Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Arum Larasati
"Sistem penghantaran obat tertarget kolon telah dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit lokal terkait kolon, penghantaran sistemik untuk protein dan peptida, serta penghantaran obat chronotherapy. Saluran gastrointestinal bagian atas membatasi penghantaran efektif obat-obat tersebut ke kolon sehingga berbagai strategi dibutuhkan untuk secara langsung menargetkan obat ke kolon. Strategi-strategi yang telah digunakan meliputi penggunaan polimer sensitif pH, polimer sensitif enzim/polisakarida terdegradasi bakteri kolon, polimer bergantung waktu, dan sistem partikulat. Namun, kondisi fisiologis saluran gastrointestinal antarindividu yang bervariasi menyebabkan perlunya penggunaan kombinasi dari strategi-strategi tersebut untuk memastikan penghantaran obat ke kolon. Review ini menyajikan dan membahas berbagai strategi yang digunakan dalam merancang dan mengembangkan sistem penghantaran tertarget kolon untuk obat dengan karakteristik khusus.

Colon targeted drug delivery system has been exploited for treating local diseases related to the colon, systemic delivery of protein and peptide, and delivery of chronotherapeutic drugs. The upper gastrointestinal tract restricts the effective delivery of these drugs, therefore, several strategies are needed to targeted drugs directly to the colon. Strategies that have been utilized include the use of pH-sensitive polymers, enzyme-sensitive polymers/ bacterially degradable polysaccharides, time-dependent polymers, and particulate systems. However, variable physiological conditions of the gastrointestinal tract in individuals cause combinations of these strategies are needed to ensure colonic delivery of the drug. This review presents and discusses several strategies used to design and develop colon targeted drug delivery systems for drugs with special characteristics."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Amalia Putri
"

Sistem penghantaran tertarget kolon dapat meningkatkan efek terapi pada pengobatan penyakit spesifik kolon, seperti Crohn’s disease, ulcerative colitis (UC) dan irritable bowel syndrome (IBS). Selain itu, kolon dapat menjadi lokasi yang sesuai untuk penghantaran obat yang rentan enzim saluran cerna, seperti peptida dan protein terapeutik. Dalam upaya untuk meningkatkan efek terapi, maka dikembangkan sistem penghantaran spesifik kolon menggunakan berbagai strategi dan pendekatan dengan mempertimbangkan kondisi fisiologis saluran cerna dan sifat fisikokimia obat. Review kali ini akan membahas mengenai faktor dan tantangan yang ditemui terkait pembuatan sistem penghantaran, serta strategi dan pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan sistem penghantaran tertarget kolon ini.


Colon-specific drug delivery system (CDDS) are desirable to improve therapeutic effect for the treatment of local diseases such as Crohn’s disease, ulcerative colitis (UC) and irritable bowel syndrome (IBS). Colon also can be potential site for the delivery of several fragile molecules towards gastric pH such as peptide and protein therapeutic. In order to improve therapeutic effect, development of colon-targeted delivery system which consider several colon physiology condition and physicochemical drugs is needed. This review highlights several factors and challenges that influence colon-specific drug delivery, approaches and strategy for site specific drug delivery to colon.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Humaedi
"Asam galat merupakan senyawa polihidroksilfenolik yang mempunyai peran penting dalam berbagai aktivitas selektif terhadap banyak sel line. Desain senyawa dengan modifikasi struktur dan mekanisme aksi dari lead compound asam galat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas baik lipofilisitas maupun aksi sitotoksiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan memodifikasi struktur asam galat, melakukan simulasi docking, mensintesis, serta melakukan uji aktivitas sitotoksik senyawa derivat asam galat terhadap sel line kanker kolon HCT-116. Simulasi docking dilakukan dengan beberapa software adalah is MarvinSketch 15.5.11, Chimera 1.10.2, Autodock 4.2, Pymol 1.7.4.5 dan LigPlot v.1.4.5.; sintesis senyawa derivat asam galat melibatkan beberapa reaksi yaitu esterifikasi, metilasi dan hidrolisis; serta melakukan uji sitotoksik terhadap sel kanker kolon HCT-116. Hasil simulasi docking menghasilkan empat senyawa derivat asam galat dengan nilai binding energy terkecil yaitu benzil galat -7,36 kkal/mol , 2-hidroksi benzil galat -7,63 kkal/mol , 4-metoksi- 2-hidroksi benzil galat -7,18 kkal/mol dan feniletil galat -7,47 kkal/mol . Selanjutnya senyawa derivat asam galat disintesis dan dikarakterisasi menggunakan FT-IR, spektrometer Massa, 1H NMR dan 13C NMR. Sintesis senyawa derivat asam galat menghasilkan rendemen masing-masing adalah 62,11 ; 53,25 ; 51,05 dan 58,87 . Uji sitotoksik keempat senyawa derivat asam galat memiliki aktivitas penghambatan yang baik terhadap sel line kanker kolon HCT-116 dengan nilai IC50 masing-masing adalah 24,79 g/mL; 21,82 g/mL; 26,98 g/mL; dan 19,93 g/mL. Senyawa terbaik yang memberikan aktivitas penghambatan terhadap sel kanker kolon HCT-116 adalah feniletil galat dengan IC50 sebesar 19,93 g/mL.

Gallic acid is a polyhydroxyphenolic compound that has an important role in a variety of selective activity against many cell line. Design modifications of compounds with structures and mechanisms of action of lead compound gallic acid is expected to increase the activity of both lipophilicity and cytotoxic action. This research aims to design and modify the structure of gallic acid, docking simulation, synthesis, and test the cytotoxic activity of gallic acid derivative compounds against colon cancer cell line HCT 116. Docking simulation perfomed with some software is MarvinSketch 15.5.11, Chimera 1.10.2, Autodock 4.2, Pymol 1.7.4.5 and LigPlot v.1.4.5. Synthesis of compound gallic acid derivatives which involves several reaction that is esterification, methylation and hydrolysis. As well as to test the cytotoxic against colon cancer cell HCT 116. Docking simulation results produced four compounds gallic acid derivatives with a value of binding energy smallest that is benzyl gallate 7.36 kcal mol , 2 hydroxy benzyl gallate 7.63 kcal mol , 4 metoksi 2 hydroxy , benzyl gallate 7.18 kcal mol and phenylethyl gallate 7.47 kcal mol . Further synthesized compound gallic acid derivatives with yield respectively is 62.11 53.25 51.05 and 58.87 . Analysis of compound characterization using FT IR, mass spectrometry, 1H NMR and 13C NMR. Test fourth cytotoxic compound gallic acid derivatives have good inhibitory activity against colon cancer cell line HCT 116 with a value IC50 respectively is 24.79 g mL 21.82 g mL 26.98 g mL and 19.93 g L. Compounds that give the best inhibitory activity against colon cancer cells HCT 116 is phenylethyl gallate with IC50 of 19.93 g mL."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maxius Gunawan
"Kolon merupakan salah satu organ yang berpotensi untuk sistem penghantaran obat karena memiliki beberapa keuntungan seperti waktu transit yang lama, kondisi pH kolon yang netral, dapat mencegah reaksi enzimatik di lambung dan usus halus sehingga dapat meningkatkan ketersediaan hayati dari obat. Sistem penghantaran obat tertarget kolon membutuhkan eksipien yang memiliki karakteristik khusus untuk mencegah pelepasan obat di saluran gastrointestinal bagian atas dan meningkatkan pelepasan obat di kolon. Polisakarida dapat digunakan sebagai pembawa dalam sistem penghantaran tertarget ke kolon karena dapat terdegradasi oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroflora kolon. Polisakarida dapat mengembang ketika terhidrasi sehingga obat dapat dilepaskan dari sistem matriks melalui difusi dan/atau relaksasi. Beberapa polisakarida yang dapat digunakan antara lain adalah Alginat, Amilosa, Arabinoksilan, Dekstran, Guar Gum, Inulin, Karagenan, Kitosan, Kondroitin Sulfat, Laktulosa, Locust bean gum, Pektin dan Siklodektrin. Selain polisakarida, polimer dapat digunakan sebagai pembawa dalam sistem penghantaran tertarget ke kolon karena memiliki kemampuan untuk terdisolusi, mengembang, mengubah konformasi dengan adanya protonasi atau deprotonasi karena perubahan sistem pH pada saluran gastrointestinal. Beberapa polimer yang dapat digunakan antara lain adalah Derivat selulosa, Poli (asam akrilat) (PAA), Poli (asam metakrilat) (PMAA), Eudragit, Poli (asam laktat-ko-glikolat) (PLGA), Kollicoat, dan Shellac. Kombinasi dan/atau modifikasi eksipien sering digunakan untuk meningkatkan efektivitas sistem penghantaran obat dan mencegah pelepasan dini obat di lambung maupun usus halus

Colon is a potential organ for drug delivery systems because it has several advantages such as long transit time, neutral pH conditions, and it can prevent enzymatic reactions in the stomach and small intestine that increases the bioavailability of the drug. Colon drug targeted delivery system requires excipients which have distinctive characteristics to prevent drug release in the upper gastrointestinal tract and enhance drug release in the colon. Polysaccharides can be used as carriers in colon targeted delivery systems because they can be degraded with enzymes produced by colonic microflora. Furthermore, polysaccharides can swell when hydrated so that drugs can be released from the matrix system by diffusion and/or relaxation. Some polysaccharides that can be used, such as Alginate, Amylose, Arabinoxylan, Dextran, Guar Gum, Inulin, Carrageenan, Chitosan, Chondroitin Sulphate, Lactulose, Locust bean gum, Pectin and Cyclodextrin. Other than polysaccharides, polymers also can be used as excipients in colon targeted delivery systems because they can disperse, expand, changes conformation in protonation or deprotonation due to changes in the gastrointestinal tract pH system. Some polymers that can be used include Cellulose derivatives, Polyacrylic Acid (PAA), Poly-metha-acrylic Acid (PMAA), Eudragit, Polylactic-co-glycolic Acid (PLGA), Kollicoat, and Shellac. The combination and/or modification of excipients are often used to increase the effectiveness of drug delivery systems and prevent the early release of drugs in the stomach or small intestine."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Angelia Yohana Ulina
"Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah istilah untuk dua kondisi, yaitu Ulcerative Colitis (UC) dan Crohn Disease (CD) yang ditandai dengan peradangan kronis pada saluran gastrointestinal. Deksametason memiliki spesifisitas yang kurang sehingga dapat menyebabkan efek samping sistemik apabila digunakan secara jangka panjang. Pengobatan IBD memerlukan suatu sistem penghantaran kolon tertarget untuk mengurangi efek samping deksametason. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi beads kalsium pektinat yang mengandung deksametason (F1) dan kombinasi deksametason-probiotik (F2) serta mengetahui karakteristik dan profil pelepasannya melalui uji pelepasan in vitro. Jenis probiotik yang digunakan adalah Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium longum. Beads dibuat menggunakan metode gelasi ionik dan disalut menggunakan Eudragit L100 (FA) dan Eudragit S100 (FB), sehingga didapatkan F1A, F1B, F2A, F2B. Karakterisasi dilakukan terhadap beads sebelum dan sesudah disalut. Uji pelepasan in vitro pada beads tersalut dilakukan dalam medium HCl pH 1,2 selama 2 jam, medium dapar fosfat pH 7,4 selama 3 jam, dan medium dapar fosfat pH 6,8 selama 3 jam. Beads yang dihasilkan berbentuk hampir sferis dan memiliki nilai efisiensi penjerapan yang tinggi, yaitu 82,730% ± 0,774% (F1) dan 94,414% ± 0,477% (F2). Sebagian besar beads terdistribusi pada ukuran diameter 0,841-1,190 mm. Hasil pelepasan obat kumulatif akhir pada F1A, F1B, F2A, dan F2B, berturut-turut adalah 89,919% ± 0,524%, 87,653% ± 0,713%, 98,695% ± 1,486%, dan 97,406% ± 0,459%. Berdasarkan hasil pengujian, beads kalsium pektinat tersalut mampu menahan pelepasan deksametason dalam medium asam, namun belum berhasil menarget kolon.

Inflammatory Bowel Disease (IBD) is a term for two conditions, namely Ulcerative Colitis (UC) and Crohn's Disease (CD) which are characterized by chronic inflammation of the gastrointestinal tract. Dexamethasone has poor specificity so that it can cause systemic side effects when used in long term. The treatment of IBD requires a colon targeted drug delivery system to reduce the side effects of dexamethasone. This study aimed to obtain a formulation of calcium pectinate beads that containing dexamethasone (F1) and combination of dexamethasone-probiotics (F2) and to determine the characteristics and release profile through in vitro release tests. The types of probiotics used were Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium longum. Beads were made using the ionic gelation method and coated using Eudragit L100 (FA) and Eudragit S100 (FB), so that formulas were F1A, F1B, F2A, and F2B. Characterization was carried out on the beads before and after they were coated. In vitro release test on coated beads was carried out in HCl pH 1.2 medium for 2 hours, phosphate buffer medium pH 7.4 for 3 hours, and phosphate buffered medium pH 6.8 for 3 hours. The resulting beads were almost spherical in shape and had high entrapment efficiency values, namely 82.730% ± 0.774% (F1) and 94.414% ± 0.477% (F2). Most of the beads were distributed in diameter sizes from 0.841 to 1.190 mm. The final cumulative release results of F1A, F1B, F2A, and F2B was 89.919% ± 0.524%, 87.653% ± 0,713%, 98.695% ± 1,486%, dan 97.406% ± 0.459%. Based on the test results, the coated calcium pectinate beads were able to resist the release of dexamethasone in acidic medium, but had not succeeded in targeting the colon."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeyen Husuna
"Terapi mikrobial sebagai kelas baru dari bahan aktif farmasi (API atau Active Pharmaceutical Ingridients) saat ini mulai dikembangkan sebagai produk perawatan kesehatan kulit baik dalam bentuk probiotik maupun postbiotik. Salah satu bakteri yang dinilai berpotensi yaitu Streptococcus macedonicus MBF 10-2 yang merupakan galur bakteri hasil isolasi dari limbah produksi tahu dan bersifat GRAS (generally recognized as safe) dari penelitian sebelumnya. Bakterial S. macedonicus MBF 10-2 telah dikembangkan dalam penelitian bahan aktif produk perawatan kesehatan kulit dalam bentuk postbiotik berupa lisat bakterial. Penelitian ini bertujuan meningkatkan rendemen dan karakteristik lisat bakterial setelah proses pengeringan beku dengan penambahan lioprotektan inulin. Lisat bakterial diperoleh dengan melisiskan sel menggunakan metode ultrasonikasi yang dilanjutkan dengan memformulasikan dengan lioprotektan inulin konsentrasi 2%, 5%, dan 10%, dan kemudian dilakukan proses pengeringan beku. Fraksi-fraksi kering beku lisat dikarakterisasi rendemen, karakteristik fisikokimia dan aktivitas antioksidannya. Rendemen serbuk lisat bakterial dengan lioprotektan inulin 0%, 2%, 5%, dan 10%, secara berturut-turut yakni 19,87%, 27,01%, 32,20%, dan 60,98%. Hasil karakteristik serbuk lisat bakterial memiliki bentuk serbuk kristal, berwarna putih hingga putih kekuningan, dan memiliki bau yang khas. Ukuran partikel serbuk 162-478 nm, pH 6,41-6,50, dan kandungan lembab 7,21%-9,37%. Selain itu, uji aktivitas antioksidan serbuk postbiotik dengan inulin 10% menunjukkan nilai IC50 sebesar 172,414 µg/ml.

Microbial therapy as a new class of Active Pharmaceutical Ingredients (API) is nowadays being developed as a skin healthcare product in a form of probiotics and postbiotics. One of the potential bacteria is Streptococcus macedonicus MBF 10-2 which is a bacterial strain isolated from tofu production waste and GRAS (generally recognized as safe) from previous studies. Bacterial S. macedonicus MBF 10-2 has been developed in the research of the skin health care products' active ingredients in the form of postbiotics of bacterial lysates. This study aimed to improve the yield and characteristic of bacterial lysates after freeze-drying with the proliferation of the Lyoprotectant inulin. Bacterial lysates were obtained by lysing cells using the ultrasonication method followed by formulation with 2%, 5%, and 10% concentrations of the lipoprotectant inulin, and then freeze-dried. Freeze-dried lysate fractions were 2 UNIVERSITAS INDONESIA characterized by for its yield, physicochemical characteristics and antioxidant activity. The yield of bacterial lysate powder with inulin lyoprotectants 0%, 2%, 5%, and 10% were 19.87%, 27.01%, 32.20%, and 60.98%, respectively. Bacterial lysate powder was a white to yellowish-white crystalline powder with specific odor. The particle size distribution of the powder was 162-478 nm, with pH of 6.41-6.50, and the moisture content of 7.21%-9.37%. In addition, the antioxidant activity test of postbiotic powder with 10% inulin showed an IC50 value of 172,414 µg/ml."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devia Ramadhani
"Pond's Men merupakan produk perawatan kulit yang pada April 2014 meluncurkan kampanye komunikasi pemasaran “Recharge Bangsamu” yang menjadikan nasionalisme sebagai daya tarik iklannya. Kampanye tersebut diterapkan dengan strategi Integrated Marketing Communication (IMC) dan menggunakan periklanan di media konvensional dan internet. Konsep pemahaman dan penerapannya pada strategi IMC menjadi landasan untuk melihat pemahaman khalayak aktif mengenai nasionalisme terkait konsumsi pesan pada iklan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus dan dianalisis dengan teknik tipe ideal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman khalayak mengenai nasionalisme dipahami sedikit berbeda, namun mereka memiliki a sense of belonging sebagai bentuk rasa kebangsaan.

Pond's Men is a skin care product which in April 2014 launched "Recharge Bangsamu," a marketing communications campaign that makes nationalism as it ads appeals. The campaign is applied with Integrated Marketing Communication (IMC) strategy and used advertising on conventional media and the internet. Comprehension and its application on IMC strategy are used as the basis concept to see the active audience‟s comprehension of nationalism, along with consumption message on ad's campaign. This study used a qualitative approach with a case study strategy and analyzed with the ideal type technique. The results indicate that the audience‟s comprehension regarding to nationalism understood differently, but all of them has a sense of belonging as a form of nationality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenny Octabervy Sutarto
"ABSTRAK
Latar belakang: Lingkungan kerja yang panas dapat menimbulkan berbagai keluhan subjektif dan gangguan objektif pekerja. Selama aktivitas pada lingkungan panas, tubuh memberikan reaksi dengan menyeimbangkan antara panas yang diterima dari luar tubuh dengan kehilangan cairan dari dalam tubuh. Tercapainya keseimbangan asupan dan pengeluaran cairan dalam tubuh disebut hidrasi. Status hidrasi buruk atau dehidrasi dapat menyebabkan berbagai perubahan fungsi fisiologis tubuh. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara pajanan panas dan status hidrasi pekerja bagian produksi di Pabrik Pengolahan Ikan Sawangan Depok.
Metode: Penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 88 orang diambil secara total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2017 sampai dengan Januari 2018 di Pabrik Pengolahan Ikan Sawangan Depok. Variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, status gizi, luas permukaan tubuh, asupan air minum, masa kerja dan suhu lingkungan kerja.Variable terikat adalah status hidrasi dengan indikator perubahan pada berat jenis urin responden sebelum dan sesudah kerja dan diukur dengan alat hand refractometer. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20.0.
Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna antara berat jenis urin sebelum dan sesudah bekerja p=0,076 , 37,5 dari pekerja mengalami dehidrasi. Terdapat hubungan bermakna antara suhu lingkungan kerja dan status hidrasi p=0,002 dan juga antara asupan cairan dan status hidrasi p=0,013 . Suhu lingkungan kerja merupakan faktor risiko yang paling dominan dalam mempengaruhi terjadinya dehidrasi p=0.000; OR= 9,305; 95 CI=2,727-31,748.
Kesimpulan: Hipotesis penelitian diterima dengan terbukti adanya hubungan lingkungan kerja dengan status hidrasi pekerja. Terdapat hubungan bermakna antara pajanan panas dan status hidrasi pekerja p=0,000;OR=9,305 . Pekerja yang mengalami dehidrasi 33 orang 37,5 . Faktor individu yang mempengaruhi status hidrasi pada pekerja adalah asupan air minum. Faktor pekerjaan yang mempengaruhi status hidrasi pekerja adalah suhu lingkungan kerja."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah
"Hiperurisemia merupakan kelainan biokimia dalam uji klinis yang ditandai dengan kadar asam urat dalam darah yang tinggi (lebih besar dari 7,0 mg / dL), terjadi akibat dari produksi yang berlebihan atau kurangnya ekskresi dari asam urat ataupun kombinasi keduanya. Xantin oksidase merupakan metode yang telah banyak digunakan dalam pencarian obat hiperurisemia.
Tujuan penelitian ini mengisolasi senyawa aktif dari fraksi etil asetat yang memiliki penghambatan aktivitas xantin oksidase. Serbuk akar di maserasi dengan metanol, kemudian dilakukan fraksinasi dengan pelarut n-heksana, kloroform, etil asetat, n-butanol dan air. Fraksi etil asetat dengan nilai IC50 2,49 μg/mL, fraksi ini dilakukan pemisahan secara kromatografi kolom dengan fase diam silika gel dan fase gerak diklorometana : metanol. Isolat memiliki aktivitas penghambatan terhadap xantin oksidase sebesar 1,21 μg/mL.
Kinetika penghambatan menggunakan Lineweaver-Burk Plot menunjukkan bahwa isolat mempunyai aktivitas penghambatan yang bersifat kompetitif. Dari hasil identifikasi yang dilakukan diduga isolat yang diperoleh merupakan golongan alkaloid.

Hyperuricemia is the biochemical abnormalities in clinical practice signed by high level of serum uric acid. It was a result of overproduction or underexcretion of uric acid or combination of both. Xanthine oxidase has been recognized as one of the promising targets for treatment of hyperuricemia.
The purpose of this research is to isolation compound from ethyl acetat fraction which have activity to inhibite xanthine oxidase. The root powder were maserated with methanol and further partitioned with n-hexane, chloroform, ethyl acetat, dan n-buthanol. Successfully, ethyl acetate fraction with IC50 values 2.49 μg/mL, this fraction was separated by column chromatography with stationary phase silica gel dan mobile phase dichloromethane : methanol. Isolate had activity to inhibite xanthine oxidase with IC50 values 1.21 μg / mL.
The kinetics of inhibition with Lineweaver-Burk Plot showed that the isolate was a competitive inhibitor of xanthine oxidase. Based on identification, isolate was indicated of alkaloid groups.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Kusuma Dewi
"Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah. Xantin oksidase berperan dalam oksidasi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat. Salah satu pengobatan hiperurisemia adalah menghambat xantin oksidase dalam proses pembentukan asam urat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penghambatan aktivitas xanthine oxidase pada senyawa hasil isolasi. Serbuk simplisia di maserasi dengan metanol, kemudian dilakukan partisi dengan pelarut heksan, kloroform, etil asetat, n-Butanol dan air. Fraksi n-butanol dengan nilai IC50 3,68 μg/mL, fraksi ini dilakukan pemisahan secara kromatografi kolom dengan eluen metanol air.
Pada uji aktivitas, isolat memiliki aktivitas penghambatan terhadap xantin oksidase sebesar 2,79 μg/mL. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa isolat mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Dari hasil identifikasi yang dilakukan diduga isolat yang diperoleh merupakan glikosida dengan aglikon berupa flavonoid.

Hyperuricemia is increasing of uric acid in blood. Xanthine oxidase is an enzym that plays a role in the oxidation hypoxanthine and xanthine into uric acid. One of the hyperuricemia remedies is inhibit xantin oxidase to produce uric acid.
The purpose of this study was to find inhibitory activity xanthine oxidase of compound from isolation. The sample powder was maserated by methanol solvent, and the extract was partitioned by n-hexane, chloroform, ethyl acetat, and n-buthanol. n- Buthanol fraction with IC50 values 3,68 μg/mL, this fraction was separated process by column chromatography with methanol/water as eluent.
Activity assay showed that the isolate has activity to inhibit xanthine oxidase with IC50 values 2,79 μg/mL. The result of enzym kinetics showed that isolate has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification indicated that isolate contained glycoside with flavonoid as aglycon.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43754
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>