Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Resti Ayu
"Dewasa ini jamu kembali populer di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kemunculan wabah covid-19 yang sejak awal Maret 2020 menjangkit di Indonesia. Himbauan untuk selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan imun tubuh terus digaungkan. Ahli farmakologi memaparkan bahwa ramuan tradisional yang terbuat dari berbagai rempah dapat meningkatkan sistem imun. Pengetahuan mengenai ramuan tradisional dapat ditemukan dalam naskah pengobatan, salah satunya yaitu naskah Panji mawi Jajanturan Wayang. Naskah ini berisi berbagai jenis penyakit dan ramuan obat. Berkenaan dengan ini pertanyaan yang muncul adalah apa saja jenis penyakit dan ramuan obat yang terdapat pada naskah tersebut. Penelitian ini bertujuan memaparkan jenis penyakit dan ramuan yang digunakan untuk pengobatan penyakit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode filologi, untuk menganalisis kandungan isi teksnya diterapkan teori etnomedisin. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua jenis penyakit yang tertulis dalam naskah Panji mawi Jajanturan Wayang, yaitu personalistik dan naturalistik. Selain itu, berdasarkan studi literatur diketahui bahwa sebagian ramuan yang digunakan dalam pengobatan memiliki khasiat yang sesuai dengan penggunaannya.

In this era, herbal medicine becomes popular among Indonesian citizens. This matter was caused by the emergence of COVID-19 outbreaks that have infected Indonesian citizens since the beginning of March 2020. The suggestion for always maintaining health and improving the body's immune continue to be promoted. Pharmacologists explained that traditional herbs made from various spices can enhance the immune system. Knowledge about traditional herbs can be found in medical manuscripts, one of them is the Javanese manuscripts entitled Panji mawi Jajanturan Wayang (abbreviated PJW). The manuscript contains various types of diseases and drugs. In this regard, the question that arises is what medicinal ingredients and types of the diseases contained in the PJW text. This study aims to inform herbs that are useful in the treatment of diseases in PJW text. Philology method uses in this research. Meanwhile, to examine the contents of the text applied ethnomedicine theory. The result showed that there are two types of diseases contained in PJW manuscript, namely personalistic and naturalistic. In addition, based on the study’s literature its known that herbs used in PJW medical treatment have the efficacy that match with its usability.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang diberi judul Serat Panji en Jajanturan Wayang ini berisi beberapa teks, yaitu: 1. Janturan Nata Binathara di Jenggala Manik (h.1-9, berupa gancaran atau prosa); 2. Tembung Wangsalan karya PB V (h.10-19); 3. Petikan dari Serat Centhini dalam bentuk tembang (h. 19-20); 4. Petikan-petikan kecil dari cerita Panji (h.20-25); 5. Catatan tentang obat-obatan (crakeri) salinan dari PB IV (h.24-34); 6. Lampahan Ringgit Purwa dalam bentuk tembang dhandhanggula (h.34-45); 7. Cerita tentang Semar naik ke kahyangan diiringi oleh Bagong dalam bentuk tembang asmaradana (h.45-52); 8. Lampahan R. Jayalengkara dalam bentuk tembang macapat (mulai halaman yang terbalik, h.273-65); 9. Cukilan Serat Panitisastra (h.64-53). Naskah ini dibeli Pigeaud di Surakarta pada tanggal 22 November 1930. Bagian Jajanturan Gedhog telah disalin pada tahun 1930. Teks telah dibuatkan ring-kasannya oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1932. Daftar pupuh: (1) sinom; (2) durma; (3) pangkur; (4) sinom; (5) kinanthi; (6) asmarandana; (7) duduk; (8) mijil; (9) kinanthi; (10) mijil; (11) sinom; (12) dhandhanggula; (13) pangkur; (14) dru; (15) mijil; (16) megatruh; (17) pangkur; (18) mijil; (19) sinom; (20) asmarandana; (21) dhandhanggula; (22) megatruh; (23) pangkur; (24) mijil; (25) asmarandana; (26) durma; (27) pangkur; (28) sinom; (29) megatruh; (30) mijil; (31) dhandhanggula; (32) dhandhanggula; (33) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.49-NR 137
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Muslifah
"The Sĕrat cariyos ringgit purwa lampahan Dora Wĕca mawi sĕkar macapat is an example of a translation of a wayang play into poetry, a popular phenomenon in the late nineteenth century. To create aesthetic effects Raden Mas Panji Arja Suparta, the author of the text, makes ample use of metaphors. Some of these metaphors are well-known literary clichés. Others, which are woven into riddles (wangsalan), bring the real world of everyday life in Java vividly into view."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
909 UI-WACANA 22:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Yang dimaksud cerita Panji adalah cerita dengan tokoh utama Panji berikut variannya dan Galuh Candrakirana atau Sekartaji berikut variannya dengan latar Kerajaan Jenggala, Kediri, Galegang, Urawan, dan Gagelang serta SIngasari. Kisah terjadi seputar pengembaraan salah satu tokoh utama yang meninggalkan kediamannya. Tokoh utama tersebut bersalin rupa dan berganti nama seperti Panji Angkronakung, Wasengsari, Panji Semriang, dll. Berdasarkan kesamaan tata susunan kisahan berikut nama tokoh dan latar, Robson menyebut carita Panji sebagai suatu genre."
JMN 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Sastradiwirya
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.222 SAS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah kemungkinan satu versi dengan FSUI/PW.39, namun dengan bentuk penampilan yang berbeda, yaitu dibuat dalam tiga lajur. Lajur pertama, merupakan teks tembang (dhandhanggula, 72 bait), lajur kedua: wardi atau artinya, dan lajur ketiga adalah surasa atau maksudnya. Tidak ada keterangan penulisan maupun penyalinan naskah, hanya ada keterangan candrasengkala yang berbunyi 'jaladri bahning mahastra candra' (1534 J) atau 'bahning maha astra candra' (1513 J). Belum diketahui secara pasti keterangan candrasengkala ini merupakan tarikh penulisan teks asli/bukan. Pada candrasengkala itu sendiri dijumpai tarikh berbeda, tergantung pada pemenggalan katanya. Naskah dibeli Pigeaud dari Jayadarsana pada 31 Maret 1938 (h.i). Keterangan referensi selengkapnya lihat PW.39. Lihat pratelan I: 405 untuk edisi cetak teks ini (Surakarta: Rusche, 1871)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.40-NR 327
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi salinan Bharatayuddha Kakawin, mulai dari pupuh pertama bait 14 edisi Gunning (1903). Teks kakawin dilengkapi dengan keterangan maknanya dalam bahasa Jawa baru (jinarwa). Dalam naskah ini teks Jawa Kuna ditulis dengan tinta merah, sedangkan uraian (jarwa) ditulis dengan tinta warna hitam."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.10-B 2.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi salinan Kakawin Bharatayuddha, mulai dari pupuh I bait 14 edisi Gunning (1903). Teks kakawin dilengkapi dengan keterangan maknanya dalam bahasa Jawa baru (jinarwa). Dalam naskah ini teks Jawa Kuna ditulis dengan tinta merah, sedangkan uraian jarwa ditulis dengan tinta warna hitam. Naskah ini diperoleh dari Sumenep pada tahun 1893 kemudian diserahkan kepada Pigeaud oleh Kiliaan Charpentier pada bulan Juli 1927."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.11-B 2.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi salinan Kakawin Bhdratayuddha, mulai dari pupuh I bait 14 edisi Gunning (1903). Teks kakawin dilengkapi dengan keterangan maknanya dalam bahasa Jawa baru (Jinarwa). Dalam naskah ini teks Jawa Kuna ditulis dengan tinta merah, sedangkan uraian jarwa ditulis dengan tinta warna hitam. Naskah ini diperoleh dari Sumenep pada tahun 1893 kemudian diserahkan kepada Pigeaud oleh Kiliaan Charpentier pada bulan Juli 1927."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.12-B 2.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>