Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christina Ruth Elisabeth
"Ketika tariff menurun, kebijakan perdagangan non-tariff (NTMs) meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penerapan NTMs pada input intermediate impor di sektor manufaktur Indonesia menjadi perhatian dikarenakan proporsi dari input intermediate impor di Indonesia masih tinggi. Studi ini mengeksplorasi bagaimana peningkatan NTMs pada input intermediate impor berdampak pada produktivitas dan profitabilitas sektor manufaktur Indonesia pada periode 2010-2015. Pada penelitian ini, data firm level dari NTMs pada input intermediate impor dikonstruksi. Hasil estimasi menunjukkan bukti bahwa NTMs pada input intermediate impor menurunkan baik produktifitas maupun profit. Hal ini berimplikasi pada perlunya perbaikan kebijakan NTMs yang diterapkan pada input intermediate impor untuk mengurangi biaya perdagangan.

The non-tariff measures (NTMs) increased all over the world, including Indonesia, as tariff decreased. The imposition of the NTMs on imported intermediate input in the Indonesian manufacturing sector became a concern since the proportion of imported intermediate input is still high. This study explores how an increase in NTMs imposed on imported intermediate input affects both labor productivity and profitability within the Indonesian manufacturing sector in 2010-2015. Thus, firmlevel data of the NTMs on intermediate input were constructed. The estimated results provided evidence that increasing NTMs on imported intermediate input decreased both labor productivity and profit, suggesting policy improvements on NTMs imposed on imported intermediate input to reduce trade cost."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Kurniasih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi Ad Valorem Equivalent (AVE) dari 20 negara partner dagang terbesar Indonesia sebagai dampak adanya penerapan kebijakan Non Tariff, khususnya Sanitary Phytosanitary (SPS) dan Technical Barrier to Trade (TBT) dalam kurun waktu tahun 2007-2016. AVE dapat diartikan sebagai tarif implisit yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka memenuhi persyaratan kebijakan SPS dan TBT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan quantity impact approach kemudian hasil estimasi pada HS level 2 digit ditransformasi menjadi AVE untuk dibandingkan terhadap tarif impor. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 9 negara memiliki AVE SPS dan TBT negatif dan 11 negara memiliki AVE positif. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan dampak penerapan kebijakan SPS dan TBT yang dapat bersifat trade impeding effect dan demand enhancing effect. Apabila dikaitkan pendapatan perkapita negara, secara umum terdapat hubungan negatif antara pendapatan perkapita dengan AVE. Adanya motif proteksionisme dari Pemerintah dapat terlihat dari tingginya nilai AVE dibandingkan tarif MFN pada sektor-sektor tertentu.

This study aims to estimate the Ad Valorem Equivalent (AVEs) of the 20 largest trading partner countries of Indonesia as a result of the implementation of the Non-Tariff Measures, especially Technical Barrier to Trade (TBT) and Sanitary Phytosanitary (SPS) in the period 2007-2016. AVE can be interpreted as an implicit tax issued by producers in order to meet the SPS and TBT policy requirements. The method used in this research is the quantity impact approach and then the estimation results at the 2 digit HS level are transformed into AVE to be compared to import tariffs. The results showed as many as 9 countries had AVE SPS and TBT negative and 11 countries had AVE positive. This shows that there are differences in the impact of implementing SPS and TBT policies that can be trade impeding effects and demand enhancing effects. As related to income per capita, in general there is a negative relationship between income per capita with AVE. The existence of protectionist motives from the Government can be seen from the high value of AVE compared to MFN rates in certain sectors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilman Hakim
"Kebijakan SPS dan TBT tidak hanya mendorong trade-reducing effect dengan meningkatnya biaya perdagangan bagi eksportir namun dapat juga mendorong demand-enhancing effect melalui peningkatan kualitas produk dan keselamatan konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi dampak kebijakan non-tarif Indonesia khususnya Sanitary and Phytosanitary dan Technical Barriers to Trade terhadap impor pada periode 2006-2015. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode yang dikembangkan Kee et al. 2009 dan hasil estimasi kemudian dikonversi menjadi ad-valorem equivalent AVE untuk melihat dampaknya terhadap harga. Inventory measures menunjukkan bahwa Indonesia memiliki coverage ratio yang cukup tinggi pada sektor produk hewan, produk tumbuhan, makanan dan tekstil. Studi ini menemukan bahwa secara umum kebijakan SPS dan TBT berpengaruh terhadap penuruan impor. Namun, dampaknya dapat berbeda-beda pada level sub-sektor HS 2 digit baik yang bersifat trade-reducing maupun demand-enhancing.

Technical regulations such as SPS dan TBT measures do not only induce trade reducing effect by rising the exporters trade cost but could be able to induce demand enhancing effect by certifying quality and safety to consumer. The purpose of this study is to estimate the impact of Indonesia non tariff measures, especially Sanitary and Phytosanitary and Technical Barriers to Trade on import for the period 2006 2015. This study employs the method which is developed by Kee et al. 2009 and the estimated results are converted into ad valorem equivalent AVE to identify the price effect. The inventory measures suggest that Indonesia has a substantial coverage ratio on animal product, vegetable product, foodstuff and textile. This study found that SPS and TBT are significantly reduce Indonesian import on agregat level. However, the impact on disagragated level HS 2 digit can be different either trade reducing or demand enhancing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armanita Kusumaningrum
"ABSTRAK
Dugaan bahwa kebijakan liberalisasi perdagangan dapat menciptakan seleksi pasar telah menjadi sorotan peneliti di negara berkembang. Dugaan teoritis menunjukkan dengan meningkatnya kompetisi akibat liberalisasi perdagangan, perusahaan yang kurang produktif akan terdorong keluar dari pasar, dan sebagai akibatnya, sumber daya produksi akan berpindah ke perusahaan yang lebih produktif. Studi ini menguji hipotesis tersebut dengan cara menganalisis korelasi antara tingkat produktivitas dan market share perusahaan setelah perubahan tarif impor barang final. Dengan menggunakan data mikro tingkat perusahaan, studi ini menemukan peningkatan korelasi antara Total Factor Productivity perusahaan dan pangsa pasar setelah penurunan tarif impor barang final di sektor manufaktur Indonesia pada periode tahun 1998-2013. Hasil empiris ini mendukung gagasan bahwa liberalisasi perdagangan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya di proses produksi.

ABSTRACT
The idea that trade liberalization can generate a market selection has been an interest for researchers in developing countries. Theoretically, trade liberalization-induced competition can benefit the high-productive firms but lead the low-productive ones out of market. The implication of the selection is the more efficient use of resources. This study examined the firm-level data of productivity and market share from Indonesian Manufacturing Firms Data from the 2000 -2013 period and found an increased positive correlation between the firms total factor productivity and its output share after import tariff decreases. The empirical findings supports the benefit from trade liberalization in terms of resource use.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riesta Karentina
"Meskipun perhatian terkait manfaat produktifitas dari Foreign Direct Investment (FDI) semakin berkembang, masih sedikit penelitian yang menguji pengaruh FDI spillovers terhadap produktivitas tenaga kerja pada perusahaan domestik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tiga hal. Pertama, menguji pengaruh FDI spillovers terhadap produktivitas perusahaan domestik. Kedua, menginvestigasi dampak jangka pendek dan jangka panjang dari FDI spillovers terhadap produktivitas perusahaan domestik. Ketiga, menelaah lebih dalam dampak dari FDI spillovers terhadap produktivitas perusahaan domestik pada kelompok industri yang berbeda berdasarkan intensitas faktor produksinya. Penelitian ini menggunakan mikro panel data yang mencangkup kurang lebih 20,000 manufaktur sedang dan besar tiap tahunnya pada tahun 2010-2014. Hasil estimasi menunjukan bahwa, di industri yang sama, horizontal spillovers memiliki pengaruh negatif terhadap produktivitas perusahaan domestik di jangka pendek namun positif pada jangka panjang. Hasil estimasi juga menunjukan bahwa, di industri yang berbeda, backward spillovers berdampak negative terhadap produktivitas perusahaan domestik. Selain itu, FDI Spillovers mempengaruhi produktivitas perusahaan domestik dengan lebih efektif ketika industri tersebut capital-intensive.

Despite growing concern regarding the productivity benefits of foreign direct investment (FDI), few studies have been conducted on the impact of FDI spillovers on domestic firms' labor productivity in Indonesia. Micro-level panel data covering about 20,000 medium and large manufacturing establishments in each year over the period 2010 and 2014 was employed. This study aims to do three things. First, it examines the effect of FDI spillovers on domestic firms' productivity. It divides FDI spillovers into horizontal and backward. Second, it investigates the short-term and long-term effects of FDI spillovers on domestic firms' productivity. Third, it explores the impact of FDI spillovers on domestic firms' productivity in different groups of industries based on factor intensity. This study suggests that, within the same industry, horizontal spillovers are associated with domestic firms' productivity: this relationship is negative in the short-term but positive in the long-term. This study's findings also demonstrate that, across industries, there are negative backward spillover effects on domestic firms' productivity. In addition, this study points out that FDI spillovers affect domestic firms' productivity effectively when they are capital-intensive."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asher Utama
"Setelah melakukan internasionalisasi, perusahaan domestik dihadapkan oleh kompetisi yang lebih luas dan ketat. Keputusan perusahaan untuk melanjutkan kegiatan perdagangan internasional di masa depan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk beradaptasi di pasar internasional, yang diperoleh lewat pengalaman atau keputusan di masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku adaptasi tersebut lewat analisis hubungan dinamis status perdagangan, yakni analisis tentang bagaimana perdagangan internasional perusahaan di masa lalu dapat mempengaruhi keputusan perdagangan internasional perusahaan di masa kini. Menggunakan model multinomial probit dengan data Survei Industri Besar dan Sedang Manufaktur di Indonesia pada tahun 2012 s.d. 2015, penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang telah melakukan perdagangan internasional memiliki probabilitas untuk mempertahankan status perdagangannya di masa depan lewat transmisi produktivitas. Penelitian ini juga menemukan bahwa keberlanjutan dari kegiatan ekspor dapat berasal dari aktivitas impor di masa lalu. Terakhir, penelitian ini menemukan efek yang sama pada perusahaan klasifikasi UKM namun dengan intensitas yang lebih kecil.

After being engaged with international market, domestic companies are faced with a wider market and tougher competition. Theoretically, the company's decision to continue the international trade activities is influenced by the company's ability to adapt in the international market through the increased of productivity, which is gained through experience or past international trading activities. This study aims to see how the trading status of the company in the past can influence the company's decisions in the present. Using data from the Survey of Large and Medium Manufacturing Industries in Indonesia in 2012 s.d. In 2015, this study found that the company's international trading activities stem from (1) increased resilience stemming from past international trading experiences and (2) company import activities that increase the company's ability to export. Furthermore, this study found the same effect on firms classified as SME but with a smaller coefficient."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gardini Dena Raditha
"Peran rantai nilai global menjadi sangat penting bagi suatu negara yang memiliki tujuan meningkatan mempromosikan pembangunan inklusif, meningkatkan lapangan kerja, dan menambah nilai bagi industri dalam negerinya melalui integrasi ekonomi global. Guna mendorong pertumbuhan inklusif, pembererdayaan perempuan perlu dimaksimalkan. Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk perempuan diatas 15 tahun dan TPT yang cenderung stagnan selama tujuh tahun terakhir, dan dengan partisipasi perempuan yang cendurung tumbuh. Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari partisipasi rantai nilai global, yaitu partisipasi backward dan forward terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan pada sektor manufaktur. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Trade in Value Added dari OECD, dengan menggabungkan klasifikasi ISIC rev.4 dengan KBLI dari tahun 2000-2018 didapatkan 8 kelompok sektor, yaitu 3 kelompok sektor manufaktur padat karya dan 5 kelompok sektor manufaktur padat modal. Hasil regresi fixed-effect dan random-effect digunakan untuk menemukan pengaruh antara GVCs dengan TPAK perempuan pada model, pada sektor manufaktur padat karya tidak ditemukan adanya hubungan secara signifikan. Sedangkan pada sektor manufaktur padat modal dan sektor manufaktur keseluruhan, ditemukan hubungan signifikansi positif antara partisipasi forward dengan TPAK perempuan. Di sisi lain, variabel tingkat pendidikan dan tingkat fertilitas juga menunjukkan signifikansinya di keseluruhan sektor maupun sektor spesifik, padat modal dan padat karya. Selain itu, penelitian ini menemukan tingkat pendidikan yang semakin tinggi pada para pekerja perempuan di sektor manufaktur akan menurunkan tingkat partisipasi angkatan kerjanya.

The role of GVCs is essential for a country whose goals are to promote inclusive development, increase employment, and add value to its domestic industry through global economic integration. To encourage inclusive growth, women's empowerment needs to be maximized. Indonesia has experienced a population growth of women over 15 years, TPT, which tends to stagnate for the last seven years, and female participation which tends to grow. This study examines the effect of global value chain participation, namely backward and forward participation, on the level of female labor force participation in the manufacturing sector. The analysis was carried out by utilizing the Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), and Trade in Value Added data from the OECD; by combining the ISIC rev.4 classification with the KBLI from 2000-2018, there were 8 sector groups, namely 3 labor-intensive manufacturing sector groups and 5 sector groups. Capital intensive manufacturing. Fixed-effect and random-effect regression results were used to find the effect between GVCs and female LFPR in the model; there was no significant relationship in the labor-intensive manufacturing sector. Meanwhile, in the capital-intensive manufacturing sector and the overall manufacturing sector, a significant positive relationship was found between forwarding participation and female LFPR. On the other hand, the variables of education level and fertility level also show their significance in all sectors as well as specific sectors, capital intensive and labor intensive. In addition, this study found that the higher the education level of female workers in the manufacturing sector, the lower the labor force participation rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erli Wijayanti Prastiwi
"Penelitian ini menganalisis pengaruh liberalisasi perdagangan terhadap produktivitas industri manufaktur berdasarkan tingkat intensitas impor intermediate input perusahaan dengan menggunakan intuisi yang dibangun oleh Amiti & Konings (2007) dan mengembangkannya dengan menggunakan model utama pada penelitian (Luong, 2011) menggunakan Olley Pakes Methodology. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi mekanisme terjadinya pengaruh liberalisasi pasar output dan pasar input serta kemungkinan terjadinya reduksi competition effect. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat penurunan produktivitas di tengah paradigma kebijakan proteksionisme. Dengan kategorisasi industri Medium High & High Technology Industries dan Medium Technology Industries, Low Technology Industries, dan Resource-based Industries, kebijakan paling efektif terdapat pada Low Technology Industries.

This study aims to analyze the role of intermediate input import intensity in the mechanism of how trade liberalization affects plant productivity using conceptual framework in Amiti & Konings (2007) then develop it using the model of Luong (2011) using Olley Pakes Methodology. The results confirm the mechanism explained by literatures regarding the reduction of competition effect raised by liberalization in output market. This study found that there was a decline in the productivity of manufacturing industry during the trade policy paradigm towards protectionism. By using categorization of Medium High & High Technology Industries combined with Medium Technology Industries, Low Technology Industries, and Resource-based Industries, the most effective trade liberalization policy for Low Technology Industries"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Abraham Ivan Partomuan
"Makalah ini bertujuan membahas dampak implementasi kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara (AFTA) terhadap perkembangan sektor manufaktur di Indonesia. Pembahasan dilakukan menggunakan konsep dasar perdagangan internasional, Ricardian General Equilibrium dan Heckscher-Ohlin. Pembahasan dilanjutkan dengan membandingkan prediksi dari dua teorema tersebut degan performa ekspor Indonesia serta negara ASEAN 6 (Malaysia, Filipina, Singapur, Thailand, dan Vietnam) sebelum implementasi AFTA. Analisa tersebut menyimpulkan bahwa perdagangan antar kawasan Asia Tenggara memperkuat ekspor komoditas nasional tapi tidak berdampak signifikan terhadap perkembangan sektor manufaktur di Indonesia. Makalah ini menyertakan studi kasus ekspansi sektor manufaktur Vietnam dan memberikan rekomendasi untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan kawasan di luar Asia Tenggara dalam rangka meningkatkan performa sektor manufaktur Indonesia.

This essay will discuss the impact of the ASEAN free trade area (AFTA) on the growth of Indonesia’s manufacturing sector. The analysis employs the Ricardian General Equilibrium dan Heckscher-Ohlin theorem as the general framework. The essay will then compare the trade pattern implication of both models with the historical export performance of Indonesian and ASEAN 6 (Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, and Vietnam) before AFTA. This study concludes that intra-South East Asia trade will strengthen the national commodity sector but have a negligible impact on the development of Indonesia’s manufacturing sector. Furthermore, the study includes a case study of Vietnam’s manufacturing growth and therefore, recommends enhancing trade relations with regions beyond South East Asia to expand Indonesia’s manufacturing sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Bintang Pratiwi
"Untuk melindungi dan meningkatkan nilai sumber daya energi dan mineral, Indonesia mengeluarkan aturan local content requirement berupa persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM pada sektor minyak dan gas serta sektor mineral dan batubara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana hukum WTO mengatur mengenai local content requirement sebagai hambatan perdagangan non-tarif dan apakah peraturan-peraturan local content requirement yang dikeluarkan oleh Indonesia bertentangan dengan prinsip national treatment ditinjau dari perjanjian-perjanjian multilateral WTO dan putusan-putusan panel Dispute Settlement Body (DSB) WTO. Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan metode yuridis normatif, dapat disimpulkan bahwa perjanjian-perjanjian WTO seperti GATT, TRIMS, SCM Agreement, dan GATS melarang tindakan yang mendiskriminasi barang dan/atau jasa luar negeri dibandingkan dengan barang dan/atau jasa dalam negeri, dan dikuatkan pula oleh putusan panel DSB pada kasus LCR seperti Turkey – Rice dan Canada – Autos. Dengan demikian, maka Permen ESDM yang mensyaratkan penggunaan kandungan lokal dan memberikan preferensi harga bagi produk yang mencapai persentase TKDN tertentu tidak sesuai dengan hukum WTO
In order to protect and add value to its energy and mineral’s resources, Indonesia issued some regulations related to local content requirements (TKDN) through the Minister of Energy and Mineral Resources’ (MEMR) Regulations in oil and gas sector and minerals and coal sector. This research’s purpose is to analyze WTO rulings about local content requirements as a non-tariff barrier and to determine whether aforesaid Indonesian local content requirement is in violation with WTO national treatment principle in terms of WTO multilateral agreements and WTO Dispute Settlement Body (DSB) reports. Based on this normative legal research, it can be concluded that WTO Agreements such as GATT, TRIMS, SCM Agreement, and GATS prohibit any discriminative measures towards foreign content compared to local content, and DSB Panel upheld this within LCR cases such as Turkey – Rice and Canada – Autos. Therefore, MEMR Regulations about any requirements to use local contents and price preferences given to products containing specific percentage of local products are prohibited by WTO Laws."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>