Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59797 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teresa Metta Rosario
"Tulisan ini membahas mengenai dinamika pengetahuan dalam pengambilan keputusan
tiga perempuan yang melepas jilbabnya. Dalam tulisan ini juga dijelaskan bagaimana
proses mereka dari awal memakai jilbab hingga melepasnya. Teori connectionism
digunakan untuk menjelaskan proses pembentukan makna mereka terhadap jilbab.
Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana pengalaman-pengalaman
mereka membentuk pengetahuan mereka tentang agama dan jilbab juga yang digunakan
untuk menginterpretasi dan memberi makna kepada jilbab itu sendiri. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan strategi naratif. Hasil penelitian ini adalah
pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman-pengalaman mereka saling terkait
membentuk skema-skema yang menjadi faktor pendukung dalam pertimbangan untuk
melepas jilbab. Pengetahuan tersebut juga menambah kapasitas agency mereka sehingga
dapat mewujudkan keinginan untuk melepas jilbab. Kemampuan mewujudkan agency
juga bergantung pada struktur atau lingkungan tempat mereka berada.

This thesis discusses the dynamics of knowledge in the decision making of three women
who removed their hijab. This thesis also explains their journey from the beginning of
wearing the veil to removing it. Connectionism theory is used to explain the women’s
process of forming the meaning of the veil. The purpose of this research is to explain how
their experiences shaped their knowledge of religion and the hijab and to explain how
such knowledge is also used to interpret and give meaning to the hijab itself. This study
presents qualitative research through a narrative strategy. This study concludes that, for
each of these women, the various forms of knowledge gained from their experiences are
interrelated to form schemas that become a supporting factor in the consideration to
remove the veil. Such knowledge also adds to their capacity of agency so that they can
realize the desire to remove the veil. The ability to utilize this agency also depends on the
social structure or environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Khairunnisa S.
"Berbagai alasan mengapa wanita di Indonesia menggunakan hijab saat ini, membuat
Penggunaan hijab sendiri memiliki berbagai makna dibalik penggunaan hijab. Sebagian wanita muslimah di Indonesia yang memakai jilbab mengartikan hijab itu bagian dari syariah, ketakwaan, identitas, penanda bagian, perlawanan, fashion, mengikuti modernitas, dan melindungi diri dari laki-laki. Proses berjilbab bagi wanita muslimah bukanlah tujuan, tetapi masih sebuah proses. Proses-proses ini ditinjau sehingga menimbulkan kebingungan dalam menafsirkan memakai hijab kembali. Hal ini menimbulkan fenomena baru yaitu trend melepas jilbab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mencari tahu mengapa melepas jilbab bisa dibentuk dan bagaimana wanita muslimah yang telah melepas hijab dalam memaknai hijab, serta bagaimana membentuk identitas identitas baru Wanita muslimah yang melepas jilbabnya. Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
(FISIP UI) sebagai salah satu fakultas yang dikenal sebagai fakultas sekuler dengan dinamika yang sangat tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambar Wanita muslimah yang telah melepas jilbabnya, bagi para informan difokuskan pada pada perilaku lahiriah dan pemeliharaan aturan berpakaian tertentu, bukan pada makna praktik berkerudung. Karena itu, menjauhkan diri dari model ketakwaan seseorang wanita muslimah. Penelitian ini kemudian menemukan bahwa melepas jilbab menanamkan hubungan baru dengan tubuhnya, terkait dengan bagian-bagian tubuhnya yang terlihat dengan dengan cara baru, membentuk kembali kepekaannya terhadap pandangan dunia luar di beberapa bagian tubuh yang sampai saat itu tetap tertutup, sebagai bagian dari 'privasi' pribadinya.

The use of hijab itself has various meanings behind the use of hijab. Some Muslim women in Indonesia who wear the hijab interpret the hijab as part of sharia, piety, identity, part marker, resistance, fashion, following modernity, and protecting themselves from men. The process of veiling for Muslim women is not a goal, but still a process. These processes are reviewed so that it creates confusion in interpreting wearing the hijab again. This gives rise to a new phenomenon, namely the trend of removing the hijab. The purpose of this study is to examine and find out why removing the hijab can be formed and how Muslim women who have removed their hijab interpret the hijab, as well as how to form a new identity for Muslim women who take off their headscarves. This study uses an ethnographic method conducted at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia
(FISIP UI) as one of the faculties known as a secular faculty with very high dynamics. The results of this study indicate that the image of Muslim women who have removed their headscarves, for the informants, is focused on outward behavior and the maintenance of certain dress codes, not on the meaning of veiling practices. Therefore, stay away from the model of piety of a Muslim woman. This research then found that removing the hijab instilled a new relationship with her body, related to the parts of her body that were seen in new ways, reshaping her sensitivity to the view of the outside world in some parts of the body that until then had remained closed, as part of 'privacy'. personal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juneman Abraham
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2010
297.261 JUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Santy Yanuar Pranawati
"Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memahami secara mendalam tentang bagaimana dinamika keterlibatan remaja perempuan dalam prostitusi, melalui kajian teori pengambilan keputusan terbatas. Keterlibatan remaja di sini, bukan karena dipaksa atau di bawah ancaman pihak lain, terlibat prostitusi sebelum usia 18 tahun, dan berasal dari keluarga yang tidak mengalami kesulitan ekonomi saat terlibat prostitusi. Studi pendahuluan dilakukan menggunakan pendekatan etnografi, dengan pengumpulan data melalui observasi partisipatif selama lebih kurang 3 bulan dan wawancara mendalam terhadap 3 remaja perempuan yang terlibat prostitusi. Selain itu peneliti juga hidup bersama dengan partisipan dalam satu kamar kos selama 1 bulan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan adanya gambaran yang kompleks pada remaja dalam dunia prositusi, khususnya terkait interaksi dengan keluarga, lingkungan temannya, juga kondisi psikologis yang membuat remaja rentan terlibat prostitusi. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih dalam tentang dinamikan keterlibatan remaja ke dalam prostitusi, maka dilakukan studi utama dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pada studi utama dilakukan wawancara mendalam terhadap 5 remaja perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan memiliki beberapa kondisi yang membatasi rasionalitasnya dalam proses mengambil keputusan sehingga rentan untuk terlibat prostitusi. Kondisi-kondisi tersebut adalah pengalaman hidup remaja, karakteristik tahapan usia remaja, dan kondisi tidak perawan pada remaja perempuan.

This qualitative study was conducted to investigate the dynamics of female adolescents in prostitution through the bounded rationality model of decision-making theories. These girls were not subject to threats or pressure from any party upon entering the world of prostitution, who were involved in prostitution before the age of 18, and whose parents were not financially insufficient when the girls entered prostitution. We used the ethnographic research approach in the preliminary study, conducted participatory observation for 3 months and in-depth interviews with 3 prostituted adolescents. In addition, researchers stayed with participants in a boarding room for a month. The preliminary study uncovered a certain complexity, specifically related to interactions with family, friends, and psychological conditions that catalyzed adolescents vulnerability toward being prostituted. Consequently, in order to obtain a more comprehensive understanding of the dynamics of prostituted adolescents, we conducted in-depth interviews with 5 prostituted adolescents in the main study, and using a case study approach. Results of this study showed that the girls had several conditions that bounded their rationality in their decision-making processes, so they were vulnerable to being prostituted. These conditions included adolescent life experiences, characteristics of the adolescent developmental phase, and the chastity value internalized by girls."
2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayatullah Cahyatama
1999
S2628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Arras Shafara
"[Di era modern ini, terbukanya kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya semakin terbuk. Saat ini banyak perempuan yang memperhatikan tingkat pendidikannya demi memiliki karier yang baik di dalam dunia pekerjaan. Peningkatan karier perempuan diiringi juga dengan peningkatan penghasilan membuat perempuan memiliki peran lebih dalam memenuhi kebutuhan ekonomi di dalam keluarga. Fenomena tersebut kemudian memunculkan istilah alpha wife. Skripsi ini memberikan gambaran mengenai dinamika relasi suami istri dan pengambilan keputusan pada keluarga alpha wife. Di Indonesia, alpha wife tidak hanya memiliki penghasilan lebih besar dari suami, hal tersebut juga mempengaruhi relasi kekuasaan di dalam keluarga. Namun, hubungan di antara keduanya masih tetap dipengaruhi oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

In this modern era, opening up opportunities for women to develop themselves increasingly exposed. Today women are paying attention to level of education in order to have a good career in the world of work. Career advancement of women followed by an increase in income makes women have a larger role to fulfill the economic needs of the family. The phenomenon then led to the term alpha wife. This thesis provides an overview of the dynamics of husband and wife’s relationship and decision making in alpha wife family. In Indonesia, alpha wife not only who earns more than her husband but it also affects the power relations within family. However, the relationship between husband and wife still influenced by the values and norms in society.
, In this modern era, opening up opportunities for women to develop themselves increasingly exposed. Today women are paying attention to level of education in order to have a good career in the world of work. Career advancement of women followed by an increase in income makes women have a larger role to fulfill the economic needs of the family. The phenomenon then led to the term alpha wife. This thesis provides an overview of the dynamics of husband and wife’s relationship and decision making in alpha wife family. In Indonesia, alpha wife not only who earns more than her husband but it also affects the power relations within family. However, the relationship between husband and wife still influenced by the values and norms in society.
]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2014
S61293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini
"ABSTRAK
Jilbab kini dianggap sebagai pakaian "normal" bagi perempuan Muslim di Indonesia. Pandangan bahwa berjilbab merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh perempuan muslim menguat. Dalam situasi normalisasi jilbab tersebut, pilihan perempuan untuk memiliki otonomi dalam mengatur tubuhnya menjadi pertanyaan. Perempuan berjilbab yang kemudian melepas jilbab sebagai keinginan sendiri menghadapi situasi yang menekan otonomi atas tubuhnya. Penelitian ini menekankan pengalaman perempuan yang melepas jilbab membangun otonomi atas tubuhnya dalam situasi normalisasi jilbab. Studi ini bertujuan menelusuri proses normalisasi, pemaknaan jilbab dan otonomi atas tubuh, dan strategi perempuan yang melepas jilbab mempertahankan otonomi atas tubuhnya dalam relasi dengan berbagai pihak di sekitarnya. Studi kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan feminis dan metode pengambilan data melalui wawancara mendalam dan penelusuran sejarah hidup lima perempuan yang melepas jilbab. Teori pendisiplinan gender oleh Sandra Lee Bartky, teori otonomi relasional Mackenzie dan Stoljar, dan teori imanensi oleh Simone de Beauvoir dipilih untuk menganalisis data hasil temuan. Hasil penelitian menunjukkan normalisasi jilbab mengatur tubuh perempuan melalui pendisiplinan tubuh feminin. Pendisiplinan tersebut berlaku lewat dua karakter yaitu subjek pendisiplinan dan internalisasi standar feminitas. Pendisiplinan tubuh feminin mengatur perilaku yaitu sesuai normativitas gender dan pelaksanaan kegiatan beribadah, dan penampilan perempuan lewat ornamen jilbab. Penelitian ini juga menemukan perempuan yang melepas jilbab membangun otonomi tubuhnya dan mengalami kontestasi pemaknaan jilbab. Dari pemaknaan jilbab tersebut, ditemukan ada dimensi baru dalam jilbab yaitu otonomi. Temuan lainnya yaitu relasi sosial dapat menguatkan atau menghambat kapasitas otonomi perempuan melepas jilbab. Selain itu, perempuan melepas jilbab berkompromi dengan situasi mereka untuk mempertahankan otonomi atas tubuhnya. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan perempuan melepas jilbab tidak sepenuhnya otonom mengatur tubuhnya karena mereka menghadapi imanensi yang terus mendesak normativitas perempuan berjilbab. Rekomendasi dari penelitian ini dapat berkontribusi bahwa otonomi atas tubuh perempuan perlu dipertimbangkan dalam pembuatan peraturan terkait berbusana.

ABSTRACT
Jilbab or veil is now considered as "normal" dress in Indonesia nowadays that strengthens the views veiling as an obligation for Moslem women. In the veil normalisation, women's choice to have autonomy in controling their bodies is in question. The veiled women who then removes the veil as her own choice to face situation that opresses autonomy over her body. This research emphasizes the experience of former veiled women develop autonomy over their bodies in the veil normalisation. This study aims to explore the process of normalisation, the meaning of the veil and autonomy over the body, and the strategy of former veiled women to defend autonomy over their bodies to their social relation. This qualitative study was conducted using a feminist approach and data collection methods through in-deept interviews and tracing her life story of five former veiled women. The theory of gender discipline by Sandra Lee Bartky, theory of relational autonomy by Mackenzie and Stoljar, and the theory of immanence by Simone de Beauvoir were chosen to analyze the findings data. The research found the veil normalisation controls the female body through disciplining the feminine body, that act with two characters namely the subject of discipline and internalisation of femininity standards. Discipline of the feminine body controls behavior that is in line with gender normativity and the practice of worship activities, and the women's appearance with veil ornaments. The study also found that former veiled women developed their autonomy and experienced reconceptualize the meaning of the veil. There was found a new dimension in the meaning of the veil, namely autonomy. Another finding is that social relations can strengthen or weaken women's autonomy capacity to defend their decision to remove the veil. In addition, former veiled women compromise with their situation to defend autonomy over their bodies. The conclusion from this research shows that former veiled women are not fully autonomous in controling their own bodies, because they have to deal with immanence that continues to insist on the normativity of veiled women. Recommendations from this study can contribute that autonomy over women's bodies needs to be considered in decicion making of regulation related to dress code."
2020
T55326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaidillah Pratama Rovihansyah
"Skripsi ini mengaji tentang dinamika yang terjadi dalam variasi pengetahuan petani anggota Klub Pengukur Curah Hujan Indramayu (KPCHI) dalam menghadapi fenomena cuaca pada musim rendheng 2013-2014.Variasi merupakan realitas fundamental dalam sebuah masyarakat. Pembelajaran agrometeorologi yang dialami oleh petani KCPHI secara bersama-sama dan individual memungkinkan terjadinya variasi. Hal itu dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan setiap individu. Kondisi ekosistem juga memengaruhi terjadinya variasi. Dinamika pengetahuan terjadi ketika petani menghadapi kondisi cuaca yang berbeda setiap bulannya. Petani mengombinasikan berbagai unsur-unsur pengetahuannya untuk mengantisipasi kondisi cuaca pada musim hujan 2013-2014 Kombinasi yang terbentuk juga bervariasi dalam setiap individunya. Sejauhmanakah variasi tersebut memengaruhi antisipasi yang dilakukan oleh petani? Tulisan ini menjadi menarik untuk dikaji karena dalam kombinasi pengetahuan petani kita bisa menunjukkancara petani merespon dan mengantisipasi perubahan iklim.

This thesis examines the dynamics of knowledge variation in Indramayu Rainfall-Observer Club Members in facing weather phenomena during rainy season of 2013-2014. Variation is a fundamental reality in a society. The agrometeorological learning experienced by KCPHI farmers jointly and individually is able to create variations which is influenced by knowledge and experience of each individual, as well as ecosystem condition. The dynamics of knowledge occur because farmers face diverse weather conditions throughout rainy season 2013?2014. Farmers combine various elements of knowledge to anticipate weather conditions. The combination in farmer's schema also diverse.To what extent those variations affect anticipation by farmers It is interesting to study combined knowledge of individual will reveal how farmers respond to and anticipate the climate change."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Karim Amin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh religiusitas, pengetahuan dan sikap terhadap intensi menggunakan jilbab syar 39;i. Dengan menggunakan Theory of Reasoned Action TRA penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: bagaimana pengetahuan wanita muslimah tentang jilbab, dan bagaimana pengaruh religiusitas dan sikap terhadap intensi mereka untuk menggunakan jilbab syar 39;i.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Sampel yang digunakan 300 responden muslimah berjilbab di 3 provinsi di Indonesia, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Barat. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup untuk menilai hubungan antara religiusitas, pengetahuan, sikap dan intensi menggunakan jilbab syar 39;i. Metode analisis menggunakan analisis regresi berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas dan pengetahuan sama-sama memiliki hubungan atau pengaruh positif terhadap sikap. Adapun religiusitas dan pengetahuan tidak berpengaruh langsung terhadap intensi, tetapi mempunyai pengaruh tidak langsung melalui sikap.Kata kunci: TRA, Muslimah, Jilbab, religiusitas, pengetahuan, sikap, intensi.

This study aims to reveal the influence of religiosity, knowledge and attitudes towards intention to use Islamic veil. By using the Theory of Reasoned Action TRA this research is directed to answer the following questions how is Muslim womens 39 knowledge about veil, and how the influence of religiosity and attitudes towards their intention to use Islamic veil.This research used a quantitative approach. Sampling techniques using convenience sampling. A sample used 300 respondents of veiled muslim women in 3 provinces in Indonesia Jakarta, Banten and West Java. Data collection techniques using self administrated questionnaire with closed ended questions to assess the relationship between religiosity, knowledge, and attitude towards intention to use Islamic veil. Methods of analysis using multiple regression analysis.The results of this research showed that both religiosity and knowledge have a relationship or a positive influence towards attitude. As for the religiosity and knowledge have no effect directly against intention, but indirect influence through attitude.Keywords TRA, Muslim Women, Veil, Religiosity, Knowledge, Attitudes, Intention."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: The Royal Institute of International, 1996
951.24 TAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>