Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfira Muthia Yunitasari
"Ibadah haji membutuhkan persiapan dari segi fisik, mental, dan materi, serta harus mengikuti manasik haji. Namun, pelaksanaan haji tahun 2020 diputuskan untuk ditunda karena adanya pandemi COVID-19. Persiapan haji dan keputusan penundaan ini dapat menjadi pemicu stres bagi calon jemaah haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat stres dengan koping pada calon jemaah haji tahun 2020. Tingkat stres diidentifikasi menggunakan Perceived Stress Scale dan koping diukur dengan Brief COPE. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 106 calon jemaah haji di Kabupaten Kebumen menggunakan teknik quota sampling. Mayoritas calon jemaah haji memiliki tingkat stres sedang sebanyak 82.1% dan penggunaan kopingnya pun dalam tingkat sedang sebanyak 67.9%. Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji Somers’d (p value = 0.227) memperlihatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres terhadap koping calon jemaah haji tahun 2020. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembangan pelayanan keperawatan dengan adanya pengoptimalan skrining kesehatan mental pada calon jemaah haji sebelum keberangkatan.

Pilgrimage requires preparation from a physical, mental, and material perspective, as well as following the Hajj rituals. However, the implementation of the Hajj in 2020 was decided to be postponed due to the COVID-19 pandemic. Hajj preparation and postponement decisions can be a stress trigger for prospective pilgrims. This study aims to determine the relationship between stress levels and coping in prospective Hajj pilgrims in 2020. Stress levels were identified using the Perceived Stress Scale and the Brief COPE measured coping. The research design used was cross-sectional with a sample of 106 prospective pilgrims in Kebumen using a quota sampling technique. The majority of pilgrims had a moderate stress level of 82.1%, and the use of coping was moderate as much as 67.9%. The results of the research analyzed with the Somers'd test (p value = 0.227) showed no significant relationship between stress levels and the coping of the prospective Hajj pilgrims in 2020. This study's results are expected to help the development of nursing services by optimizing mental health screening for prospective pilgrims before departure.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agam Prasetiyo
"Laporan magang ini mengevaluasi framework stress testing pada PT XYZ yang disusun oleh PT ABC Konsultan. Evaluasi tersebut meliputi poin-poin dalam stress testing yaitu objektif stress testing, tata kelola stress testing, ruang lingkup stress testing, skenario dan metodologi stress testing, manajemen data stress testing, dan pelaporan stress testing.
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan framework stress testing PT XYZ dengan framework stress testing of Basel Committee dan ketentuan framework stress testing yang tertuang dalam SE OJK No. 34/SEOJK.03/2016 tentang Manajemen Risiko. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa kesenjangan antara framework stress testing PT XYZ yang disusun oleh PT ABC Konsultan dengan framework stress testing of Basel dan tidak ada kesenjangan dengan SE OJK No. 34/SEOJK.03/2016.

This internship report evaluate the stress testing framework at PT XYZ which was prepared by PT ABC Konsultan. The evaluation includes the objectives of stress testing, the governance of stress testing, the scope of stress testing, scenarios and methodologies of stress testing, data management of stress testing, and reporting. The evaluation was
conducted by comparing the stress testing framework of PT XYZ with the stress testing framework of the Basel Committee and the stress testing framework in SE OJK No. 34/SEOJK.03/2016 concerning Risk Management. The results show that there are some gaps between the stress testing framework of PT XYZ with the stress testing framework of Basel and there is no gap with SE OJK No. 34/SEOJK.03/2016
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bing Wantoro
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian :
Untuk mengetahui hubungan stresor kerja dengan gejala gangguan kesehatan jiwa, serta faktor risiko yang mempengaruhinya telah dilakukan penelitian Cross Sectional pada 410 orang karyawan di Urusan Pengawasan Perbankan sebuah bank di Jakarta. Instrumen yang digunakan ialah Kuesioner Diagnosis Sires untuk mengukur stresor kerja konflik peran, ketaksaan peran, beban kerja kualitatif, beban kerja kuantitatif, pengembangan karir, dan tanggung jawab terhadap orang lain dan Kuesioner Symptoms Check List 90 (SCL 90) untuk mengukur adanya gejala gangguan kesehatan jiwa atau psikopatologi. Kedua instrumen ini sudah divalidasi dan dinilai cukup akurat untuk digunakan pada orang Indonesia. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis bivariat, dilanjutkan dengan matrik korelasi dan linear multivariate regression.
Hasil dan Kesimpulan :
Didapatkan persentase tertinggi pada ke enam stresor kerja yaitu pada derajat stres sedang. Prevalensi gejala gangguan kesehatan jiwa pada populasi ini 27.5% ( lebih tinggi dibandingkan masyarakat umum perkotaan ). Keenam stresor kerja menunjukkan hubungan sangat bermakna dengan gejala gangguan kesehatan jiwa yang timbul, kecuali stresor kerja tanggung jawab terhadap orang lain untuk kelompok derajat stres tinggi. Kecendrungan untuk timbulnya gejala gangguan kesehatan jiwa berkisar 2.3 - 6.7 x lebih besar untuk kelompok derajat stres sedang dan 7.8 - 36.7 x lebih besar untuk kelompok derajat stres tinggi dibandingkan kelompok derajat stres rendah. Ke enam stresor kerja juga menunjukkan korelasi positif bermakna dengan gejala gangguan kesehatan jiwa dengan koefisien korelasi terendah pada stresor tanggung jawab terhadap orang lain (r = 0.30) dan tertinggi pada stresor kerja beban kerja berlebih kualitatif ( r = 053 ). Yang paling berperan terhadap timbulnya gejala gangguan jiwa yaitu stresor beban kerja kualitatif, dan yang terkecil perannya ialah stresor tanggung jawab terhadap orang lain. Juga didapat hasil bahwa masih ada faktor-faktor lain yang cukup berperan tetapi tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Adapun kumpulan gejala gangguan kesehatan jiwa yang menonjol pada populasi ini ialah somatisasi ( 46.3 % ), obsesi-kompulsi ( 45.6 %) dan psikotisisme ( 43.9%). Faktor sosio-demografi (umur, sex, pendidikan, status perkawinan, jabatan, dan lama bekerja ) tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap gejala gangguan kesehatan jiwa.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menyertakan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap timbulnya gejala gangguan kesehatan jiwa.

ABSTRACT
The Analysis of Work Stressors Correlated with Mental Disorder Symptoms Among Bank Monitoring Department Employees of a Bank in JakartaThe Scope and Method of Study :
In order to study the relationship between work stressors and mental disorder symptoms together with the influencing risk factors, a cross sectional study has been done on 410 Bank Monitoring Department employees of a bank in Jakarta. The instruments used were Stress Diagnostic Questionnaire which measured the work stressors, i.e. role conflict, role ambiguity, work overload (both quantitative and qualitative), career development and personal responsibility and Symptom Check List 90 Questionnaire (SCL-90) to measure the existence of mental disorder symptoms or psychopathology. Both instruments have been validated and regarded to be accurate enough to be applied on Indonesian people. Collected data have been analyzed using bivariate analysis, continued with correlation matrix and linear multivariate regression.
Results and Conclusion :
The highest percentage found in the six work stressors is on moderate stress level. The prevalence of mental disorder symptoms in this population is 27.5% ( higher compared to most people in urban cities ). There are significantly relationship between the six work stressors and mental disorder symptoms, except for the personal responsibility stressor for the high level stress group. The tendency of mental disorder symptoms occurrence was 2.3 - 6.7 X higher for the moderate stress level group and 7.8 - 36.7 X higher for high Ievel stress group compared with low level stress group. The six work stressors also show a significantly positive correlation with mental disorder symptoms and the lowest correlation coefficient on personal responsibility stressor ( r = 0.30 ), the highest on qualitative work overload stressor ( r = 0.53 ). Among the six stressors, the most dominant in causing mental disorder symptoms is qualitative work overload stressor and the least dominant is personal responsibility. There are other important influencing variables but not included in this research.
The dominant mental disorder symptoms in this population are somatisation ( 46.3% ), obsessi-kompulsive ( 45.6% ) and psychotisism ( 43.9% ). There are no significantly relationship between socio-demography factors ( age, sex, education, marital status, title and number of years in the job) and mental disorder symptoms.
A further research will have to be conducted by including the other mental disorder influencing factors."
Lengkap +
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Amalia Mardiah
""ABSTRACT
"
Nama : Bani Amalia MardiahProgram Studi : Kesehatan MasyarakatJudul Skripsi : Gambaran Stres Akademik Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Angkatan 2016Stres akan menjadi penyakit dengan beban global kedua terbesar di dunia setelah penyakit jantung iskemik pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan tingkat stres akademik berdasarkan jenis kelamin, indeks prestasi, dan fakultas pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016. Penelitian ini memakai desain cross sectional dengan instrument kuesioner DASS-42. Hasil penelitian dengan CI 95 diperoleh mahasiswa RIK UI 2016 didominasi perempuan 76.2 dengan Indeks Prestasi Cukup 42.2 , dimana rata rata berasal dari FK 31.4 dengan tingkat stress Normal 39.4 . Ada perbedaan yang bermakna antara asal fakultas dengan tingkat stres akademik. Namun, tidak ada perbedaan tingkat stres akademik dengan jenis kelamin dan indeks prestasi. Kata Kunci: Stres Akademik, Jenis Kelamin, Indeks Prestasi, Fakultas, Mahasiswa
"hr>"
"b>ABSTRACT
"
Name Bani Amalia Mardiah Major Public Health Title Levels of Academic Stress Among Health Students Regular 2016 in University of Indonesia Stress will become the second largest global burden in the world after ischemic heart disease in 2020. This study aims to determine the picture and the difference of academic stress level based on gender, achievement index, and faculty of students of Health Sciences University of Indonesia class of 2016. Research this uses a cross sectional design with the DASS 42 questionnaire instrument. The result of research with 95 CI obtained by RIK UI 2016 student was predominantly female 76.2 with Achievement Index 42.2 , where average came from FK 31.4 with Normal stress level 39.4 . There is a significant difference between the origin of the faculty and the level of academic stress. However, there is no difference in academic stress levels with gender and achievement index. Keywords Academic Stress, Gender, GPA, Faculty, and College Students "
Lengkap +
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risza Farah Ramadhina
"Kejadian bullying di Indonesia sudah menjadi fenomena yang sangat umum terutama di kalangan remaja. Remaja yang menjadi korban bullying menggunakan berbagai jenis strategi koping dalam menghadapi stres yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan strategi koping pada remaja korban bullying di SMPN 2 Depok. Penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 125 siswa, yang didapatkan melalui screening bullying, dengan teknik total sampling. Hasil analisis penelitian dengan menggunakan uji kai kuadrat menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara tingkat stres dengan strategi koping p value: 0.013 . Penelitian ini merekomendasikan pada institusi pendidikan, institusi kesehatan, dan orang tua untuk lebih memperhatikan kejadian bullying di usia remaja.

The occurrence of bullying in Indonesia has become a very common phenomenon, mainly among adolescence. Adolescence who become victims of bullying apply different types of coping strategies on dealing with perceived stress. This research aimed to determine the relationship between stress level and coping strategy in adolescence victims of bullying in SMPN 2 Depok. This quantitative research with descriptive correlation is used with cross sectional approach involve 125 students, that obtained through screening bullying, with total sampling as a technique. The result from chi square test as research analysis showed that there is a positive relationship between stress level and coping strategy p value 0.013 . This research is recommended to educational institution, health institutions, and parents to pay more attention to the occurrence of bullying in adolescence."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Putri Elfaiza
"

Skripsi ini membahas tentang identifikasi system tanggap darurat kebakaran di PT.X yang bertujuan untuk mengidentifikasi pemenuhan sistem tanggap darurat kebakaran di PT.X pada tahun 2020 yang mengacu kepada National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edisi 2019: Standard on Continuity, Emergency, and Crisis Management. Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, yang menggunakan dua jenis data, yaitu data primer melalui wawancara dan observasi lapangan, serta data sekunder melalui telaah dokumen perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan system tanggap darurat di PT.X dengan NFPA 1600 edisi 2019 sebesar 77%, tidak terpenuhi sebesar 21%, dan yang tidak teraplikasikan sebesar 2%. Persentase tidak terpenuhinya dikarenakan perusahaan belum menunjukkan komitmen dan perencaan program sampai pasca kebakaran (keberlanjutan, pemulihan, dan analisis dampak bisnis). Persentase tidak teraplikasikan dikarenakan tidak seluruh subelemen yang ada pada NFPA 1600 edisi 2019 kompatibel dengan kondisi perusahaan dan kondisi di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan komitmen dan perencanaan program tanggap darurat kebakaran yang lebih komprehensif hingga pasca kebakaran agar program dapat berjalan dengan lebih baik.

 

 


This thesis discusses the identification of fire emergency response systems at PT.X, which aims to identify the fulfillment of fire emergency response systems at PT.X in 2020 which refers to the National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edition 2019: Standard on Continuity, Emergency, and Crisis Management. This study is qualitative with descriptive analytic approach, which uses two types of data: primary data was obtained through interviews and field observations, and secondary data was through documents review. From this study, it can be concluded that the fulfillment of the emergency response system at PT.X with NFPA 1600 2019 edition is 77%, not fulfilled by 21%, and that was not applied by 2%. The percentage was not fulfilled because the company has not shown commitment and program planning until post-fire (sustainability, recovery, and business impact analysis). The percentage was not applied because not all sub-elements in NFPA 1600 edition 2019 are compatible with conditions in company and in Indonesia. The company is required to improve the commitment and planning in order to be more comprehensive for fire emergency response program to post-fire so that the program can run better.

 

 

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Fitriana Semudi
"Kasus DMT2 pada anak di dunia meningkat 132,6 ribu anak. Ada 1213 kasus DMT2 pada anak di Indonesia. Manajemen perawatan harian yang dilakukan oleh anak-anak dengan DMT2 membuat stres. Stres yang dialami dapat mengganggu pengendalian penyakit dan tingkat kualitas hidup anak dengan DMT2. Salah satu aspek yang dapat meningkatkan manajemen pengasuhan dan kualitas hidup anak dengan DMT2 adalah ketahanan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres, dukungan keluarga dan koping dengan resiliensi pada anak DMT1. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 36 balita di Jawa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat stres adalah Area Masalah dalam Diabetes (DIBAYAR), Skala Dukungan Keluarga Diabetes Hensarling (HDFSS), Coping with a Disease (CODI) dan Child & Youth Resilience Measure-Revised Person Most Knowledgeable (PMK-CYRM) untuk mengukur ketahanan. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan resiliensi pada anak DMT1 dengan p-value 0,021, OR 5,360 dan α 0,05. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan keperawatan psikologis pada anak DMT1.
T2DM cases in children in the world increased by 132.6 thousand children. There are 1213 cases of T2DM in children in Indonesia. The daily care management performed by children with T2DM is stressful. The stress experienced can interfere with disease control and the level of quality of life for children with T2DM. One aspect that can improve parenting management and quality of life for children with T2DM is psychological resilience. This study aims to see the relationship between stress levels, family support and coping with resilience in children with T2DM. This study used a cross sectional design with a sample of 36 toddlers in Java. The instruments used to measure stress levels are the Problem Area in Diabetes (PAID), the Diabetes Hensarling Family Support Scale (HDFSS), Coping with a Disease (CODI) and the Child & Youth Resilience Measure-Revised Person Most Knowledgeable (PMK-CYRM) to measure endurance. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between stress levels and resilience in DMT1 children with p-value 0.021, OR 5.360 and α 0.05. Researchers hope that this research can be developed to improve knowledge and psychological nursing services in children with diabetes mellitus."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Wijiastuti
"PT KPEI menganggap knowledge merupakan aset perusahaan yang perlu dikelola secara maksimal agar dapat membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang baik, efisiensi proses kerja dan meningkatkan inovasi perusahaan. Dalam mewujudkan hal tersebut, PT KPEI telah memiliki program KM yang dikelola oleh Klik Team dan memiliki sistem KM Portal sebagai knowledge management system. Namun, pada kenyataannya kegiatan knowledge sharing terutama di internal unit/divisi belum diterapkan secara rutin. Kemudian, banyak keluhan terhadap sistem KM Portal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui tingkat kematangan knowledge management dan memberikan rekomendasi perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan KM di PT KPEI saat ini. Penelitian ini menggunakan KM Maturity Model G-KMMM sebagai model dalam melakukan analisis tingkat kematangan. Metode penelitian menggunakan mixed-method. Hasil analisis tingkat kematangan knowledge management menunjukan PT KPEI masih di tingkat 2 atau ‘aware’. Hal tersebut menunjukkan PT KPEI telah sadar dan memiliki niat untuk mengelola KM, namun masih belum mengetahui prosesnya. Selanjutnya, terdapat 9 usulan rekomendasi untuk dapat meningkatkan tingkat kematangan ke tingkat 4 atau ‘managed’. Prioritas utama dari usulan rekomendasi perbaikan tersebut adalah mengadakan pelatihan dan sosialisasi kesadaran terkait KM. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk perbaikan KM di PT KPEI di masa mendatang dan untuk penelitian selanjutnya terkait KM.

PT KPEI considers knowledge as a company asset that needs to be managed optimally to assist the company in good decision-making processes, work process efficiency and increase company innovation. In realizing this, PT KPEI has a KM program managed by Klik Team and has a KM Portal system as a knowledge management system. However, in reality, knowledge sharing activities have not been implemented routinely, especially in internal units/divisions. Then, there have been many complaints against the KM Portal system. Therefore, this research was conducted to determine the maturity level of knowledge management and provide recommendations to increase the implementation of KM at PT KPEI. This study used the KM Maturity Model G-KMMM as a model for assessing maturity levels. The research method used a mixed method. The results of the analysis of knowledge management maturity show that PT KPEI is still at level 2 or ''aware''. It shows that PT KPEI is aware of managing knowledge, but does not properly manage it. Furthermore, there are nine recommendations for improvement to increase the maturity level to level 4 or ''managed''. The main priority of the proposed improvement recommendations is to conduct training and awareness socialization related to KM. The final result of this research is expected to be used as a reference for KM improvement at PT KPEI in the future and for further research related to KM."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ifta Almazah Suhaya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Kompensasi Top Level Management dan Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan di Lingkungan Perusahaan BUMN. Subjek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks IDXBUMN20 yang terdapat di bursa efek Indonesia selama periode 2016-2021. Penelitian ini menggunakan earnings per share, return on asset dan tobins q sebagai variabel dependen. Sedangkan pada variabel independent menggunakan jumlah board of commisoner, board of director, komite audit, kepemilikan manajerial, gaji board of director, gaji board of commisioner dan tantiem. Dalam mengolah data, dilakukan regresi dengan menggunakan random effect model untuk mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti. Dari total data pengamatan sebanyak 90 firm-year yang terdiri dari 15 perusahaan, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki variabel board of commisioner, board of director dan komite audit memiliki hasil yang signifikan terhadap EPS. Variabel board of commisioner, board of director dan komite audit memiliki hasil yang signifikan terhadap ROA. Variabel board of commisioner, board of director, komite audit serta managerial ownership tidak memiliki nilai signifikan pada tobins q. Variabel kompensasi pada top level manajemen terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui EPS, ROA dan tobins q memiliki hasil akhir yang berbeda, maka hasil signifikan terjadi pada variabel tantiem terhadap EPS, hasil signifikan terjadi pada variabel gaji pokok board of commisioner dan tantiem terhadap ROA dan tidak terdapat hasil yang signifikan pada pengukuran gaji pokok board of commisioner, gaji pokok board of director dan tantiem terhadap tobins q

This study aims to analyze the effect of Compensation Top Level Management and Corporate Governance on Company Performance in State-Owned Enterprises. The subjects of this study are companies listed on the IDXBUMN20 index listed on the Indonesian stock exchange during the 2016-2021 period. This study uses earnings per share, return on assets and Tobins q as the dependent variable. While the independent variables use the number of the board of commissioners, the board of directors, the audit committee, managerial ownership, the salary of the board of directors, the salary of the board of commissioners and bonuses. In processing the data, regression was performed using a random effect model to determine the relationship between the variables studied. From a total of 90 company-year observation data consisting of 15 companies, the results of this study indicate that having a board of commissioners, board of directors and audit committee variables has significant results on EPS. The variables of the board of commissioners, the board of directors and the audit committee have significant results on ROA. The variables of the board of commissioners, board of directors, audit committee and managerial ownership have no significant value on Tobins q. Different compensation variables in upper management on company performance as measured by EPS, ROA and Tobins q have the final results, so significant results occur in the tantiem variable to EPS, significant results occur in the board of commissioners' basic salary variables and tantiem on ROA and there is no significant results on the measurement of the basic salary of the board of commissioners, the basic salary of the board of directors and tantiem to tobins q."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Irawan
"Mengukur risiko yang mungkin terjadi pada suatu portofolio, diperlukan suatu nilai yang merupakan kuantifikasi dari risiko tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung risiko adalah metode Value at Risk. Value at Risk merupakan suatu nilai yang merupakan ringkasan atau nilai risiko kerugian yang mungkin terjadi pada suatu portfolio, pada saat tertentu, dengan jangka waktu / periode pengamatan (holding period) tertentu serta dengan tingkat kepercayaan tertentu.
Dalam tulisan ini penulis mencoba untuk menghitung risiko pada asset kredit dengan menggunakan Metode Value at Risk, yaitu terhadap portfolio per jenis kredit pada bank. Terlebih dahulu akan dilakukan observasi terhadap nilai-nilai posisi outstanding dari asset kredit yang merupakan risk drivers. Dengan menggunakan nilai return kredit yang telah dinilai berdasarkan mark-to-market, maka hasil olah data akan mendapatkan deviasi standar yang merupakan penyebaran atau dispersi dari return kredit itu. Selanjutnya untuk mengukur sensitivitas terhadap gerakan pasar, maka perlu untuk membandingkan hasil perhitungan VaR yang telah dilakukan dengan kredit bermasalah bank tersebut.
Kredit bermasalah merupakan risiko yang tidak dapat di diversifikasi, karena perusahaan tidak mampu menghadapi gejolak pasar yang sangat berfluktuasi. Tapi kredit portfolio merupakan risiko yang dapat didiversifikasi oleh salah satunya seperti loan concentration."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>