Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harianto
1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam beberapa tahun terakhir ini telah banyak industri yang menggunakan membran polimer permselektif untuk sistem pemisahan gas, antara lain pemisahan CO2 dari udara (O2 dan N2). Untuk mempelajari kinerja proses permeasi gas melalui membran, dilakukan penelitian dengan menggunakan membran Poli-etilen Tereptalat dari Bakrie Kasei, Co. dan sel pemleasi sebagai alat pengujinya. Membran ini adalah membran asimetrik dari polimer glassy yang memiliki stabilitas termal, kimia, dan mekanis yang baik. Selain itu sebagai polimer glassy, Polli-etilen Tereptalat memperlihatkan permeabilitas seletivitas yang lebih baik dari membran Iain [Billmeyer,1994].
Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh kondisi operasi terhadap permeabilitas gas CO2, O2, dan N2 pada membran Poli-etilen Tereptalat. Dengan menggunakan sel permeasi dapat diukur laju permeasi dan permeabilitas gas dengan berbagai variasi temperatur dan tekanan pada kondisi ideal.
Dari penelitian ini diperoleh hasil yang menyatakan kenaikan permeabilitas gas CO2 sebanding dengan kenaikan tekanan, hal ini disebabkan oleh adanya efek plastisisasi sehingga membran menjadi bersifat rubbery. Sedangkan untuk gas og dan N2 permeabiljtas gas tidak dipengaruhi oleh kenaikan tekanan. Permeabilitas ketiga gas tersebut meningkat sejalan dengan kenaikan temperatur. Harga permeabilitas gas-gas tersebut membentuk urutan PCO2 >> PO2 >> PN2. Hal ini disebabkan oleh diameter kinetik molekul N2 yang paling besar dibandlngkan dengan O2 dan CO2.
Kenaikan tekanan mengakibatkan harga selektivitas gas, baik CO2/O2 maupun CO2/N2, meningkat mengikuti pola permeabilitas CO2 Dengan mengacu pada harga permeabilitas gas, dapat diketahui bahwa selektivitas CO2/O2 lebih kecil daripada selektivitas CO2/N2.
Dari hasil penelitian juga diperoleh energi aktivasi rata-rata untuk permeasi CO2, 02, dan N2 sebesar 29,883 kJ/mol, 21,926 kJ/mol, dan 27,822 kJ/mol.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Film poli-o-toluidin yang memiliki pelekatan yang kuat pada substrat non polar dikaji kegunaannya sebagai sensor optis pH. Karakterisasi terhadap film pada berbagai nilai pH dilakukan dengan memantau kurva absorbansinya mengunakan alat spektrofotometer Uv-Vis (ultra violet-visibel). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa daerah kerja film poli-o-toluidin yang dibuat pada berbagai kondisi berada pada nilai pH 2,0- 6,0. Dengan menggunakan hubungan logaritmik antara absorbansi terhadap pH, daerah kerja film poli-o-toluidin dapat diperluas menjadi 2,0 - 8,0. Sensitivitas tertinggi respons terhadap pH diperoleh pada film poli-o-toluidin yang dibuat pada HCl 1,0 M dan pada waktu perendaman 12 jam. Penelitian juga mengkaji efek histeresis film dalam responsnya terhadap pH. Dari kajian tersebut, ditemukan bahwa film poli-o-toluidin sukar untuk dikembalikan pada bentuk awalnya. Hal inilah yang kemudian menjadikan film poli-o-toluidin hanya cocok untuk sekali penggunaan.

The Influence of Polymerization Condition to Optical Properties of Poly-o-toludine Films for PH Sensor Application. Properties of poly-o-toludine film strongly bonded to non polar substrate was studied for application as optical pH sensor. Characterization of film in various pH value is carried out by recording absorbance curve using uv-visible spectrophotometer. All poly-o-toluidine film was then found to be applicable as optical pH sensor in the pH range of 2.0- 6.0. Further computational processing by means of curve fitting into logaritmic trend will allow expansion of measurement to the pH range of 2.0-8.0. Sensitivity of pH response was highest in poly-o-toluidine film fabricate at HCl 1.0 M and at 12 hours of dipping time. This paper also studied hysteresis effect in pH response. It was concluded that poly-o-toluidine salt exposed to basic pH will not be easily regenerated. For this reason, poly-o-toluidine film will only be suitable for single usage of pH measurement."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharto Yosaputra
"Pembentukan mikrosfer kitosan-sodium tripolifosfat (TPP) dengan metode gelasi ionotropik, parasetamol digunakan sebagai model obat. Mikrosfer obat-kitosan- TPP menunjukkan profil rilis yang bersifat pH independen yang terlihat pada nilai rilis kumulatif pada buffer pH 1,2 dan 7,4. Terdapat fenomena yang berbeda pada rilis mikrosfer di buffer pH 4 yang mengindikasikan terbentuknya konjugasi kitosan-ptalat karena tingginya rilis pada pH tersebut. Mikrosfer yang dibuat dengan larutan TPP pH 8,6 memiliki rilis yang paling tinggi dibandingkan mikrosfer yang dibuat pada pH TPP lainnya. Mikrosfer yang dibuat dengan TPP pH 7 menunjukkan nilai efisiensi enkapsulasi dan loading yang paling baik dibandingkan mikrosfer yang dibuat pada pH TPP lainnya. Hasil penelitian ini mengindikasikan mikrosfer kitosan-TPP dapat menjadi senyawa pelepasan terkendali yang potensial untuk obat.

Ionotropic gelation based Chitosan-Sodium Tripolyphosphate (TPP) microsphere preparation was used as the method in this research, using paracetamol as a model drug. Drug-chitosan-TPP microspheres show pH independent cumulative release properties in release tests using pH 1.2 and 7.4 buffer. Different phenomenon was found in buffer pH 4 release test which indicates that a reaction occurred between chitosan and phthalate ions which formed chitosan-phthalate conjugates for the high release profiles occurred at that pH. Microspheres which are cross-linked in pH 8.6 TPP solution shows the highest release than microspheres which cross- linked in other pH TPP solutions. pH 7 TPP solutions cross-linked microspheres show the highest encapsulation efficiency and loading than other pH TPP solutions cross-linked microspheres. These results indicate that chitosan-TPP microspheres may become a potential delivery system to control the release of drug."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joceline Angela
"ABSTRAK
Ebi merupakan udang kering berukuran kecil yang dikonsumsi secara keseluruhan. Ebi diduga memiliki kadar kalsium tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan proses remineralisasi enamel gigi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ebi air laut Metapenaeus sp. dengan berbagai pH basa pada permukaan enamel dengan tujuan remineralisasi, dan analisa hasil menggunakan perubahan permukaan mikrostruktur, tingkat retensi ion kalsium, dan kekerasan mikro permukaan. Pengamatan perubahan permukaan enamel dilakukan dengan larutan ebi 10 dengan tingkat pH 8.0, 9.0, 10.0, dengan durasi 5 menit untuk 26 kali aplikasi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan retensi ion kalsium, peningkatan kekerasan mikrostruktur dan perbaikan mikro struktur permukaan enamel menurut peningkatan tingkat pH basa.Kesimpulan: Aplikasi larutan ebi air laut Metapenaeus sp. meningkatkan proses remineralisasi enamel gigi

ABSTRACT
Ebi is a dried small sized shrimp that consumed as a whole. Ebi assumed to have high calcium level and probably have ability to use as material for increasing remineralization process on tooth enamel. This research aimed to know the effect of sea water ebi Metapenaeus sp. with several alkaline pH level on enamel surface to obtain remineralization, and analyze the result using surface microstructure changes, ion calcium retention level and micro surface hardness. Observation of the enamel surface changes were make upon 10 ebi solution with the pH level 8.0, 9.0, 10.0 respectively, 5 minutes duration for 26 times application. The results showed that there were increase of ion calcium retention, increase of micro surface hardness and enamel surface micro structure restoration according to the increase of alkaline pH level.SConclusion Application of the sea water ebi solution increase the remineraliztation process of enamel surfaceKeywords sea water ebi Metapenaeus sp. , remineralization, alkaline pH, microsurface hardness "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Alvira Vanessa
""ABSTRAK
"
Udang kering ebi adalah sumber daya alam Indonesia yang mudah diperoleh dengan harga terjangkau dan diketahui mengandung kalsium yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi larutan ebi air tawar Macrobrachium sp. dengan pH basa dalam meningkatkan remineralisasi enamel gigi melalui peningkatan microhardness. Aplikasi dilakukan selama 5 menit untuk setiap spesimen enamel sebanyak 26 kali dengan tingkat pH 8, 9, 10. Penelitian ini menggunakan uji kekerasan Vickers Microhardness Tester, Scanning Microscope Electron, dan Energy Dispersi X-Ray Spectrometer untuk mengukur retensi ion kalsium pada permukaan enamel gigi. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekerasan mikrostruktur permukaan enamel tertinggi diperoleh setelah diberikan aplikasi larutan ebi air tawar Macrobrachium sp. dengan pH 10, yaitu sebesar 390 VHN dengan persentase retensi ion kalsium sebesar 15,18 .Kesimpulan: aplikasi larutan ebi air tawar Macrobrachium sp. meningkatkan proses remineralisasi enamel gigi.

ABSTRACT
Dried shrimp ebi is one of the natural resources available in Indonesia that can be easily attained with affordable price. It is also known to contain high amount of calcium. This research rsquo s objective was to analyze the effect of freshwater ebi solution Macrobrachium sp. application with various alkaline pH level in increasing the remineralization of tooth enamel. Application were done for 5 minutes each, 26 times application, using pH level 8.0 to 10.0 respectively. Result analyze were done using Vickers Microhardness test, Scanning Electron Microscope, and Energy Dispersion X Ray. The result of this research showed the highest value of microhardness in enamel surface microstructure was after being applied by freshwater ebi solution Macrobrachium sp. with a pH level 10.0 and a value of 390 VHN with calcium ion retention percentage of 15.18 .Conclusion application of freshwater dried shrimp solution increase the remineralization process of enamel surface."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelfidayani
"Liposom merupakan vesikel membran berukuran sangat kecil, berbentuk bulat dan tersusun atas lipid amfifilik yang menyelubungi inti air. Vesikel ini dapat digunakan sebagai pembawa obat (drug carrier) dan diisi dengan berbagai jenis molekul seperti molekul obat kecil, protein, nukleotida dan bahkan plasmid. Liposom dikembangkan sebagai usaha untuk mengurangi dosis obat pada terapi jangka panjang. Dengan target langsung pada sel, liposom terbukti meningkatkan efektivitas obat sekaligus mengurangi efek samping sistemik yang ditimbulkan obat. Liposom dapat dibuat dari berbagai macam lipid, salah satunya dengan kombinasi fosfatidil kolin kuning telur (Egg yolk Phosphatidil Choline / EPC) dan TEL 2,5 mol % dari Archaebacterium Thermoplasma acidophilum yang kemudian dinamakan sebagai liposom EPC-TEL 2,5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan CaCl2 150 mOsmol pH 7 terhadap stabilitas liposom EPC-TEL 2,5 yang telah disonikasi selama 60 menit dan disimpan pada suhu 40C. Parameter kestabilan yang diukur adalah tidak bertambahnya jumlah dan diameter liposom yang berukuran lebih dari 100 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter liposom yang berukuran lebih dari 100 nm dapat dinyatakan stabil karena pada analisis stabilitas tidak berbeda secara bermakna setelah pengamatan hari ke-0, 7, 30, 60, dan 90 pada semua perlakuan liposom dibandingkan dengan kontrol tanpa pemaparan larutan CaCl2 150 mOsmol pH 7.

The Effect of CaCl2 Solution 150 mOsmol pH 7 to Sonicated Liposome Tetraether Lipid (EPC-TEL 2,5) Stability. Liposome is very small round membrane vesicle and consists of amphiphilic lipid which sheaths the aqueous core. This vesicle can be used as drug carrier and filled with various molecules such as small drug molecules, proteins, nucleotides, and even plasmid. Liposome is developed as the way to reduce drug dosage in long time therapy. With direct target in the cell, liposome is proven in both increasing the drug efficacy and decreasing the drug systemic side effects. Liposome can be made from many kinds of lipids, which one is combination of Egg yolk Phosphatidil Choline / EPC and TEL 2,5 mol % from Archaebacterium Thermoplasma acidophilum which is then called as liposome EPC-TEL 2,5. This research aims to know the effect of CaCl2 aqueous 150mOsmol pH 7 to the liposome EPC-TEL 2,5 stability which has been sonicated for 60 minutes and kept at 4oC. The stability parameter is the state condition (not changing in diameter and amount larger than 100 nm) of liposome. There was no significant increase of amount of liposome which sizes were greater than 100 nm after observation at day 0, 7, 30, 60, 90 in all liposome condition in comparison with control without any addition of CaCl2 150 mOsmol pH 7."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
S09054fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harefa, Wiseman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Hantini
"ABSTRAK
Ion-ion logam dapat dipisahkan dari suatu campuran dengan menggunakan teknik pengendapan, resin penukar ion, adsorpsi dan flotasi. Teknik pernisahan dengan flotasi tidak memerlukan waktu yang lama, efisien dan efektif untuk memekatkan ion-ion logam dari larutan encer. ion-ion logam tersebut diangkat kepermukaan larutan dalam bentuk kompleksnya dengan menempel pada gelembung udara. Flotasi dilakukan terhadap ion-ion logam Mn(II), Ni(II) clan Co"1k 1) yang telah dikomplekskan dengan tanin, asam oksalat dan EDTA sesuai perbandingan stoikiometrinya dengan menggunakan surfaktan dodesilarnin. Perbandingan stoikiornetri kompleks logam-ligan ditentukan dengan metode perbandingan mol menggunakan spektrofotometer ultra - ungu-tampak. Pengaruh pH, konsentrasi ligan clan surfaktan terhadap hasil flotasi diamati dengan mengukur konsentrasi ion logam sebelum clan sesudah flotasi menggunakan spektrofotometer serapan atom. Perbandingan stoikiometri rata-rata kompieks logam-ligan yang diperoleh adalah 4 : 1 untuk kompleks logam-tanin clan 1:1 untuk kompleks logam-oksalat maupun logam-EDTA. Flotasi kompleks logam MnOl', Ni(II) clan CoOl" dengan ligan tanin, asam oksalat clan EDTA mencapai optimum pada pH 8,0. Asam oksalat dapat berfungsi sebagai depresan pada flotasi kompleks Nitanin yang semula pada pH 8,0 hasil flotasinya 92,07% menjadi 10,56%. Kecenderungan penurunan hasil flotasi ion logam Ni(II) dan Co(ll) dengan adanya EDTA memberikan kemiripan. Flotasi terhadap campuran larutan Ni(II) clan Co(II) pada pH 8,0 dengan penambahan asam oksalat sesuai yang dibutuhkan untuk flotasi satu ion logam saja diperoleh hasil yang selektif dan maksimum. Flotasi terhadap campuran kedua logam tersebut dengan penambahan EDTA diperoleh selektifitas yang renclah. Flotasi selektif untuk memisahkan NIn(II) dari Ni(II) dan Co(II) dalam campuran larutan ketiga logam dapat dilakukan pada pH 6,0 dengan menambahkan tanin, asam oksalat clan dodesilamin sesuai yang dibutuhkan untuk menghasilkan flotasi ion logam rvIn(lly,!qang optimum, selanjutnya larutan sisa difflotasi kembali pada pH 8,0 dengan kondisi yang sama untuk pernisahan ion logam Ni(II) dad Co(ll) pada percobaan sebelumya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Prasetyo Pribadi
""ABSTRAK
"
Bromelain memiliki waktu paruh yang singkat sehingga enzim ini akan cepat dieliminasi oleh tubuh. Enkapsulasi bromelain menggunakan polimer biodegradable sebagai pengantar obat terkontrol dapat meminimalkan masalah tersebut. Pada penelitian ini, enkapsulasi bromelain menggunakan hidrogel full interpenetrating polymer network full-IPN berbasis pada kitosan dan n-vinilkaprolaktam telah dilakukan metode post-loading. Komposisi hidrogel full-IPN terdiri dari kitosan : n-vinilkaprolaktam 90:10 b/b , asetaldehid 0,1 M 2 b/b dan MBA 0,5 M b/b terhadap kitosan sebagai agen pengikat silang. Karakterisasi hidrogel full-IPN menggunakan spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer FTIR, dan mikroskop stereo. Efisiensi loading bromelain dengan metode post-loading mencapai 98 diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Profil pelepasan bromelain memiliki pelepasan rata-rata pada pH 1,2 selama 2 jam 81 post-loading dan pelepasan rata-rata dengan pH 7,4 selama 8 jam 97 post-loading . Aktivitas proteolitik, kadar protein, dan aktivitas spesifik pada bromelain diperoleh dengan nilai terbaik masing-masing sebesar 0,116 Unit, 0,145 mg, dan 0,8 Unit/mg.
"hr>"
"b>ABSTRACT
"
Bromelain has a short half life so that this enzyme will quickly be eliminated by the body. Encapsulation of bromelain using biodegradable polymers as controlled drug delivery can minimize the problem. In this study, bromelain encapsulation using full interpenetrating polymer network full IPN hydrogel based on chitosan and n vinylcaprolactam has been done post loading method. The full IPN hydrogel composition comprises chitosan n vinylcaprolactam 90 10 w w , acetaldehyde 0.1 M 2 w w and MBA 0.5 M w w to chitosan as a crosslinking agent. Full IPN hydrogel characterization using UV Vis spectrophotometer, FTIR spectrophotometer, and stereo microscope. The efficiency of bromelain loading by post loading method was 98 measured by UV Vis spectrophotometer. The bromelain release profile has the average release at pH 1.2 for 2 hours 81 post loading and average release with pH 7.4 for 8 hours 97 post loading . Proteolytic activity, protein levels, and specific activity on bromelain were obtained with the best values of 0,116 Units 0,145 mg and 0,8 Units mg, respectively."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>