Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tika Mutiara
"Mengingat disaat kebutuhan air melonjak, diperlukan alternatif untuk memperoleh air bersih. Salah satunya dengan cara memanfaatkan keberadaan airtanah dangkal. Akan tetapi tidak semua airtanah dangkal memiliki kualitas yang baik untuk dikonsumsi. Dengan itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola spasial kualitas air tanah dangkal serta mendeskripsikan kaitan antara pola spasial kualitas air tanah dengan litologi, penggunaan lahan dan keadalaman muka air tanah di DAS Cijurey, Kabupaten Majalengka. Terdapat dua jenis parameter yang digunakan, yaitu fisik dan kimia. Pengukuran kualitas air tanah dangkal dilakukan pada bulan November tahun 2019.
Hasil penelitian menunjukkan persebaran wilayah kualitas air tanah dan hubungan antara air tanah dengan ketiga faktor pengaruh di DAS Cijurey. Dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 41 titik, pengambilan sampel kualitas air tanah dengan metode purposive random sampling. Sebagaimana, parameter yang diukur akan dibandingkan dengan 3 baku mutu yaitu, Peraturan Menteri No.492/MENKES/PER/IV/2010, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 th.2001, dan Peraturan Menteri kesehatan RI No.01/Birhukmas/1975. Setelah itu didapatkan hasil kualitas air yang layak (6 sampel) dan tidak layak (35 sampel) untuk dikonsumsi. Serta, faktor yang mendominasi dari penggunaan lahan yaitu permukiman, untuk litologi yang mendominasi ialah batuan vulkanik tak terurai, dan kedalaman muka air tanahnya yang kedalamannya 0-5 m.

Considering when the water needs to surge, an alternative is needed to obtain clean water. One of them by utilizing the presence of shallow groundwater. However, not all shallow groundwater has good quality to consume. Thus, the study aims to describe the shallow quality spatial pattern of the groundwater and describe the link between the spatial pattern of groundwater quality with litology, land use and groundwater IN DAS Cijurey, Majalengka regency. There are two types of parameters used, namely physical and chemical. The shallow groundwater Quality measurement was carried out in November 2019.
The results showed the territorial distribution of groundwater quality and the connection between groundwater and the three influence factors at DAS Cijurey. With the number of samples used is 41 point, groundwater quality sampling with  purposive random sampling method. As, the parameters measured will be compared to 3 quality standards namely,  Ministerial Regulation No. 492/Menkes/PER/IV/2010, Government regulation of the Republic of Indonesia No. 82nd. 2001, and  Regulation of the Minister of Health RI  No. 01/birhukmas/1975. After that, a decent water quality result (6 samples) is not feasible (35 samples) for consumption. As well, the dominating factors of land use i.e. settlement, for the dominating litology is the unraveling volcanic rock, and the depth of the water in its depths of 0-5 meters.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Hayati Inda Robbi
"

Kerentanan airtanah dapat memberikan ukuran seberapa mudah zat pencemar di permukaan tanah mencapai akuifer. Sebagian besar masyarakat DAS Cijurey masih menggunakan airtanah sebagai sumber air utama. Sementara itu, lokasi tempat tinggal penduduk berada dekat dengan sawah sehingga airtanah yang digunakan berpotensi tercemar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola spasial kerentanan airtanah dangkal dan mengetahui hubungannya dengan konsentrasi nitrat di wilayah penelitian. Penelitian ini menggunakan model DRASTIC-LU dan VLDA. Kerentanan model DRASTIC-LU terbesar adalah dengan kerentanan sedang sebesar 42,62%. Kelas kerentanan VLDA terbesar adalah dengan kerentanan sedang sebesar 55,98%. Wilayah dengan kerentanan tinggi dan sangat tinggi menurut kedua model berada di wilayah permukiman dengan lereng landai (<12%). Model kerentanan DRASTIC-LU dan VLDA memiliki kesesuaian kelas kerentanan seluas 840,77 ha atau 54,31%. Konsentrasi nitrat di DAS Cijurey memiliki konsentrasi nol sampai 29,7 mg/L. Airtanah dengan konsentrasi di atas standar baku mutu berada di wilayah permukiman dan sawah. yang berasal dari limbah kotoran, sistem septik, dan pemupukan. Berdasarkan analisis regresi dari indeks DRASTIC-LU dan VLDA dengan konsentrasi nitrat, terdapat pengaruh signifikan antara indeks kerentanan terhadap konsentrasi nitrat. Indeks DRASTIC-LU mempengaruhi konsentrasi nitrat sebesar 56,37% dan VLDA mempengaruhi konsentrasi nitrat sebesar dan 33,62%.


Groundwater vulnerability provides a measure of how easily contaminants at ground level reach aquifers. Most Cijurey watershed communities still use groundwater as the main water source. However, the location of residence is near to the rice fields so that the groundwater used is potentially polluted. This study aims to determine the spatial pattern of shallow groundwater vulnerability and determine its relationship to nitrate concentrations. This study uses the DRASTIC-LU and VLDA models. The highest vulnerability of the DRASTIC-LU model is with a moderate vulnerability of 42.62%. The highest VLDA vulnerability class is with a moderate vulnerability of 55,98%. Areas with high and very high vulnerability according to both models are in the northern part of the Cijurey watershed which is a residential area with slopes of less than 12%. The DRASTIC-LU and VLDA vulnerability models have suitable vulnerability class of 840.77 ha or 54.31%. Nitrate concentrations in the Cijurey watershed have concentrations of zero to 29.7 mg / L. Groundwater with concentrations above the quality standard is in the residential and rice fields, which comes from sewage, septic, and fertilization systems. Based on the regression analysis, there is a significant influence between the vulnerability index on nitrate concentrations. DRASTIC-LU index affects the nitrate concentration by 56.37% and VLDA affects the nitrate concentration by 33.62%.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Chrisna Prastika
"Daerah aliran sungai DAS Cilutung merupakan salah satu anak sungai dari Cimanuk. Berkembangnya kegiatan penduduk di DAS Cilutung seperti bertambahnya pemukiman, kegiatan industri, dan kegiatan pertanian dapat mengakibatkan perubahan fisik, kimia, dan biologi pada perairan sungai. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien saprobik perairan DAS Cilutung dengan menggunakan plankton sebagai bioindikator melalui indeks saprobik.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei, dimana penetapan stasiun pengambilan sampel dengan purposive sampling. Penempatan stasiun didasarkan atas perkiraan beban pencemar dan kegiatan masyarakat sekitar. Penelitian dilakukan di tiga stasiun berbeda yang merepresentasikan bagian yang tercemar oleh pemukiman warga, industri, dan pertanian. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2018. Parameter lingkungan juga turut diukur dalam penelitian. Data dalam penelitian merupakan data kuantitatif berupa jumlah dan jenis spesies plankton, kemudian dihitung nilai koefisien saprobiknya dengan metode indeks saprobik.
Hasil yang didapat dikaitkan dengan tabel koefisien saprobitas perairan dengan tingkat pencemaran perairan. Hasil penelitian diperoleh enam divisi plankton yaitu Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, Charophyta, dan Ciliophora. DAS Cilutung memiliki rentang nilai saprobik berkisar antara 0,75--0,86. Nilai yang didapat menggambarkan perairan tersebut tercemar ringan pada fase B-Mesosaprobik, dengan sedikit bahan pencemar organik.

Cilutung watershed is one of the tributaries of Cimanuk river. The development of population activities in Cilutung watershed such as increasing settlements, industrial activities, and agricultural activities can result in physical, chemical, and biological changes in river waters. The research aimed to find out the magnitude of the saprobic coefficient of Cilutung watershed waters by using plankton as bioindicator through saprobik index.
The research conducted using survey method, where determination of sampling station with purposive sampling. Station placement is based on estimated pollution load and surrounding community activities. The study was conducted at three different stations representing parts contaminated by residents, industry, and agriculture. The study was conducted from February to May 2018. Environmental parameters were also measured in the study. The data in this study is quantitative data in the form and number of species of plankton, then calculated saprobic coefficient value with saprobic index method.
The result obtained is related to table of water saprobic coefficient with water pollution level. The results obtained by six plankton divisions are Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, Charophyta, and Ciliophora. Cilutung watershed has a range of saprobic values ranging from 0,75 0,86. The values obtained illustrate the waters are lightly contaminated in the B Mesosaprobic phase, with little organic pollutants.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Senjani
"

Kelembaban tanah merupakan kebutuhan dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan informasi kelembaban tanah regional diperlukan untuk tujuan pertanian. Pemanfaatan data satelit merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan informasi kelembaban tanah di suatu wilayah. DAS Cirasea dipilih sebagai daerah penelitian karena mempunyai lahan pertanian yang luas dan intensif. Tujuan penelitian ini adalah menganalis pola spasial kelembaban tanah dan sebaran wilayah kering dan hubungannya dengan kondisi fisik wilayah. Data kelembaban tanah diperolah melalui proses pengolahan data Citra Landsat 8 menggunakan metode Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) selama periode musim kemarau (Mei-Oktober) 2019. Pengukuran kelembaban tanan secara langsung di lapangan juga dilakukan pada bulan Agustus 2019 menggunakan alat Soil Moisture Meter. Kelembaban tanah di DAS Cirasea menunjukan pola yang seragam selama periode musim kemarau tahun 2019. Wilayah kelembaban tanah basah tersebar mengelompok pada wilayah ketinggian >1500 dan berasosiasi dengan penggunaan tanah hutan dan perkebunan, sedangkan wilayah dengan kelembaban tanah kering tersebar tidak beraturan pada ketinggian 500 – 2000 dan berasoiasi dengan penggunaan tanah tegalan. Sebaran wilayah kering di DAS Cirasea cenderung tersebar di bagian barat hingga selatan selama periode musim kemarau. Luas wilayah kering mempunyai korelasi yang signifikan dengan jenis tanah, lereng, dan penggunaan tanah. Wilayah kering banyak tersebar pada wilayah dengan jenis tanah Andosol Coklat, wilayah lereng 8 – 13%, dan penggunaan tanah tegalan.

 


Soil moisture is a basic requirement for plant growth and development, and regional soil moisture information needed for agricultural purposes. Utilization of satellite data is an alternative to obtain soil moisture information in an area. Cirasea watershed was chosen as the study area because it has extensive and intensive agricultural land. This study aims to determine the spatial pattern of soil moisture and to determine the distribution of dry areas and its relationship with the physical condition. Soil moisture data processed through Landsat 8 Image using the Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) method during the dry season (May-October) 2019. Measurement of field soil moisture was also carried out in September 2019 using a Soil Moisture Meter. The results showed that soil moisture in the Cirasea watershed shows a uniform pattern during the dry season period in 2019. Areas with wet soil moisture scattered in groups at an altitude >1500 m msl and are associated with forest and plantation land use, while areas with dry soil moisture are randomly distributed altitude 500 – 2000 m msl and associated with the moor landuse. The distribution of dry areas in the Cirasea watershed tends to spread out in the west to the south during the dry season period. The dry area has a significant correlation with physical conditions such as soil type, slope, and land use. Dry areas widely distribution with brown Andosol soil types, slopes of 8-13%, and land use is a moor.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwita Mustika Sari
"Vegetasi memegang peran penting bagi terwujudnya lingkungan wilayah yang berkelanjutan. Kondisi Kabupaten Majalengka saat ini yang telah memiliki Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan dilalui jalan tol Cipali berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah ini. Dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan investasi dan pembangunan fisik akan meningkat pesat di wilayah ini seiring dengan peningkatan aksesibilitas. Hal ini menjadi penyebab perubahan distribusi vegetasi yang menyebabkan perubahan kualitas lingkungan. Dalam penelitian ini dikaji distribusi vegetasi di wilayah kajian dari pengolahan data citra satelit penginderaan jauh tahun 2016-2020, kualitas lingkungan berdasarkan indeks vegetasi serta pengaruh kualitas vegetasi terhadap distribusi spasial suhu permukaan di wilayah kajian. Model sebaran vegetasi dan non vegetasi multitemporal menunjukkan bahwa terjadi penurunan luasan vegetasi sebanyak 4.329,6 hektar menjadi area non vegetasi pada rentang waktu 2016-2020. Berdasarkan analisis terhadap profil indeks vegetasi SR, NDVI dan EVI untuk periode tahun 2016 dan 2020, dapat dilihat bahwa telah terjadi penurunan indeks vegetasi pada periode tersebut. Model kualitas vegetasi lapangan menunjukkan bahwa kualitas vegetasi paling tinggi adalah tipe vegetasi hutan, dilanjutkan kebun campuran, semak belukar dan lahan sawah. Model kualitas lingkungan telah dibangun dengan fuzzy logic yang menunjukkan kelas kualitas lingkungan yang bervariasi dari kualitas lingkungan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Model spasial menunjukkan distribusi kualitas lingkungan terbaik pada wilayah sebagian besar di tipe tutupan vegetasi hutan alam. Berdasarkan analisis terhadap model spasial kualitas lingkungan dan suhu permukaan, dapat diketahui bahwa indeks vegetasi memiliki hubungan negatif dengan suhu permukaan yang mempengaruhi kenyamanan termal bagi penduduk.

Vegetation plays an important role for the realization of a sustainable regional environment. The current condition of Majalengka Regency with the West Java International Airport (BIJB) and Cipali toll road has the potential to increase the economic growth of this region. The investment and physical development increase rapidly along with increasing accessibility. It changes in the distribution of vegetation which causes changes in environmental quality. This study examines the distribution of vegetation from remote sensing satellite imagery data processing for 2016- 2020, predictions of environmental quality based on modeling of vegetation indices and the influence of vegetation quality on the spatial distribution of surface temperatures in the study area. The multitemporal distribution of vegetation and non-vegetation models shows that there is a decrease in vegetation area of 4,329.6 hectares to non-vegetated areas in the 2016-2020 period. Based on the analysis of the vegetation indices profiles for 2016 and 2020, there has been a decline in the vegetation index during that period. The field vegetation quality model shows that the highest vegetation quality is forest vegetation type, followed by mixed gardens, shrubs and paddy fields. The environmental quality model using fuzzy logic shows environmental quality classes that vary from very low, low, medium, high and very high. The spatial model shows the distribution of the best environmental quality in the area mostly in the type of natural forest vegetation cover. Based on the analysis, the vegetation index has a negative relationship with surface temperature which affects thermal comfort for residents."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sareta Selaby
"

Majalengka adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang termasuk daerah rentan terjadi tanah longsor. Tanah longsor di Kabupaten Majalengka menyebabkan kerugian yang sangat besar seperti kerusakan infrastruktur, kehilangan harta benda, hingga jatuhnya korban jiwa. Melihat dampak kerugian tersebut perlu dilakukan upaya mitigasi untuk mengurangi resiko dan kerugian dengan cara pembuatan peta rentan longsor. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah rentan tanah longsor dan sebagai salah satu acuan untuk pemerintah dan instansi terkait guna mengurangi kerugian yang ditimbulkan. Metode yang digunakan adalah overlay menggunakan Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE), dengan menggunakan nilai pembobotan yang bersumber dari Peraturan Menteri PU NO.22/PRT/M/2007, Puslittanak Bogor (2014) dan Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (2004). Kemudian dilakukan perbandingan dari sumber tersebut untuk mengetahui nilai pembobotan dengan akurasi tertinggi. Adapun variabel yang digunakan lereng, curah hujan, jenis tanah, litologi, dan penggunaan tanah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah kerentanan tanah longsor di bagi menjadi wilayah tidak rentan, rendah, sedang, tinggi dan Kabupaten Majalengka di dominasi oleh tingkat kerentanan sedang. Untuk nilai akurasi peta kerentanan tanah longsor yang dihasilkan sumber nilai pembobotan dari Peraturan Menteri PU NO.22/PRT/M/2007 memiliki nilai akurasi paling tinggi sebesar 76%. Untuk pembobotan dari Puslittanak Bogor (2004) nilai akurasi 73%, sedangkan sumber pembobotan dari DVMBG (2004) memiliki nilai akurasi 69%.


Majalengka is one of the regencies in Indonesia which is considered as an area susceptibility to landslides. There were 67 landslides in 2019 causing damage to infrastructure, loss of property, and death. Seeing the impact of these losses it is necessary to mitigate efforts to reduce risks and losses by making landslide susceptibility maps. This study aims to map landslide susceptibility areas based on Geographic Information Systems (GIS) with overlays using the Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) method. The variables used slope, rainfall, soil type, lithology, and land use by comparing weighting values based on overlays, with values sourced from the Minister of Public Works Regulation NO.22 / PRT / M / 2007, Puslittanak Bogor (2014) and the Directorate of Volcanology and Disaster Mitigation (2004). The results of this study indicate that landslide susceptibility areas are divided into very low, low, moderate, high areas. For accuracy values on each landslide susceptibility map produced by the weighting value source of research, Minister of Public Works Regulation NO.22 / PRT / M / 2007 has the highest accuracy value of 76%. Weighting from Puslittanak Bogor (2004) the accuracy value is 73%, while the weighting source from DVMBG (2004) has an accuracy value of 69%.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putro Erianto Wicaksono
"Mengingat pentingnya peranan air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Di Indonesia, sumur gali merupakan sarana air bersih yang banyak digunakan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan karena sumur gali tergolong mudah dan murah dalam pembuatannya. Akan tetapi sumur gali mempunyai resiko pencemaran yang sangat tinggi. Kondisi fisik lingkungan dapat berpengaruh kepada turunnya kualitas air tanah dangkal tersebut. DA Ci Deres memiliki berbagai macam jenis Penggunaan tanah dan juga jenis tanah dan batuan. Pesebaran konsentrasi TDS tertinggi terdapat di tengah DA Ci Deres dibandingkan bagian Barat Laut dan juga Tenggara DA Ci Deres. Lalu parameter konduktivitas, nitrat, sulfat dan juga fosfat memiliki nilai konsentrasi tertinggi pada wilayah Barat Laut DA Ci Deres dan parameter pH, kekeruhan dan juga klorida memiliki tingkat nilai konsentrasi tinggi yang berada di wilayah Tenggara DA Ci Deres. Salah satu faktor tercemarnya air tanah tersebut di akbitkan oleh faktor fisik yang terdapat di wilayah DA Ci Deres tersebut. Untuk mengetahui akan lebih jelas maka dilakukanlah uji statistik untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara kondisi fisik di Wilayah DA Ci Deres tersebut dan seberapa kuat akan tingkat korelasi tersebut. Hasil Dari uji statistik tersebut menyatakan bahwa jenis batuan dan penggunaan tanah memiliki korelasi yang positif terhadap nilai kualitas air di DA Ci Deres. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel pada seluruh DA Ci Deres.

Given the importance of the role of water, it is very necessary to have a water source that can provide good water in terms of quantity and quality. In Indonesia, dug wells are clean water facilities that are widely used by the community, both in urban and rural areas because dug wells are relatively easy and inexpensive to make. However, dug wells have a very high risk of pollution. Shallow ground water if it has been polluted will be difficult to recover. The physical condition of the environment can affect the quality of the shallow groundwater. DA Ci Deres has various types of land use and also types of land and rocks. The highest distribution of TDS concentrations was in the middle of DA Ci Deres compared to the north and also south of DA Ci Deres. Then the parameters of conductivity, nitrate, sulfate and phosphate also have the highest concentration values ​​in the North region of DA Ci Deres and pH parameters, turbidity and chloride have high concentration values ​​in the South DA DA Deres. One of the factors that contaminated the groundwater was caused by physical factors found in the DA Ci Deres region. To find out more clearly, a statistical test was conducted to find out whether there was a correlation between the physical conditions in the DA Ci Deres Region and how strong the correlation level would be. The results of these statistical tests state that the geology and landuse has a positive correlation with the groundwater quality at DA Ci Deres. This can be seen from the value of F is bigger than F table in DA Ci Deres."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masita Jasmin
"Kabupaten Majalengka memiliki karakteristik fisik dengan potensi yang besar untuk terjadinya tanah longsor. Menghasilkan peta daerah rawan longsor di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dengan menggunakan modifikasi metode Indeks Storie adalah tujuan dari penelitian ini. Modifikasi metode indeks storie memperhitungkan variabel-variabel yang mempengaruhi terjadinya longsor yaitu penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan curah hujan. Dari peta rawan longsor yang dihasilkan, secara umum Kabupaten Majalengka didominasi oleh tingkat kerawanan terhadap longsor dengan intensitas sedang hingga sangat tinggi yang tersebar dari bagian tengah hingga selatan wilayah penelitian sedangkan bagian utara Kabupaten Majalengka hanya ditemui tingkat kerawanan sangat rendah hingga sedang. Secara keseluruhan wilayah Kabupaten Majalengka didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sedang yaitu sebesar 43,43%. Peta Daerah Rawan Longsor di Kabupaten Majalengka memiliki tingkat akurasi sebesar 55,26% dengan menghitung jumlah kejadian longsor tahun 2018 yang terjadi di daerah rawan longsor tinggi dan sangat tinggi. Hasil tersebut melebihi separuh dari data kejadian longsor yang terjadi di Kabupaten Majalengka sehingga peta yang dihasilkan adalah peta dengan tingkat akurasi yang baik.

The Majalengka Regency has a lot of physical characteristic with great potential for landslides to happen. To produce the map of susceptibility of landslide area in The Majalengka Regency, West Java using the modification of the Storie index method is the aim of this study. The modification of the Storie index method is taking into account the variables that influence the occurrence of landslides such as land use, slope, type of soil, and precipitation. From the map that is resulted, in general Majalengka Regency is dominated by moderate level to high level of susceptibility which are sca scattered from the middle part to the southern part of the region meanwhile in the northern part of Majalengka Regency could only be found very low level to moderate level of susceptibility. Overall, The Majalengka Regency Region is dominated by moderate level of susceptibility as big as 43.43%. The Susceptibility of Landslide Area Map in Majalengka Regency has accuracy rate of 55.26% by calculating the number of landslides happened in 2019 in high level and very high level of susceptibility area. The result exceeded half of the number of landslides happened in Majalengka Regency so the map produced is a map with good accuracy.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqoh Mardliyan
"

DAS Cirasea memiliki aktivitas pertanian yang intensif dan kondisi fisik berupa topografi dan penggunaan lahan yang bervariasi. Namun, aktivitas pertanian intensif dapat menurunkan kemampuan daya dukung lahan akibat ketidaksesuaian pengolahan lahan pertanian, sehingga menyebabkan kekritisan lahan dan erosi di DAS Cirasea. Analisis spasial variasi permeabilitas tanah merupakan salah satu upaya untuk mengetahui kemampuan tanah. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi spasial permeabilitas tanah dan hubungannya dengan sifat fisik tanah, serta menganalisis hubungan permeabilitas dengan topografi dan penggunaan lahan di DAS Cirasea Kabupaten Bandung. Survei lapangan dilakukan dengan pengambilan sampel tidak terganggu. Penetapan sifat permeabilitas tanah berdasarkan metode constan head. Hasil menunjukkan permeabilitas tanah di DAS Cirasea bervariasi mulai dari kelas permeabilitas 0,5 – 2,0 cm/jam (agak lambat) sampai >25,5 cm/jam (sangat cepat). Variasi permeabilitas tanah ini terutama disebabkan oleh adanya hubungan faktor sifat fisik tanah berupa pori drainase cepat. Secara spasial terdapat hubungan antara penggunaan lahan dan topografi dengan permeabilitas di wilayah dengan karakteristik tertentu. Topografi yang landai dan penggunaan lahan yang mengalami pengolahan tanah yang intensif dapat menurunkan laju permeabilitas.


Cirasea watershed has intensive agricultural activities and physical conditions in the form of varied topography and land use. However, intensive agricultural activities can reduce the carrying capacity of the land due to the mismatch of agricultural land processing, resulting criticality land and erosion in the Cirasea Watershed. The spatial analysis of soil permeability variation is an effort to determine soil capability. This study aims to describe the spatial variation of soil permeability and its relationship with soil physical properties, as well as to analyze the relationship between permeability and topography and land use in the Cirasea Watershed, Bandung Regency. The field survey was conducted with undisturbed sampling. Determination of soil permeability based on the constan head method. The results showed that soil permeability in the Cirasea Watershed varied from permeability class 0,5 - 2,0 cm/hour (slightly slow) to >25,5 cm/hour (very fast). This variation in soil permeability is mainly due to the relationship between the physical properties of the soil in the form of rapid drainage pores. Spatially there is a relationship between land use and topography with permeability in areas with certain characteristics. Sloping topography and land use with intensive tillage can reduce permeability.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parulian, Hans Pintor Sahat
"Skripsi ini membahas tentang pola aliran dan distribusi spasial karakter fisika dan kimia air tanah pada Sub-DAS Ciminyak, Kabupaten Bandung Barat. Daerah penelitian terletak di Sub-DAS Ciminyak, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi geologi, hidrogeologi, karakteristik fisika dan kimia air tanah, serta hubungan geologi dan karakteristik air tanah pada Sub-DAS Ciminyak. Sampel air tanah yang digunakan merupakan sampel yang diambil langsung pada daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis hidrokimia dengan menggunakan diagram piper, stiff, durov, dan gibbs. Analisis hidrokimia dilakukan di laboratorium untuk mengetahui ion utama yang terdapat dalam air tanah. Dilakukan juga pengambilan data daya hantar listrik, total padatan terlarut, dan pH, serta data pendukung, yaitu data kedalaman muka air tanah untuk pembuatan peta kontur air. Selain itu dilakukan juga korelasi data lapangan dengan peta hidrogeologi Sub-DAS Ciminyak dan Water Quality Index (WQI) untuk penentuan kualitas air tanah pada daerah penelitian. Hasil analisis hidrokimia menunjukkan bahwa air tanah pada Sub-DAS Ciminyak memiliki konsentrasi kation magnesium (Mg) yang tinggi. Lalu untuk ion lain yang terdapat dalam air tanah daerah penelitian memiliki karakteristik yang bervariasi. Pada bagian selatan memiliki air tanah dengan konsentrasi ion Na-Cl yang tinggi. Lalu semakin ke arah utara daerah penelitian konsentrasi ion Na-Cl menurun dan mengalami perubahan dimana air tanah didominasi oleh ion karbonat ataupun memiliki konsentrasi ion yang relatif seimbang. Fasies air tanah pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 fasies, yaitu fasies kalsium magnesium klorida atau campuran (Ca-Mg-Cl), kalsium bikarbonat (Ca-HCO3), dan kalsium klorida (Ca-Cl).

This thesis discusses about flow patterns and spatial distribution of physical and chemical characters of groundwater in Ciminyak Sub-watershed, West Bandung Regency. The research area is located in Ciminyak Sub-watershed, West Bandung Regency, West Java Province. This research was conducted to identify geological conditions, hydrogeology, physical and chemical characteristics of groundwater, as well as geological relationships and characteristics of groundwater in the Ciminyak Sub-watershed. Groundwater samples used are samples taken directly from the research area. The method used in this research is hydrochemical analysis using piper, stiff, durov, and gibbs diagrams. Hydrochemical analysis was carried out in the laboratory to determine the main ions present in groundwater. Data collection on electrical conductivity, total dissolved solids, and pH, as well as supporting data, namely data on the depth of the ground water table for making water contour maps. In addition, the correlation of field data with the hydrogeological map of the Ciminyak Sub-watershed and the Water Quality Index (WQI) for determining groundwater quality in the study area was also carried out. The results of the hydrochemical analysis show that groundwater in the Ciminyak Sub-watershed has a high concentration of magnesium cations (Mg). Then for other ions contained in the groundwater of the study area have varying characteristics. The southern part has groundwater with a high concentration of Na-Cl ions. Then further to the north of the study area the concentration of Na-Cl ions decreases and changes where groundwater is dominated by carbonate ions or has a relatively balanced ion concentration. The groundwater facies in the study area can be divided into 3 facies, namely calcium magnesium chloride or mixed (Ca-Mg-Cl) facies, calcium bicarbonate (Ca-HCO3), and calcium chloride (Ca-Cl) facies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>