Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisa Adlina Sharfina
"Penelitian ini mengeksplorasi kegiatan kelompok dukungan sebaya yang disebut Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) untuk pengasuh anak dalam masalah HIV / AIDS. Kegiatan ini termasuk memberi mereka dukungan. Ini menggunakan metodologi deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berfokus untuk menggambarkan proses pengaturan dan kegiatan kelompok dukungan sebaya oleh Lentera Anak Pelangi, juga mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat sebagai landasan untuk mengembangkan kegiatan. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok dukungan sebaya di LAP memiliki berbagai umpan balik dari anggota mereka. Dalam aspek faktor penghambat, proses memiliki kurangnya ketersediaan fasilitas, jumlah peserta dengan latar belakang yang beragam, keterlibatan anak, kondisi peserta, dan bahan berulang. Penelitian ini juga menggambarkan faktor-faktor pendukung, yaitu kemitraan dengan lembaga lain, peran manajer kasus, keingintahuan peserta, dukungan dari anggota lain dari kegiatan, dan variasi kegiatan.

This research explores the activities of peer support groups called Peer Support Groups (KDS) for caregivers of children in the HIV / AIDS problem. This activity includes giving them support. It uses a descriptive methodology with a qualitative approach that focuses on describing the process of organizing and activities of peer support groups by Lentera Anak Pelangi, also identifying and analyzing supporting and inhibiting factors as a basis for developing activities. The results show that the peer support groups at LAP have various feedback from their members. In the aspect of inhibiting factors, the process has a lack of availability of facilities, the number of participants with diverse backgrounds, the involvement of children, the conditions of the participants, and repetitive materials. This study also illustrates supporting factors, namely partnerships with other institutions, the role of case managers, curiosity of participants, support from other members of the activity, and variations of activities.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Adlina Sharfina
"Skripsi ini membahas kegiatan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi pengasuh utama anak dengan HIV/AIDS, yang secara umum bertujuan untuk memberikan dukungan kepada mereka. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang difokuskan untuk menggambarkan proses persiapan dan pelaksanaan kegiatan KDS yang dilakukan oleh Lentera Anak Pelangi. Penelitian ini turut menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat, yang dapat dijadikan landasan dalam mengembangkan kegiatan tersebut. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kegiatan KDS di LAP memiliki berbagai berbagai tanggapan dari peserta kegiatan yang merupakan anggota kelompok dukungan. Faktor penghambat yang terjadi dalam kegiatan ini ialah fasilitas kegiatan yang kurang memadai, jumlah peserta kegiatan yang terdiri dari berbagai latar belakang, keikutsertaan anak dalam kegiatan, kondisi peserta, dan materi yang berulang. Selain itu, dalam penelitian ini turut menjelaskan adanya faktor pendukung selama keberlangsungan kegiatan yaitu berupa kerjasama LAP dengan mitra lembaga lain, peran MK, rasa keingintahuan peserta, dukungan yang terbentuk antar sesama anggota kegiatan, dan kegiatan KDS yang beragam.

This research explores peer support group activities called Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) for child caregivers in HIV/AIDS issues. These activities belong to give them support. It uses descriptive methodology with qualitative approach which focuses to describe the process of peer support group arrangements and activities by Lentera Anak Pelangi, also identify and analyse the supporting and obstacle factors as a foundation to develop the activities. The result shows that the peer support group in LAP has various feedbacks from their members. In the aspect of obstacle factors, the process has lack of facility availability, the numbers of participant with diverse backgrounds, the involvement of child, the participant condition, and repetitive materials. This research also describes the supporting factors, that are partnership with other institutions, case manager roles, the participant curiosity, the support from other member of the activity, and variation of the activities."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Husseyn Umar
Jakarta: Fikahati Aneska, 2004
305.8 HUS d (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Nurdianti
"Penelitian ini membahas evaluasi sumatif berfokus pada input, activity, output dan outcomes dari yang dirasakan oleh penerima manfaat dari pelaksanaan program Taman Baca Jendela Dunia di Bantargebang yang diselenggarakan oleh PT Arya Noble dan Yayasan Taman Baca Inovator. Taman baca ini menyasar siswa-siswi dan anak-anak belum bersekolah di sekitar tempat pembuangan sampah terakhir/TPST Bantargebang. Tujuan utama penyelenggaraan program ini yakni menyediakan akses gratis kepada bahan bacaan bagi anak-anak di sekitar TPST Bantargebang untuk meningkatkan minat baca mereka. Penelitian mengevaluasi pencapaian dari kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dan menganalisis faktor pendukung, penghambat, dan tantangan yang dialami oleh taman baca di masa pandemik saat ini. Informan dalam penelitian ini berjumlah sebelas orang yang dipilih melalui metode purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan selama tiga bulan sejak bulan Mei hingga bulan Juli tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Taman Baca Jendela Dunia dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama masa sebelum pandemi berhasil mencapai tujuannya untuk menyediakan akses bahan bacaan gratis dan berhasil membawa perubahan-perubahan baik lainnya kepada siswa-siswi penerima manfaat, seperti meningkatnya nilai siswa-siswi di sekolah, kemampuan dan minat baca, serta menciptakan kebiasaan baru dalam mengisi waktu luang mereka. Sedangkan di saat kondisi pandemi ini, karena taman baca harus tutup mengikuti regulasi Pemerintah terkait pembatasan sosial, ternyata staff pengelola memiliki inisiatif untuk membuka rumahnya dan memanfaatkan sebagian sumber daya dari Taman Baca Jendela Dunia untuk anak-anak yang mau belajar dan membaca buku di rumahnya. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi oleh program berupa lokasi yang berada di dalam satu wilayah dengan SD Dinamika, selain itu stakeholder yang dekat dan tidak kaku, penerima manfaat yang terbuka pada perubahan, staff pengelola yang kooperatif, lalu sarana dan prasarana yang mencukupi, dan relawan yang datang membantu beberapa kegiatan. Sedangkan faktor penghambat yang dihadapi oleh program adalah pihak sekolah yang kurang kooperatif, lokasi yang berada di dalam satu wilayah dengan SD Dinamika, adanya beberapa orang tua yang masih belum sadar tentang pentingnya minat baca, kehadiran pengunjung yang kadang tiba-tiba menurun, dan perbedaan standar yang sudah ditetapkan dan realita di lapangan.

This study discusses a summative evaluation focusing on the inputs, activities, outputs, and outcomes perceived by the beneficiaries of Taman Baca Jendela Dunia program at Bantargebang, which is organized by PT Arya Noble and Yayasan Taman Baca Inovator. This taman baca targets students and children, who are not yet in school, around TPST Bantargebang. The main objective of this program is to provide free access to reading materials for children around TPST Bantargebang in order to increase their interest in reading. This study evaluates the activities that have been carried out and analyzes the supporting, inhibiting, and challenging factors during the current pandemic. Eleven informants have been selected through a purposive sampling method. The research data collection is carried out for three months from May to July 2021. The results of this study indicate that the existence of Taman Baca Jendela Dunia and the activities done during the pre-pandemic period are successfully achieving the goal in providing free reading access to beneficiary students, such as the increasing their grades at school, reading abilities and interest, as well as creating new habits in their spare time. During the pandemic situation and due to the government regulations regarding social restriction, the reading garden had to be closed for a while and the management staff had the initiative to open their house and utilize some of the resources from the Taman Baca Jendela Dunia for children who want to study and read books. The supporting factors faced by the program are the same location of Taman Baca Jendela Dunia with SD Dinamika (Dinamika Elementary School), the stakeholders are close and not rigid, beneficiaries who are open to change, cooperative management staff, adsequate facilities and infrastructure, and volunteers who came to help. MeanwhiSle, the inhibiting factors are the lack of cooperation from the school, the location in the same area as SD Dinamika, some parents who are still not aware of the importance of reading interest, the sudden drop in visitors, and the differences in standard that has been determined and the reality on the field."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Nugroho
"Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa kemiskinan tidak akan teratasi tanpa mengedepankan peranan masyarakat sebagai agen perubahan. Peranan ini ditandai dengan seberapa besar kelompok/organisasi swadaya melakukan kinerja. Dengan menguatnya paradigma pembangunan sosial yang berorientasi pada `community based activity', maka kinerja kelompok/organisasi swadaya menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Sementara itu, kegagalan Proyek Bantuan Kesejahteraan Sosial adalah ketidakmampuannya mewujudkan target yang ingin dicapai, yaitu sebesar 50% pada akhir pelita VII ternyata hanya sekitar 3 % yang menunjukkan keberhasilannya. Penelitian ini berusaha menelusuri sasaran yang dianggap berhasil. Dengan mempergunakan pemikiran dari Schler dan R. Batten sebagai piranti analisisnya, permasalahan yang diungkap adalah (1) kinerja Proyek Bantuan Kesejahteraan Sosial (2) pengaruh Proyek terhadap kinerja Kelompok usaha bersama (3) kinerja Kelompok Usaha Bersama dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat (4) intervensi yang dilakukan dan hasilnya.
Jenis Penelitian adalah deskirptif dengan -pendekatan kualitatif dan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Desa Wonorejo sebagai sasaran. Dari penelitian terungkap, bahwa Proyek Bantuan Kesejahteraan sosial tidak `sustainable'. Pendekatan yang digunakan lebih direktif, Strateginya adalah membangun kelompok usaha bersama sebagai sarana keswadayaan. Peranan petugas sangat dominan. Sementara masyarakat kurang memperoleh kesempatan untuk melakukan pilihan dalam pemecahan masalah, karena merupakan `paket', Keberadaan Kelompok Usaha Bersama dikatakan efektif jika diukur dari daya tahan (survival), walaupun tingkat perkembangannya berbeda. Indikator keberhasilan proyek baru mencapai 25%. Faktor keberhasilan (a) pengetahuan dan komitmen (b) Peranan ketua (b) fasilitas (c) reward (d) Peranan Pendamping dan campur tangan Kepala Desa. Kelompok yang memiliki `otonomi' justru menunjukkan perkembangan lebih lamban. Temuan lainnya adanya persaingan yang tidak sehat' antar KUB yang secara potensial menimbulkan konflik. Intervensi lanjutan ternyata mampu memperbaiki kondisi tersebut dengan menghasilkan insitutusi baru yang berperan sebagai 'social safety net'.
Kekhasan Pengembangan keswadayaan masyarakat (a) diawali intervensi pihak luar. (b) terbentuknya institusi sosial baru (c) keanggotaan kelompok swadaya yang bersifat heterogen dan didukung oleh kekuatan lain menyebabkan tetap survival (d) penerapan pengembangan masyarakat secara sustainable telah mempercepat proses keswadayaan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T5046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Pratiwi
"Skripsi ini membahas mengenai pemberdayaan ekonomi perempuan melalui Program KUBE. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Program KUBE memang tidak dikhususkan untuk perempuan. Tetapi melihat kondisi kemiskinan perempuan masih lebih banyak dibandingkan laki-laki, maka Program KUBE diutamakan untuk perempuan. Pemberdayaan yang dilakukan melalui Program KUBE tidak hanya pemberdayaan ekonomi, tetapi juga pemberdayaan sosial. Pemberdayaan sosial lebih banyak dikembangkan atau diberikan kepada masyarakat, yakni berupa pelatihan, pendampingan, dukungan sosial, dan peningkatan motivasi. Manfaat dari pemberdayaan ini adalah adanya peningkatan pendapatan bagi keluarga serta peningkatan kepercayaan diri masyarakat atau anggota KUBE dalam kehidupannya.

This thesis discusses about women economic empowerment through The KUBE Program. The approach used in this research is qualitative with descriptive study research type. The results show that the collective enterprise group program is not devoted to women. But since poverty happened even more often in women than men, they become the priority of The KUBE Program. The empowerment which still on going through collective enterprise group is not only economic empowerment, but also social empowerment. Social empowerment is more than developing, it is given to society instead is through training, guiding, social support, and motivating. The benefit of the empowerment are salary increasement for the family and also increase their self esteem in life.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chatarina Rusmiyati
Yogyakarta: Badan Penelitian dan pengembangan kesejahteraan sosial, 1994
361 CHA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana
"ABSTRAK
Untuk membangun lokasi apapun yang sesuai peruntukannya, termasuk penentuan bangunan lembaga kemasyarakatan (lapas), diperlukan sebuah pertimbangan geografis. Dengan pertimbangan informasi geografis/ kewilayahan tersebut kemudian dapat memilih dan memilah lokasi yang tepat bagi bangunan di lingkungan lapas. setiap wilayah mempunyai karakteristik geografis yang tidak sama. oleh karena itu kecocokan lahan untuk pembangunan Lapas dapat dicari lokasinya sesuai dengan persyaratan lapas yang hendak dibangun. karena tingkat kemampuan lahan, kesuburan, topografi dan berbagai kondisi dan potensinya yang tidak sama itu, maka dalam penentuan lahan untuk membangun sebuah lapas diperlukan pertimbangan lokasional geografis. teknologi Sistem Informasi Geografis (Geographic Information Systems) dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu informasi spasial yang terintegrasi yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan, yakni menentukan lokasi pembangunan lapas yang ideal. makalah ini membahas pentingnya pertimbangan geografis, sebagai jawaban atas banyaknya saran masukan pejabat publik, terkait kejadian Lapas Sukamiskin yang dari sisi lokasi terlalu dekat dengan kota dan dianggap banyak memfasilitasi kemudahan dan kemewahan untuk para narapidana (napi) koruptor. Harapannya agar bagaimana napi itu ditempatkan di lokasi yang tepat, misalnya lokasinya yang jauh di pulau terluar dimaksudkan agar menyulitkan akses, dan tidak dapat menjadikan lapas maupun rumah tahanan negara (rutan) dengan fasilitas yang mewah dan berlebihan, tetapi sisi pembinaan pemasyarakatan bagi napi tetap diperlukan."
Lengkap +
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2019
321 JKLHN 37 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Hermyastuti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S10560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Bahransyaf
"ABSTRAK
Penelitian kampung siaga bencana yang dilakukan di Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten diperoleh beberapa informasi bahwa kecamatan Munjul merupakan wilayah aliran sungai Ciliman yang bermuara di pantai Labuhan. ungai ciliman ini merupakan sebuah sungai besar yang rutin meluap ketika terjadi curah hujan yang tinggi. bulan feberuari 2017 yang lalu, sungai ciliman meluap dan terjadi banjir pD 7 (tujuh) kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Termasuk di Kecamatan Munjul. Antisipasi menghadapi masalah banjir yang kerap terjadi di lokasi penelitian ini, pemerintah daerah setempat melalui dinas sosial Provinsi Banten membentuk organisasi sosial yang siaga dengan kondisi tanggap darurat banjir dengan sebutan Kampung Siaga Bencana (KSB). Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS). Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yakni mencoba memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi lokasi penelitian yang rawan terjadi bencana alam banjir terutama dimusim penghujan. perolehan data lapangan yang dilakukan memberikan data informasi bahwa PMKS lanjut usia terlantar merupakan jumlah terbesar yang ada di Kabupaten Pandeglang, dan informasi ini menggambarkan bahwa cukup besar jumlah warga yang berusia diata 60 tahun dan hiudp dalam kekurangan. PMKS berikutnya yang jumlahnya cukup mencolok adalah penyandang diabilitas dan perempuan rawan sosial ekonomi. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dilokasi ini peneliti terlihat cukup variatif datanya. Pekerja sosil masyarakat sanggat mendominasi keberadaanya, kemudian terdapat dau PSKS yang juga terlihat cukup potensial jumlahnya diwilayah kabupaten ini yaitu pendamping PKH dan opertornya."
Lengkap +
Yogyakarta : Balai Besar penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2018
360 MIPKS 42:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>