Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Robbi Qawi
"Perekonomian nasional mendapatkan kontribusi yang signifikan dari sektor pertanian. Namun tidak begitu halnya pada aspek sosial ekonomi petani, mayoritas petani hidup dalam kemiskinan. Rendahnya pendapatan petani membuat petani beralih profesi dan profesi petani tidak menarik bagi generasi muda, sehingga hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi keberlanjutan pertanian. Berkembangnya financial technology dapat membantu meningkatkan pendapatan petani. Namun peningkatan pendapatan petani yang dimaksud belum ada ukurannya secara kuantitatif. Oleh karena itu dengan menggunakan studi kasus pembiayaan financial technology bagi Kelompok Tani Eko Proyo di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, penulis merumuskan beberapa tujuan penelitian untuk menjawab kekosongan penelitian, yaitu: Menganalisis start up financial technology dan kelompok tani dalam hal pinjaman dan memastikan pemasaran; Menghitung pengaruh financial technology terhadap biaya produksi, luas lahan pertanian, hasil produksi, harga pembelian, penerimaan petani, dan pendapatan petani; Mengembangkan model financial technology untuk pendapatan petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode campuran. Analisis pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif eksploratif, perhitungan matematis, dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa start up iGrow menjadi perantara antara investor dengan peminjam (operator). Peminjam modal seharusnya adalah petani, tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan peminjam merupakan perusahaan yang membangun kemitraan dengan petani dalam hal produksi dan pemasaran. Hal tersebut terjadi karena prosedur pinjaman memiliki administrasi yang rumit dan adanya risiko moral pada petani. Sementara itu hasil perhitungan implikasi pemanfaatan financial technology adalah financial technology memberikan pengaruh sangat kecil pada biaya produksi, tidak memberikan pengaruh pada luas lahan dan harga pembelian, signifikan mempengaruhi hasil produksi, dan memberikan pengaruh yang tidak signifikan bagi peningkatan penerimaan serta pendapatan petani. Selanjutnya model financial technology yang dapat meningkatkan pendapatan petani mesti dibangun dengan adanya nota kesepakatan, prosedur yang mudah dan tanpa agunan, meminimalkan biaya tenaga kerja, memperbesar pinjaman hingga dapat membiayai seluruh sarana produksi dan sewa lahan, pembelian sarana produksi dari toko bersubsidi, menyiapkan dana ta'awun untuk jaminan risiko produksi, dan mengefisienkan jalur pemasaran.

The national economy gets a significant contribution from the agricultural sector. However, this is not the case in the socio-economic aspect of farmers, the majority of farmers live in poverty. The low income of farmers makes farmers switch professions and the profession of farmers is not attractive to the younger generation, so this can be a threat to the sustainability of agriculture. The development of financial technology can help increase farmers' income. However, the increase in farmer income is not measured quantitatively. Therefore, by using a case study of financial technology financing for the Eko Proyo Farmer Group in Wajak Subdistrict, Malang Regency, the authors formulated several research objectives to answer the research gaps, namely: Analyzing financial technology start-up and farmer groups in terms of loans and ensuring marketing; Calculating the effect of financial technology on production costs, agricultural land area, production yields, purchase prices, farmer income, and farmer income; Developing a financial technology model for farmer income. This study used a qualitative approach and used mixed methods. The analysis in this study uses descriptive exploratory analysis methods, mathematical calculations, and comparative. The results showed that the iGrow start-up became an intermediary between investors and borrowers (operators). Capital are supposed to be farmers, but the reality on the ground shows that the borrowers are companies that build partnerships with farmers in terms of production and marketing. This happens because the loan procedure has complicated administration and there is moral risk to the farmers. Meanwhile, the results of the calculation of the implications of the use of financial technology are that financial technology has a very small effect on production costs, does not have an effect on land area and purchase price, significantly affects production results, and has an insignificant effect on increasing farmers' income and income. Furthermore, a financial technology model that can increase farmers' income must be built with a memorandum of understanding, easy and unsecured procedures, minimizing labor costs, enlarging loans so that they can finance all production facilities and land leases, purchase production facilities from subsidized shops, prepare ta'awun funds to guarantee production risk, and streamline marketing channels."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan
"ABSTRAK
Manusia dalam mengelola sumberdaya alam (tanah) akan selalu dihadapkan pada alternatif-alternatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal melalui cara berproduksi, sehingga teknologi pertanian diperlukan untuk: meningkatkan produksi pertanian dan sekaligus mempengaruhi pendapatan petani. Penerapan teknologi dibidang pertanian khususnya dalam budidaya sayur-mayur meliputi cara bercocok tanam pemakaian benih, pemupukan, pengolahan tanah, pengendalian hama dan penyakit, irigasi serta penanganan pasca panen.
Tingkat penerapan yang dilakukan petani akan bervariasi. Bagi petani tani yang berorientasi pasar akan memilih jenis sayuran (commercial crops) dan mernpengaruhi penerapan teknologinya. Dalam pemanfaatan sumberdaya alam tanah di Kecamatan Pacet, petani sayurmayur meningkatkan usaha taninya .dengan intensifikasi dan daya tarik pasar. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumberdaya alam tanah. Luas lahan pertanian yang digarap oleh petani sayur-mayur bervariasi, Cara mengelola usaha taninya beraneka ragam. Pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan teknologi akan mempunyai dampak terhadap produksi, pendapatan dan kelestarian sumberdaya alam serta kualitas lingkungan. Oleh karenanya sebelum melihat kualitas lingkungan lebih jauh perlu kiranya menelaah beberapa hal diantaranya penggunaan sumberdaya alam tanah dengan penerapan teknologi sebagai upaya peningkatan pendapatan petani melalui hasil produksi yang dicapai oleh petani sayur mayur.
Masalah pokok yang diteliti adalah sampai sejauh mana petani sayur-mayur di kecamatan Pacet dapat menetapkan teknologi, sehingga meningkatkan pendapatan melalui hasil produksi yang dicapai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan teknologi terhadap peningkatan pendapatan petani sayur-mayur melalui hasil produksi yang dicapai petani.
Penelitian ini diharapkan berguna untuk :
a. Informasi bagi program-program penerapan teknologi di bidang hortikultura.
b. Informasi bagi petani untuk mempertimbangkan Cara mengelala usahataninya dalam mempertimbangkan kemampuan sumberdaya yang ada.
c. Penelitian lebih lanjut di bidang pertanian dan lingkungan dalam hal pemanfaatan sumberdaya alam dengan teknologi pertanian serta mempertimbangkan kualitas lingkungan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak atas 7 desa dengan melihat jumlah luas lahan secara proporsional. Jumlah sampel 140 terdiri dari 80 responden petani melakukan usaha tani wortel ( Daucus carota), 30 responden petani bawang dawn (Allium spp) dan 30 responden petani Saledri ( Apium graveolens).
Analisis data dilakukan dengan uji statistik, menggunakan analisis regresi uji berganda.
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Penerapan teknologi berpengaruh nyata terhadappeningkatan pendapatan melalui hasil produksi yang dicapai.
2. Uji statistik menunjukkan faktor--faktor teknologi yang mempengaruhi terdiri dari faktor pemakaian pupuk, pemakaian pestisida, pemakaian benih, irigasi dan penanganan pasca panen.
Persamaan Regresi .
Untuk tanaman Wortel (Daucus carota)
Y = 2,13456 + 0,369959 XI + 0,462322 X2 +0,394431 X3 + 0,064532 X5 + 0,0760109 X6
Untuk tanaman Bawang daun (Allium spp)
Y = 1,965571 + 0,07.885 XI + 0,348343 X2 + 0,198559 X3 + 0,00 602 X5 + 0,0376B0 X6
Untuk tanaman Saledri (Apium graveolens)
Y = 1,873622 + 0,037401 XI + 0,096426 X2 + 0,08299 X3 + 0,015858 X5 + 0,001076 X6
3. Faktor sumberdaya fisik ( jenis tanah, PH. tanah, topografi dan iklim ) pada daerah penelitian memenuhi persyaratan untuk bercocok tanam sayuran, dalam hal ini juga sesuai dengan usahatani yang dilakukan responden.
4. Teknologi pengeridalian hama dan penyakit yang dilakukan petani dengan menggunakan pestisida, seluruhnya menggunakan bahan kimia (insektisida kimia).
5. Pemakaian pupuk dan pestisida mempunyai kecendrungan melebihi standar yang dianjurkan.
Dari peninjauan lapangan dan hasil penelitian dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Perlu adanya penyuluhan pertanian bagi petani hortikultura secara intensif, khususnya penerapan pemakain pupuk dan pestisida.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam hal yang sama dengan menggunakan lebih banyak lagi jenis usaha tani dari daerah yang berbeda, agar memberikan gambaran pada berbagai jenis komoditi hortikultura. Untuk daerah penelitian ini perlu adanya penelitian kualitas lingkungan, yang dalam hal ini menyangkut kualitas sumberdaya alam tanah, akibat penggunaan teknologi oleh para petani sayur mayur.

ABSTRACT
People will always face many alternatives in the management of natural resources (land & water) in order to obtain the maximum result through production, thus the agricultural technology is needed to increase agricultural products and thus influence the farmers income. The technology application in agriculture especially in horticulture, includes agronomic practices, seeds usage, fertilization, land utilization, pest control and diseases, irrigation and post cropping handling. The level of technology application is varied. Farmers which are market oriented will choose types of vegetables (commercial crops) and influence the technology application.
In using the natural resources in Sub - district of Pacet, the vegetables farmers increase their business by intensification and market attraction. This is because of the limited land. The agricultural land area which is tilled by vegetables farmers is varied. The influence resulted from usage of technology will affect production, income and conservation of natural resources and environment quality. Therefore, prior to further seeing the environment quality, it is appropriate to study several things, among others are soil natural resource usage and technology application as an effort to increase
farmers income through crop production achieved by farmers. The principal problem to be researched is the extent to which the vegetables farmers in Sub district of Pace apply technology, thus increase their income through the production crops achieved.
The purpose of the research is to determine and analyze the influence of technology application to increase the vegetable farmers through production crops achieved.
The research is expected useful for :
a. Information for technology application in horticulture
b. Information for farmers to consider the management of farming business in the existing resource ability.
c. Further research in agriculture and environment in the case of resource usage with agricultural technology and consider the quality of environment.
The data collection is done by interview using questionnaires.
The sampling technique, the data will be collected randomly from 7 villages by considering the land acreage proportionately. The number of samples is 140 which consist, of 80 respondent, with plant carrot (Daucus carota), 30 respondents of leek ( Allium spp ) and 30 respondents of celery farmers (Apium graveolens).
Data analysis was done by statistical test using multiple-test regression analysis.
The test result shows :
1. The technology application influences significantly the income through crop productions achieved.
2. The statistical test indicates of fertilization, pesticides usage, seeds, irrigation and post crop handling.
The regression equation :
For carrot ( DaL.LCUs carota )
Y = 2,13456 + 0,369959 X1 -1- 0,462322 X2 + 0,394431 X3 + 0,064532 X5 + 0,076009 X6
For leek ( Allium spp )
Y = 1,965571 + 0,073985 X1 + 0,348343 X2 + 0, 198559 X3 + 0,002602 X5 + 0,037680 X6
For Celery ( Apium graveolens )
Y = 1,873622 + 0,037401 XI + 0,096426 X2 + 0,08299 X3 + 0,015858 X5 + 0,001076 X6
3. Resource of physical factors ( types of soil, soil pH, topography and climate) in the research region satisfy the conditions of vegetable cultivation, in this case is also suitable for agribusiness conducted by repondents.
4. The pest control technology and disease used by the farmers by using pesticides, all respondents uses chemicals (chemical insecticides).
5. Usage of fertilization and pesticides have the tendency to exceed the standard suggested.
Out of the field study and research can be suggested several points .
1. Agricultural extension is necessary for horticulture intensification especially for application of fertilizer and pesticides.
2. It is necessary to do further research in the same aspect; more agribusiness types in different areas, in order to provide illustration in various types of horticultural commodities. For this. research area it is necessary to do an environment quality research, which in this case involves quality of natural resource (soil), due to application of technology by vegetable farmers.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seniti Prawira
"Penelitian ini mempelajari posisi perempuan petani kopi dalam menjalankan kerja reproduksi sosial dan produksi kopi. Studi ini bertujuan untuk memperlihatkan kerja perempuan yang seringkali tidak terlihat dan dihargai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan menggunakan kerangka teori ekonomi politik feminis, dan teori akses dengan perspektif feminis sebagai lensa analisis. Hasil penelitian menujukan kehidupan perempuan petani kopi di Desa Tribudisyukur tidak dapat dilepaskan dari kesehariannya melakukan kerja reproduksi sosial dan produksi kopi. Kerja perempuan dalam reproduksi sosial di ranah keluarga inti, keluarga besar dan komunitas memiliki kontribusi yang signifikan bagi keberlangsungan dan keberlanjutan sistem produksi kopi. Untuk menjalankan kerja tersebut, relasi perempuan petani kopi dengan sesama perempuan serta keanggotannya dalam organisasi membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan reproduksi sosial. Selain itu, perempuan memiliki strategi dan negosiasinya untuk menjalankan kerja reproduksi sosial di keseharian mereka. Dalam menjalankan sistem produksi kopi, perempuan membutuhkan akses atas lahan, modal, dan pasar. Akan tetapi, akses mereka atas sistem produksi kopi sangat dipengaruhi oleh dinamika relasi kuasa dari berbagai lapisan relasi sosial. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan produksi kopi tidak dapat berjalan tanpa kerja reproduksi sosial yang dikerjakan perempuan petani kopi di keseharian mereka. Penelitian ini merekomendasikan agar perempuan petani kopi diposisikan sebagai subjek dalam pengambilan keputusan dalam kebijakan terkait produksi kopi.

This research examines how women farmers do social work and coffee production. This research aims to show the work of women who are often not seen and appreciated. This study uses a qualitative approach and uses a feminist political economy theory framework and access theory with a feminist perspective as the lens of analysis. The results showed that the lives of the women coffee farmers in Tribudisyukur Village were inseparable from their daily social reproduction and coffee production activities. The role of women in social groups in the realm of the nuclear family, extended family, and society has a significant contribution to the coffee production systems sustainability. The relations of women coffee farmers with other women and their membership in organizations help them meet social reproduction needs to carry out this work. Also, women have strategies and negotiations to carry out social reproduction work in everyday life. In running a coffee production system, women need access to land, capital, and markets. However, their access to the coffee production system is very reliable by the dynamics of power relations from various layers of social relations. This studys conclusions indicate that coffee production cannot be carried out without women coffee farmers social reproduction work in their daily lives. This study aims to position women, coffee farmers, as subjects in making decisions related to coffee production."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainunis Aulia Izza
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai konsepsi religi yang melatari perbedaan bentuk kepurbakalaan di kaki, lereng, dan puncak Gunung Wajak. Kepurbakalaan utama yang dibahas pada tesis ini antara lain adalah candi-candi di kaki Gunung Wajak, yaitu Candi Gayatri, Candi Sanggrahan, Candi Mirigambar, dan Candi Ampel. Selanjutnya adalah gua-gua di lereng Gunung Wajak, yaitu Gua Tritis, Gua Selomangleng Tulungagung, dan Gua Pasir serta Candi Dadi yang ada di Puncak Gunung Wajak. Selain 8 kepurbakalaan yang telah disebutkan, guna melakukan analisis konteks dan memertajam analisis, maka pembahasan juga dilakukan pada kepurbakalaan lain di sekitar Gunung Wajak. Kepurbakalan di kaki, lereng, dan puncak Gunung Wajak seluruhnya adalah bangunan suci yang digunakan pada masa Kerajaan Majapahit abad ke-14 dan 15 dan sebagian dibangun pada kronologi yang panjang, yaitu sejak masa Kerajaan Ka?iri Abad ke-12 dan 13 sampai Kerajaan Majapahit. Untuk itu dalam tesis ini turut dibahas mengenai keadaan politik dan keagamaan pada masa Kerajaan Ka?iri dan Majapahit serta menyinggung mengenai keadaan politik dan keagamaan masa Kerajaan Singhas?ri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori religi dari Spiro, khususnya yang berkaitan dengan praktek religi Spiro, 1977: 85-120 . Kepurbakalan di kaki, lereng, dan puncak Gunung Wajak memiliki kemiripan dengan kepurbakalaan sejenis di gunung-gunung lain. Untuk memecahkan masalah konsepsi religi, maka dalam penelitian ini turut dibahas kepurbakalaan di Gunung Arjuno dan Ringgit, Gunung Lawu,Gunung Penanggungan,Gunung Wilis, Gunung Klothok, Gunung Pegat, dan Gunung Kelud serta kepurbakalaan di gunung peninggalan masa klasik tua. Kepurbakalaan yang ada di gunung lain ini digunakan sebagai pembanding karakteristik bentuk dan peletakkan kepurbakalaan di Gunung Wajak. Pembahasan mengenai konsep religi yang melatari perbedaan bentuk bangunan di Gunung Wajak menghasilkan 3 poin. Pertama, kepurbakalaan di kaki gunung wajak berbentuk candi didasari oleh aspek kebutuhan dan fungsinya sebagai bangunan suci yang bersifat publik. Kedua, kepurbakalaan di lereng Gunung Wajak seluruhnya berbentuk gua karena sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya sebagai bangunan pendukung praktek religi yang bersifat semi publik. Ketiga, Candi Dadi di puncak Gunung Wajak memiliki bentuk sedemikian rupa didasarkan pada kebutuhan masyarakat penggunanya dan fungsinya sebagai tempat pelaksanaan puncak praktek religi yang bersifat eksklusif. Kata kunci:Candi, Gua, Gunung Wajak, Ka?iri, Majapahit.

ABSTRACT
This thesis discusses the religious conception that became a backdrop to the different shapes of archaeological remains on the foot, slope, and peak of Wajak Mountain. The main archaeological remains looked closely in this theses include such temples located on the foot of Wajak Mountain as Gayatri, Sanggrahan, Mirigambar, and Ampel Temples, caves situated on the slope of the mountain that consist of Tritis, Selomangleng Tulungagung, and Pasir caves, and a temple on the crest of the mountain, Dadi Temple. In order to do some contextual analysis and deepen it, the thesis attempts to discuss other archaeological remains discovered around Wajak Mountain.The archaeological remains on the foot, slope, and peak of Wajak Mountain are sacred structures that were in operation during the era of Majapahit Kingdom 14th to 15th centuries CE some of which were built before Majapahit era, dating back to Ka iri Kingdom 12th to 13th centures CE up to the brink of Majapahit rule. Therefore, this thesis incorporates the discussion on the state of political and religious affairs during the periods of Ka iri and Majapahit Kingdoms and touches upon some aspect of the politico religious affairs during the reign of Singhas ri Kingdom. The theory employed in this research is the theory of religion mdash especially the part that scrutinizes religious practices put forward by Spiro Spiro, 1977 85 120 .The archaeological remains on the foot, slope, and peak of Wajak Mountain share some similarities with those discovered on other mountains. To make sense of the said religious conception, this thesis also discusses the archaeological remains on the mountains of Arjuno and Ringgit, Lawu, Penanggungan, Wilis, Klothok, Pegat, and Kelud, as well as archaeological remains on the mountains of classical period. The archaeological remains on other mountains are juxtaposed with those on Wajak Mountain in order to understand the religious conception that influenced the shaping and positioning of the remains on Wajak Mountain.The analysis of religious conception that formed the backbone of such various shapes of sacred structures on Wajak Mountain tells three important points. First of all, the archaeological remains in the forms of temples on the foot of the mountain were once built on the basis of the people rsquo s needs and functioned as sacred structures that were meant for public use. Second, the archaeological remains in the forms of caves on the slope of the mountain were built to function as complementary structures to accommodate religious practices. These caves were set to be semi public. Third, located on the peak of the mountain, Dadi Temple took its form to accommodate the religious practices and function as the place where the highest and exclusive religious practices were held. Keywords Cave, Ka iri, Majapahit, Temple, Wajak Mountain."
2017
T48905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ajeng Dewi Andini
"ABSTRAK
Kecamatan Turen di Kabupaten Malang merupakan kecamatan dengan jumlah
rata-rata penderita Demam Berdarah yang paling tinggi dibanding kecamatan
lainnya dalam 5 tahun terakhir. Tingginya jumlah penderita Demam Berdarah ini
ditentukan oleh faktor fisik (curah hujan, kemiringan lereng, dan kerapatan
vegetasi) dan non-fisik (kepadatan bangunan, sumber air, mobilitas penderita, dan
Angka Bebas Jentik) daerah bersangkutan. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pola keruangan dan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh
tinggi terhadap jumlah penderita Demam Berdarah. Dengan menggunakan analisis
temporal, spasial, dan analisis deskriptif dapat ditunjukkan bahwa penderita
cenderung terkonsentrasi pada daerah dengan kepadatan bangunan sedang dan
jumlah penderitanya meningkat saat peralihan musim. Uji statistik menunjukkan
bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel kerapatan vegetasi dan
kepadatan bangunan dengan jumlah penderita demam berdarah di Kecamatan
Turen.

ABSTRACT
Turen District in Malang Regency has big amount of Dengue Fever’s patient in
this last 5 years. This is caused by physical factors (rainfall, slope, and vegetation
index) and non-physical factors (building density, water source, patient’s
mobility, and larva-free number) in that concerned area. The purpose of this
research is to identify spatial pattern of Dengue Fever’s patient and also to find
out which variable that affects patients the most in one area. By using temporal
analysis, spatial analysis, descriptive analysis, and statistic analysis, readers will
know that Dengue Fever’s patient is concentrate in area which has moderate
building density and the number of patients will be increased during weather
transition. Furthermore, statistic test shows the correlation between vegetation
index, building density, and number of Dengue Fever’s patient in Turen District."
Universitas Indonesia, 2014
S56290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handoyo Wahyu Purnawan
"ABSTRAK
Salah satu pemanfaatan hutan yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi
adalah pengelolaan hutan produksi dengan skema Hutan Tanaman Industri. PT.
BMH sebagai pemegang izin berkewajiban melaksanakan kemitraan
kehutanan. Gabungan Kelompok Tani Riding Bersatu Gapoktan dan PT.
Bumi Mekar Hijau PT. BMH telah menandatangani Naskah Kesepakatan
Kerjasama Kemitraan Kehutanan pada areal bergambut seluas 10.000,8 ha
yang saat ini belum berjalan. Fokus Utama Exploratory Research ini ialah
realisasi kemitraan kehutanan yang akan terjadi di Tahun 2022. Riset ini
memiliki tujuan mengidentifikasi faktor pendorong driving force yang
mempengaruhi realisasi kemitraan kehutanan, menemukan faktor penting yang
memiliki ketidakpastian yang tinggi critical uncertainty serta
memproyeksikan realisasi kemitraan kehutanan pada tahun 2022. Riset ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kualitatif sesuai dengan
tahapan analisis skenario. Faktor pendorong driving force yang paling
mempengaruhi kemitraan kehutanan adalah budaya bertani, kelembagaan,
pasar dan paduserasi kebijakan perhutanan sosial degan kebijakan
perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut. Faktor penting dengan
ketidakpastian tinggi critical uncertainty yang mempengaruhi realisasi
kemitraan kehutanan adalah paduserasi kebijakan perlindungan dan
pengelolaan ekosistem gambut dan budaya bertani. Skenario terbaik pada
tahun 2022 adalah skenario gambut emas, dimana kemitraaan kehutanan
yang terdiri dari agroforestri dan kemitraan tanaman pokok dapat berjalan jika
perusahan mengganti akasia Acacia crassicarpa dengan alternatif bahan baku
pulp dan kertas yang sesuai dengan ekosistem gambut.

ABSTRACT
One of the forest uses that contributes to economic growth is the management
of production forests under the Industrial Plantation Forest scheme. PT. BMH
as the permit holder is obliged to implement forestry partnerships. Riding
Farmers Group Gapoktan and PT. Bumi Mekar Hijau PT. BMH has signed
the Forestry Partnership Cooperation Agreement Manuscript of 10,000.8 ha
peatland ecosystem which is currently not running. The main focus of this
Exploratory Research is the realization of forestry partnerships that will occur
in 2022. This research aims to identify driving forces that influence the
realization of forestry partnerships, finding critical uncertainty and projecting
possible forestry partnership future occurred in 2022. This research uses a
qualitative approach with qualitative methods according to scenario analysis.
The driving force that most influences forestry partnerships is the culture of
farming that adapts to peat ecosystems, institutions, markets and the
sincronization of social forestry policies and protect and manage peat
ecosystems policies. Critical uncertainty that affect the realization of forestry
partnerships are the implementation of policies to protect and manage peat
ecosystems and farming culture. The best scenario that might occur in 2022 is
the gold peat scenario, where forestry partnerships consisting of agroforestry
and partnership on staple crops can work if the PT. BMH replaces acacia
Acacia crassicarpa with an alternative pulp and paper raw material that is
compatible with the peat ecosystem."
[, ]: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2019
T52140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Resty Wijayanti
"Fokus penelitian ini adalah menggali unsur praktik cerdas dari penerapan permodelan LVCD Local Value Chain Development yang diinisiasi oleh lembaga AB di Desa Duntana dan Tenawahang dengan konteks pedesaan. Permodelan LVCD melalui kegiatan pemasaran bersama ditujukan untuk memfasilitasi akses pasar untuk petani pedesaan. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif menggunakan data kualitatif yang didukung data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya unsur praktik cerdas pada tahapan LVCD, dan pada pelaksanaan pemasaran bersama oleh kelompok. Walaupun terjadi kendala, kelompok terbukti mampu bertahan hingga kini. Penelitian ini menyampaikan bahwa unsur praktik cerdas yang ada dapat mendukung keberlanjutan kegiatan pemasaran bersama dalam mengimplementasikan permodelan LVCD.
This research focuses on identifying best practice elements of the practice of LVCD Local Value Chain Development modelling initiated by AB organization at Duntana and Tenawahang villages, which located in rural area. LVCD modeling through collective marketing aimed to address rural farmers issue by creating an access to market. Type of this research is descriptive, using qualitative approach supported by quantitative data. The result shows that the best practice elements are in LVCD rsquo s phase and on implementing of collective marketing by farmer groups. Although challenges occur in the implementing phase, the groups survive and continue running. Best practices elements can support the sustainability of collective marketing in implementing LVCD modeling."
2017
T47986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Apsari
"Skripsi ini mengkaji variasi reinterpretasi kosmologi yang tertuang dalam pranata mangsa yang merupakan acuan bercocok tanam yang dipakai oleh petani di pulau Jawa secara turun temurun. Selain itu, skripsi ini juga menjabarkan mengenai reinterpretasi pengetahuan lokal petani mengenai cuaca atau yang disebut sebagai weather lore, yaitu ujaran-ujaran mengenai tanda-tanda alam untuk membaca cuaca yang disampaikan secara lisan. Reinterpretasi yang dilakukan oleh petani yang tergabung dalam anggota kelompok Tani Mulya, Desa Segeran Kidul tersebut merupakan respon mereka dalam menghadapi kondisi perubahan cuaca yang ekstrem atau yang biasa dikenal sebagai fenomena El-Niño dan La-Niña yang menyebabkan kondisi alam menjadi tidak lazim. Keberagaman reinterpretasi tersebut secara individual, dituangkan dalam strategi bercocok tanam yang dilakukan oleh petani kelompok Tani Mulya.
Skripsi ini juga mendeskripsikan bagaimana kelompok Tani Mulya memperoleh sebuah introduksi pengetahuan baru berupa pengukuran curah hujan dan analisis agroekosistem. Meskipun program pengukuran curah hujan tersebut belum mampu membentuk sebuah skema baru berupa analisis mendalam mengenai curah hujan dan implikasinya pada lahan dan pertumbuhan tanaman, namun hal tersebut mampu membuat para petani termotivasi untuk menafsirkan ulang pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya dan memunculkan minat mereka untuk mempertajam kemampuan pengamatan dan analisis mendalam terhadap lingkungan mereka. Dalam mendeskripsikan kisah para petani pengukur curah hujan itu, skripsi ini juga ditunjang oleh data sekunder melalui studi pustaka.

This article probes cosmological reinterpretation variation that occurred in pranata mangsa. Those cosmological reinterpretation becomes a guide to farming. which used by Javanese farmers hereditarily. Moreover, this thesis explains the reinterpretation of farmer’s local knowledge about the weather or commonly referred to as weather lore that is the knowledge of natural sign for predicting the weather that delivered orally. The reinterpretation which done by the farmers in the group Tani Mulya, Segeran Kidul Village is their response to face the changes of weather condition which causes the unstability of natural conditions. The variety of reinterpretation applied individually with on the farming strategy of the group Tani Mulya.
This thesis also describes how the Tani Mulya group get the introduction for new knowledge such as measuring the rainfall. Even though that rainfall measurement program could not form the new schema like deep-analysis of rainfall, it motivates the farmers to reinterprate their knowledge and raises their interest to improve their observation and deep-analytical skill on their environment. In describing the story of those rainfall measuring farmers, this thesis also supported by secondary data which obtained from literature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>