Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat,Veronika
"Pendahuluan: Perilaku caring merupakan aspek fundamental perawat dalam melakukan asuhan keperawatan meliputi sikap, pengetahuan dan ketrampilan secara profesional yang berdampak terhadap pelayanan dan asuhan keperawatan serta keselamatan pasien. 
Tujuan: untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik kepribadian dengan perilaku caring perawat. 
Metode: Menggunakan rancangan cross sectional dengan sampel berjumlah 124 perawat yang bekerja di RS Pemerintah Jakarta. Instrumen penelitian terdiri dari karakteristik perawat, perilaku caring perawat, karakteristik model kepribadian Core Self Evaluation (CSE) dan karakteristik tipe kepribadian Dominance, Imfluence, Steadiness dan Compliance (DISC). Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen perlaku caring yaitu 0,361 – 0,784  (cronbach’s alpha 0,835) dan hasil model kepribadian CSE yaitu 0,361-0,834 (cronbach’s alpha 0,789).
Hasil: Karakteristik model kepribadian CSE mempunyai hubungan yang sedang dan arah positif (p=0,0001, r=0,496) dengan perilaku caring, dan yang paling besar korelasinya adalah self efficacy  (p = 0,0001, r = 0,528), dan yang paling rendah korelasinya emotional stability (p= 0,0006, r = 0,243).  Sedangkan tipe kepribadian DISC dan karakteristik perilaku caring perawat tidak mempunyai hubungan (p>0,05). 
Kesimpulan: karakteristik model kepribadian CSE berhubungan dengan perilaku caring perawat sedangkan karakteristik tipe kepribadian DISC dan karakteristik perawat tidak mempunyai hubungan dengan perilaku caring perawat. Rekomendasi mempertimbangkan penelitian selanjutnya hubungan karakteristik kepribadian perawat dengan perilaku caring perawat menurut persepsi pasien.

Introduction: Caring behavior is a fundamental aspect of nurses in carrying out nursing care including attitudes, knowledge and professional skills that have an impact on nursing care and care and patient safety. Objective: to identify the relationship between personality characteristics and nurse caring behavior.
Methods: Using a cross sectional design with a sample of 124 nurses who work in the Jakarta Government Hospital. The research instrument consisted of nurse characteristics, nurse caring behavior, Core Self Evaluation (CSE) personality model characteristics and Dominance, Imfluence, Steadiness and Compliance (DISC) personality types. The results of the validity and reliability test of the caring treatment instrument were 0.361 - 0.784 (cronbach's alpha 0.835).
The results  CSE personality model were 0.361-0.834 (cronbach's alpha 0.789). 0001, r = 0.496) with caring behavior, and the one with the highest correlation was self efficacy (p = 0.0001, r = 0.528), and the lowest correlation was emotional stability (p = 0.0006, r = 0.243). Meanwhile, the DISC personality type and the caring behavior characteristics of nurses had no relationship (p> 0.05). Conclusion: the characteristics of the CSE personality model are related to the caring behavior of nurses, while the characteristics of the DISC personality type and the characteristics of nurses have no relationship with the caring behavior of nurses. Recommendations to consider further research with different respondents, for personality characteristics using nurse respondents while caring behavior uses patient perceptions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Trisnawati Handayani
"Perilaku caring dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis, salah satunya adalah karakteristik kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik kepribadian dan perilaku caring perawat di rumah sakit. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang melibatkan 153 perawat di satu rumah sakit swasta di Jakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behavior Inventory (CBI-24) dan data sekunder hasil tes Myers Briggs Type Indicators (MBTI). Hasil uji anova didapatkan ada perbedaan skor perilaku caring di antara karakteristik kepribadian, namun tidak bermakna secara statistik (p=0,320; α=0,05). Hasil analis post hoc test didapatkan perawat berkarakteristik conceptualizers memiliki skor perillaku caring tertinggi, sementara experiencers memiliki skor terendah. Kesimpulan: Karakteristik kepribadian menurut MBTI tidak berhubungan dengan perilaku caring perawat. Hal ini mungkin karena MBTI tidak secara spesifik mengukur kepribadian caring. Hasil tes psikologi tentang karakteristik kepribadian perawat dapat digunakan dalam pengembangan karir dan penempatan perawat. Akan tetapi, alat ukur yang lebih spesifik mengukur kepribadian caring diperlukan untuk seleksi dan mengukur perilaku caring perawat yang lebih stabil.

Caring behavior can be influenced by psychological factors, one of which is personality characteristics. This study aimed to determine the relationship between personality characteristics with nurses' caring behavior in hospitals. The study design used a cross-sectional approach involving 153 nurses in a private hospital in Jakarta. The samples selected by convenience sampling technique. This study used Caring Behavior Inventory (CBI-24) and secondary data from Myers Briggs Type Indicators (MBTI) test results. The result of statistic test found that there was a difference in caring behavior scores among personality characteristics, but it was not statistically significant (p = 0.320; α= 0.05), In the post hoc test analysis showed that the conceptualizers's nurses had the highest caring behavior score, while the experiencers's nurses had the lowest scores Conclusion: Personality characteristics according to the MBTI are not related to the caring behavior of nurses. The possible cause that MBTI does not specifically measure caring personality. The results of psychological tests on the personality characteristics of nurses can be used in career development and nurses placement. However, a more specific tool in measuring caring personality is needed to identify and measure the nurse caring behavior which is more stable."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Trismoria
"Perilaku caring merupakan inti dari keperawatan yang harus dipraktikkan sejak di dunia pendidikan. Trait kepribadian berperan dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan uji chi-square ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara trait kepribadian mahasiswa dengan perilaku caring. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 mahasiswa profesi yang ditentukan berdasarkan simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah NEO-Five-Factor Inventory oleh McCrae dan Costa untuk data trait kepribadian dan Caring Efficacy Scale oleh Coates untuk variabel perilaku caring.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara trait kepribadian extraversion, agreeableness, conscientiousnes, dan neuroticism dengan perilaku caring (p= 0,002-0,036, α= 0,05), sedangkan trait kepribadian opennes to experience tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku caring (p=0,060, α= 0,05). Proses pembelajaran yang dapat membentuk karakter dan perilaku caring di instansi pendidikan perlu ditingkatkan lagi.

Caring behavior is core of nursing which must be practiced since in the nursing education. Attitudes and behavior of individuals are affected by personality trait. This correlation descriptive study with cross-sectional approach using the chisquare test aimed to determine the relationship between personality trait with caring behavior of clinical nurisng students. Instrument that used in this research are NEO-Five-Factor Inventory by McCrae and Costa for personality trait, and Caring Efficacy Scale by Coates for caring behavior. The number of samples in this study were 60 clinical nursing students. They were determined based on simple random sampling.
The results of this study indicated that there was a significant correlation between the personality trait extraversion, agreeableness, conscientiousness and neuroticism with caring behavior (p = 0.002 to 0.036, α = 0.05), whereas the personality trait opennes to experience did not have a significant relationship with caring behavior (p = 0.060, α = 0.05). A learning process that can built student caracter and caring behaviour in nursing education must be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Supriadi
"Karakteristik pekerjaan perawat berfokus pada penampilan aktual perawat dan dipengaruhi oleh persepsi tentang identitas profesional dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif pendekatan cross sectional bertujuan menguji hubungan karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring oleh perawat pelaksana di ruang rawat map Rumah Sakit Islam Samarinda (RSIS). Populasi penelitian adalah 104 perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan SPK dan D Ill Keperawatan yang bekerja di 9 ruang rawat map RSIS. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 102 perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi yang diambil secara total populasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan ada hubungan signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring (p=0,000), rasa berarti dalam pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring (p=0,000), otonomi dengan pelaksanaan perilaku caring (p O,001), umpan balik dengan pelaksanaan perilaku caring (p),000). Semua variabel potensial confounder (usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan dan lama kerja) tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan pelaksanaan perilaku caring. Hasil analisis multivariat diketahui sub variabel rasa berarti dalam pekerjaan merupakan variabel paling berhubungan dengan pelaksanaan perilaku caring (pO,000). Implikasi dari temuan ini adalah dengan menciptakan rasa berarti yang adekuat diharapkan meningkatkan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana.
Penelitian ini merekomendasikan penantaan struktur dan proses (sistem) pemberian asuhan keperawatan melalui pembentukan ruang model (MPKP) disertai desain Wang uraian tugas perawat untuk mendapatkan karakteristik pekerjaan efektif dan mendukung terciptanya rasa berarti dalam pekerjaan sehingga meningkatkan pelaksanaan perilaku caring. Selain itu diperlukan pelatihan tentang konsep dan aplikasi perilaku caring serla peneeapan model Dengaktifan perilaku caring pada ruang model, yang diharapkan dapat meningkatkan keefektifan pelaksanaan perilaku caring dan pada akhimya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan rumah sakit pada umumnya.

The staff nurse jobs characteristic focus on nurse performance and is influenced by the perception of nurses about professional identity when they are doing nursing care. This study was a descriptive co relational with cross-sectional design which aims to examine the relationship between job characteristic and implementation caring behavior on staff nurse at Samarinda Islamic Hospital. The population was 104 staff nurse who?s graduated from SPK and D III of nursing and working at nine ward unit. The sampel sizes were 102 staff nurse that appropriate with inclusion criteria and obtained by total population.
This research obtained significant relationship between job characteristic and implementation caring behavior (p3, 000), meaningfulness experienced in the work and implementation caring behavior (p0, 000), autonomy and implementation caring behavior (0,001) and feedback and implementation caring behavior (p=0,000). All of the individual characteristic factors (confounding variable) are not significantly influenced with implementation caring behavior.
Multivariate analysis was found that sub variable meaningfulness experienced in the work (p,000) represent most related to implementation caring behavior. Implication of the result the staff nurse who adequate meaningfulness experienced in the work will improve implementation caring behavior.
The recommendation of this research is redesign of the structure and process (system) in nursing care with Professional Nursing Practice Model (PNPM) and redesign job description to improve meaningfulness experienced in the work on staff nurse, to improve implementation caring behavior. Therefore the institution need to carry out the training on conceptual and application of caring in order to increase application caring behavior, and implement or activity the caring model. This program will increase quality of nursing services and hospital services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiyaningsih
"ABSTRAK
Kompetensi pembimbing klinik berkontribusi dalam meningkatkan perilaku caring dan komitmen perawat baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi pembimbing klinik dengan perilaku caring dan komitmen perawat baru di RS. Desain penelitian adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional pada 104 perawat baru di satu RS di wilayah Jakarta Selatan yang dipilih dengan metode random sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Kuesioner Kompetensi Pembimbing Klinik, Caring Behavior Inventory CBI -24 dan kuesioner Komitmen Allen Meyer. Hasil uji t-independent menunjukkan ada hubungan antara kompetensi pembimbing klinik dengan perilaku caring perawat baru p < 0,001; ? = 0,05 dan hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara kompetensi pembimbing klinik dan komitmen perawat baru p = 0,844 . Uji regresi linier mendapatkan bahwa karakteristik personal pembimbing klinik merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan perilaku caring. Upaya pembinaan dan pemeliharaan karakteristik personal caring yang baik perlu diprogramkan, juga pelatihan dan penyegaran pembimbing klinik perlu dimasukkan dalam perencanaan strategis dan rencana kerja tahunan. Kata kunci : komitmen, kompetensi pembimbing klinik, perilaku caring

ABSTRACT
Competence of clinical instructure contributes to improving caring behavior and commitment of new nurses to improve the quality of nursing service. This study aims to identify the relationship of clinical instructure rsquo s competence with caring behavior and commitment of new nurses at the hospital. The study design was analytic comparative with the cross sectional approach of 104 new nurses in one hospital in South Jakarta area selected by random sampling method. The measuring instruments used are Competency Guidance Questioner Clinic, Caring Behavior Inventory CBI 24 and Allen Meyer 39 s Commitment Questionnaire. The result of the t independent test showed that there was a relationship between clinical instructure rsquo s competence and caring behavior of new nurse p 0,001 0,05 and chi square test showed the clinical instructure rsquo s competence was not relation to new nurse rsquo s commitment p 0,844 . The linear regression test found that personal characteristics of clinical instructure were the most dominant factor in caring behavior. Better coaching and maintenance of good personal caring characteristics needs to be programmed, as well as training and review of clinical instructures should be included in strategic planning and annual workplans. Keywords commitment, clinical instructor competence, caring behavior"
2018
T50593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Widjaya
"Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang menjadi salah satu penyebab kematian secara global. Salah satu tantangan utama dalam menghadapi TB adalah kepatuhan minum obat. Peran tenaga kesehatan, terutama perawat, sebagai tenaga kesehatan dalam membantu pasien untuk minum obat secara teratur sangatlah penting. Adanya aspek caring perawat dalam merawat pasien TB dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pasien TB terhadap perilaku caring perawat dengan kepatuhan minum obat anti-tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Jakarta Timur. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional jenis analitik korelatif dilakukan pada 73 pasien TB yang diperoleh dengan teknik quota sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi pasien TB terhadap perilaku caring perawat dengan kepatuhan minum OAT di Puskesmas Jakarta Timur (p value = 0,744; 95% CI). Persepsi pasien yang tinggi maupun rendah terhadap perilaku caring perawat memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi. Bagaimanapun juga, perilaku caring perawat tetap harus dipertahankan untuk membangun profesionalitas sebagai perawat sehingga pasien TB dapat memahami informasi yang disampaikan perawat mengenai pentingnya kepatuhan minum obat.

Tuberculosis (TB) is one of communicable disease that causes death among people around the world. The role of nurses as health workers in helping patients to take medication regularly is crucial. The existence of aspects of caring for nurses in caring for patients with tuberculosis can affect the level of care for patients taking medication. Adhere to TB medication is still a challenge in Indonesia.
The study aims to determine the relationship between TB patients' perceptions of nurse caring behavior and anti-TB drug compliance in Puskesmas Jakarta Timur. The design of this study uses a quantitative method with a correlative analytic cross-sectional approach. This research was carried out on 73 patients who were obtained by using a quota sampling technique.
The results of this study reveal that there is no relationship between TB patients' perceptions of nurse caring behavior and anti-TB drug adherence in Puskesmas Jakarta Timur (p value = 744; 95% CI). High and low patient perceptions of nurse caring behavior have a high level of compliance. Regardless, nurse caring behavior should be maintained to build professionalism as nurses so that TB patients can understand the information conveyed by nurses about the importance of taking medication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iklima Sabila
"Perilaku caring dapat dipengaruhi faktor individual, salah satunya adalah kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku caring perawat rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 154 perawat ruang rawat inap di satu RSUD wilayah Kota Bandung. Pengambilan sampel menggunakan teknik saturation sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behaviors Inventory (CBI-24) dan Job Satisfaction Scale (JSS-10). Uji korelasi Spearman mendapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat (p=0,001, ±=<0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi adalah hubungan yang cukup kuat dan positif (r=0,414). Kepuasan kerja berkontribusi mempengaruhi perilaku caring sebesar 17% dengan kolega dan rekan kerja, serta kesempatan menggunakan keahlian sebagai dimensi kepuasan kerja dengan skor tertinggi yang memberi kepuasan kerja. Kesimpulan: kepuasan kerja berhubungan dengan perilaku caring, semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin baik perilaku caring. Perilaku caring perawat perlu terus dipertahankan dan dikuatkan dengan meningkatkan kepuasan kerja yang di antaranya didapat dari hubungan yang baik dengan kolega dan rekan kerja, serta pemberian kesempatan kepada perawat untuk menggunakan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Caring behavior can be influenced by individual factors, one of which is job satisfaction. This study aims to determine the relationship between job satisfaction and caring behavior of inpatient nurses at the hospital. This study used a correlation analytic design with a cross-sectional approach involving 154 inpatient nurses at a regional hospital in the city of Bandung. Sampling using saturation sampling technique. The measurement tools used are the Caring Behaviors Inventory (CBI-24) and the Job Satisfaction Scale (JSS-10). Spearman's correlation test found that there was a significant relationship between job satisfaction and nurse caring behavior (p=0.001, α=<0.05) with the strength of the correlation being quite strong and positive (r=0.414). Job satisfaction contributes to influencing caring behavior by 17% with colleagues and co-workers, as well as the opportunity to use skills as a dimension of job satisfaction with the highest score giving job satisfaction. Conclusion: job satisfaction is related to caring behavior, the higher the job satisfaction, the better the caring behavior. Nurses' caring behavior needs to be maintained and strengthened by increasing job satisfaction, which can be obtained from good relationships with colleagues and co-workers, as well as providing opportunities for nurses to use and develop their potential."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Talenta
"Burnout merupakan kondisi seseorang yang mengalami stres kerja sehingga berakibat kepada kelelahan fisik, emosional, perubahan perilaku, dan penurunan pencapaian kerja. Sedangkan, perilaku caring merupakan inti dari praktik keperawatan sebagai fenomena universal yang berpengaruh terhadap komunikasi, cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku satu sama lain.
Hasil penelitian pada 87 perawat di RS Kanker menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara tingkat burnout dengan perilaku caring perawat onkologi di RS Kanker jakarta dikarenakan hasil distribusi data yang tidak normal. Sekitar 50,7% perawat yang memiliki tingkat burnout tinggi tergolong berperilaku caring tinggi dan 49,3% tergolong berperilaku caring rendah.
Berdasarkan hasil analisis data, rumah sakit sebaiknya meningkatkan pelatihan mengenai excellent service dan patient safety, gathering antar perawat dan tenaga kesehatan, serta rotasi ruangan kerja perawat sesuai kompetensi agar dapat menurunkan tingkat burnout dan meningkatkan perilaku caring yang berdampak pada pelayanan kesehatan optimal kepada klien kanker.

Burnout is a condition when a person experiencing stress over work, resulting in physical and emotional exhaustion, as well behavioral changes and declining employment achievement. Caring behavior is the core of nursing practice, as the universal phenomenon which has implications on communication, ways of thingking, feelings, and behavior to each other.
Ther result from a study on 87 nursing staffs at Hospital of Cancer in Jakarta showed that there was no significant relationship between the levels of burnout and caring behavior among oncology nurse in Hospital of Cancer, since the data distribution of the variables were abnormal.
Based on the data analysis, the hospital need to develop training programs for nurses and other health care professionals, alos arranging job rotations which fit the nurses competencies, in order to reduce levels of burnout, while upgrading nurses caring behavior, which improve the optimality of the health care service for oncology clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaeti Amilia
"ABSTRAK
Kepuasan kerja perawat merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang dapat mempengaruhi kinerja. Perilaku caring merupakan kinerja perawat yang menjadi inti dari praktik keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD Cibinong. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 108 orang dengan teknik proportional sampling. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana (p=0,000, CI 95%). Perawat yang merasa puas mempunyai peluang 4,7 kali untuk berperilaku caring. Uji regresi logistik menyatakan bahwa kepuasan kerja intrinsik merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Manajer keperawatan harus melakukan monitoring kepuasan kerja perawat pelaksana serta melakukan pengarahan dan pengawasan pelaksanaan caring. Perawat yang kurang berperilaku caring harus diberikan pembinaan, sedangkan untuk rekrut perawat baru perlu melakukan psikotes untuk mengkaji faktor intrinsik calon perawat baru.

ABSTRACT
Nurse job satisfaction is an indicator of the quality of nursing care and affects performance. Caring behavior as the performance of nurse which become the core of nursing practice in providing quality of nursing care. Caring is the essence of nursing practice that reflects the quality of nursing care. This study aims to identify the relationship of job satisfation with caring behavior of nurses in Cibinong Hospital. This study was a descriptive correlation with cross sectional approach. The research sample were taken nurses in the inpatient unit as many as 108 people with a stratified sampling technique. Bivariate test using a chi-square showed no relationship between job satisfaction and nurses caring behavior (p < 0.05). Nurses who were satisfy have the opportunity to practice caring 4.7 times. Logistic regression analysis stated that intrinsic job satisfaction is the most dominant factor. Nursing managers should be monitoring job satisfaction as well as the direction and supervision of the implementation of caring. Nurse who practice caring less should be given guidance. For new nurses in recruit nurses should emphasize the intrinsic factor this would include making psikotes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Lestari
"Perilaku caring dapat membuat sikap perawat peduli terhadap kondisi pasien dan lebih bertanggung jawab. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara perilaku caring dengan sikap perawat terhadap end of life care di satu rumah sakit di Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskripsi. Sampel data yang diambil 115 perawat di ruang ranap, dan ruang khusus dengan metode incidental sampling. Instrumen penelitian Caring Behavior Assessment Tool (CBA) untuk menilai perilaku caring, dan terjemahan The Frommelt Attitude Toward Care of the Dying Scale (FATCOD) untuk menilai sikap perawat pada end of life. Hasil penelitian terdapat hubungan antara perilaku caring dengan sikap perawat terhadap end of life. Perilaku caring penting untuk dijadikan budaya dalam merawat setiap klien.

Caring behavior can make nurses care about the patient's condition and be more responsible. The purpose of this study was to determine the relationship between caring behavior and nurses' attitudes towards end-of-life care at a hospital in Jakarta. The research design is descriptive. The data sample was taken by 115 nurses in the concurrent room, and in a special room using the incidental sampling method. The research instrument is the Caring Behavior Assessment Tool (CBA) to assess caring behavior, and the translation of The Frommelt Attitude Toward Care of the Dying Scale (FATCOD) to assess nurses' attitudes towards end-of-life care. The results of the study found a relationship between caring behavior and nurses' attitudes towards end-of-life care. Caring behavior is important to become a culture in caring for each client."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>