Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Hadian
"Secara umum, kondisi permukaan jalan dapat mempengaruhi setidaknya tiga hal: biaya/waktu perjalanan, aksesibilitas, dan keseimbangan jaringan. Dengan mempertimbangkan hubungan antara ketiga faktor ini, penelitian ini menyusun suatu hubungan waktu, IRI dan volume (VCR) dalam bentuk Link Performance Function (LPF). Biaya merupakan kendala utama dalam program pemeliharaan jalan, hal ini menyebabkan perlu adanya suatu kriteria dalam pemilihan jalan yang akan dipelihara. Studi ini mengusulkan kriteria pemilihan segmen jalan melalui optimasi pemeliharaan jalan dengan metode aksesibilitas. Optiamsi pemeliharaan jalan dalam penelitian ini tidak hanya didasarkan pada kondisi permukaan (IRI) tetapi juga mempertimbangkan aspek aksesibilitas area menggunakan pendekatan analisis jalur (path analysis) secara dinamis. Segmen jalan yang dipelihara dipilih berdasarkan nilai bobot pengaruh segmen tersebut terhadap nilai aksesibilitas wilayah per unit biaya perbaikan. Segmen dengan pengaruh aksesibilitas tertinggi akan memiliki indeks penanganan prioritas yang lebih tinggi. Dalam penerapannya, model optimasi ini disimulasikan dengan mengambil studi kasus jaringan jalan nasional dan jalan provinsi di Jawa Tengah. Hasil analisis menggunakan metode aksesibilitas ini memberikan pemilihan segmen yang unik sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi pihak pengambil keputusan dalam penetapan segmen jalan yang akan dipelihara.

Generally, road surface condition can affect at least three things: cost/travel time, accessibility, and network balance. Considering the relationship between these three factors, this study compiles time, IRI and volume (VCR) relationship into a Link Performance Function (LPF). Cost is a major constraint in the road maintenance program, this causes the need for a criterion in the road segment selection. This study proposes criteria for selecting road segments through the optimization of road maintenance with accessibility methods. Road maintenance options in this study are not only based on surface conditions (IRI) but also consider accessibility aspects using a dynamic path analysis approach. The maintain road segment chosen based on the value of the weight of the segment's influence on the value of accessibility per unit maintenance cost. The segment with the highest accessibility effect will have a higher maintenance priority index. In its application, this optimization model simulation by taking a case of the national road network and provincial roads in Central Java. The results of the analysis using this accessibility method provide a unique segment selection so that decision-makers can use it as a consideration in determining road maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pakpahan, Donny Cleo Patra
"ABSTRAK
Pemeliharaan jalan pada segmen jalan tertentu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh operator jalan atau pihak lain secara rutin. Oleh karena itu pemeliharaan jalan tidak boleh memiliki dampak besar pada lalu lintas, keselamatan dan pelayanan. Pada beberapa kasus, penutupan lajur sementara diperlukan yang akan mempengaruhi kecepatan kendaraan pada zona kerja. Panjang merging taper pada lajur yang ditutup berfungi juga sebagai petunjuk visual bagi pengemudi untuk berpindah dari lajur yang ditutup. Pada taper length yang lebih panjang, perangkat untuk menyalurkan digunakan untuk mendorong pengemudi berpindah lajur. Kendaraan dengan pandangan yang terhalang dapat terjebak dan menyebabkan permasalahan dalam mobilitas di arus lalu lintas. Pada taper length yang lebih pendek, pengemudi bereaksi terhadap panjang merging taper itu sendiri walaupun kendaraan akan tetap terjebak mendekati titik penyatuan tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Hubungan antara panjang merging taper dan kecepatan kendaraan di dalam zona kerja akan diidentifikasi menggunakan simulasi mikroskopik lalu lintas dengan bantuan program PTV VISSIM 6.0.

ABSTRACT
Road maintenance at road segment is a task that must be done by operator or other party routinely. Therefore it cannot have any major impact on traffic, safety, and service. In some cases, temporary lane closure are required that affected the vehicle speed in workzone. Merging taper length in the closed lane served as visual cues to driver to change lanes. Vehicles with occlude views, however, were more likely to become trapped and to create mobility issues in the traffic stream. On shorter tape lengths, drivers reacted to the merging taper itself. Although fewer vehicles became trapped near the merge point. The relation between merging taper length and vehicle speed in the workzone will be identified using microscopic traffic simulation with the help of PTV VISSIM 6.0
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annie Clara Desianty
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi produk unit link yang dijual di perusahaan asuransi jiwa dengan mata uang Rupiah selama periode 2011 sampai dengan 2013 yang memiliki kinerja outperformed dan underperformed. Kinerja unit link yang telah diperingkatkan berdasarkan Sharpe ratio akan dievaluasi menggunakan analisis Performance Attribution untuk menjelaskan kontribusi atau sumber baik dari asset allocation dan stock selection yang menyebabkan imbal hasil yang didapat terhadap tolak ukur (benchmark). Hasil evaluasi dengan menggunakan analisis Performance Attribution menjelaskan bahwa produk unit link outperformed selama periode 2011 sampai dengan 2013 melakukan pengalokasian pada instrumen saham dan instrument pasar uang lebih tinggi dibandingkan dengan benchmark. Sebaliknya, produk unit link underperformed selama periode 2011 sampai dengan 2013 melakukan pembobotan pada reksadana saham lebih rendah ataupun tidak melakukan pembobotan sama sekali dan melakukan pembobotan yang tinggi pada reksadana pasar uang.

ABSTRACT
This thesis aims to evaluate the unit-linked products which sold in a life insurance company in Indonesia in Rupiah during the period of 2011 to 2013 based on its performance (outperformed & underperformed). Unit link performance will be assessed using Sharpe ratio. Furthermore, unit-linked will be evaluated using analysis of Performance Attribution to explain the contribution or a main source of asset allocation and stock selection which led to yields obtained over its benchmarks. Evaluation using the Performance Attribution analysis explains that the unit-linked products which has outperformed performance during the period 2011 to 2013 weighting in stocks and money market instruments higher than its benchmark. In contrast, unit-linked products which has underperformed performance during the period 2011 to 2013 did weighting in lower mutual fund shares or did not weighting at all and do a high weighting in money market mutual funds than its benchmark.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Talitha Madani
"Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian terbesar ke-8 di dunia. Di Indonesia, kasus kecelakaan lalu lintas juga cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Faktor manusia menjadi salah satu penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas. Perilaku mengemudi yang berisiko, termasuk distraksi saat mengemudi, merupakan salah satu faktor manusia yang berkontribusi pada kecelakaan lalu lintas. Di lain sisi, usia pengemudi juga memengaruhi perilaku mengemudi, dengan pengemudi muda dan paruh baya yang cenderung lebih berpotensi melakukan perilaku mengemudi berisiko. Pemahaman yang mendalam terhadap faktor-faktor yang berkontribusi pada kecelakaan lalu lintas diperlukan untuk meningkatkan upaya keselamatan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model yang menghubungkan distraksi, umur, dan perilaku mengemudi dengan kecelakaan/insiden lalu lintas pada pengemudi muda dan paruh baya, serta merumuskan strategi untuk meningkatkan keselamatan jalan. Sebanyak 284 pengemudi yang terdiri dari kelompok umur muda dan kelompok umur menengah di DKI Jakarta terlibat sebagai responden penelitian ini. Metode yang digunakan melibatkan metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM), Pearson's Chi-square, dan Importance-Performance Analysis (IPA) dengan instrumen kuesioner seperti Driving Behavior Questionnaire (DBQ), Road Distractions Scale (RDS), dan Risk Perception and Regulation Scale (RPRS). Temuan menunjukkan bahwa terdapat kesamaan hipotesis antara dua kelompok umur, yaitu distraksi memiliki dampak langsung terhadap penyimpangan (lapses), serta pelanggaran (violations) memiliki dampak langsung terhadap insiden kecelakaan. Selain itu, ditemukan adanya mediasi pada kelompok pengemudi muda, yakni pelanggaran menjadi mediasi antara distraksi dan insiden lalu lintas. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, dibuat beberapa rekomendasi strategi yang diproyeksikan dapat menjadi alternatif dalam mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan mengemudi secara umum.

Traffic accidents are the 8th leading cause of death in the world. In Indonesia, traffic accident cases also tend to increase every year. Human factors are one of the major causes of traffic accidents. Risky driving behavior, including driving distractions, is one of the human factors that contribute to traffic accidents. On the other hand, the age of the driver also influences driving behavior, with young and middle-aged drivers being more prone to risky driving behavior. A deep understanding of the factors contributing to traffic accidents is necessary to improve road safety efforts. This study aims to design a model that connects distractions, age, and driving behavior with traffic accidents/incidents among young and middle-aged drivers, as well as formulate strategies to improve road safety. A total of 284 drivers consisting of young and middle-aged groups in DKI Jakarta participated as respondents in this study. The methods used involve Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM), Pearson's Chi-square, and Importance-Performance Analysis (IPA) with questionnaire instruments such as the Driving Behavior Questionnaire (DBQ), Road Distractions Scale (RDS), and Risk Perception and Regulation Scale (RPRS). The findings show that there are hypothesis similarities between the two age groups, namely that distractions have a direct impact on lapses, and violations have a direct impact on traffic incidents. Additionally, mediation was found in the young driver group, where violations mediate between distractions and traffic incidents. Based on the overall research results, several strategic recommendations are made that are projected to serve as alternatives in reducing accident/incident rates and improving driving safety in general.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Joy Reverger
"Latar Belakang : Tujuan terapi skizofrenia saat ini adalah untuk mengembalikan fungsi pasien kepada fungsi sebelum menderita skizofrenia atau paling tidak mendekati fungsi sebelum menderita skizofrenia. Pengobatan skizofrenia dengan antipsikotika saat ini dianjurkan dengan pemberian tunggal, namun akhir-akhir ini terjadi peningkatan pemberian antipsikotika secara kombinasi baik di Indonesia maupun di dunia. Pemberian antipsikotika secara kombinasi diperkirakan pada akhirnya mempengaruhi performa fungsi pasien skizofrenia. Penilaian performa fungsi pasien dapat dilakukan melalui penilaian dengan Personal and Social Performance Scale (PSP).
Tujuan : Menilai performa fungsi pasien skizofenia dengan terapi tunggal dan kombinasi antipsikotika, serta membandingkan performa fungsi di antara kedua kelompok tersebut.
Metode: Dua ratus lima pasien dengan diagnosis skizofrenia berusia 18-59 tahun yang berobat jalan didampingi keluarga/care giver di Poliklinik Jiwa Dewasa RSCM pada Desember 2011 sampai Mei 2012, pria maupun wanita, tanpa membedakan jenis skizofrenianya, disertakan dalam penelitian dengan simple random sampling, dan dikelompokkan menjadi dua menurut jumlah antipsikotika yang diterima, tunggal dan kombinasi. Dilakukan pengumpulan data dan penilaian pasien menurut Personal and Social Performance Scale (PSP) yang sudah divalidasi kedalam bahasa Indonesia. Hipotesis penelitian adalah performa fungsi pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi tunggal antipsikotika lebih baik dibandingkan yang mendapatkan terapi kombinasi antipsikotika. Dilakukan analisis non parametrik untuk membandingkan nilai PSP antara kedua kelompok tersebut, serta analisis multivariat untuk mengetahui faktor yang paling berperan terhadap performa fungsi pasien.
Hasil : Hasil analisis non parametrik dengan uji Mann-Whitney memberikan hasil p<0.005, yang artinya performa fungsi pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi tunggal lebih baik daripada yang mendapatkan terapi kombinasi. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling bermakna dalam memberikan performa fungsi yang baik adalah tingkat pendidikan pasien, apabila dibandingkan dengan faktor lainnya. Performa fungsi menjadi salah satu faktor dalam menentukan pemilihan antipsikotika. Dalam penelitian ini tidak dianalisis hubungan antara awitan, lama penyakit, jenis skizofrenia, frekuensi kekambuhan, serta faktor sosial ekonomi pasien terhadap baik atau buruknya performa fungsi.
Kesimpulan : Performa fungsi pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi tunggal antipsikotika lebih baik daripada yang mendapatkan terapi kombinasi antipsikotika.

Background : The goal of therapy for schizophrenia nowadays is to restore patient?s function to their premorbid level, or at least near that original capability. Single drug therapy, or monotherapy for schizophrenia is recommended, but there are evidences that the use of combination therapy with antipsychotic or polypharmacy is frequent, this is true in Indonesia and also in the rest of the world. The use of the combination therapy is believed to affect performance and function of the patients. Measurement of performance and function can be done with the Personal and Social Performance Scale (PSP),for the clinical assessment.
Objectives : To assess the functioning performance in patients with schizophrenia who have been given monotherapy and poltpharmacy of antipsychotics, followed by a comparison analysis between both groups.
Method: Two hundred and five patients who have been diagnosed withschizophrenia between the ages of 18-59 years and accompanied by a family member or their caregivers coming to the Poliklinik Jiwa Dewasa RSCM in December 2011 to April 2012, were assessed. Both male and female patients were studied and no differentiation of schizophrenia type was done in this study. Simple random sampling was used and they were then listed in two groups, one group receiving single drug and the other getting combination therapy. Data collection conducted by researcher and the assessment is according to the protocol of the Personal and Social Performance Scale (PSP), Indonesian validated translation. Research hypothesis is that the performance of the functions of patients with schizophrenia who received single therapy is better compared to those receiving combination antipsychotic therapy. Non-parametric analysis was performed to compare values between groups, as well as multivariate analysis to determine the factors that most contribute to the performance of the functions of the patient.
Results : The result of non-parametric analysis with Mann-Whitney test is p <0.005, which means that the performance of the functions of patients with schizophrenia who received single therapy was better than the group who received combination therapy. The results of multivariate analysis showed that the most significant factor in delivering good performance is the educational level of the patients, when compared with other factors.
Conclusions : Performance of the functions of patients with schizophrenia who received single therapy antipsychotics was found to be better than the group who were given combination antipsychotic therapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T31168
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Agung Wakya Parahita
"Infrastruktur memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga negara pengawasan anggaran infrastruktur. Kompetensi pemeriksa di BPK masing-masing berbeda. Untuk mencapai hasil audit yang berkualitas diperlukan kesesuaian antara kompetensi dan tipe pekerjaan infrastruktur jalan. Metode algoritma genetika digunakan agar tercapai kesesuaian kompetensi yang optimal. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model optimasi dengan algoritma genetika dan membandingkan hasilnya dengan model penugasan pemeriksa manual. Metode analisa yang digunakan yaitu metode algoritma genetika dan analytical hierarchy process. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil metode optimasi dengan algoritma genetika lebih baik dari metode penugasan manual dari sisi kesesuaian kompetensi.

Infrastructure has important roles in economic level of the country. The Supreme Audit Board (SAB) is state institution that supervise the infrastructure budget. Auditor Competency in SAB are different each other. In order to achieve quality audit, compatibility between competency and type of road infrastructure is needed. Genetic algorithm is proposed to achieve optimum competency compatibility. This research aimed to develop optimization model using genetic algorithm method and compare the result with manual assignment method. Analytical method are genetic algorithm method and analytical hierarchy process. Results show that genetic algorithm method achieve better results than manual assignment in competency compatibility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusumo Drajad Sutjahjo
"Jalan merupakan ruang terbuka umum dan sebagai fasilitas infrastruktur sebuah kota, berguna untuk lalu lintas bagi masyarakat dan pemerintah sualu negara. Karena jalan sebagai fasilitas infrastruktur yang penting, maka banyak dilakukan pembangunan jaringan jalan di kota dan daerah. Persoalan yang sering timbul di dalam pembangunan jaringan jalan di Indonesia adalah masalah pembebasan lahan. Hal ini terjadi karena adanya kebijakan pemerintah kota yang berkeinginan mengembangkan jaringan jalan dan di lain pihak masyarakat memiliki kepentingan atas tanah tersebut. Salah satu permasalahan pertanahan di dalam pembangunan jaringan jalan di perkotaan yaitu penentuan standar harga tanah yang terkena pembebasan tanah. Untuk mendapatkan standar harga tanah yang dapat diterima oleh masyarakat maka terlebih dahulu diperlukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi harga pembebasan tanah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Sawangan Depok pada bulan Februari sampai dengan Juni tahun 2005. Permodelan studi analisis data yang digunakan regresi berganda dengan variabel bebasnya adalah: kelompok kondisi tanah, kondisi bangunan, kondisi aksessibilitas dan kondisi sosial masyarakat, sedangkan variabel tak bebasnya adalah harga tanah. Hasil analisis frekuensi, rata-rata responden meminta harga tanah pada jarak 350 meter sampai 4000 meter (dekat pusat Kota Depok) di atas Rp 1.000.000,- pada jarak 9000 meter turun mencapai Rp.500.000,- dan pada jarak 14000 meter harga naik Rp.1.000.000,- (dekat Kota Parung). Analisi regresi linier menunjukan hasil yang signifikan, tingkat signifikasi statistik F model yang dihasilkan sangat kecil yaitu sig 0,000 lebih kecil dari taraf nyata dari yang digunakan dalam studi ini yaitu 0,05. Ini berarti bahwa model yang diperoleh signifikan. Artinya bahwa diantara variabel bebas terdapat paling tidak satu variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi-rendahnya harga kompensasi penggantian tanah.
Hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel tak bebas yang berpengaruh secara signifikan dalam pengujian parsial adalah: semakin jauh lokasi bidang tanah terhadap jarak jalan, semakin jauh lokasi bidang tanah terhadap CBD, dan semakin kecil luas bidang tanah menjadi semakin rendah harga tanah, sedangkan semakin dekat lokasi bidang tanah terhadap pusat kota, semakin teratur bidang, semakin baik topografi bidang tanah, hak tanah semakin jelas SHM tanah menjadi semakin tinggi harga tanah.
Hasil Model Kompensasi Pembebasan Harga Pengganti Tanah adalah persamaan regresi linier:
Y = -53157.4 + 3.341 NJOP - 18.594 JRK + 90162.581 PAM
Hasil model penelitian ini menghitung harga penggantian tanah yang nilainya rata-rata berada pada kisaran tengah antara harga pasaran dengan harga permintaan masyarakat, dan digambarkan pada peta kontur harga tanah kompensasi. Studi pengelolaan tanah di Indonesia harus telah dilakukan sampai didapatkan pola yang baik, sehingga dapat memuaskan semua pihak dan mengutamakan kesejahteraan rakyat.
Hasil penelitian ini merekomendasikan agar penentuan kompensasi harga penggantian tanah di dalam kasus pembebasan tanah untuk pembangunan jalan perlu memperhatikan variabel-variabel kondisi tanah, kondisi bangunan & lingkungan, kondisi aksesbilitas dan kondisi sosial dari masyarakat pemilik tanah, sehingga masyarakat tidak dirugikan.

Road is a public space and as infrastructure facility of the town. It is public good for traffic and society of the state. Road is an important infrastructure facility, so that many development of network of roads and towns are built. The problem which often rises in development of network road in Indonesia is the problem of land taking. It is caused by policy of government which want town to develop the network of road. On the other hand the society have their own interest importance of land. One of the problems is the standard compensations of land price, there is no significant value between the calculation. The factors influences compensations should be analyzed Pest, in order to get to the accepts price of stake holders. The compensation price model of land taking in this research use study analyze data of regression doubled with dependents variable is: group of condition of land, condition of building, condition of social condition and accessibilities of society, while the independent variable is land price. The result analysis frequency, responder mean ask land price at distance 350 meters until 4000 meters ( near by downtown of Depok) more than Rp1.000.000,- and when its distance 9000 meters go down to reach Rp.500.000,- and when the distance shows 14000 price meters go up Rp.I.000.000,- ( near by Town of Parung). Linear analysis of the regression value show that it is not mount statical significant. It is very small than table value is 0,05. The functional relationship between dependents variable and independent variable influence significant in partial calculation is that.
The father the location from CBD, the cheaper the land is, the smaller the land is, the cheaper it is on the contrary, the nearer the land to the town center, the more expensive it is. If the land is good and the legalization of the land is clear, so the land price is more expansive.
The result model is:
Y = -53157.4 + 3.341 NJOP - 18.594 JRK + 90162.581 PAM
The Result compensation model of land taking research calculate land price which is middle between market price and the society demand. The study management of land in Indonesia have to be done is good pattern, so that it can satisfy all stake holder. In conducting liberation of land for building road for public facility however the government must put forward social welfare the determinative of land compensation for road buildings must pay attention to variables of is condition of land, condition of building & environmental, condition of accessibilities social condition and the owner of that land, so that society well can not loss.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novra Tilova Anumasta
"Tesis ini menganalisis potensi perubahan moda serta kinerja jaringan jalan yang terjadi akibat diberlakukannya jalan berbayar (road pricing) bagi pengguna kendaraan mobil dan motor setiap kali memasuki Zona X di Jakarta. Perubahan moda dalam penelitian dibatasi khusus hanya bagi kelompok perjalanan yang terdampak langsung, yaitu perjalanan dengan mobil dan motor yang memiliki asal dari luar zona dengan tujuan di dalam zona. Survei preferensi (stated preference) dalam skala kecil dilakukan dengan menawarkan enam alternatif atau kombinasi moda dengan adanya tarif road pricing, untuk mendemonstrasikan potensi perubahan moda berdasarkan preferensi responden terhadap biaya dan waktu tiap pilihan. Selisih biaya dan waktu digunakan sebagai dasar pembentuk persamaan utilitas tiap pilihan, masing-masing untuk kelompok pengguna eksisting mobil dan sepeda motor, untuk mendapatkan nilai probabilitas pemilihan setiap alternatif dengan pendekatan multinominal logit. Untuk mengukur dampak perubahan moda serta penggunaan rute alternatif (detouring) yang disebabkan oleh tarif road pricing pada kinerja jaringan, metode pembebanan lalu lintas (traffic assignment) dilakukan dengan menyertakan unsur tarif road pricing dalam fungsi kinerja ruas (link performance function) khusus pada setiap cordon link masuk menuju kawasan. Dari lima kombinasi tarif yang disimulasikan, ditemukan bahwa kombinasi tarif road pricing Rp30.000 untuk mobil dan Rp20.000 untuk sepeda motor memaksimalkan kinerja jalan paling baik—dalam hal rasio volume-kapasitas (V/C) di dalam kawasan dan jaringan luar kawasan terdekat.

This thesis scrutinizes the probability of mode changing for car & motorcycle users with the presence of certain amount of tariff to vehicles that going to or passing through the designated road pricing area, then examines the road network performance resulted. A small-scale stated preference survey was conducted to those who have destination to Zone X to demonstrate mode changing by gathering respondents’ preferences on given six mode changing alternatives. Utility functions were derived from cost and time, to estimate the probability of choosing each alternative with multinominal logit. A proposed method of traffic assignment by incorporating road pricing tariff variable in the link performance function on every entrance links towards the area is used to capture the impact of mode changing and detouring caused by the additional tariff on the network performance. From five tariff combinations tested, it is found that a combination tariff of Rp30,000 for car and Rp20,000 for motorcycles maximize the road performance best—in terms of volume-capacity ratio (V/C) within the area and in the vicinity of the area where detour taken place to avoid imposed tariff."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>