Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Kristiandi
"Hipertensi dan DM tipe 2 merupakan penyakit kronis yang dapat memengaruhi kualitas hidup lansia. Prolanis menjadi salah satu pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran serta dalam kegiatan prolanis dengan kualitas hidup lansia. Desain penelitian cross-sectional dengan jumlah sampel 114 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling. Peran serta dalam kegiatan prolanis dinilai dengan merekap daftar hadir kegiatan prolanis selama 6 bulan terakhir dan kualitas hidup dinilai dengan kuesioner WHOQOL_BREF. Analisis data dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan peran serta dalam kegiatan prolanis memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup lansia (p=0,000). Nilai korelasi Pearson 0,539 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kuat. Pelaksanaan kegiatan prolanis dapat menjadi salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di komunitas. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menambah variabel yang berbeda

Hypertension and type 2 diabetes are chronic diseases that can affect the quality of life of the elderly. Prolanis is one of the approaches to improve the quality of life of the elderly. This study aims to determine the relationship of participation in prolanist activities with the quality of life of the elderly. A cross-sectional study design with a sample of 114 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. Participation in prolanist activities was assessed by summarizing the attendance list of prolanist activities over the past 6 months and quality of life was assessed by the WHOQOL_BREF questionnaire. Data analysis with Pearson correlation test. The results showed that participation in prolanis activities had a significant relationship with the quality of life of the elderly (p = 0,000). The Pearson correlation value of 0.539 shows a positive correlation with the strength of a strong correlation. Implementation of prolanist activities can be one of the nursing interventions to improve the quality of life of the elderly in the community. Future studies can conduct research by adding different variables."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ledy Visna Asfiani
"Kontinuitas peserta untuk mengikuti Prolanis merupakan salah satu indikator komitmen pelayanan di FKTP, sehingga mengetahui tingkat kepatuhan dan faktor yang mempengaruhinya menjadi hal yang penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan mengikuti Prolanis dan determinannya pada peserta dengan DM tipe 2 di lima FKTP BPJS Bekasi.
Penelitian ini menggunakan disain cross sectional, pengumpulan data melalui pengisian kuesioner pada 228 peserta Prolanis dengan DM tipe 2 di lima FKTP BPJS Bekasi dan diambil dengan acak sederhana secara proporsional sesuai dengan jumlah peserta di tiap FKTP.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan peserta Prolanis dengan DM tipe 2 di lima FKTP tersebut adalah 3.59. Lama menderita sakit, persepsi manfaat, persepsi penghalang dan pelaksanaan pedoman program berhubungan dengan tingkat kepatuhan peserta. Persepsi penghalang merupakan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan peserta. Faktor pada individu dan provider tersebut dapat dijadikan sebagai bahan telaah bagi FKTP dalam memfasilitasi kebutuhan peserta sehingga dapat meningkatkan tingkat kepatuhan untuk mengikuti Prolanis.

The continuity of the participant in Prolanis is one of the primary health care services indicator and to find out the level of complience and the factors influencing it, is very important. The aim of the study is to find out the complience level of Prolanis participant and its determinants in type 2 DM patients in five BPJS primary health care in Bekasi.
This is a cross sectional study, using questionnare to 228 participants with type 2 DM with simple random sampling method proportionally. Complience level of the participants is 3.59.
Duration of illness, perceived benefit, perceived barrier and the implementation of the program guidelines are correlated with the complience level with the dominant factor is perceived barrier. Factors in individual and provider can be used as evaluation tools for the primary health care in fascilitating the need of the participants so that it will increase the level of complience.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Yasmina Huda
"Lansia menjadi salah satu kelompok rentan yang mudah terpapar pada saat pandemi COVID-19. Fakta ini berdampak secara psikologis lansia yang mengakibatkan kemungkinan terjadinya depresi, dan berdampak pada kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup berdasarkan domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan lansia. Sampel penelitian ini adalah lansia di posbindu puskesmas Bogor Tengah selama pandemi COVID-19. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan metoe accidental sampling yang melibatkan sebanyak 148 lansia ≥60 tahun. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat depresi pada kategori normal 53,4%, namun tingkat depresi ringan terbanyak kedua yaitu 36,5%. Kualitas hidup lansia domain fisik pada kategori sedang 43,9%, domain psikologis 48% sedang, domain hubungan sosial 54,1% sedang, dan domain lingkungan 58,1% kualitas hidup sedang. Hasil penelitian menggunakan uji Fisher’s exact disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain fisik (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain psikologis (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain hubungan sosial (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain lingkungan (p=0,000; α=0,05). Penelitian pada tingkat depresi pada lansia di posbindu puskesmas Bogor Tengah selama pandemi COVID-19 menunjukkan lansia yang memiliki tingkat depresi ringan dengan persentase terbanyak kedua. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian baik bagi pelayanan kesehatan, maupun perawat dalam mencegah penambahan angka depresi pada lansia.

Lansia menjadi salah satu kelompok rentan yang mudah terpapar pada saat pandemi COVID-19. Fakta ini berdampak secara psikologis lansia yang mengakibatkan kemungkinan terjadinya depresi, dan berdampak pada kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup berdasarkan domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan lansia. Sampel penelitian ini adalah lansia di posbindu puskesmas Bogor Tengah selama pandemi COVID-19. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan metoe accidental sampling yang melibatkan sebanyak 148 lansia ≥60 tahun. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat depresi pada kategori normal 53,4%, namun tingkat depresi ringan terbanyak kedua yaitu 36,5%. Kualitas hidup lansia domain fisik pada kategori sedang 43,9%, domain psikologis 48% sedang, domain hubungan sosial 54,1% sedang, dan domain lingkungan 58,1% kualitas hidup sedang. Hasil penelitian menggunakan uji Fisher’s exact disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain fisik (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain psikologis (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain hubungan sosial (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain lingkungan (p=0,000; α=0,05). Penelitian pada tingkat depresi pada lansia di posbindu puskesmas Bogor Tengah selama pandemi COVID-19 menunjukkan lansia yang memiliki tingkat depresi ringan dengan persentase terbanyak kedua. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian baik bagi pelayanan kesehatan, maupun perawat dalam mencegah penambahan angka depresi pada lansia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ariyani
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan posyandu lansia di Puskesmas Bambanglipuro. Desain cross sectional
dan wawancara menggunakan kuesioner digunakan pada 180 orang responden yang
dipilih secara multistage random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 73,3%
responden memanfaatkan posyandu, dimana faktor jenis kelamin (p=0,004),
pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,001), ketersediaan posyandu (p=0,001), jarak
(p=0,012), dukungan keluarga (p= 0,001), peran petugas (p= 0,001), sikap petugas
(p= 0,011), peran kader (p=0,001), sikap kader (p=0,010) dan kebutuhan (p=0,001)
berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia, untuk itu perlu ditingkatkan
sosialisasi, pembinaan, pengembangan dan penyediaan sarana posyandu, pelatihan
dan reward kader, jadwal dan rutinitas kegiatan, kemitraan, dukungan dan penelitian
lebih lanjut.

ABSTRACT
The objective of this study was to assess factors related to utilization of early
integrated health service post/posyandu in the area of Puskesmas Bambanglipuro.
Cross-sectional design and interview with questionnaires was used on 180 elderly
that was selected by multistage random sampling. This study showed that 73,3%
elderly people use the elderly posyandu. Sex (p=0.004), knowledge (p=0.001),
attitude (p=0.001), availability of posyandu (p=0.001), distance (p=0.012), family
support (p=0.001), the role of health worker (p=0.001), attitude of health worker
(p=0,011), the role of cadre (p=0.001), attitude of cadre (p=0.010) and need
(p=0.001) related to the usage of elderly posyandu. Based on the result above,
socialization of posyandu lansia should be increased, beside to improve the capability
of personel and facilities of elderly posyandu and give the reward to the cadre."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susisusanti Daely
"

Jumlah lansia selalu meningkat, begitu juga lansia terlantar, sehingga pemerintahan mendirikan panti sosial. Akibat penuaan, lansia mengalami perubahan yang mempengaruhi kualitas hidup. Metode penelitian deskriptif, pendekatan cross sectional, untuk melihat gambaran kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha di Jakarta. Responden dipilih dengan simple random sampling (107). Analisis karakteristik responden  menggunakan uji T-Independent dan anova. Penelitian menemukan responden panti werdha kebanyakan lansia muda, lansia lak-laki dan menikah dengan pendidikan rendah, dan tinggal di panti selama 2 tahun keatas. Kesimpulannya, kualitas hidup lansia panti rendah maka, lansia perlu diberikan dukungan sosial adekuat agar merasa diperhatikan, sehingga tercipta kualitas hidup tinggi.

 


The number of elderly people always increases, as well as abandoned elderly people, so the government has established social institutions. As a result of aging, the elderly experience changes that affect the quality of life. Descriptive research method, cross sectional approach, to describe the quality of life of the elderly at the Panti Sosial Tresna Werdha in Jakarta. Respondents were selected by simple random sampling (107). Analysis of respondent characteristics using independent t-test and anova. The study found that respondents of the panti werdha were mostly young elderly, elderly male and married, with low education, and lived in a nursing home for 2 years and above. In conclusion, the quality of life for the elderly is low, so the elderly need to be given adequate social support in order to feel cared, so that a high quality of life is created.

 

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Hadimartana
"Tesis ini disusun untuk mengetahui efektifitas alat ukur Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart), sebagai alat ukur untuk menapis risiko jatuh, khususnya pada populasi lansia di panti wreda. Desain penelitian adalah cohort prospective dengan menilai komponen performa fisik menggunakan Stop walking when talking (SWWT) dan Difference Time Up and Go (DiffTUG), komponen fungsi visual yang menilai ketajaman penglihatan dengan Snellen chart, dan komponen kognisi yang dinilai menggunakan Montreal Cognitive Assesment versi Bahasa Indonesia (MoCA-INA) pada awal studi dan ditentukan tingkat risiko jatuh. Didapatkan subjek penelitian (n=111) yang menyelesaikan Modified MIF Chart kemudian dilakukan observasi kejadian jatuh selama tiga bulan. Terdapat 12 (10,8%) kejadian jatuh dari seluruh subjek. Terdapat perbedaan bermakna (p=0,038) antara kelompok risiko jatuh tinggi yang mengalami kejadian jatuh sebanyak 8 (18,6%) dibandingkan 4 kejadian jatuh (5,9%) pada kelompok risiko jatuh rendah dengan AUC 0,657 (95% CI: 0,49-0,82). Didapatkan sensitifitas dan spesifisitas Modified MIF chart secara berurutan adalah 64,6% dan 66,7%. Kesimpulan penelitian ini adalah Modified MIF Chart dapat digunakan sebagai alat penapis risiko jatuh pada lansia di panti wreda, tetapi tetap perlu memperhatikan faktor-faktor risiko jatuh internal dan eksternal lain yang belum dinilai oleh Modified MIF Chart.

This thesis is designed to determine the effectiveness of the Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart) as a tool to screen the risk of falls, especially in the elderly population in nursing homes. The research design was a prospective cohort by assessing the physical performance components using Stop walking when talking (SWWT) and Difference Time Up and Go (DiffTUG), a visual function component that assessed visual acuity using a Snellen chart, and a cognitive component assessed using the Montreal Cognitive Assessment. Indonesian language version (MoCA-INA) at the start of the study and the level of risk of falling was determined. Obtained research subjects (n = 111) who completed the Modified MIF Chart then observed the fall for three months. There were 12 (10.8%) incidence of falls for all subjects. There was a significant difference (p = 0.038) between the high risk group who experienced falls as much as 8 (18.6%) compared to 4 falls (5.9%) in the low risk group with AUC 0.657 (95% CI: 0, 49- 0.82). The sensitivity and specificity of the Modified MIF chart are 64.6% and 66.7%, respectively. The conclusion of this study is that the Modified MIF Chart can be used as a means of screening for the risk of falls in the elderly in nursing homes, but still needs to consider other internal and external risk factors that have not been assessed by the Modified MIF Chart."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indrayani
"Peningkatan populasi lansia berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Pada masa lansia terjadi berbagai perubahan fisik, kognitif maupun psikologis. Harapan hidup dan kualitas hidup merupakan hal yang sangat penting bagi lansia. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Subjek penelitian berjumlah 242 orang lansia yang diperoleh dengan cara random dari populasi yang berjumlah 349 lansia di Desa Cipasung Kabupaten Kuningan. Dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF, kuesioner dukungan keluarga dan fungsi keluarga.
Penelitian ini dianalisis dengan uji Chy Square dan uji Regresi Logistik. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup lansia adalah pendidikan (OR=4,9, p value=0,022), pekerjaan (OR=3,5, p value=0,000) dan dukungan keluarga (OR=5,7, p value=0,000). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan keluarga dengan nilai OR 5,7 yang berarti bahwa lansia dengan dukungan keluarga kurang berpeluang 5,7 kali lebih besar memiliki kualitas hidup buruk dibandingkan dengan lansia yang mendapat dukungan keluarga baik. Berdasarkan penelitian ini, faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan keluarga, pendidikan dan pekerjaan.

Increase of elderly population will have an impact on various aspects of life. In the elderly occurs a physical changes, cognitive and pshycological. Life expectancy and quality of life is very important for elderly. There are many factors affect the quality of life of elderly. The purpose of this research to know factors that relating with the quality of life of elderly. The subject of study were 242 the elderly obtained by means of random of the population which consisted of 349 elderly in Cipasung Village Kuningan. The interviewers were conducted using WHOQOL-Bref questionnaire, family support and family function questionnaire.
The study analyzed by Chy Square test and Logistic Regresion test. A variable that has a significant relation exists with the quality of life for the elderly is education (OR=4,9, p value=0,022), work (OR=3,5, p value=0,000) and the family support (OR=5,7, p value=0,000). Factors the most dominant relating to the quality of life of elderly is family support with the OR=5,7 which means that for the elderly with poor family support had a chance 5,7 times as great as having the quality of life poorly compared to good family support. Based on this research, factors that relating with quality of life of elderly is family support, education and work.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toton Witono
"Kualitas pelayanan sosial untuk kesehatan mental lansia dipengaruhi interaksi antara praktisi kesejahteraan sosial dan klien. Interaksi melibatkan banyak aspek, termasuk spiritualitas, maka penelitian ini menggali pemahaman spiritualitas praktisi dan praktiknya dalam pelayanan, bagaimana spiritualitas dihayati lansia, dan bagaimana lansia menghadapi penderitaan. Kajian kualitatif ini melibatkan 20 informan praktisi dan klien dengan metode wawancara, observasi, dan kajian dokumen. Proses coding menggunakan NVivo untuk mempermudah analisis. Hasil penelitian menunjukkan spiritualitas praktisi dihayati dan diekspresikan dalam berbagai komponen dan dipraktikkan ketika berinteraksi dengan klien. Spiritualitas lansia juga tercermin dalam sejumlah kategori yang punya peran penting menjaga kesehatan mental ketika menghadapi penderitaan hidup.

Service quality for elderly mental health is influenced by interaction between practitioners and clients. The interaction involves spirituality, so this study explores practitioners? understanding of spirituality and its implementation in service, how the elders live spirituality, and how they cope with sufferings. This qualitative study recruited 20 informants explored through interview, observation, and document review. NVivo software was used to organize coding results for analysis process. This study finds that practitioners? spirituality is lived and expressed in various components that is used in interaction. The elders have also spiritual sides echoed through some categories having contributions to their mental health."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
D2083
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Natapura
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1973
S2209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Badriah
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang arti dan makna pengalaman keluarga dalam merawat lansia dengan DM di Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan dalam penelitian ini adalah caregiver utama lansia DM yang didapatkan dengan teknik criterion sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis dengan menerapkan teknik Collaizi.
Penelitian ini mengidentifikasi 13 tema yaitu terjadinya perubahan pada lansia, kemampuan melaksanakan tugas kesehatan keluarga, respon psikologis, respon fisik, respon terhadap ekonomi, respon terhadap peran, prilaku pencarian penyelesaian masalah, dukungan penyelesaian masalah, kehidupan lansia yang optimal, kemampuan merawat lansia, sifat pelayanan, bentuk pelayanan dan mematuhi ajaran agama dan budaya.

The aim of research were explored the experience of family in caregiving elderly with DM in Tasikmalaya. This research used qualitative descriptive phenomenology method and the data collected by in-depth interview. Participants were primary caregivers elderly with DM collected by crierion sampling technique.The data gathered are in form of the results from the recording of indepth interview and field note form transcribed and analyzed by using the Collaizi?s method.
The result of research identified into 13 themes, consist of changed the elderly, the ability to carry out the health task of family, psychological response, physical response, economic response, role response, the search behavior problem solving, problem-solving support, the optimal life of the elderly, the ability to care for the elderly, the nature of the service, the type of services and adhere to the teachings of religion and culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>