Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2020
004.678 083 LIT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Keyli Ghaniya Hessaputri
"Kemajuan teknologi saat ini mendorong keseluruhan aspek, baik individu maupun organisasi, untuk melakukan transformasi digital. Dimana transaksi digital menjadi salah satu aspek yang dipengaruhi oleh transformasi digital. Dengan mengadopsi teknologi digital, individu maupun organisasi dapat mempercepat, menyederhanakan, dan mengotomatisasi proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan. Di samping itu, penggunaan transaksi digital perlu didukung oleh kemampuan literasi digital. Dimana literasi digital mencakup kemampuan dalam mengoperasikan perangkat digital, berkomunikasi, mengumpulkan informasi dan data, dan memahami keamanan dalam penggunakan perangkat digital tersebut. Sehingga penelitian ini dibuat dalam rangka menganalisis asosiasi literasi digital terhadap transaksi digital pada tingkat individu.

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk meninjau bagaimana hubungan antara pengaruh literasi digital terhadap penggunaan transaksi digital, yang terdiri atas internet mobile banking dan e-wallet pada masyarakat di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi sumber data dari World Bank Household Survey tahun 2020 dengan sampel sebanyak 1,142 individu. Dengan menggunakan metode Regresi OLS dan Marginal Effect pada Logistic Regression, penelitian ini menyebutkan bahwa literasi digital memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap penggunaan internet mobile banking dan e-wallet individu.


Nowadays, technological advances encourage all aspects, both individuals and organizations, to do digital transformation. Digital transactions are one of the aspects affected by digital transformation. By adopting digital technology, individuals and organizations can accelerate, simplify, and automate transaction processes to meet their needs. In addition, the use of digital transactions needs to be supported by digital literacy capabilities. Digital literacy includes the ability to operate digital devices, communicate, collect information and data, and understand security in using these digital devices. Thus, this research was made in order to analyze the association of digital literacy with digital transactions at the individual level. The purpose of this study is to review the relationship between the influence of digital literacy on the use of digital transactions, which consist of internet mobile banking and e-wallets in Indonesian society. This study adopts data sources from the 2020 World Bank Household Survey with a sample of 1,142 individuals. Using the OLS Regression method and Marginal Effects on Logistic Regression, this study states that digital literacy has a significant and positive relationship to the use of internet mobile banking and individual e-wallets."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Khoiridhan Masruro
"Digitalisasi yang berkembang secara cepat memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan teknologi digital, seperti ChatGPT dalam pembelajaran digital. Namun, penggunaan teknologi digital jika tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada digital well-being mahasiswa. Kemampuan literasi digital berperan penting dalam menjadi faktor protektif digital well-being mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran literasi digital terhadap digital well-being dan mengidentifikasi dimensi literasi digital yang berperan terhadap digital well-being mahasiswa yang menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimental, dan menggunakan alat ukur Digital Well-being Scale (DWS) dan Digital Literacy Scale (DLS). Partisipan penelitian ini adalah 187 mahasiswa S1 berusia 18-26 tahun dan menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peran literasi digital yang signifikan terhadap digital well-being mahasiswa yang menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajaran (R2 = 0.632, p < 0.05). Selanjutnya, dimensi literasi digital yang berperan secara signifikan adalah komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Dimensi yang berperan ini sesuai dengan 4 C’s pembelajaran di abad ke-21. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital perlu untuk terus ditingkatkan untuk mempertahankan digital well-being mahasiswa yang sering melakukan pembelajaran digital.

Digitalisasi yang berkembang secara cepat memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan teknologi digital, seperti ChatGPT dalam pembelajaran digital. Namun, penggunaan teknologi digital jika tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada digital well-being mahasiswa. Kemampuan literasi digital berperan penting dalam menjadi faktor protektif digital well-being mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran literasi digital terhadap digital well-being dan mengidentifikasi dimensi literasi digital yang berperan terhadap digital well-being mahasiswa yang menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimental, dan menggunakan alat ukur Digital Well-being Scale (DWS) dan Digital Literacy Scale (DLS). Partisipan penelitian ini adalah 187 mahasiswa S1 berusia 18-26 tahun dan menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peran literasi digital yang signifikan terhadap digital well-being mahasiswa yang menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajaran (R2 = 0.632, p < 0.05). Selanjutnya, dimensi literasi digital yang berperan secara signifikan adalah komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Dimensi yang berperan ini sesuai dengan 4 C’s pembelajaran di abad ke-21. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital perlu untuk terus ditingkatkan untuk mempertahankan digital well-being mahasiswa yang sering melakukan pembelajaran digital."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Sukana
"Pengguna internet merasakan kekhawatiran akan privasi mereka di internet seiring dengan maraknya isu penyalahgunaan dan pembobolan informasi personal. Literasi digital dapat membantu pengguna melindungi dirinya dari resiko penyalahgunaan privasi. Sementara itu, bias optimisme membuat pengguna merasa bahwa orang lain lebih rentan terkena resiko penyalahgunaan privasi dibandingkan dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara literasi digital dan kekhawatiran privasi serta peran bias optimisme sebagai moderator. Data dari 216 mahasiswa Universitas Indonesia menunjukkan bahwa tidak ada peran moderasi dari bias optimisme pada korelasi antara literasi digital dan kekhawatiran privasi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya korelasi yang signifikan antara literasi digital dan kekhawatiran privasi. Penelitian selanjutnya harus terus menggali faktor-faktor lain yang dapat terhubung dengan kekhawatiran privasi di Indonesia.

Internet users begin to feel concerned about their information privacy as online privacy issues keep emerging. Digital literacy could help users to protect their online privacy, while people with high optimistic bias believe that others are more vulnerable to privacy risks than themselves. This study investigated the relationship between digital literacy, information privacy concern and the moderating role of optimistic bias using the sample of 216 students of Universitas Indonesia. The results of this study do not show any moderating effects of optimistic bias. Furthermore, the author found no significant correlation between digital literacy and information privacy concern. Further research should examine other factors that may play significant role in indonesians' information privacy concern."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Dampak pandemi covid19 dan disrupsi teknologi terhadap ketahanan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilihat dari aspek digitalisasi bisnis belum mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel literasi digital, ekosistem digital dan transformasi digital terhadap ketahanan bisnis UMKM di Indonesia dan membangun model hubungan variabel-variabel tersebut. Penelitian dilakukan terhadap pelaku UMKM yang telah menggunakan media digital atau bisnis secara online di 10 provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan melakukan survei yang disebarkan secara online terhadap 400 responden. Analisis hubungan dan kekuatan pengaruh antar variabel dianalisis menggunakan Structural Equation Model-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara literasi digital dan ekosistem digital terhadap transformasi digital dan ketahanan bisnis. Variabel transformasi digital juga berperan sebagai variabel mediasi antara literasi digital dan ekosistem digital terhadap ketahanan bisnis UMKM. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa baik ketahanan bisnis maupun transformasi digital paling besar dipengaruhi oleh ekosistem digital sebesar 56,3%. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah framework ketahanan bisnis berdasarkan pendekatan kolaborasi aktor ekosistem digital.

The impact of COVID-19 and the technological disruption on small business’ resilience from business digitalization perspective has not given deserved attention. This study aims to analyze the effect of digital literacy, digital ecosystem and digital transformation on the resilience of MSME businesses in Indonesia as well as to propose a causal model of the relationship amongst these variables. The study was conducted on MSME that have used digital media or online business in 10 provinces in Indonesia. The method used is a quantitative through a questionnaire distributed online to 400 respondents. The study applied Structural Equation Model-PLS to develop the model and analyze the impact of digital literacy, digital ecosystem and digital business transformation on business resilience. The result of the study shows that there is a positive and significant impact of digital literacy and the digital ecosystem on digital transformation and business resilience. The digital transformation variable also acts as a mediating variable between digital literacy and the digital ecosystem on the resilience of the MSME business. The results of the study indicate that both business resilience and digital transformation are most affected by the digital ecosystem by 56.3%. This study proposes a policy implication of a collaborative framework to ensure business resilience."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Kurniati
"Anak-anak, dalam banyak hal seringkali menjadi pihak
yang dilalaikan. Padahal mereka adalah generasi harapan
bangsa. Anak-anak adalah kuncup-kuncup yang akan berkembang
dalam kehidupan kita, janji gemilang bagi masa depan dan
penghibur Masa depan suatu bangsa terletak di
tangan mereka. Allah SW . dalam firman-Nya menyatakan bahwa
harta dan anak adalah perhiasan dunia. Oleh karena itu,
tidak heran jika kita seringkali lupa untuk membimbingnya.
Dalam dunia pertelevisian misalnya, anak terpaksa dan . dipaksa
untuk mengkonsumsi berbagai tayangan acara yang tidak sesuai
bagi perkembangan mereka.
Disamping itu, melalui dunia periklanan yang penuh
persaingan, anak-anak sejak dini mulai dirambah sebagai ajang bisnis. Ibarat kertas putih, anak-anak adalah suatu sosok
yang dapat diisi. Keluguan mereka ditambah rasa keingintahuan
yang besar, membuat anak mudah sekali tergoda.
Kenyataan ini yang penulis ungkapkan untuk mengetahui
sejauh mana peran orangtua dalam membentuk kepribadian anak-ana
knya, terutama mengetahui bagaimana sikap mereka · terhadap
digunakannya anak-anak sebagai model dalam suatu iklan. Hal
ini berkaitan bahwa. lingkungan keluarga, dalam hal ini
orangtua, mempunyai peran yang menentukan dalam pembentukan
pribadi anak Pen e kanan pene litian pada penggunaan model anak dalam
iklan adalah karena tanpa menggunakan model anak-anak saja,
sua tu iklan sudah dapat mempengaruhi anak, bagaimana dengan
iklan yang menggunakan model anak-anak. Penggunaan model
anak di sini , adalah penggunaan model anak-anak yang dirasa
tidak pada tempatnya, karena bertujuan untuk memancing emosi
anak agar menjadikan terkadang produk yang ditawarkan in tegral
dengan kehidupan mereka sendiri hari. I klan yang dij adikan
con toh dalam penelitian ini adalahiklan susu coklat Indomilk
, Dancow, dan Dai~a tsu Classy ."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnul Muasyaroh
"Penggunaan metode pembelajaran jarak jauh dijenjang perguruan tinggi semakin meningkat terutama sebagai alternatif selama masa pandemi COVID-19. Kondisi ini mengharuskan mahasiswa memiliki kemampuan regulasi belajar secara mandiri yang baik. Penelitian terdahulu menemukan bahwa faktor individual seperti literasi digital, attitudes toward e-learning, dan task value berkorelasi positif dengan self-regulated learning. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara literasi digital dan self-regulated learning melalui attitudes toward e-learning dengan peran moderasi dari task value. Sebanyak 538 mahasiswa (17-25 tahun) dari 10 perguruan tinggi negeri berpartisipasi dalam penelitian ini. Literasi digital diukur menggunakan Self-Perceived Evaluations of Digital Literacy Competencies; attitudes toward e-learning diukur menggunakan E-Learning Attitudes Questionnaire; task value diukur menggunakan The Subjective Task Value (STV) Instrument; dan self-regulated learning diukur menggunakan Self-Regulated Online Learning Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa task value signifikan memoderasi hubungan antara literasi digital dan self-regulated learning melalui attitudes toward e-learning. Dengan demikian, literasi digital dapat mendukung kemampuan self-regulated learning melalui attitudes toward e-learning dan diperkuat dengan adanya task value pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Distance learning methods has massively been conducted by higher education institutions as an alternative during the COVID-19 pandemic. Distance learning requires students to have good self-regulated learning skills. Previous studies have found that learner factors such as digital literacy, attitudes toward e-learning, and task value were positively correlated with self-regulated learning. This study aimed to examine the relationship between digital literacy and self-regulated learning through mediation of attitudes toward e-learning with the role of task value as a moderator. The research samples involved 538 college students (17-25 years) from 10 public universities. Digital literacy was measured using the Self-Perceived Evaluations of Digital Literacy Competencies. While attitudes toward e-learning were measured using the E-Learning Attitudes Questionnaire. This study also performed the Subjective Task Value (STV) Instrument to measure task value and the Self-Regulated Online Learning Scale to measure self-regulated learning. The results show that task value significantly strengthened the relationship between digital literacy and self-regulated learning through mediation of attitudes toward e-learning. Hence, digital literacy can support self-regulated learning through mediation of attitudes towards e-learning and is strengthened by task values ​​of college students in distance learning."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrinaldi
"Tulisan ini berusaha menyorot strategi pendampingan yang dilakukan oleh para pendamping IDT dari SP2W dan kemudian dikonfirmasikan dengan strategi pendampingan yang dilakukan oleh para pendamping "produk" Sekretariat Bina Desa, LSH yang lebih dahulu menggunakan strategi ini dalam memberdayakan masyarakat marginal, yang juga sebagai salah satu kontributor strategi pendampingan dalam program IDT. Karena itu dalam tesis ini, penulis khusus membahas tentang gagasan strategi pendampingan dari sisi konseptor. Baik gagasan konseptor yang muncul dari LSM (Sekretariat Bina Desa) sebagaimana strategi pendampingan ini diadopsi oleh pemerintah maupun dari pihak pemerintah sendiri sebagai pelaksana program. Bagaimana pemerintah melaksanakannya sementara LSM sebagai orang atau lembaga yang lebih dahulu menggunakan strategi ini hanya terlibat pada tataran konsepsional dan tidak pada tataran operasional.
Untuk menjawab pesoalan tersebut di atas, data bersumberkan dari hasil dialog secara mendalam dengan para responden dengan memakai guide quesioner. Disamping itu, analisa ini diperkuat dengan data sekunder berupa hasil evaluasi baik yang dilakukan oleh perorangan maupun kelembagaan, termasuk juga tulisan-tulisan yang berhubungan dengan fenomena implementasi program IDT. Kedua bentuk data di atas, diolah dan dianalisa serta dideskripsikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa ternyata strategi pendampingan yang dilaksanakan dalam program IDT belum sesuai dengan "warna aslinya". Hal ini terkait erat dengan kapasitas pendamping itu sendiri yang tidak dipersiapkan dengan sosialisasi gagasan terutama tentang metode dan teknik serta strategi pendampingan. Sungguhpun telah dilakukan pelatihan guna memahami makna strategi tersebut sebelum mereka diterjunkan, tapi dalam kenyataannya, pelatihan yang diberikan lebih banyak kepada bentuk pembentukan sikap mental dan materi managemen usaha, yang menurut para pendamping tidak banyak berguna bagi pendamping dilapangan dan bukan tentang teknik, metode dan strategi pendampingan.
Akibatnya adalah bahwa secara operasional sulit bagi para pelaku yang terlibat dalam strategi pendampingan ini keluar dari bentuk-bentuk pendekatan yang selama ini ada, terutama dalam memahami makna pendamping. Begitu juga dengan peran dan fungsi sebagai seorang pendamping, sebagaimana yang dikatakan baik oleh Jim Ife, Kartjono ataupun para konseptor dari Bappenas, sangat sulit diwujudkan oleh pendamping. Sehingga dengan demikian, paradigma pembangunan berbasiskan pada masyarakat masih jauh dari realitasnya.
Namun demikian, berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh para pelaku strategi ini, memiliki prospek yang cukup baik untuk ditindaklanjuti. Bahkan menurut para konseptor, hanya melalui pendekatan strategi inilah bisa dibangun kekuatan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat yang menjadi kata kunci keberhasilan pembangunan itu bisa diwujudkan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Press, 2022
155.4 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>