Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Fitriana Rahmawati
"Prosthetik adalah suatu ilmu yang mempelajari, mendesain, dan membuat kaki/tangan tiruan (prosthesis) bagi individu dengan keterbatasan fisik. Sedangkan orthotik adalah ilmu yang mempelajari, mendesain,dan membuat alat bantu gerak untuk memperbaiki kecacatan tubuh. Pembuatan prosthesis/orthosis membutuhkan waktu yang sangat panjang.Proses tersebut dimulai dengan asesmen, pengukuran, casting, modifikasi, dan serangkaian proses lain yang membutuhkan repetitive actions. Proses pembuatannya juga bersinggungan berbagai macam hazard, termasuk di dalamnya hazard biologi, hazad fisik, hazard kimia, hazard ergonomi, dan lain-lain.Kondisi ini membuat prosthetist/orthotist yang bekerja pada industri pelayanan ini menghadapi berbagai macam masalah yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan kerja. Identifikasi risiko marupakan langkah awal dalam manajemen risiko untuk mengendalikan dampak yang terjadi dan menemukan penyebab umum dari risiko-risiko dalam proses pembuatan prosthesis/orthosis. Manajemen risiko diperlukan untuk mengontrol dan meminimalisir eksposur terhadap hazard sehingga meningkatkan safety di lingkungan kerja. Metode pareto digunakan untuk menganalisa risiko pekerjaan tertinggi yang harus dihadapi oleh prosthetist orthotist. Hasil dari pareto kemudian digunakan untuk membuat langkah-langkah manajemen risiko dengan menggunakan metode bow-tie.

Prosthetics is a science that study, design, and make prosthesis/artificial limbs for the individual with physical disabilities. Orthotics is a science that studies, designs, and makes supported body’s devices (orthosis) to correct human deformities. Making prosthesis/orthosis in prosthetics and orthotics industry needs a long process. The process started with assessment, casting, modification, and other steps that need repetitive action involving several hazardous materials. These hazards include biological hazards, physical hazards, chemical hazards, ergonomic hazards, etc. This condition made prosthetist/orthotist who works in the industry facing several health and occupational problems. Risk management needs to apply to control and minimize hazard exposure to the professional, thus will increase safety in the working place. Hazard identification and risk assessments are the very first step in risk management to control the impact of working conditions in the manufacturing of prosthesis and orthosis. It can find the general causes, risks, and determining control to increase occupational health and safety in the industry. Experts from prosthetics orthotics industry asked to give weight in the hazardous process. Pareto method used to determine the most risks in the process. Later on, bow-tie analysis used to manage risks in the industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Romanna Nadira Adjie
"Universitas Indonesia merupakan salah satu kampus yang sudah memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penerapan SMK3 di lingkungan kampus bertujuan untuk melindungi warganya dari kecelakan maupun potensi bahaya yang ada. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut berupaya mengambil peran dalam mensosialisasikan dan menerapkan SMK3 berdasarkan standar OHSAS 18001:2007, yaitu standar internasional dalam penerapan manajemen K3. Beberapa fasilitas perkuliahan seperti gedung K, gedung S, gedung Engineering Centre, kantin teknik, lapangan teknik dan area parkir merupakan beberapa fasilitas yang berada di lingkungan FTUI. Umumnya, fasilitas ini digunakan secara rutin oleh mahasiswa dan tidak luput dari potensi bahaya dan risiko yang dapat timbul jika terjadi suatu kecelakaan. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan, maka akan dilakukan Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) pada fasilitas perkuliahan di FTUI. HIRARC merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007 sesuai klausul 4.3.1. HIRARC tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi sehingga dapat segera dilakukan pengendalian yang tepat berdasarkan nilai yang telah didapatkan dari hasil perhitungan risiko dari setiap aktivitas yang dapat menimbulkan bahaya.

University of Indonesia is a campus that has implemented Occupational Health and Safety (OHS) Management System with its aim to protect the citizen from accident and potential hazard around the campus environment. Faculty of Engineering University of Indonesia also wanted to participate in socializing and implementing the OHS Management System based on OHSAS 18001:2007, an international standard to implement the OHS Management System. Some of the facilities in Faculty of Engineering are gedung K, gedung S, gedung EC, canteen, sports field and parking lot. Generally, this facilities is used regularly by the students and got some certain potential hazard and risk if accidents happen. In addition, to prevent potential hazard in Faculty of Enginnering. Hazard Identification, Risk Assessment and Control should be done. HIRARC is one of the requirements to adjust OHS Management System, in accordance to the clause 4.3.1 of OHSAS 18001:2007. HIRARC will help the campus to identify the potential hazard that can happen so the hazard control can be done immediately according to the risk rating values from each activities that can caused hazard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Maharaja
"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat ini merupakan hak asasi mendasar manusia, sehingga terdapat kecendrungan dan keharusan akan pemenuhan standar ini pada semua aspek kegiatan guna mencegah terjadinya penurunan derajat kesehatan maupun keselamatan. Dalam penerapannya, K3 membutuhkan sebuah sistem agar program nya berjalan dengan efektif. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sebuah sistem yang mengutamakan keselamatan dalam bekerja, tidak melihat besar kecilnya pekerjaan dan tempat kerja tersebut.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut berupaya mengambil peran dalam mensosialisasikan dan menerapkan SMK3 berdasarkan standar OHSAS 18001:2007, yaitu standar internasional dalam penerapan manajemen K3. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan di lingkungan FTUI, maka akan dilakukan Hazard Identification, Risk Assessment and Control (HIRARC) pada laboratorium di FTUI. HIRARC merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007.

Occupational Health and Safety (OHS) is one of the basics of human rights, thus it?s an obligation to fullfill these standards in every aspects of human activities to prevent the reduction of health and safety quality. In the implementation, OHS needs a system so the program will run effectively. Occupational health and safety management system is a system that prioritize safety in working without considering how small the work and also the working area.
Faculty of Engineering University of Indonesia also have a role in socializing and implementing OHS System according to OHSAS 18001:2007 standards, an international standard about the implementation of OHS Management System. Hence, to prevent the accident to happen in the Faculty of Engineering area, Hazard Identification, Risk Assesment and Control (HIRARC) will be done in the laboratories in the Faculty of Engineering University of Indonesia. HIRARC is one of the requirement to implement OHS Management System based on OHSAS 18001:2007.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Banowati Arimbi
"ABSTRACT
Suatu kegiatan industri tidak pernah terlepas dari potensi bahaya dan risiko yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Sebuah kecelakaan kecil bisa saja berdampak besar bagi suatu perusahaan. Industri manufaktur kayu merupakan industri dengan angka kecelakaan tertinggi pada sektor manufaktur. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan bernama PT Masterindo Inti Graha yang bergerak di bidang furnitur dan komponen bangunan berbahan dasar kayu berkualitas. Dalam praktiknya, PT Masterindo Inti Graha belum pernah melakukan risk assessment di dalam perusahaannya sehingga perusahaan ini berisiko tinggi untuk terekspos berbagai macam potensi bahaya. Risk assessment adalah suatu langkah yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi perusahaan maupun orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dengan melakukan risk assessment, maka potensi bahaya yang dapat terjadi pada perusahaan dapat direduksi atau bahkan dapat dihilangkan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan identifikasi bahaya sebagai tahap awal. Selanjutnya dilakukan analisis risiko dengan menggunakan risk matrix untuk menentukan risk ranking dari bahaya dan risiko yang teridentifikasi. Setelah risk ranking dari setiap risiko diketahui, dilakukan penentuan prioritas terkait risiko yang akan ditangani di mana mesin-mesin produksi sebagian besar menjadi sumber risiko dengan severity rate tertinggi di perusahaan ini. Selanjutnya dilakukan Job Safety Analysis terhadap mesin produksi utama perusahaan agar nantinya dapat menghasilkan luaran yang sesuai. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi bagi perusahaan untuk mereduksi potensi bahaya yang dapat terjadi.

ABSTRACT
An industrial activity is never separated from potential hazards and risks that can lead to workplace accidents. A small accident could bring a major impact on a company. Woodworking industry is the type of industry with the highest accident rate in manufacturing sector. This research is focused on a company named PT Masterindo Inti Graha which take roles in selling furniture and building components made of high quality wood. In its practical history, PT Masterindo Inti Graha has never conducted risk assessment within the company, which makes the company is probably at high risk and can be easily exposed to various potential hazards. Risk assessment is a necessary step to create a safe working environment for the company as well for the people involved in it. By conducting risk assessment, the potential hazards which possibly occur within the company can be reduced or even eliminated. This research is conducted by identifying the hazard as the initial stage. And then risk analysis is performed using risk matrix to determine the risk ranking of the identified hazards and risks. Once the risk ranking of each risk is determined, the risk is prioritized based on its urgency to be managed. According to risk ranking, production machines are mainly the source of risk within the company with the highest severity rate. Hence, Job Safety Analysis for company rsquo s production machines is organized so it can provide the most relevant output in the end. This research conduces recommendations for the company to reduce the potential hazards which possibly arise within the company."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waditra Rakasiwi Sunarya
"Penelitian ini membahas identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada proses uji aspal di Laboratorium Struktur dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Departemen Teknik Sipil. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi bahaya di laboratorium. Metode yang digunakan yaitu Job Hazard Analysis, dan untuk penilaian risiko dilakukan dengan mengunakan metode analisa semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, likelihood, dan exposure). Hasil penilaian risiko diketahui nilai basic risk dan existing risk. Hasil penelitian dapat menjadi dasar pertimbangan program pengendalian risiko di laboratorium.

This research discusses about hazard identification and risk assessment on asphalt examination process at Structure and Material Laboratory Faculty of Engineering University of Indonesia, Civil Engineering Department. This Research is intending to discover potential of hazard in Laboratory. Job hazard analysis is used method for this research and semi-quantitative analysis with risk estimation criteria (consequence, likelihood, and exposure) method to Appraising the Risk. The result of the examination of risk to discovered basic risk and existing risk value. this research outcome can be basic consideration for risk control program in laboratory."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Fadhli Aria Ponta
"ABSTRAK
Pekerjaan rigger berisiko LBP, tujuan penelitian ini untuk mengetahui
faktor risiko ergonomi pekerjaan dan tingkat risiko LBP serta pengendaliannya.
Desain penelitian adalah cros sectional terhadap pekerja rigger, dengan
menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Hasil penelitian ini
menunjukkan tingkat risiko tertinggi adalah pada saat melepaskan hook crane
skor (11), sedangkan yang terendah adalah saat melepaskan lilitan wire sling skor
(6). Disarankan menambah alat bantu berupa grating basket bertingkat, basket
panjang, penyanggah casing, penyanggah hook crane dan meningkatkan
perawatan pada alat bantu ini.

ABSTRACT
LBP can caused by Rigger jobs, the purpose of this study to determine
ergonomic risk factor, level of risk and risk control of LBP. The study design was
cross-sectional using REBA (Rapid entire body assessment) method. The result of
this study shows that the highest risk rate was 'release the hook crane" with 11
score.The lowest score was "release the wire sling" with 6 score.This study
suggest to added graded grating basket, long basket, casing buffer, hook crane
buffer, and do appropriate maintenance to this tools."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Yasmine Armando
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai identifikasi bahaya, penilaian risiko dan rekomendasi pengendalian risiko generik di Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Tahun 2018 yang dilakukan karena kecelakaan yang terjadi di laboratorium farmasi dan ditemukan beberapa mahasiswa yang tidak menggunakan APD, banyak alat yang pecah, dan mahasiswa yang terkena bahan kimia ke kulit mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan semi kuantitatif yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan tabel risiko W.T Fine. Nilai risiko didapatkan dari perkalian consequences, probability, dan exposure. Hasil menunjukkan bahwa penilaian risiko awal memiliki bahaya dengan risiko Very High, Priority 1, Substantial, Priority 3 dan Acceptable adalah 60, 115, 173, 105, dan 38 kegiatan. Setelah mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada dan rekomendasi pengendalian, semua risiko dapat diturunkan. Hasil juga menunjukkan bahwa renovasi laboratorium biokimia dan organik perlu dilakukan secepatnya karena risiko atap roboh tidak dapat diprediksi untuk terjadi.

ABSTRACT<>br>
This thesis discusses about generic identification of hazard, risk assessment and risk control recommendations in the Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Indonesia in 2018 which was done because of accident happened in pharmacy laboratory and found some students still do not use PPE, many laboratory tools broken, and students exposed to chemicals to their skin. This research uses qualitative and semi quantitative methods that refer to the standard of AS NZS 4360 2004 and W.T Fine risk table. Risk value is obtained from the multiplication of consequences, probability, and exposure. The results show that basic risk assessments have hazards with Very High, Priority 1, Substantial, Priority 3 and Acceptable risk being 60, 115, 173, 105, and 38 activities. After considering the existing controls and control recommendations, all risks can be lowered. The results also show that the renovation of biochemical and organic laboratories needs to be done as soon as possible because the risk of collapsing roofs is unpredictable to occur. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Adila Ferdiansyah
"

Brain-Machine Interface (BMI), atau saat ini juga terdapat Hybrid Brain-Machine Interface (hBMI),teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan pada berbagai bidang. BMI adalah sistem yang secara langsung mengubah pikiran seseorang dari otak menjadi sebuah informasi yang dapat diproses untuk mengartikannya menjadi informasi yang dapat dipahami manusia. BMI ini juga memiliki pengembangan lanjut dimana sinyal otak digabungkan oleh sinyal biologis lain seperti electromyography (EMG), electrooculography (EOG), atau juga electrocardiography (ECG). Pengembangan teknologi ini memiliki aplikasi sebagai alat bantu rehabilitasi untuk seseorang yang menderita ketidakmampuan dalam menggerakkan anggota tubuhnya, seperti tangan. Melalui penelitian ini diharapkan untuk dapat merancang sistem pengendalian orthosis sebagai alat bantu rehabilitasi dengan menggunakan metode klasifikasi dengan sinyal otak dan sinyal otot, sehingga subjek yang menggunakan alat ini dapat melakukan rehabilitasi dalam pergerakan lengan atas khususnya pada sendi siku. Hasil klasifikasi gerakan dengan menggunakan sinyal otak dan sinyal otot ini, dengan menggunakan fitur delta alpha rasio dan root mean square, didapatkan akurasi training untuk tiga gerakan yakni relaks, fleksi, dan ekstensi yaitu sebesar 90.3% dan untuk akurasi testing sebesar 85.2%.


Brain-Machine Interface (BMI) or also its advancement, hybrid brain machine interface (hBMI), is a technology that is vastly developed. This technology has been used in many fields. BMI is a system that directly changes human’s mind into information that can be extracted to informations that can be meaningful to people. BMI also has advancement in which the brain signal is combined with other biopotential signal such as electromyography (EMG), electrooculography (EOG), or electrocardiography (ECG). The development of this technology has applications as a rehabilitation aid for someone suffering from an inability to move his limbs, such as the hands. Through this research it is hoped to be able to design an orthosis control system as a rehabilitation device by using a classification method with brain signals and muscle signals, so that subjects who use this tool can carry out rehabilitation in upper arm movements especially in the elbow joint. The results of the movement classification using brain signals and muscle signals, using the delta alpha ratio and root mean square features, obtained training accuracy for three movements namely relax, flexion, and extension of 90.3% and for testing accuracy of 85.2%.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saltiani Damayanti
"Langkah awal dalam upaya meningkatkan kondisi keselamatan dan kesehatan adalah melakukan penilaian risiko di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses pembuatan tahu di Pabrik Tahu X. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan melakukan identifikasi bahaya dan risiko pada proses pembuatan tahu menggunakan teknik Job Hazard Analysis (JHA) dilanjutkan dengan menganalisis tingkat risiko dengan metode W.T. Fine, kemudian dievaluasi dan ditentukan upaya perbaikan dan pengendalian risiko dari bahaya di tempat kerja. Hasil penelitian teridentifikasi 16 bahaya dari seluruh proses pembuatan tahu, terdiri dari 3 bahaya ergonomik, 7 bahaya fisik, 2 bahaya biologi, 3 bahaya kimia, dan 1 bahaya perilaku. Hasil analisis menunjukkan tiga tingkat risiko tertinggi yaitu bekerja dengan postur janggal, asap hasil pembakaran, dan percikan api dan minyak panas sehingga direkomendasikan meja kerja ditinggikan, pemasangan rocket stove dan perawatan sistem ventilasi, serta menetapkan standar operasi prosedur untuk memakai alat pelindung diri yang tepat.

The first step in improving occupational safety and health is to conduct a risk assessment at work, which is a key element in risk management. This study aimed to determine the level of occupational safety and health risks in the process of making tofu in Factory Tofu X. This study used descriptive observational design to identify the hazards and risks in the process of making tofu using Job Hazard Analysis (JHA) techniques followed by analyzing the level of risk with W.T. Fine method, then evaluated and determined the efforts to control the workplace risks caused by the indentified hazard, so that the workplace becomes healthy and safe. The results identified 16 hazards from the entire tofu manufacturing process, consisting of 3 ergonomic hazards, 7 physical hazards, 2 biological hazards, 3 chemical hazards, and 1 behavioral hazard. The analysis showed that three of highest risks were ergonomic hazard, chemical hazard of smoke from combustion, and physical hazard of sparks and hot oils, so the recommendations provided are an elevated work table, mounting rocket stove and ventilation system maintenance, and setting standard operating procedures to wear appropriate personal protective equipment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Farah Fatmawati
"Penelitian ini mengenai penilaian risiko pada kegiatan pembuatan mainan fiberglass. Penilaian risiko terdiri dari identifikasi dan analisis risiko untuk mengetahui gambaran tingkat risiko yang dialami oleh pekerja. Metode yang digunakan adalah semikuantitatif W.T Fine dan langkah-langkah yang dilakukan mengacu pada AS/NZS ISO 31000:2009 tentang manajemen risiko. Hasil penelitian menunjukkan dari 21 pekerjaan yang diidentifikasi terdapat 71 risiko dengan tingkat yang berbeda. Sebesar 23,32% risiko adalah risiko dengan kategori very high, 16% risiko dengan kategori priority 1, 16% risiko dengan kategori substancial, 25,35% risiko dengan kategori priority 3, dan hanya 1% risiko yang tergolong acceptable. Hal tersebut menunjukkan bahwa risiko yang dialami pekerja pembuat mainan adalah banyak dengan tingkat risiko yang belum dapat diterima.

This study is about risk assessment on the process of making fiberglass toys. Risk assessment consists of identification and risk analysis to determine the level of risk. This research use semiquantitative WT Fine's method and based on the AS/NZS ISO 31000:2009 about risk management. The results showed from the 21 jobs contained 71 different levels of risk, there are 23.32% of risk is very high level, 16% risk with priority 1 level, 16% risk with substancial level, 25.35% risk with priority 3 level, and only 1% were classified as acceptable risk. Based on the results there are a lot of risk on the process of making fiberglass toys which the level of risk are not accepted."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>