Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85174 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iffa Karimah
"Tandan kosong sawit (TKS) adalah limbah padat yang dapat diolah menjadi beberapa senyawa kimia, diantaranya adalah furfural. Furfural dapat digunakan sebagai pelarut dan senyawa antara di berbagai industri kimia. Saat ini, kebutuhan furfural di Indonesia dipenuhi melalui impor, terutama dari China. Oleh karena itu, diperlukan pembangunan pabrik furfural di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan furfural di Indonesia dan negara di sekitarnya. Berdasarkan kebutuhan tersebut, penelitian ini memberikan studi awal dan simulasi produksi furfural dari TKS dengan tiga jenis metode praperlakuan: soaking in aqueous ammonia (SAA), steam explosion (SE) dan ammonia fiber expansion (AFEX). Simulasi dilakukan dengan menggunakan Perangkat Lunak SuperPro Designer Lisensi Akademik untuk mendapatkan neraca massa & energi dan parameter ekonomi pabrik. Pabrik akan dibangun di Kawasan Industri Dumai, Pelintung, Riau. Kemudian, dengan asumsi waktu operasi tahunan 7920 jam dan laju input TKS 2000 kg/jam, simulasi menunjukkan bahwa produksi furfural dengan praperlakuan AFEX lebih layak secara ekonomi dibandingkan dengan praperlakuan SAA dan SE dengan nilai parameter profitabilitas sebagai berikut: Internal Rate of Return (IRR) = 49,77%, Net Present Value (NPV) pada i = 9,6% = USD 39.210.000, dan waktu pengembalian = 1,75 tahun.

Oil palm empty fruit bunches (OPEFB) are solid wastes that can be processed into several chemicals, one of which is furfural. Furfural can be used as solvent and intermediate compound in many chemical industries. Nowadays, furfural needs in Indonesia are fulfilled through import, especially from China. Therefore, developing a furfural plant in Indonesia is required to fulfil the needs for furfural in Indonesia and surrounding countries. Based on that necessity, this study provide the preliminary study and simulation of furfural production from OPEFB by three kind of pretreatment methods: soaking in aqueous ammonia (SAA), steam explosion (SE) and ammonia fiber expansion (AFEX). Simulation is conducted by using SuperPro Designer Academic License Software to get the plant’s mass & energy balance and economic parameter. The plant will be built in Kawasan Industri Dumai, Pelintung, Riau. Then, by the assumption of 7920 hours annual operation time and 2000 kg OPEFB/h input rate, the simulations showed that furfural production with AFEX pretreatment is more economically feasible than with SAA and SE pretreatment by the value of profitability parameters as follows: Internal Rate of Return (IRR) = 49,77%, Net Present Value (NPV) at i = 9,6% = USD 39.210.000, and payback time = 1,75 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Effendy Sutanto
"Kebutuhan furfural di dalam negeri terus meningkat jumlahnya. Furfural banyak digunakan sebagai pelarut dalam industri minyak bumi, pembuatan pelumas, nilon, furfuril alkohol, tetrahidrofuran, industri farmasi herbisida, dan aplikasi pada pewangi. Sampai saat ini kebutuhan furfural di dalam negeri diperoleh melalui impor terutama dari China yang merupakan produsen furfural terbesar di dunia yaitu sekitar 72% produksi furfural dunia. Hal inilah yang mendasari pertimbangan didirikannya pabrik furfural di Indonesia. Dalam perancangan pabrik furfural ini, digunakan bahan baku berupa tandan kosong kelapa sawit karena kandungan hemiselulosa yang cukup tinggi yaitu ± 30%, dan juga ketersediaannya yang melimpah di Indonesia yang mencapai 36,85 juta ton pada tahun 2014. Dengan batasan masalah payback period dibawah 5 tahun, dan nilai IRR di atas nilai MARR yaitu 14%, dilakukan simulasi menggunakan software Superpro Designer Academic License. Hasil simulasi menunjukkan kelayakan pabrik dicapai pada kapasitas produksi furfural 790,31 ton/tahun, dengan nilai ROI 21,64% dan NPV US$ 3.978.000.

The domestic necessity of furfural increases day by day. Furfural is mostly used for solvent in petroleum industry, the manufacture of lubricants, nylon, furfuryl alcohol, tetrahydrofuran, herbicide pharmacy industry, and application on fragrance. So far, the domestic necessity of furfural is acquired by import, especially from China, which is the largest furfural manufacturer that is to say approximately 72% furfural production of the world. This fact underlies a consideration establishing furfural plant in Indonesia. In this scheme of furfural plant, it uses raw material that is called oil palm empty fruit bunches. Oil palm empty fruit bunches is chosen because of containing high level of hemicellulose, which is about 30%, and its abundant availability in Indonesia, which reaches 36,85 million ton in 2014 as well. Simulation is conducted by using Superpro Designer Academic License Software with scope of research payback period under 5 years and IRR value above MARR (14%). This simulation has shown that the eligibility of plant reaches with 790,31 tons/year furfural capacity production, and ROI value 21,64% and NPV US$ 3.978.000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan
"Limbah tandan kosong kelapa sawit TKKS mengandung senyawa lignoselulosa yang sangat berlimpah sebagai hasil samping pabrik kelapa sawit. Komponen selulosa dan hemiselulosa pada TKKS dapat dikonversi menjadi senyawa furfural, asam levulinat dan bioetanol. Pada disertasi ini diteliti perancangan proses dan perhitungan ekonomi produksi furfural, asam levulinat dan bioetanol berbahan baku TKKS dengan menggunakan software SuperPro Designer 9.5. Data simulasi diperoleh dari hasil percobaan laboratorium dan perhitungan konstanta reaksi pembentukan ketiga produk tersebut.
Amonia dan sodium hidroksida digunakan untuk pretreatment TKKS. Yield asam levulinat terbesar dihasilkan pada konversi reaksi sebesar 52,10 mol pada suhu 170oC selama 90 menit reaksi dengan konsentrasi katalis asam 1M. Yield furfural terbesar dihasilkan pada konversi reaksi sebesar 27,94 mol pada suhu 170oC selama 20 menit reaksi dengan konsentrasi katalis asam 0,5M. Yield etanol terbesar pada reaksi SSF diperoleh pada suhu 30oC dengan waktu reaksi 24 jam. Energi aktivasi produksi glukosa, HMF, humins dan asam levulinat pada konsentrasi katalis asam 1M berturut - turut adalah 108,48 kj/mol; 119,49 kj/mol; 62,12 kj/mol; dan 56,08 kj/mol. Energi aktivasi produksi furfural dan dekomposisi furfural pada konsentrasi katalsi asam 1M berturut - turut adalah 59,22 kj/mol dan 77,08 kj/mol. Nilai koefisien kinetika fermentasi ?max, ks, kd, dan m pada suhu 30oC sebesar 0,009 h-1 ; 0,004 g/dm3 ; 0,009 h-1 ; dan 0,0464 h-1.
Berdasarkan hasil perhitungan keekonomian, pabrik layak dibangun dengan kapasitas produksi asam levulinat 7.348 ton/tahun. furfural 30 ton/tahun, bioetanol 162 ton/tahun dan asam formiat 3.667 ton/tahun. Harga produk asam levulinat, furfural, bioetanol dan asam formiat yang dijual sebesar US 8.000/ton Rp 104.000.000/ton ; US 1.100/ton Rp 14.300.000/ton ; US 600/ton Rp 7.800.000/ton ; dan US 700/ton Rp 9.100.000/ton akan menghasilkan nilai IRR, NPV, ROI dan PBP sebesar 13,74 , US 15.115.674 Rp 196.503.762.000 , 13,58 dan 5,08 tahun.

Palm Oil Empty Fruit Bunches POEFB is a very abundant lignocellulosic compound as a by-product from palm oil mill. Cellulose and hemicellulose in POEFB can be converted into furfural, levulinic acid and bioethanol. This dissertation investigated design process and economic evaluation of furfural, levulinat acid and bioetanol production from POEFB by using SuperPro Designer 9.5. Simulation data were obtained from laboratory experiments and reaction rate constant calculations.
Ammonia and sodium hydroxide used as pretreatment methods of POEFB. The largest levulinic acid yield was 52.10 mol that obtained from reaction kinetics experiments at a temperature of 170 C for 90 minutes reaction with 1M acid catalyst concentration. The largest furfural yield was 27.94 mol that obtained from reaction kinetics experiments at temperature of 170 C for 20 minutes reaction with 0.5M acid catalyst concentration. The largest ethanol yield from reaction kinetic experiments was obtained at temperature of 30 C with 24 hours reaction. The activation energy of glucose, HMF, humins and levulinic acid production at 1M concentration acid catalyst was 108.48 kj/mol; 119.49 kj/mol; 62.12 kj/mol; and 56.08 kjmol. The activation energy of furfural production and furfural decomposition at 1M concentration acid catalyst were 59.22 kj/mol and 77.08 kj/mol, respectively. The fermentation kinetics coefficient of ?max, ks, kd, and m at 30oC are 0.009 h-1 ; 0.004 g/dm3 ; 0.009 h-1 ; and 0.0464 h-1.
Based on economic calculations, the factory is feasible to be built with a production capacity of 7,348 tons/year of levulinic acid, 30 tons/year of furfural, 162 tons/year of bioethanol and 3,667 tons/year of formic acid. Prices of levulinic acid, furfural, bioethanol and formic acid products sold at US 8,000/ton Rp 104,000,000/ton ; US 1,100/ton Rp 14.300.000/ton ; US 600/ton Rp 7,800,000/ton ; and US 700/ton Rp 9,100,000/ton will produce IRR, NPV, ROI and PBP of 13,74 , US 15.115.674 Rp 196.503.762.000 , 13,58 and 5,08 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica
"Jumlah limbah biomassa yang melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal menjadi alasan utama untuk dilakukan pirolisis menghasilkan senyawa furfural yang bernilai tinggi. Jerami padi dan tandan kosong kelapa sawit memiliki potensi yang besar dari segi jumlah dan komposisi, dimana kedua limbah ini mengandung >50% kandungan selulosa dan hemiselulosa. Pada penelitian ini, pirolisis campuran jerami padi dan tandan kosong kelapa sawit dilakukan untuk meneliti efek campuran terhadap produksi furfural. Hal ini dilakukan untuk mencapai suatu teknik pengolahan limbah yang lebih efisien, dimana tidak diperlukan adanya pemisahan jenis biomassa terlebih dahulu sebelum dipirolisis. Penelitian ini melakukan analisis produk senyawa furfural dengan kondisi operasi laju alir gas inert 85-90 mL/menit, variasi suhu 450-550°C, variasi rasio biomassa bermassa total 2,5 gram. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pirolisis campuran menghasilkan konversi, jumlah produk, serta energi aktivasi yang tidak berbeda secara signifikan (<15%) jika dibandingkan dengan pirolisis biomassa murni. Selain itu, didapatkan pula bahwa pirolisis biomassa selesai pada menit ke-35. Pirolisis yang menghasilkan produk tertinggi didapatkan pada suhu 500°C.

High availability of biomass waste that is not yet utilized can be pyrolyzed into the valuable furfural. Rice straw and oil palm empty fruit bunch have huge potential due to their amount and composition, in which both biomasses contain more than 50% of cellulose and hemicellulose. This work aims to investigate the effects of pyrolizing biomasses mixture to produce furfural, therefore creating a more flexible process of waste treatment using pyrolysis without waste segregation. This research is done to analyse the furfural produced by pyrolysis with inert gas flowrate between 85-90 mL/minute, variation of biomasses mass rasio up to a total of 2.5 gram, and variation of operating temperature from 450-550°C. The results show that co-pyrolysis of biomass mixture does not affect the conversion, furfural mass, and activation energy significantly (<15%), compared to individual biomass pyrolysis. Furthermore, the research shows that pyrolysis does not undergo significant mass reduction after 35 minutes. The optimum temperature for the production of furfural is 500°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Anshory Hendri
"Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Industri kelapa sawit tersebut menghasilkan limbah berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang umumnya dianggap sebagai masalah lingkungan karena jumlahnya yang banyak dan sulit untuk didaur ulang. Salah satu kandungan senyawa yang ada di dalam TKKS adalah lignin. Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa lignin memiliki aktivitas antibakteri. Selain limbah TKKS, salah satu masalah yang masih dihadapi Indonesia adalah ancaman resistensi antibiotik. Salah satu jenis bakteri yang umum dijumpai dan cepat resisten terhadap antibiotik terutama golongan beta laktam adalah Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kombinasi dari ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin dalam menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus menggunakan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Ekstrak lignin TKKS diperoleh melalui proses delignifikasi dengan teknik hidrotermal menggunakan larutan asam oksalat dihidrat 4%. Ekstraksi dilakukan dalam autoklaf selama 90 menit pada kondisi yang optimal. Selanjutnya ekstrak ditambahkan Ca(OH)2 untuk memisahkan ion oksalat dari ekstrak. Kandungan lignin dalam TKKS dikuantifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 280 nm, sedangkan uji sinergisme antibakteri kombinasi ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin dilakukan menggunakan metode AZDAST. Hasil kuantifikasi menunjukkan TKKS mengandung lignin sebanyak 1,06 % (b/b). Pada hasil uji sinergisme antibakteri kombinasi ekstrak lignin TKKS-amoksisilin diperoleh diameter zona bening sebesar 15,83 mm, sedangkan diameter zona bening amoksisilin tunggal hanya sebesar 14,23 mm. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa kekuatan aktivitas antibakteri dari kombinasi ekstrak lignin TKKS-amoksisilin lebih kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dibandingkan amoksisilin tunggal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin bersifat sinergistik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Indonesia is one of the world's largest producers of palm oil. The palm oil industry generates waste in the form of Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB), commonly considered an environmental problem due to their large quantities and difficulty in recycling. OPEFB contain lignin, a compound that has been shown in previous research to possess antibacterial activity. Another issue faced by Indonesia is the threat of antibiotic resistance. Staphylococcus aureus, a commonly encountered bacterium, is particularly quick to develop resistance, especially to beta-lactam antibiotics. This study aims to assess the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin to inhibit the growth of S. aureus bacteria using the Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST) method. The OPEFB lignin extract was obtained through a delignification process with the hydrothermal technique using a 4% solution of oxalic acid dihydrate. The extraction was performed in an autoclave under optimal conditions for 90 minutes. Subsequently, Ca(OH)2 was added to separate oxalate ions from the extract. The lignin content in OPEFB was quantified using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 280 nm. The synergistic antibacterial test of the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin was conducted using the AZDAST method. The quantification results showed that OPEFB contains 1.06% (w/w) of lignin. In the synergistic antibacterial test, the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin resulted in a clear zone diameter of 15.83 mm, whereas the clear zone diameter of a single amoxicillin was 14.23 mm. These results indicated that the antibacterial activity of the OPEFB lignin extract amoxicillin combination was stronger in inhibiting the growth of S. aureus bacteria compared to single amoxicillin. In conclusion, this research demonstrates that the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin exhibits a synergistic effect in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burhanuddin As-Siraj
"Terak feronikel merupakan limbah hasil proses produksi feronikel. Kandungan dari terak feronikel terdiri dari logam berat yang berbahaya bagi lingkungan sehingga dikategorikan sebagai limbah B3. Karena terak feronikel masih mengandung logam berat, maka terak feronikel masih dapat dimanfaatkan dengan cara daur ulang dengan melakukan proses reduksi ulang. Proses reduksi umumnya dilakukan dengan menggunakan reduktor batu bara. Namun, pada penelitian kali ini menggunakan reduktor cangkang kelapa sawit sebagai alternatif pengganti batu bara. Reduktor cangkang kelapa sawit dipilih karena ketersediannya di Indonesia memadai, mengingat Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di Dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reduktor cangkang kelapa sawit dan konsentrasinya (wt.%) terhadap proses reduksi terak feronikel. Sampel awal merupakan terak feronikel yang telah dilakukan proses roasting dengan penambahan 20 wt.% aditif natrium karbonat (Na2CO3). Sampel tersebut kemudian dicampurkan dengan reduktor batu bara atau cangkang kelapa sawit dengan perbandingan (sampel : reduktor) yaitu 15:85, 20:80, dan 25:75. Sampel yang telah dicampur kemudian dilakukan kompaksi menggunakan mesin kompaksi. Lalu dilakukan proses reduksi menggunakan tube furnace pada temperatur 1100°C selama 60 menit dengan laju pemanasan 10°C/menit. Produk hasil reduksi kemudian dilakukan pengujian SEM-EDS dan XRD untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil karakterisasi, didapatkan bahwa proses reduksi menggunakan reduktor batu bara dan cangkang kelapa sawit menghasilkan produk berupa logam besi, magnetit, hematit, dan natrium silikat. Pada penelitian ini, penggunaan reduktor cangkang kelapa sawit menghasilkan hasil reduksi yang lebih baik daripada reduktor batu bara. Konsentrasi reduktor optimum adalah dengan penambahan 15 wt.% reduktor.

Ferronickel slag is a waste that produced by ferronickel production process. Ferronickel slag consists of heavy metals which are harmful to the environment, so its categorized as B3 waste. Because ferronickel slag still contains heavy metals, ferronickel slag can still be utilized by recycling with reduction process. Reduction process usually use coal as reducing agents. However, this study will use palm kernel shell as an alternative reducing agents to substitute coal. Palm kernel shell was chosen as an alternative reducing agents because of their availability in Indonesia, because Indonesia is the worlds largest palm oil producer. The purpose of this study is to determine the effect of palm kernel shell as reducing agents and its concentration (wt.%) to the ferronickel slag reduction process. The initial sample is ferronickel slag which had been roasted by adding 20 wt.% sodium carbonate Na2CO3 as an additive. The roasted product is then mixed with coal or palm kernel shell reductant by ratio (sample : reductant), which are 15:85, 20:80, and 25:75. Samples that have been mixed are then compacted using compacting machine. Then the reduction process is carried out using a tube furnace at a temperature of 1100°C for 60 minutes with a heating rate of 10°C/minute. The reduced product is then characterized by SEM EDS and XRD for further analysis. Based on the results of the characterization, it was found that the reduction process using coal and palm kernel shell produces products in the form of iron metal, magnetite, hematite, and sodium silicate. In this research, the use of palm kernel shell reducing agents results is better than coal. The optimum reducing agents concentration is by adding 15 wt.% reducing agents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Sabilillah
"Plastik jenis polietilena menjadi salah satu penyumbang limbah plastik terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Plastik daur ulang dapat dikombinasikan dengan limbah serat kayu untuk membuat komposit termoplastik yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis, seperti Wood Polymer Composite (WPC). Daya rekat antarmuka yang buruk antara pengisi yang bersifat hidrofilik dan matriks yang bersifat hidrofobik menjadi masalah utama terkait dengan campuran komposit termoplastik-kayu. Modifikasi permukaan dengan metode iradiasi gamma dapat menjawab permasalahan tersebut dengan cara menghasilkan radikal bebas yang dapat menginduksi pemotongan rantai atau rekombinasi, percabangan, atau ikatan silang (crosslink). WPC yang digunakan pada penelitian ini terbuat dari matriks recycled-polyethylene (rPE) dan pengisi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan tambahan compatibilizer PE-g-MA melalui iradiasi sinar gamma. rPE yang digunakan berbentuk pellet dan flakes dengan rasio komposisi TKKS sebesar 10%, 20%, dan 30%. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji potensi iradiasi sinar gamma dengan berbagai dosis radiasi dalam meningkatkan sifat mekanik dan termal WPC. Iradiasi sinar gamma dilakukan pada dosis 0, 25, 50, 75, dan 100 kGy dengan laju dosis 3.5 kGy/h menggunakan sumber 60Co. Sifat mekanik dan termal WPC diukur dengan menggunakan universal testing machine (UTM), differential scanning calorimetry (DSC), dan fourier transform infrared (FTIR). Hasil menunjukkan bahwa perilaku mekanis seperti kekuatan tarik dan elongasi saat putus meningkat seiring meningkatnya dosis radiasi, mencapai nilai optimum pada dosis 50 kGy akibat terjadi pembentukan ikatan silang (crosslinking) yang akan mengikat molekul lebih erat satu sama lain sehingga interaksi matriks dan pengisi lebih tinggi dan menjadikan komposit bersifat lebih kompatibel. Terjadi degradasi oksidatif dari proses iradiasi gamma pada dosis 100 kGy yang menimbulkan pemotongan rantai (chain scission) sehingga rantai polimer meleleh pada suhu yang lebih rendah. Efek iradiasi gamma pada rPE merupakan proses oksidatif yang meningkatkan konsentrasi gugus karbonil serta getaran peregangan –OH dari TKKS atau gugus hidroksil yang dapat diperkenalkan pada molekul rPE

Polyethylene plastic is one of the largest contributors to plastic waste in Indonesia, even in the world. Recycled plastics can be combined with waste wood fibers to make useful and economical thermoplastic composites, such as Wood Polymer Composite (WPC). Poor interfacial adhesion between the hydrophilic filler and the hydrophobic matrix is ​​a major problem associated with wood-thermoplastic composites. Surface modification by gamma irradiation method can answer these problems by generating free radicals that can induce chain scission or recombination, branching, or crosslinking. The WPC used in this study is made of recycled-polyethylene (rPE) matrix and empty fruit bunch of oil palm (EFB) filler with the addition of a PE-g-MA compatibilizer through gamma ray irradiation. The rPE used was in the form of pellets and flakes with an EFB composition ratio of 10%, 20%, and 30%. The main objective of this study was to examine the potential of gamma ray irradiation with various radiation doses in improving the mechanical and thermal properties of WPC. Gamma ray irradiation was carried out at doses of 0, 25, 50, 75, and 100 kGy at a dose rate of 3.5 kGy/h using a 60Co source. The mechanical and thermal properties of WPC were measured using a universal testing machine (UTM), differential scanning calorimetry (DSC), and fourier transform infrared (FTIR). The results show that mechanical behavior such as tensile strength and elongation at break increases with increasing radiation dose, reaching the optimum value at a dose of 50 kGy due to the formation of crosslinking which will bind the molecules more tightly so that the matrix and filler interactions are higher and make composites more compatible. Oxidative degradation occurs from the gamma irradiation process at a dose of 100 kGy which causes chain scission so that the polymer chain melts at a lower temperature. The effect of gamma irradiation on rPE is an oxidative process that increases the concentration of carbonyl groups as well as stretching vibrations of –OH from EFB or hydroxyl groups that can be introduced to the rPE molecule."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Putri Mulya
"Limbah domestik yang berasal dari air mencuci pakaian mengandung COD dan fosfat yang tinggi. Air yang tercemar ditandai dengan COD yang tinggi. Sedangkan fosfat yang tinggi dapat menyebabkan eutrofikasi. Untuk mengurangi konsentrasi COD dan fosfat dapat dilakukan dengan menggunakan karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan konsentrasi COD dan fosfat dilihat dari waktu tinggalnya. Dari hasil uji sampel diketahui bahwa konsentrasi COD dan fosfat akan berkurang dengan bertambahnya waktu tinggal. Jika dilihat dari garis trendline, penurunan konsentrasi COD berlangsung dengan cukup cepat. hal tersebut dilihat dari bentuk trendline yang sedikit landai. Nilai korelasi (r) untuk COD rata-rata berada diatas 0,8. Hal tersebut menandakan hubungan yang sangat kuat antara waku tinggal dengan penurunan konsentrasi COD. Untuk fosfat, penurunannya cukup cepat. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk trendline yang cukup curam. Sedangkan nilai korelasi fosfat rata-rata berada diatas 0,8. Hal tersebut menandakan hubungan yang sangat kuat antara waku tinggal dengan penurunan konsentrasi fosfat. Dari hasil pengukuran persentase removal didapatkan waktu tinggal optimum untuk COD adalah 95 - 110 detik. Pada penelitian ini belum diketahui waktu tinggal optimumnya, karena membutuhkan waktu yang lebih dari 2 jam.

Domestic wastewater from clothes washing water contains high COD and phosphate. Contaminated water is characterized by high COD. While high phosphate can cause eutrophication. To reduce the concentration of COD and phosphate can be done by using activated carbon. This study aims to determine the decrease in the concentration of COD and phosphate seen from retention time. From the results of the sample test is known that the concentration of COD and phosphate will decrease with increasing residence time. If seen from the trendline, a decrease in the concentration of COD runs quite fast. It is seen from the slightly sloping trendline. Average correlation values (r) for COD is above 0,8. This indicates a very strong relationship between retention time and decreased concentration of COD. For phosphate, the decreased concentration is quite rapid. This can be seen from the form of a fairly steep trendline. While the average correlation value of phosphate is above 0.8. This indicates a very strong relationship between retention time and decreased concentration of phosphate. From the measurement results obtained optimum residence time, percentage removal of COD is optimum for 95-110 seconds. In this study the optimum residence time for phosphate is not known, because it takes more than 2 hours.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Muis
"Penelitian ini membahas implementasi pemungutan retribusi pelayanan analisis laboratorium lingkungan untuk penilaian mutu air limbah di Provinsi DKI Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data secara studi lapangan dan studi literature dengan teknik analisis data secara kualitatif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta perlu melakukan pengkajian ulang terhadap ketentuan mengenai pemungutan retribusi dan penyelenggaraan pelayanan laboratorium; meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang dampak pencemaran air; menetapkan target penerimaan retribusi yang tinggi namun tetap realistis.

This study discusses the implementation of charges collection levied upon analysis service from environmental laboratory for quality assessment of waste water in Jakarta. The approach used in this study is a qualitative approach using field and literature studies as data collection methods with qualitative data analysis techniques.
The results suggest that the DKI Jakarta Provincial Government should conduct a review of the rules regarding charge collection and the organization of laboratory services; increase public and government awareness of the impact water pollution may cause; set a high collection target that is still attainable goal and realistic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah membawa dampak yang cukup
besar bagi dunia industri dan perdagangan. Hal ini terlihat dengan semakin tingginya
tingkat persaingan. Perusahaan-perusahaan saling berlomba untuk meningkatkan daya
jual produknya agar produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu,
beberapa upaya pun dilakukan untuk dapat meningkatkan baik kualitas maupun
kualitas dari produk yang diproduksi. Salah satu upaya yang diterapkan adalah dengan
program produksi bersih. Dengan menerapkan program produksi bersih ini diharapkan
proses produksi dapat bejalan dengan lebih efisien, sehingga dapat menurunkan biaya
operasi, dan bahan buangan (Iimbah) yang dihasilkan tidak berbahaya dan tidak
merusak lingkungan. Hal ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, diharapkan
dapat menambah citra perusahaan di mata pemerintah dan masyarakat.
Namun, pada pelaksanaannya sebetulnya tidak sesederhana itu. Banyak hal yang
dapat menjadi hambatan dalam upaya menerapkan program produksi bersih. Hambatan-
hambatan yang sering menjadi kendala bagi perusahaan antara lain masalah Enansial,
dan masalah yang menyangkut konsep berpikir yang salah yang sudah terbentuk dalam
pikiran orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan program produksi bersih ini.
Bentukan aspek Iinansial terjadi karena seringkali untuk memulai suatu proses yang
efisien dan ramah lingkungan dibutuhkan dana awal atau investasi yang cukup besar,
baik itu untuk pembelian peralatan maupun dalam pembelian bahan baku yang tidak
berbahaya bagi lingkungan. Sedangkan hambatan berupa konsep berpikir yang Salah
umumnya berpengaruh terhadap teknis pelaksanaan dari konsep produksi bersih,
misalnya saja dengan pemikimn bahwa waste yang terjadi merupakan tanggung jawab
perusahaan dan kalaupun terjadi kerugian, yang mengalami kerugian adalah
perusahaan, sehingga dalam bekerja orang-orang ini cenderung sembarangan dan tidak
efisien.
Studi lapangan yang dilakukan penulis dalam rangka mengevaluasi penerapan
konsep produksi bersih pada PT.Unilever Indonesia, Tbk yaitu di pabrik Tea Based
Beverages (TBB) Sariwangi di kawasan industri Jababeka, Cikarang - Bekasi. Pabrik
TBB ini memproduksi teh celup, baik yang akan dipasarkan untuk pasar dalam negeri
maupun pasar luar negeri. Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa pabrik TBB
Sariwangi telah menerapkan konsep produksi bersih dan melakukan upaya minimisasi
limbah dengan menggunakan peralatan dan mesin-mesin yang dapat mengurangi
jumlah limbah yang terjadi. Selain itu, pabrik TBB juga telah menerapkan sistem
manajemen proses produksi, manajemen limbah, dan manajemen sumber daya manusia
yang cukup efektif dan efisien.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>