Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rica Yanuarti
"Abstrak
Kajian ini didasarkan pada kenyataan bahwa guru dituntut harus memiliki kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sesuai dengan perkembangan pendidikan di Indonesia dan bahwa telah dikembangkannya portal Rumah Belajar oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) sejak tahun 2011. Tuntutan bahwa guru harus memiliki kompetensi TIK juga berlaku bagi guru guru di daerah tertinggal. Permasalahannya adalah bagaimana guru daerah tertinggal tersebut memanfaatkan portal Rumah Belajar untuk meningkatkan kompetensi TIK mereka. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengeksplorasi pemanfaatan portal Rumah Belajar di daerah tertinggal; 2) memotret kondisi kompetensi TIK guru daerah tertinggal; dan 3) menganalisis hubungan pemanfaatan portal Rumah Belajar dengan peningkatan kompetensi TIK guru. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data survei terhadap guru daerah tertinggal. Penetapan guru sebagai sumber data dilakukan dengan menggunakan teknik purposif. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pemanfaatan portal Rumah Belajar dengan peningkatan kompetensi TIK guru daerah tertinggal. Koefisien korelasi hasil survei adalah 0.67, dan ini termasuk dalam kategori korelasi tinggi.
This study is based on the fact that teachers are required to have competency on Information and Communication Technology (ICT) in accordance with Indonesian education development and that Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) has been developing a portal of Rumah Belajar since 2011. Teachers in left areas are also required to have competency on ICT. The problem is how teachers in left areas utilize the portal of Rumah Belajar to enhance their competence on ICT. The objectives of this study are 1) to explore the utilization of Rumah Belajar portal in left areas; 2) to picture the teachers ICT competency in left areas; and 3) to analyize the relationship between te utilization of Rumah Belajar portal and teachers ICT competency enhancement. This study applies the survey data collecting technique from the teachers in left areas. The pointing of teachers to be the respondents is done with the purposive technique. Based on the analysis result, it can be summarized that there is positive correlation between the utilization of Rumah Belajar portal and teachers ICT competency improvement in left areas. Correlation coefficient of this study is 0.67, which is categorized as high correlation category."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zerlinda Siswati
"Pendidikan Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah berskala makro dan mikro antara lain; kesempatan memperoleh layanan pendidikan yang belum merata, rendahnya kualitas pendidikan, pelestarian dan pengembangan kebudayaan nasional yang belum optimal, pengelolaan pendidikan yang kurang akuntabel, transparan, serta pemanfaatan sumber daya yang tidak efektif. Daftar permasalahan pendidikan Indonesia ditambah dengan kondisi pandemi yang meniadakan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Untuk itu, diperlukan adanya inovasi dalam dunia pendidikan untuk menanggulangi permasalahan tersebut melalaui pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Pusdatin Kemdikbud dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK melalui Portal Rumah Belajar dan Televisi Edukasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Manajemen Strategi dan Pelayanan Publik dengan pendekatan kualitatif melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai keunggulan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam pengembangan TIK yang dilakukan oleh Pusdatin Kemdikbud. Dari sisi keunggulan antara lain fokus pada penyediaan konten pembelajaran dimana konten tersebut bisa diakses secara gratis, dari sisi kekurangan adalah kurangnya koordinasi internal, dari sisi peluang adalah teknologi yang terus berkembang dan kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi semakin meningkat, serta tantangannya adalah keterbatasan akses dan munculnnya berbagai media bermuatan negatif yang menjadi distraksi. Untuk itu, diperlukan adanya analisis strategi untuk mengoptimalkan proses pengembangan TIK melalui Portal Rumah Belajar dan Televisi Edukasi yang dilakukan Pusdatin Kemdikbud.

Indonesian education is faced with various problems, including; opportunities to obtain unequal education services, low quality of education, displeasing preservation and development of national culture, management of education that is less accountable and transparent, and ineffective use of resources. The list of Indonesia's education problems added to the pandemic condition that eliminates face-to-face teaching and learning activities. For this reason, it is necessary to have innovation in the world of education to overcome these problems through the use of ICT in the learning process. This study aims to determine the strategy of Pusdatin Kemdikbud to develop ICT-based learning media through Portal Rumah Belajar and TV Edukasi. The theory used in this research is the theory of strategic management and public services with a qualitative approach through data collection techniques in using in-depth interviews. The results show various advantages, disadvantages, opportunities, and challenges in ICT development carried out by Pusdatin Kemdikbud. The advantage is that the learning content can be accessed free of charge. The weakness is the lack of internal coordination. The opportunity is as technology continues to develop, the ability of the community to use technology increased. The challenge is limited access and its emergence. Various negatively charged media become a distraction. For this reason, it is necessary to have a strategic analysis to optimize the ICT development process through Portal Rumah Belajar and TV Edukasi conducted by Pusdatin Kemdikbud."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ai Sri Nurhayati
"Analisis yang dilakukan bertujuan mengidentifikasi kebutuhan inovasi model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ditinjau dari aspek infrastruktur TIK, kesiapan pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan, dukungan kebijakan, motivasi peserta didik, serta inovasi model pembelajaran yang memanfaatkan TIK. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini meliputi: 1) apa saja infrastruktur TIK minimal yang diperlukan untuk mengembangkan model pembelajaran inovatif berbasis TIK di SKB; 2) bagaimana kesiapan pendidik dan peserta didik dalam pengembangan model pembelajaran inovatif berbasis TIK di SKB; 3) bagaimana dukungan kebijakan terkait pemanfaatan TIK untuk pengembangan model pembelajaran inovatif; (4) bagaimana tingkat motivasi belajar peserta didik; dan 5) inovasi model pembelajaran seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SKB. Penelitian kualitatif dilakukan menggunakan metode pengumpulan data campuran. Pemilihan responden dilakukan dengan purposive random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner daring, data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif, dilanjutkan pendalaman data melalui wawancara dan diskusi kelompok terpumpun (FGD) secara daring. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan perangkat TIK dan jaringan di SKB telah tersedia dengan memadai. Kesiapan peserta didik memanfaatkan TIK dalam pembelajaran cukup. Namun, di sisi lain, keikutsertaan pamong atau tutor dalam hal peningkatan kompetensi TIK masih rendah karena kurangnya program pelatihan serta minimnya aktivitas forum tutor atau pamong terkait inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK. Inovasi model pembelajaran di SKB yang akan dikembangkan hendaknya sederhana, bermanfaat, dan menarik dengan menggunakan perangkat TIK yang dimiliki peserta didik dan pendidik. Selain itu, inovasi model pembelajaran ini juga harus memadukan aktivitas tatap muka dan daring (blended), tugas mandiri, presentasi disertai tindak lanjut pada saat kehadiran, serta mengakomodasi karakteristik peserta didik dan kekhasan lingkungan pembelajaran"
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2022
371 TEKNODIK 26:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saimroh
"Tulisan ini menyajikan hasil penelitian pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Kelas Computer Based Test (CBT). Studi kasus dilakukan di MAN 1 Kota Bekasi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari-Maret 2018. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, pengamatan, dan studi dokumen. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa MAN 1 Kota Bekasi mampu berinovasi membuat aplikasi madrasah digital dengan nama Edutech Mansasi. Aplikasi ini dirancang untuk digitalisasi sistem informasi akademik madrasah. Dalam pembelajaran, aplikasi absensi online dalam edutech mansasi dimanfaatkan untuk administrasi pembelajaran digital. Pemanfaatan TIK pada pembelajaran di kelas CBT terintegrasi dari perencanaan proses pembelajaran hingga evaluasi hasil pembelajaran. Kendala dalam pemanfaatan TIK terdiri dari kendala fisik dan non fisik. Kendala fisik meliputi : keterbatasan infrastruktur TIK, biaya, dan sumber belajar digital. Sedangkan kendala non fisik meliputi kurangnya kompetensi TIK, rendahnya minat dan sikap guru terhadap TIK. Penelitian ini merekomendasikan perlunya kebijakan tertulis yang mengatur pemanfaatan TIK, peningkatan kompetensi TIK guru, dan perluasan networking untuk kemajuan sistem pembelajaran berbasis TIK."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simanullang, Nursari Rindu
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi dalam meningkatkan proses belajar dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk Dalam. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Teluk Dalam tahun pelajaran 2014/2015. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan membuat kalimat yang diakhiri dengan tes harian di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode-metode pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode-metode pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Nugaan Y.W.S Usman Bharat
"ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang diperlukannya alat ukur seleksi masuk perguruan tinggi yang "adil", artinya tidak merugikan kelompok-kelompok tertentu. Beragamnya kualitas asal sekolah dan kondisi perguruan tinggi menyebabkan perlunya dipikirkan alat ukur seleksi masuk yang tidak merugikan kelompok tertentu. Kelompok yang dimaksud adalah calon mahasiswa dari sekolah yang kualitasnya rendah, dan sejumlah perguruan tinggi yang termasuk dalam kelompok sedang atau kurang. Berdasarkan pandangan tersebut kiranya perlu dipertimbangkan alat ukur yang "adil" (tidak merugikan kelompok tertentu). Alat ukur yang dimaksud adalah tes potensi belajar.
Penelitian ini telah menguji hubungan tes potensi belajar dengan hasil belajar, serta beberapa variabel yang diperkirakan mempengaruhi hasil belajar.
Penelitian ini dilaksanakan di empat perguruan tinggi yang dianggap mencerminkan populasi perguruan tinggi di Indonesia, yaitu: UI, UGM. UNILA, dan UNRAM. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV.
Melalui kajian teoretis tentang hasil belajar, serta variabel yang diperkirakan mempengaruhi hasil belajar, yaitu potensi belajar, motivasi berprestasi, sikap dan kebiasaan belajar, dan kualitas asal sekolah, maka diajukan lima hipotesis penelitian yang diuji kebenarannya pada 480 mahasiswa.
Dari lima hipotesis yang diajukan ada tiga hipotesis yang dinyatakan diterima atau terbukti. Sedangkan dua hipotesis lainnya ditolak atau tidak terbukti.
Hipotesis-hipotesis yang diterima atau terbukti adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan potensi belajar, motivasi prestasi, sikap dan kebiasaan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar.
2. Ada hubungan potensi belajar dengan hasil prestasi, setelah pengaruh motivasi prestasi, sikap dan kebiasaan belajar, kualitas asal sekolah dikontrol
3. Ada hubungan kualitas asal sekolah dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar, motivasi prestasi, dan sikap dan kebiasaan belajar dikontrol.
Hipotesis-hipotesis yang tidak diterima atau tidak terbukti adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan motivasi prestasi dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar. sikap dan kebiasaan belajar, dan kualitas asal sekolah dikontrol
2. Ada hubungan sikap dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar, motivasi prestasi, kualitas asal sekolah dikontrol
Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini penulis menyarankan untuk memperluas sampel penelitian, memisahkan sampel penelitian dalam kelopok IPA, dan IPS. Apabila tes potensi belajar dipertimbangkan sebagai alat ukur seleksi masuk perguruan tinggi, maka kiranya perlu dikembangkan bank soal tes potensi. Penambahan pernyataan skala motivasi berprestasi, pengujian validitas eksternal, serta menguji reliabilitas alat ukur dengan menggunakan teknik yang lain. Akhirnya penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dimanfaatkan oleh Puslitbangsisjian Balitbangdikbud untuk pengembangan Tes Potensi Belajar di perguruan Tinggi."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruseno Arjanggi
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efektifitas pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang diberikan melaluimetode
eksperimen untuk meningkatkan belajar berdasar regulasi diri pada mahasiswa serta prestasi belajar siswa. Skala
Belajar Berdasar Regulasi Diri dikembangkan oleh Pintrich et al. (1991) yang mengungkap profil pembelajar aktif.
Penelitian ini sangat penting untuk dikembangkan mengingat perubahan pola pembelajaran di pendidikan tinggi dari
pembelajarn berpusat pada Dosen ke pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student active learning). Subjek
penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama program diploma Fakultas Ilmu Keperawatan di Semarang yang terbagi
dalam dua kelompok yaitu kelompok Kontrol sejumlah 33 mahasiswa dan kelompok perlakuan sejumlah 34 mahasiswa.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap belajar berdasar
regulasi diri, namun pengaruh padaregulasi strategi belajar tidak ditemukan.
The main purpose of this study was to examine effectiveness of cooperative learning type jigsaw to enhance self
regulated learning. Experiment design is used by implementing jigsaw classroom for improving self regulated learning.
Data were collected by self regulated learning scale adapted from MSLQ (developed by Pintrich et al., 1991) to know
the student’s profile of active learning. As known, the changes of paradigm in instruction from teacher or lecture center
to student active learning have many problems. One of the causes of this condition is most of lecture still use traditional
models of instruction that led lecture more active than students. Sixtyseven student from diploma degree in nurse
faculty of Sultan Agung Islamic University involved in this study. Then, subject divided equally into two groups, 33
student for control group and 34 student for experiment group. The result showed that cooperative learning type jigsaw
has significantly effect to self regulated learning. Jigsaw learning can improve student motivation significantly,
however, the effect on the regulation of learning strategies was not found."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruseno Arjanggi
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode tutor teman sebaya terhadap belajar berdasarkan regulasidiri.
Proses regulasi-diri seperti perencanaan, monitor diri dan kendali terhadap gangguan, model interaksi antara
lingkungan individu dan perilaku merupakan interaksi timbal balik yang saling menentukan. Melalui tutor teman sebaya
diharapkan akan terbangun perilaku potensial melalui pengorganisasian materi perkuliahan secara mandiri dalam
bentuk mencari pertolongan dan memberi pertolongan selama proses belajar berlangsung secara lebih intensif karena
adanya jarak psikologis yang minimal antara tutor dan tutee. Partisipan penelitian ini adalah 63 mahasiswa Fakultas
Psikologi Unissula Semarang yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Kelompok perlakuan terdiri dari 9 kelompok tutorial yang masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan skala belajar berdasar regulasi-diri. Model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian ini adalah Anava satu jalur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh positif metode
pembelajaran tutor sebaya terhadap belajar berdasar regulasi-diri. Metode pembelajaran tutor teman sebaya mempunyai
kontribusi sebesar 17,4 persen dalam meningkatkan hasil belajar berdasar regulasi-diri pada mahasiswa. Penelitian ini
membuktikan bahwa pembelajaran aktif bisa dilakukan tanpa harus melibatkan banyak tenaga pengajar. Selain itu,
proses pembelajaran bisa dimaksimalkan dengan potensi yang ada, diantaranya melalui tutor teman sebaya.
The purpose of this study is to empirically examine the effectiveness of peer tutoring method on self-regulated learning.
In self-regulated processes such as planning, self monitoring, and control of disturbances, the model of interaction
between personal environment and behavior is a reciprocal interaction. Peer tutoring is expected to raise the potential
behavior through an independent learning materials organization. Those behaviours include assistance-seeking behavior
and assistance-giving during a more intensive learning process resulted from nearer psychological distance between the
tutor and tutee. The subject of this research was 63 students of the Faculty of Psychology Unissula Semarang, which
was divided into two groups: 31 students in the control group and 32 students in the treatment group. The treatment
group consisted of nine tutorial groups in which each group consisted of 3-4 students. This research used a motivated
strategy for learning questionnaire. Analysis of variance is used to test the hypothesis. The result indicates that there is a
positive effect of peer tutoring learning methods on self-regulated learning. Peer tutoring learning method has
accounted for 17.4 per cent improvement learning based on student self regulation. This research proved that active
learning can be done without involving a lot of teachers. Besides, the learning process can be maximized with the
existing potentials by, among others, through peer tutoring."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>