Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farhan Sapta Pramana
"Penelitian ini telah menginvestigasi pengaruh dari intervensi visual terhadap emosi dan kelelahan mengemudi pada simulator mengemudi dengan menggunakan indicator sinyal otak atau electroencephalography (EEG). Metode Frontal Alpha Asymmetry (FAA) digunakan untuk mengetahui pengaruh terhadap emosi sedangkan metode Rasio Kelelahan (θ+α)/β digunakan untuk mengetahui pengaruh terhadap tingkat kelelahan. Dua puluh pria dipilih untuk melakukan simulasi berkendara selama 40 menit. Selama proses mengemudi, otak bagian frontal direkam dengan menggunakan alat Emotiv EEG. Penelitian ini bersifat within-subject dimana masing-masing responden akan melakukan dua kali penelitian dengan dua kondisi berbeda, yaitu kondisi tanpa intervensi dan kondisi dengan menggunakan intervensi visual. Pada metode FAA, saat kondisi tanpa intervensi tingkat emosi yang dihasilkan sangat fluktuatif. Sedangkan, pada intervensi visual emosi yang dihasilkan lebih konsisten dan selalu berada pada emosi positif. Hasil uji tes ANOVA juga memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar intervensi. Untuk metode Rasio Kelelahan (θ+α)/β, tingkat kelelahan menurun di 30 menit pertama pada kondisi intervensi visual. Sedangkan, tingkat kelelahan terus menerus naik pada kondisi tanpa intervensi. Perbedaan signifikan juga terlihat pada 30 menit pertama sedangkan pada 10 menit terakhir tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar intervensi.

This study investigated the effects of visual intervention on emotion and fatigue in car driving simulation using brainwave indicator or changes in electroencephalography (EEG). Frontal Alpha Asymmetry (FAA) method were used to determine the effects on emotion while ((θ+α))⁄β Ratio method were used to determine the effects on fatigue level. Twenty males were recruited to perform a 40 minutes car driving simulation while frontal channel of EEG was recorded. This was a within subject experiment where each participant was given both no intervention and visual intervention treatment. For the FAA method, the no intervention had a tendency to fluctuate. Therefore, inducing both positive and negative emotions. Meanwhile, the visual intervention remains on the positive side throughout the driving session indicating that the visual intervention induced a positive emotion. The results for the repeated measure test also indicate that there is a significant difference between interventions. For the ((θ+α))⁄β Ratio, significant differences were found on the first 30 minutes while for the last 10 minutes there were no significant differences. These findings can be utilized as baseline for a more comprehensive research regarding traffic safety."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Yulita Amirah
"

Tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi. Salah satu faktor terbesar pada kecelakaan adalah kelelahan. Kelelahan dapat menurunkan tingkat kewaspadaan dan respond saat mengemudi. Sehingga diperlukan suatu tindakan untuk mengatasi rasa lelah yang dirasakan, salah satunya adalah mendengarkan musik. Untuk mengetahui pengaruh musik terhadap rasa lelah pengemudi, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui signifikansi nilai kelelahan mengemudi dengan mendengarkan musik (genre Pop) menggunakan metode ANOVA. Penelitian ini dilakukan pada 30 responden dengan rentang usia 20 - 44 tahun, menggunakan Electroenchepalogram (EEG) dan Visual Analogue Scale (VAS). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui persentase penurunan kelelahan yang dipengaruhi oleh musik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa musik berpengaruh signifikan terhadap rasa lelah pengemudi dengan persentase penurunan kelelahan setelah mendengarkan musik mencapai 12% pada kelompok umur 26-44 tahun dan 22% pada kelompok umur 20-25. Penurunan kelelahan secara signifikan terjadi pada level 1 (menit ke 0-5) saat responden pertama kali mendengarkan musik.

 


The current level of traffic accidents in Indonesia is still relatively high. One of the biggest factors in traffic accidents is fatigue. Fatigue can reduce the level of alertness and response while driving. So that it needs a countermeasure to reduce the perceived fatigue, one of it is listening to music. To determine the effect of music on driver fatigue, this study was conducted with the aim of knowing the significance of the value of driving fatigue by listening to music (Pop genre) using the ANOVA method. This study was conducted on 30 respondents with an age range of 20-44 years, using an Electroenchepalogram (EEG) and Visual Analogue Scale (VAS). In addition, this study also aims to determine the percentage decrease in fatigue that is influenced by music. The results of this study indicate that music has a significant effect on driver fatigue with a percentage decrease in fatigue after listening to music reaching 12% in the 26-44 year age group and 22% in the 20-25 age group. The fatigue dropped significantly occurs at level 1 (minute 0-5) when the respondent listen to music.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, Andreas Aristides
"Kecelakaan lalu lintas telah menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di dunia menurut WHO, sedangkan kelelahan pengemudi merupakan faktor kedua terbanyak penyebab kecelakaan lalu lintas setelah pelanggaran lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan signifikansi dari tingkat kelelahan pengemudi dengan pendekatan fisiologis, kognitif, dan subjektif serta memperoleh perbandingan tingkat kelelahan antara pengemudi mobil pria dengan pengemudi mobil wanita, sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.
Penelitian ini melibat dua belas orang responden, yang terdiri atas enam responden pria dan enam responden wanita berusia 17-25 tahun yang diukur tingkat kelelahannya menggunakan pendekatan fisiologis (tekanan darah dan detak jantung), kognitif (psychomotor vigilance test), dan subjektif (Karolinska Sleepiness Scale).
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pendekatan fisiologis yaitu detak jantung merupakan variabel yang paling sensitif, namun semua variabel baik pada responden pria maupun wanita tidak terjadi hasil yang signifikan, dan tidak terlihat banyak perbedaan pada kelelahan pengemudi mobil pria maupun wanita.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendekatan yang dilakukan belum dapat dijadikan panduan untuk mengukur kelelahan pada pengemudi mobil pria maupun wanita.

Traffic accidents are the third largest cause of death according to WHO, while driver fatigue is the second largest factor that cause traffic accidents after traffic violations. The purpose of this study is to find out the significance of driver fatigue using physiological, cognitive, and subjective approach and to get the comparison of fatigue between male and female driver.
The study involved twelve respondents, which included six male respondents and six female respondents aged 17-25 years old measured by physiological (blood pressure and heart rate), cognitive (psychomotor vigilance test), and subjective (Karolinska Sleepiness Scale).
The result of this study is that heart rate is the most sensitive variable, but all of the variables in male and female respondents don’t have a significant result, and there is no big difference of fatigue in male and female car driver.
The conclusion of the study is that the approaches that is done could not be a guidance to measure fatigue for male and female car driver.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sang Ketut Suratna
"Latar Belakang. Sebuah pabrik tekstil “X” yang sebagian besar pekerjanya perempuan, mempunyai jam operasional yang mengharuskan pekerja menjalani sistem kerja gilir. Sistem kerja gilir mempengaruhi pola makan dan status gizi pekerja, kekurangan zat gizi memiliki potensi tinggi menyebabkan kelelahan sehingga diperlukan rekomendasi makanan tambaha serta edukasi gizi bagi kelompok pekerja ini. Pendekatan Linear Programming (LP) menghasilkan Food Based Recommendation (FBR) yang mempertimbangkan penggunaan bahan pangan lokal yang disesuaikan dengan pola makan pekerja dengan kerja gilir serta permasalahan gizi kelompok pekerja dengan mengoptimalkan kandungan nutrisi sehingga FBR yang dirumuskan dapat menjadi kebijakan bagi pemilik industri tekstil yang memperkerjakan perempuan pekerja dengan sistem kerja gilir.
Objektif. Didapatkan rekomendasi makanan tambahan bagi perempuan pekerja dengan kerja gilir malam dalam menurunkan kejadian kelelahan.
Metode. Penelitian dilakukan dalam dua fase, yaitu pra dan paska intervensi menggunakan desain quasi-eksperimental dengan uji pra dan paska dengan kelompok kontrol. Subjek penelitian dianalisis secara per protokol sehingga subjek berjumlah 100 perempuan pekerja. Data diet pekerja diperoleh dari penimbangan makanan yang diberikan saat kerja gilir malam, data dikombinasikan dengan 24 hours food recall serta 5 dFFQ (5-days food-frequency questionnaire). Kelelahan diukur dengan menggunakan kuesioner CIS (Checklist Individual Strength) 20R dan Reaction Time. Analisis LP menggunakan sistem Optifood yang merumuskan suatu rekomendasi makanan tambahan (FBR).
Hasil. Berdasarkan hasil pemeriksaan kelelahan pada dua kelompok menunjukkan bahwa nilai rerata waktu reaksi pada kelompok intervensi pra intervensi sebesar 239,29±49,96 setelah dilakukan intervensi terjadi penurunan rerata waktu reaksi sebesar 12,97 millidetik. Penurunan rerata waktu reaksi kelompok intervensi mempunyai nilai p<0,05 (p=0,006) sehingga secara statistik nilai p bermakna pada rerata penurunan waktu reaksi kelompok intervensi paska intervensi. Pada kelompok kontrol pra intervensi rerata waktu reaksi sebesar 236,99±40,56 setelah dilakukan intervensi mengalami penurunan sebesar 3,56 millidetik. Sedangkan rerata waktu reaksi pra intervensi gabungan kedua kelompok sebesar 238,12±45,24 paska intervensi sebesar 229,94±27,34, beda rerata gabungan kedua kelompok sebesar 8,18 millidetik. Artinya ada penurunan kelelahan sebesar 8,18 millidetik paska intervensi. Secara satitistik penurunan rerata waktu reaksi gabungan kedua kelompok bermakna (p=0,007).
Kesimpulan. Intervensi FBR cukup efektif dalam penurunan kelelahan bagi kedua kelompok penelitian, pada paska intervensi terdapat perbaikan kelelahan yang cukup baik.

Introduction. Textile factory “X”, where most workers are women, has an operational system that requires its workers to work on shifts. The shift system affects the dietary patterns and nutritional status of workers. Malnutrition has a high potential in causing fatigue. Thus, additional food recommendations and nutritional education for this population are needed. A Linear Programming (LP) approach produced the Food Based Recommendation (FBR), which considers the use of local food ingredients adjusted to the dietary pattern of shift workers and the nutritional problem of those workers by optimizing nutritional content. Therefore, the formulated FBR can be used as a policy for textile industry owners who employ female workers with a shift system.
Objective. Obtaining additional food recommendations for female workers who work a night shift to reduce the incidence of fatigue.
Methods. This study was conducted in two phases, i.e., pre-and post-intervention, using a quasi-experimental design with pre-and post-test with the control group. The subjects were analyzed per the protocol and a total of 100 female workers was obtained. The data on the workers’ diet was obtained from weighing food given during the night shift. The data were combined with a 24-hour food recall and 5 RFQ (5-days food-frequency questionnaire). Fatigue was examined using a CIS (Checklist Individual Strength) 20R questionnaire and a Reaction Time Analysis LP using the Optifood system, which formulated a Food-Based Recommendation (FBR). Data were analyzed using univariate and bivariate analysis.
Results. Based on the results of the fatigue examination of the two groups, the mean value of pre-intervention reaction time in the intervention group was 239.29 ± 49.96. After the intervention, an average reduction of 12.97 milliseconds occurred in reaction time.The mean reduction of reaction time in the intervention group produced a p-value of < 0.05 (p = 0.006). Therefore, statistically, the p-value was significant to the mean reduction in reaction time in the intervention group after the intervention. In the pre-intervention period of the control group, the mean value of reaction time was 236.99 ± 40.56 and decreased by 3.56 milliseconds after the intervention. Meanwhile, the average pre-intervention reaction time between the combinations of the two groups was 8.18 milliseconds. This means that there is a decrease in fatigue by 8.18 milliseconds after the intervention. Statistically, the reduction of mean reaction time between the two groups was significant (p = 0.007).
Conclusion. Adequate energy intake will improve the health status of workers, especially to avoid physiological disturbances and fatigue. The additional food menu chosen as the FBR recommendation is the one with the highest nutritional content. The recommended FBR was quite effective in reducing reaction time for both study groups. In the pre-intervention group with the mean value (239.29±49.96) and the post-intervention mean value (226.32±31.19), there was a decrease in reaction time of 12.9 milliseconds. Recommendations for providing additional food menus and nutrition education can be used as recommendations for workers and company owners.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Rahmadi
"ABSTRAK
Emosi merupakan suatu keadaan psikologis yang dipicu oleh aktivitas sensorik manusia baik secara sadar maupun tidak sadar. Emosi berperan penting dalam kehidupan manusia seperti dalam pengambilan keputusan, dalam mengekspresikan diri, dan lain sebagainya. Emosi dapat dihasilkan menggunakan rangsangan/stimulus tertentu seperti emosi takut dihasilkan menggunakan hal-hal yang menyeramkan seperti gambar pembunuhan, emosi bahagia dapat dipicu menggunakan stimulus gambar-gambar yang menyenangkan seperti gambar pemandangan, emosi sedih dapat dipicu menggunakan musik-musik sendu, menangis, dan hal-hal menyedihkan lainnya, dan emosi jijik dapat dipicu mengunakan stimulus yang menjijikkan seperti kotoran manusia. Beberapa stimulus yang biasa digunakan dalam penelitian adalah gambar, text, audio, atau video. Pada proses penghasilan emosi, terdapat aktivitas elektrik dalam otak manusia yang dapat direkam menggunakan perangkat bernama Elektroensefalografi EEG , rekaman gelombang otak ini juga dapat dilakukan menggunakan perangkat yang bernama neuroheadset. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem akuisisi data sinyal otak menggunakan neuroheadset dan menghasilkan database yang digunakan untuk analisis emosi. Dalam penelitian ini digunakan stimulus berupa video yang terdiri dari kumpulan gambar. Setiap gambar dalam video telah melalui proses validasi sesuai dengan kelas emosi yang diinginkan. Kelas emosi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bahagia, jijik, sedih, dan takut. Setiap kelas emosi memiliki empat stimulus video. Proses validasi dilakukan oleh lima orang partisipan dan proses pengambilan data sinyal otak dilakukan terhadap empat orang partisipan. Pengambilan data dilakukan menggunakan perangkat neuroheadset dengan vendor Emotiv tipe Epoc. Hasil rekaman sinyal diproses menggunakan Matlab dan menghasilkan database berukuran 16x14x7680, dimana angka 16 merepresentasikan jumlah stimulus video, 14 merepresentasikan sensor Emotiv Epoc yang digunakan, dan 7680 merupakan data sinyal yang diambil selama 60 detik dengan frekuensi sampling 128 Hertz. Tingkat keberhasilan tertinggi untuk emosi bahagia, jijik, sedih, dan takut secara berurut adalah 75 , 62.5 , 62.5 , dan 75 . Tingkat keberhasilan tertinggi ini dicapai untuk variasi channel frekuensi alpha, sensor yang digunakan yaitu F7, F3, F4, dan F8. Teknik klasifikasi yang digunakan adalah feed-forward backpropagation neural network.

ABSTRACT
Emotion is a psychological state that triggered by human sensory activity both consciously and unconsciously. Emotions play an important role in human life such as decision making, self expression, and others. Emotions can be generated using certain stimuli such as feared emotions generated using scary things like murder images, happy emotions can be triggered by stimuli of fun images such as sight images, sad emotions can be triggered using melodic music, crying, and other sad things, and disgusted emotions can be triggered using disgusting stimuli like human feces. Some of the stimuli commonly used in research are using images, text, audio, or video. In the process of earning emotions, there is electrical activity in the human brain that can be recorded and processed to obtain brain signals using a device called Electroencephalography EEG , these brainwave records can also be recorded using a device called neuroheadset. This study discusses the development of data acquisition system of brain signals using neuroheadset and generate database used for emotion analysis. In this study used a video stimulus consisting of a collection of images. Each image in the video has gone through the validation process according to the desired emotion class. Four kind of emotion used in research that are happy, disgusted, sad, and scared. Each emotional class has four video stimuli. Five participants carried out the validation process and the process of retrieving the brain signals data performed on four participants. Data retrieval performed using a neuroheadset device with Emotiv vendor with Epoc type. The recording of the signal is processed using Matlab and generates a 16x14x7680 database, where the number 16 represents the number of video stimuli, 14 represents the Epoc Emotion sensor used, and 7680 is the signal data taken for 60 seconds with 128 Hertz sampling frequency. The highest recognition rate for happy, disgusted, sad, and fearful emotions are 75 , 62.5 , 62.5 , and 75 . The highest success rate achieved for alpha frequency channel variation the sensors used are F7, F3, F4, and F8. The classification technique used is feed forward backpropagation neural network."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieny Zhafira Rynanda
"ABSTRAK
Pencahayaan tidak terlepas dari aktivitas manusia di dalamnya, terutama dalam bekerja. Aktivitas dalam sebuah supermarket terdiri atas dua bagian, yaitu pengunjung dan pekerja supermarket yang keduanya saling berinteraksi satu sama lain. Pelayanan yang baik diberikan pada pengunjung tentu menjadi nilai tambah sebuah supermarket. Pelayanan diberikan berasal dari pekerja supermarket terutama pegawai kasir. Untuk meningkatkan produktivitas pekerja kasir tentu memiliki faktor lingkungan kerja yang baik pula. Oleh karena itu dibutuhkan desain area kasir dengan ergonomis, termasuk layout dan pencahayaan yang sesuai dengan aktivitas area kasir.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pencahayaan yang efisien terhadap aktivitas pekerja kasir saat bertransaksi, dan juga kelelahan kerja yang terjadi ketika bekerja dengan durasi tertentu. Hal tersebut sangat penting mengingat sebuah supermarket salah satunya dikatakan baik jika memperhatikan kualitas pegawainya.

ABSTRACT
Lighting is inseparable from human activities in it, especially at work. Activities in a supermarket consists of two parts, namely visitors and workers of the supermarket which both interact with each other. Good service given to the visitors would be the added value of a supermarket. Services are provided primarily derived from a supermarket worker employee cashier. To increase worker productivity, cashier certainly should have a good working environment factors as well. Therefore the cashier have to be designed with ergonomic value, including layout and lighting in accordance with the activity at the cashier area.
This thesis aims to determine how is the role of efficient lighting to the cashier when transacting labor activity, and also fatigue that occurs when working with certain duration. It is very important to remember, that as a good supermarket, it has to pay attention to the quality of its employees.
"
2016
S63104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trestasya Kusumah
"Salah satu kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai visi dan misinya adalah penerapan nilai-nilai inti dalam seluruh sektor bisnisnya (Collins, 2001). Oleh karena itu, organisasi perlu secara pro-aktif giat memberikan sosialisasi nilai-nilai inti agar nilai-nilai inti ini tertanam dalam diri karyawan dan diharapkan bisa muncul dalam perilaku karyawan. Sebagai organisasi di bidang logistik, PT. X memiliki nilai-nilai inti yang diharapkan dapat menjadi cerminan perilaku bagi karyawannya. Akan tetapi, saat ini banyak dari karyawan yang tidak menyadari pengertian dari nilai-nilai tersebut sehingga timbul perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Salah satu faktor adalah minimnya informasi yang diberikan pihak PT. X mengenai nilai tersebut dan belum pernah ada sebelumnya kegiatan sosialisasi yang khusus berkaitan untuk memperkenalkan nilai inti.Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti memberikan intervensi sosialisasi nilai inti terhadap para karyawan menggunakan media visual statis. Dengan adanya intervensi tersebut, diharapkan bahwa media visual statis mampu meningkatkan kesadaran nilai inti hanya pada domain kognitif karyawan saja. Target domain kognitif diberikan karena menurut teori sikap tricomponent attitude model, domain ini merupakan tahap pertama yang paling penting agar karyawan bisa menyadari nilai inti PT. X. Pada pelaksanaannya, intervensi sosialisasi nilai inti juga memasuki sebagian level afektif. Hasil penelitian yang menggunakan metode pengambilan data kuantitatif dan kualitatif memberikan informasi bahwa intervensi sosialisasi nilai inti dengan menggunakan media visual statis tidak memberikan pengaruh yang signifikan dan hanya berfungsi sebagai pengingat kembali atau reminder dari nilai inti PT. X yang sudah dilupakan oleh karyawannya.
One of the successful keys that the organization applies in order to achieve its vision and mission is the core values application in its every business sector (Collins, 2001). In regards to this situation, an organization requires a pro active socialization within their core values for their employees and expect it to appear frequently on their employee behavior at work. As one of the leading logistic companies, X company comprises six core values that were expected to appear on their employee's behavior. Unfortunately, many of the employees don't possess any awareness of these core values. One of the factors is the lack of information on core values that X company provide to their employees. Moreover, there had never been any socialization activity conducted that specializes in company core values. Regarding the situation, the researcher decided to offer an intervention for employees, specializing in core values socialization using visual static media. The intervention is expected to increase core values awareness on employees' cognitive level, with the support of the visual static media. Cognitive domain was the objective for this research as referred to tricomponent attitude model theory, where this domain is the first and the most important stage. This will result in employees' awareness for X company core values. During the intervention's implementation, it is found that core values socialization also manages to 'penetrate' half of the affective level. Two kinds of methods that is applied for this reseach; quantitative and qualitative. These methods provide important results, that socialization intervention using visual static media didn't contribute any significant influence and it solely functions as a reminder for the X company employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Raja Alfredo
"Kelelahan pengemudi merupakan salah salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh signifikansi (pengaruh) antara ketiga pendekatan yang dilakukan dengan tingkat kelelahan pengemudi sepeda motor pria saat mengemudi selama 2 jam. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kelelahan pada kategori usia yang diteliti, dimana dalam penelitian ini akan ada dua kategori usia yaitu kategori usia produktif (16-35 tahun) dan kategori usia dewasa (35-60 tahun). Adapun ketiga pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan kognitif, pendekatan fisiologis, dan pendekatan subjektif. Pada pendekatan kognitif akan diukur tingkat konsentrasi dan stress (ketegangan) dengan menggunakan Design Tools (Simple Reaction Time dan Stroop Test). Pada pendekatan fisiologis akan terdapat dua pengukuran, pengukuran detak jantung dengan menggunakan Polar Heart Rate Monitor dan pengukuran tekanan darah (sistol dan diastol) dengan menggunakan Omron Blood Pressure. Sementara itu, pendekatan subjektif akan menggunakan bantuan kuesioner 9-scale Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Korelasi antara pendekatan subjektif dengan kedua pendekatan lainnya (kognitif dan fisiologis) akan diuji menggunakan uji korelasi Spearman-Rank.

Driver fatigue is one of the major causes of serious road accidents. The purpose of this research is to gain the significance between the three implemented approach and the driver fatigue while driving a motorcycle for 2 hours. Another objective of this research is to determine the differences in the level of fatigue in the studied age category, which in this study there will be two age categories namely productive age category (16-35 years old) and adult age category (35-60 years old). Three approaches that implemented in this research are cognitive, physiological, dan subjective approaches. In the cognitive approach, levels of concentration and stress (tension) will be measured by using Design Tools (Simple Reaction Time and Stroop Test). In physiological approach, there will be two measurement, measurement of heart rate using Polar Heart Rate and measurement of blood pressure (sistole and diastole) using Omron Blood Pressure. Meanwhile, subjective approach will be calculated using the 9-scale Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Also, the correlation between the subjective approach and two other approaches (cognitive and physiological) is going tobe tested using Spearman-Rank test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Yarsya
"Tuntutan operasional pada personel awak pesawat terus berubah sebagai respons terhadap perubahan teknologi dan tekanan komersial, namun fisiologi tubuh manusia tetap tidak berubah. Peraturan Manajemen Kelelahan dan Fatigue Risk Management System (FRMS) secara preskriptif memaparkan beberapa peluang untuk mengkaji dan menurunkan kelelahan serta meningkatkan keselamatan operasional penerbangan. Awak kabin sebagai salah satu personel yang bersentuhan langsung terhadap operasional penerbangan terlibat ke dalam sistem kerja bergilir atau workshift yang begitu kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kelelahan awak kabin di salah satu maskapai Indonesia menggunakan pendekatan FRMS, yaitu pengukuran subjektif menggunakan Samn-Perelli Fatigue Scale. Hasil penelitian menunjukkan pemeriksaan status kelelahan awak kabin berada di status Mild Fatigue dengan risiko kelelahan paling tinggi sebesar 43,7% terjadi pada penerbangan inbound di fase top-of-descent. Tipe rute penerbangan campuran dalam 1 duty period (domestik dan internasional) diprediksi memiliki pengaruh signifikan kelelahan dibanding menjalankan tipe rute domestik atau internasional, sedangkan jam keberangkatan di rentang waktu 00:01-06:00 diprediksi memiliki nilai kelelahan yang signifikan dibanding rentang waktu lain.

Operational demands on aircrew personnel are constantly changing in response to technological changes and commercial pressures, yet the physiology of the human body remains unchanged. The Fatigue Management Regulation and Fatigue Risk Management System (FRMS) prescriptively outline several opportunities to assess and reduce fatigue and improve the safety of flight operations. Cabin crew as one of the personnel in direct contact with flight operations is involved in a complex workshift. This study aims to evaluate the level of cabin crew fatigue in one of the Indonesian airlines using the FRMS approach which uses a subjective measurement, the Samn-Perelli Fatigue Scale. The results showed that the examination of cabin crew fatigue status was in Mild Fatigue status with the highest fatigue risk of 43.7% occurring on inbound flights in the top-of-descent phase. Mixed flight route types in 1 duty period (domestic and international in a set of duty period) are predicted to have a significant effect on fatigue compared to domestic or international route types, while departure hours (ETD) between 00:01-06:00 time range are predicted to have significant fatigue values compared to other normal time ranges."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wynona Salsabila Hafiz
"Kelelahan merupakan bahaya yang dapat mempengaruhi produktivitas pekerja. Sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan, perawat di rumah sakit memiliki tanggung jawab besar terutama dalam menghadapi beban kerja yang signifikan. Penurunan kondisi perawat akibat kelelahan dapat mengganggu kinerja perawat dan membahayakan kondisi kesejahteraan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelelahan kerja dari perawat rumah sakit. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kombinasi, yaitu penggunaan heart rate variability (HRV) untuk mengukur variabilitas detak jantung secara objektif dan Swedish Occupational Fatigue Inventory (HRV) untuk mengambil data subjektif tentang tingkat kelelahan kerja yang dirasakan oleh perawat rumah sakit. Sampel penelitian didapatkan dari salah satu rumah sakit di Depok. Hasil pengolahan data time domain dan frequency domain HRV menunjukkan bahwa heart rate variability dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kelelahan kerja perawat. Korelasi antara data HRV dengan SOFI menunjukkan indikasi Lack of Motivation, Sleepiness, Physical Exertion, dan Physical Discomfort berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kelelahan kerja perawat. Selain itu, faktor usia, BMI tubuh, dan lama tidur sebelum bekerja juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelelahan kerja perawat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap tingkat kelelahan kerja yang dialami oleh perawat rumah sakit. Temuan dari penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan rekomendasi yang dapat mengurangi tingkat kelelahan kerja pada perawat.

Fatigue is a hazard that can affect worker productivity. As frontline providers of healthcare services, nurses in hospitals bear a significant responsibility, especially when faced with a substantial workload. A decline in nurses' condition due to fatigue can disrupt their performance and jeopardize patient well-being. This study aims to determine the level of work fatigue among hospital nurses. The research methodology employs a mixed approach, using Heart Rate Variability (HRV) to objectively measure heart rate variability and the Swedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI) to gather subjective data on the perceived work fatigue levels of hospital nurses. The research sample was obtained from a hospital in Depok. The results of the time domain and frequency domain HRV data analysis indicate that heart rate variability can be used to describe the work fatigue levels of nurses. The correlation between HRV data and SOFI shows that Lack of Motivation, Sleepiness, Physical Exertion, and Physical Discomfort significantly influence nurses' work fatigue levels. Additionally, factors such as age, BMI, and sleep duration before work also significantly impact nurses' work fatigue. The results of this study are expected to provide insight into the level of work fatigue experienced by hospital nurses. The findings of this research are also anticipated to contribute to the development of recommendations that can reduce work fatigue levels among nurses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>