Ditemukan 161645 dokumen yang sesuai dengan query
Widya Laksmi Larasati
"Penelitian ini adalah penelitian arsitektur dengan pendekatan sejarah terhadap Rumah Mayor Cina Muntok. Rumah ini menghadirkan perpaduan arsitektur kolonial Indische Empire dan tradisional Cina, siheyuan; yang masing-masing memiliki dasar pemikiran berbeda terkait kebudayaan yang dimiliki. Penelitian ini mendokumentasikan arsitektur dan ornamen rumah, kemudian menganalisisnya dengan bantuan literatur dan teori terkait. Penelitian terhadap Tjoeng A Tiam yang diatribusikan sebagai pendiri dilakukan atas dasar karya seni dan ornamen yang terpajang dalam dekorasi rumah. Hasil penelitian menunjukkan beberapa aspek dalam arsitektur dapat menampilkan bagaimana kedua kebudayaan tersebut bersanding sekaligus menyesuaikan dengan kondisi alam setempat. Pengetahuan yang tergali dari objek diharapkan dapat turut membantu sebagai referensi dalam proses pelestarian objek di masa depan
This is an architectural research with historical approach on the Chinese Mayor Mansion in Muntok. The mansion's architecture is a combination of Colonial Indische Empire, and Chinese traditional siheyuan each with their own background culture. This research documented the mansion's architecture and decorations, which are then analysed using architectural and cultural literatures. Research on Tjoeng A Tiam, the name attributed as owner, is done through arts and ornaments available in the mansion. The result is the identification of the object's architecture that portrays the combination of both architecture style as well as their adjustments to the local environment. The information is expected to be used as reference for future conservation project of this object."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Risqi Gusdita Rahmadi
"
ABSTRAKRevolusi telah berkontribusi dalam pembentukan masyarakat di dunia. Fenomena tersebut mengubah nilai-nilai fundamental dan memberikan suatu pandangan baru di dalam masyarakat. Dengan berubahnya nilai fundamental, masyarakat pun berubah, dan hal hal yang sebelumnya diterima sebelum revolusi, menjadi kurang menarik ataupun tidak lagi diterima di dalam masyarakat. Pandangan baru ini membentuk sebuah selera dan kebutuhan baru, seperti halnya sebuah tren. Hal ini tampak pada perubahan di dalam dunia seni dan arsitektur. Arsitektur dan Revolusi: Perkembangan Arsitektur di Hindia Belanda dan Perubahan dalam Masyarakat Kolonial tidak membahas revolusi kemerdekaan Indonesia, melainkan membahas bagaimana konteks dan isu sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di Hindia Belanda membentuk sebuah revolusi dalam masyarakat kolonial pada periode akhir kolonial Belanda. Dimulai dengan analisis mengenai revolusi yang terjadi di Eropa, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis korelasi antara revolusi tersebut dan perubahan di dalam gaya arsitektur di Eropa dan Rusia setelah revolusi. Akan tetapi, keadaan masyarakat kolonial di Hindia Belanda memiliki konteks yang berbeda dengan masyarakat Eropa. Oleh karena itu, saya menganalisis konteks tersebut dan bagaimana sebuah revolusi terbentuk. Pembahasan kemudian saya akhiri dengan menganalisis perubahan Arsitektur di Hindia Belanda untuk menekankan adanya sebuah upaya dalam merepresentasikan ide baru yang terbentuk pasca revolusi melalui sebuah bentuk yang konkrit, yaitu arsitektur.
ABSTRACTRevolution changes the fundamental values in the society. As the fundamental values change, the society also changes, and things that were used to be agreeable before the revolution may become less appealing, or no longer accepted. This new value formed a new taste and necessity in the society. As a result, the process of designing will be influenced by this newfound value. This writing does not discuss the revolution of Indonesian Independence. It discusses how the social, economy and political context and issues in the Dutch East Indies formed a revolution within the colonial society during the late colonial era. It starts with the analysis of revolutions throughout Europe & Russia, then continues to analyze changes in the Architectural Styles in Europe after the revolutions. However, the European and Russian society were essentially different than the Dutch East Indies society, which was, a colonial society. Therefore, I analyze the context of the Dutch East Indies society and how the revolution was formed. The discussion subsequently analyzes the changes in the Indies Architecture to further emphasize an effort to represent the new ideas that formed after the revolution into a concrete form, which is architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naniek W. Priyomarsono
Jakarta: CAC Group, 2008
728.359 83 NAN r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kemas Ridwan Kurniawan
"Makalah ini menelaah pentingnya hibriditas sosial-budaya dalam proses perkembangan arsitektur dan kota melalui perspektif kolonialisme dan multikulturalisme. Sebagai hasil interaksi dinamis selama berabad-abad antara beberapa kelompok etnis termasuk Melayu, Cina, dan Eropa, Muntok yang menjadi ibukota pulau Bangka sebelum abad ke-20 menawarkan ragam bentuk bangunan dan pola kota yang unik. Jangkauan makalah ini memfokuskan pada perpotongan antara sejarah kolonial dan hibriditas itu sendiri, yaitu melalui representasi material budaya. Metode riset dilakukan melalui kombinasi antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif, termasuk wawancara, koleksi data dan analisis tipologi. Hibriditas menjadi alat kritikal untuk mengungkapkan proses dinamis pada arsitektur dan kota. Riset ini menemukan bahwa arsitektur hibrid tidak hanya tentang keberadaan aspek-aspek fisik dari bangunan, tapi juga paling penting adalah integrasi dan hubungan dialektikal antara materialitas dan proses sosial-budaya di belakangnya.
This paper concerns the importance of socio-cultural hybridity in the process of architecture and urban development. It confronts spatial particularity occurring between the discourses of colonialism and multiculturalism. As a result of centuries of dynamic interaction amongst several ethnic groups including Malay, Chinese and European, Muntok as the colonial capital town of Bangka Island before 20thcentury offers various architectural edifices and urban forms. The scope of this paper focuses on the intersection between colonial history and hybridity itself and the research analyses its material represent through architecture and urban form. The methods of the research are conducted through a combination of a qualitative and a quantitative approach involving direct interviews, data collection, and typological analysis. Hybridity becomes a critical tool to reveal the dynamic process of architecture and urbanism. The research found that hybrid architecture is not only about the existence of physical aspects of buildings, but also most importantly about the integration and dialectical relationship between its materiality and the socio-cultural processes that lie behind it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Barbara
"Bangsa Eropa, khususnya Belanda dengan durasi tinggal yang lebih lama, merupakan bangsa yang membawa agama Kristen ke Indonesia, khususnya Jakarta. Pendirian gereja-gereja di Jakarta pun berawal dari pembangunan gereja yang mereka laksanakan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan dan penggunaan pola susunan ruang pada gereja kolonial.
Metode penelitian diawali dengan penelitian sejarah tentang gereja di Jakarta, dilanjutkan dengan penelitian terhadap dua gereja kolonial yaitu Gereja Immanuel dan Gereja Paulus dan diakhiri dengan penyimpulan yang menjawab tujuan penulisan tersebut. Kedua gereja ini dapat menjawab kebutuhan umat Kristen Protestan dengan inti ibadahnya yang berupa persekutuan jemaat dan khotbah.
The European, especially The Dutch with longer duration of dwell, are nation who bring Christianity to Indonesia, especially Jakarta. The development of churches in Jakarta is also started by their development of churches. This script is purposed to find the formation and the use of the Dutch colonial churches’ lay outs. The research method begun with the research of history of churches in Jakarta, continued by the research of two Dutch colonial churches specifically Gereja Immanuel and Gereja Paulus and ended with a conclusion which answered the purpose of this script. These two churches can provide needs of the Protestants with the gathering and the preach as the core of the worship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53049
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arga Patria Dranie Putra
"Awal abad ke 20 dapat dikatakan sebagai sebuah titik yang mengawali pergeseran budaya dan keterbangunan di Indonesia menuju modernitas. Sedikit banyak perubahan ini hadir bersama perubahan paradigma kolonialisasi Belanda yang berusaha mendahulukan kepentingan masyarakat Hindia. Hadir tokoh-tokoh berkebangsaan Belanda yang dieluhkan telah berempati dan lebih memihak kepada penduduk Hindia-Belanda. Dengan begitu, ada kemungkinan bahwa empati bangsa Belanda terhadap masyarakat Hindia memiliki andil dalam implementasi politik etis maupun keterbangunan yang terjadi di awal abad ke-20.
Peran arsitek seperti Karsten dan Schoemaker dapat menggambarkan bagaimana subjektifitas dan hubungannya dengan manusia dapat mempengaruhi keputusan terhadap karakter arsitektur yang dapat mewakili Hindia Belanda. Dengan mengacu kepada teori empati yang telah di elaborasi, tesis ini mengkaji pembangunan dan keterbangunan yang terjadi selama awal abad ke-20 di Hindia Belanda. Penelusuran dan pemahaman akan berfokus terhadap individu-individu yang terlibat dalam praktek politik etis, dan memberikan perhatian terhadap subjektifitas dan tindakan yang dilakukan pihak Belanda.
Riset akan dilakukan melalui studi presedenm, wawancara, serta observasi. Melalui kerangka yang telah di elaborasi, kemudian dapat dipahami apakah kehadiran empati terhadap masyarakat Hindia benar-benar hadir dan memberikan pengaruh terhadap bentuk baru kolonialisasi Belanda di Hindia Pada Awal Abad Ke-20.
The beginning of the 20th century can be regarded as a point where cultural shift and development towards modernity in Indonesia began. More or less this change was present along with the paradigm shift of the colonialization of the Dutch who tried to prioritize the interests of the Indies community. Ethical Policy Present figures of Dutch who were complained for their empathy towards the population of the Dutch East Indies. Thus, there is a possibility that Dutches empathy towards Indies community has contributed to the implementation of ethical politics and the development in Dutch Indies that occurred in the early 20th century. The role of architects such as Karsten and Schoemaker can illustrate how subjectivity and its relationship with humans can influence decisions regarding architectural characters that can represent the Dutch Indies. By referring to the elaborated theory of empathy, this thesis examines the development that occurred during the early 20th century in the Dutch Indies. Research and Understanding will be focused on individuals who was involved in ethical political practices, attention also given to subjectivity and actions that were taken by the Dutch. The investigation will be done through precedent studies, Interviews & Observation. Through the elaborated framework, it can later be understood whether the presence of empathy for the Indies was truly present and had an influence on the new form of Dutch colonialism in the Indies in the Early 20th Century."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53209
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Larasati Septiantini
"Perkembangan gaya arsitektur tidak terlepas dari hal sejarah. Begitu juga dengan perkembangan arsitektur di Hindia Belanda yang saat itu pernah dikuasai oleh Belanda. Dari peristiwa ini koloni Belanda yang datang ke Hindia Belanda tidak ragu untuk mengembangkan desain arsitektur di tanah jajahannya. Salah satu periode arsitektur yang akan dibahas di skripsi ini adalah gaya
nieuwekunst Belanda. Nieuwekunst termasuk perkembangan di masa arsitektur modern. Gaya ini salah satu perkembangan arsitektur yang berkolaborasi dengan ilmu seni. Era ini mulai terjadi pada transisi masa klasik ke modern, yaitu pada peralihan akhir abad ke-19 menuju abad ke-20. Di Belanda perkembangan gaya ini dipengaruhi industrialisasi dan perkembangan kreatifitas para seniman. Pendekatan baru tentang merancang juga muncul. Bersamaan dengan periode perkembangan nieuwekunst yang terjadi di Belanda, abad ke-20 Hindia Belanda yang sedang dikuasai oleh Belanda mengalami perkembangan pada arsitekturnya juga. Perkembangan ini dipengaruhi oleh koloni Belanda karena arsitek Belanda datang dan berkarya di Hindia Belanda. Tidak hanya berkarya tetapi bereksplorasi pada aspek-aspek arsitektur Belanda untuk didirikan di Hindia Belanda untuk menunjukkan identitas asal negara mereka. Gedung Galeri Kunstkring dan Masjid Cut Meutia adalah bangunan peninggalan karya arsitek Belanda dan didirikan pada periode yang bersamaan dengan nieuwekunst Belanda, serta bangunan ini masih berdiri dan digunakan. Dari peristiwa sejarahnya, bangunan ini dapat dikatakan ada potensi pengaruh dari perkembangan arsitektur nieuwekunst .
The development of architectural style is inseparable from history. Likewise with the development of architecture in the Dutch East Indies which was once controlled by the Dutch. From this event the Dutch colony who came to the Dutch East Indies did not hesitate to develop architectural designs in their colony. One of the architectural periods that will be discussed in this thesis is the Dutch nieuwekunst style. Nieuwekunst including developments in the era of modern architecture. This style is one of the architectural developments that collaborate with art. This era began to occur in the transition from classical to modern, the transition of the late 19th century to the 20th century. In the Netherlands the development of this style was influenced by industrialization and the development of the creativity of artists. A new approach to designing also emerged. Along with the period of nieuwekunst development that occurred in the Netherlands, the 20th century Dutch Indies which were being controlled by the Dutch experienced developments in its architecture as well. This development was influenced by the Dutch colony because the Dutch architect came and worked in the Dutch East Indies. Not only to work but to explore aspects of Dutch architecture to be established in the Dutch East Indies to show the identity of their country of origin. The Kunstkring Gallery Building and the Cut Meutia Mosque are relics of Dutch architects and were erected in the same period as the Dutch nieuwekunst, and this building is still standing and used. From its historical events, this building can be said to have the potential influence of the development of nieuwekunst architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ovi Ratna Dyah Kustanti
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk rumah tinggal masa kolonial Belanda pada awal abad 20 masehi yang terletak di Cihapit Bandung. Bangunan rumah tinggal yang berada di Cihapit ini merupakan hasil kebudayaan manusia yang keberadaannya sudah ada sejak awal abad 20 M 1910-1940 . Pada rumah tinggal dilihat bagaimana bentuk arsitektur bangunan pada rumah tinggal di Cihapit mengingat bangunan rumah tinggal di Indonesia berbeda-beda sesuai ciri khasnya masing-masing. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Hasil penelitian menjelaskan adanya bentuk bangunan tersendiri pada rumah tinggal masa kolonial di Cihapit.
This undergraduate thesis discusses about colonial houses from early 20th century at Cihapit Bandung. The Colonial houses at Cihapit were a heritage culture from humans that existed from early 20th century. In a colonial houses can see how the forms of architecture on colonial houses at Cihapit. The aim of this thesis is to know the form of architecture buildings in colonial houses at Cihapit. This thesis based on descriptive analytical. The result of this research to explains the identity of colonial houses at Cihapit Bandung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66241
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurul Septiantia
"Hubungan antara manusia dan hewan saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Kehadiran hewan peliharaan di dalam rumah tinggal manusia memberikan keuntungan bagi sebagian orang. Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang memiliki kemampuan emosional seperti manusia sehingga karakteristik anjing yang responsif terhadap tingkah laku manusia. Namun ketika anjing berada di dalam ruang tinggal manusia di rumah menimbulkan negosiasi diantara keduanya. Bagaimana aspek yang perlu diperhatikan ketika memelihara anjing di dalam rumah yaitu dari aspek psikologis dan spasialnya sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan well-being untuk keduanya. Hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada skripsi ini.
The relationship between humans and animals are closely interrelated and influence each other. The presence of pets in human living space was provided many benefits for some people. Dog is one of the pet that has the ability like human emotional, so the characteristics of dogs that are responsive to human behavior. But when the dog lives in the human living space, caused negotiation between them. How aspects to consider when getting a dog in the house, from the psychological and spatial aspects so as to create a healthy environment and well being for both of them. This will be explained further in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57077
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library