Ditemukan 115492 dokumen yang sesuai dengan query
Kiranastari Asoka Sumantri
"Media sosial memiliki peran penting di masyarakat dalam membentuk opini pada isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan karena memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi dan menciptakan kesadaran bersama di masyarakat. Akun @pendakiindonesia di media sosial Instagram menjadi salah satu akun yang menjalankan kampanye mengenai konservasi lingkungan di kawasan pendakian. Dalam menjalankan kampanye, pesan yang bersifat edukatif atau menyampaikan informasi baru yang bermanfaat menjadi unsur penting untuk menciptakan kesadaran bagi para audiens. Pesan edukatif yang disampaikan harus memperhatikan format, nuansa dan konteks pesan. Selain itu, maksimalisasi penggunaan Instagram sebagai media kampanye perlu memperhatikan aspek relevansi waktu dan frekuensi penyampaian pesan. Jurnal ini menggunakan metode studi literatur dimana penulis memberikan penjelasan komprehensif terkait unggahan terbaru pesan konservasi lingkungan di kawasan pendakian yang disampaikan oleh akun pendaki @pendakiindonesia dengan tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan dalam pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan. Penulis menemukan bahwa akun @pendakiindonesia telah menyampaikan pesan edukatif dengan format, nuansa, dan konteks yang sesuai dengan cara penyampaian pesan edukatif yang baik, namun perlu lebih memperhatikan relevansi waktu dan meningkatkan frekuensi pesan. Kesimpulan dari studi ini adalah akun @pendakiindonesia sudah menyampaikan pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan melalui akun Instagram sebagai media kampanye.
Social media has a prominent role in society in forming opinions on issues related to the environment because it has the power to disseminate information and create mutual awareness in society. The @pendakiindonesia account on Instagram is one of the accounts running a campaign on environmental conservation in the hiking area. In running a campaign, educational messages that convey useful new information is the crucial element in creating awareness and must be delivered by paying attention to the format, nuance, and context of the message. Also, maximizing the use of Instagram as a campaign media needs to pay attention to the time relevance and frequency of message delivery aspects. This journal uses a literature study method where the author provides a comprehensive explanation regarding the latest upload of environmental conservation messages in the climbing area delivered by the climber @pendakiindonesia account to describe the use of the approach in educational messages about environmental conservation. The author finds that the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages with a format, nuance, and context that is following a correct way of delivering educational messages but needs to pay more attention to time relevance and increase message frequency. Thus, the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages about environmental conservation through the Instagram account as a campaign medium."
Lengkap +
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ananda Khrista Zata Amani
"Tesis ini membahas bagaimana online social interaction dan konstruksi pesan terbentuk dan dikonstruksikan melalui participatory culture . Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain konstruktivisme. Hasil penelitian menyarankan bahwa penggunaan media sosial menjadikan sebuah budaya baru yaitu budaya partisipatoris dimana pengguna dapat memberikan feedback bahkan bisa memproduksi sebuah isu atau konten tertentu yang berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi. Online social interaction dan konstruksi pesan dibentuk dengan gaya komunikasi dan penyampaian cerita yang ditampilkan dengan berbagai gaya komunikasi yang terbentuk didasari dengan respon berupa komentar dari unggahan pada postingan akun Instagram @dramaojol.id
This thesis discusses how online social interaction and message construction are formed and constructed through participatory culture. This research is a qualitative research with a constructivism design. The results suggest that the use of social media makes a new culture, namely a participatory culture where users can provide feedback and can even produce a certain issue or content related to the events that are happening. Online social interaction and message construction are formed with communication styles and storytelling which are displayed in various communication styles which are formed based on the response in the form of comments from uploads on Instagram @ dramaojol.id account posts."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Agatha Josephine
"Beberapa penelitian menyatakan bahwa sosial media memberikan dampak negatif, ternyata sosial media juga bisa digunakan sebagai jembatan untuk memperbaiki masalah masalah sosial yang terjadi. Kraut et al (2002) menyatakan efek positif dari penggunaan internet terhadap kehidupan sosial dan kesejahteraan psikologis. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat mengkaji pemaknaan follower akun Instagram @gethappy.id saat mengkonsumsi dan berbagi postingan yang disampaikan oleh akun Instagram tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis resepsi terhadap akun instagram @gethappy.id. Melalui wawancara mendalam terhadap tiga informan dengan kriteria, follower akun @gethappy.id perempuan berusia 20-29tahun. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dukungan sosial melalui akun instagram bukanlah menjadi sumber yang utama bagi informan. Selain itu terkait proses pemaknaan dukungan sosial akun @gethappy.id ditemukan dua pemaknaan dominan dan satu pemaknaan negosiasi. Secara keseluruhan, munculnya konten-konten positif di instagram diharapkan mengurangi dampak negatif dari mengkonsumsi media sosial terutama instagram.
Some research states that social media has a negative impact, but social media can also be used as a bridge to fix social problems. Kraut et al (2002) state the positive effects of internet use on social life and psychological well-being. The purpose of this study is expected to be able to examine the meaning of followers of the Instagram @ gethappy.id account when receiving and sharing posts submitted by the Instagram account. This study uses acceptance analysis of the Instagram account @ gethappy.id. Through in-depth interviews with three informants with criteria, female @ gethappy.id account followers won 20-29 years. The results of this study found facts about social through Instagram accounts to be the main source for informants. In addition, related to the meaning of the social support process of the @ gethappy.id account, two dominant meanings and one negotiation interpretation were found. Overall, improve the positive content on Instagram which is expected to reduce the negative impact of the larger social media instagram needed."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T55067
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nabila Astari
"Pertumbuhan teknologi dan dampak penetrasi digital membuat masyarakat beralih dari layanan televisi tradisional ke layanan subscription video on demand (S-VOD). Dengan semakin ramainya pasar S-VOD dengan banyaknya merek S-VOD, merek-merek tersebut ditantang untuk menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk memenangkan pangsa pasar. Salah satu pendekatan pemasaran yang paling populer adalah pemasaran digital, dan media sosial adalah bagian darinya. Penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran saat ini sedang menjadi tren di kalangan brand. Tujuan pemasaran media sosial adalah untuk mendapatkan user engagement yang tinggi. Untuk menciptakan user engagement digunakan beberapa pendekatan, salah satunya adalah dengan menyampaikan karakteristik pesan untuk berkomunikasi dengan pengguna. Tidak hanya karakteristik pesan umum yang perlu ditentukan dalam kampanye, tetapi karakteristik pesan rinci yang spesifik juga penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pesan apa yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk keterlibatan pengguna di media sosial. Penelitian ini dilakukan pada akun Instagram Netflix Indonesia dan Disney+ Hotstar Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi. Studi ini menemukan bahwa tidak semua jenis karakteristik pesan menciptakan dampak atau pengaruh pada keterlibatan pengguna.
The growth of technology and the digital penetration impact are making people shift from traditional television to subscription video on demand (S-VOD) services. As the S-VOD market becomes more crowded with numerous S-VOD brands, the brands are challenged to use different marketing approach to win the market share. One of the most popular marketing approaches is digital marketing, and social media is a part of it. The use of social media as a marketing tool now is becoming a trend among brands. The goal of social media marketing is to gain great user engagement. To create user engagement several approaches are used, one of the approaches is conveying message characteristics to communicate with the users. Not only general message characteristics needs to be defined in the campaigns, but specific detailed message characteristic is also important. This research aims to find out about what massage characteristic that has a big influence in shaping user engagement on social media. This research was conducted on Netflix Indonesia and Disney+ Hotstar Indonesia Instagram Account. This research uses a quantitative approach with the content analysis method. This study found that not all kinds of message characteristic create an impact or influence on user engagement."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Adrian Pratama Afrianto
"Kegiatan donasi yang dilakukan di ruang-ruang publik mulai bergeser sejak kemunculan internet. Seperti halnya Kitabisa.com yang bergerak dalam bidang sosial dan fokus pada kegiatan penggalangan dana atau donasi. Dari berbagai bentuk kegiatan donasi yang dikampanyekan oleh Kitabisa.com, yang menarik adalah konten #bantulansia. Konten dikemas dengan menampilkan kondisi kemiskinan lansia sehingga mampu menarik para pengguna Instagram untuk memberikan like, komentar, bahkan donasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika yang berfokus pada kajian tentang tanda-tanda, fungsi tanda, sistem tanda dan produksi makna ditarik dari tanda-tanda tersebut dengan model semiotika Ferdinand De Saussure. Terdapat dua komponen yang berkaitan dalam semiotik, yaitu penanda (signifier) adalah sebuah bunyi, gambar, atau tulisan yang bermakna artinya petanda adalah aspek material dari apa yang dilihat, dibaca, ditulis atau didengar. Kedua adalah petanda (signified) yang merupakan konsep atau gambaran mental atau pikiran, artinya penanda adalah aspek mentalnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kitabisa.com cenderung menampilkan kondisi lansia yang rentan, kekurangan ekonomi dan harapan yang tidak tercapai karena ekonomi terbatas sehingga membangkitkan rasa iba, prihatin yang menjadi trigger dalam konten Kitabisa.com. Konten yang diproduksi terpola, te-rutinisasi serta mengikuti kerangka standar dan prosedur Kitabisa.com dengan syarat 5% dari donasi terkumpul akan diklaim oleh Kitabisa.com. Semakin banyak donasi yang terkumpul maka semakin tinggi nilai 5% yang diklaim oleh Kitabisa.com artinya ideologi komersial pun tidak luput dari tubuh Kitabisa.com.
Donation activities carried out in public spaces began to shift since the emergence of the internet. Like Kitabisa.com, which is engaged in social activities and focuses on fundraising or donation activities. From the vast variety of donation campaign by Kitabisa.com, the interesting one is the content of #bantulansia. The content is packaged by displaying the poverty conditions of the elderly to attract Instagram users to give likes, comments, and even donations. This study uses a semiotic analysis method that focuses on the study of signs, sign functions, sign systems and the production of meaning drawn from these signs with Ferdinand De Saussures' semiotic model. There are two components in semiotics, the first one is signifier which could consist from sound, image, or writing created from the material aspect of what is seen, read, written or heard. The second is the signified which is a concept or mental picture or thought as the mental aspect. The results of this study indicate that Kitabisa.com tends to display the elderly in a vulnerable condition, economic difficulties and unachieved life expectancy caused by the economical limitations to trigger compassion and concern in Kitabisa.com content. The content produced is patterned, routinized and follows the standard framework and procedures of Kitabisa.com on the condition that 5% of the collected donations will be claimed by Kitabisa.com. The more donations collected, the higher the 5% value claimed by Kitabisa.com, meaning that commercial ideology does not escape Kitabisa.com's body."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Joanna Jo
"
ABSTRAKPerkembangan pesat media sosial telah memunculkan tren pemasaran influencer marketing yang menitikberatkan pada peranan individu yang berpengaruh influencer dan word-of-mouth. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa menjadi individu yang terkenal dan berpengaruh di media sosial sangat penting dan dapat dilakukan oleh siapapun. Setiap individu kini memosisikan diri mereka sebagai sebuah merek brand dan menjadi pemasar bagi dirinya sendiri dengan menyusun strategi pemasaran dan personal branding. Oleh karena itu, tulisan ini membahas strategi pemasaran dan personal branding pada influencer Instagram. Dalam studi ini, ditemukan bahwa influencer Instagram @awkarin menggunakan strategi pemasaran micro-celebrity dan authentic personal branding yang pada intinya berfokus pada khalayak, konten, dan jejaring network . Konsistensi dalam mengunggah konten-konten kontroversial dan pemanfaatan media sosial lain YouTube, Ask.fm, dan Snapchat inilah yang berperan penting dalam kesuksesan proses selebrifikasi akun Instagram @awkarin.
ABSTRACTThe rapid spread of social media has brought influencer marketing into trend which emphasize on the role of influencer and word of mouth. Thus, being hyped and influential in social media is perceived as an essential part and can be practiced by everyone. Individuals nowadays posit theirselves as a brand and their role is to be the marketer for their own self by planning their marketing and personal branding strategy. Therefore, this paper discusses the marketing and personal branding strategy on Instagram influencer. This study discovers that Instagram influencer awkarin use micro celebrity and authentic personal branding strategy which focused on audience, content, and network. Consistency in uploading controversial contents and the use of other social media YouTube, Ask.fm, and Snapchat play pivotal role in the success of celebrification process of awkarin Instagram account."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muhammad Aditya Wicaksono
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat makna yang diberikan oleh pengikut celebgram terhadap simbol dan status celebgram. Peneliti berpendapat bahwa dalam proses menjadi seorang celebgram, perlu memiliki legitimasi popularitas pengguna untuk menjadi seorang celebgram. Memberi legitimasi biasanya dilihat dari jumlah suka yang diberikan atau jumlah pengguna lain yang mengikuti selebriti. Untuk mengetahui lebih dalam tentang makna yang dimiliki oleh para pengikut celebgram dan apa yang membentuk makna tersebut, penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif untuk memperoleh data secara lebih detail dan mendalam terkait dengan penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian ini menemukan bahwa pengikut celebgram melihat status celebgram sebagai sumber ekonomi dan status sosial yang ditandai oleh jumlah pengikut, jumlah suka, dan kegiatan pengesahan. Tiga simbol melekat pada makna status celebgram karena mereka memiliki kesamaan dengan selebriti konvensional, yaitu keberadaan kepentingan publik dalam perbedaan seseorang dan kepentingan media. Norma dan nilai sosial di lingkungan pengikut juga cukup berpengaruh dalam pembentukan makna. Dalam kasus pengikut Mimi Peri ada hubungan timbal balik antara konten yang menjadi miliknya dengan perubahan nilai dan norma pengikut yang dimungkinkan melalui unsur humor. Adanya perubahan ini memungkinkan Mimi Peri untuk mendapatkan tiga simbol yang melegitimasi statusnya sebagai selebriti
ABSTRACTThis study aims to see the meaning given by celebgram followers to the symbol and status of celebgram. Researchers argue that in the process of becoming a celebgram, it is necessary to have legitimacy in the popularity of users to become a celebgram. Giving legitimacy is usually seen from the number of likes given or the number of other users who follow celebrities. To find out more about the meanings of celebgram followers and what shapes these meanings, this study will use qualitative methods to obtain data in more detail and depth related to this research. The final results of this study found that celebgram followers see celebgram status as a source of economic and social status that is marked by the number of followers, number of likes, and endorsement activities. Three symbols are attached to the meaning of celebgram status because they have similarities with conventional celebrities, namely the existence of public interests in one's differences and the interests of the media. Social norms and values in the environment of followers are also quite influential in the formation of meaning. In the case of Mimi Peri followers there is a reciprocal relationship between the content that belongs to him and the change in the values and norms of followers made possible through humor. This change allows Mimi Peri to get three symbols that legitimize her status as a celebrity."
Lengkap +
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vivin Arbianti Gautama
"Tesis ini membahas mengenai teknik penyusunan pesan pada media sosial Instagram oleh organisasi yaitu Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam Kampanye Transformasi Lampaui Batas. Adanya disrupsi inovasi di dunia finansial, sedikit banyak memacu industri asuransi jiwa untuk terus berinovasi dan memperbaiki diri. Persaingan kini bukan lagi sesama perusahaan asuransi namun semakin meluas menghadapi persaingan dengan industri finansial lainnya seperti bank dan fintech. Tantangan lain yang dihadapi oleh industri asuransi jiwa adalah masalah reputasi yang kurang baik akibat dari kegiatan usaha perusahaan asuransi yang mengalami kendala. Citra industri asuransi jiwa beberapa waktu belakangan tercoreng dengan beberapa kasus yang dialami oleh nasabah. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan terhadap industri asuransi jiwa. Kurangnya pemahaman terhadap asuransi jiwa dengan tingkat literasi yang masih rendah serta inklusi yang juga masih rendah dapat menimbulkan kesalahpahaman pada masyarakat. Hal ini mendorong AAJI melakukan melakukan Kampanye Komunikasi. Untuk mendukung kampanyenya AAJI juga memanfaatkan media sosial yaitu Instagram. Teknik penyusunan pesan yang berimbang dan tepat sasaran diperlukan agar tujuan kampanye komunikasi tercapai yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai asuransi jiwa dan manfaatnya. Dalam penelitian ini ingin diketahui peran AAJI dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai asuransi jiwa dengan Teknik Penyusunan Pesannya melalui komunikasi kampanye “Transformasi Lampaui Batas” dengan memanfaatkan media sosial. Teknik penyusunan pesan seperti apa yang sebaiknya digunakan AAJI dalam menyampaikan pesan terkait asuransi jiwa kepada masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian metode kombinasi dengan menggunakan teknik analisis isi dan wawancara. Hasil penelitian menjelaskan peran AAJI dalam melakukan Kampanye Komunikasi Transformasi Lampaui Batas dan membuktikan bahwa AAJI menggunakan kombinasi teknik penyusunan pesan persuasif, informatif, dan edukatif di media sosial Instagram AAJI pada kampanye Transformasi Lampaui Batas. Teknik penyusunan pesan edukatif adalah yang banyak mendapatkan respon dari para pengikut Instagram AAJI.
This thesis discusses the technique of composing messages on Instagram social media by an organization, namely the Indonesian Life Insurance Association (AAJI) in the Transformation Beyond Borders Campaign. The disruption of innovation in the financial world has, more or less, spurred the life insurance industry to continue to innovate and improve itself. Competition is now no longer between insurance companies but is increasingly widespread in facing competition from other financial industries such as banks and fintech. Another challenge faced by the life insurance industry is the problem of unfavorable reputation as a result of the insurance company's business activities experiencing problems. The image of the life insurance industry has recently been tarnished by several cases experienced by customers. This can reduce confidence in the life insurance industry. Lack of understanding of life insurance with low literacy levels and low inclusion can lead to misunderstandings in the community. This prompted AAJI to conduct a Communication Campaign. To support its campaign, AAJI also utilizes social media, namely Instagram. Techniques for compiling messages that are balanced and on target are needed so that the purpose of the communication campaign is achieved, namely to provide understanding to the public about life insurance and its benefits. In this study, we want to know the role of AAJI in providing understanding to the public about life insurance with the technique of compiling messages through the communication campaign "Transformation Beyond the Limits" by utilizing social media. What kind of message preparation technique should AAJI use in conveying messages related to life insurance to the public? This research uses combination method research using content analysis and interview techniques. The study’s results show the role of AAJI in carrying out the Transformation Beyond Borders Communication Campaign and prove that AAJI uses a combination of persuasive, informative, and educative message preparation techniques on AAJI's Instagram social media in the Transformation Beyond Borders campaign. The technique of compiling educational messages is the one that gets the most responses from AAJI's Instagram followers."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tania Rizqia Putri
"Teknologi digital yang semakin berkembang telah mendorong perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam eksplorasi destinasi kuliner. Media sosial, salah satunya Instagram, telah membuka akses konsumen menuju berbagai destinasi kuliner melalui konten visual dan dijadikan sebagai platform pemasaran. Konten Instagram yang diunggah, kemudian membentuk persepsi di benak konsumen. Ketika realitas di destinasi kuliner tidak sesuai dengan persepsi konsumen yang dibentuk melalui unggahan, hal ini dapat menyebabkan kekecewaan dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di masa depan. Kesenjangan persepsi yang diteliti adalah kesenjangan yang ditimbulkan oleh konten media sosial terhadap keadaan faktual pada destinasi kuliner pada saat konsumen melakukan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pembentukan konsumen yang dibentuk oleh unggahan di media sosial Instagram dengan menguraikan sumber kesenjangan persepsi. Berangkat dari kasus konsumen yang seringkali mendapatkan pengalaman berbeda dengan konten yang dilihatnya melalui media sosial Instagram, penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis untuk mengetahui proses pembentukan persepsi dari pengalaman masing-masing informan. Menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data menggunakan in depth interview dilakukan kepada tiga informan selaku konsumen yang pernah mengalami kesenjangan persepsi dalam pencarian destinasi kuliner melalui Instagram. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa konten Instagram berhasil membentuk persepsi di benak konsumen karena memberikan kesan real atau nyata. Aspek struktural pada konten, seperti audio, teks, dan visual berhasil membuat konsumen membentuk sebuah persepsi terhadap suatu destinasi kuliner. Sedangkan pada kenyataannya, aspek-aspek tersebut tidak ditemukan saat konsumen mendatangi destinasi kuliner. Temuan dalam penelitian ini adalah hilangnya komponen visual dikarenakan intensifnya editing konten dan konsumen menganggap sudut pengambilan gambar yang terlalu sempurna. Hilangnya elemen struktural pesan karena editing secara intensif dan sudut pengambilan gambar yang seolah sempurna menyebabkan adanya kesenjangan persepsi. Konsumen cenderung memverifikasi informasi yang dilihatnya pada Instagram ke platform lain seperti Google Review karena menganggap motif pengguna Instagram seringkali bersifat komersial, seperti ads maupun paid promote. Apabila kesenjangan persepsi terus terjadi, kepercayaan konsumen terhadap konten Instagram dapat menurun. Pengunggah konten diharapkan dapat menyajikan konten yang lebih mendekati realita.
The rapid development of digital technology has driven significant changes in various aspects of life, including the exploration of culinary destinations. Social media platforms, particularly Instagram, have opened access for consumers to various culinary destinations through visual content and have become a key of marketing tool. Instagram content shapes consumers' perceptions, and when the reality of a culinary destination does not match these perceptions, it can lead to disappointment and affect future purchasing decisions. This study investigates the perception gap created by social media content compared to the actual state of culinary destinations. The research aims to understand the process of consumer perception formation influenced by Instagram posts and to identify the sources of this perception gap. Using a constructivist paradigm, this study examines cases where consumers often have different experiences from the content seen on Instagram. Employing a qualitative approach, data was collected through in-depth interviews with three informants who have experienced perception gaps in their search for culinary destinations via Instagram. The findings reveal that Instagram content shapes consumers' perceptions by creating a sense of reality through structural elements like audio, text, and visuals. However, these elements are often absent when consumers visit the actual culinary destinations. The study found that the visual components are often missing due to intensive content editing and the use of perfect angles in photographs or videographs. This editing and the pursuit of flawless imagery contribute to the perception gap. Consequently, consumers tend to verify the information seen on Instagram through other platforms like Google Review, believing that Instagram users often have commercial motives, such as advertisements and paid promotions. If the perception gap persists, consumer trust in Instagram content may decreases. Content creators are expected to present content that more closely reflects reality."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fariza Dhea Hariny
"Belanda adalah negara yang sebagian besar penduduknya merupakan penutur bilingual. Keadaan masyarakat bilingual ini dapat memicu terjadinya fenomena alih kode. Tidak hanya dalam bahasa lisan, fenomena ini juga terjadi dalam bahasa tulis. Dengan kemajuan teknologi, kini komunikasi antarmanusia semakin mudah untuk dilakukan. Hal ini membuat fenomena alih kode dapat terjadi di mana saja, termasuk di media sosial. Instagram merupakan salah satu media sosial dengan pengguna aktif harian terbanyak di Belanda. Penelitian ini mengkaji tentang jenis dan fungsi dari alih kode yang dilakukan oleh seorang YouTuber asal Belanda bernama Joy. Selain di YouTube, ia juga aktif membuat konten mengenai mode dan kecantikan di Instagram dengan nama pengguna @beautynezz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif sedangkan teori yang digunakan ialah teori alih kode menurut Appel dan Muysken, serta Gumperz. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis dan fungsi dari alih kode yang paling banyak digunakan pada akun Instagram @beautynezz adalah alih kode intra-sentential dan fungsi referensial.
The Netherlands is a country where the majority of the population is bilingual. The condition of this bilingual society can trigger the code switching phenomenon. Not only in spoken language, this phenomenon also occurs in written language. With technological advancement, communication between people is now easier to do. This makes the code switching phenomenon can occur anywhere, including on social media. Instagram is one of social media with the most daily active users in the Netherlands. This research examines the types and functions of code switching by a Dutch YouTuber named Joy. Apart from YouTube, she is also active in creating content about fashion and beauty on Instagram with the username @beautynezz. The method used in this research is qualitative descriptive method while the theories used are the code switching theory according to Appel and Muysken, as well as Gumperz. The results of the analysis show that the type and function of code switching that is mostly used on @beautynezz Instagram account are intra-sentential code switching and referential functions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library