Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mia Melvina
"Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Saat ini banyak tanaman alami yang dimanfaatkan karena khasiatnya sebagai pengobatan. Salah satunya yaitu tanaman dari genus Bacopa, yaitu Bacopa monnieri menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap tanaman genus Bacopa lainnya, yaitu Bacopa australis. Tujuan dari penelitian adalah menguji aktivitas antioksidan dan senyawa metabolit sekunder serta kadar fenol dan flavonoid dari ekstrak etanol 70% herba Bacopa australis. Simplisia dari tanaman diekstraksi dengan metode UAE (Ultrasound Assisted Extraction) menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Penetapan kadar fenolik total dengan metode Folin-Ciocalteu dan penetapan kadar flavonoid total dengan metode kolorimetri. Pada metode DPPH didapatkan nilai IC50 sebesar 40,37 µg/mL. Pada metode FRAP didapatkan nilai FeEAC sebesar 502,92 µmol/g. Ekstrak herba Bacopa australis mengandung kadar fenolik total sebesar 107,8793 mg GAE/gram dan kadar flavonoid total sebesar 48,4261 mg EK/gram. Kemudian dari uji penapisan fitokimia dihasilkan senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin, dan glikosida. Ekstrak etanol 70% herba Bacopa australis juga dilakukan pengujian dengan metode GC-MS dan teridentifikasi terdapat 13 senyawa dengan 4 senyawa yang dominan yaitu Hexadecanoic acid (24,16 %), Phytol (15,06 %), 9-Octadecenoic acid (12,99 %), dan Methyl (9Z)-9-Octadecenoate (11,55 %). Senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas biologis sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% herba Bacopa australis memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.

Indonesia is a country of high level of biodiversity. There are many useful natural plants to be used for medical purposes. One of those plants is from genus Bacopa, namely Bacopa monnieri, which poses high antioxidant activity. This research, however, examined another plant of that genus, Bacopa australis. The objective of this research was to examine the antioxidant activity and secondary metabolite compounds, as well as phenolic and flavonoid contents of Bacopa australis exctract. Simplisia from the plant was extracted through UAE (Ultrasound Assisted Extraction) method using 70% ethanol solvent. The antioxidant activity was tested using DPPH (2.2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) and FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) methods. Determination of total phenolic content was carried out using the Folin-Ciocalteu method and the total flavonoid content was carried out using the colorimetric method. The DPPH method obtained IC50 value of 40.37 µg/mL. The FRAP method obtained FeEAC value of 502,92 µmol/g. The Bacopa australis extract contained a total phenolic content of 107.8793 mg GAE/g and a total flavonoid content of 48.4261 mg EK/g. Furthermore, the phytochemical screening test produced secondary metabolites, namely alkaloids, flavonoids, saponins, terpenoids, tannins, and glycosides. The Bacopa australis extract was also tested by GC-MS method and the test identified 13 compounds, with 4 dominant compounds, namely Hexadecanoic acid (24.16%), Phytol (15.06%), 9-Octadecenoic acid (12.99%), and Methyl (9Z)-9-Octadecenoate (11.55%). Most of the compounds have biological activities as antioxidant, antibacterial, and anti-inflammatory. Based on the research results, it can be concluded that Bacopa australis extract has a strong antioxidant activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Febrianauli
"Pengendalian penyakit pada ikan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan. Ikan rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri serta stres oksidatif yang dapat dipicu oleh kondisi lingkungan perairan. Senyawa metabolit sekunder yang berasal dari tanaman dapat dijadikan alternatif antioksidan dan antibakteri yang aman dibandingkan dengan senyawa sintetis. Bacopa monnieri (L.) Wettst. merupakan tanaman akuatik yang telah ditemukan secara luas pada daerah tropis dan subtropis. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa ekstrak herba Bacopa monnieri (L.) Wettst. memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar flavonoid total, kadar fenol total, dan aktivitas antioksidan serta antibakteri dari herba Bacopa monnieri (L.) Wettst. yang tumbuh di Indonesia. Herba Bacopa monnieri (L.) Wettst. diekstraksi dengan etanol 70% menggunakan metode Ultrasound Assisted ExtractionUAE). Penetapan kadar flavonoid total dilakukan dengan metode kolorimetri AlCl3 dengan standar kuersetin. Penetapan kadar fenol total dilakukan dengan metode Folin-ciocalteu dengan standar asam galat. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan FRAP dengan standar asam askorbat sebagai kontrol positif. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan secara kualitatif dengan metode difusi cakram terhadap bakteri Aeromonas hydrophila dengan antibiotik kloramfenikol standar sebagai kontrol positif. Kadar flavonoid total yang diperoleh dari ekstrak herba Bacopa monnieri (L.) Wettst. sebesar 2,05 mgEK/g dan kadar fenol total sebesar 8,83 mgEAG/g. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada asam askorbat dan ekstrak diperoleh nilai IC50 masing-masing sebesar 2,49 dan 61,47 μg/mL. Pada uji aktivitas antioksidan metode FRAP diperoleh nilai aktivitas antioksidan pada asam askorbat dan ekstrak secara berurutan yaitu 329,09 dan 0,6 g FeSO4.7H2O ekivalen/100 g. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan terbentuknya zona hambat oleh antibiotik kloramfenikol standar dan ekstrak masing-masing sebesar 30,5 dan 7,05 mm.

Disease control in fish is an important aspect that must be considered in fish farming. Fish are susceptible to diseases caused by bacterial infections and oxidative stress that can be triggered by aquatic environmental conditions. Secondary metabolite compounds derived from plants can be used as a safe antioxidant and antibacterial alternative compared to synthetic compounds. Bacopa monnieri (L.) Wettst. is an aquatic plant that has been found widely in the tropics and subtropics region. Previous studies revealed that the extract of Bacopa monnieri (L.) Wetts. herbs have antioxidant and antibacterial activity. This study aimed to determine the total flavonoid content, total phenol content, antioxidant activity, and antibacterial activity of Bacopa monnieri (L.) Wettst. herbs growing in Indonesia. Bacopa monnieri (L.) Wettst. herbs was extracted with ethanol 70% using the Ultrasound Assisted Extraction (UAE). Determination of total flavonoid content was carried out using the AlCl3 colorimetric method with quercetin as standard. Determination of total phenol content was carried out using the Folin-ciocalteu method with gallic acid as standard. Antioxidant activity assay was carried out by DPPH and FRAP methods with ascorbic acid standard as positive control. The antibacterial activity was tested qualitatively by disc diffusion method against Aeromonas hydrophila bacteria with standard chloramphenicol antibiotic as positive control. Total flavonoid content obtained from the extract of Bacopa monnieri (L.) Wettst. herbs was 2.05 mgQE/g and total phenol content was 8.83 mgGAE/g. The antioxidant activity assay using the DPPH method of ascorbic acid and extract showed IC50 values ​​of 2.49 and 61.47 μg/mL, respectively. In antioxidant activity assay with FRAP method, the antioxidant activity values ​​of ascorbic acid and extract were 329.09 and 0.6 g FeSO4.7H2O equivalent/100 g. The antibacterial activity assay showed inhibition zones by standard chloramphenicol antibiotic and extract were 30.5 and 7.05 mm, respectively."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Ananda
"Bakteri patogen Aeromonas hydrophila merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan ikan sakit bahkan kematian pada ikan. Ikan yang tidak sehat juga dipengaruhi oleh stres oksidatif. Kandungan senyawa fenolik pada tanaman diketahui dapat berkontribusi pada aktivitas antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ekstrak etanol 70% herba Ludwigia adscendens (L.) H. Hara yang diekstraksi dengan menggunakan metode ekstraksi UAE terhadap aktivitas antioksidan dan antibakteri, serta penetapan kadar fenol total dan flavonoid total. Metode Folin-Ciocalteu dilakukan pada penetapan kadar fenol total dengan standar asam galat dan metode kolorimetri AlCl3 digunakan pada penetapan kadar flavonoid total dengan standar kuersetin. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH dan FRAP sedangkan pada uji aktivitas antibakteri digunakan dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil yang diperoleh dari penetapan kadar flavonoid total sebesar 39,33±0,18 mg EK/ gram dan fenol total 64,80±0,35 mg EAG/gram. Pada uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH didapat nilai IC50 sebesar 7,625 µg/mL sedangkan dengan metode FRAP sebesar 105,79±0,39 g Fe2SO4 ekivalen/100 g ekstrak. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram terhadap bakteri patogen Aeromonas hydrophila dan didapatkan hasil rata-rata diameter zona hambat sebesar 8,65 mm. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% herba tapak dara air yang berasal dari Nusa Tenggara Timur memiliki aktivitas antioksidan yang kuat serta aktivitas antibakteri yang sedang.

Pathogenic bacteria Aeromonas hydrophila is a pathogenic bacterium that can cause fish illness and even fish death. Unhealthy fish are also affected by oxidative stress. The content of phenolic compounds in plants is known to contribute to antioxidant and antibacterial activity. This study aimed to examine the 70% ethanolic extract of Ludwigia adscendens (L.) H. Hara was extracted using the UAE extraction method for antioxidant and antibacterial activity, as well as the determination of total phenol and total flavonoid levels. The Folin-Ciocalteu method was used to determine the total phenol content with gallic acid standard and the AlCl3 colorimetric method was used to determine the total flavonoid content with quercetin standard. The antioxidant activity test was carried out using the DPPH and FRAP methods while the antibacterial activity test was used using the disc diffusion method. The results obtained from the determination of total flavonoid levels were 39.33±0.18 mg EK/gram and total phenol was 64.80±0.35 mg EAG/gram. In the antioxidant activity test using the DPPH method, the IC50 value was 7.625 g/mL while the FRAP method was 105.79±0.39 g Fe2SO4 equivalent/100 g extract. The antibacterial activity test was carried out using the disc diffusion method against the pathogenic bacteria Aeromonas hydrophila and the average diameter of the inhibition zone was 8,65 mm. It can be concluded that the 70% ethanol extract of L. adscendens herbs from Nusa Tenggara Timur has strong antioxidant activity and moderate antibacterial activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ni’amatul Muallifah
"Infeksiloleh bakteri Aeromonas hydrophila diketahui merupakanlpenyebab kematian massal yang tinggi pada sebagian besar spesies ikan air tawar. Ketidaksehatan ikan juga dapat dipengaruhi oleh stres oksidatif yang utamanya diinduksi oleh paparan polusi air. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada tanaman seperti senyawa fenolat telah diketahui secara signifikan berkontribusi pada kapasitas antioksidan dan terdapat hubungan dengan aktivitas antibakteri. Pada penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa ekstrak Pothos tener Wall. memiliki aktivitas antioksidan yang sedang dan mengandung senyawa polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk menguji fraksi dari ekstrak etanol herba Pothos tener Wall. yang difraksinasi dengan metode fraksinasi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol terkait aktivitas antioksidan dan antibakteri, serta mengidentifikasi golongan senyawa metabolit sekunder pada fraksi teraktifnya dan melakukan penetapan kadar fenol dan flavonoid total. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan FRAP. Pengujian antibakteri dilakukan terhadap bakteri patogen ikan Aeromonas hydrophila menggunakan metode difusi cakram. Fraksi teraktif diidentifikasi kandungan metabolit sekundernya dengan KLT menggunakan pereaksi semprot. Penetapan kadar fenol total dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu dan penetapan kadar flavonoid total dengan metode kolorimetri dengan AlCl3. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa fraksi etil asetat merupakan fraksi teraktif namun tergolong lemah denganlnilai IC50 sebesar 175,0104 μg/mL dan nilai FeEAC didapat sebesar 40,4823 μmol/g. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan semua fraksi tidak memiliki penghambatan terhadap bakteri patogen ikan Aeromonas hydrophila. Hasil penapisan fitokimia secara KLT dengan penyemprotan, fraksi teraktif (etil asetat) mengandung senyawa golongan fenol, flavonoid dan terpenoid dengan kadar fenol total sebesar 64,7461 mgEAG/g dan kadar flavonoid total sebesar 34,7265 mgEK/g.

Infection by Aeromonas hydrophila known to be the cause of high mass mortality in most freshwater fish species. Fish unhealthy can also affected by oxidative stress which is mainly induced by air pollution exposure. Secondary metabolites in plants such as phenolic compounds has been known having significant effect in antioxidant capacity and has a relationship with antibacterial activity. Previous studies revealed that Pothos tener Wall. extract has moderate antioxidant activity and contains polyphenolic compounds. This study aimed to examine the fractions from the Pothos tener Wall. herbs ethanolic extract which fractionated by liquid-liquid fractionation method using n-hexane, ethyl acetate, and methanol related to antioxidant and antibacterial activity, identifying the secondary metabolite compounds in the most active fraction and determining the total phenol and flavonoid content. Antioxidant activity was tested using DPPH and FRAP methods. Antibacterial testing was carried out on the fish pathogenic bacteria Aeromonas hydrophila using disc diffusion method. The most active fraction was identified its phytochemical content by TLC using spraying reagent. Determination of total phenol content was carried out by the Folin-Ciocalteu method and determination of total flavonoid content by colorimetric method with AlCl3. The antioxidant activity test results showed that the ethyl acetate fraction was the most active fraction but have weak antioxidant activity with an IC50 value of 175.0104 g/mL and FeEAC value of 40.4823 mol/g. Antibacterial test showed that all fractions had no inhibition against the Aeromonas hydrophila bacterium. The results of phytochemical screening by TLC with spraying reagent, the most active fraction (ethyl acetate) contains phenolic compounds, flavonoids and terpenoids with a total phenol content of 64.7461 mgGAE/g and a total flavonoid content of 34.7265 mgQE/g."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
"Iradiasi sinar gamma digunakan untuk dekontaminasi bakteri atau pengawetan suatu produk. Pengawetan dengan cara ini tidak memberikan perubahan secara bermakna terhadap aroma dan rasa produk, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efeknya terhadap kandungan kimia sampel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek iradiasi gamma terhadap aktivitas antoksidan, kadar fenolik total, dan kadar flavonoida total dari sampel ekstrak etanol 70% Peperomia pellucida (L.) Kunth. Aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal DPPH menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 515 nm menunjukkan hasil penurunan bermakna nilai EC50 (P<0,05) pada sampel yang diiradiasi dosis 7,5 kGy dan 10 kGy.
Kadar fenolik total dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 415 nm dan menujukkan hasil perbedaan bermakna (P<0,05) dimana terjadi kenaikan kadar hingga dosis 5 kGy dan penurunan pada dosis 7,5 kGy dan 10 kGy. Kadar flavonoida total dilakukan dengan metode kolorimetri AlCl3 menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 740 nm menunjukkan hasil penurunan bermakna (P<0,05) pada sampel yang diiradiasi hingga dosis 10 kGy.

Gamma irradiation is used for bacterial decontamination or preservation of a product to solve the problem of quarantine in trade and may also improve shelf life. Preserving with gamma irradiation doesn?t give significant changes to the aroma and taste of the product, but need to do more research on the effects on the chemical content of the sample.
This study aimed to determine the effects of gamma irradiation on antioxidant activity, total phenol compound, and total flavonoid of 70% ethanol extract sample Peperomia pellucida (L.) Kunth. Antioxidant activity DPPH radical reduction method using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 515 nm showed the results of a significant lowering in EC50 values ​​(P <0.05) in the samples were irradiated dose 7,5 kGy and 10 kGy.
Total phenol carried by the Folin-Ciocalteu method using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 415 nm and the results showed a significant difference (P <0.05) in which an increase in levels of up to 5 kGy dose and a decrease in the dose of 7.5 kGy and 10 kGy , Levels of total flavonoids was conducted using AlCl3 colorimetry using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 740 nm showed the results of a significant decrease (P <0.05) in the samples were irradiated up to a dose of 10 kGy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S63654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamelia Kasuma Indah
"Bunga telang (Clitoria ternatea L.) telah digunakan secara turun-temurun dan diketahui mengandung senyawa fenolik. Fenolik diketahui berpotensi dalam menghambat sintesis melanin melalui penghambatan enzim tirosinase dan sebagai antioksidan. Dengan demikian, bunga telang dapat dikembangkan sebagai agen pencerah kulit dan antipenuaan. Berdasarkan penelitian sebelumnya pada ekstrak bunga telang asal Thailand, ekstrak etanol 95% konsentrasi 200 μg/mL memiliki persentase inhibisi enzim tirosinase 22,04±2,42% serta pada ekstrak air suling memiliki aktivitas antioksidan 0,38±0,01 mmol ekuivalen FeSO4/mg ekstrak. Namun, belum ada penelitian lebih lanjut terkait aktivitas antitirosinase dan antioksidan dengan metode FRAP pada ekstrak etanol 70% bunga telang dari Semarang, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antitirosinase dan antioksidan dengan metode FRAP pada ekstrak etanol 70% bunga telang asal Semarang, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen dan kadar air ekstrak etanol 70% bunga telang berturut-turut sebesar 46,702% dan 5,303±0,072%. Berdasarkan skrining awal, ekstrak bunga telang positif mengandung senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Lebih lanjut, kadar fenolik totalnya adalah 32,877±0,652 mgEAG/g ekstrak. Selain itu, aktivitas penghambatan enzim tirosinasenya memiliki IC50 73,675±0,753 μg/mL (aktivitas kuat), sedangkan pembanding asam kojat memiliki IC50 11,423±0,065 μg/mL (aktivitas sangat kuat). Sementara itu, hasil uji aktivitas antioksidan metode FRAP-nya adalah 11,752±0,091 g ekuivalen FeSO4/100g ekstrak, sedangkan pada pembanding asam askorbat adalah 303,553±2,217 g ekuivalen FeSO4/100g asam askorbat. Dengan demikian, ekstrak etanol 70% bunga telang dari Semarang memiliki aktivitas antitirosinase yang kuat, tetapi aktivitas antioksidan melalui mekanisme transfer elektron yang cenderung lemah.

Butterfly pea flowers (Clitoria ternatea L.) has been used for generations and is known to contain phenolic compounds. Phenolics are known to have potential in inhibiting melanin synthesis through inhibition of tyrosinase enzyme and as antioxidants. Thus, butterfly pea flowers can be developed as skin lightening and anti-aging agent. Based on previous research on butterfly pea flowers extract from Thailand, 95% ethanolic extract at 200 μg/mL could inhibited tyrosinase enzyme 22.04±2.42% and distilled water extract had antioxidant activity 0.38±0.01 mmol FeSO4 equivalent/mg extract. However, there was no further research related to antityrosinase and antioxidant activity with FRAP method on 70% ethanolic butterfly pea flowers extract from Semarang, Indonesia. This study aimed to analyze the antityrosinase and antioxidant FRAP method activities on 70% ethanolic butterfly pea flowers extract from Semarang, Indonesia. The results showed that the yield and moisture content were 46.702% and 5.303±0.072%, respectively. Based on preliminary screening, it was positive for phenolics, flavonoids, alkaloids, and terpenoids. Furthermore, the total phenolic content was 32.877±0.652 mgGAE/g extract. In addition, its antityrosinase activity had an IC50 73.675±0.753 μg/mL (strong activity), while kojic acid had an IC50 11.423±0.065 μg/mL (very strong activity). Meanwhile, the results of antioxidant activity test by FRAP method was 11.752±0.091 g FeSO4 equivalent/100g extract, while the ascorbic acid comparator was 303.553±2.217 g FeSO4 equivalent/100g ascorbic acid. Thus, 70% ethanolic butterfly pea flowers extract from Semarang had strong antityrosinase activity, but antioxidant activity through electron transfer mechanism was weak."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Mutiara Annisa
"Bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan salah satu tanaman dari genus Clitoria yang mengandung senyawa golongan flavonoid serta memiliki aktivitas antioksidan sehingga berpotensi dalam menghambat enzim elastase. Namun, penelitian tentang kemampuan ekstrak dalam menghambat enzim elastase masih belum tersedia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan metode ABTS dan aktivitas penghambatan enzim elastase dalam ekstrak etanol 70% bunga telang. Sebagai langkah awal, dilakukan pengamatan mikroskopis simplisia bunga telang yang menunjukkan adanya beberapa sel atau jaringan di dalamnya, yakni stomata anomositik pada epidermis, pembuluh annular, butiran serbuk sari, kristal kalsium oksalat prismatik, papila, dan trikoma. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70% menghasilkan rendemen sebesar 45,521% dengan rata-rata kadar air ekstrak sebesar 5,445 ± 0,08%. Penetapan kadar flavonoid total kemudian dilakukan dengan menggunakan metode kolorimetri AlCl3 menunjukkan hasil sebesar 4,75 ± 0,7 mgEK/g ekstrak. Aktivitas antioksidan melalui pengujian ABTS dalam ekstrak etanol 70% bunga telang dan pembanding asam askorbat memberikan nilai IC50 dengan kategori sangat kuat, masing-masing sebesar 26,40 ± 0,2 dan 3,20 ± 0,07 ppm. Pada pengujian anti-elastase, pembanding epigalokatekin galat (EGCG) mendapatkan nilai IC50 sebesar 39,4 ± 0,07 μg/mL, sedangkan ekstrak memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim elastase yang relatif rendah, yaitu sebesar 10,06 ± 0,2% pada konsentrasi 500 μg/mL dan 19,766 ± 0,4% pada konsentrasi 1000 μg/mL. Dengan demikian, meskipun ekstrak bunga telang berpotensi sebagai antioksidan kuat, kemampuannya dalam menghambat enzim elastase tergolong tidak aktif.

The butterfly pea (Clitoria ternatea L.) is a plant from the genus Clitoria known for its flavonoid content and antioxidant activity, making it potentially capable of inhibiting the enzyme elastase. However, research on its elastase inhibition ability is lacking in Indonesia. This study aims to determine the antioxidant activity using the ABTS method and the elastase inhibitory activity in a 70% ethanol extract of butterfly pea flowers. Microscopic observations of the flower revealed several cellular structures, including anomocytic stomata, annular vessels, pollen grains, calcium oxalate crystals, papillae, and trichomes. The extraction process used maceration with 70% ethanol, yielding a rendement of 45.521% and an average moisture content of 5.445 ± 0.08%. The total flavonoid content was determined using the AlCl3 colorimetric method, resulting in 4.75 ± 0.7 mgQE/g extract. The ABTS testing showed very strong antioxidant activity, with IC50 values of 26.40 ± 0.2 ppm for the extract and 3.20 ± 0.07 ppm for ascorbic acid. In the anti-elastase test, the comparator epigallocatechin gallate (EGCG) had an IC50 value of 39.4 ± 0.07 μg/mL. However, the extract demonstrated relatively low elastase inhibitory activity, with inhibition rates of 10.06 ± 0.2% at 500 μg/mL and 19.766 ± 0.4% at 1000 μg/mL. Thus, while the butterfly pea flower extract exhibits strong antioxidant potential, its ability to inhibit elastase is less effective compared to EGCG. This suggests that the extract might be more useful for applications focused on antioxidant properties rather than as an elastase inhibitor."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Tanuwijaya
"Tumbuhan telang (Clitoria ternatea L.) dikenal kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid yang bermanfaat bagi kesehatan dan anti-penuaan, termasuk aktivitas antioksidan, antitirosinase, antielastase, dan antikolagenase. Aktivitas antihialuronidase yang kuat telah dilaporkan pada ekstrak daun telang, tetapi belum dilaporkan pada ekstrak bunga telang. Meski telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan, belum ada penelitian terhadap bunga telang dari Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antihialuronidase dan antioksidan dari ekstrak etanol 70% bunga telang, dengan fokus aplikasinya dalam kosmetik anti-penuaan. Aktivitas antihialuronidase diukur untuk menilai potensi ekstrak mencegah degradasi asam hialuronat dalam menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Aktivitas antioksidan dievaluasi dengan metode DPPH untuk menilai kemampuan ekstrak menangkal radikal bebas penyebab kerusakan oksidatif pada sel kulit. Hasil menunjukkan rendemen ekstrak 46,95% dan kadar air 6,88 ± 0,14%. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, fenolik, glikosida, saponin, dan terpenoid. Uji aktivitas antihialuronidase menunjukkan penghambatan kuat dengan IC50 95,6015 ± 0,4377 μg/mL dibandingkan standar asam oleanolat 41,3646 ± 0,5183 μg/mL yang menunjukkan penghambatan sangat kuat. Uji aktivitas antioksidan dengan DPPH menunjukkan penghambatan sangat kuat dengan IC50 49,8647 ± 0,9502 μg/mL dibandingkan standar asam askorbat 3,3063 ± 0,414 μg/mL yang menujukkan aktivitas sangat kuat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% bunga telang (Clitoria ternatea L.) dari Kecamatan Ngaliyan memiliki potensi besar sebagai bahan aktif dalam produk kosmetik anti-penuaan melalui aktivitas penghambatan hialuronidase dan antioksidan yang kuat.

Butterfly pea flower (Clitoria ternatea L.) is known for its richness in phenolic and flavonoid compounds that are beneficial for health and anti-aging, including antioxidant, anti-tyrosinase, anti-elastase, and anti-collagenase activities. Strong anti-hyaluronidase activity has been reported in the leaf extract of butterfly pea, but it has not been reported in the flower extract. Although it has been proven to have antioxidant activity, no research has been conducted on the flower of butterfly pea from Ngaliyan District, Semarang. This study aimed to examine the anti-hyaluronidase and antioxidant activities of 70% ethanol extract of butterfly pea flowers, with a focus on its application in anti-aging cosmetics. The anti-hyaluronidase activity was measured to assess the extract's potential to prevent the degradation of hyaluronic acid, thereby maintaining skin moisture and elasticity. The antioxidant activity was evaluated using the DPPH method to assess the extract's ability to scavenge free radicals that cause oxidative damage to skin cells. The results showed an extract yield of 46.95% and a moisture content of 6.88 ± 0.14%. Phytochemical screening revealed that the extract contained alkaloids, tannins, flavonoids, phenolics, glycosides, saponins, and terpenoids. The anti-hyaluronidase activity test showed strong inhibition with an IC50 of 95.6015 ± 0.4377 μg/mL compared to the standard oleanolic acid with an IC50 of 41.3646 ± 0.5183 μg/mL, which indicated very strong inhibition. The antioxidant activity test using DPPH showed very strong inhibition with an IC50 of 49.8647 ± 0.9502 μg/mL compared to the standard ascorbic acid with an IC50 of 3.3063 ± 0.414 μg/mL, which indicated very strong activity. Based on the results, it can be concluded that the 70% ethanol extract of butterfly pea flower (Clitoria ternatea L.) flowers from Ngaliyan District has great potential as an active ingredient in anti-aging cosmetic products due to its strong anti-hyaluronidase and antioxidant activities."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarissa Shalsabilla
"Manusia memerlukan antioksidan untuk mencegah terjadinya stres oksidatif yang dapat menyebabkan gangguan fungsi kulit yaitu hiperpigmentasi kulit. Peristiwa tersebut berhubungan dengan aktivitas enzim tirosinase yang berkontribusi dalam pembentukan pigmen melanin kulit sehingga diperlukan penghambatan enzim tirosinase untuk menjaga kulit tetap cerah. Tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang berasal dari famili Oxalidaceae, merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional. Daun belimbing wuluh terbukti sebagai sumber antioksidan dan anti-tirosinase alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fragmen pengenal dan jaringan khas dari simplisia, persentase rendemen, persentase kadar air, aktivitas antioksidan, dan aktivitas anti-tirosinase. Pengujian mikroskopik dilakukan menggunakan mikroskop cahaya. Daun belimbing wuluh diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pengujian aktivitas antioksidan metode ABTS dengan standar asam askorbat dan penghambatan enzim tirosinase yang berasal dari jamur spesies Agaricus bisporus dengan standar asam kojat dan substrat L-DOPA yang dianalisa menggunakan microplate reader. Hasil pengamatan mikroskopik diperoleh rambut penutup, epidermis atas dengan dinding yang sedikit berkelok, epidermis bawah dengan dinding yang berkelok disertai stomata dan rambut penutup, stomata tipe parasitik, urat daun, dan pembuluh kayu dengan penebalan tangga. Rendemen hasil ekstraksi diperoleh dari metode maserasi sebesar 21,353% dengan kadar air 6,978%. Hasil nilai IC50 uji ABTS sebesar 22,052±0,157 μg/mL tergolong antioksidan sangat kuat. Hasil uji anti-tirosinase menunjukkan aktivitas anti-tirosinase kuat dengan nilai IC50 sebesar 76,598±0,749¼g/mL. Dapat disimpulkan, ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan anti-tirosinase yang kuat.

Humans need antioxidants to prevent oxidative stress which can cause skin function disorders which is hyperpigmentation. This case is related to enzyme tyrosinase activity which contributes in the production of melanin pigment, so tyrosinase enzyme inhibition is needed to maintain skin brightness. Wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi L.) which belongs to the Oxalidaceae family, is one of the plants used as traditional medicine. Wuluh starfruit leaves have been proven to be a source of antioxidants and anti-tyrosinase. This research aimed to determine the identification of fragments and specific tissues of simplicia, percentage yield, percentage water content, antioxidant activity, and anti-tyrosinase activity. Microscopic was carried out using a light microscope. Wuluh starfruit was extracted by maceration with 70% ethanol solvent. Antioxidant activity testing using ABTS method with ascorbic acid standard and inhibition of tyrosinase enzyme derived from fungus Agaricus bisporus species with kojic acid standard and L-DOPA substrate, were analyzed using a microplate reader. Microscopic observations showed the presence of cover hair, upper epidermis with slightly curved walls, lower epidermis with curved walls with stomata and cover hair, parasitic type stomata, leaf veins, and ladder-like wood vessels. The yield obtained from the maceration extraction method was 21,353% with a water content 6,978%. The IC50 value of ABTS test was 22,052±0,157 μg/mL, classified as a very strong antioxidant. The anti-tyrosinase test results showed strong anti-tyrosinase activity with an IC50 value of 76,598±0,749¼g/mL. It can be concluded that the 70% ethanol extract of wuluh starfruit leaves has very strong antioxidant and strong anti-tyrosinase."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersa Desita
"Carissa carandas L. (karanda) merupakan tanaman yang tumbuh di wilayah subtropis dan tropis. Ekstrak etanol buah karanda matang yang tumbuh di Thailand dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan dan penghambatan tirosinase, namun belum ada penelitian terkait aktivitas buah karanda yang tumbuh di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar flavonoid total, aktivitas antioksidan, dan aktivitas penghambatan tirosinase pada buah karanda mentah dan matang yang tumbuh di Indonesia. Buah karanda diekstraksi dengan etanol 70% menggunakan metode Ultrasound Assisted Extraction (UAE). Penetapan kadar flavonoid total dilakukan dengan metode kolorimetri AlCl3 dengan standar kuersetin. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil) dengan kuersetin sebagai kontrol positif.
Pada uji aktivitas penghambatan tirosinase, L-DOPA (3,4-Dihidroksi-L-fenilalanin) digunakan sebagai substrat dan asam kojat digunakan sebagai kontrol positif. Kadar flavonoid total yang diperoleh dari ekstrak buah karanda mentah dan ekstrak buah karanda matang sebesar 0,93 ± 0,01 dan 1,05 ± 0,01 mg EK/g ekstrak. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada kuersetin, ekstrak buah mentah, dan ekstrak buah matang diperoleh nilai half-maximal inhibitory concentration (IC50) secara berurutan yaitu 3,57 ± 0,02; 295,34 ± 3,24; dan 232,00 ± 1,33 μg/mL. Pada uji aktivitas penghambatan tirosinase, ekstrak buah mentah dan ekstrak buah matang memiliki nilai IC50 sebesar 18.045,98 ± 2.463,54 dan 14.277,13 ± 80,55 μg/mL, di mana nilai IC50 asam kojat sebagai kontrol positif sebesar 18,37 ± 0,24 μg/mL. Ekstrak etanol 70% buah karanda matang menunjukkan kadar flavonoid, aktivitas antioksidan, dan aktivitas penghambatan tirosinase yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak etanol 70% buah karanda mentah.

Carissa carandas L. (karanda) is a plant that grows in subtropical and tropical areas. Ethanol extract of ripe karanda fruits grown in Thailand was reported has antioxidant and tyrosinase inhibitory activities, but there is no research related to the activity of karanda fruit that grows in Indonesia. This study aimed to determine the total flavonoid content, antioxidant activity, and tyrosinase inhibitory activity of unripe and ripe karanda fruits grows in Indonesia. Karanda fruits was extracted with ethanol 70% using Ultrasound Assisted Extraction (UAE). Determination of total flavonoid content was carried out using the AlCl3 colorimetric method with quercetin as standard. Antioxidant activity assay was carried out using DPPH method (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl) with quercetin as positive control.
In tyrosinase inhibitory activity assay, L-DOPA (3,4- Dihydroxy-L-phenylalanine) was used as substrate and kojic acid was used as positive control. The total flavonoid content obtained from unripe and ripe karanda fruits extract were 0.93 ± 0,01 and 1.05 ± 0,01 mg QE/g extract, respectively. The antioxidant activity assay using the DPPH method of quercetin, unripe fruits extract, and ripe fruits extract showed half-maximal concentration (IC50) values of 3.57 ± 0.02, 295.34 ± 3.24, and 232.00 ± 1.33 μg/mL, respectively. In tyrosinase inhibitory activity assay, IC50 values of unripe and ripe fruits extracts were 18,045.98 ± 2,463.54 and 14,277.13 ± 80.55 μg/mL, while the IC50 value of kojic acid as positive control was 18.37 ± 0.24 μg/mL. The ethanol 70% extract of ripe karanda fruits showed higher flavonoid content and higher activity as antioxidant and tyrosinase inhibitor than the ethanol 70% extract of unripe karanda fruits.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>