Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162707 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marsha Markus
"Globalisasi sering kali dianggap menjadi salah satu roda yang menekan angka inflasi ke tingkat yang lebih rendah. Namun, dalam satu dekade terakhir, laju globalisasi mulai melambat sehingga inflasi diperkirakan akan kembali pada tingkat yang lebih tinggi. Untuk memastikan hal itu, penting bagi studi ini untuk mempelajari dampak antara globalisasi, yang diukur dengan Indeks Globalisasi KOF dan dimensi-dimensi turunannya, terhadap dinamika inflasi ASEAN dan juga masing-masing negara ASEAN. Selain itu, studi ini juga ingin menelusuri apakah hubungan antara globalisasi dan inflasi bersifat asimetris, yaitu kenaikan indeks globalisasi dan penurunan indeks globalisasi memiliki dampak yang berbeda ke inflasi IHK. Studi empiris ini menggunakan data panel dari 7 negara ASEAN terpilih selama periode 1987-2017. Estimasi dilakukan menggunakan alat estimasi untuk model panel autroregressive distributed lag yaitu Pooled Mean Group (PMG) yang mengasumsikan bahwa koefisien jangka panjang untuk seluruh negara studi ialah sama, namun memperbolehkan perbedaan koefisien antara negara dalam jangka pendek. Hasil dari studi empiris memperlihatkan bahwa indeks globalisasi memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap inflasi ASEAN, namun tidak signifikan memengaruhi inflasi jangka pendek per negara. Terlebih, hubungan negatif juga ditemukan untuk globalisasi dari dimensi ekonomi dan sosial, namun, relasi positif untuk globalisasi politik. Secara de facto, globalisasi memiliki hubungan yang positif dengan inflasi, tetapi secara de jure terdapat hubungan yang negatif antara keduanya. Studi ini juga menemukan adanya efek asimetris antara globalisasi terhadap inflasi di negara ASEAN pada jangka panjang dimana penurunan globalisasi menurunkan tingkat inflasi lebih dari peningkatan inflasi.

Globalization is often considered to be one of the wheels that push inflation to a lower level. However, in the last decade, the rate of globalization has begun to slow down. Thus, high inflation is projected to come back. In that respect, it is necessary to study the impact between globalization as measured by the KOF Globalization Index and its dimensions, on the dynamics of ASEAN inflation and in the respective ASEAN countries. Besides, this study explores whether the relationship between globalization and inflation is asymmetrical, where an increase in the globalization index and a decrease in the globalization index have a different impact on CPI inflation. The empirical study uses panel data of 7 ASEAN countries selected during the 1987-2017 period. Estimation methodology used is the autoregressive distributed lag panel model estimator, specifically Pooled Mean Group (PMG), which assumes for homogeneous long-term coefficients but allows the coefficient to differ between countries in the short run. The results of empirical studies show that the globalization index has a significant negative relationship to ASEAN inflation, but does not significantly affect short-term inflation in each member country. Moreover, a negative relationship is also found for globalization from the economic and social dimensions. However, a positive relationship between political globalization and inflation is found. De jure globalization shows a negative relationship with inflation, while de facto globalization has a positive relationship. The result finds an asymmetric effect between globalization and inflation in ASEAN countries in the long run, where a negative change in the globalization index results in more decline of the inflation rate than a positive change.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Majory
"Jaringan Produksi Global telah mengubah jalannya globalisasi, khususnya teori Stolper-Samuelson. Saat ini Indonesia sedang dalam proses bergabung dengan JPG di unbundling ketiga di mana biaya komunikasi merosot, mengubah pola permintaan tenaga kerja. Indonesia juga menerima sejumlah besar investasi asing (FDI), memberikan lebih banyak ruang untuk peningkatan teknologi di perusahaan-perusahaan. Dengan tren-tren baru ini, Dampak globalisasi pada upah premium sekarang menjadi ambigu. Sebelumnya, penelitian tentang dampak perdagangan internasional terhadap premi upah menggunakan data 1991-2000 di Indonesia menemukan bahwa penurunan tarif impor diikuti oleh penurunan premi upah. Berdasarkan penelitian menggunakan OLS fixed effect balanced panel data regression 2011-2015, ditemukan bahwa berbagai aspek globalisasi mempengaruhi upah secara berbeda.


Global Production Network has changed the rule of globalization, in particular the Stolper-Samuelson Theory. Indonesia is in the process of joining the third unbundling where communication cost plummets, changing the pattern on labor demand. Indonesia also receives a huge amount of foreign direct investment, giving more room for a technology upgrade in firms. With these new trends, the Impact of globalization on wage premium is now ambiguous. Previously, research on the impact of international trade on wage premium using 1991-2000 data in Indonesia found that a decrease in import tariff was followed by a decrease in wage premium. Based on the research using OLS fixed effect balance panel data regression from 2011-2015, it is found that various aspects of globalization affect wage premium differently."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Naomi Padan Junita
"Tujuan ini penelitian ini adalah untuk menentukan dampak dari globalisasi ekonomi terhadap jarak-negara ketidaksetaraan di 5 Negara Asia Tenggara. Dengan menggunakan data panel dan 3-tahun rata Data tertimbang, 145 sampel yang diamati dan kemunduran oleh Effect Model Fixed, kertas penelitian menemukan bahwa peningkatan ekonomi globalisasi dalam hal liberalisasi perdagangan menghasilkan ketimpangan pendapatan yang lebih tinggi dalam ASEAN5 masing-masing negara di 1981-2009 tergantung pada negara tahap perkembangan dan faktor produksi endowment, sementara peningkatan globalisasi perdagangan secara umum tidak mempengaruhi ketimpangan pendapatan. Di sisi lain tangan, peningkatan globalisasi ekonomi dalam hal liberalisasi keuangan mempengaruhi ketidaksetaraan pendapatan hanya melalui faktor saluran wakaf, efek dari dampak bervariasi, tergantung pada indeks yang digunakan dalam perhitungan. perdagangan dan Indeks liberalisasi keuangan termasuk penggunaan kedua de facto (% Perdagangan/GDP) (% Aset + Kewajiban/GDP) dan de jure tindakan.

This research's objective is to determine the impact of economic globalization towards within-country inequality in 5 South East Asian Countries. By using panel data and 3-years average weighted data, 145 samples are observed and regressed by Fixed Effect Model, the research paper finds that increased economic globalization in terms of trade liberalization produces higher income inequalities within ASEAN5 individual states in 1981-2009 depending on the country's stage of development and factors of productions endowment, while increased trade globalization in general does not affect income inequality. On the other hand, increased economic globalization in terms of financial liberalization affects income inequalities only through factor of endowments channel, effects of the impacts vary, depending on the index used during calculation. The trade and financial liberalization index includes the usage of both de facto (% Trade/GDP) (% Assets + Liabilities/GDP) and de jure measures (Sachs and Warner Index) (Chinn and Ito Inde)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mansour Fakih
Yogyakarta : Insist Press bekerjasama dengan Pustaka Pelajar , 2002
338.9 MAN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Basu, Kaushik
Ranikhet: Permanent Black, 2007
330.954 BAS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stiglitz, Joseph E.
"The promise of global institutions -- Broken promises -- Freedom to choose? -- The East Asian crisis : how IMF policies brought the world to the verge of a global meltdown -- Who lost Russia? -- Unfair trade laws and other mischief -- Better roads to the market -- The IMF?s other agenda -- The way ahead."
New York: W.W. Norton, 2002
330.9 STI g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sofyan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S26049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book investigates, compares, and contrasts the theoretical and practical elements of business concepts and models that are acclimated to the dynamic changes of our modern era. Furthermore, it describes and analyzes the current cooperative interactions among firms, and evaluates the contribution of knowledge dynamics in coopetition."
United Kingdom: Emerald, 2018
e20469557
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
I. Wibowo
"Corporations rule in Indonesia : JUDUL buku ini amat provokatif: Negara Centeng! Bagaimana eksistensi negara di tengah pusaran globalisasi menjadi fokus buku ini. Mengandalkan pendekatan struktural, analisis ekonomi dan politik ditangani bersamaan, tidak terpisah. Negara centeng merupakan metafora yang bermakna pelindung bayaran dari sekelompok kecil saudagar, nasional, maupun global (hlm 7). Di mana kedudukan negara centeng di antara literatur tentang negara? Arief Budiman (1996) membagi teori negara menjadi dua kelompok besar. Pertama, teori yang menekankan negara sebuah lembaga mandiri, yang punya kepentingan dan kemauan sendiri. Kedua, teori yang mengatakan negara bukan lembaga mandiri. Negara hanya arena bagi kekuatan-kekuatan sosial bertarung untuk saling menguasai."
Yogyakarta: Kanisius, 2010
338.88 IWI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
El Khoury, Ann.
New York, NY: Routledge, 2015
303.482 ELK g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>