Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilih Elianih
"ABSTRAK
Lagu Didi Kempot (DK) tahun 2019 kembali populer, bahkan disenangi sampai lintas generasi. Kepopuleran tersebut dapat dicari sebabnya, antara lain dengan melihat beberapa unsur struktur lagu- lagu yang menjadi potensinya, seperti melodi dan irama juga makna lirik-lirik lagunya. Setiap lirik yang diciptakan berfungsi sebagai media ungkapan ekspresi perasaan seperti marah, sedih, kecewa, bahagia dan perasaan lainnya. Bagi kalangan masyarakat Jawa, tentu sudah merasa akrab terutama dengan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jawa yang lucu, tegang, haru, dan terkadang sangat melankolis, sehingga dapat menghibur. Masyarakat Jawa juga memiliki konsep unsur struktur seni yang berasal dari pertunjukan kesenian wayang untuk menentukan keunggulan suatu kesenian Jawa. Unsur-unsur tersebut yaitu, banyol, greget, nges, dan sem. Oleh karena itu, unsur struktur seni ini yang akan dibuktikan tercermin dalam lirik-lirik lagu DK. Tujuan penelitian ini ingin membuktikan bahwa kepopuleran lagu-lagu DK dikarenakan terkandungnya unsur struktur seni pertunjukan wayang dalam lirik-lirik lagunya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel penelitian yang digunakan adalah tujuh lagu DK yaitu, Cidra, Janji Palsu, Ketaman Asmara, Layang Kangen, Parangtritis, Sewu Kutha, dan Stasiun Balapan. Penelitian ini secara hipotesis menyatakan bahwa lagu -lagu DK memiliki potensi unsur-unsur tersebut yang dinyatakan dalam ungkapan-ungkapan bahasanya. Penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa lirik-lirik lagu DK mengandung dan mencerminkan unsur-unsur struktur seni pertunjukan wayang.

ABSTRACT
Didi Kempot (DK) song in 2019 is popular again, even it is loved across generations. The popularity can be sought for, among others by looking at some elements of the structure of the songs that become its potential, such as melody and rhythm as well as the meaning of the lyrics of the songs. Each lyrics created serves as a medium for expressing feelings such as anger, sadness, disappointment, happiness and other feelings. For Javanese people, of course they already feel familiar, especially with Javanese expressions that are funny, tense, emotional, and sometimes very melancholy, so they can entertain. Javanese people also have the concept of structural elements of art derived from wayang art performances to determine the superiority of Javanese art. These elements namely, banyol, greget, nges, and sem. Therefore, the elements of this art structure that will be proven are reflected in the lyrics of DK songs. The purpose of this study is to prove that the popularity of DK songs is due to the structural elements of wayang performance art in the lyrics of the songs. The method used is descriptive qualitative method. The research sample used was seven DK songs, namely, Cidra, Janji Palsu, Ketaman Asmara, Layang Kangen, Parangtritis, Sewu Kutha, and Stasiun Balapan. This research hypothetically states that DK songs have the potential for these elements expressed in their language expressions. This research resulted in a conclusion that DK song lyrics contain and reflect the structural elements of wayang performance art."
Lengkap +
2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rogaya Arvanda Shaputri
"Metafora merupakan bentuk ungkapan yang makna ungkapannya berbeda dengan makna aslinya, sehingga diperlukan analisis untuk memahami makna sebenarnya. Penelitian ini membawakan album Kasmaran dari penyanyi dan penulis ternama yaitu Didi Kempot. Album Kasmaran terdiri dari 13 lagu dan 13 ungkapan metafora yang dikelompokan menurut jenis maknanya. Masalah utama yang dibawakan untuk penelitian ini adalah mengklasifikasi jenis makna metafora yang dilihat dari penanda metafora. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi pemicu dalam analisis makna metafora dan penanda metafora dengan jenis lagu dan teori yang berbeda. Metafora dalam penelitian ini akan dibahas menggunakan metode kualitatif. Kemudian didukung dengan teori metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (2003) untuk menganalisis makna metafora, dan teori analisis jenis makna dari Geoffrey Leech (1974) untuk mengelompokkan makna metafora yang ditemukan. Penelitian ini menghasilkan analisis makna metafora yang berorientasi pada kekecewaan, kesedihan, dan patah hati, serta pengelompokkan jenis-jenis makna metafora. Ditemukan 4 jenis makna metafora yang mendominasi, yaitu jenis makna konotatif dan makna afektif, karena banyak ungkapan perasaan yaitu kekecewaan, kesedihan, dan patah hati dalam menjalani hubungan percintaan.

Metaphor is a form of expression whose meaning is different from the actual meaning. Based on it, the analysis is needed to understand its true meaning. This study presents the album Kasmaran from the famous singer and writer, Didi Kempot. The Kasmaran album consists of 13 songs and 13 metaphorical expressions which are grouped according to the type of meaning. The main problem raised for this research is to classify the types of metaphorical meaning seen from metaphorical markers. This study aims to be a trigger in the analysis of the meaning of metaphors and metaphorical markers with different types of songs and theories. Metaphors in this study will be discussed using qualitative methods. Then it is supported by the theory of conceptual metaphor from Lakoff and Johnson (2003) to analyze the meaning of metaphors, and the theory of analysis of types of meaning from Geoffrey Leech (1974) to classify the meanings of the metaphors found. This research produces an analysis of the meaning of metaphors that is oriented towards disappointment, sadness, and heartbreak, as well as grouping the types of metaphorical meanings. Found 4 types of metaphorical meanings that dominate, namely connotative meanings and affective meanings, because there are many expressions of feelings, namely disappointment, sadness, and heartbreak in a romantic relationship."
Lengkap +
Depok: 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rogaya Arvanda Shaputri
"Metafora merupakan bentuk ungkapan yang makna ungkapannya berbeda dengan makna aslinya, sehingga diperlukan analisis untuk memahami makna sebenarnya. Penelitian ini membawakan album Kasmaran dari penyanyi dan penulis ternama yaitu Didi Kempot. Album Kasmaran terdiri dari 13 lagu dan 13 ungkapan metafora yang dikelompokan menurut jenis maknanya. Masalah utama yang dibawakan untuk penelitian ini adalah mengklasifikasi jenis makna metafora yang dilihat dari penanda metafora. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi pemicu dalam analisis makna metafora dan penanda metafora dengan jenis lagu dan teori yang berbeda. Metafora dalam penelitian ini akan dibahas menggunakan metode kualitatif. Kemudian didukung dengan teori metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (2003) untuk menganalisis makna metafora, dan teori analisis jenis makna dari Geoffrey Leech (1974) untuk mengelompokkan makna metafora yang ditemukan. Penelitian ini menghasilkan analisis makna metafora yang berorientasi pada kekecewaan, kesedihan, dan patah hati, serta pengelompokkan jenis-jenis makna metafora. Ditemukan 4 jenis makna metafora yang mendominasi, yaitu jenis makna konotatif dan makna afektif, karena banyak ungkapan perasaan yaitu kekecewaan, kesedihan, dan patah hati dalam menjalani hubungan percintaan.

Metaphor is a form of expression whose meaning is different from the actual meaning. Based on it, the analysis is needed to understand its true meaning. This study presents the album Kasmaran from the famous singer and writer, Didi Kempot. The Kasmaran album consists of 13 songs and 13 metaphorical expressions which are grouped according to the type of meaning. The main problem raised for this research is to classify the types of metaphorical meaning seen from metaphorical markers. This study aims to be a trigger in the analysis of the meaning of metaphors and metaphorical markers with different types of songs and theories. Metaphors in this study will be discussed using qualitative methods. Then it is supported by the theory of conceptual metaphor from Lakoff and Johnson (2003) to analyze the meaning of metaphors, and the theory of analysis of types of meaning from Geoffrey Leech (1974) to classify the meanings of the metaphors found. This research produces an analysis of the meaning of metaphors that is oriented towards disappointment, sadness, and heartbreak, as well as grouping the types of metaphorical meanings. Found 4 types of metaphorical meanings that dominate, namely connotative meanings and affective meanings, because there are many expressions of feelings, namely disappointment, sadness, and heartbreak in a romantic relationship."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayik Evrie Tiana
"terkandung dalam enam (6) lirik lagu Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra dan Suket Teki. Penelitian ini ingin menunjukkan ungkapan-ungkapan apa saja yang terdapat pada lirik lagu karya Didi Kempot. Ungkapan bahasa pada lirik-lirik lagu Didi Kempot ternyata merupakan salah satu unsur terpenting di samping melodi lagu-lagunya. Makna dan pesan moral lagu-lagu Didi Kempot justru terkandung dan tercermin dalam ungkapan-ungkapan bahasanya, bahkan ungkapan-ungkapan itu memaksa pendengar untuk ikut berimajinasi dan berkelana mengarungi pengalaman-pengalaman hidupnya yang penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan cinta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memaparkan fakta-fakta yang akurat mengenai suatu fenomena. Hasil dari penelitian ini menemukan 3 jenis ungkapan bahasa dalam lirik-lirik lagu Didi Kempot yaitu bebasan merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, paribasan merupakan ungkapan yang tidak terdapat unsur pengandaian, dan sanepa sebagai ungkapan yang memiliki arti yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru berkaitan dengan penciptaan ungkapan-ungkapan bahasa yang orisinal dan khas dari seorang Didi Kempot sebagai pencipta lagu berbahasa Jawa masa kini.

This study intends to reveal the meaning of the linguistic expressions contained in six (6) lyrics of Didi Kempot's song entitled Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra, and Suket Teki. This study wants to show what expressions are contained in the lyrics of the song by Didi Kempot. The expression of language in the lyrics of Didi Kempot's songs turns out to be one of the most important elements in addition to the melodies of his songs. The meaning and moral message of Didi Kempot's songs are actually contained and reflected in the expressions of the language, in fact, these expressions force the listener to join in the imagination and wander through his life experiences which are full of pain and misery of love. This study uses a qualitative descriptive method by describing accurate facts about a phenomenon. The results of this study found 3 types of linguistic expressions in the lyrics of Didi Kempot's songs, namely bebasan is an expression that has connotations, paribasan is an expression that does not contain presuppositions, and sanepa is an expression that has the opposite meaning. This study aims to provide new insights and knowledge related to the creation of original and distinctive language expressions of Didi Kempot as a contemporary Javanese songwriter."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayik Evrie Tiana
"Penelitian ini bermaksud mengungkapkan makna ungkapan-ungkapan bahasa yang terkandung dalam enam (6) lirik lagu Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra dan Suket Teki. Penelitian ini ingin menunjukkan ungkapan-ungkapan apa saja yang terdapat pada lirik lagu karya Didi Kempot. Ungkapan bahasa pada lirik-lirik lagu Didi Kempot ternyata merupakan salah satu unsur terpenting di samping melodi lagu-lagunya. Makna dan pesan moral lagu-lagu Didi Kempot justru terkandung dan tercermin dalam ungkapan-ungkapan bahasanya, bahkan ungkapan-ungkapan itu memaksa pendengar untuk ikut berimajinasi dan berkelana mengarungi pengalamanpengalaman hidupnya yang penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan cinta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memaparkan fakta-fakta yang akurat mengenai suatu fenomena. Hasil dari penelitian ini menemukan 3 jenis ungkapan bahasa dalam lirik-lirik lagu Didi Kempot yaitu bebasan merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, paribasan merupakan ungkapan yang tidak terdapat unsur pengandaian, dan sanepa sebagai ungkapan yang memiliki arti yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru berkaitan dengan penciptaan ungkapan-ungkapan bahasa yang orisinal dan khas dari seorang Didi Kempot sebagai pencipta lagu berbahasa Jawa masa kini.

This study intends to reveal the meaning of the linguistic expressions contained in six (6) lyrics of Didi Kempot's song entitled Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra, and Suket Teki. This study wants to show what expressions are contained in the lyrics of the song by Didi Kempot. The expression of language in the lyrics of Didi Kempot's songs turns out to be one of the most important elements in addition to the melodies of his songs. The meaning and moral message of Didi Kempot's songs are actually contained and reflected in the expressions of the language, in fact, these expressions force the listener to join in the imagination and wander through his life experiences which are full of pain and misery of love. This study uses a qualitative descriptive method by describing accurate facts about a phenomenon. The results of this study found 3 types of linguistic expressions in the lyrics of Didi Kempot's songs, namely bebasan is an expression that has connotations, paribasan is an expression that does not contain presuppositions, and sanepa is an expression that has the opposite meaning. This study aims to provide new insights and knowledge related to the creation of original and distinctive language expressions of Didi Kempot as a contemporary Javanese songwriter."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanti Putri Sekarsari
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena alih bahasa pada lagu yang banyak dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat. Dewasa ini, lagu-lagu campursari kembali populer bersamaan dengan meningkatnya popularitas seniman senior, yaitu Didik Prasetyo atau biasa dipanggil dengan nama Didi Kempot. Semakin populer sebuah lagu, semakin banyak pula orang yang berusaha untuk menyebarluaskan lagu tersebut salah satunya dengan melakukan alih bahasa yang kemudian diunggah ke laman sosial media. Penelitian ini membahas tentang hasil analisis alih bahasa berdasarkan teknik penerjemahan Newmark dan struktur gramatikalnya (pergeseran bentuk atau transposisi) pada lirik lagu campursari ke dalam bahasa Arab. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang paling banyak diterapkan oleh penerjemah dan jenis pergeseran bentuk (transposisi) apa saja yang paling banyak terjadi dalam proses penerjemahan ketiga lirik lagu. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi ilmu kebahasaan bagi masyarakat umum khususnya para akademisi yang bergerak di bidang kebahasaan. Setelah melakukan analis, dapat diketahui secara keseluruhan bahwa dalam proses penerjemahan lagu Bapak, Sewu Kutho, dan Tatu, penerjemah menggunakan enam metode penerjemahan Newmark dan empat jenis pergeseran bentuk (transposisi). Mayoritas metode yang digunakan adalah metode harfiah (literal method). Pergeseran bentuk (transposisi) yang paling sering terjadi adalah pergeseran bentuk otomatis atau wajib karena mengikuti kaidah bahasa. Dikarenakan metode yang paling sering digunakan adalah metode harfiah (literal method), membuat lagu-lagu campursari ciptaan Didi Kempot mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat dari semua kalangan. Masyarakat tidak membutuhkan interpretasi lebih untuk memahami setiap lirik lagunya

This research is motivated by the phenomenon of language transfer in songs that are widely performed by some circles of society. Nowdays, campursari songs are popular again, along with the increasing popularity of senior artists Didik Prasetyo or commonly know as Didi Kempot. The more popular a song is, the more people try to disseminate the song, one of them is to transfer the language and upload to social media. This research will discuss the results of language transfer analysis based on Newmark translation techniques and its grammatical structure (transposition) on campursari song lyrics into Arabic. The main purpose of this study is to find out what methods used the most by translators and what kind of shape change (transposition) occurred the most in the process of translating all three song lyrics. In addition, it is expected that this research can be a source of linguistic information for the general public, especially for linguists. After analyzing, it can be found that in the process of songs translation entitled: Bapak, Sewu Kutho, and Tatu, translators used six Newmark translation methods and four types of shape shifts (transposition). The majority of method used is literal method. The most common shape shift (transposition) is automatic or mandatory form shifting because it follows language rules. Because the most commonly used method is the literal method, it makes songs campursari created by Didi Kempot are easily accepted and understood by people from all circles. People don't need more interpretation for understanding every lyric of songs."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Margaretha M.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Vina Fairuzzahra
"ABSTRAK
Penggunaan gaya bahasa lazim ditemukan dalam lirik lagu bahasa Jepang. Maka dari itu, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu bahasa Jepang. Sumber data dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik snowball sampling, sedangkan macam data yang dijaring meliputi frasa dan klausa dalam lirik lagu bahasa Jepang yang mengandung gaya bahasa. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu identifikasi, klasifikasi, dan menemukan pola. Selanjutnya, penarikan kesimpulan dilakukan menggunakan metode induktif. Analisis data dijabarkan secara deskriptif dengan berlandaskan pada teori stilistika dan teori gaya bahasa oleh Seto Kenichi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan macam gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu pop bahasa Jepang tahun 2014-2018, yaitu metafora, simile, personifikasi, alusio, pertanyaan retoris, repetisi, inversi, dan hiperbola. Di antara delapan macam gaya bahasa tersebut, pertanyaan retoris adalah gaya bahasa yang kerap digunakan dalam lirik lagu bahasa Jepang.

ABSTRACT
The usage of style of language is commonly found in Japanese lyric song. Therefore, this research analyzed about the usage of style of language in Japanese lyric song. This research aimed to describe the usage of style of language in Japanese lyric song. The source of data was decided based on snowball sampling method, while the types of captured data were phrase and clause in Japanese lyric song which contained style of language. The analyzing of data had been done through three steps, which were identification, classification, and finding pattern. The analyzed data were explained in descriptive way based on stylistic theory and Seto Kenichi s style of language theory. The result of this research showed that there were eight types of style of language commonly used in Japanese lyric songs which released in 2014-2018. Those were metaphor, simile, personification, allusion, rhetorical question, repetition, inversion, and hyperbole. Among these types, rhetorical question was the style of language that was most commonly used in Japanese lyric song."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Fitriana Ariani
"Kritik sosial merupakan salah satu bentuk komunikasi yang biasanya berisi masukan, sanggahan, sindiran, tanggapan, atau penilaian terhadap sesuatu yang dinilai menyimpang atau melanggar nilai-nilai yang ada di kehidupan bermasyarakat. Kritik sosial ini disampaikan bukan hanya secara langsung, tetapi juga tidak langsung melalui karya sastra, salah satunya dalam bentuk lagu. Dalam tulisan ini, penulis menganalisis bentuk kritik sosial dalam dua buah lagu yang berjudul A Monster dan Mute yang keduanya berada dalam album bertajuk Daehanmingugeul Noraehanda. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan cara kritik sosial ditampilkan dalam kedua lirik lagu tersebut. Penulis menemukan bahwa meskipun kedua lagu menyampaikan kritik sosial dengan tema yang sama, tetapi salah satu lagu ternyata dilarang pemutarannya di media penyiaran Korea. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan sosiologi sastra. Dari hasil analisis ditemukan bahwa kedua lirik lagu mencerminkan kritik pencipta lagu terhadap media Korea yang telah terdistorsi dan dikontrol oleh pihak tertentu. Kritik sosial tidak disampaikan secara gamblang melainkan secara tersirat dengan ungkapan- ungkapan sinisme dan sarkasme dalam liriknya.

Social criticism is a form of communication that usually contains input, refutation, satire, response, or assessment of something that is considered deviant or violates the values that exist in social life. This social criticism is conveyed not only directly, but also indirectly through literary works, one of which is in the form of songs. In this paper, the author analyzes the form of social criticism in two songs entitled A Monster and Mute, both of which are in the album titled Daehanmingugeul Noraehanda. This paper aims to describe the form and way of social criticism displayed in those two songs. It was found that even though the two songs conveyed social criticism with the same theme, one of the songs was banned from broadcasting in Korean broadcast media. The researcher uses a descriptive qualitative method through a sociology of literature approach. From the results of the analysis, it was found that the two song lyrics reflect the songwriter's criticism of the Korean media which has been distorted and controlled by certain parties. Social criticism is not conveyed explicitly but implicitly with expressions of cynicism and sarcasm in the lyrics."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Ramadhanty Trihalia
"ABSTRAK
Bahasa merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu kegunaan bahasa selain sebagai alat komunikasi dalam sebuah masyarakat, adalah untuk membuat sebuah karya seni. Salah satu jenis karya seni tersebut adalah lagu. Di dalam lirik sebuah lagu, dapat disisipkan berbagai pesan yang disampaikan oleh pembuat karya, pesan tersebut dapat disampaikan secara eksplisit maupun implisit. Dalam bidang studi linguistik yang mempelajari mengenai makna adalah semantik. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui unsur makna motivasi yang terdapat dalam lirik lagu berjudul Butterfly karya Loveholics. Penulisan jurnal ini dilakukan dengan menanalisis makna lirik lagu Butterfly karya Loveholics menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwamakna motivasi dalam lirik lagu Butterfly ditampilkan melalui kata-kata yang memiliki makna konotasi, denotasi dan kias. Kombinasi dari ketiganya ini mampu memberikan motivasi yang kuat bagi pendengarnya.

ABSTRACT
Language is a thing that can rsquo t be separated in everyday human life. Besides for communication in a society, language also can be used to create a work of art. One type of artwork is a song, in the lyrics of a song, can be inserted various message can be delivered explicitly or implicitly. The field of linguistic studies that study the meaning is semantic. The purpose of this journal is to know the element of motivational meaning contained in the lyrics of the song called butterfly by loveholics. The writing of this journal is done by analyzing the meaning of butterfly song lyric using qualitative descriptive method with semantic approach. The results show that motivation meaning on the butterfly song lyrics displayed throught word that have of connotation, denotation and figurative meaning. Combination of these three is able to conveying a strong message of motivational to the listener."
Lengkap +
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>