Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2018
616.54 MAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
616.5 Ilm
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
616.9 SER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dwi Iriani
"ABSTRAK
Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak usia sekolah dan dapat menyebabkan masalah psikologi sehingga mempengaruhi konsentrasi belajar. Karena jarang menimbulkan kematian, penyakit kulit sering diabaikan dan memicu infeksi sekunder yang dapat berlanjut menjadi kelainan organ. Karakteristik anak sekolah dasar (SD) diduga berperan terhadap kejadian penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan prevalensi penyakit kulit dengan jenis kelamin dan tingkat pendidikan murid SD di Desa Taman Rahayu, Bekasi. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dan data diambil pada tanggal 25 April 2012 dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan dermatologi pada murid SD X dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Y kelas 3-6 (150 orang). Pada pengolahan menggunakan SPSS versi 20.0, kelas 3 MI digabungkan dengan kelas 4 MI karena tidak terdapat responden kelas 3 SD pada penelitian ini. Data lalu dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi penyakit kulit sebanyak 72% (laki-laki 58,3% dan perempuan 41,7%; kelas 4 50%, kelas 5 25,9%, dan kelas 6 24,1%). Melalui uji chi square, didapatkan perbedaan bermakna antara prevalensi penyakit kulit dengan jenis kelamin (p=0,026), namun tidak berbeda bermakna dengan tingkat pendidikan (p=0,848). Disimpulkan bahwa prevalensi penyakit kulit ada anak SD di Desa Taman Rahayu adalah 72% dan berhubungan dengan jenis kelamin, namun tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan.

ABSTRACT
Skin diseases often occurs in school-age children and can cause psychological problems that affect their concentrations in study. Because rarely cause death, skin diseases often neglected and trigger secondary infection that can progress to organ abnormalities. Gender and education level of the students in primary school (SD) are thought to be associated with the prevalence of skin diseases. This study aims to determine the association between prevalence of skin diseases with gender and education level of primary school students in Taman Rahayu Village, Bekasi. This cross-sectional study was conducted to grade 3-6 students (150 students) on April 25, 2012. Diagnosis was made based on anamnesis and dermatology examination. Data were processed by SPSS version 20.0 and analyzed using chi square test. The results showed that the prevalence of skin diseases was 72% (male 58.3% and female 41.7%; grade 4 students 50%, grade 5 students 25.9%, and grade 6 students 24.1%). Chi-square test showed significant difference between the prevalence of skin diseases with gender (p=0.026), but did not differ significantly with education level (p=0.848). In conclusion, the prevalence of skin diseases in primary school students in Taman Rahayu village was 72% and there were association between the prevalence of skin diseases with gender, but not associated to education level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roro Inge Ade Krisanty
"Gupta dkk (2000) melakukan uji in vitro suseptibilitas spesies Malassezia terhadap obat antijamur ketokonazol, itrakonazol, vorikonazol dan terbinafin. Hasil uji memperlihatkan adanya varfasi suseptibiilitas spesies Malassezia terhadap antijamur tersebut. Walaupun masih harus dibuktikan lebih lanjut dengan pengamatan in vivo, data ini mungkin dapat menjelaskan perbedaan rata-rata kesembuhan mikofogis pada pasien PV dengan terapi antijamur. Savin di New york dan Budimulja di Jakarta melakukan penelitian efektivitas pengobatan solusio terbinafin 1% yang digunakan 2 kali sehari seiama 1 minggu pada pasien PV. Budimulja dkk melaporkan angka kesembuhan sebesar 65%, sedangkan Savin 70-80%. Belum diketahui secara pasti apakah perbedaan ini semata-mata terkait dengan faktor geografik atau melibatkan faktor-faktor lain.
Selain menggunakan metode biomolekular, identifikasi spesies Malassezia dapat dilakukan dengan teknik biokimia. Guillot memperkenalkan metode biokimia praktis dengan memanfaatkan perbedaan morfologi, toleransi terhadap suhu tinggi, kemampuan aktivitas katalase, serta kemampuan tumbuh pada berbagai media Tweenn. Faergemann melakukan modifikasi metoda Guillot dengan cara menghilangkan tahapan biakan pada media Tween®, dan menggantikannya dengan pemeriksaan difusi Cremophor EL® dan pengamatan aktivitas 13 - g l u kos idase.
Sejauh pengetahuan peneliti, di Indonesia belum pernah dilakukan identifikasi spesies Malassezia pada pasien PV. Hal tersebut menjadikan dorongan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
RUMUSAN MASALAH
Di antara tujuh spesies Malassezia, spesies manakah yang ditemukan pada Iesi PV di Poliklinik Divisi Dermatomikologi 1KKK FKUI 1 RSCM ?
TUJUAN PENELITIAN
Identifikasi spesies Malassezia pada pasien PV yang berobat di Poliklinik Divisi Dermatomikologi 1KKK FKUI 1 RSCM."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
616.951 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: FKUI, 2015
616.951 ATL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah Boediardja
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2011
616.54 SIT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Napitupulu, Taruli Olivia Agustina
"Latar belakang. Kulit kering merupakan keluhan yang sering dihadapi pasien kusta, akibat kerusakan saraf otonom atau terapi yang didapat.
Tujuan. Membandingkan efikasi vaselin album dengan urea 10% sebagai terapi kulit kering pasien kusta.
Metode. Uji klinis acak tersamar ganda. Subjek penelitian dibagi dua kelompok, yaitu kelompok urea 10% dan kelompok vaselin album. Evaluasi dilakukan dalam 2 dan 4 minggu terapi dengan mengukur transepidermal waterloss (TEWL) dan skor kulit kering (SRRC) pada tungkai bawah.
Hasil. Sebanyak 48 subjek penelitian (SP) mengikuti penelitian, 24 SP mendapat vaselin album dan 24 SP mendapat krim urea 10%. Nilai TEWL pada kedua kelompok menurun secara bermakna sebelum dan sesudah terapi. Penurunan tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok, (6,53 kelompok vaselin album versus 6,45 kelompok urea 10%). Skor SRRC menurun secara bermakna pada kedua kelompok sebelum dan sesudah terapi 2 dan 4 minggu. Penurunan skor SRRC tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok, (2,5 dan 3,5 pada kelompok vaselin album versus 3 dan 3 pada kelompok urea).
Kesimpulan. Kedua pelembab mampu menurunkan TEWL dan SRRC pasien kusta secara bermakna. Tetapi perubahan nilai tersebut tidak berbeda bermakna antara kelompok pengguna salap vaselin album ataupun krim urea 10%.

Background. Dry skin is a common problem in leprosy patient, due to destruction of autonom nerve or side effect of therapy.
Aim. Compare the efficacy of urea 10% cream versus petrolatum ointment on leprosy patient with dry skin.
Method. Double blinded randomnized controlled study participant were divided into two group, either received petrolatum ointment or urea 10% cream. Evaluation was done after 2 and 4 weeks treatment by measuring transepidermal waterloss (TEWL) and dry skin score (SRRC).
Result. 48 participant enrolled in the study, 24 received urea 10% cream while 24 received petrolatum.TEWL value in both groups were reduced significantly before and after medication. The difference was not significant in both groups (6.53 in vaselin group and 6.45 in urea group). SRRC score in both groups were reduced significantly before and after 2 and 4 weeks medication. The difference was also not significant in both groups (2,5 and 3,5 in vaselin group versus 3 and 3 in urea group).
Conclusion. Both moisturizers significantly reduce TEWL and dry skin score. There was no significantly difference in reduction between vaselin album ointment and urea 10% cream.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>