Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cambridge, Massachusetts: Chandos Publishing, 2017
028.7 MED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Potter, W. James
California: Sage, 2005
302.23 POT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Potter, W. James
USA: Sage Publ., 2011
302.23 POT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Leandro Maldini
"Penelitian ini membahas tentang literasi informasi jurnalis media online Pandit Football. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi bagaimana kemampuan para jurnalis dalam menyajikan informasi untuk dikonsumsi oleh para pembacanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Dalam menganalisis kemampuan para jurnalis, penelitian ini menggunakan standar literasi informasi yang dikeluarkan oleh International Federations of Library Association and Institutions IFLA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi informasi yang dimiliki para jurnalis sudah mampu mendukung masing-masing individu dalam menyelesaikan tugasnya sebagai jurnalis. Para jurnalis Pandit Football sudah mampu mengidentifikasi kebutuhan informasi melalui rapat redaksional yang rutin dilakukan dan menemukan informasi yang dibutuhkan dari berbagai media yang tersedia. Selain itu, para jurnalis mampu menilai informasi dari empat unsur penilaian informasi, yaitu objectivity, relevancy, accuracy dan authority, serta mengorganisasi informasi yang dimiliki. Para jurnalis juga telah menggunakan informasi menjadi suatu artikel yang in-depth sesuai dengan kriteria media Pandit Football. Walaupun begitu, terdapat kemampuan yang perlu ditingkatkan, yaitu kemampuan mengkomunikasikan informasi berdasarkan etika. Hal ini diperlukan karena ada beberapa kegiatan yang dapat menjadi masalah apabila tidak diperhatikan secara cermat, antara lain pengutipan sumber dan komunikasi dengan para pembaca.

This study discusses the information literacy of online media journalist Pandit Football. The purpose of this study is to identify the ability of the journalists in presenting the information that would be consumed by the readers. This research uses qualitative approach with case study method. In analyzing the capabilities of journalists, this study used the information literacy standard issued by the International Federations of Library Association and Institutions IFLA. The results of this study indicates that the information literacy that the journalists have, is able to support each individual in completing his duties as a journalist. The Pandit Football journalists have been able to identify the information needed through their regular editorial meetings and find the required information from the various media available. However, there is a need for enhancing their capability, which is the ability to communicate the information based on ethics. This is necessary because there are some activities that can be problematic if not carefully considered, such as quoting sources and communicating with readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Chandos, 2006
028.7 INF
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Ekananda Luhurningtyas
"Dengan munculnya media sosial, kesadaran akan hal itu sangat penting. Literasi informasi adalah salah satu konsep yang paling menonjol yang berfokus pada pendekatan kritis terhadap informasi media, khususnya hoax yang menyebar lebih cepat di media sosial daripada kebenaran itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi literasi informasi remaja akhir dengan pemaknaan hoax dan pengalaman mereka sebagai pengguna media sosial ketika menghadapi hoax. Dengan demikian, akan diketahui kemampuan atau kendala literasi informasi remaja akhir yang menggunakan media sosial dalam mengurangi risiko penyebaran hoax di media sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik fenomenologis kualitatif analitis digunakan untuk tujuan ini. Pengumpulan data berdasarkan teknik-teknik yang digunakan terdiri dari wawancara individu, observasi, dan analisis dokumen. Hasilnya menunjukkan bahwa remaja akhir masih mengasah literasi informasi mereka. Mereka sangat bergantung pada informasi tentang pencarian online dan akun terverifikasi. Remaja akhir disini adalah digital natives sejati, mereka cakap dengan komputer dan internet. Mereka memegang keyakinan bahwa literasi informasi dan kebutuhan media sosial dilihat sebagai membuat penilaian, integritas pribadi, dan pelatihan diri dan pelatihan perilaku keluarga dan teman dekat dalam mengurangi risiko distribusi hoax di media sosial. Para remaja akhir memprioritaskan kebutuhan akan informasi pribadi yang penting, terutama informasi yang berkaitan dengan dunia dewasa, pendidikan, dan kesadaran keuangan / pekerjaan. Tanggapan mereka terhadap hoax bervariasi, mulai dari skeptis hingga bahkan tidak peduli. Remaja akhir memaknai bersama hoax sebagai bentuk informasi yang negatif. Berkat belajar dari pengalaman dan literasi informasi yang dimiliki, mereka dapat mengenali beragam faktor yang dapat menimbulkan hoax di media sosial. Remaja akhir yang aktif memainkan media sosial di dalam penelitian ini, telah memiliki kecerdasan atau kemampuan berpikir, bersikap secara adaptif dan objektif, termasuk juga kemampuan mempertimbangkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menyelesaikan persoalan hoax di media sosial dan literasi informasi yang di rasa efektif untuk mereka walaupun sikap kritis untuk hoax pada diri remaja akhir masih perlu ditingkatkan.
With the advent of social media, awareness of social media is very important. Information literacy is one of the most prominent concepts that focuses on critical approaches to media information, especially hoaxes that spread faster on social media than truth itself. The purpose of this study was to identify information literacy of youths with the meaning of hoaxes and their experience as social media users when facing hoaxes. Thus, it will be known the ability or constraints of information literacy of youths who use social media in reducing the risk of spreading hoaxes on social media. This research is a qualitative research with descriptive design. Analytical qualitative phenomenological techniques are used for this purpose. Data collection techniques consists of individual interviews, observation, and document analysis. The results show that youths are still honing their information literacy. They rely heavily on information about online searches and verified accounts. The youth here is true digital natives, they are capable of using computers and the internet. They hold the belief that information literacy and social media needs are seen as making judgments, personal integrity, and self training and training family behavior and close friends in reducing the risk of hoax distribution on social media. Youths prioritize the need for important personal information, especially information relating to the adult world, education, and financial work awareness. Their response to hoaxes varies, from skeptics to not even caring. They interpret hoax together as a form of negative information. Thanks to learning from the experience and information literacy they have, they can recognize various factors that can cause hoaxes on social media. Youths who actively play social media in this study, have the intelligence or ability to think, behave in an adaptive and objective manner, including the ability to consider, analyze, evaluate, and resolve hoaxes on social media and information literacy which is felt effective for them although the critical attitude for hoaxes inside themselves still needs to be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwintyas Prahastuti
Jakarta: LIPI, 2005
020.7 SAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>