Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Khairunissa
"Salah satu media sosial yang sering digunakan untuk membagikan pengalaman adalah Instagram. Kegunaan utama aplikasi tersebut adalah untuk mengunggah gambar atau video. Selain itu, Instagram menyediakan kolom untuk menulis keterangan gambar sehingga pengguna dapat leluasa menuliskan informasi tambahan dengan menggunakan fitur yang ada, seperti emoji dan tanda pagar. Kolom tersebut dapat memperlihatkan ragam bahasa yang digunakan pemilik akun. Pengguna Instagram terdiri dari berbagai golongan, baik laki-laki maupun perempuan. Gender dan bahasa memiliki hubungan yang erat. Penelitian ini berfokus pada pengaruh gender dalam penulisan keterangan gambar dan penggunaan fitur dalam Instagram. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh gender dalam menuliskan keterangan gambar dalam enam akun travel influencer. Akun yang dipilih terdiri dari tiga akun laki-laki dan tiga akun perempuan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan ragam bahasa dan fitur yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Selain itu, ditemukan penggunaan alih kode dan campur kode.
One of the social media, often used to share experiences, is Instagram. The main use of the application is to upload photos or videos. This application provides a column to write captions so that users can freely write additional information using existing features, such as emojis and hashtags. These columns can show the language varieties used by the account owner. Instagram users consist of various groups, both men and women. Gender and language have close relation. This study focuses on the influence of gender in the writing of captions and the use of features in Instagram.This study was conducted to see how the effect of gender differences in writing captions from six Instagram accounts of travel influencer. The selected accounts consist of three male accounts and three female accounts. This study used descriptive qualitative method. This study found differences in language variety and features used by men and women. This study also found the use of code switching and code mixing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Adhikara Putra
"ABSTRAK
Bahasa tidak hanya satu tetapi bahasa beragam-ragam. Salah satunya adalah ragam bahasa berdasarkan gender. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu bagaimana bentuk bahasa yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan ketika melihat gambar laki-laki dan perempuan sebagai acuan. Penelitian ini menggunakan foto dan komentar pada Instagram sebagai sumber data. Dari foto-foto tersebut dilihat ragam bahasa laki-laki dan perempuan pada kolom komentar yang ada. Temuan dalam penelitian ini ada yang sesuai dengan teori, yakni laki-laki memakai kata-kata bernada seks dan kasar serta perempuan memakai bahasa yang lebih halus, sedangkan temuan yang tidak sesuai, yakni perempuan memakai kata-kata kasar untuk menghina serta laki-laki memakai pengulangan kata sehingga tidak langsung pada intinya.

ABSTRACT
Language has many varieties. One of the language variety is gender. This research aims to find out how the form of language used by men and women when looking at pictures of men and women as a reference. This research used photos and comment in instagram as data source. From the photos, we can see how men and women giving comment. The result of the study that matches with the theory is, men use words that refer to sex and rude and women use more polite forms. However there is another result, namely women also use harsh words to insult and men use repetitive word so they are not straight to the point."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Surya Anantatama
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji hiperrealitas Modest Fashion yang dilakukan oleh influencer fashion traveler melalui foto perjalanan berwisata yang diunggah di Instagram. Dian pelangi merupakan seorang fesyen desainer dan juga influencer fashion traveler yang memiliki pengaruh di Indonesia. Rekam gambar dari aktivitas berwisata yang dilakukan dengan penggunaan modest fashion di abadikan melalui teknologi kamera yang diunggah di Instagram ini kemudian dijelaskan melalui pemikiran Jean Baudrillard yang dimulai dari masyarakat konsumeris hingga hiperrealitas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara crawling data akun media sosial Instagram Dian Pelangi kemudian gambar yang sesuai dengan konsep terkait influencer fashion traveler di analisis menggunakan semiotika sosial guna menampilkan sumber semiotik yang kemudian dielaborasi dengan gagasan yang dimiliki oleh Baudrillard terkait masyarakat konsumeris dan hiperrealitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hiperrealitas modest fashion yang dilakukan oleh Dian Pelangi melalui unggahan foto perjalanan wisata di Instagram untuk menaikkan nilai yang sebelumnya melekat pada nilai kegunaan Modest Fashion sebagai pakaian sederhana menjadi nilai simbol baru. Dian Pelangi sebagai influencer fashion traveler melakukan aktivitas berwisata guna membedakan dirinya dengan influencer fashion lainya sehingga apa yang tampak dari penggunaan modest fashion Dian Pelangi berbeda dengan influencer modest fashion lainnya. Kemudian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unggahan foto penggunaan modest fashion dalam berwisata di Instagram menampilkan sisi berbeda dalam pembentukan nilai baru dalam penggunaan modest fashion di media sosial Instagram

ABSTRACT
This study examines the Modest Fashion hyperreality carried out by influencer fashion travelers through photos of travel trips uploaded on Instagram. Dian Pelangi is a fashion designer and influencer of fashion traveler who has influence in Indonesia. Image recordings of travel activities carried out with the use of modest fashion are captured through camera technology uploaded on Instagram and then explained through Jean Baudrillard`s thoughts, starting from consumerist society to hyperreality. Data collection was done by crawling data from Dian Pelangi`s Instagram social media account and then drawing in accordance with the concepts related to influencer fashion traveler in an analysis using social semiotics to display semiotic sources which were then elaborated on Baudrillard`s ideas related to consumerism and hyperreality. The results showed that there was a modest hyperreality of fashion carried out by Dian Pelangi through uploading travel photos on Instagram to increase the value previously attached to the value of the usefulness of Modest Fashion as simple clothing into a new symbol value. Dian Pelangi is a fashion traveler influencer to do activities to distinguish herself from other fashion influencers so that what appears from the use of Dian Pelangi`s fashion modest is different from other fashion modest influencers. Then, the results of this study indicate that uploading photos of the modest use of fashion in traveling on Instagram show a different side in forming new values ​​in the use of modest fashion on Instagram social media.
"
2019
T53068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hutami
"

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi wacana kecantikan mainstream dan alternatif yang ada di dalam komentar konten instagram @overheardbeauty dan menunjukkan adanya wacana kecil lainnya yang turut membangun wacana di dalam Instagram @overheardbeauty.  Penelitian ini diawali dengan proposisi bahwa industri kapitalis menyusup ke dalam media sosial, termasuk ke dalam komunitas online @overheardbeauty yang ada di Instagram. Oleh karenanya, penting untuk mengecek masing-masing konten beserta tanggapan di dalam komentar unggahan tersebut. Penelitian ini menggunakan konsep wacana, instagram, serta kecantikan ideal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif serta menggunakan paradigma konstruktivis. Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi dokumen dan observasi non partisipan pada akun instagram @overheardbeauty. Dari penelitian ini ditemukan kesimpulan yaitu wacana alternatif dan arus utama ditemukan dalam anggota komunitas @overheardbeauty, namun akun @overheardbeauty masih dominan mmembahas wacana kecantikan arus utama, meskipun anggotanya memiliki kebebasan untuk mengungkapkan wacana yang terpecah-pecah di dalam kolom komentar. Beberapa wacana kecantikan baik arus utama maupun alternatif yang muncul dalam akun @overheardbeauty terbagi ke dalam topik besar seperti tinggi dan bentuk tubuh, kulit, gaya rambut, wajah, dan wacana kecil lainnya, seperti produk kecantikan dan biayanya.

 


This study aims at identifying mainstream and alternative beauty discourses in @overheardbeauty Instagram comments and show other small discourses that contribute to build beauty discourse on @overheardbeauty. This research begins with a proposition that the capitalist industry is infiltrated into social media, including the online community @overheardbeauty on Instagram. Therefore, it is important to check each contents along with the responses in the comment section. This research uses the concept of discourse, instagram, and ideal beauty. This research was conducted with a qualitative approach and using a constructivist paradigm. The data collection technique used in this study is to use document studies and non-participant observation. From this study, it was concluded that alternative and mainstream discourse was found in @overheardbeauty community members, but the @overheardbeauty account was still dominant in discussing mainstream beauty discourse, even though its members have the freedom to express various beauty discourses in the comments section. Some mainstream and alternative beauty discourses that appear on @Overheardbeauty account are divided into several major topics such as height and body shape, skin, hairstyle, face, and other small discourses, such as beauty products and their costs.

 

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amru Jainuri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas perbandingan bahasa laki-laki dan perempuan dalam rubrik fashion laki-laki dan perempuan di majalah online Malezones dan Cosmopolitan. Perbandingan bahasa laki-laki dan perempuan dalam skripsi ini dideskripsikan berdasarkan penggunaan kolokasi pada kata dan frasa dalam jenis fashion laki-laki dan perempuan serta melalui penjelasan makna bahasa laki-laki dan perempuan dalam rubrik fashion laki-laki dan perempuan. Melalui analisis makna bahasa laki-laki dan perempuan dalam rubrik fashion laki-laki dan perempuan, penelitian ini membahas karakteristik laki-laki dan perempuan dalam pemakaian fashion. Setelah saya melakukan analisis perbandingan bahasa laki-laki dan perempuan berdasarkan penggunaan kolokasi pada kata dan frasa dalam jenis fashion laki-laki dan perempuan, bahasa yang digunakan penulis laki-laki lebih bervariasi pada penggunaan kata dan frasa dalam jenis fashion, kata dan frasa dalam jenis fashion yang berkolokasi, dan kolokasi dalam jenis fashion, daripada bahasa yang digunakan penulis perempuan. Selain itu, melalui analisis makna bahasa laki-laki dan perempuan dalam rubrik fashion laki-laki dan perempuan, penulis laki-laki menjelaskan 26 karakteristik gender laki-laki dalam pemakaian fashion, sedangkan penulis perempuan menjelaskan 22 karakteristik gender perempuan dalam pemakaian fashion.

ABSTRACT
In this research, I discuss about the comparison men and women language in men and women fashion rubric from Malezones and Cosmopolitan online magazines. The comparison men and women language in this research be described based on the use of collocation of words and phrases on men and women fashion types and also explained through men and women languages meaning on men and women fashion rubric. Through analysis men and women languages meaning in men and women fashion rubric, this research discuss about men and women characteristics on the fashion use. After I did the analysis comparison men and women languages based on the use of collocation of words and phrases on men and women fashion types, men writers use languages more varied in words and phrases on fashion types, collocation of words and phrases on fashion types, and collocation on fashion types, than the women writers languages. Other than that, through analysis men and women languages meaning on men and women fashion rubric, men writers explained 26 men gender characteristics on the fashion use whereas women writers explained 22 women gender characteristics on the fashion use."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Zamira
"Penelitian ini mengangkat isu pelibatan influencer Instagram dalam membuat konten promosi produk oleh pelaku bisnis. Kredibilitas influencer yang menjadi promotor produk diduga menjadi prediktor munculnya intensi membeli konsumen yang melihat iklan tersebut. Variabel lain yaitu rasa percaya konsumen terhadap influencer dihipotesiskan sebagai variabel moderator berdasarkan teori Ohanian (1991) yang menyatakan pentingnya sejauh mana influencer dapat dipercaya sebagai komponen kredibilitas sumber. Penelitian ini melibatkan 311 partisipan yang mengisi kuesioner alat ukur intensi membeli (Sia et al, 2009), kredibilitas influencer (Ohanian, 1991), dan rasa percaya konsumen terhadap influencer (Warner-Soderholm et al., 2018 dan Hajli, 2014). Hasilnya, tidak terdapat efek moderasi dari variabel rasa percaya konsumen terhadap influencer Instagram. Terdapat hubungan korelasional antara variabel kredibilitas influencer, intensi membeli, dan rasa percaya konsumen terhadap influencer. Penelitian ini memberikan temuan baru mengenai perilaku konsumen Indonesia dalam menyikapi konten-konten promosi influencer Instagram.

This research focused on the issue of the growing numbers of Instagram influencers creating product promotional content by business owners. Influencer’s credibility is hypothesized as a predictor in purchase intention of the consumers who are exposed to the advertisement. Consumer’s trust in influencers is also hypothesized as a moderator due to Ohanian’s (1991) source credibility theory that included trustworthiness as a component in building source credibility. The study recruited 311 participants who filled in an online questionnaire on purchase intention (Sia et al, 2009), influencer’s credibility (Ohanian, 1991), and consumer’s trust in influencers (Warner-Soderholm et al., 2018 and Hajli, 2014). The result shows that there was no moderation effect on consumer’s trust in Instagram influencers to between the variable of influencer credibility and purchase intention. Correlational relationship were found between influencer credibility, purchase intention, and consumer’s trust in influencer. This research obtained new findings on Indonesian consumer behaviour towards Instagram influencer’s promotional content in Instagram."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrotul Ainiyah, 1968-
"Skripsi ini membahas novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris karya Damien Dematra yang mengisahkan kehidupan seorang perempuan teroris yang bernama Kemala. Kemala merupakan seorang perempuan lemah lembut yang berubah menjadi seorang teroris yang berbahaya karena adanya sebuah pemicu. Pemicu yang berperan dalam perubahan sifat dan sikap Kemala dalam hidupnya sebagian besar dilakukan oleh laki-laki. Penulis ingin mengungkap ketidakadilan gender yang terjadi pada tokoh Kemala serta gambaran terorisme yang terdapat dalam novel dan hubungannya dengan kasus terorisme yang terjadi di Indonesia, khususnya di Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis serta pendekatan gender dan sosiologi sastra. Pendekatan gender digunakan untuk mengetahui ketidakadilan gender yang dialami Kemala. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk mengetahui hubungan konteks dunia nyata dengan novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris. Hasil penelitian membuktikan bahwa Kemala mengalami ketidakadilan gender. Selain itu, adanya kemiripan antara peristiwa teror yang terjadi di Jakarta dengan yang ada dalam novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris.

This study discusses the novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris by Damien Dematra which tells the life of a female terrorist named Kemala. Kemala is a gentle woman who turns into a dangerous terrorist because of some triggers. The triggers that cause the changes in the nature and attitude of Kemala mostly done by men. The author would like to uncover the gender inequality that occur in Kemala figure as well as an overview of terrorism contained in the novel and its association with terrorism cases that occurred in Indonesia, especially in Jakarta. This study is conducted using descriptive analysis method and approach to gender and sociological literature. Gender approach uses to determine gender injustice that Kemala experienced. Sociological literature approach is used to determine the relationship of real-world context with the novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris. The results prove that Kemala experienced gender inequality. Moreover, there is similarity between terror events that occurred in Jakarta as in the novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Andini
"Media sosial Instagram menjadi sarana pilihan calon wisatawan untuk memperoleh informasi pra-perjalanan. Dengan kemudahan akses yang diberikan, calon wisatawan dapat memperoleh informasi dari konten Instagram feed dan story yang berisi ulasan pengalaman wisata dari pengguna lain. Namun, pencarian informasi dari media sosial dapat memberikan ekspektasi yang lebih tinggi dari realita dan menyebabkan diskonfirmasi terhadap harapan awal wisatawan. Dengan menggunakan teori konfirmasi ekspektasi (ECT) sebagai dasar teori dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus Pura Lempuyang Bali, penelitian ini meneliti tentang pembentukan ekspektasi lewat pencarian informasi dengan hashtag dan geotag di media sosial Instagram. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa konten dengan hashtag dan geotag dapat mempengaruhi pembentukan ekspektasi awal dengan cara meningkatkan visibilitas konten. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya tahap validasi yang dilakukan oleh para calon wisatawan setelah proses pengumpulan informasi awal dari ulasan pengguna yang dianggap kredibel sebagai bentuk dari manajemen ekspektasi untuk mengurangi potensi terjadinya diskonfirmasi.

Instagram is the preferred choice for potential travellers to get pre-travel information. With the ease of access provided, potential tourists can get information from Instagram content and story feeds that contain travel experience reviews from other users. However, information search from social media can cause higher expectations than reality and cause disconfirmation from tourists' initial expectations. By using Expectation Confirmation Theory (ECT) as a theoretical basis with a qualitative approach through Pura Lempuyang Bali case study, this research examines the formation of expectations through information search with hashtags and geotags on Instagram social media. The findings of this study indicate that content with hashtags and geotags can influence the formation of initial expectations by increasing the visibility of the content. In addition, this study also found a stage of validation conducted by potential tourists after the initial information gathering process of user reviews that were considered credible as a form of expectation management to reduce the potential for disconfirmation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The leadership question o male and female in Islam often becomes controversial. It could not happen when Muslims understand the text of Al-Qur'an and Hadist comprehensively. Husband can be a leader in his family because of hos responsibility in searching family needs. The leadership in society is not determined by gender or sex by quality."
297 TURAS 12 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Fajrina
"Tesis ini membahas tentang pengaruh kredibilitas influencer dan electronic Word of Mouth (eWOM) di Instagram terhadap keputusan pembelian. Perkembangan industri digital marketing kini menimbulkan fenomena baru yang saat ini dikenal dengan sebutan influencer marketing. Dalam konteks pemasaran, influencer menjalankan fungsi promosi dari mulut ke mulut atau yang lebih dikenal dengan Electronic Word of Mouth (eWOM). Perusahaan seperti Tokopedia menggunakan influencer marketing dalam strategi pemasaran mereka dan salah satu influencer yang bekerjasama dengan Tokopedia adalah Rachel Vennya.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh kredibilitas Rachel Vennya sebagai influencer pada promo Tokopedia Maret Mantap dan mengukur efektivitas eWOM yang disampaikan oleh Tokopedia melalui Rachel Vennya terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kredibilitas influencer memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Selain itu, eWOM memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. dan kredibilitas influencer dan efektivitas eWOM secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

This thesis discusses the influence of influencer credibility and electronic Word of Mouth (eWOM) on Instagram on purchasing decisions. The development of the digital marketing industry now raises a new phenomenon that is currently known as influencer marketing. In the context of marketing, influencers carry out word of mouth promotion functions, better known as Electronic Word of Mouth (eWOM). Companies such as Tokopedia also use influencer marketing in their marketing strategies and one of the influencers who collaborates with Tokopedia is Rachel Vennya.
This research is a quantitative study using multiple regression analysis to see the influence of Rachel Vennya`s credibility as an influencer on Tokopedia Maret Mantap and to measure the effectiveness of eWOM delivered by Tokopedia through Rachel Vennya on purchasing decisions.
The results show that the credibility of influencers has a significant influence on purchasing decisions. In addition, eWOM has a significant influence on purchasing decisions. and the influencer`s credibility and effectiveness of eWOM together have a significant influence on purchasing decisions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>