keywords:

Information sharing, academic library network, whatsapp group, cultural values, virtual culture

"
[, ]: 2019
T54470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Silang layan antarperpustakaan atau Interlibrary loan merupakan suatu layanan dimana seorang pengguna perpustakaan dapat meminjam, memfotokopi koleksi seperti buku dan koleksi sejenis lainnya yang dimilkii perpustakaan lain. Pada awal kegiatannya silang layan antarperpustakaan dilakukan secara manual. Mulai pertengahan tahun 1980-an, silang layan sudah menerapkan teknologi informasi melalui jaringan pertasang secara online atau melalui jaring internet. Selanjutnya, makalah ini mengangkat pengalaman dan praktik silang layan perpustakaan yang ada di negara Australia."
020 JFKP 2:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Katalog induk merupaka hasil kerjasama dalam pengerjaan katalog oleh beberapa perpustakaan atau penyatuan dari beberapa katalog perpustakaan. Katalog induk mempunyai fungsi tambahan antara lain mempermudah penyalinan katalog (copy cataloguging), mendukung pengawasan bibliografi (bibliograhic control) dan menopang silang layan (inter library loan). Pengembangan katalog induk memerlukan kerjasama antara perpustkaan. Apabila katalog induk dapat diwujudkan banyak manfaat yang dapat diperoleh bagi stakeholders khususnya pengguna perpustakaan."
020 JFKP 2:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Langley, Anne
Oxford: Chandos Publishing, 2006
027.1 LAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Ardiansyah
"Penelitian ini membahas tentang arsitektur informasi situs Perpustakaan Universitas Gunadarma. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap situs perpustakaan Universitas Gunadarma berdasarkan empat prinsip dasar arsitektur informasi untuk situs yaitu, sistem organisasi, sistem pelabelan, sistem navigasi dan system pencarian . Penelitian menggunakan metode kuantitatif eksperimental.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa situs Perpustakaan Universitas Gunadarma sudah menerapkan beberapa komponen dasar arsitektur informasi. Selain itu, situs perpustakaan Universitas Gunadarma belum beradaptasi dengan tampilan mobile. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pihak perpustakaan Unviersitas Gunadarma untuk meningkatkan dan mengembangkan arsitektur informasi serta beradaptasi dengan fitur mobile.

This resecarh discusses about the information architecture of Gunadarma University library situs. Aim of this research is for evaluate Gunadarma University library situs based on four basic principals of information architecture for a situs. The four prinicipals of information architecture for situs are organization system, labeling system, navigation system, search system. This research uses quantitative experimental method.
The result of this research shows that Gunadarma University library situs has applied some of basic components of information architecture. In addition, Gunadarma University library situs hasn rsquo t adapted with mobile interface. Based on this research, the author suggested to Gunadarma University library to improve and develop information architecture on this situs and adapted mobile feature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Sulistyorini
"Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 mengenai Perguruan Tinggi di Indonesia diinyatakan bahwa perguruan tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dengan cara ilmiah. Berdasarkan Undang-undang tersebut. Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan kemudian merumuskan doktrin Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga unsur yaitu pendidikan dan pengajaran_ penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Doktrin Tridharma Perguruan Tinggi berarti bahwa Perguruan Tinggi Indonesia mempunyai tiga fungsi. yaitu : (1) fungsi sebagai pusat pendidikan dan pengajaran (2) fungsi sebagai pusat ilmu pengctahuan dan (3) tungsi sosial perguruan iinggi dalaun rangka dedication of life civitas akademika. Ketiga fungsi itu tidak dapat berdiri sendiri. tetapi merupakan satu kesatuan ; dharma yang satu menunjang dharma yang lainnya. Untuk menunjang ketiga dharma perguruan tinggi tersebut maka perpustakaan diadakan di perguruan tinggi. Kebutuhan akan perpustakaan ini juga didukung oleh P.P.R.1. no. 30 tahun 1990 pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan, pusat komputer, laboratorium/studio, dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi. Menurut Atkinson yang dikutip oleh Roesma (1991:2) kualitas pendidikan dan penelitian di lembaga perguruan tinggi tergantung antara lain kepada kemampuan perpustakaannya, karena perpustakaan perguruan tinggi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan penelilian perguruan tinggi tersebut, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyediakan, menyebarkan dan melestarikan informasi yang dibutuhkan oleh para star pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar. Pemakai perpustakaan perguruan tinggi (PT) adalah masyarakat PT yaitu star pengajar. mahasiswa dan anggota sivitas akademika lainnya. Namun dalam prakleknya, mayoritas pemakai perpustakaan PT adalah mahasiswa. Kaitan perpustakaan dengan aktivitas mahasiswa tercermin dalam kegiatan seperti membuat tugas-tugas karya tulis, pekerjaan rumah, menyiapkan bahan-bahan diskusi di kelas dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian tugas setiap mata kuliah yang ditempuh. Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang baik jika di perpustakaan tidak saja tersedia koleksi yang terpilih, akan tetapi juga berbagai layanan yang memadai. Salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan rujukan. Layanan ini adalah salah satu layanan yang sangat vital karena mencakup hampir semua layanan dasar kepada pemakai yang mencari informasi di perpustakaan mulai dari memberikan jawaban atas pertanyaan yang mudah, seperti pertanyaan yang berkaitan dengan lokasi koleksi sampai kepada memberikan jawaban atas pertanyaan yang sulit serta bimbingan kepada pemakai yang meminta pemecahan masalah yang berkaitan dengan subjek informasi yang dicarinya. Tujuan layanan rujukan adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan pemakai menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas dan mernungkinkan pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan lebih tepat guna (Nurhadi, 1980:42). Menurut Batt (Katz & Fraley. 195:50) yang menjadi titik sentral dalam layanan rujukan adalah meja rujukan/inforniasi (reference/information desks). Lewat meja ini, pemakai dapat menemukan informasi yang ingin diketahui, dapat mengetahui layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan, siapa yang dapat dihubungi, dan sebagainya. Meja rujukan/informasi merupakan refleksi dari keefektifan sistem perpustakaan karena apa yang terjadi di meja ini mempunyai pengaruh yang amat besar pada persepsi pemakai terhadap kesuksesan program perpustakaan. Di meja rujukan/informasi akan terjadi interaksi antara pemakai dengan pustakawan rujukan. Dalam interaksi ini akan terjadi proses negosiasi dalam bentuk tanya jawab rujukan antara pemakai dan pustakawan rujukan. Interaksi ini dipengaruhi oleh pengetahuan pustukawan rujukan terhadap subyck dan pertanyaan awal dari pemakai dan komunikasi non verbal seperti sikap dan bahasa tubuh dari pustakawan rujukan tersebut. Selain itu. dipengaruhi pula oleh pengetahuan pemakai terhadap subyek atau masalah yang ditanyakan serta bagaimana cara mereka niengemukakan pertanyaan. Pustakawan rujukan memegang peran yang penting dalam memberikan layanan di meja rujukan/informasi. Oleh sebab itu mereka sering dijadikan ukuran keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemakainya. Davinson (Lederman. 1981:382) menyatakan bahwa peranan yang dimiliki pustakawan rujukan lebih terasa pada saat sekarang ini di mana iniormasi dan sistem yang dikelolanya sudah sedemikian rumit sehingga meningkatkan tuntutan pemakai untuk mengandalkan diri kepada pustakawan rujukan dalam mencari informasi. Pustakawan rujukan akan berperan sebagai mediator atau penghubung antara pemakai dengan koleksi perpustakaan pada khususnya dan dunia pengetahuan pada umumnya. Oleh sebab itu pustakawan rujukan harus menguasai koleksi yang dimiliki perpustakaan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena kemampuan mereka dalam memanfaatkan koleksi secara efektif akan mempengaruhi kualitas layanan rujukan yang diberikan (Lancaster. 1977:74). Kualitas perpustakaan mempengaruhi kepuasan pemakai. Kepuasan pemakai terhadap layanan rujukan tidak saja tergantung pada keakuratan jawaban yang diberikan oleh pustakawan rujukan saja tetapi tergantung pula pada aspek tingkah laku (behavioral aspect) khususnya yang menyangkut interaksi antara pustakawan rujukan dan pemakai (Jardine. 1905). Menurut Young (Katz & Fraley. 1984:124), dibandingkan ketepatan dalam memberikan informasi maka cara berperilaku dari pustakawan rujukan akan mempengaruhi persepsi pemakai terhadap layanan. Ha1 ini didukung pula oleh Sluss (Katz & Fraley. 1986:85-96) yang menyatakan bahwa faktor tingkah laku akan menimbulkan kepuasan pemakai pada layanan rujukan walaupun jawaban yang diperoleh kurang akurat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kathy MacMillan
"Children's programming made easy. Really easy. What librarian doesn't dream of offering more and better children's programs with less effort? After all, these are usually the most popular and sought-after programs in the library. But they are also the most demanding: any librarian who has put in the sweat and time required to pull together a single quality program will balk at the prospect of putting together eighteen programs per week! In Maryland's Carroll County, story boxes have made this impossible dream come true for twenty years. Now MacMillan, writer, storyteller, and former children's librarian, outlines the proven story box system for sharing an array of successful programs. Story boxes offer a simple method for capturing ideas, talent, creativity, and resources available in your library. Including step-by-step instructions from concept through implementation and supplemented by programming tips, A Box Full of Tales answers all your questions:
# What is a story box?
# What goes into a story box?
# How is one put together?
# Who can contribute?
# How do you get buy-in from others to share this resource?
In addition, find detailed plans for fifty great story boxes including suggested books, fingerplays, songs, props, crafts, and sign language. From ah-choo! to antlers, from monkey business to zoo escapes."
Chicago: [American Management Association, ], 2008
e20437520
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Evino Sugriarta
"Tujuan pendidikan tenaga kesehatan pada Akademi Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, dan Gizi (Akademi Kesehatan) Depkes Padang adalah menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan kemampuan akademik (Ali madya) dalam bidang kesehatan lingkungan, keperawatan, dan gizi. Tenaga-tenaga kesehatan ini diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu dan teknologi.
Salah satu elemen pendukung dalam kegiatan belajar mengajar pada Akademi Kesehatan Depkes Padang adalah perpustakaan. Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar pada Akademi Kesehatan Depkes Padang, belum dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa dalam proses belajar. Sebagai pusat informasi, baru sekitar 19 % mahasiswa yang memanfaatkan layanan perpustakaan. Rendahnya tingkat pemanfaatan perpustakaan pada Akademi Kesehatan Depkes Padang, dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah minat membaca mahasiswa, pemberian tugas oleh dosen dalam kegiatan belajar, ketersediaan waktu oleh mahasiswa selama kegiatan belajar mengajar, persepsi mahasiswa terhadap layanan dan koleksi perpustakaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa pada Akademi Kesehatan Depkes Padang. Jenis penelitian adalah cross sectional. Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara systematic random sampling sehingga responden tersebar secara merata pada tingkat I, II, dan III.
Hasil penelitian menunjukkan, hanya sekitar 47,5 % responden yang memanfaatkan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar dengan kategori tinggi. Secara bivariat, variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan adalah minat membaca, tugas dosen, ketersediaan waktu, dan persepsi terhadap koleksi perpustakaan. Sedangkan variabel persepsi terhadap layanan perpustakaan tidak berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan.
Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik terhadap empat variabel sebagai prediktor, terdapat tiga variabel yang berhubungan, yaitu minat membaca, tugas dari dosen dan ketersediaan waktu . Variabel yang paling berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa adalah tugas dari dosen, kemudian ketersediaan waktu, dan minat membaca.
Untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa dalam kegiatan belajar pada Akademi Kesehatan Depkes Padang, adalah dengan pemberian tugas oleh dosen kepada mahasiswa harus lebih ditingkatkan, jadual layanan diperpanjang, meningkatkan minat membaca mahasiswa.
Perpustakaan harus memiliki tenaga fungsional (pustakawan). Kemudian perlu dilakukan pembinaan terhadap mahasiswa sebagai pemakai, melengkapi koleksi perpustakaan dengan buku-buku terbaru yang relevan dengan pembelajaran, dan meningkatkan kualitas layanan dari perpustakaan. Saran-saran tersebut diharapkan dapat memperbaiki citra perpustakaan Akademi Kesehatan Depkes Padang dimata pemakai, yaitu mahasiswa.

The Utilization of Library by Students at Environmental Health, Nursing and Nutritional Academy Health Department Padang 2001Health staffs education in environmental health, nursing and nutritional academy aims to produce graduation that have knowledge, skill and academic capability in those sciences. Those health human resources are expected to give health service to the people optimally according to the peoples need and demand, and also knowledge and science progress.
The other element to carry on in activity learning at Health Academy Health Department Padang is library. Library as one of studying source in those institution has not been used maximally yet by the students. As information centre, there are only 19 % of the students who use this. This phenomenon can be caused by many factors, such as intention to read, task by the lectures, time, and students perception to library services and collections.
This research aims to explore some information related to the factors that correlate to library utilization by the students in the institution mentioned above. It used cross sectional approach. Sampling technique was systematic random sampling, so that the respondents is distributed equally in level I, II, and III.
The result showed that only 47,5 % respondents who use library in the high category. In the bivariate analysis, the variables which correlate to library utilization are intention to read, time, and perception to library collections. The perception to library service has no correlation.
The results of multivariate analyze using logistic regressions for to four variables as predictor, showed three variables significantly, are intention to read, task by the lectures, and time. The variable very significant with utilization of library by students are task by the lectures, and then time, intention to read.
To increase library utilization in activity learning at Health Academy Health Department Padang, with task by the lectures for students, time service longer, the students must be increased the intention to read. The library must have librarians. Beside that educate students as user, and library collection must be completed by new books that is relevant to learning process. Those suggestions is expected repairing library image in sight of students as user.
"
2001
T8281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tidak dapat disangkal lagi bahwa pada awal millenium ketiga peran teknologi informasi sangat besar dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia memerlukan bantuan teknologi Berbicara informasi, tidak terkecuali bidang perpustakaan. teknologi informasi, ada dua hal besar yang terlibat di dalamnya, yaitu komputer komputer ini dan komunikasi. Di dunia perpustakaan di Indonesia penggunaan sudah sangat meluas. Hal ini dapat diketahui dari hasil survei Tim Otomasi melaksanakan perpustakaan di Indonesia sudah Institut Pertanian Bogor, bahwa 92,6 sehari-hari, menggunakan walaupun sebagian masih terbatas hanya untuk administrasi pekerjaannya komputer dalam perkantoran saja. mempengaruhi teknologi informasi kini lebih hebat lagi dalam Perkembangan internet ini aspek komputer dan komunikasi teknologi intemet. Dalam teknologi berkembangnya kehidupan manusia dengan sekaligus menyatu. Menurut Campbell, pada awal tahun 1996, 45% dari perpustakaan umum di Amerika Serikat memiliki akses ke Internet. Saat ini jumlah itu sudah lebih dari 75%. Di negara lain, seperti Inggris, jumlah perpustakaan dengan akses Internet tidak Bagaimanapun, jelas sekali bahwa Internet sebanyak di Amerika Serikat. dipandang sebagai peralatan perpustakaan yang berguna dan pemakaiannya di perpustakaan akan terus berkembang. "
FP2T 1:2 (2002)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>