Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatimatuzahra
"Tutupan lahan dapat berubah seiring waktu sebagai akibat dari kebutuhan masyarakat. Perubahan tutupan lahan berdampak pada degradasi lingkungan yang dapat merusak fungsi hidrologis daerah aliran sungai, seperti peningkatan intensitas lahan kritis. Karang Mumus merupakan salah satu DAS yang mengalami perubahan tutupan lahan cukup signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di DAS Karang Mumus pada tahun 2006, 2014 dan 2020 dan membuat prediksi perubahan tutupan lahan berdasarkan pola tutupan lahan sebelumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cellular Automata - Markov Chain dan Fuzzy Logic untuk memprediksi perubahan tutupan lahan. Faktor pendorong dalam penelitian ini terdiri atas jarak dari point of interest, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari wilayah banjir, ketinggian, dan lereng yang diolah menggunakan Fuzzy Logic. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis temporal deskriptif serta analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perubahan tutupan lahan yang signifikan dari semak belukar menjadi lahan terbangun, sawah dan pertanian lahan kering di bagian hulu sebelah timur dan di bagian tengah sebelah barat DAS Karang Mumus. Prediksi perubahan tutupan lahan pada tahun 2034 menunjukkan penurunan yang sangat signifikan pada semak, hutan dan pertanian lahan

Land cover basically can change over time as a result of community needs. Moreover, it has an impact on environmental degradation, where it damages the hydrological function of watersheds, such as an increased critical land. One significant change in land cover occurred in the Karang Mumus watershed. The purpose of this study is to analyze land cover changes in the Karang Mumus watershed in 2006, 2014 and 2020 and make predictions of land cover changes based on previous land cover patterns. The method used in this study is Cellular Automata-Markov Chain and Fuzzy Logic for predicting changes in land cover. The driving factor in this study consists of the distance from point of interest, distance from the road, distance from the river, distance from flood area, elevation, and slope that obtained by using the Fuzzy Logic method. The analysis used in this research is descriptive temporal analysis and spatial analysis. The results of this study indicate that there is a significant land cover change from shrub to built up area, paddy fields and crop fields in the upper east and in the middle west of the Karang Mumus watershed. The prediction of land cover change in 2034 shows a very significant reduction in shrub, forest and fields."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Yahya Ghotama
"ABSTRAK
Perubahan penggunaan lahan adalah suatu proses dalam pembangunan regional dan satu jenis penggunaan lahan yang telah mengalami banyak perubahan dalam penggunaan lahan dalam pertanian. Prediksi penggunaan lahan diperlukan sebagai langkah untuk mencegah perubahan penggunaan lahan yang berlebihan di masa depan. Kecamatan Palaran sebagai salah satu kecamatan di Kota Samarinda dengan salah satu lahan pertanian terbesar di Kota Samarinda telah mengalami konversi lahan pertanian selama lima belas tahun terakhir dan dengan demikian menyebabkan pengurangan lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan pertanian pada tahun 2006, 2014, dan 2020 di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda dan membuat prediksi penggunaan lahan pertanian pada tahun 2034. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cellular Automata dan Markov Chain dengan faktor pendorong penggunaan lahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lereng, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari tambang, jarak dari hotspot, dan kepadatan penduduk. Faktor pendorong didapat dengan menggunakan metode Fuzzy Logic. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan penggunaan lahan pertanian dimana bagian utara Kecamatan Palaran penggunaan lahan pertanian berubah menjadi permukiman dan di bagian tengah Kecamatan Palaran berubah menjadi lahan terbuka selama rentang tahun 2006 hingga 2020. Prediksi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2034 menunjukkan penurunan pada hampir semua jenis lahan pertanian.

ABSTRACT
Land-use change is a process in regional development and one type of land-use that has undergone many changes in land-use in agriculture. Land-use prediction is needed as a step to prevent excessive land-use changes in the future. Palaran Subdistrict as one of the subdistrict in Samarinda City with one of the largest agricultural land in Samarinda City has experienced an agricultural land conversion over the past 15 years and thus led to agricultural land reduction. This study aims to analyze changes in agricultural land-use in 2006, 2014, and 2020 in Palaran Subdistrict, Samarinda City and make land-use predictions in. The method used in this study is Cellular Automata and Markov Chain with the land-use driving factors used in this study consists of slope, distance from road, distance from river, distance from mining, distance from hotspot, and population density. The driving factors are obtained by using the Fuzzy Logic method. The results of this study indicate an agricultural land-use change wherein the northern part of Palaran Subdistrict is changed into a settlement and in the middle of Palaran Subdistrict is changed into bare land area. The prediction of land-use change in 2034 shows a reduction in almost all of agricultural land."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazla Iasha Fitri
"Pertumbuhan penduduk mengarah pada ketersediaan lahan permukiman. Tekanan populasi ini menyebabkan ketidakseimbangan dengan kemampuan lahan permukiman di Kota Samarinda. Prediksi pemodelan spasial diperlukan sebagai langkah untuk mencegah perubahan tutupan lahan yang berlebihan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi daya dukung permukiman dan pemodelan spasial tutupan lahan yang terjadi di Kota Samarinda pada tahun 2006, 2014, dan 2020. Metode Pengolahan data menggunakan Cellular Automata Markov Chain (CAMC) dan Indeks Daya Dukung Lahan Permukiman. Selanjutnya Indeks Daya Dukung Lahan Permukiman digunakan untuk memprediksi kemampuan lahan permukiman. Hasil CAMC menunjukkan adanya ekspansi tutupan lahan permukiman yang dipengaruhi oleh driving factor diantaranya jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari point of Interest (fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan), lereng, dan wilayah ketinggian. Hasil daya dukung lahan permukiman dipengaruhi oleh jumlah penduduk, standar luas kebutuhan ruang, dan luas lahan permukiman di Kota Samarinda. Perhitungan daya dukung lahan permukiman tahun 2034 di Kota Samarinda mendapatkan hasil nilai indeks daya dukung lahan permukiman sebesar 4,6 m²/kapita. Arti dari 4,6 m²/kapita bahwa daya dukung lahan permukiman masih mampu menampung penduduk untuk bermukim 4 kali dari jumlah penduduk yang ada pada tahun 2034 karena memiliki luas yang lebih untuk menampung penduduk yang ada.

Population growth leads to the availability of residential areas, this population pressure causes an imbalance with the ability of residential areas in Samarinda City. Spatial modeling predictions are needed as a prevention step to prevent excessive land cover changes in the future. This research aims to predict residential area carrying capacity and spatial modeling of land cover that occurred in Samarinda City in 2006, 2014, and 2020. The data processing method uses the Cellular Automata Markov Chain (CAMC) and the Capability Index of the residential area. Then the residential area Capacity Index is used to predict the ability of a residential area. The Cellular Automata Markov Chain (CAMC)  results show that there is an expansion of residential area land cover which affected by driving factors that consist of distance from the nearby road, distance from the river, distance from the point of interest (health facility and education facility), slope, and elevation. The residential area land carrying capacity results affected by population density, standard needed land area, and residential area extent in Samarinda City. The calculation of residential area land carrying capacity in 2034 Samarinda City results in the index value of the carrying capacity residential area 4.6 m²/capita. The meaning of 4.6 m²/capita is that the carrying capacity of residential area is still able to accommodate residents to live 4 times the total population in 2034 because it has more area to accommodate the existing population."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafruddin Apidiani
"Salah satu indikator tercapainya kesejahteraan sosial adalah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang antara lain kebutuhan akan perumahan. Untuk menangani pemukiman kumuh ditengah perkotaan yang berada di tepi sungai Karang Mumus, maka pemerintah Kota Samarinda membuat suatu program pemindahan warga yang tinggal di tepi sungai Karang Mumus. Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap dan untuk tahap pertama akan dipindahkan sebanyak 394 KK. Namun program tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan, tidak seluruh masyarakat bersedia pindah dari tepi sungai tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program relokasi tersebut antara lain tingkat partisipasi masyarakat, kesiapan masyarakat untuk pindah atau menempati pemukiman yang baru, peran atau fungsi dari pendamping serta tingkat koordinasi antar instansi dalam penyediaan dan pelaksanaan program relokasi penduduk tepian sungai Karang Mumus tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriplif melalui kajian literatur, observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan Para informan yang terdiri dari unsur pemerintah 1 Tim Relokasi dan unsur masyarakat I tokoh masyarakat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa program Relokasi Penduduk Tepian Sungai Karang Mumus sejak perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi tidak ada partisipasi masyarakat, dengan kata lain tidak melibatkan masyarakat, hal ini tampak dari tidak adanya kegiatan dialog antara pemerintah selaku pelaksana program dengan masyarakat. Pengertian partisipasi dalam program relokasi ini adalah ketika masyarakat bersedia pindah tanpa ada tuntutan apapun. Masyarakat pindah hanya berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah raja. Seharusnya masyarakat dilibatkan sejak clad perencanaan hingga evaluasi clan pemanfaatan hasii dari program.
Kesiapan masyarakat, untuk masyarakat yang mampu tidak mengalami masalah karena mereka terbiasa dengan pola hidup tidak tergantung dengan aliran sungai, Bali mereka yang kurang mampu, karena sebeiumnya hidup mereka tergantung dengan aliran sungai maka mau tidak mau mereka harus sudah siap menghadapi perubahan tersebut balk perubahan pola hidup maupun pekerjaan.
Tim relokasi dibentuk oleh pemerintah dengan harapan menjadi tim yang berperan sebagai pendamping masyarakat yang terkena relokasi penduduk tepian sungai Karang Mumus. Namun kenyataannya tim tersebut tidak menjalankan fungsinya sesuai yang diharapkan, bahkan lebih hanyak berfungsi sebagai sarong pemerintah.
Dalam penyiapan fasititas umum dalam bentuk perumahan, pemerintah sudah dapat dikatakan berkoordinasi, terbukti dengan tersedianya berbagai l'asilitas dasar suatu perumahan, tapi masih perlu ditingkatkan lagi agar segala fasilitas tersebut dapat berfungsi dengan balk. Sedangkan dalam hal koordinasi membina masyarakat yang' terkena relokasi, terjadi saling lempar tanggung jawab antara instansi yang satu dengan instansi yang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hafizh Adriansyah
"Lahan merupakan salah satu aspek dari permukaan bumi yang sangat penting bagi kehidupan manusia sehari - hari, dikarenakan fungsi lahan sebagai lokasi dimana terjadinya aktivitas manusia. Tutupan lahan pada dasarnya merupakan aspek - aspek dari lahan yang divisualisasikan dan memiliki karakteristik tertentu. Perubahan tutupan lahan pada umumnya terjadi seiring dengan peningkatan kuantitas dan kualitas dari kebutuhan manusia. Terjadi perubahan ini juga dapat meningkatkan kerawanan bencana yang diakibatkan oleh perubahan karakteristik lahan. Salah satu bencana yang dapat terjadi adalah banjir, dimana bencana banjir dapat diakibatkan oleh kurangnya kemampuan dari lahan dalam menampung air. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dalam pemanfaatan lahan. Dalam perencanaan pemanfaatan lahan, diperlukan analisis terhadap perubahan tutupan lahan, serta faktor - faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana faktor - faktor tersebut dapat menentukan arah perubahan tutupan lahan di masa depan. Cellular Automata-Markov Chain merupakan metode yang tepat untuk analisis menggunakan faktor - faktor tersebut. Cellular Automata merupakan metode untuk mensimulasikan perubahan spasial berdasarkan probabilitas yang ditentukan oleh berbagai faktor, sementara Markov Chain menentukan probabilitas perubahan tersebut terjadi, berdasarkan perubahan yang telah terjadi. Hasil dari simulasi pemodelan spasial ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada tutupan lahan terbangun, dan lahan vegetasi pertanian, seiring dengan berkurangnya tutupan lahan vegetasi non-pertanian dan lahan terbuka. Hasil prediksi menunjukkan bahwa lebih dari 50% luas Kecamatan Kaliwungu pada tahun 2034 didominasi oleh tutupan lahan terbangun. Output dari prediksi tutupan lahan ini digunakan sebagai salah satu variabel dalam memprediksi daerah rawan banjir pada Kecamatan Kaliwungu tahun 2034. Hasil prediksi menunjukkan bahwa keseluruhan dari Kecamatan Kaliwungu termasuk kedalam daerah rawan banjir, dengan bagian selatan dari wilayah kecamatan memiliki tingkat kerawanan yang lebih tinggi.

Land is one of the most important aspects when it comes to supporting day to day life of people, since it’s basically where the activity that supports day to day life takes place. Land cover is basically aspects of land that can be visualised, and the visual characteristics that cover the surface of the earth, hence the name. Changes in land cover generally happen along with the increase of quality and quantity of people’s needs that have to be fulfilled. Along with these changes, are also changes to the characteristics of the land itself. These changes can cause an increase of vulnerability of an area to disaster, with the most prominent one being flood. One of the main factors of flooding is the inability of land to keep water, which can be caused by the change in characteristics of the land. For these reasons, a plan needs to be made to optimise land use. These plans will need an analysis on land cover change and its factors. Spatial-modelling with Cellular Automata-Markov Chain method is appropriate to apply those factors in this research. Cellular Automata method is used to simulate land cover transitions that might occur, while Markov Chain is used to determine the probability of those transitions, based on the changes that has already happened. The results of prediction shows that there are significant increases on built land cover, and agriculture lands, while there are significant decreases on non-agriculture vegetation lands, and open field land cover. Prediction shows that more than 50% of Kaliwungu Subdistrict area in the year 2034 will be covered by built land cover. The output of this prediction is used to predict flood vulnerable areas of Kaliwungu Subdistrict, in the year 2034. Prediction shows that all of Kaliwungu Subdistrict area is vulnerable to flooding. The pattern of the map shows that southern areas of the subdistrict are more vulnerable to flooding, than any other areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nalumi Rahminadini M.
"Banjir adalah sebuah peristiwa terendamnya suatu daratan karena volume air yang melebihi kapasitas aliran dan daya serap lahan kering disekitarnya. Penyebab banjir salah satunya adalah kegiatan manusia yang berdampak pada perubahan tutupan lahan. Sub DAS Cikapundung Kota Bandung mengalami fenomena perubahan tutupan lahan. Tujuan dari penelitian ini terdapat tiga poin, yaitu: 1) mengkaji perubahan tutupan lahan sub DAS Cikapundung Kota Bandung pada tahun 2010, tahun 2015, dan tahun 2020 terkait banjir, 2) mengkaji tutupan lahan Sub DAS Cikapundung Kota Bandung tahun 2030, dan 3) mengkaji persebaran tingkat bahaya banjir Sub DAS Cikapundung Kota Bandung di tahun 2030. Metode yang mendukung untuk prediksi perubahan tutupan lahan adalah Cellular Automata-Markov Chain. Sedangkan metode yang digunakan untuk melihat tingkat bahaya bencana banjir adalah overlay. Hasil penelitian menunjukan perubahan tutupan lahan vegetasi menuju lahan terbangun dapat berakibat banjir. Prediksi tutupan lahan bagian sub DAS Cikapundung Kota Bandung tahun 2030 masih didominasi oleh lahan terbangun dan prediksi tingkat bahaya banjir menunjukan bahwa sub DAS Cikapundung Kota Bandung didominasi oleh tingkat bahaya tinggi banjir.

Flooding is an event that land is submerged due to the volume of water that exceeds the flow capacity and absorption capacity of the surrounding dry land. One of the causes of flooding is human activities that have an impact on land cover changes. Sub-watershed Cikapundung Bandung City experienced the phenomenon of land cover changes. The purpose of this study is to have three points, namely: 1) assessing land cover changes in the Cikapundung sub-watershed in Bandung City in 2010, 2015, and 2020 related to flooding, 2) assessing land cover for the Cikapundung sub-watershed in Bandung City in 2030, and 3) studied the distribution of flood hazard levels in the Cikapundung sub-watershed in Bandung City in 2030. The method that supports the prediction of land cover changes is Cellular Automata-Markov Chain. While the method used to see the level of flood hazard is overlay. The results showed that changes in vegetation land cover to built-up land could result in flooding. The prediction of land cover for the Cikapundung sub-watershed in Bandung City in 2030 is still dominated by built-up land and the prediction of the flood hazard level shows that the Cikapundung sub-watershed in Bandung City is dominated by a high level of flood hazard. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Arifianto
"

Keberadaan aktivitas penambangan batubara secara terbuka menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar. Salah satu kerusakan tersebut yaitu terbentuknya lubang bekas tambang (void). Void tersebut dapat dideteksi dengan citra satelit. Kota Samarinda memiliki ratusan lubang void dan berpotensi untuk bertambah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran void dan menganalisis void tersebut dengan analisis kesesuaian wilayah untuk area pengembangan panel surya terapung dan bendungan. Penelitian ini menggunakan metode dijitasi pada citra resolusi tinggi dan metode Fuzzy Logic. Tahapan pertama yaitu mengidentifikasi sebaran void menggunakan dijitasi citra satelit pada wilayah izin usaha pertambangan di Kota Samarinda. Setelah itu melakukan identifikasi kesesuaian wilayah panel surya dan bendungan. Kriteria kesesuaian wilayah diklasifikasikan menggunakan metode Fuzzy Membership dan metode Fuzzy Overlay. Selanjutnya, peta kesesuaian wilayah tersebut di overlay dengan peta sebaran void untuk mendapatkan wilayah kesesuaian panel surya terapung dan bendungan pada void di Kota Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 442 void dengan luas total 7,901 km2. Tingkat kesesuaian wilayah panel surya terapung dan bendungan dibagi menjadi 4 kelas, yaitu S1, S2, S3, dan S4/N. Jumlah void pada kelas kesesuaian panel surya terapung berturut-turut 17, 26, 40, dan 359. Adapun jumlah void pada kesesuaian bendungan berturut-turut 45, 133, 210, dan 54. Mayoritas void tersebar pada wilayah yang memiliki aksesibilitas rendah dengan jarak lebih dari 1 km, berada pada wilayah dengan penyinaran matahari yang cukup tinggi dengan 1800-1900 kWh/m2/tahun, dan berada pada wilayah dengan kemiringan lereng yang lebih dari 10 %.


The existence of open coal mining activities causes damage to the surrounding environment. One such damage is the formation of a former mine pit (voids). These voids can be detected with satellite imagery. Samarinda City has hundreds of void holes and has the potential to increase. Therefore, this study aims to map the distribution of voids and analyze these voids by analyzing the suitability of the area for the development area of floating solar panels and dams. This research uses digitizing methods in high-resolution images and Fuzzy Logic methods. The first stage is identifying void distribution using digitalized satellite imagery in the mining business permit area in Samarinda City. After that, determine the suitability of the solar panel area and the dam. Region suitability criteria are classified using the Fuzzy Membership method and then overlaid using the Fuzzy Overlay method. Furthermore, the suitability map of the area is overlaid using the intersect with the void distribution map to get the suitability of the floating solar panels and the dams on the voids in Samarinda City. The results showed that there were 442 voids with a total area of 7,901 km2. The suitability level of the floating solar panel and dam is divided into four classes, namely S1, S2, S3, and S4/N. The number of voids in the suitability class of floating solar panels are 17, 26, 40, and 359. The number of voids in the suitability of the dam is 45, 133, 210, and 54. The majority of voids are scattered in areas that have low accessibility with a distance of more than 1 km, are in areas with high solar radiation with 1800-1900 kWh/m2/year, and are in areas with slopes of more than 10 %.

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Putri Amalia
"Kegiatan tambang berskala besar menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahan lingkungan, diantaranya adalah pencemaran Air Asam Tambang (AAT). Kota Samarinda yang sebagian besar luas wilayahnya telah beralih fungsi menjadi wilayah kerja pertambangan batubara memiliki lubang bekas galian tambang (void) dan lahan penyumbang asam yang berpotensi menjadi sumber pencemar AAT. Potensi pencemaran AAT di suatu wilayah dapat dikaji dengan memanfaatkan sistem informasi geografis dan penginderaan jauh yang dinilai andal untuk melakukan pengukuran, pemetaan, pemantauan, serta pembuatan model pengelolaan suatu wilayah secara cepat, akurat, dan efektif. Variabel yang digunakan adalah sebaran void, tutupan lahan, jenis tanah, curah hujan, topografi, badan air, dan air tanah. Sebaran void, tutupan lahan, dan badan air didapatkan dari digitasi Google Earth, Jenis tanah didapatkan dari kementerian pertanian, curah hujan didapatkan dari LAPAN, topografi didapatkan dari olahan data ASTER GDEM, serta air tanah didapatkan dari Kementerian ESDM. Integrasi data tutupan lahan, jenis tanah, badan air, curah hujan, dan topografi digunakan untuk menganalisis potensi pencemaran AAT terhadap badan air oleh lahan penyumbang asam, sementara integrasi data sebaran void dan air tanah digunakan untuk menganalisis potensi pencemaran AAT terhadap air tanah oleh void. Metode overlay digunakan untuk menganalisis pola spasial potensi pencemaran AAT di wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan potensi pencemaran AAT terhadap badan air didominasi oleh wilayah dengan potensi pencemaran yang tinggi, potensi pencemaran AAT terhadap air tanah didominasi oleh wilayah delineasi sebelah selatan yang mengalirkan AAT ke wilayah akuifer dengan kategori kedalaman rendah dan sedang, sementara pola spasial pencemaran AAT berbentuk random/acak dengan susunan geometris yang berbentuk cluster.

Large-scale mining activities are one of the causes of the emergence of environmental problems, including the Acid Mine Drainage (AMD) Water Pollution. Samarinda City, which has a large area of converted land into a coal mining working area, has voided pits and acid-contributing fields which are potential sources of AMD pollutants. The potential AMD pollution can be assessed by utilizing a geographic information system and remote sensing that consider reliable for measuring, mapping, monitoring, and manage the model making for an area quickly, accurately, and effectively. The variables used are void distribution, land cover, soil type, rainfall, topography, body of water, and groundwater. Void distribution, land cover, and water bodies obtain from Google Earth digitization, soil types obtains from the ministry of agriculture, rainfall obtains from LAPAN, topography obtains from processed data from ASTER GDEM, and groundwater obtains from the Ministry of Energy and Mineral Resources. Integration of land cover data, soil types, water bodies, rainfall, and topography is used to analyze the potential of AMD pollution to water bodies by acid-contributing land, while the void distribution and groundwater integration data is used to analyze the potential of AMD pollution to groundwater by voids. The overlay method is used to analyze the potential spatial patterns of AMD pollution in the study area. The results showed the potential of AMD pollution to water bodies dominated by areas with high pollution potential, the potential of AMD pollution to groundwater-dominated by south delineation area that drain AMD into aquifer areas with low and moderate depth categories, while the spatial pattern of AMD pollution was random with the geometric arrangement in the form of clusters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Melinda
"ABSTRAK
Pendahuluan: Di Indonesia setiap 25 menit terdapat satu orang terinfeksi Human ImmunoDefiency virus HIV, satu dari lima orang yang terinfeksi berusia dibawah 25 tahun. Kejadian HIVperlu penanganan yang sangat serius, kesadaran pemanfaatan fasilitas kesehatan diharapkan dapatmengurangi kejadian HIV. Provinsi Kalimantan Timur menjadi 10 provinsi terbanyakpenyumbang angka kejadian HIV di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor risiko status HIV pada pasien di fasilitas kesehatan VCT Rumah Sakit Umum AwahabSyarani Kota Samarinda Kalimantan Timur. Metode: Desain penelitian adalah Case Kontrol.Sampel sebesar 140 orang dengan 70 orang orang pada kasus yang diambil secara Quota Samplingdari pasien di Klinik VCT, sedangkan 70 orang sebagai kontrol diambil dari klinik kulit kelamin.Data dianalisis dengan regresi logistic ganda. Hasil: Faktor risiko dari status HIV di Klinik VCTRSU A Wahab Syarani adalah pekerjaan p=0,004 , Perilaku seksual berisiko p=0,007 , danketersediaan informasi kesehatan p=0,001 sedangkan pengetahuan komperhensif, jenis kelamin,dan pendidikan merupakan counfonding. Pekerjaan yang berisiko tinggi merupakan faktor risikoyang paling dominan terhadap status HIV. Responden yang memiliki pekerjaan risiko tinggiberisiko terinfeksi HIV 20 kali dibandingkan dengan pekerjaan yang tidak risiko tinggi, OR:20,11,95 CI:2,65-152,26 setelah dikontrol oleh perilaku seksual berisiko, ketersediaaninformasi kesehatan, pengetahuan komperhenshif, jenis kelamin, dan pendidikan. Dalammenurunkan angka kejadian HIV, perlu adanya kerja dari berbagai pihak, dengan memberikaninfomasi tentang penularan dan pencegahan di berbagai fasilitas dan layanan umum dan berupayamenghilangkan stigma terhadap orang dengan HIV di lingkungan masyarakat.Kata Kunci : Faktor Risiko, VCT Voluntary Counselling and Testing , HIV/AIDS

ABSTRACT
Introduction In Indonesia every 25 minutes there is one person infected Human ImmunoDeficiency Virus HIV, one in five infected people aged under 25 years. The incidence of HIVneeds very serious treatment, awareness of the utilization of health facilities is expected to reducethe incidence of HIV. East Kalimantan province became the top 10 provinces contributing to theincidence of HIV in Indonesia. Objective This study aims to determine the risk factors of HIVstatus in patients in health facilities VCT Awahab Syarani General Hospital, Samarinda City, EastKalimantan. Method The study design was Case Control. A sample of 140 people with 70 peoplein cases taken by Quota Sampling from patients at VCT Clinic, while 70 people as control weretaken from the genital skin clinic. Data were analyzed by multiple logistic regression. Results Risk factors from HIV status in health facilities VCT Awahab Syarani General Hospital wereEmployments p 0.004 , risky sexual behavior p 0.007 , and availability of health information p 0.001 whereas comprehensive knowledge, sex, and education were counfonding.Employments is the most dominant risk factor for HIV status. Respondents who have high riskjobs are at risk of HIV infection 20 times compared to non high risk jobs OR 20,11,95 CI 2,65 152,26 after being controlled by risky sexual behavior, availability of health information,comprehensive knowledge, sex, and education. In reducing the incidence of HIV, it is required towork from various parties, to provide information on transmission and prevention in publicfacilities and services and not to stigmatize people living with HIV in the community.Keywords Risk Factors, VCT Voluntary Counseling and Testing , HIV AIDS"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
An Hye, Sung
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap perubahan debit banjir di Sub-DAS Cisangkuy, dengan fokus pada debit banjir di outlet hilir, yaitu Kelurahan Andir, selama periode 2010- 2022. Model hidrologi HEC-HMS digunakan untuk memodelkan debit banjir dengan mengintegrasikan faktorfaktor hidrologi seperti curah hujan dan periode ulangnya (2, 5, 10, dan 25 tahun). Selain itu, dilakukan identifikasi pola perubahan tutupan lahan dan perhitungan perubahan nilai curve number yang berdampak pada perubahan debit banjir. Analisis data dilakukan menggunakan analisis komparatif deskriptif dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan debit banjir pada tahun 2010-2014, namun pada tahun 2014- 2018 dan 2018-2022 terjadi penurunan debit banjir. Perubahan debit banjir ini diiringi dengan kenaikan dan penurunan nilai kurva aliran, dengan perubahan tutupan lahan yang menjadi faktor penting dalam mempengaruhi perubahan debit banjir di Sub-DAS Cisangkuy.

This study aims to analyze the influence of land cover change on changes in flood discharge in the Cisangkuy Sub-watershed, with a focus on flood discharge at the downstream outlet, namely Andir Village, during the period 2010-2022. The HEC-HMS hydrological model was used to model flood discharge by integrating hydrological factors such as rainfall and its return period (2, 5, 10, and 25 years). In addition, identification of land cover change patterns and calculation of changes in curve number values that have an impact on changes in flood discharge were conducted. Data analysis was conducted using descriptive comparative analysis and descriptive statistical analysis. The results showed an increase in flood discharge in 2010-2014, but in 2014-2018 and 2018- 2022 there was a decrease in flood discharge. This change in flood discharge is accompanied by an increase and decrease in the value of the flow curve, with changes in land cover being an important factor in influencing changes in flood discharge in the Cisangkuy Sub-watershed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>