Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anton Prayoga
"Di kampung Tanjung Lame, kabupaten Pandeglang, sumber air tanah dari sumur masyarakat sangat asin, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Salah satu alternatif teknologi yang efisien untuk mengolah air bersih dari sumur air asin adalah sistem filtrasi reverse osmosis (RO). Namun, tekanan yang diperlukan pada sistem filtrasi RO satu tahap konvensional sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem filtrasi RO bertahap yang dapat beroperasi pada tekanan rendah. Rancang bangun sistem filtrasi RO dengan konfigurasi hybrid RO/NF permeate staging terbukti mampu menghasilkan air bersih dari sumur air asin. Untuk mendapatkan hasil yang optimum, konfigurasi tersebut dioperasikan pada tekanan RO/NF tahap pertama dan tahap kedua masing-masing 6 dan 3 bar. Pada kondisi operasi optimum tersebut, nilai salt rejection yang dapat dicapai sebesar 97,02% dengan nilai TDS produk air bersihnya sebesar 86 ppm. Nilai water recovery yang dihasilkan sebesar 37% dengan laju alir produk air bersihnya sebesar 1,85 liter/menit. Konsumsi energi spesifik (SEC) sistem filtrasi RO yang dirancang sebesar 1,802 kWh/m3. Nilai SEC dari sistem filtrasi RO yang dirancang dapat diturunkan hingga 58,39% dari nilai SEC RO konvensional satu tahap. Sistem filtrasi RO dengan konfigurasi hybrid RO/NF permeate staging terbukti memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sistem filtrasi RO konvensional satu tahap.

In Tanjung Lame village, Pandeglang district, groundwater sources from community wells are very salty, so they are not suitable for consumption. One efficient alternative technology for treating clean water from saltwater wells is a reverse osmosis (RO) filtration system. However, the pressure required on a conventional single-stage RO filtration system is very high. The purpose of this study to design a multi-stage RO filtration system that can operate at low pressure. The design of the RO filtration system with a hybrid RO/NF permeate staging configuration has proven to be able to produce clean water from saltwater wells. To obtain optimum results, the configuration is operated at the first and second stage RO/NF transmembrane pressures of 6 and 3 bars, respectively. At the optimum operating conditions, salt rejection that can be achieved is 97,02% with a clean water product TDS value of 86 ppm. Water recovery that can be achieved is 37% with a clean water product flow rate of 1,85 liters/minute. Specific energy consumption (SEC) of the designed RO filtration system is 1,802 kWh/m3. The SEC value of the designed RO filtration system can be reduced to 58,39% from the conventional single-stage RO. RO filtration systems with a hybrid RO/NF permeate staging configuration has proven to have better performance compared to conventional single-stage RO filtration systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zakwan
"ABSTRAK
Terjadinya Tsunami pada daerah Pandeglang tahun 2018 mengakibatkan kadar garam yang tinggi, sehingga terjadi kelangkaan air. Selain itu terjadi kesulitan akses air pada 4 kecamatan di kabupaten Pandeglang pada tahun 2019 akibat musim kemarau. RO merupakan teknologi yang dapat digunakan dalam penyediaan air bersih, namun memerlukan penelitian lebih lajut untuk mengetahui cara kerja alat RO bertingkat untuk menghasilkan air bersih dan mengetahui tekanan optimum pada alat RO untuk menghasilkan air sesuai standar dan waktu jenuh membran yang lama. Penelitian secara eksperimental dengan merancang alat RO untuk dioperasikan pada daerah Tanjung Lame, dengan memvariasikan tekanan 6-3, 6-4 dan 7-4 pada tahap pertama dan kedua untuk melihat pengaruhnya terhadap penurunan laju alir dan peningkatan nilai TDS selama 72 jam. Penggunaan tekanan P1 = 6/P2 = 3 bar menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan tekanan P1 = 6/P2 = 4 dan P1 = 7/ P2 = 4 bar untuk menghasilkan air minum. Penyediaan air dengan TDS 20 ppm dapat dilakukan dengan konfigurasi dua tahap dengan cara produk tahap pertama dijadikan umpan pada tahap kedua. Tekanan yang digunakan P1 = 6 bar dan P2 = 3 bar dengan waktu jenuh membran selama 72-80 jam pada tahap pertama dan 72-131 jam tahap kedua.

ABSTRACT
Tsunami in Pandeglang had resulted high salt level, resulting in water scarcity. Furthermore, there were difficulties in accessing water due to dry season in 4 sub-distric in Pandeglang in 2019. RO is suitable technology in provision clean water, but require advance research to know the method and determine optimum pressure of multi-pass RO to produce clean water with a long saturation time of membrane. An experimental research using RO multi-pass which was operated in Tanjung Lame by varying pressure 6-3, 6-4 and 7-4 on first and second stage to observe the effect of decreasing flux and enhancement of TDS throughout 72 hour. The use of pressure P1 = 6 bar/ P2 = 3 bar showed better result compared to P1 = 6/ P2 = 3 and P1 = 7/ P2 = 4 in producing clean water. Provision clean water at 20 ppm has done using RO multi-pass which permeat in first stage used as feed in second stage. Using P1 = 6 bar and P2 = 3 bar give the saturation time of membrane 72-80 hour in first stage and 72-131 hour in second stage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Layosibana Akhirun
"Kendari sebagai daerah otonom dituntut harus mampu memenuhi kebutuhan air bersihnya sendiri. Dalam kewajiban pemenuhan air bersih untuk masyarakat melimpahkan tanggung jawab tersebut kepada PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). PDAM Kota Kendari sebagai penyedia air bersih tidak mampu mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat. Dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Kendari, Tahun 2021 Cakupan layanan air bersih yang dibuat Pemerintah Kota Kendari melalui sistem perpipaan dan sistem non perpipaan hanya 35,80 %. Selain itu target dari Sustainable Development Goals (SDG’s) bahwa pada tahun 2030 diharapkan akan mencapai akses air minum yang merata dan adil yang serta terjangkau bagi semua orang. Air bersih sangat erat kaitanya dengan kondisi stunting di suatu daerah. Bila pada masyarakat mengalami kekurangan air atau kualitas airnya buruk akan menjadi sebab terjadinya stunting. Tujuan penelitian yaitu menganalisis karakteristik pemenuhan air bersih, serta pengaruh kualitas fisik air bersih terhadap kondisi stunting juga menganalisis kerangka kebijakan pemerintah Kota Kendari terhadap pemenuhan air bersih pada masyarakat kumuh di kawasan pesisir Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan (mixed methods) antara kuantitatif dan kualitatif dengan memakai analisis deksriptif, tabulasi silang dan analisis kebijakan. Hasil penelitian menunjukan Pemerintah Kota Kendari hanya mampu menjangkau 63,9 % dan mencukupi 54,6 % kebutuhan air bersih sesuai standar 60 liter/hari/orang pada masyarakat kumuh pesisir Kota Kendari. Seluruh masyarakat kumuh di kawasan pesisir Kota Kendari termasuk dalam kategori mahal dalam proses memenuhi air bersihnya. Daerah yang sumber air minum utamanya dari sumur gali, dan sumur bor memiliki lebih banyak balita pendek dan balita kurus dibanding jenis sumber air lainnya. Kerangka kebijakan pemerintah Kota Kendari dalam memenuhi air bersih masyarakat kumuh memiliki kerangka alur yang sebagai berikut : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) atau Rencana Pembangunan Daerah (RPD dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM).

Kendari as an autonomous region is required to be able to fulfill its own clean water needs. In the obligation to fulfill clean water for the community, delegate the responsibility to PDAM (Local Water Company). PDAM Kendari City as a provider of clean water is not able to meet the community's clean water needs. In the Kendari City Regional Development Plan (RPD), in 2021 the coverage of clean water services made by the Kendari City Government through the piping system and non-piping system is only 35.80%. In addition, the target of the Sustainable Development Goals (SDG's) is that by 2030 it is expected to achieve equitable and fair access to drinking water that is affordable for everyone. Clean water is closely related to stunting conditions in an area. If the community experiences water shortages or poor water quality, it will be the cause of stunting. The purpose of this study is to analyze the characteristics of clean water supply, as well as the effect of physical quality of clean water on stunting conditions, as well as to analyze the policy framework of the Kendari City government towards the fulfillment of clean water in slum communities in the coastal area of Kendari City. This study uses a combined approach (mixed methods) between quantitative and qualitative by using descriptive analysis, cross tabulation and policy analysis. The results showed that the Kendari City Government was only able to reach 63.9% and fulfill 54.6% of the clean water needs according to the standard of 60 liters/day/person in the coastal slum communities of Kendari City. All slum communities in the coastal area of Kendari City are included in the expensive category in the process of meeting their clean water. Areas where the main source of drinking water comes from dug wells and drilled wells have more stunted and underweight children than other types of water sources. The Kendari City government's policy framework in meeting clean water for slum communities has the following flow framework: Regional Long-Term Development Plan (RPJP), Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD) or Regional Development Plan (RPD and Master Plan for Drinking Water Supply System (RISPAM)."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Alexander Lamba
"PDAM Tirta Kahuripan cabang pelayanan 2 mengalami kehilangan air sebesar 15,39% pada bulan oktober 2014. Untuk meningkatkan pelayanan distribusi air bersih, diperlukan sebuah langkah pengoptimalan kinerja jaringan distribusi berupa pemeriksaan kecepatan aliran air dalam pipa dan tekanan pada setiap junction pada jaringan distribusi. Adapun kriteria desain yang menjadi acuan dalam mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi yaitu kecepatan dalam pipa tidak boleh kurang dari 0,15 m/dt dan tidak boleh lebih dari 1,5 m/dt serta tekanan air yang ideal adalah tidak kurang dari 10 m dan tidak lebih dari 80 m. Hasil evaluasi dari penelitian ini menemukan permasalahan kecepatan aliran air dalam pipa, yaitu terdapat kecepatan aliran air yang nilainya dibawah 0,15 m/dt dan diatas 1,5 m/dt. Sedangkan nilai tekanan pada setiap junction telah memenuhi kriteria desain, dengan nilai tekanan yang terendah sebesar 26,55 m dan nilai tekanan yang tertinggi sebesar 61,84 m. Hasil evaluasi ini menjadi bahan pertimbangan dalam mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi air bersih dengan menggunakan aplikasi EPANET 2.0 dan WaterGEMS. Pengoptimalan kinerja jaringan distribusi dilakukan dengan cara mengganti diameter dan material pipa. Setelah dilakukan 4 penggantian pipa yang diameternya diperbesar dan 9 penggantian pipa yang diameternya diperkecil.

PDAM Tirta Kahuripan service branch 2 experienced water loss by 15.39% in October 2014. In order to improve the water distribution services, needed a distribution network performance optimization step of the examination of water in the pipe flow velocity and pressure at every junction in the distribution network. The criteria for the reference design in optimizing the performance of the distribution network that the speed in the pipe should not be less than 0.15 m / s and should not be more than 1.5 m / s and the ideal water pressure is not less than 10 m and not more of 80 m. Results of the evaluation of the study found the problem of water flow velocity in the pipe, which contained water flow velocity value is less than 0.15 m / s and above 1.5 m / s. While the value of pressure at each junction has met the design criteria, the lowest pressure value amounted 26.55 m and the highest pressure value amounted to 61.84 m. The results of this evaluation into consideration in optimizing the performance of water distribution networks using EPANET 2.0 and WaterGEMS application. Distribution network performance optimization is done by replacing the pipe diameter and material. After 4 replacement pipe whose diameter is enlarged and 9 replacement pipe whose diameter is reduced.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eurika Putri Andita
"Penyediaan air melalui Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Kelurahan Pulau Panggang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dimulai pembangunannya pada tahun 2018. Pada tahun 2019 diserahkan pengelolaannya kepada PAM Jaya. Penyediaan air seringkali harus di ikuti dengan subsidi karena kemampuan dan/atau kesediaan membayar masyarakat yang rendah. Hal inipun terjadi dengan penyediaan air dengan sistem SWRO. Saat ini masih diberlakukan tarif subsidi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI  Jakarta Nomor 57 Tahun 2021 tentang Tarif Air PAM Jaya. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesediaan untuk membayar (WTP) masyarakat di Kelurahan Pulau Panggang terhadap penyediaan air SWRO. Metode pelaksanaan kegiatan dimulai dengan observasi dan wawancara kepada instansi terkait. Juga dilakukan penyebaran kuesioner kepada 110 masyarakat yang yang dalam 3 (tiga) bulan terakhir secara rutin menggunakan SWRO. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan gambaran dari sebuah populasi. Saat ini masyarakat masih belum optimal dalam menggunakan SWRO. Kebutuhan harian masih dipenuhi oleh penyediaan dari sumur, penmapungan air hujan dan BWRO. Nilai rata-rata WTP SWRO sebesar Rp.1.368,349. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah pendapatan rumah tangga, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Faktor pendapatan rumah tangga dan tingkat pendidikan berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai WTP. Faktor jenis pekerjaan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap nilai WTP.

Water supply through Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) in Panggang Island Subdistrict by the DKI Jakarta Provincial Government began construction in 2018. In 2019, management was handed over to PAM Jaya. Water supply often has to be accompanied by subsidies because the community's ability and/or willingness to pay is low. This also happens with water supply using the SWRO system. Currently, subsidy rates are still being applied as stated in DKI Jakarta Governor Regulation Number 57 of 2021 concerning PAM Jaya Water Tariffs. This research aims to analyze the willingness to pay (WTP) of the community in Panggang Island Subdistrict for the provision of SWRO water. The method of implementing activities begins with observation and interviews with related agencies. Questionnaires were also distributed to 110 people who had regularly used SWRO in the last 3 (three) months. This aims to provide an overview of a population. Currently, people are still not optimal in using SWRO. Daily needs are still met by provision from wells, rainwater storage and BWRO. The average SWRO WTP value is IDR 1,368,349. The influencing factors are household income, type of work and level of education. Household income and education level factors have a significant positive effect on the WTP value. The type of job factor has a significant negative effect on the WTP value.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Analissa Huwaina
"Air bersih yang dilayani oleh perusahaan air bersih perpipaan khususnya wilayah permukiman nelayan pesisir Jakarta Utara masih terbatas. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak terlayani air bersih memilih mengandalkan air tanah sebagai sumber air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan air bersih berdasarkan perilaku, menganalisis kondisi fisik lingkungan, prasarana jaringan, menganalisis daya dukung air, dan menyusun skenario penyediaan air bersih. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner, dan analisis kondisi lingkungan serta daya dukung air. Analisis penelitian ini dengan metode matematis, deskriptif dan spasial. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar kelurga di permukiman nelayan menggunakan empat sumber air, dengan besar pengeluaran lebih dari 3% untuk membeli air. Sumber air bersih yang ada saat ini, status daya dukung saat ini sampai 2030 terlampaui. Analisis penelitian juga menghasilkan empat skenario penyediaan air hingga tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Clean water served by piped water companies, especially in the coastal fishing settlements of North Jakarta, is still limited. This causes people not served clean water to rely on groundwater as a water source. This study aims to analyze the need for clean water based on behavior, the physical condition of the environment, network infrastructure, carrying capacity of water, and develop scenarios for providing clean water. Research data was collected by distributing questionnaires and analyzing environmental conditions and water carrying capacity. Analysis of this research using mathematical, descriptive, and spatial methods. The results show that most families in fishing settlements use four water sources, with a large expenditure of more than 3% to buy water. The current source of clean water, the current carrying capacity status until 2030, is exceeded. The research analysis also resulted in four water supply scenarios until 2030 to meet the need for clean water."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radite Teguh Handalani
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa kelayakan pembangunan dan pengoperasian instalasi pengolahan air bersih dengan sistem dan teknologi reverse osmosis di Teluk Jakarta. Pembangunan instalasi pengolahan air bersih tersebut dimaksudkan sebagai wujud nyata upaya pemerintah untuk mengatasi masalah defisit air bersih dan memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di wilayah Jakarta Utara. Sistem reverse osmosis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah instalasi pengolahan air laut sebagai bahan baku dan diproses menjadi air bersih dengan kualitas air minum desalinasi.
Pendekatan studi dilakukan dengan melakukan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih hingga masa 30 tahun ke depan periode 2016 2047. Untuk analisis keinginan membayar dan kemampuan membayar dilakukan dengan pendekatan survei menggunakan metode Contingent Valuation. Analisis kelayakan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek pasar aspek teknis aspek kelembagaan aspek lingkungan aspek keuangan dan aspek ekonomi. Perhitungan analisis kelayakan menggunakan metode analisis biaya manfaat dengan berdasarkan nilai Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Benefit Cost Ratio dan Pay Back Period.
Penelitian ini menggunakan beberapa asumsi diantaranya adalah kegiatan operasi selama 30 tahun dengan Opportunity Cost of Capital sebesar 12 dan kapasitas mesin pengolah minimum 100 000 meter kubik per hari. Upaya perhitungan perkiraan pendapatan biaya dan pemenuhan kebutuhan air bersih konsumsi dilakukan berdasarkan hasil survei dengan menggunakan Contingent Valuation Method. Selain analisis kelayakan penelitian ini juga melakukan analisis alternatif kebijakan dan strategi investasi serta analisis dampak (eksternalitas).

This study aims to analyze the feasibility of the construction and operation of water treatment plant with reverse osmosis systems and technology in Jakarta. Bay Construction of water treatment plant is intended as the government 39 s efforts to address the problem of clean water deficit and meet water needs population in North Jakarta. Reverse osmosis system developed in this study is a sea water treatment plants as raw materials and processed into water with the quality of drinking water desalination.
Approach to the study done by the projected population and the need for clean water until the next 30 years period 2016 2047 For the analysis of the willingness to pay and ability to pay is done by using the survey with Contingent Valuation Method. CVM Feasibility analysis performed by considering the market aspects technical aspects institutional aspects environmental aspects financial aspects and economic aspects. The calculation of the feasibility analysis using cost benefit analysis on the basis of the value of the Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Benefit Cost Ratio and Payback Period.
This study uses a number of assumptions which are operations for 30 years with interest rate as the Opportunity Cost of Capital of 12 and a minimum processing engine capacity of 100 000 cubic meters per day. Efforts approximate calculation of revenues expenses and clean water supply consumption based on the results of a survey carried out by using the Contingent Valuation Method. In addition to the analysis of the feasibility of this research is also conducted an analysis of the alternatives policies and investment strategies as well as the analysis of the effects (externalities).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaza Nadya Felia
"Meningkatnya kebutuhan air bersih turut meningkatkan jumlah air limbah yang dihasilkan. Pengolahan air limbah menghasilkan produk sisa lumpur yang merupakan limbah B3 sehingga limbah lumpur juga berpotensi untuk terus meningkat. Limbah lumpur dapat direduksi dengan cara dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku adsorben. Adsorben berbasis lumpur memiliki potensi yang baik untuk mengatasi masalah pencemaran air oleh logam berat. Logam berat adalah polutan berbahaya yang kerap ditemui pada limbah industri. Salah satu logam yang banyak mencemari badan air adalah timbal (Pb) yang timbul akibat penggunaan pigmen pada proses kerja industri. Perkembangan industri tekstil yang pesat di Indonesia menambah potensi pencemaran badan air oleh logam timbal. Penelitian ini menguji kinerja adsorben berbasis lumpur dengan tiga variasi aktivasi yaitu carbonized sludge (CS), CS+KOH, dan CS+NaOH untuk dijadikan alternatif pengolahan air limbah untuk menurunkan kadar timbal. Pemilihan adsorben yang paling optimal dilakukan dengan eksperimen adsorpsi dengan 250 mL limbah sintetis berpolutan Pb menggunakan shaker, dengan hasil adsorben terpilih adalah CS+NaOH. Eksperimen adsorpsi untuk mengetahui pengaruh parameter operasional dilanjutkan untuk waktu kontak 0, 60, 120, 180, dan 1440 menit dengan hasil kondisi optimal untuk adsorpsi Pb adalah 120 menit. Eksperimen selanjutnya digunakan dengan CS+NaOH selama 120 menit dengan hasil kondisi optimum yaitu dosis adsorben 1 g/L, konsentrasi awal Pb 10 mg/L, dan pH 6 dengan hasil %removal Pb mencapai 100%. Pengujian pengaruh kompetitor adsorbat yaitu kadmium (Cd) dan methyl orange (MO) menunjukkan adanya hambatan pada adsorpsi Pb akibat kompetisi pada permukaan adsorben. Dapat disimpulkan bahwa CS+NaOH berpotensi baik untuk menurunkan kadar timbal pada air limbah.

The increasing demand for clean water also increases the amount of wastewater produced. The increased rate of wastewater treatment will also increase the production of residual sludge, that is considered toxic. Produced sludge waste can be reduced by reusing it as an adsorbent raw material. Sludge-based adsorbents are a potential solution to overcome the problem of water pollution by heavy metals. Heavy metals are hazardous pollutants that often found in various industrial wastes. One of the metals that pollutes water bodies is lead (Pb) which arises due to the use of pigments in industrial work processes. The rapid development of the textile industry in Indonesia adds to the potential for contamination of water bodies by lead metal. This study tested the performance of sludge-based adsorbents with three variations of activation, namely carbonized sludge (CS), CS+KOH, and CS+NaOH to be used as an alternative for wastewater treatment to reduce lead levels. The selection of the most optimal adsorbent was carried out by adsorption experiments with 250 mL of synthetic waste polluted with Pb using a shaker, resulting to the selection of CS+NaOH. Adsorption experiments to determine the effect of further operational parameters were carried out for contact times of 0, 60, 120, 180, and 1440 minutes with the result that the optimal condition was 120 minutes. Further experiments was conducted with CS+NaOH for 120 minutes with the results of the optimum condition are adsorbent dose of 1 g/L, and a pH of 6, reaching 100% of Pb removal. The presence of other adsorbate, cadmium (Cd) and methyl orange (MO), are also tested to check the competing effect. The resuls showed inhibition of Pb adsorption due to competition on the surface of the adsorbate. In conclusion, CS+NaOH has good potential for reducing lead levels in wastewater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryadi Darwis
"Seiring dengan bertambahnya kebutuhan energi listrik, kebutuhan akan energi listrik alternatif pun semakin lama semakin meningkat. Air bersih dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang dikonsumsi masyarakat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, ternyata mempunyai potensi yang tidak terduga, berkaitan dengan energi alternatif atau energi terbarukan yang mudah dan ekonomis tanpa menimbulkan dampak lingkungan serta turut mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Air bersih yang dimaksudkan adalah berdasarkan standar yang ditetapkan oleh PDAM sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 32 tahun 2017, bab II table 3, tentang parameter kimia yang harus dipenuhi sebagai standar baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi. Melalui makalah ini,bertujuan mengetahui kemampuan air bersih standar PDAM dalam menghasilkan energi listrik (DC) dengan tanpa menggunakan atau mencampurkannya dengan zat – zat kimia tambahan seperti NaCl (garam dapur), larutan asam sulfat (H2SO4). Berdasarkan percobaan sederhana dan dengan menerapkan prinsip sel elektrokimia, yang didasari pada reaksi redoks (reduksi – oksidasi), air PDAM dapat menghasilkan energi listrik searah (DC) dengan menempatkan katoda (dari tembaga atau Copper) dan anoda (dari seng atau Zinc) pada satu wadah berisi air PDAM. Selain itu pula, dari percobaan dengan menggunakan air PDAM, dapat menghidupkan lampu LED. Oleh karenanya, sehingga dapat disimpulkan melalui percobaan ini bahwa air PDAM dapat digunakan sebagai energi listrik alternatif yang ramah lingkungan.
Along with the increasing need for electrical energy, the need for alternative electrical energy is also increasing. Clean water from PDAM (Regional Drinking Water Company) which is consumed by the community for their daily needs, turns out to have unexpected potential, related to alternative energy or renewable energy that is easy and economical without causing environmental impacts and also reduces dependence on fossil energy. The definition of clean water is based on the standards set by PDAM in accordance with the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia number 32 of 2017, chapter II table 3, concerning chemical parameters that must be met as water quality standards for sanitation hygiene purposes. This paper aims to determine the ability of PDAM water to produce electrical energy (DC) without using or mixing it with additional chemical substances such as NaCl (table salt), sulfuric acid solution (H2SO4). Based on a simple experiment and by applying the principle of an electrochemical cell, which is based on a redox (reduction – oxidation) reaction, PDAM water can generate direct electrical energy (DC) by placing the cathode (copper) and anode (zinc) on one side. container filled with PDAM water. Therefore, from experiments using PDAM water, it can turn on the LED lights. So, it can be concluded through this experiment that PDAM water can be used as an environmentally friendly alternative electrical energy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Gede Gayatri Wulansari
"Sebagai bagian dari daerah Global South, Indonesia sudah melalui sebuah proses urbanisasi yang cukup tinggi. Urbanisasi ini membuat tekanan pada infrastruktur yang membantu menyokong kebutuhan manusia di setiap sector seiring dengan pertumbuhan populasi dan permintaan meningkat. Indonesia perlu menjaga persediaan sumber daya dan jasanya untuk menjaga aksesibilitas untuk masyarakatnya, dan salah satunya adalah akses terhadap air bersih, yang sejalan dengan SDG ke-6 milik UN. Untuk melihat bagaimana urbanisasi ini memberikan dampak pada aksesibilitas air bersih, maka studi ini meregresi parameter urbanisasi untuk melihat efeknya pada air bersih pada tahun 2019 menggunakan total sampel 290.052 rumah tangga. Dapat disimpulkan dari hasil regresi bahwa urbanisasi sosial dan ekonomi mempengaruhi aksesibilitas air bersih secara signifikan dan menunjukkan hubungan negatif, sedangkan urbanisasi yang terjadi secara demografis tidak menghasilkan hasil tersebut.

As a part of the Global South, Indonesia has been experiencing a period of rapid urbanization. Urbanization puts pressure on infrastructure in almost all sectors related to humanity as the population grows and demands increase over time. Indonesia needs to maintain its resources and services in order to create accessibility towards its people, and one of them is the access to clean water, as aligned with the 6th SDG. In order to see how urbanization could affect accessibility to clean water, this study regresses the parameters of urbanization towards clean water access in 2019 with a total sample of 290,052 households. It can be concluded from the regression result that social and economic urbanization does affect clean water accessibility negatively, except for demographic urbanization as it gave an opposite result."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>