Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Arsyi Amriansyah
"

Batu bara merupakan salah satu sumber energi yang bernilai ekonomis dibandingkan energi lainnya. Diperlukan kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan batu bara. Daerah penelitian dilakukan pada lapangan Banko Barat PIT X PT. Bukit Asam, Tbk., Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Batu bara pada daerah penelitian berada pada Formasi Muara Enim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi sumber daya batu bara, persebaran kualitas bara, dan kegunaan dari batu bara. Metode penelitian yang dilakukan adalah menganalisis data lubang bor, logging geofisika, dan kualitas batu bara. Dari analisis yang dilakukan dapat diketahui bentuk pemodelan 3D, estimasi sumber daya batu bara, persebaran kualitas batu bara, dan kegunaan batu bara. Pemodelan 3D dan estimasi yang dilakukan menggunakan aplikasi Minescape 5.7. Estimasi Sumber daya pada daerah penelitian pada sumber daya terukur sebesar 109.977.726 ton, Sumber daya tertunjuk 4.091.138 ton, dan Sumber daya terukur 15 ton. Peringkat batu bara pada daerah penelitian termasuk kedalam High Volatile Bituminous B. Dari analisis persebaran kualitas batu bara pada daerah penelitian dipengaruhi oleh lingkungan pengendapan dan tingkat sedimentasi. Daerah penelitian termasuk kedalam tipe rawa raised swamp dan dipengaruhi oleh pengaruh air laut dilihat dari tingginya nilai kandungan sulfur pada seam C1. Nilai kandungan kalori pada daerah penelitian dipengaruhi oleh nilai kandungan abu, kelembapan, fix carbon, dan zat terbang. Nilai kandungan kalori dianalisis menggunakan regresi linear. Didapatkan nilai x yang positif pada nilai zat terbang dan fix carbon yang mengindikasikan nilai yang berbanding lurus sedangkan pada nilai kelembapan dan kandungan abu didapat nilai x yang negatif yang mengindikasikan nilai berbanding terbalik. Dari hasil analisis tersebut dapat ditentukan kegunaan batu bara pada daerah penelitian. Batu bara pada daerah penelitian dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dan industrik semen.

 


Coal is a source of energy that has economic value compared to other energies. Exploration activities are required to obtain coal reserves. The research area was conducted in the West Banko field PIT X PT. Bukit Asam, Tbk., Tanjung Enim, South Sumatra. Coal in the research area is in the Muara Enim Formation. This study aims to determine the estimation of coal resources, distribution of coal, and usefulness of coal. The research method used are to analyze borehole data, geophysical logging, and coal quality. From the analysis, it can be seen the form of 3D modeling, estimation of coal resources, distribution of coal quality, and use of coal. 3D modeling and estimation were carried out using Minescape 5.7. Estimated resources in the research area at measured resources were 109,977,726 tons, indicated resources were 4,091,138 tons, and measured resources were 15 tons. The rank of coal in the study area is High Volatile Bituminous B. From the analysis of the distribution of coal quality in the study area is influenced by the depositional environment and sedimentation. The research area is raised swamp and influenced by sea water seen from the high value of sulphur content in seam C1.The value of the calorific content in the study area is influenced by the value of the volatile matter, moisture, fix carbon, and ash. Calorific values were analyzed using linear regression. From the linear regression obtained a positive x value of ash and fix carbon which indicates a value that is directly proportional and a negative x value of ash and total moisture which indicates a value that is inversely proportional. From the results of this analysis, it can be determined the use of coal in the study area. Coal in the research area can be used as a power plant and cement industry.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Shebrina
"PT Bukit Asam Tbk., adalah perusahaan pertambangan batubara yang berlokasi di Tanjung Enim, salah satu area penambangan yaitu Banko Barat Pit 2. Pada area ini menerapkan sistem tambang terbuka yang dapat membentuk cekungan yang cukup besar. Sehingga menyebabkan air dapat terakumulasi di dalam cekungan tersebut dan bisa menghambat aktivitas penambangan. Air tersebut berasal dari air permukaan maupun air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi hidrogeologi, analisis data curah hujan, dan perencanaan sistem penyaliran tambang yaitu saluran terbuka dengan asumsi lahan yang sudah bebas. Menggunakan metode analisis litologi, muka air tanah, metode Gumbel, dan perhitungan untuk menentukan dimensi saluran terbuka. Didapatkan Pada Pit 2 memiliki litologi berupa batubara, batupasir, batulempung dan batulanau. Berdasarkan sifat batuan terhadap air tanah, maka satuan batupasir dikategorikan sebagai akuifer, batulanau dan batulempung dikategorikan sebagai akuiklud. Dengan rata – rata nilai K pada satuan batupasir didapatkan nilai K pada akuifer 6.8 x 10-6 m/s. Pada Pit 2 memiliki ketinggian muka air tanah yaitu 22.97 m. Berdasarkan perhitungan infiltrasi atau potensi air tanah yang akan masuk kedalam tanah sebesar 254,306 m3 /bulan. Didapatkan curah hujan rencana periode 25 tahun menggunakan Metode Gumbel dengan data curah hujan 2013 – 2022 adalah 810.50 mm/bulan, intensitas hujan sebesar 69.7 mm/jam, dan debit air limpasan yaitu 50 m3 /detik dengan panjang saluran terbuka 1.717 km atau 1,717 meter dan dapat menampung volume 53,363 m3 . Lokasi saluran terbuka berada di selatan Pit 2 yang mengarah ke kolam pengendapan lumpur di timur Pit 2.

PT Bukit Asam Tbk., is a coal mining company located in Tanjung Enim, one of the mining areas, namely West Banko Pit 2. This area applies an open Pit mining system that can form a large enough basin. So that it causes water to accumulate in the basin and can interfere mining activities. The water comes from surface water and ground water. This research was conducted to determine hydrogeological conditions, analyze rainfall data, and mine dewatering system planning, namely ring canal with the assumption that the land is free. Using the lithological analysis method, groundwater table, Gumbel method, and calculations to determine the dimensions of the ring canal. In Pit 2 has a lithology in the form of coal, sandstone, claystone and siltstone. Based on the nature of the rock relative to groundwater, sandstone units are categorized as aquifer, siltstones and claystones are categorized as aquiclude. With an average K value in the sandstone unit, the K value in the aquifer is 6.8 x 10-6 m/s. In Pit 2 has a groundwater level of 22.97 m. Based on infiltration calculations or the potential for groundwater that will enter the soil is 254,306 m3 /month. The planned rainfall for a 25 year period using the Gumbel method with rainfall data for 2013 – 2022 is 810.50 mm/month, the rain intensity is 69,7 mm/hour, and the runoff water discharge is 50 m3 /second with an ring canal length of 1,717 km or 1,717 meters and can accommodate a volume of 53,363 m3 . The ring canal location is south of Pit 2 which leads to the settling pond east of Pit 2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Thariq Triezaputera
"Permintaan batubara yang meningkat membuat negara produsen batubara dituntut untuk memproduksi lebih banyak. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam produksi batubara ialah keselamatan dan efisiensi, namun dalam kegiatannya sering ditemukan masalah atau kendala. Masalah yang sering dihadapi yaitu masalah kestabilan lereng. Lereng dengan keadaan tidak stabil dapat berpotensi longsor. Longsor pada lereng dapat mengakibatkan tidak tercapainya target produksi yang direncanakan, serta membahayakan keselamatan pekerja. Musim penghujan berpengaruh pada kestabilan lereng, karena curah hujan tinggi dapat memicu terjadi longsor. Kondisi daerah penelitian sebelumnya telah mengalami longsor, kemudian dilakukan perlakuan geoteknik berupa pemadatan pada lereng. Setelah pemadatan, belum dilakukan suatu kajian kestabilan lereng di area tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kestabilan lereng, hubungan ketinggian muka air tanah (MAT), dan saran rekomendasi desain lereng stabil di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan tahap pengumpulan data meliputi pengambilan sampel tanah, pengukuran geometri,  karakterisasi geoteknik, dan pengumpulan data sekunder. Data tersebut kemudian digunakan sebagai parameter dalam analisis kestabilan lereng menggunakan bantuan software Geostudio 2021. Metode yang digunakan yaitu analisis kesetimbangan batas dengan metode Morgenstern-Price, Bishop, dan Janbu. Hasil analisa kestabilan lereng menggunakan metode Morgenstern-Price dan Bishop menunjukkan kondisi stabil pada lereng A, B, dan C (FK>1,3). Hasil perhitungan menggunakan metode Janbu menunjukan kondisi stabil hanya pada lereng A, sedangkan lereng B dan C dalam keadaan kritis (1,3

The increasing demand for coal has forced coal-producing countries to produce more. One of the things that need to be considered in coal production is safety and efficiency, but in its activities problems or obstacles are often found. The problem that is often encountered is the problem of slope stability. Slopes with unstable conditions have the potential for landslides. Landslides on slopes can result in not achieving planned production targets, as well as endangering worker safety. The rainy season affects the stability of the slopes, because high rainfall can trigger landslides. The condition of the study area had previously experienced landslides, then geotechnical treatment was carried out in the form of compaction on the slopes. After compaction, a slope stability study has not been carried out in the area. This study aims to analyze the stability of the slopes, the relationship between the groundwater level, and recommendations for stable slope designs in the study area. This research was conducted with data collection stages including soil sampling, geometry measurements, geotechnical characterization, and secondary data collection. The data is then used as a parameter in the analysis of slope stability using the Geostudio 2021 software. The method used is boundary equilibrium analysis using the Morgenstern – Price, Bishop, and Janbu method. The results of the analysis of slope stability using the Morgenstern-Price and Bishop methods show stable conditions on slopes A, B and C (FoS> 1.3). The results of calculations using the Janbu method show stable conditions only on slope A, while slopes B and C are in critical condition (1.3"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silviana
"Daerah penelitian terletak di Tambang Air Laya Barat, Kabupaten Muara Enim yang termasuk ke dalam Cekungan Sumatera Selatan. Tujuan penelitian adalah menentukan geometri lapisan batu bara, mengestimasi sumber daya batu bara, menentukan kualitas batu bara, dan menentukan potensi Gas Metana Batu Bara (GMB). Hasil penelitian menggunakan perangkat lunak minescape terdapat enam seam batu bara dengan arah strike barat – timur dan arah dip ke utara. Hasil seluruh estimasi sumber daya batu bara menggunakan metode circular USGS untuk sumber daya tereka 2305472 ton, sumber daya tertunjuk 15314260 ton, dan sumber daya terukur 29361800 ton. Total keseluruhan adalah 46981532 ton. Peringkat seluruh seam batu bara menggunakan klasifikasi ASTM D 388 – 1999 adalah High Volatile B Bituminous. Kualitas baik untuk seam A1, A2, B1, dan B2 berada di sekitar utara, sedangkan seam B dan C di sekitar tengah. Potensi GMB ditentukan dari metode persamaan modifikasi Kim oleh Sobarin, hasil rata-rata kandungan gas adalah 73.61 scf/ton berpotensi sedang. Hasil kalkulasi Gas In Place (GIP) menggunakan persamaan Mavor dan Nelson menunjukkan rata-rata seam C lebih besar yaitu 850.35 BcF daripada seam lainnya. Area yang berpotensi GIP berada di utara daripada selatan dan di sekitar titik bor NUR_062.

The research area is located in Tambang Air Laya Barat field, Muara Enim District which is part of South Sumatera Basin. The objectives of research are determine geometry of coal seams, estimate coal resources, determine coal qualities, and determine potential of Coal Bed Methane (CBM). The result using software minescape, contained six coal seams with strike direction are west – east and dip direction are north. The result total coal resources estimation using circular USGS method for inferred resource is 2305472 tonnes, indicated resources are 15314260 tonnes, and measured resources are 29361800 tonnes. The total estimation are 46981532 tonnes. The rank of all coal seams using ASTM D 388 – 1999 are High Volatile B Bituminous. Good coal quality for seam A1, A2, B1, and B2 are around north, while seam B and C are around middle. The potential of CBM determined by modified Kim’s method by Sobarin, the result have average gas content is 73.61 scf/ton which is moderate. The result of calculation Gas In Place (GIP) using Mavor and Nelson equation show the average seam C is greater than other seams which is 850.35 BcF. The potential area of GIP is at north than south and located around drillhole NUR_062"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rifky Fayuzar
"

Estimasi sumber daya merupakan salah satu tahap penting dalam kegiatan eksplorasi batu bara karena bertujuan untuk menilai kuantitas dan kualitas batu bara pada suatu daerah. Lokasi daerah penelitian berada di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Lapisan batu bara pada daerah penelitian berasal dari Formasi Muara Enim yang merupakan salah satu formasi pembawa-batu bara di Cekungan Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran lapisan batu bara pada daerah penelitian dan melakukan komparasi terhadap hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara yang dilakukan dengan metode nearest neighbor, inverse distance weighting, ordinary kriging, dan radial basis function. Setiap metode memiliki pendekatan dan parameter yang berbeda-beda dalam melakukan estimasi ketebalan batu bara. Setelah didapatkan hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara pada setiap metode, selanjutnya dilakukan komparasi menggunakan quantile-quantile plot dan swath plot untuk melihat metode yang paling akurat dalam melakukan estimasi ketebalan lapisan batu bara. Dari hasil quantile-quantile plot yang dilakukan, frekuensi hasil estimasi dengan metode inverse distance weighting dan ordinary kriging mendekati frekuensi secara teoritis dan dari hasil Swath Plot menunjukkan bahwa trend nilai rata-rata hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara pada metode inverse distance weighting dan ordinary kriging memiliki kemiripan dengan trend nilai rata-rata data bor. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode inverse distance weighting dan ordinary kriging memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik dibandingkan metode nearest neighbor dan radial basis function dalam melakukan estimasi ketebalan batu bara di daerah penelitian.

 


Resource estimation is one of the important stages in coal exploration activities because it aims to assess the quantity and quality of coal in an area. The location of the research area is in Muara Enim Regency, South Sumatera Province. The coal seam of the research area is derived from the Muara Enim formation which is one of the coal-bearing formations in the South Sumatera basin. This research aims to determine the coal seam distribution in the research area and comparing the result of the coal thickness estimate by nearest neighbor, inverse distance weighting, ordinary kriging and radial basis function methods. Each method has different approaches and parameters to estimate the thickness of coal seam. After the result of the estimation of coal seam thickness in each method, the comparison is carried out using quantile-quantile plot and swath plot to see the most accurate method of estimating coal seam thickness. From the results of quantile-quantile plot, the frequency of the estimated results with the inverse distance weighting and ordinary kriging methods is similar to the theoretical frequency and from the results of swath plot, indicates that the average value trend of the estimated results coal thickness with the inverse distance weighting and ordinary kriging methods has similarities to the trend of the average value of drilling data. The results showed that the inverse distance weighting and ordinary kriging methods have a better accuracy than the nearest neighbor and radial basis function methods in performing coal thickness estimation of research area.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Juniah
"Keberlanjutan lingkungan pertambangan menjadi isu utama pertambangan batubara secara terbuka, karena dampak yang ditimbulkannya terhadap nilai jasa lingkungan yaitu terjadinya deplesi sumberdaya alam dan hilangnya jasa lingkungan. Penelitian yang dilakukan di PTBA Tanjung Enim tahun 2011 ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen manfaat dan biaya atas hilang dan pulihnya nilai jasa lingkungan, dan air void tambang untuk menguji model umum extended NPV KLPBB yang dikaji. Penelitian ini merupakan exploratory research dengan model pengembangan extended net present value berdasarkan nilai jasa lingkungan, air void pada tambang batubara. Dengan memasukkan nilai jasa lingkungan, dan air void tambang untuk air baku ke dalam model manfaat dan biaya Munasinghe diperoleh nilai KLPBB (extendedNPVba) sebesar Rp 10.967.124.692.166,- atau 11 triliun rupiah dengan rasio manfaat biaya lebih besar 0,06 yang merupakan manfaat jasa lingkungan air void tambang untuk air baku sehingga dapat memperkecil nilai jasa lingkungan sebesar 6,5 triliun rupiah
Hasil ini menjawab hipotesis penelitian dimana nilai jasa lingkungan, air void tambang untuk air baku memberi manfaat lingkungan untuk keberlanjutan sumberdaya air, manfaat ekonomi langsung terhadap perusahaan tambang, dan masyarakat. Hasil validasi terhadap model umum extended NPV KLPBB di PT JBG menemukan kesamaan hasil dengan PTBA yaitu sama sama memberikan keberlanjutan bagi KLPBB.

Mining environmentally sustainability is a major issue in open coal mining because of its impact on the value of ecosystem services is the depletion of natural resources and the loss of environmental services. Research conducted on the Tanjung Enim PTBA in 2011 aims to identify the components of the benefits and costs of loss and recovery in the value of environmental services, and the mine void water to test the general model extended NPV KLPBB studied. This study is an exploratory research with the development of the model extended net present value based on the value of environmental services, mine voids water in the coal mine. By including the enviromental services value, mining void water as raw water into the extended NPV values ??obtained Munasinghe, the KLPBB value gained is Rp 10,967,124,692.,166 ,-, with higher ratio of cost and benefit as 0.04 as the environmental services value benefit of mining void water as raw water so it can decrease the environmental services value loss until 6.5 trilion rupiah.
These results answer the research hypothesis where the value of environmental services, the mine void water to raw water for the environmental benefits of sustainability of water resources, the direct economic benefits of the mining companies, and communities. The results validate the general model extended NPV KLPBB in PT JBG indicates similarity with PTBA the result is provided the sustainability for KLPBB.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Bayu Prajnanta
"Kestabilan lereng merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam tambang batubara terbuka Asam Asam untuk mencegah terjadinya kelongsoran. Kestabilan dari sebuah lereng dipengaruhi oleh sifat dari batuan dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi sebuah lereng. Kestabilan lereng dapat dipelajari menggunakan analisis kesetimbangan batas yang didasarkan dari teori Mohr-Coulomb Failure Criterion untuk mengetahui respons dari material batuan terhadap suatu gaya yang diberikan. Dari analisa tersebut tingkat kestabilan di lereng pertambangan dapat dikuantifikasi dengan mengukur nilai faktor keamanan (FK) dari sebuah lereng. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis kestabilan lereng pada tiga desain lereng highwall tambang batu Bara terbuka Asam Asam di Pit "X" yang dioperasikan oleh PT. Arutmin Indonesia, dengan bantuan perangkat lunak Geostudio SLOPE/W dan metode perhitungan nilai kesetimbangan batas Morgenstern-Price. Analisis pada ketiga lereng menunjukkan bahwa faktor keamanan dari desain lereng masih relatif tinggi dibanding standar perusahaan, sehingga penulis dapat memberi rekomendasi berupa optimasi. Optimasi adalah perubahan desain lereng tambang untuk mengurangi jumlah material yang tidak diinginkan namun masih memperhatikan nilai standar faktor keamanan dari tiap lereng. Penulis menemukan bahwa memungkinkan dilakukan optimasi dari ketiga lereng dengan mengurangi lebar bench tiap lereng dari 10 meter menjadi 7 meter, sehingga pengurangan lebar bench membuat sudut keseluruhan masing-masing lereng menjadi semakin tegak dengan kenaikan sudut sebesar 4o. Dengan dilakukannya optimasi, maka pihak perusahaan dapat mengurangi jumlah material yang tidak diinginkan dalam proses pengupasan, sehingga dapat mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ekstraksi batu bara.

Slope stability is an important aspect that need to be understood to avoid the possibility of a slope failure in Asam Asam open-pit coal mine. Stability of a slope is affected by the properties of the rock within the slope, and external factors that are affecting the slope. Slope stability could be studied by using the limit equilibrium method which uses the Mohr-Coulomb Failure Criterion to understand the reaction of rock under external forces and pressure. By using the limit equilibrium analysis, the safety of a slope could be quantified into a value called the factor of safety (FoS). In this research, the slope stability of three highwall slope from Pit "X" of Asam Asam open-pit mining area operated by PT. Arutmin Indonesia are analyzed with the help of Geostudio SLOPE/W software, using Morgenstern-Price limit equilibrium calculation method. Analysis of the slopes shows that the factor of safety of the three slopes still far exceeded the standard that are set by PT. Arutmin Indonesia. The writer recommends that the three slopes are to be optimized further. The purpose of this optimization is to modify the slope design so the amount of unwanted material or overburden could be further reduced with respect to the safety standards of the slope. By reducing the length of the slope bench from 10 meters to 7 meters, the slope overall angle rose by 4o becoming more upright. This new optimized design will have less amount of unwanted material that are included during the coal extraction process; therefore, the extraction time and operating cost would be reduced.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezialie
"Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menyumbang kebutuhan batubara negara dalam jumlah yang cukup besar. Formasi Muara Enim merupakan salah satu cekungan di Sumatera Selatan yang menghasilkan sumberdaya batubara. Salah satu metode untuk menghitung estimasi sumberdaya batubara yaitu menggunakan metode pemodelan geologi 3 dimensi (3D Geological Modelling) untuk membentuk model struktur geologi dan bagaimana bentuk dan volume seam batubara itu terlihat. Untuk perhitungan volume sumberdaya batubara dapat dilakukan dengan metode circular yang kemudian mengacu kepada prinsip SNI 5012:2011, berdasarkan kondisi geologi pada daerah penelitian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Model seam batubara menunjukkan luas area 617.859,514 m2 dengan strike/dip N317°E/10°, dan ketebalan rata-rata batubara sebesar 3.7 meter dari seluruh titik bor. Berdasarkan model yang dihasilkan dan pembuatan subcrop, persebaran batubara di daerah penelitian memiliki orientasi Timur Laut – Barat Daya. Estimasi sumber daya batubara dari model seam batubara mencapai 16211.03 ton. Sementara itu, metode circular menghasilkan tonase batubara sebanyak 8492.97 ton untuk sumber daya terukur, 4904.15 ton untuk sumber daya tertunjuk, dan 2813.91 ton untuk sumber daya tereka dalam IUP daerah penelitian.

South Sumatra is one of the provinces in Indonesia which contributes quite a large amount to the country's coal needs. The Muara Enim Formation is one of the basins in South Sumatra that produces coal resources. One method for calculating coal resource estimates is using the 3-dimensional geological modeling method (3D Geological Modeling) to create a model of the geological structure and how the shape and volume of the coal seam looks. Calculating the volume of coal resources can be done using the circular method which then refers to the principles of SNI 5012:2011, based on the geological conditions in the research area. The results obtained from this research are that the coal seam model shows an area of 617,859.514 m2 with a strike/dip of N317°E/10°, and an average coal thickness of 3.7 meters from all drill points. Based on the model produced and the subcrop made, the distribution of coal in the research area has a Northeast – Southwest orientation. The estimated coal resources from the coal seam model reached 16211.03 tons. Meanwhile, the circular method produces coal tonnage of 8492.97 tons for measured resources, 4904.15 tons for indicated resources, and 2813.91 tons for inferred resources in the research area of IUP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Mutiara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model seam batubara, persebaran seam batubara, serta estimasi sumber daya batubara menggunakan pemodelan 3 dimensi. Selain itu, estimasi sumber daya batubara juga dilakukan menggunakan metode circular. Pemodelan seam batubara dilakukan menggunakan membuat database yang merupakan kolerasi antara data elevasi, dan data bor yang diolah menjadi data collar, survey, dan litologi. Hasil pemodelan yang didapatkan kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi persebaran dan ketebalan serta tonase batubara di daerah penelitian. Model yang telah dibuat juga akan diolah menjadi subcrop seam batubara di daerah penelitian untuk dilakukan perhitungan estimasi menggunakan metode circular. Perhitungan metode circular memiliki jarak pengamatan yang disesuaikan dengan SNI 5015: 2019 dengan kondisi geologi di daerah penelitian yang salah satunya merupakan variasi kualitas batubara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model seam batubara memiliki luas area 617.859,514 m2 dengan strike/dip N317°E/10°. Dari model seam batubara juga didapat ketebalan rata-rata batubara dari seluruh titik bor yaitu sebesar 1 meter. Berdasarkan model seam batubara dan pembuatan subcrop, didapatkan bahwa orientasi persebaran batubara di daerah penelitian memiliki orientasi Barat Laut – Tenggara. Estimasi sumber daya batubara dari hasil perhitungan model seam batubara didapatkan tonase batubara adalah sebanyak 853.364 ton. Sementara itu, perhitungan menggunakan metode circular, sumber daya terukur di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubara sebesar 1.781.389,816 ton. Sumber daya tertunjuk di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubara sebesar 2.712.196,394 ton, serta untuk sumber daya tereka di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubaranya adalah sebesar 3.625.868,184 ton.

This study aims to determine the coal seam model, the direction of spread of the coal seam, and estimation of coal resources using 3-dimensional modeling. In addition, estimation of coal resources is also carried out using the circular method. Coal seam modeling is carried out by creating a database which is a correlation between elevation data and drillhole data which is processed into collar, survey, and lithology data. The modeling results obtained were then analyzed to obtain information on the distribution and thickness and tonnage of coal in the study area. The model that has been made will also be processed into a coal seam subcrop for resources estimation calculations using the circular method. The calculation of the circular method has an observation distance that is adjusted to SNI 5015: 2019 with the geological conditions in the research area, one of which is the variation in coal quality. The results of this study indicate that the coal seam model has an area of 617,859.514 m2 with strike/dip N317°E/10°. From the coal seam model, resulting the average thickness of coal from all drill points is 1 meter. Based on the coal seam model and subcrop that has been made, it is generated that the orientation of the distribution of coal in the study area has a NE – SE orientation. Estimation of coal resources from the calculation of the coal seam model shows that the coal tonnage is 853,364 tons. Meanwhile, calculations using the circular method, measured resources in the IUP Block of the study area have a total tonnage of 1.781.389,816 tons of coal. The indicated resources have a total coal tonnage of 2.712.196,394 tons, and for inferred resources have a total coal tonnage of 3.625.868,184 tons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sulfate reducing bacteria utilize sulfate as their terminal electron acceptor and reduce it to sulphide. Acid mine drainage, by-products of mining activities, is an acidic sulfate-rich wastewater suitable habitat for sulfate reducing bacteria. Isolation and identification of sulfate reducing bacteria collected from Muara Enim coal mining, South Sumatera was carried out at Laboratory of Environmental Biotechnology, Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB), Bogor, and Laboratory of Microbiology, Faculty of Veterinary, Bogor Agricultural University. Postage B liquid media was used for isolation and purification via serial dilution. Physiological and biochemical characterization was done based on Bergey's Manual of Determinative Bacteriology. Fifteen pure isolates have been isolated with diverse characteristics. Eight isolated can sustain at pH 3, while the rest sustain at 4 pH 4 or above. Sulfate reduction efficiency of each isolated were different, but increased as the pH increased. The bacteria are classified as Desulfovibrio sp., which is characterized straight rods, motile, non spore-forming and able to grow in simple organic carbon"
502 JMSTUT 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>