Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47549 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This book illustrates a new quantitative risk analysis model for road tunnels that is capable of evaluating the role of infrastructure measures, equipment and management procedures as prescribed by EU Directive 2004/54/EC. The risk assessment draws on the typical F-N curves of societal risk, evaluated with the help of event tree analysis, vehicle queue formation dynamics, and users egress and tenability models. In addition, the model considers the reliability of the safety measures. The work provides essential guidance on the following aspects: how a quantitative model can be implemented to evaluate risk in road tunnels; how to build an event tree for the accident scenarios considered; how to simulate the vehicle queue formation; how to simulate the evolution of accident scenarios; and how to simulate the users egress. Given its scope and depth of coverage, the book will be of interest to all engineers whose work involves fire protection and safety in tunnels, all persons engaged in safety and transport engineering or risk analysis for road tunnels, as well as public and private bodies involved in the application of Directive 2004/54/EC."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509862
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Adinda Achmad
"Stasiun Transit Manggarai merupakan stasiun paling aktif yang menghubungkan tujuh persimpangan jalur kereta api. Sebelum pandemi, tercatat bahwa Stasiun Manggarai merupakan stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 pengguna setiap harinya (Ditjen Perkeretaapian, 2022). Dan pada Januari 2023, terkonfirmasi bahwa Stasiun Manggarai memiliki 150.000 pengguna transit dan 14.000 pengguna stasiun per harinya (Fransisca, 2023). Jumlah pengguna yang banyak tentunya dapat meningkatkan kepadatan sehingga dapat meningkatkan potensi bahaya dan risiko yang ada, termasuk bahaya dan risiko kebakaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek dengan menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan komparasi. Penulis membandingkan hasil penerapan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Manggarai dengan standar NFPA 130 dan Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. Hasil dari penelitian ini didapatkan dengan wawancara online, telaah dokumen, dan observasi langsung pada stasiun. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa persentase pemenuhan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran pada Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek adalah sebesar 84,34% dengan pemenuhan tertinggi pada aspek Fungsi, Reliabilitas, dan Ketersediaan Sistem Komunikasi dan Kontrol dan Persyaratan Kawat dan Kabel sebesar 100% dan pemenuhan terendah pada aspek Sistem Komunikasi Keadaan Darurat sebesar 50%.

Stasiun Transit Manggarai is the most active station that connects seven railroad crossings. Before the pandemic, it was recorded that Manggarai Station was the busiest station serving more than 20,000 users every day (Ditjen Perkeretaapian, 2022). In January 2023, it was confirmed that Manggarai Station has 150,000 transit users and 14,000 station users per day (Fransisca, 2023). A large number of users can certainly increase the density, and according to research density can increase the existing potential hazards and risks, including fire hazards and risks. Therefore, this research was conducted to find out the implementation of the fire protection system and fire safety at Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek using a descriptive observational method with a comparative approach. The author compares the results of implementing fire protection and fire safety systems at Manggarai Station with NFPA 130 and Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. The results of this study were obtained through interviews, document review, and direct observation at the station. Based on the research, it was found that the proportion of implementation of fire protection and fire safety systems at the Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek is 84.34% with the highest fulfillment at the percentage of 100% on two aspects – Function, Reliability, and Availability of Communication and Control Systems and Wire and Cable Requirements. The lowest compliance is in the Emergency Communication System aspect with the percentage of 50%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Maryam Sidiqqah
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Gedung Yayasan LIA Pengadegan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan dilakukannya evaluasi sesuai dengan Permen PU No. 26/PRT/M/2008 dan Permen PU No. 20/PRT/M/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar elemen sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Gedung Yayasan LIA Pengadegan sudah memenuhi standar. Persyaratan yang belum terpenuhi pada manajemen proteksi kebakaran adalah tata laksana operasional dan sumber daya manusia. Persyaratan pada sistem proteksi dan sarana penyelamatan kebakaran belum seluruhnya terpenuhi. Utilitas bangunan dan struktur bangunan umumnya telah terpenuhi. Kesimpulan yang diperoleh, sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Gedung Yayasan LIA Pengadegan masih perlu ditingkatkan, terutama untuk perawatan dan pemeliharaan sarana sistem proteksi kebakaran.

This study aimed to analyze the implementation of fire prevention and control systems in Yayasan LIA Pengadegan. This research used descriptive analytic design from evaluation in accordance from Permen PU No. 26/PRT/M/2008 and Permen PU No. 20/PRT/M/2009. The results showed that most of the elements of fire prevention and control systems in the Yayasan LIA Pengadegan Building already met the standards. The requirements have not been met in the management of fire protection were operational governance and human resources. Requirements on fire protection systems and fire rescue facilities have not been entirely fulfilled. Utility buildings and structures have generally met the standards. In conclusion, prevention and fire fighting system in Building Pengadegan LIA Foundation still need to be improved, especially for the care and maintenance of fire protection systems."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Arif Zulkarnain
"Keadaan darurat bisa diartikan dalam beberapa definisi yang berbeda-beda tergantung pada latar belakang dan konteks kejadiannya. Akan tetapi pada dasarnya semua mengandung pengertian yang sama, yaitu suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diharapkan yang dapat membahayakan jiwa dan kesehatan baik manusia maupun mahluk hidup lain, serta menimbulkan kerusakan pada bangunan, harta benda dan lain-lain. Penelitian ini membahas Implementasi Sistem mangemen Tanggap darurat pada industri petrokimia di PT “X”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan implementasi sitem manajemen tanggap darurat untuk mengetahui upaya pengendalian yang sudah dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan diskusi mendalam dengan pihak pihak terkait tanggap darurat, observasi lapangan dan melakukan kajian dokumen terhadap implementasi sistem tanggap darurat yang telah diaplikasikan. hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan perlu mengembangkan prinsip perencanaan kelangsungan bisnis. Hasil penelitian menyarankan bahwa organisasi perlu meningkatkan kapasitasnya utnuk mengelola recovery insiden dengan lebih baik. Perusahaan perlu opsional emergency control room untuk lokasi cadangan untuk mendirikan Pusat Mangemen Insiden. Perusahaan juga perlu meningkatkan program pelatihan untuk keluarga karyawan utnuk meningkatakan kesadaran kondisi emergency dan bagaimana meresponnya

Emergency can be assumed as various definition depends on the background and the case. Basicly its have same meaning, unplanned condition occur can be dangerous for people life and health, asset property damage and environment. This study discusses about Emergency Response Sistem Mangemen Implementation in the petrochemical industri in PT "X". The purpose of this study is to describe the implementation of emergency response manajement sistem to determine control measures have been carried out. This study is a qualitative research with descriptive design. Data collected by in-depth discussions with the relevant parties to emergency response, field observations and conduct a document review of the implementation of an emergency response sistem that has been applied. Research results indicate that companies need to develop the principle of business continuity planning to make sure its contionuity. The results of the study suggest that the organization needs to increase its “X”acity separately manage insidents with better recovery. Companies need an optional emergency control room for the backup location to establish the Centre Mangemen insident. Companies also need to increase training programs for employees' families separately to greater awareness of the condition of emergency and how to respond it."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Eka Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis gambaran terhadap sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran di Mega Distribution Centre Coca Cola Europacific Partners Cibitung Plant. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan semi kuantitatif melalui observasi online, wawancara, dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kondisi aktual dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Tahun 2008, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2009, dan Standar Nasional Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, sistem proteksi kebakaran aktif memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan sebesar 94% dengan kategori baik, sistem proteksi kebakaran pasif memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan sebesar 100% dengan kategori baik, sarana penyelamatan jiwa memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan sebesar 100% dengan kategori baik, dan manajemen kebakaran memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan sebesar 100% dengan kategori baik. Hasil akhir menunjukkan rata-rata pemenuhan sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran di Mega Distribution Centre Coca Cola Europacific Partners Cibitung Plant yaitu sebesar 98,5%. Hal ini menunjukkan bahwa Mega Distribution Centre Coca Cola Europacific Partners Cibitung Plant telah memenuhi standar dan peraturan.

The purpose of this research is to analyze the overview of the fire protection system, means of escape, and fire management in Mega Distribution Centre Coca Cola Europacific Partners Cibitung Plant. This research uses a descriptive analytic method with a semi-quantitative approach through online observation, interviews, and document review. Data analysis was carried out by comparing the actual conditions with Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Tahun 2008, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2009, dan Standar Nasional Indonesia. Based on the results of the research, the active fire protection system has a fulfillment rate percentage value of 94% with a good category, a passive fire protection system has a 100% compliance rate percentage value in the good category, means of escape has a 100% compliance rate percentage value with a good category, and fire management has a percentage value of 100% compliance rate with good category. The final result showed an average of 98,5% fulfillment of the fire protection system, means of escape, and fire management in Mega Distribution Centre Coca Cola Europacific Partners Cibitung Plant. This shows that the overall fulfillment average at the Mega Distribution Centre Coca Cola Europacific Partners Cibitung Plant has met the requirements in applicable regulations and standards."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Kriswidianto Saputra
"Skripsi ini membahas tentang gap analisis sistem proteksi kebakaran yang ada di Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia pada tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif analitik dengan variable yang diteliti adalah sistem proteksi kebakaran pasif konstruksi bangunan, kompartemen, sarana jalan keluar, tangga darurat, pintu darurat, dan petunjuk jalan keluar dan sistem proteksi kebakaran aktif sprinkler, alarm, detektor, APAR, dan hidran.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata 83 kondisi aktual sesuai dengan peraturan dan masih ada 17 gap dengan peraturan. Standar yang diguakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008, Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.4 tahun 1980, NFPA 13, dan NFPA 72. Dan juga dilakukan perhitungan waktu evakuasi disetiap lantai gedung.

This study discussed about gap analysis of fire protection system in Administration Center Building of University of Indonesia in 2017. This research is analytic descriptive research. The variables studies were passive fire protection system building construction, compartment, means of egress, emergency stairs, emergency doors, and exit sign and active fire protection system sprinklers, fire alarms, detectors, fire extinguisher, and hydrants.
Results showed that an average of 83 is in accordance with the regulation and there were still 17 gap with regulation. The standard used is Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26 PRT M 2008, Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10 KPTS 2000, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.4 tahun 1980, NFPA 13, and NFPA 72. And also calculated of evacuation time in every floor of building.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Pamungkas
"Kapal crew boat merupakan kapal yang digunakan untuk membawa para tenaga ahli yang bekerja di anjungan lepas pantai. Kapal ini mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang, terutama dari ancaman kebakaran. Sampai saat ini belum ditemukan kejadian kebakaran di kapal crew boat. Sistem di kapal ini sendiri diadopsi dari ketentuan IMO yang diamandemen, FSS Code, ISM dan SOLAS. Sedangkan di Indonesia belum ada peraturan khusus mengenai sistem keamanan kebakaran di kapal crew boat.
Oleh karena itu, penulis menganalisis sistem fire control plan pada kapal crew boat dengan mengambil contoh desain LOA 50 m kapasitas 200 penumpang yang mengacu pada desain LOA 35 m kapasitas 75 penumpang. Desain kapal menggunakan program Autocad dan Maxsurf sedangkan simulasi dilakukan dengan program Pyrosim.
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa identifikasi bahaya kebakaran di ruang penumpang dan ruang mesin dapat diketahui dari heat detector dan smoke detector yang terpasang. Pemadaman kebakaran yang efektif di ruang penumpang menggunakan alat pemadaman portabel, sedangkan pemadaman yang efektif di ruang mesin menggunakan CO2. Selain itu, jalur evakuasi yang berada di tiap deck mempermudah evakuasi saat terjadi kebakaran di ruang penumpang dan ruang mesin.

Crew boat is the vessel that is used to bring the experts who worked on offshore platforms. This ship prioritizes comfort and safety of passengers, mainly from the threat of fire. Until now there has not been found fires in this ship. The system on the ship itself is adopted from the provisions of the amended IMO, FSS Code, ISM and SOLAS. Meanwhile, in Indonesia there are no specific regulations regarding fire safety system on the crew boat.
Therefore, the authors analyze the system of fire control plan on the crew boat with LOA 50 m sample design capacity of 200 passengers which refers to 35 m LOA design capacity of 75 passengers. Ship design using Autocad and Maxsurf while simulations done with the Pyrosim.
From the simulation obtained that the identification of fire hazards in the passenger room and the engine room can be seen from the heat detector and smoke detector. Effective fire suppression in the passenger room using portable extinguishing equipment, while the effective extinction in the engine room using CO2. In addition, evacuation routes those are in each deck makes evacuation during a fire in the passenger room and the engine room.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamzil
"Kebakaran adalah suatu peristiwa tidak terduga dan menimbulkan banyak kerugian. Hal ini dapat terjadi pada gedung-gedung yang tidak memiliki sistem perlindungan serta manajemen kebakaran dan keselamatan. Dengan mendeteksi awal dan pencegahan bahaya kebakaran yang timbul dalam waktu yang tidak terduga, dapat mencegah korban jiwa dan kerugian pada gedung tersebut.
Untuk mencegah permasalahan tersebut, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 dan PERDA DKI No.3 1992 mengenai manajemen kebakaran dan keselamatan, menjelaskan bahwa setiap bangunan yang memiliki kapasitas lebih dari 50 penghuni dan tempat umum yang memiliki lebih dari 30 penghuni harus memiliki dan melaksanakan sistem manajemen kebakaran.
Para pengelola gedung harus memiliki beberapa standar kebakaran, salah satunya adalah pencegahan bahaya kebakaran yang disebut dengan Fire Safety Management. Fire Safety Management sangat penting bagi para penghuni dan pengguna bangunan yang kurang memiliki pengetahuan tentang bagaimana menanggulangi bahaya kebakaran.
Penelitian Fire Safety Management ini digunakan untuk meneliti hubungan korelasi antara penerapan Fire Safety Management dan ketahanan gedung dalam mencegah kebakaran di Universitas Indonesia ? Depok.
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan menyebarkan 83 kuesioner ke gedung-gedung di Universitas Indonesia - Depok, 76 kuesioner telah diterima dan kemudian dianalisa dengan menggunakan program statistik SPSS 10.01 untuk mendapatkan pengukuran dan indikator-indikator yang relevan.
Pengolahan data menunjukkan beberapa parameter di Fire Safety Management, yang terdiri dari mengidentifikasi potensi kebakaran = 31,3% dan pemberitahuan awal pada penghuni = 54,7%.
Dengan menganalisa berdasarkan klausal-klausal sistem manajemen OHSAS 18001;1999 dan ISO 9001;2000 yang akan dapat memberikan usulan bagi Universitas Indonesia untuk meningkatkan kualitas Fire Safety Management nya.
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan Fire Safety Management pada gedung-gedung di Universitas Indonesia - Depok.

The fire damage occurs in unpredictable time and can cause losses to owner because of damage. It can occur in buildings that do not have Fire Protection and Fire Safety Management System in the building By detecting and preventing against the fire damage, which arise in unpredictable time will prevent loss of lives and assets of the buildings.
To solve the problem, the guidelines Minister of Public Works Decree No. 02/KPTSI1985 and PERDA DKI No. 3 1992 mentioned about Fire Safety Management, every building having capacity more than 50 occupants and public place having more than 30 people must have and conduct fire management system.
A managed building should meet certain standards, one of them is fire prevention through a system that called Fire Safety Management. The existence of Fire Safety Management is important as most building occupant and guests have no or little knowledge at how to respond in case of fire.
This research on Fire Safety Management is used to observe the correlation between application of Fire Safety Management and reliability of building in preventing and controlling the damages used by fire at buildings in University of Indonesia, Depok.
This research uses primary and secondary data Primary data is gathered by distributing 83 questioners to various building in University of Indonesia - Depok 76 responses were received to be viable for in dept analysis, data gathered is then analyzed by using statistic program SPSS 10.01 to obtain measurable and relevant indicators.
Data analysis shows same parameters in Fire Safety Management, which are; (1) Identification potential at fire 31,3%, (2) Fire announcement to occupant = 54,7%.
With analyzing in clausal of 01-ISAS 18001;1999 and ISO 9001;2000 management system, will give some advise for University Indonesia to improve their Fire Safety Management.
This result at this research can be used to improve role of Fire Safety Management in building reliability in general and building in specific in University of Indonesia ? Depok.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Cahyatri Umar Said
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan metode semi kuantitatif yang bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem keselamatan kebakaran menggunakan perangkat lunak Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) pada gedung Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) Universitas Indonesia, Kampus Depok tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gedung Rumpun Ilmu Kesehatan belum memenuhi standar NFPA 101 A: Guide to Alternative Approaches to Life Safety. Variabel yang belum memenuhi standar di gedung RIK adalah bukaan vetikal, pengendali asap dan pelatihan tanggap darurat. Sedangkan variabel yang sudah memenuhi standar adalah pendeteksi asap.

This research is a semi quantitative method approach that aims to evaluate the
implementation of fire safety system using Computerized Fire Safety Evaluation
System (CFSES) software at Rumpun Ilmu Kesehatan’s (RIK) building which is
located in Universitas Indonesia, Kampus Depok in 2013.
Based on the research, Rumpun Ilmu Kesehatan's building do not meet the standards of NFPA 101 A: Guide to Alternative Approaches to Life Safety. Variables that do not meet the standards at RIK’s buliding are vertical openings, smoke control, and occupant emergency program. Variable that already meet the standards are smoke control.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dulpi
"Kegiatan pengoperasian SPBU kemungkinan berisiko kebakaran. Kebakaran di SPBU disebabkan oleh faktor kegagalan peralatan, kegagalan manajemen pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja maupun kesalahan manusia. Kebakaran yang disebabkan oleh faktor kegagalan peralatan pada pengoperasian SPBU akan berdampak kepada pekerja, peralatan dan lingkungan sekitar yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan masyarakat disekitamya. Kemungkinan te adinya diakibatkan kegagalan peralatan berupa kebocoran dan kemungkinan te adinya sumber panaslapi di SPBU dapat disebabkan karena:
1) pemeriksaan, pemasangan dan perawatan peralatan yang buruk menyebabkan kebocoran BBM;
2) terjadinya arus pendek dan/atau listrik statis sehingga menimbulkan panas.
Analisa resiko dilakukan untuk mengetahui faktor - faktor yang dapat menimbulkan kebakaran terhadap peralatan yang digunakan pada kegiatan pembongkaran (unloading) dan kegiatan penyaluran (loading) Bahan Bakar Minyak di SPBU.Penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif, karena penelitian ini memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan peralatan SPBU. Analisa resiko ini dilakukan dengan perhitungan faktor-faktor kemungkinan dan konsekuensi, selanjutnya dilakukan analisis terhadap konsekuensi yang dapat menimbulkan kerugian pada kegiatan SPBU. Kegiatan pembongkaran BBM (unloading) memiliki peralatan fillpot, selang bongkar, tangki pendam dan venting valve dengan kemungkinan kegagalan yang menyebabkan terjadinya uap hidrokarbon dari tumpahan BBM dan sumber panas/api dari listrik statis. Pada kegiatan pembongkaran BBM di SPBU "X" memiliki kemungkinan te adi kebakaran dengan kerugian finansial terendah sebesar (>Rp 100.000 - Rp 100.000.000) dan kerugian tertinggi sebesar Rp 17.200.000.000 (> Rp 10.000.000.000). Sehingga diperoleh nilai risiko 4 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk ke dalam low risk dan nilai risiko 8 (untuk konsekuensi sangat tinggi) atau termasuk ke dalam medium risk. Kemungkinan kebakaran pada kegiatan penyaluran BBM (loading) memiliki peralatan nozel, selang dispenser, pampa dispenser dan pipa hisap yang dengan kemungkinan kegagalan yang menyebabkan terjadinya uap hidrokarbon BBM dan adanya sumber panas/api dari listrik statis dan/atau arus pendek. Kemungkinan kebakaran pada SPBU "X" berada pada level rendah (tingkat 1). Dengan kisaran konsekuensi kenugian finansial terendah sebesar Rp1.300 (Rp 100.000 - Rp 100.000.000) dalam 500 tahun. Sehingga diperoleh nilai risiko 1 (konsekuensi rendah) atau termasuk ke dalam low risk dan nilai risiko 2 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk ke dalam low risk.

The activity of fuel station operation could risk a fire. Fire at Fuel Station may be caused by failure factors on equipment, and management of occupational health and safety as well as human errors. Fire which is caused by failure factor on equipment at fuel station operation, will affect workers, equipment and area and will cause loss for company and public in this area. Possibility of happening on hydrocarbon vapor and source of fire which is resulted of failure on equipment as leakage and possibility of happening source of fire at fuel station may be caused by:
1) Bad inspection, installation and maintenance of equipment which occur leakage of gasoline.
2) The happening of short and static electric.
Risk analysis of factors which generating fire to equipment which applied for loading and unloading activities of fuel in fuel station. This study is a qualitative descriptive, because this study give a describe concerning factors which are available for causing of failure on fuel station equipment. This risk analysis has been done by calculating the consequence and possibility factors. It has been done by analysis of consequence which available for causing loss at Fuel Station activity. Equipment for unloading gasoline activity consist of fillpot, unloading hose, underground tank and venting systems. Which with failure of these equipment cause the happening of hydrocarbon vapor from overland flow gasoline and source of fire from static electric. Loading gasoline activity at Fuel Station "X" has possibility of happening fire at medium level (Level 2). Gyration of fire consequence with loss of lowest financial (> Rp 100.000- Rp 100.000.000) and highest loss is amount to Rp 17.200.000.000 (> Rp 10.000.000.000). It was obtained by risk value 4 (for medium consequence) or including into low risk and assessing risk 8 (for very high consequence) or including into medium risk. Equipment for loading gasoline activity consist of nozzle, dispenser pipe, dispenser pump and suction pipe. Which with failure of these equipment cause the happening of gasoline hydrocarbon vapor and existence of source of fire from static electric and/or short current. Possibility of fire at Fuel Station "X" at low level (level1). With gyration of consequence loss of lowest financial. It is equal to Rp1.300 (< Rp 100.000) and loss of highest financiaL It is amount to Rp 1.300.000 (> Rp 100.000- Rp 100.000.000) in 500 years. It was obtained by risk value 1 (low consequence) or including into low risk and assess risk 2 (for medium consequence) or including into low risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T11509
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>