Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhiya Dwi Afiifah
"

Perilaku penggunaan jamban sehat merupakan salah satu wujud pelaksanaan untuk menghentikan praktik buang air besar sembarangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan jamban sehat. Desain penelitian yang digunakan adalah meta-analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh studi penelitian pada berbagai database penelitian yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan jamban sehat. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 studi penelitian, dimana 4 studi penelitian berbentuk skripsi, 3 studi penelitian berbentuk tesis, dan 13 studi penelitian berbentuk jurnal. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen abstraksi. Analisis yang dilakukan antara lain ukuran efek, uji heterogenitas, bias publikasi, dan odds ratio gabungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa perilaku penggunaan jamban sehat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan (OR = 3,24; 95% CI 2,07 – 5,05), penghasilan (OR = 5,51; 95% CI 2,74 – 11,08), pengetahuan penggunaan jamban (OR = 5,14; 95% CI 2,36 – 11,16), kepemilikan jamban (OR = 18,37; 95% CI 8,30 – 40,65), ketersediaan air bersih (OR = 4,29; 95% CI 1,48 – 12,47), dan pembinaan oleh petugas kesehatan (OR = 3,74; 95% CI 1,94 – 7,22). Diharapkan, petugas kesehatan dan pemerintah setempat dapat bekerja sama dalam memberikan pembinaan dan melaksanakan pemicuan untuk meningkatkan penggunaan jamban sehat oleh masyarakat.


This study is to determine the factors affecting healthy latrine use behavior. This study uses meta-analysis. The population in this study is all research in various research databases that examine the factors affecting healthy latrine use behavior. The number of samples used was 20 research studies, where 7 research studies were in the form of a thesis and 13 research studies in the form of a journal. Data collection used abstraction instruments. Analyzes included effect sizes, heterogeneity tests, publication bias, and combined odds ratio (OR). The analysis shows the relationship between healthy latrine use behavior with education level (OR = 3,24; 95% CI 2,07 – 5,05), income (OR = 5,51; 95% CI 2,74 – 11,08), latrine use knowledge(OR = 5,14; 95% CI 2,36 – 11,16), latrine ownership (OR = 18,37; 95% CI 8,30 – 40,65), supply of clean water (OR = 4,29; 95% CI 1,48 – 12,47), and guidance by health workers (OR = 3,74; 95% CI 1,94 – 7,22). Expected, health workers and the local government can work together in providing guidance and implementing triggering to increase the use of healthy latrines by the community.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana Andhini
"Toilet umum merupakan hal yang tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat urban. Dari hal tersebut muncul pertanyaan, apa saja yang sebenarnya dapat ditawarkan toilet umum. Untuk menjawab hal tersebut diambil studi kasus toilet bandara dan mal. Melalui studi literatur tentang sejarah toilet, penggunaan teori affordance, ruang personal, privasi, dan ruang sosiofugal; serta observasi lapangan, wawancara, dan focus group discussion; dapat dilihat bahwa fungsi toilet tidak hanya sebagai sarana pembuangan saja namun juga penyedia privasi bagi penggunanya.

Public toilet cannot be separated from urban life. That statement leads to a question, what public toilet can provide for its user. To answer the question, airport and mall toilet is taken as case studies. From literature study about toilet history, affordance theory, personal space, privacy, and sociofugal space, along with site observation, interview, and focus group discussion; we can conclude that the toilet functions not only as a discharge tool, but also as a place that can provide privacy."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42663
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anniesa Fithriana
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan sewa fasilitas olahraga publik di kawasan Gelora Bung Karno. Analisis dalam penelitian ini merupakan analisis regresi data panel dengan pendekatan metode estimasi berupa Random Effect Model (REM). Objek penelitian ini adalah beberapa venue di Kawasan Gelora Bung Karno, yang terdiri dari Stadion Utama, Gedung Basket, Istana Olahraga (Istora), Stadion Tenis Indoor dan Stadion Aquatic. Data yang digunakan adalah data kuartal dari tahun 2008 (Kuartal I)– 2019 (Kuartal II). Variabel dependen yang digunakan, yaitu jumlah permintaan sewa atau okupansi penyewaan fasilitas, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta, jumlah populasi penduduk DKI Jakarta, dan tarif rata-rata sewa penggunaan fasilitas sewa di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), serta variabel kontrol lainnya seperti penyelenggaraan saat kegiatan Asian Games 2018 berlangsung, renovasi dalam rangka penyelenggaraan Asian Games, dan kuartal tahunan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa PDRB DKI Jakarta, populasi DKI Jakarta, dan tarif rata-rata sewa fasilitas di Komplek GBK tidak signifikan terhadap okupansi penyewaan fasilitas sewa olahraga publik di Komplek GBK, namun variabel kontrol seperti penyelenggaraan kegiatan Asian Games 2018 ditemukan signifikan dan berpengaruh positif terhadap permintaan sewa fasilitas di Komplek GBK sebesar 29,14%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa okupansi pada kuartal II, III, dan IV setiap tahunnya ditemukan signifikan terhadap okupansi penyewaan fasilitas sewa olahraga publik di Komplek GBK dibanding Kuartal I.

This thesis aims to analyze the factors which affect rental demand for public sports facilities in the Gelora Bung Karno (GBK) Sports Complex. The analysis in this study is a panel data regression analysis with the estimation approach method used is Random Effect Model (REM). The object of this research are several venues in the Gelora Bung Karno Sports Complex, which consist of the GBK Main Stadium, GBK Basketball Hall, GBK Istora, GBK Tennis Indoor Stadium and GBK Aquatic Stadium. The data used is quarterly data from 2008 (Q1) - 2019 (Q2). The dependent variable used is occupancy of rental facilities in GBK Sports Complex, and the independent variable used are Gross Regional Domestic Product of DKI Jakarta, population of DKI Jakarta, and average rental rates of GBK Sports Complex. Also used control variables such as the event of Asian Games 2018, Renovation for Asian Games, and Annual Quarter. The results obtained showed that the Gross Regional Domestic Product of DKI Jakarta, population of DKI Jakarta, and average rental rates were not significant for demand of rental facilities in GBK Sports Complex, but control variables such as main event of Asian Games were found significant and positively affect the demand for rental facilities in GBK Sports Complex by 29.14%. The results also showed that the occupancy in Q2, Q3, and Q4 each year found significant affect the demand for rental facilities in GBK Sports Complex compared to Q1."
Lengkap +
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ulfah
"Latar Belakang: Upaya penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin setiap ibu mengakses pelayanan KIA melalui pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn). Berdasarkan profil kesehatan tahun 2020, Kota Bekasi menduduki 3 kota terbawah di Provinsi Jawa Barat (84,8%) dan menjadi kota terendah pada tahun 2021 (86,67%) terhadap cakupan Pn. Keikutsertaan bidan di Indonesia menjadi jejaring FKTP masih sangat rendah (39,9%), padahal keberadaannya meningkatkan akses cakupan Pn. Masalahnya tidak seluruh FKTP dapat melayani persalinan PONED 24 jam sehingga sangat membutuhkan bidan sebagai jejaringnya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bidan menajadi jejaring FKTP.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional melalui data primer (kuesioner). Sampel yang didapatkan berjumlah 116 responden. Data diolah dan dianalisis dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan SPSS.
Hasil: Bidan yang memutuskan untuk menjadi jejaring FKTP hanya sebesar 24,1% dan sebagian besar memiliki karakteristik usia 40-50 tahun, lulusan D3 Kebidanan, dan belum berstandar bidan delima. Berdasarkan hasil uji stastistik, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p=0,047) dan standar kualitas pelayanan kebidanan (p=0,004) terhadap keputusan bidan menjadi jejaring FKTP, sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi (p=0,081), lama masa kerja (p=0,181), pelatihan (p=0,797), dan figur bidan (0,321). Pada analisis multivariat, standar kualitas pelayanan kebidanan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan setelah dikontrol variabel pengetahuan dan motivasi.
Kesimpulan: Keputusan bidan yang sangat dipengaruhi oleh informasi dari sejawat dan pengalaman sebelumnya. Dalam pelaksanaannya sosialisasi masih minim dilakukan dan pelatihan bukan merupakan syarat perjanjian kerjasama bidan dan FKTP.
Saran: Perlu adanya sosialisasi dan pengawasan yang bersinergi antara Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, FKTP, dan IBI terhadap pelaksanaan praktik pelayanan kebidanan di era JKN, serta adanya evaluasi tarif khususnya tarif persalinan pada prorgram jejaring FKTP.

There are some efforts to reduce MMR, one of them is ensuring that every mother could access MCH services through delivery assistance by health personnel (Pn). Based on the 2020 health profile of West Java Province, Bekasi City occupies the lowest 3 cities (84.8%) and is the lowest city in 2021 (86.67%) in terms of the coverage of (Pn). The participation of midwives in Indonesia as First Level of Health Facility (FKTP) networks is still very low (39.9%), even though their presence increases access to Pn coverage. The problem is not all FKTPs can provide 24-hour PONED deliveries, so they really need a midwife as their network.
Objectives: This study aims to determine the factors that influence midwife's decision to join the FKTP network.
Methods: This study used a quantitative approach with a cross-sectional research design using primary data (questionnaire). The samples obtained amounted to 116 respondents and then the data was processed and analyzed with univariate, bivariate and multivariate using SPSS.
Results: Only 24.1% of midwives who decided to join the FKTP network, had the characteristics of being between the ages of 40 and 50 years, D3 Midwifery graduates, and not standardized by Bidan Delima program. Based on the statistical, there was a significant relationship between knowledge (p=0.047) and midwifery service quality standards (Bidan Delima) (p=0.004) on the midwife's decision as a FKTP network, while there was no significant relationship between motivation (p=0.081), length of experience (p=0.181), training (p=0.797), and the figure of the midwife (0.321). In the multivariate analysis, midwifery service quality standard was the most dominant variable related after controlling for knowledge and motivation variables.
Conclusion: Midwife’s decision as FKTP networks are strongly influenced by information from colleagues and previous experience. In practice, socialization is still minimal and training is not a condition of the agreement between midwives and FKTP.
Suggestion: There is a need for synergized socialization and supervision between the Ministrty of Health/Public Health Office, BPJS Kesehatan, FKTP, and IBI regarding the implementation of midwifery service practices in the JKN era, as well as an evaluation of rates, especially delivery rates in the FKTP network program.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Ayu Putri Dhahana
"Paylater merupakan layanan kredit cicilan dan termasuk ke dalam fintech sektor pembayaran. Saat ini PayLater telah menjadi sebuah tren dikarenakan memungkinkan konsumen melakukan pembelian dengan cara mengangsur dan membayarnya di masa mendatang serta mudah untuk diakses oleh siapapun. Namun pada kenyataanya kemudahan akses serta kepercayaan pada produk fintech tidak hanya memberi manfaat namun juga membawa kecenderungan masyarakat untuk berutang. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan Paylater dan bagaimana dampaknya terhadap financial well-being dari pengguna fitur tersebut. Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang mencakup 355 responden. Pengolahan data dilakukan dengan model Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengestimasi hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa Performance Expectancy, Facilitating Conditions dan Financial Literacy berpangaruh positif secara signifikan terhadap Adoption of Paylater. Selain itu dapat diketahui bahwa Adoption of Paylater dapat memediasi pengaruh Performance Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions secara negatif dan signifikan terhadap Financial Well-being sedangkan Financial Literacydapat memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Financial Well-being. Namun tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari Social Influence dah Habit terhadap Adoption of Paylater serta Habit terhadap Financial Well-being.

Paylater is an instalment credit service and is a part of the fintech payment sector. Currently Paylater has become a trend because it allows consumers to make purchases by instalments and pay for them in the future. This feature has been known for its ease of use and can be easily accessed by anyone. However, in reality the ease of access and trust in fintech products do not only provide benefits but also bring people's tendency to go into debt. Therefore, the purpose of this study is to determine the factors that influence a person to use Paylater and how it impacts the financial well-being of its users. This is a quantitative research where the data used is primary data which includes 355 respondents. Data processing was carried out using the Structural Equation Modeling (SEM) model to estimate the relationship between variables. The results of the study show that Performance Expectancy, Facilitating Conditions and Financial Literacy have a significant positive effect on Paylater Adoption. In addition, it can be seen that Paylater Adoption can mediate the effect of Performance Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions negatively and significantly on Financial Well-being, while Financial Literacy can have a positive and significant impact on Financial Well-being. However, no significant effect was found from Social Influence and Habits on Paylater Adoption and Habits on Financial Well-being."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Ratna Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis pelaksanaan program peningkatan penggunaan jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2014. Konsep yang digunakan adalah kerangka kerja Laverack (2000) dan data dikumpulkan dengan kuesioner rumah tangga dan wawancara mendalam. Temuan adalah sebagai berikut:
  1. Tujuan program puskesmas merujuk pada tujuan dan prioritas Suku Dinas Kesehatan.
  2. Belum ada keselarasan antara pelaksanaan program dengan pemberdayaan masyarakat.
  3. Untuk melaksanakan program, puskesmas kecamatan hanya memiliki dua sanitarian sedangkan idealnya terdapat 5 orang.
  4. Belum terdapat peraturan tentang pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
  5. Baru 37% responden rumah tangga mengikuti 1 kali pemicuan STBM.
  6. Ketua RT mendukung penggunaan jamban sehat namun rencana pembuatan septic tankbelum terlaksana.
  7. Hingga saat ini. pencapaian penggunaan jamban sehat puskesmas adalah 73.92% masih jauh dari target Suku Dinas Keshatan (100%).
Saran peneliti adalah dalam melakukan program STBM harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat, Suku Dinas Kesehatan agar menyusun kebijakan operasional dari peraturan STBM, dan meresmikan tim kerja masyarakat menjadi tim kerja khusus sesuai peraturan menteri kesehatan.


ABSTRACT
This study identified and analyzed the implementation of healthy latrine usage at Kecamatan Kramat Jati,2014. Laverack theory was used to build the conceptual work and data was collected through questionnaire to households and in-depth interview to the health center staff. The findings were
  1. The program?s objectives of the health center referred to the vision and mission of the Sub District Health Office.
  2. The program implementation is yet to be aligned with the community empowerment.
  3. Health center only has two sanitarians whereas ideally has 5 sanitarians.
  4. There is no operational regulation for the STBM program.
  5. Only 37% respondents attended the trigger activities which was only once.
  6. The formal head of RT support the healthy latrine usage but septic tank was not built so far.
  7. Target of healthy latrine usage in health center is 73,92%, which is still so far from sub district health office target.
Recommendations given in implementing CLTS program should be adjusted with community characteristics,Sub District Health Office should arrange operational regulationsof CLTS programs, andformalizethe community workingteambecomesa specialteamwork according to the rulesof health minister."
Lengkap +
2015
S60002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Fauzan
"LATAR BELAKANG. Batuk merupakan mekanisme pertahanan utama pada saluran napas bagian bawah dan mekanisme kompensasi ketika terjadi ketidakseimbangan antara produksi dan pengeluaran mukus. Batuk dapat mencegah aspirasi, merangsang aktivitas silia, dan membersihkan jalan napas. Penelitian di Brazil didapatkan nilai arus puncak batuk APB pada individu sehat usia 18-40 tahun adalah 240-500 L/mnt. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Selandia Baru yang merupakan ras kaukasian didapatkan hasil nilai APB dewasa normal 360-960 L/mnt , hal ini menunjukkan perbedaan besaran nilai yang cukup jauh mengingat kedua negara tersebut memiliki perbedaan baik secara antropometri maupun ras kedua negara tersebut. Hingga saat ini belum ada penelitian yang melaporkan nilai APB pada individu sehat usia dewasa muda di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai APB dan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran nilainya pada dewasa muda sehat Indonesia di RSUPN Cipto Mangunkusumo RSCM.
METODE. Disain observasional potong lintang. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 usia dewasa muda sehat yang didapat secara konsekutif. Analisis bivariat dengan uji Chi-Square dan analisis multivariat dengan regresi multipel. Penilaian kapasitas paru untuk penapisan subjek dengan uji spirometri dan kemampuan batuk dengan APB yang menggunakan peak flow meter.
HASIL. Subjek penelitian memiliki mean APB 477,17 L/mnt . Berdasarkan analisis bivariat, didapatkan hubungan yang bermakna secara signifikan antara variabel jenis kelamin p = 0,000 , usia p = 0,012; r = -0,430 , dan tinggi badan p = 0,000; r = 0,741 terhadap nilai APB. Hasil analisis multivariat dengan regresi mutipel menunjukkan variabel tinggi badan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai APB p = 0,003; IK95 2,37-10,77.
SIMPULAN. Nilai rerata APB pada dewasa muda sehat di RSCM adalah 477,17 L/mnt . Faktor tinggi badan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap besaran nilai APB pada dewasa muda sehat di RSCM, diikuti faktor usia dan jenis kelamin.

BACKGROUND. Cough has been the main mechanism of defense on the lower respiratory tract, as well as a compensatory mechanism when there is imbalance of mucus production and clearance. Some of functions include preventing aspiration, stimulating ciliary activities, and airway clearance. A study done in Brazil revealed that peak cough flow PCF in healthy adults aged 18 40 years ranges from 240 500 L min . This value differs from another study done in New Zealand that took Caucassian subjects with normal PCF of 360 960 L min , this shows a huge difference in the results keeping in mind the differences in antropometry and race of the subjects. Until now, there had not been any study that reported the PCF in healthy young adult individualis in Indonesia. This study then, is aimed to discover the PCF and the factors affecting them in Indonesia healthy young adults of Cipto Mangunkusumo General Hospital.
METHODS. An observational cross sectional design was used in this study, with 30 healthy young adults subjects that complied to the consecutive sampling method. Bivariate analyses were done by Chi Square and multivariate analyses by multiple regression. The grading of lung capacity for screening subjects was measured using spirometry test and cough ability quantified in PCF value by utilizing a peak flow meter.
RESULTS. Study subjects were observed to have mean PCF 477,17 L min . Bivariate analyses results showed a significant correlation of PCF with gender p 0,000 , age p 0,012 r 0,430 , and height p 0,000 r 0,741 . Multivariate analyses on the aother hand, revelaed that body height were the most contributing variable towards PCF value p 0,003 IK95 2,37 10,77.
CONCLUSIONS. The mean PCF in healthy young adults of Cipto Mangunkusumo General Hospital is 477,17 L min. Body height were the most contributing factor, followed by age and gender."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T57636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vida Ismi Kharisma
"

Terjadinya krisis energi, perubahan iklim, dan masalah lingkungan yang semakin serius meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Kepedulian akan lingkungan ini membuat konsumsi ramah lingkungan menjadi daya tarik bagi konsumen dan pelaku usaha. Berbagai industri mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam kegiatan operasionalnya, termasuk industri restoran. Green restaurants hadir sebagai alternatif restoran konvensional dengan mengadopsi nilai-nilai peduli lingkungan. Green restaurants mulai bermunculan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sayangnya, penelitian tentang green restaurants di Indonesia masih sangat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi niat perilaku konsumen untuk mengunjungi green restaurants. Menggunakan extended theory of planned behavior model faktor-faktor tersebut antara lain perceived environmental concern, perceived authority support, perceived behavioral control, subjective norms, attitude, willingness to pay premium dan perceived consumer effectiveness. Menggunakan sampel penduduk Jabodetabek dengan metode Structural Equation Modeling (SEM), hasil penelitian ini dapat membantu pemasar untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar green restaurants.


The occurrence of the energy crisis, climate change, and environmental problems that are increasingly serious have increased public awareness of the environment. This concern for the environment makes environmentally friendly consumption an attraction for consumers and businesses. Various industries have started to adopt environmentally friendly practices in their operations, including the restaurant industry. Green restaurants exist as an alternative to conventional restaurants by adopting environmental values. Green restaurants are starting to appear all over the world including Indonesia. Unfortunately, there is very little research on green restaurants in Indonesia. This study aims to look at the factors that influence consumer behavior intention to visit green restaurants. Using the extended theory of planned behavior model, these factors include perceived environmental concern, perceived authority support, perceived behavioral control, subjective norms, attitude, willingness to pay premium and perceived consumer effectiveness. This research analyzed a sample of Jabodetabek residents with the Structural Equation Modeling (SEM) method, the results of this study can help marketers to gain a larger market for green restaurants.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fitriyan
"Menggunakan perluasan teori planned behaviour (TPB) penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja yang memengaruhi perilaku seseorang berdonasi untuk kampanye urun dana crowdfunding lingkungan. Kepekaan terhadap lingkungan alam ditambahkan ke dalam model perluasan TPB untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku berdonasi. Survei dilakukan terhadap 385 responden yang mengetahui urun dana. Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis jalur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdonasi untuk kampanye lingkungan melalui urun dana ditentukan oleh environmental sensitivity, sikap, norma subyektif, motivation to comply, kredibilitas dan intensi untuk berdonasi. Environmental sensitivity dan sikap berdampak ke perilaku berdonasi tanpa harus melalui intensi. Norma subyektif, motivation to comply dan kredibilitas mempunyai pengaruh langsung terhadap intensi dan berdampak ke perilaku berdonasi secara tidak langsung. Norma subyektif dan kredibilitas menjadi faktor dominan yang memengaruhi intensi berdonasi. Hasil analisis juga menunjukan antara niat dan perilaku sebenarnya tidak begitu besar skor pengaruhnya, demikian juga dengan faktor lainnya yang relatif lemah. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak faktor lain yang dapat memengaruhi intensi dan perilaku dalam berdonasi di urun dana lingkungan.

Using the extended theory of planned behavior (TPB), this study aims to explain what influences a persons behavior in donating to an environmental crowdfunding campaign. Environmental sensitivity was added to the extended TPB model to see its effect on donation behavior. The survey was conducted on 385 respondents who knew about crowdfunding. The analysis in this study uses path analysis. The results of this study indicate that donating to environmental campaigns through crowdfunding is determined by environmental sensitivity, attitude, subjective norms, motivation to comply, credibility, and intention to donate. Environmental sensitivity and attitude affect the behavior of donating without having to go through the intention. Subjective norms, motivation to comply and credibility have a direct influence on intentions and have an indirect impact on donating behavior. Subjective norms and credibility are the dominant factors that influence the intention to donate. The results of the analysis also show that the actual intention and behavior score is not that big, as well as other factors that are relatively weak. This shows that there are many other factors that can influence the intention and behavior of donating in environmental crowdfunding."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Bahir Saifullah
"[ABSTRAK
Kamar mandi dan toilet merupakan hal yang dekat dengan keseharian manusia dan idealnya ditempatkan pada setiap rumah tangga, akan tetapi pada pemukiman padat hal tersebut tidaklah memungkinkan. Berdasarkan permasalahan tersebut kegiatan mandi, cuci, dan buang air oleh pemerintah Indonesia dikomunalkan di MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Disisi lain terdapat aspek budaya yang selalu mempengaruhi bentuk dan cara pemakaian kamar mandi dan toilet. Hubungan kedua hal tersebut menjadi fokus dari skripsi ini, yaitu bagaimana desain, tatanan ruang dan perilaku di dalam MCK merefleksikan budaya berupa nilai, tujuan dan kriteria dari institusi sosial dan masyarakat kampung Cikini.

ABSTRACT
;Bathroom and toilet are important part of human?s everyday life and ideally it
placed in every household, but in high density environment that thing is
impossible to do. MCK (Mandi, Cuci, Kakus) is sanitation facility which are
being shared by community as a solution to the problem. In the other hand,
cultural aspect is always influences the design of bathroom and toilet, and the way
of using it. The focus of this thesis is relation between those two, how
organization of space and behavior in MCK reflects value, purpose, and criteria of
social institution and group of people.;Bathroom and toilet are important part of human?s everyday life and ideally it
placed in every household, but in high density environment that thing is
impossible to do. MCK (Mandi, Cuci, Kakus) is sanitation facility which are
being shared by community as a solution to the problem. In the other hand,
cultural aspect is always influences the design of bathroom and toilet, and the way
of using it. The focus of this thesis is relation between those two, how
organization of space and behavior in MCK reflects value, purpose, and criteria of
social institution and group of people., Bathroom and toilet are important part of human’s everyday life and ideally it
placed in every household, but in high density environment that thing is
impossible to do. MCK (Mandi, Cuci, Kakus) is sanitation facility which are
being shared by community as a solution to the problem. In the other hand,
cultural aspect is always influences the design of bathroom and toilet, and the way
of using it. The focus of this thesis is relation between those two, how
organization of space and behavior in MCK reflects value, purpose, and criteria of
social institution and group of people.]
"
Lengkap +
2015
S59403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>