Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Richard Hendarwan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Razzaq
"Dalam proses pendistribusian fluida dalam pipa, sering terjadi kerugian - kerugian yang diklasifikasikan sebagai major loses dan minor loses. Kerugian - kerugian ini menyebabkan hilangnya energi dalam proses pendistribusian fluida dari titik awal sampai dengan titik tujuan. Hilangnya energi ini dapat mengakibatkan terganggunya proses pendistribusian dalam hal waktu dan kapasitas. Untuk mengatasi masalah kehilangan energi ini, dibutuhkan pompa dengan karakteristik dan kinerja yang sesuai. Pompa harus dapat mengatasi hambatan sistem berupa gesekan zat cair yang akan melalui jaringan perpipaan, ketinggian zat cair yang akan dipompakan dan tekanan zat cair yang yang diinginkan pada suatu laju aliran. Hambatan sistem bertambah dengan naiknya laju aliran zat cair. Ternyata pendekatan dari besarnya hambatan sistem sebanding dengan kuadrat dari laju aliran zat cair. Berdasarkan pendekatan tersebut, hambatan sistem dapat dibuat sebagai kurva dengan laju aliran sebagai variabel.
Total hambatan sistem merupakan jumlah kurva head sistem dan head statis. Dengan menempatkan kurva karakteristik head - kapasitas pompa sentrifugal pada kurva total hambatan sistem dapat ditentukan laju aliran dan head dari pompa sentrifugal. Dimana kurva tersebut akan saling berpotongan, head pompa sama dengan head total sistem untuk laju aliran yang sama. Dalam memilih pompa harus memperhatikan titik potong kurva karakteristik head - kapasitas pompa sentrifugal dengan kurva head total sistem. Titik perpotongan tersebut harus merupakan kapasitas efisiensi yang terbaik atau yang mendekati untuk pompa sentrifugal yang dipilih.

In fluid distribution process in piping system, there were always occur some losses classified as major losses and minor losses. These losses can lead to the loss of energy in fluid distribution process from starting point to the end point of piping system. The losses of energy can disturb distribution process in the matter of time and flow capacity. To overcome this problem, pump with proper characteristics and performance are needed. Pump system must could overcome system closures like friction force from the fluid flow in piping system, elevation of the fluid that would be pumped and desirable pressure of the fluid in a flow. System closures increase with the increasing of the fluid flow rate. In this case the value of system closure is proportional with the square of fluid flow rate, based on that, the system closure can be graphically represented by a curve with flow rate as a variable.
The total system closures are the sum of the head system and head static curves. In placing head characteristic ? pump capacity curves in total system closures curves, flow rate and centrifugal pump head can be determined. Where the intersection of the curves represent the same value of total system head and flow rate. In determining a pump system, the intersection of that two curves described above must be well designed. That intersection must the most efficient characteristic for selected centrifugal pump.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Andrian
"ABSTRAK
Turunan formula Navier-Stokes dipakai untuk menghitung kerugian tekanan aliran dalam pipa. Panjang pipa, diameter pipa, kecepatan fluida, kekasaran permukaan dan koefisien gesek yang mempengaruhi nilai kerugian tekanan. Formula tersebut tidak berlaku pada belokan/cabang pipa setelah katup adanya perubahan diameter (unsteady flow), adanya getaran, dll. Drag reduction dari solusi surfactant atau biopolymer telah menarik perhatian dari sisi konversi energy, dikarenakan penurunan secara mekanis tidak terjadi tetapi menghasilkan drag reduction yang besar di kondisi konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, solusi biopolymer banyak digunakan pada system pemipaan dan hasil percobaan dilapangan menunjukkan penurunan dari tenaga yang dibutuhkan pompa mencapai 30% dari kecepatan aliran normal. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek panjang aliran terhadap aliran berkembang penuh dengan membandingkan 3 macam fluida yaitu 100% air : air dengan 20% biopolimer dan air dengan 30% biopolimer. Dimana biopolimer merupakan hasil fermentasi beras dan membuktikan keterbatasan penggunaan formula Navier-Stokes. Eksperimen ini menggunakan pipa acrylic berdiameter 12 mm. Variasi panjang pipa masuk terhadap titik pengukur kedalam pipa uji hingga keadaan fluida mencapai kondisi berkembang penuh. Pada pipa uji hingga keadaan fluida mencapai kondisi berkembang penuh. Pada pipa uji dipasang 4 buah pressure tap dengan jarak masng-masing tap 250 mm. Air murni sebagai fluida uji. Debit yang keluar diukur dengan gelas ukur pada periode waktu untuk mendapatkan nilai bilangan Reynolds. Hasil menunjukkan bahwa kaakteristik panjang aliran berkembang penuh untuk fluida dengan campuran konsentrasi bioplymer lebih besar dibandingkan dengan air murni."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Rahmadi Putra
"ABSTRAK
Kerugian jatuh tekanan (pressure drop) memiliki kaitan dengan koefisien
gesek dan merupakan hal penting dari sistem aliran fluida di dalam pipa karena
berhubungan dengan penggunaan energi. Air murni merupakan salah satu dari
fluida-fluida sederhana yang digunakan pada penelitian kerugian jatuh tekan. Air
merupakan fluida newtonian dimana viskositasnya hanya berpengaruh oleh
perubahan temperatur.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerugian jatuh tekan dan
karakteristik yang terjadi pada penampang pipa bulat dengan Æ sebesar 2mm,
Bilangan Reynolds dan koefisien gesek. Aliran fluida memiliki karakteristik
pokok (laminer atau turbulen). Nilai Bilangan Reynolds 2000-4000 menunjukan
aliran laminer dan diatas nilai 4000 menunjukan turbulen. Nilai Bilangan
Reynolds yang tinggi berarti ada kecepatan aliran yang tinggi, perluasan fluida
dan viskositas yang kecil. Gesekan antara fluida dan dinding pipa dapat diabaikan
karena yang digunakan adalah pipa mulus dan koefisien gesek adalah antara
partikel fluida yang diam dan yang bergerak.
Dari pengujian ini didapatkan data debit aliran, perbedaan ketinggian air,
kecepatan aliran dan viskositas fungsi temperatur. Spesifikasi dari alat pengujian
yang diperlukan juga didapatkan untuk diolah menggunakan persamaanpersamaan
empiris sehingga didapatkan hasil pengolahan, tampilan grafik hasil
pengolahan yang akan dibandingkan dengan grafik secara teoritis. Grafik yang
ditampilkan merupakan hubungan antara Bilangan Reynolds dan koefisien gesek
dimana semakin kecil Bilangan Reynolds (laminer) maka akan semakin tinggi
koefisien gesek. Perbedaan ketinggian air melalui alat ukur (manometer) juga
menunjukan besar kecilnya kerugian energi tersebut. Semakin tinggi perbedaan
ketinggian air antar tiap titik alat pengukur tekanan maka kerugian energi semakin
besar.

ABSTARCT
Pressure drop has a relavancy with the coefficient of friction adn it?s
significant case of the system of fluid rate in the pipeline cause it?s related with
energy consumption. Pure water is one of plain fluids used on pressure drop
research. Water is newtonian fluid which its viscosity depends on temperature
change only.
This research done in order to understand the pressure drop occurs at fluid
rate and the characteristic from of round pipe with Æ = 2 mm, Reynolds Number
and coefficient of friction. Fluid rate has a fundamental characteristic (laminar or
turbulent). The value of Reynolds Number 2000 up to 4000 appears the laminar
rate and more than 4000 for turbulent. High value of Reynolds Number appears
high velocity of fluid rate, fluid expansion and low viscosity. Friction between the
fluid and the pipe wall can be neglected because the pipe used in this research is a
smooth pipe and friction is between static fluid and moving fluid.
From the research obtains the capacity of rate, difference of water height,
velocity of rate and viscosity depended on temperature change. Specification of
the equipment required is also getting to processing that uses empirical equations,
so it will get the processing result, processing result graphic will be compared
with the theoritical graphic. The graphic being appeared is relation between
Reynolds Number and coefficient of the friction, where on teh wane of Reynolds
Number (laminar), so then the coefficient of friction increased. A difference of
water height through the measuring instrument (pressure gauge) also appears
amount of losses. The higher a difference of water height inter each point of
pressure gauge, so the losses become bigger."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42251
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Mursid Prananto
"Mengelola modal dengan baik bukan monopoli seorang ekonom, seorang engineer dihadapkan kepada kenyataan bahwa setiap teknologi tidak akan mendapatkan sambutan dari pengguna teknologi tersebut terutama dari dunia usaha bila tidak nyata-nyata memberikan keuntungan secara ekonornis. Alternatif pengembangan mesin dengan perlengkapan yang lebih canggih tertantang untuk membuktikan bahwa akan memberikan nilai ekonomis yang tinggi. Ini kalau perusahaan tidak ingin merugi dengan menanamkan modalnya secara sembarangan pada investasi yang belum jelas masa depannya. Penulis melakukan observasi dan penelitian di P.T. X yang sedang merencanakan untuk menerapkan sebuah teknologi yaitu burner dual sistem pada boiler mereka. Dengan burner ini diharapkan akan didapatkan keuntungan dengan menggunakan bahan bakar gas alam yang harganya lebih murah hila dibandingkan dengan bahan bakar minyak yang sekarang digunakan pada burner konvensionaL Yang menjadi masalah, adalah bahwa nilai investasi yang harus ditanamkan cukup tinggi dan burner tersebut dianggap hanya akan bertahan tidak lebih dari lima belas tahun. Penulis melakukan penelitian dengan mencari data konsumsi steam dan bahan bakar yang dibutuhkan saat ini. Kemudian dengan rnelihat nilai kalor yang dibutuhkan, kebutuhan bahan bakar cair itu dikonversikan menjadi kebutuhan bahan bakar gas alam. Selisih biaya operasional inilah yang akan menentukan apakah investasi ini menguntungkan ataukah tidak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Stefanus
"Seperli telah kita ketahui dalam dunia perindustrian, pasti kita menjumpai sambugan-sambungan ataupun percabangan dalam sislem peripaan. Desainer berusaha unluk dapat menghemat energi dalam sistem pemipaan, misalnya usaha untuk membuat tekukan yang tidak langsung patah. Tetapi di dalam hal tersebut, kita perlu mengetahui fenomena yang terjadi yaitu kerugian tekanan pada belokan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat besarnya kerugian tekanan pada percabangan dengan fluida air dan nanofluida I %, yaitu koefisien kerugian minor K dengan cara mengukur perubahan tekanan pada sudut 30", 45°, 60°, dan 90° ditampilkan dengan jelas. Sistem pemipaan diuji coba dengan mengatur katup mulai bilangan Reynold yang rendah meningkat sampai dengan bilangan Reynolds tinggi.
Pada sudut yang lebih besar, kerugian tekanan akan menjadi besar. Penggunaan nanofluida I % memiliki njlai K yang lebih kecil dibandingkan fluida air pada bilangan Reynolds 1000O nilai K untuk nanofluida tidak memiliki perbedaan yangjelas dengan fluida air."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ady Nugroho
"Transportasi muatan curah dengan menggunakan sistem pipa telah digunakan. Salah satunya adalah Pengangkutan secara hidrolik dari saluran curah yang telah digunakan untuk membuang abu terbang pada ruang pembakaran batu bara. Sekarang ini, saluran curah telah digunakan sebagai pembawa fluida untuk partikel solid kasar. Contohnya; pengangkutan secara hidrolik dari saluran muatan curah dicampur dengan partikel solid kasar untuk mengisi ulang tambang batubara untuk mencegah erosi atau kebakaran. Diameter partikel dari abu terbang dan dimensi pipa memiliki kaitan yang erat dalam proses transportasi muatan curah tersebut.
Penelitian ini bertujuan mempelajari karakteristik efek perubahan diameter muatan curah yang mengalir didalam pipa spiral. Pada penelitian ini Perubahan diameter pada muatan curah adalah dengan menggunakan ukuran mesh 41, 35, dan 20. Variasi tekanan yang dilakukan adalah 2,5kg/cm2, 3kg/cm2, 3,5kg/cm2, 4kg/cm2, 4,5kg/cm2, dan 5kg/cm2 sehingga didapat variasi debit dan nilai jatuh tekanan dapat melihat koefisien gesek dengan Re.
Hasil dari penelitian ini diameter partikel fluida memiliki efek terhadap penurunan tekanan. Penurunan tekanan terbesar terjadi pada partikel dengan diameter yang terbesar yaitu ukuran mesh 20 yang kemudian besar penurunan tekanan yang lebih kecil pada ukuran mesh 35 dan diikuti dengan ukuran 41. Sedangkan untuk koefisien gesek terbesar didapat dengan ukuran diameter partikel terbesar yaitu dengan ukuran mesh 20 pada nilai Re 644,76 s.d 812,1 kemudian koefisien yang lebih kecil pada ukuran mesh 35 yaitu pada nilai Re 957,4 s.d 1127,73 dan diikuti dengan ukuran mesh 41 dengan bilangan Re 1430 s.d 1600,8.

Transportation of bulk using piping system has been used, one of its is hydraulics transport of bulk slurries which has been used to discard fly ash in coal burning plants. Today fly ash slurries have also been used as a carrier fluid for coarse solid particle. An example is the hydraulic transport of fly ash slurries mixed with coarse solid particles for the refilling of a coal mine to prevent land erosion or fires. Particle size of bulk and dimension of pipe have a relevancy in transportation bulk process.
The purpose of Research is to understand effect of bulk particles size which flow in horizontal spiral tube. Particles size which used in this research is 41 mesh, 35 mesh , and 20 mesh. Variation pressure which used in this research is 2,5kg/cm2, 3kg/cm2, 3,5kg/cm2, 4kg/cm2, 4,5kg/cm2, and 5kg/cm2 with the result that find celerity of flow and the pressure drop could define friction coefficient using Reynolds number.
The result is particles size of bulk affecting to the pressure drop. The highest pressure drop occurred on biggest particles size of bulk that is 20, 35 mesh for the lower pressure drop then followed by 41 for the lowest pressure drop. Whereas for the highest friction coefficient occurred on biggest particles size of bulk that is 20 on 644.76 until 812.1 for Reynolds number, 35 mesh for the lower friction coefficient on 957,4 until 1127,73 then followed by 41 for the lowest friction coefficient on 1430 until 1600,8 for Reynolds number.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52302
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>