Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159957 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Hasna Ananto
"Perkembangan industri batik tidak diimbangi dengan pengolahan limbah yang memadai. Sebagian besar penghasil batik membuang langsung limbah cairnya ke perairan tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Pada penelitian ini dilakukan upaya pengolahan limbah batik menggunakan metode filtrasi dengan mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi bahan membran dan tekanan umpan terhadap kemampuan penyisihan pengotor. Pada penelitian ini, dilakukan preparasi membran flat sheetberbahan polisulfon dengan pelarut N-metil-2-pirrolidon atau NMP dan aditif polivinilpirolidon (PVP). Membran yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan uji SEM, FTIR, dan sudut kontak. Membran dipreparasi dengan komposisi PSf dan PVP masing-masing 7,35 gram dan 0,15 gram untuk membran PSf/PVP0,15; 7,25 gram dan 0,25 gram untuk membran PSf/PVP0,25; dan 7,15 gram dan 0,35 gram untukPSf/PVP0,35; dengan pelarut NMP sebanyak 42,5 mL. Proses filtrasi membran dilakukan dengan variasi tekanan umpan 4, 5, 6, dan 7 bar. Hasil penelitian menunjukkan membran PSf/PVP0,25memiliki jumlah pori terbanyak dan memiliki sifat paling hidrofilik dengan sudut kontak 50o. Filtrasi membran menunjukkan hasil bahwa semakin rendah tekanan, semakin tinggi persentase rejeksi sedangkan pengaruh komposisi membran berbeda-beda untuk tiap parameter. Dengan tekanan 4 bar, membran PSf/PVP0,25memiliki rejeksi COD dan warna tertinggi sebesar masing-masing 61,73% dan 61,16%; sedangkan membran PSf/PVP0,35memiliki rejeksi TDS dan konduktivitas tertinggi sebesar masing-masing 49,43%.Variasi tekanan umpan dan komposisi membran tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyisihan TSS dan perubahan pH permeat.

The development of the batik industry is not matched by adequate waste treatment. Most batik producers dispose of their liquid waste directly into the waters without processing it first. In this research an attempt was made to treat batik waste using a filtration method by evaluating the effect of variations in membrane material concentration and feed pressure on the ability of impurity removal. In this study, a flat sheet membrane made from polysulfone was prepared with N-methyl-2-pyrrolidone or NMP solvent and polyvinylpirolidone (PVP) additive. The resulting membrane was characterized using SEM, FTIR, and contact angletests. Membranes were prepared with PSf and PVP compositions of 7.35 grams and 0.15 grams for the PSf/PVP0,15 membrane; 7.25 grams and 0.25 grams for the PSf/PVP0,25membrane; and 7.15 grams and 0.35 grams for the PSf/PVP0,35 membrane; with NMP as much as 42.5 mL. The membrane filtration process is carried out with feed pressure variations of 4, 5, 6, and 7 bars. The results showed the PSf/PVP0,25membrane has the highest number of pores and has the most hydrophilic properties with a contact angle of 50o. Membrane filtration shows results that the lower the pressure, the higher the rejection percentage, while the effect of membrane composition vary with each parameter. With a pressure of 4 bar, the PSf/PVP0,25membrane has the highest COD and color content rejection of 61.73% and 61.16% respectively while the PSf/PVP0,35membrane has the highest TDS rejection and conductivity of 49.43% and 48.57%, respectively. Varying the feed pressure and membrane composition did not have a significant effect on TSS removal and permeate pH changes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huriya
"Teknologi membran saat ini sudah banyak diaplikasikan untuk mengolah limbah berbagai industri, salah satunya dapat industri tahu. Namun di Indonesia, pengolahan limbah industri tahu masih menggunakan metode konvensional dan belum memenuhi baku mutu pemerintah, sehingga dibutuhkan metode pengolahan yag lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan preparasi serta menguji kinerja membran polisulfon dengan proses filtrasi untuk pengolahan limbah cair industri tahu. Penelitian ini diawali oleh preparasi membran polisulfon (PSf) dengan pelarut n-metil-2-pirolidon (NMP) dan aditif polivinilpirolidon (PVP) dengan metode inversi fasa dan teknik imersi presipitasi, dengan variasi massa PVP sebanyak 0,15 gram; 0,25 gram; dan 0,35 gram. Membran yang telah dipreparasi kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM, FTIR, serta sudut kontak. Limbah cair tahu sebagai umpan filtrasi telah melalui proses pre-treatment dengan metode koagulasi-flokulasi. Kemudian limbah umpan tersebut difiltrasi menggunakan membran PSf/NMP/PVP dengan variasi umpan 4, 5, 6, dan 7 bar. Penambahan konsentrasi PVP meningkatkan porositas dan hidrofilisitas, namun penambahan PVP yang berlebihan akan meningkatkan viskositas membran sehingga membuat membran menjadi lebih padat. Hal ini yang menyebabkan fluks air dan fluks permeat mengalami kenaikan pada membran PSf/NMP/PVP0,15 dan PSf/NMP/PVP0,25 namun namun menurun pada PSf/NMP/PVP0,35. Rejeksi COD dan TDS yang dihasilkan pada penelitian berkisar antara 8,3% hingga 60,53% dan 4,77% hingga 28,57%; sedangkan rejeksi TSS dan kekeruhan yang dihasilkan berkisar antara 16,67% hingga 75% dan 8,3% hingga 75%; dan pH berkisar antara 7,28 hingga 7,58.
.....Membrane technology nowadays is applied for wastewater treatment in multiple industries, one of them is the tofu industry. However in Indonesia, tofu industrial wastewater treatment still uses the conventional method that has yet to meet the government’s quality standards, so a more effective treatment method is needed. This research aimed to prepare and examine the performance of polysulfone (PSf) membrane using n-methyl-2-pyrrolidone (NMP) solvent and polyvinylpyrrolidone (PVP) additive according to phase inversion method by immersion precipitation technique, with PVP mass variation of 0,15; 0,25; and 0,35 grams. Membrane that has been prepared is then characterized by undergoing several tests of SEM, FT-IR, and contact angle. First, tofu wastewater as feed has been through the pre-treatment process using coagulation-flocculation method. The feed is then filtrated using prepared PSf/NMP/PVP membranes with pressure variation of 4, 5, 6, and 7 bars. The addition of PVP concentrations increases porosity and hydrophilicity, but the excessive addition of PVP will increase membrane viscosity thereby making the membrane denser. This is what causes the water flux and permeate flux to increase in PSf/NMP/PVP0,15 and PSf/NMP/PVP0,25 membranes but decrease in PSf/NMP/PVP0,35 membrane. The COD and TDS rejection percentages resulted in this research ranged from 8,3% up to 60,53% and 4,77% up to 28,57%; the TSS dan turbidity rejection percentages ranged from 16,67% up to 75% and 8,3% up to 75%, meanwhile the pH varies from 7,28 to 7,58."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derryadi Angputra
"Industri tahu merupakan salah satu industri pengolahan kacang kedelai yang sedang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Limbah industri tahu banyak mengandung senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat, lemak dan protein yang dapat mencemari lingkungan terutama pada ekosistem perairan. Penelitian ini menggunakan membran ultrafiltrasi polyvinylidene fluoride (PVDF) yang dibuat dengan teknik inversi fasa dengan pelarut N, N, dimethylacetamide (DMAc) dan aditif polyvinylpyrrolidone (PVP). Membran dibuat dengan variasi jumlah PVP 0,1 gram, 0,15 gram, dan 0,2 gram. Pada penelitian ini membran PVDF digunakan pada proses ultrafiltrasi untuk mengolah limbah cair tahu yang sudah diolah melalui koagulasi-flokulasi menggunakan koagulan PAC dengan konsentrasi 300 ppm. Proses ultrafiltrasi menggunakan variasi tekanan 4 bar, 5 bar, 6 bar, dan 7 bar. Limbah cair tahu awal memiliki karakteristik BOD 3150 mg/L, COD 7350 mg/L, pH 4.01, TSS 501 mg/L, TDS 833 mg/L, dan kekeruhan 594 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyisihan parameter limbah cair tahu terbesar terdapat pada komposisi larutan cetak 0,1 PVP dan tekanan umpan 4 bar dengan penyisihan COD 0%, TSS 99,1%, TDS 23,49%, kekeruhan 96,67% dan menaikkan pH hingga 8,21.

Tofu industry is one of the soybean processing industries that is currently in high demand by the people of Indonesia. Tofu industry waste contains many organic compounds such as carbohydrates, fats and proteins that can pollute the environment, especially in aquatic ecosystems. This research is using polyvinylidene fluoride (PVDF) ultrafiltration membrane made through phase inversion method with N, N, Dimethylacetamide (DMAc) as solvent and polyvinylpyrrolidone (PVP) as additive. Membrane was made with variation of 0,1 gram, 0,15 gram, and 0,2 gram PVP. In this research, PVDF membrane used in ultrafiltration to process the pre-treated tofu wastewater through coagulation-flocculaton with 300 ppm concentration PAC coagulant. Ultrafiltration process was using pressure variation of 4 bar, 5 bar, 6 bar, 7 bar. Tofu wastewater have the characteristic of BOD 3150 mg/L, COD 7350 mg/L, pH 4.01, TSS 501 mg/L, TDS 833 mg/L, and turbidity 594 mg/L. The results of this research shows that the best rejection of tofu wastewater parameters in casting solution with the addition of 0,1 gram PVP and 4 bar pressure with COD rejection 0%, TSS 99,1%, TDS 23,49%, turbidity 96,67% and increased pH to 8,21."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Crista Debora
"Poliviniliden fluorida (PVDF) merupakan bahan polimer yang lazim digunakan untuk membran ultrafiltrasi. Namun, sifat hidrofobik yang dimiliki oleh PVDF menghasilkan membran dengan sifat anti-fouling yang buruk dalam proses filtrasi. Sehingga, pada penelitian ini, membran yang berbahan dasar PVDF akan dimodifikasi dengan aditif polivinilpirolidon (PVP). Membran flat sheet dipreparasi menggunakan metode presipitasi imersi dengan variasi massa PVP sebanyak 0,1; 0,15 dan 0,2 gram. Membran yang telah dipreparasi kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM, FTIR, serta sudut kontak. Membran kemudian digunakan untuk mengolah limbah cair batik. Sebelum digunakan sebagai umpan ultrafiltrasi, metode koagulasi-flokulasi dengan koagulan PAC digunakan sebagai pre-treatment limbah. Limbah cair batik kemudian difiltrasi menggunakan membran PVDF/PVP dengan variasi tekanan umpan yaitu 4, 5, 6, dan 7 bar. Nilai fluks air bersih dan fluks permeat yang dihasilkan pada penelitian ini meningkat dengan bertambahnya penambahan massa PVP pada larutan cetak. Rejeksi warna dan COD yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rentang besaran dari 32,45% hingga 58,11% dan 8,91% hingga 14,95% berturut-turut; sedangkan rejeksi TDS dan konduktivitas yang dihasilkan memiliki rentang besaran dari 4,83% hingga 6,95%.

Polyvinylidene fluoride (PVDF) is commonly used polymeric material for the fabrication of ultrafiltration (UF) membranes. However, the hydrophobic nature of PVDF leads to poor membrane performance with low anti-fouling properites during filtration process. Hence, the PVDF-based flat sheet membrane was modified with polyvinylpyrrolidone (PVP) as additive. PVDF/PVP flat sheet membrane preparation was carried out by the immersion precipitation method with a variation of PVP mass 0.1; 0.15 and 0.2 grams. The membrane produced is then characterised using SEM, FTIR and contact angle. Prior to membrane application on treating batik wastewater, pre-treatment is carried out on Batik wastewater using coagulation and flocculation methods using PAC as coagulant. Batik wastewater from the pre-treatment is then filtered with PVDF/PVP membrane with pressure variations of 4, 5, 6, and 7 bars. In this application, the water and permeate fluxes are increased in accordance with the increase in the addition of PVP. The colour and COD rejections achieved in this research are in value of 32.45% until 58.11% and 8.91% until 14.95% respectively. The TDS and conductivity rejections achieved in this research are in value of 4.83% until 6.95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Kamilia Permatasari
"Limbah cair tahu merupakan salah satu sumber pencemar lingkungan yang berbahaya. Nilai COD limbah cair tahu dapat mencapai 8000 mg/L. Metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE merupakan metode yang efektif dalam dalam mendegradasi polutan-polutan organik yang terdapat dalam limbah cair tahu, karena kemampuannya dalam memproduksi radikal OH dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan metode CGDE dalam mendegradasi limbah cair industri tahu dengan penambahan injeksi udara. Pada metode ini dibuat beberapa variasi untuk menentukan laju alir udara, suhu dan konsentrasi awal limbah yang optimum dalam pengolahan limbah cair tahu. Degradasi limbah cair tahu mencapai 73 selama 120 menit, dengan nilai akhir COD sebesar 425 mg/L dan nilai BOD sebesar 447 mg/L. Dimana kondisi optimal didapatkan pada laju alir udara 2.5 lpm, suhu 50OC, dan konsentrasi awal limbah 2000 ppm. Penambahan injeksi udara engan laju alir 2.5 lpm dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 37.

Tofu wastewater is one of the most dangerous source of environmental pollutants. It is known that the COD of tofu wastewater can reach 8000 mg L. Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE method is an effective method in degrading complex pollutants contained in tofu wastewater, due to its ability to produce large quantities of OH radicals. This study aims to test the ability of the CGDE method in degrading the tofu wastewater by the addition air injection. In this method, several variations were made to determine the optimal airflow rate, temperature and initial concentration of tofu wastewater. Tofu wastewater degradation reached 73 for 120 minutes, with the final value of COD is 425 mg L and BOD is 447 mg L. Maximum conditions are obtained by using airflow rate 2.5 lpm, temeperature 50OC, and initial concentration of tofu wastewater is 2000 ppm. The addition of air injection with airflowrate 2.5 lpm is able to reduce energy consumption by 37.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S68266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Purnawan
"Pencemaran air dan udara menjadi tantangan utama dalam pengelolaan lingkungan saat ini, karena membahayakan kehidupan manusia dan kehidupan lainnya. Limbah cair industri tahu, sebagai studi kasus penelitian ini, adalah salah satu limbah berbahaya karena banyak mengandung bahan yang membahayakan lingkungan dan kehidupan air serta menghasilkan bau yang menyengat. Sedangkan NOx (NO dan NO2) adalah salah satu pencemar udara yang membahayakan kehidupan dan dapat mengakibatkan terjadinya infeksi pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat membran datar berbasis Polivinilidena Fluorida (PVDF) menggunakan aditif Polivinilpirolidona (PVP) dengan variasi komposisi 14,9/0,1; 14,85/0,15 dan 14,8/0,2 gram PVDF/gram PVP. Membran datar dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair industri tahu dengan proses ultrafiltrasi (UF) yang sebelumnya diolah dengan proses koagulasi-flokulasi melalui jar tester menggunakan poli aluminium klorida (PAC) sebagai koagulan. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuat membran serat berongga berbasis PVDF tanpa aditif untuk penyisihan gas NOx menggunakan berbagai senyawa absorben, yaitu larutan hidrogen peroksida dan asam nitrat (H2O2-HNO3), natrium klorit dan natrium hidroksida (NaClO2-NaOH), serta natrium klorat dan natrium hidroksida (NaClO3-NaOH). Untuk memahami dan membandingkan perubahan sifat fisik dan kimia yang terjadi, dilakukan karakterisasi membran diantaranya pemindaian mikroskop elektron (SEM), sudut kontak air, dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Berdasarkan karakterisasi membran datar berbasis PVDF untuk pengolahan limbah cair industri tahu, penambahan aditif PVP memperbesar ukuran dan distribusi pori serta membuat membran bersifat lebih hidrofilik sehingga meningkatkan permeabilitas serta nilai fluks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh PVP terhadap fluks yang paling besar yaitu pada membran PVDF/PVP 0,15 baik air maupun limbah cair industri tahu. Persentase rejeksi tertinggi untuk TSS, TDS dan kekeruhan diamati pada membran PVDF/PVP 0,1 secara berturut-turut besar 99,11%, 23,49% dan 96,67%. Pada penyisihan gas NOx didapatkan bahwa kekuatan oksidan mempengaruhi efisiensi penyisihan NOx. Larutan penyerap yang mengandung hidrogen peroksida memiliki efisiensi penyisihan tertinggi karena merupakan oksidan yang paling kuat, diikuti oleh natrium klorit dan natrium klorat dengan nilai secara berturut-turut sebesar 99,7%, 99,2% dan 99,3%. Ketiga senyawa absorben memberikan efisiensi penyisihan NOx yang tinggi (di atas 90%), yang berarti bahwa semua absorben yang digunakan dalam penelitian ini sangat potensial digunakan untuk mereduksi NOx melalui proses basah. Efisiensi penyisihan NOx pada laju aliran gas umpan yang sama meningkat seiring dengan peningkatan jumlah serat dan konsentrasi penyerap. Namun, efisiensi penghilangan NOx berkurang karena laju aliran gas umpan meningkat pada modul membran dan konsentrasi penyerap yang sama.

Water and air pollution have become significant challenges in current environmental management, posing threats to human life and other organisms. Wastewater from the tofu industry, as the case study in this research, is one hazardous waste due to its high content of environmentally harmful substances, affecting aquatic life and emitting a pungent odor. Meanwhile, nitrogen oxides (NOx), including NO and NO2, are air pollutants that endanger life and can lead to respiratory infections. This research aims to develop a flat sheet membrane based on Polyvinylidene Fluoride (PVDF) using Polyvinylpyrrolidone (PVP) as an additive with various composition of 14.9/0.1; 14.85/0.15; and 14.8/0.2 grams of PVDF/gram of PVP. The flat sheet membrane is utilized for tofu wastewater from the tofu industry using the ultrafiltration (UF) process, preceded by coagulation-flocculation through jar testing using poly aluminum chloride (PAC) as a coagulant. Additionally, the study aims to create a hollow fiber membrane based on PVDF without additives for NOx gas removal using various absorbent compounds, namely hydrogen peroxide and nitric acid (H2O2-HNO3), sodium chlorite and sodium hydroxide (NaClO2-NaOH), and sodium chlorate and sodium hydroxide (NaClO3-NaOH). To understand and compare the physical and chemical property changes, membrane characterization was conducted, including scanning electron microscopy (SEM), water contact angle, and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Based on the characterization of the PVDF-based flat sheet membrane for treating wastewater from the tofu industry, the addition of PVP enlarges pore size and distribution, making the membrane more hydrophilic, thereby increasing permeability and flux. The research results indicate that the most significant impact of PVP on flux is observed in the PVDF/PVP 0.15 membrane, both for water and wastewater from the tofu industry. The highest rejection percentages for TSS, TDS, and turbidity are observed in the PVDF/PVP 0.1 membrane, with values of 99.11%, 23.49%, and 96.67%, respectively. In NOx gas removal, it is found that the oxidizing strength influences the efficiency of NOx removal. The absorbent solution containing hydrogen peroxide shows the highest removal efficiency as it is the strongest oxidizer, followed by sodium chlorite and sodium chlorate with values of 99.7%, 99.2%, and 99.3%, respectively. All three absorbent compounds exhibit high NOx removal efficiency (above 90%), suggesting their great potential for NOx reduction through the wet process. The efficiency of NOx removal at the same feed gas flow rate increases with the rising number of fibers and absorbent concentration. However, the removal efficiency decreases as the feed gas flow rate increases for the same membrane module and absorbent concentration."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Ramadhani
"Peningkatan perkembangan industri minyak dan gas di Indonesia berbanding lurus dengan semakin banyaknya limbah air berminyak yang dihasilkan. Limbah air berminyak mengandung kadar kontaminan seperti COD, TDS, TSS, pH, dan kekeruhan yang tinggi serta cenderung memiliki warna yang pekat. Pada penelitian ini, dilakukan proses pemisahan limbah air berminyak menggunakan proses ultrafiltrasi (UF) membran poliviniliden fluorida (PVDF). Namun, sifat hidrofobik pada polimer PVDF dapat meningkatkan fouling yang terjadi pada saat proses UF. Sehingga, pada penilitian ini dilakukan modifikasi dengan zat aditif polivinilpirolidon (PVP) serta pelarut dimetilasetamida (DMAc) yang membantu pembentukan struktur morfologi pada membran. Sintesis membran dilakukan dengan metode presitipasi imersi dengan variasi massa PVP 0,1 ; 0,2 dan 0,3 gram. Karakterisasi pada membran dilakukan untuk mengetahui sifat pada membran menggunakan uji SEM, FTIR, sudut kontak, uji tarik, dan uji porositas. Digunakan proses perlakuan terdahulu sebelum UF untuk meningkatkan rejeksi pada permeat. Kemudian dilakukan variasi tekanan pada membran dengan variasi massa PVP optimal yakni 0,1 gram pada 1 dan 2 bar. Nilai fluks yang dihasilkan meningkat seiring dengan meningkatnya massa PVP pada membran. Pada variasi membran optimal didaptkan rejeksi untuk COD, TDS, TSS, kekeruhan dan pH secara berturut-turut adalah 82,05% ; 44,46% ; 90,38% ; 85,42% ; 7,1.

The rapid growth of Indonesia's oil and gas industry has a linear effect on the growth of wastewater produced by the industry. A high level of COD, TDS, TSS, color, turbidity, and pH usually characterizes oily wastewater. In this study, the process of separating oily wastewater will be conducted using a polyvinylidene fluoride (PVDF) membrane ultrafiltration (UF) process. However, the hydrophobic nature of the PVDF polymer can increase the fouling that occurs during the UF process. Therefore, in this study PVDF membrane is modified with the additive polyvinylpyrrolidone (PVP) with dimethylacetamide (DMAc) as a solvent which helps the formation of the morphological structure of the membrane. Membrane synthesis was conducted by immersion precipitation with a mass variation of PVP 0.1; 0.2; and 0.3 grams. Characterization of the membrane was carried out to determine the properties of the membrane using the SEM test, FTIR, contact angle, tensile test, and porosity test. The pre-treatment process is used before UF to increase the rejection of the permeate. Then the pressure variation on the membrane will be carried out with the optimal PVP mass variation of 0,1 gram at 1 and 2 bar. The resulting flux value increases with increasing PVP mass on the membrane. The rejection obtained at optimal membrane variations for COD, TDS, TSS,turbidity, and pH were 82.05%; 44.46%; 90.38%; 85.42%; 7.1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Fathia
"Produksi tahu di Indonesia menghasilkan limbah cair membentuk emulsi dan lebih pekat dibanding limbah tempe karena adanya proses penggilingan kedelai menjadi bubur, bersifat asam akibat penambahan asam saat penggumpalan tahu, dan berbau. Limbah cair tahu dapat diuraikan oleh mikroorganisme air, namun hal ini akan mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air dan menimbulkan dampak terhadap ekosistem dan lingkungan sehingga masih membutuhkan metode pengolahan yang lebih efektif.
Penelitian ini mengombinasikan ultrafiltrasi membran polisulfon dan osmosis balik dengan pretreatment berupa proses koagulasi-flokulasi dengan koagulan tawas. Proses koagulasi-flokulasi dilakukan dengan variasi dosis koagulan 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, 500 ppm, 600 ppm, 700 ppm, dan 800 ppm, proses ultrafiltrasi dengan variasi tekanan umpan 0,5 bar, 1 bar, 1,5 bar, dan 2 bar, sedangkan osmosis balik dilakukan dengan variasi tekanan umpan 4 bar, 5 bar, dan 6 bar. Limbah cair tahu memiliki karakteristik pH 3-5, TSS 600-1200 mg/L, kekeruhan 800-1400 FAU, TDS 1200-1600 mg/L, COD 5000-8000 mg/L, dan BOD 4600 mg/L.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koagulasi-flokulasi yang optimal terjadi pada dosis tawas 300 ppm dengan hasil penyisihan TSS sebesar 82%, ultrafiltrasi optimal terjadi pada tekanan 0,5 bar dengan penyisihan TSS 93,6%, TDS 88%, kekeruhan 92,4%, dan COD 95,1%, serta osmosis balik optimal terjadi pada tekanan umpan dengan penyisihan TSS 100%, TDS 99%, kekeruhan 100%, dan COD 98,8%, di mana persentase penyisihan BOD total adalah 99,6%.

Tofu industry in Indonesia produces wastewater as its byproduct, which forms emulsion and more concentrated than tempeh wastewater as a result of soybean grinding process to form solid soy pulp, morevover it has acidic properties for its coagulation process with acid coagulant. Tofu wastewater can be degraded by water microorganism with reducing dissolved oxygen level in water as a drawback, and eventually impacts the environment.
This study aims to process tofu wastewater by combining ultrafiltration by polysulfone membrane and reverse osmosis with coagulation-flocculation by aluminum sulfate as pretreatment. Coagulation-flocculation was conducted with coagulant dose of 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, 500 ppm, 600 ppm, 700 ppm, and 800 ppm, while ultrafiltration was conducted with feed pressure variation of 0,5 bar, 1 bar, 1,5 bar, and 2 bars, and reverse osmosis was conducted with feed pressure variation of 4 bars, 5 bars, and 6 bars. Tofu wastewater feed has characteristics of pH value of 3-4, TSS 600-1200 mg/L, turbidity 800-1400 FAU, TDS 1200-1600 mg/L, COD 5000-8000 mg/L, and BOD 4600 mg/L.
Experimental result showed that optimum coagulation-flocculation occured at aluminum sulfate dose of 300 ppm with TSS rejection  of 82%, optimum ultrafiltration occured at 0,5 bar feed pressure with rejection value of TSS 93,6%, TDS 88%, turbidity 92,4%, and COD 95,1%, as well as optimum reverse osmosis occured at 6 bars feed pressure with rejection value of TSS 100%, TDS 99%, turbidity 100%, and COD 98,8%, where overall BOD rejection was 99,6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Setyaputra
"Batik merupakan warisan budaya yang diwariskan kepada para pengrajinnya di Indonesia, bahkan kini sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Dengan makin meningkatnya sektor industri batik yang didominasi industri kecil, semakin meningkatkan resiko tercemarnya lingkungan sekitarnya dengan air limbah dari industri batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja modul membran berbasis serat polypropylene (PP) dalam pengolahan air limbah industri batik. Limbah batik tersebut sebelumnya diolah melalui kombinasi ozonasi (O3) dan flokulasi, kemudian disaring dengan modul membran PP pada berbagai tekanan membran trans (TMP). Konduktivitas, total padatan tersuspensi (TSS), kebutuhan oksigen kimia (COD) dan warna (Pt / Co) merupakan variabel yang diamati untuk menguji kinerja proses pengolahan air limbah batik.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa TSS, COD dan Pt / Co dapat diturunkan masing-masing sekitar 99,8%, 24% dan 57%. Sedangkan fluks permeat dari modul membran adalah 141.3, 182.0, 243.9, 264.7 dan 290.88 L.m-2.h-1 pada TMP masing-masing sebesar 3, 5, 7, 9 dan 11 bar.

Batik is a cultural heritage that was passed down to the craftsmen in Indonesia, even now it has been recognized by UNESCO as one of the world heritages. With the increase in the batik industry sector which is dominated by small industries, the risk of contamination of the surrounding environment with wastewater from the batik industry increases. This study aims to determine the performance of polypropylene (PP) fiber-based membrane modules in batik industry wastewater treatment. The batik waste was previously treated through a combination of ozonation (O3) and flocculation, then filtered with PP membrane modules at various trans membrane pressures (TMP). Conductivity, total suspended solids (TSS), chemical oxygen demand (COD) and color (Pt/Co) were observed variables to test the performance of batik wastewater treatment processes.
The experimental results showed that TSS, COD and Pt/Co could be reduced by about 99.8%, 24% and 57%, respectively. Meanwhile, the permeate flux of the membrane module was 141.3, 182.0, 243.9, 264.7 and 290.88 L.m-2.h-1 at TMP of 3, 5, 7, 9 and 11 bar, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kurnia Astuti
"Kejadian resistensi antibiotik meningkat di seluruh dunia. Unit pengolahan limbah rumah sakit dapat menjadi sumber penularan serta tempat berkembang biak maupun munculnya bakteri resisten antibiotik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri resisten antibiotik yang direpresentasikan dengan Escherichia coli (E. coli) pada influen dan effluen unit pengolahan limbah rumah sakit IPAL Terpadu 2 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sebagian besar air limbah terdiri dari buangan feses dan urin pasien rawat inap di Gedung A RSCM. Antibiotika yang diuji untuk resistensi adalah Meropenem, Cefixime, dan Ciprofloxacin melalui metode disk diffusion test. Hasil yang didapatkan menunjukkan E. coli resistensi terhadap Ciprofloxacin, Cefixime, dan Meropenem masing-masing sebesar 50,96%, 47,63%, dan 14,18%. Efisiensi terbesar dalam mengurangi jumlah mikroorganisme pada unit pengolahan di IPAL Terpadu 2 RSCM adalah pada unit disinfeksi, yaitu sebesar 97,14%.
The incidence of antibiotic resistance is increasing worldwide. Hospital wastewater treatment plant can become a source for transmission as well as place for breeding and development of antibiotic resistance bacteria. The study was conducted to determine the number of antibiotic-resistant bacteria that is represented by Escherichia coli (E. coli) in the influent and effluent hospital wastewater treatment plant in Wastewater Treatment Plant 2 of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. The wastewater mostly consisted of faeces and urine from hospitalized patients in Building A RSCM. The antibiotics to be tested for resistance are Meropenem, Cefixime, and Ciprofloxacin using disk diffusion test method. The results showed E. coli resistance to Ciprofloxacin, Cefixime, and Meropenem are respectively 50,96%, 47,63%, and 14,18%. The highest eficiency in decreasing the number of microorganism in IPAL Terpadu 2 RSCM is achieved by the disinfection unit, that is 97,14%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>