Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3213 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Penerbit Kementerian Agama RI, 2020
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Fitriati
Jakarta: Penerbit Direktorat Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, 2020
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Akbar Ridho Rizqullah
"Penelitian ini membahas program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Caritas Bogor yang ditujukan kepada warga Desa Cigorondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil dari pelaksanaan Program Desa Tangguh Bencana di Desa Cigorondong. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September tahun 2021 sampai Bulan Desember tahun 2021. Alasan penelitian ini adalah karena pentingnya program Destana ini jika bisa dilaksanakan dengan baik bagi keberlangsungan hidup masyarakat Desa Cigorondong, mengingat tiga tahun yang lalu mereka mengalami bencana alam tsunami. Tujuan program ini secara umum adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan aparat desa dalam melakukan pengurangan risiko bencana tsunami. Penelitian ini merupakan penitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program Destana telah berjalan dengan baik dan cukup optimal. Hal itu dikarenakan enam dari tujuh kegiatan Destana berdasarkan Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 telah dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan itu antara lain pengkajian risiko desa, rencana penanggulangan bencana, pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB), peningkatan kapasitas aparat dan warga dalam penanggulangan bencana, dan pemaduan PRB ke dalam rencana pembangunan desa. Namun, masih ada sedikit kekurangan dari hasil pelaksanaan program ini, yaitu masih kurangnya dukungan dari pihak luar dan partisipasi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Destana belum merata. Selain itu, program ini belum melaksanakan kegiatan evaluasi.

This study discusses Desa Tangguh Bencana (Destana) program organized by Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) together with Caritas Bogor aimed at residents of Cigorondong Village, Sumur District, Pandeglang Regency, Banten. The purpose of this study was to determine the results of the implementation of Desa Tangguh Bencana Program in Cigorondong Village. This research was conducted from September 2021 to December 2021. The reason for choosing to do this research is because of the importance of this Destana program if it can be implemented properly for the survival of the people of Cigorondong Village, considering that three years ago they experienced a tsunami natural disaster. The general objective of this program is to increase the capacity of the community and village officials in reducing the risk of a tsunami disaster. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The results of this study indicate that the Destana program has been running well and is quite optimal. This is because six of the seven Destana activities based on Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 have been implemented. These activities include village risk assessments, disaster management plans, establishment of a Disaster Risk Reduction Forum or called Forum PRB, capacity building of officials and residents in disaster management, and the integration of Disaster Risk Reduction (DRR) into village development plans. However, there are still some shortcomings from the results of the implementation of this program, namely the lack of support from outside parties and the participation of those involved in Destana activities has not been evenly distributed. In addition, this program has not carried out any evaluation activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasfryzal Carlo
"Nagari Salayo telah ditetapkan oleh pemerintah untuk dijadikan sebagai nagari tangguh bencana. Membangun sebuah nagari menuju tangguh bencana memerlukan tahapan dan proses yang harus dilakukan kepada masyarakat setempat. Proses tersebut dilakukan melalui proses pembelajaran dengan metoda PRA (Participatory Rural Appraisal) dan aksi komunitas dengan pendekatan: (i) Aspek pendidikan dengan memberi pengetahuan dan pelatihan tentang bencana dan risiko serta dampak dari bencana, (ii) Aspek perencanaan, melalui pemberdayaan dan praktek bersama untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko bencana, kemudian direncanakan aksi komunitas yang sesuai pada lokasi berdasarkan ancaman bencana yang akan terjadi, (iii) Aspek pelaksanaan dengan melakukan aksi komunitas berdasarkan skala prioritas (iv) Aspek kapasitas organisasi dan kelompok masyarakat melalui pembentukan Kelompok Siaga Bencana (KSB). Hasil menunjukan bahwa sejumlah rencana aksi komunitas telah teridentifikasi dengan kondisi terkini, aksi komunitas telah dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan keterbatasan waktu dan sumberdaya yang ada. KSB telah terbentuk dan telah dikukuhkan oleh pemerintah setempat."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dear Nugra Bestari
"Bencana pandemi zoonosis (COVID-19) membatasi akses dan interaksi manusia di ruang terbuka hijau (RTH). Konsep RTH yang mengakomodir kebutuhan interaksi sosial dalam situasi pandemi hingga saat ini belum ditemukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun konsep RTH tangguh bencana pandemi zoonosis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode wawancara, observasi, studi literatur dan kuesioner, dengan analisis data deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, analisis kebijakan dan analisis SWOT. Dari penelitian ini, dihasilkan temuan bahwa Hutan Kota Bekasi telah memenuhi fungsi interaksi sosial ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bekasi, meskipun masih perlu pembenahan aksesibilitas, vegetasi dan fasilitas di dalamnya, serta kebijakan Pemerintah Kota Bekasi terkait penanganan bencana pandemi zoonosis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah RTH tangguh bencana pandemi zoonosis adalah RTH yang mampu mengenali ancaman di wilayahnya, mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan, dan meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana, yang didapat dengan memenuhi enam hal berdasarkan hasil penelitian ini. 

Zoonotic (COVID-19) pandemic disaster limits human access and interaction in green open spaces (RTH). The concept of green open space that accommodates the need for social interaction in a pandemic situation has not yet been discovered. The aim of this research is to develop a concept for green open space that is resilient to zoonotic pandemic disasters. This research uses a qualitative approach through interviews, observation, literature study and questionnaires, with qualitative descriptive data analysis, quantitative descriptive analysis, policy analysis and SWOT analysis. From this research, it was found that the Bekasi City Forest has fulfilled the social interaction function of green open space (RTH) in Bekasi City, although it still needs to improve its accessibility, vegetation and facilities, as well as the Bekasi City Government's policies regarding handling zoonotic pandemic disasters. The conclusion of this research is that a green open space that is resilient to zoonotic pandemic disasters is a green open space that is able to recognize threats in its area, organize community resources to reduce vulnerability, and increase capacity to reduce disaster risk, which is obtained by fulfilling six things based on the results of this research."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ardilla Rossa
"Bencana banjir yang melanda wilayah Jakarta menjadi tantangan yang signifikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Urbanisasi yang pesat serta berkurangnya ruang terbuka hijau semakin memperburuk risiko ini sehingga diperlukan pendekatan strategis berbasis komunitas untuk meningkatkan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya banjir. PT United Tractors Tbk melalui UTACTION menginisiasikan program Kampung Tangguh Bencana (KATANA) sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan pemberdayaan komunitas serta strategi pengakhiran pada program KATANA di RW 04 Rawa Terate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara mendalam yang dilakukan pada periode Juni hingga November 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KATANA terdiri dari tiga tahapan utama—pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca-pelaksanaan—yang jika dielaborasi terdiri dari beberapa tahapan pemberdayaan komunitas yang sifatnya siklikal, meliputi tahap asesmen, perencanaan, persiapan, re-assessment, modifikasi rencana kegiatan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Meskipun masyarakat hanya dilibatkan pada tahap re-assessment, pelaksanaan, dan monitoring fasilitas, program KATANA membuahkan peningkatan kapasitas kolektif dan inisiatif tim Kelompok Siaga Bencana dalam evakuasi mandiri pada banjir Februari 2024. Strategi keberlanjutan program disusun secara bertahap melalui tiga pendekatan—phase down, phase out, dan phase over. Strategi ini menitikberatkan pada pengembangan kapasitas internal komunitas, pembentukan local hero, serta integrasi dengan pemerintah daerah. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa program KATANA tidak hanya memperkuat resiliensi tim Kelompok Siaga Bencana melainkan juga membangun kemandirian mereka sebagai agen perubahan dalam pengurangan risiko bencana. Pendekatan berbasis komunitas dalam program tanggung jawab sosial perusahaan mampu menciptakan dampak berkelanjutan apabila diiringi dengan strategi pemberdayaan melalui kolaborasi multi-sektor. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya pemberdayaan komunitas sebagai bagian dari pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Rekomendasi utama mencakup peningkatan keterlibatan masyarakat pada seluruh tahapan program dan pengembangan sistem monitoring yang adaptif untuk mendukung evaluasi kebutuhan dan kemandirian komunitas dalam jangka panjang.

Flood disasters in Jakarta pose significant challenges, especially for communities residing in disaster-prone areas. Rapid urbanization and the reduction of green open spaces have exacerbated these risks, necessitating strategic community-based approaches to enhance resilience against disasters, especially floods. PT United Tractors Tbk, through its UTACTION initiative, introduced the Kampung Tangguh Bencana (KATANA) program as an effort to strengthen community-based disaster preparedness. This study aims to describe the stages of community development and the exit strategies implemented in the KATANA program in RW 04 Rawa Terate. This research uses a descriptive qualitative approach, utilizing data collection methods such as document analysis and in-depth interviews conducted between June and November 2024. The findings reveal that the KATANA program comprises three main stages—pre-implementation, implementation, and post-implementation—which, when elaborated, consist of cyclic processes, including assessment, planning, preparation, re-assessment, activity plan modification, implementation, and monitoring and evaluation. Although community involvement was primarily concentrated in the re-assessment, implementation, and facility monitoring stages, the program successfully enhanced collective capacity and initiatives, as demonstrated by the self-evacuation efforts conducted by the Kelompok Siaga Bencana team during the February 2024 flood. Program sustainability strategies were systematically structured through three phases—phase down, phase out, and phase over—emphasizing the development of internal community capacity, the formation of local heroes, and integration with local government systems. The study concludes that the KATANA program not only strengthens the resilience of the Kelompok Siaga Bencana team but also fosters their self-reliance as agents of change in disaster risk reduction. Community-based approaches in corporate social responsibility programs can generate sustainable impacts when supported by structured empowerment strategies and multi-sectoral collaboration. This research is expected to provides insights into the critical role of community development as an integral component of inclusive and sustainable social development. The primary recommendations include enhancing community participation across all stages of the program and developing an adaptive monitoring system to support the evaluation of needs and foster long-term community self-reliance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syadza Alifa
"Skripsi ini membahas mengenai peran kelompok rentan yang menjadi Satuan Tugas dalam kegiatan penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana di Desa Gunung Geulis, Kabupaten Bogor. Penelitian ini meneliti proses pembentukan Satgas, peran kelompok rentan yang menjadi Satgas, dan faktor pendukung serta faktor penghambat kelompok rentan menjadi Satgas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif.
Metode yang digunakan yaitu observasi, in-depth interview, dan studi literatur.
Hasil menunjukkan bahwa keterlibatan kelompok rentan sebagai Satgas sesuai dengan peraturan, Satgas kelompok rentan berperan aktif dalam penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana, dan faktor pendukung keterlibatan kelompok rentan lebih banyak selama kebutuhan mereka diakomodasi dan tugas disesuaikan sesuai kapasitas.

This thesis discusses about the role of vulnerable groups who are being Task Force in disaster management and disaster risk reduction efforts in Gunung Geulis Village, Bogor Region. This study examine the process of formation of the Task Force, the role of vulnerable groups into the Task Force, and the supporting factors and inhibiting factors of the vulnerable groups into the Task Force. This study is a descriptive study with qualitative methods.
The methods used are observation, in-depth interviews, and the study of literature.
The end results show that the involvement of vulnerable groups as Task Force has been suitable with the regulation, the Task Force from vulnerable groups are active in disaster management and disaster risk reduction efforts, and supporting factors are likely more as long as their needs are accommodated and customize the tasks according to their capacity.;"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumontoy, Jerrold Hy
"Semakin meluasnya wabah virus Covid-19 yang berdampak secara signifikan di dalam segi-segi kehidupan masyarakat Indonesia; menuntut keseriusan dan aksi nyata dari pemerintah dan seluruh masyarakat dalam menghadapi dan menangani pandemic Covid-19.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah upaya pemerintah dalam melawan virus Covid-19 di Indonesia yang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet yang diadakan pada tanggal 31 Maret 2020. Teknis pelaksanaan PSBB diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Selain memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat dan sosialisasi aturan terkait penanganan Covid-19, agar penanganan wabah ini efisien dan efektif maka diperlukan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat, dimana salah satunya adalah dengan membangun Kesatrian Tangguh Jaya sebagai bagian terintegrasi pada pelaksanaan program Kampung Tangguh Jaya di kampung Binaan Batalyon B Satbrimobda Metro Jaya.
Kesatrian Tangguh Jaya adalah sebuah pilot project kolaboratif dengan stakeholder untuk melakukan aksi nyata di kesatrian dan warga sekitar kesatrian yang dipilih sebagai kampung binaan. Kesatrian Tangguh Jaya berangkat dari program Kampung Tangguh Jaya yang pada mulanya adalah konsep yang ditawarkan di wilayah hukum Polda Metro Jaya sebagai aksi nyata untuk masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Batalyon B Pelopor Satbrimobda Metro Jaya yang biasanya idektik dengan kekhasan sebagai satuan bantuan teknis kini dilibatkan dalam bantuan kemanusiaan dengan pendekatan humanis pada masyarakat.
Konsep Kesatrian Tangguh Jaya menitikberatkan pada adanya peran serta aktif elemen masyarakat baik personal atau kelompok dan juga pendampingan dari stakeholder secara intens dan terfokus, mengikutsertakan warga sekitar kesatrian yang telah memahami protokol kesehatan Covid-19 sehingga implementasi Kesatrian Tangguh Jaya dapat berhasil dilaksanakan.

The increasingly widespread Covid-19 outbreak has brought significant impacts on every aspect of Indonesians. Indeed, it requires serious attention and real action both from the government and the entire community. The government has launched PSBB (Large-Scale Social Restrictions) in order to fight the outbreak in the country and its technical implementation is regulated by the Minister of Health Regulation Number 9 of 2020 concerning PSBB to Accelerate the Handling of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). In addition to actively inform and educate public as well as socialize all regulations regarding the mitigation of Covid-19, the government also asks for joint efforts between the government and public. One of those efforts is to build the Kesatrian Tangguh Jaya as an integrated part with Kampung Tangguh Jaya which has been applied in RW 09 Rusun Jatinegara Kaum, East Jakarta. Kesatrian Tangguh Jaya is a collaborative pilot project between stakeholders and community in an appointed area due to its high level in the spread of Covid-19. The concept of Kesatrian Tanggtdt Jaya is derived from Kampung Tangguh Jaya, a program initiated by Indonesian National Police to help people facing Covid-19. The main stakeholder here is Battalion B Pelopor which has been always identified as a technical assistance unit. But during the Covid-19 pandemic, it has to carry out a humanist community approach. The concept of Kesatrian Tangguh Jaya emphasizes on the needs of active participation from all levels of community members, either personaly or individually. Moreover, the stakeholder provides assistance intensively and involves community members who are familiar with the Covid-19 health protocol. They stakeholders work together with all regional officials from all levels in Jatinegara area in order to succeed this program."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>