Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syaidah
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Novel Ayah sebagai sumber data penelitian dan kutipan teks berbentuk narasi yang mengandung nilai pendidikan sebagai data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, baca, dan catat. Tahapan teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, serta penyimpulan dan verifikasi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) temuan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Ayah karya Andrea Hirata terdiri dari lima belas nilai yakni: religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab (2) kontribusi novel Ayah karya Andrea Hirata terhadap pengajaran Sastra Indonesia adalah pemanfaatan novel sebagai bahan untuk pengembangan nilai pendidikan karakter di sekolah terutama dalam pengajaran Sastra Indonesia khususnya teks novel."
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembangunan karakter bangsa merupakan proses sehingga harus dilakukan sejak usia dini. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi yang jealas dan kebijakan yang tepat dengan melibatkan berbagai pihak dalam implementasinya. Implementasi multi arah diasumsikan akan mempercepat proses tersebut dalam rangka menyelaraskan kebutuhan kehidupan di era globalisasi yang erat kaitannya dengan perkembangan IPTEK."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
"ABSTRAK
Utakata no Ki merupakan salah satu dari tiga buah karya awal Mori Ogai, yaitu Miahime, Utakata no Ki dan Fumizukai. Tiga karya ini banyak diilhami oleh pengalaman pribadi Ogai selama tugas belajar di Jerman selama kurang lebih empat tahun. Tiga karya tersebut sering disebut sebagai Doitsu Sambu Saku atau oleh-oleh dari Jerman.
Dalam makalah ini akan dibahas masalah kedirian yang muncul pada tokoh wanita, Marie. Selain itu juga akan diungkapkan hubungan karya ini dengan fakta ataupun tulisan Ogai lainnya.
Kaya ini ada dua sifat Marie yang tumpang tindih, yang pertama adalah marie gadis penjual bunga violet enam tahun yang lalu, sedangkan satunya lagi adalah Marie yang muncul bagaikan Dewi Bavaria yang angkuh seperti yang ditampilkan pada awal cerita ini. Karena tingkah lakunya yang eksentrik, Marie sering dikatakan gila. Tetapi sebenarnya tingkah lakunya yang aneh tersebut justru lahir dari kesadaran akan kediriannya. Hal ini dapat terjadi karena ia mengalami berbagai pengalaman pahit.
Tampak luar sepertinya, sepertinya Marie hancur oleh suatu tenaga besar, tetapi pada bagian dalamnya tidaklah demikian. Ia tetap menjaga dan mempunyai kebangaan serta kepercayaan diri. Ada semacam jarak psikologi antara dirinya dan para mahasiswa di sekitarnya, sehingga mereka tidak dapat memahami Marie. Hanya Kosei seorang yang dapat mengerti akan diri Marie tersebut.
Sesuai dengan judul karya ini, yang menjadi tema adalah seperti kata-kata yang muncul pada bagian akhir karya ini, yaitu : atonaki utakata no utateki yo, atau berarti : dunia yang bagaikan buih yang hilang tak berbekas. Hal ini melangkan sosok Marie dan kefanaan yang muncul dalam karya ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suwardi
"ABSTRAK
Artikel ini mendeskripsikan etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan. Pendeskripsian dilakukan dengan pemahaman analitis etnografis terhadap aktualisasi budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara participant observation dan wawancara mendalam dengan informan secara snowballing. Hasil kajian menunjukkan bahwa etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen dapat digolongkan dalam dua hal. Pertama, etika kebijaksanaan di tingkat paguyuban, yaitu hidup yang selalu mengedepankan sikap (1) pasrah, berserah diri kepada Tuhan secara total (sumarah) dan (2) bertindak jujur dan ikhlas. Kedua, penghayat hendaknya tolong-menolong. Etika kebijaksanaan ini merupakan
aktualisasi dari konsep tapa ngrame. Tapa ngrame dilakukan dengan semangat sepi ing pamrih yang diasumsikan akan menjadi perwujudan pandangan hidup ?memayu hayuning bawana.? Dengan cara ini penghayat meyakini bahwa hidup mereka kelak dapat mencapai cita-cita tertinggi, yaitu ?manunggaling kawula-Gusti.?
This article aims to describe wisdom etic in the dedactic of budi pekerti luhur on Javanese believe (vivify). The description is provided using ethnographic analytic on the actualization of budi pekerti luhur on Javanese believe. The data collection was held by taking participant observation and indepth interview with the informant using snowballing method. The study shows that budi pekerti luhur on Javanese believe can be categorized into two matters: The first, wisdom etic in congregation level i.c. life that always attitude of: (1) pasrah, submit to God totally (sumarah), and (2) the honest and sincere. The second, help mutual. This wisdom etic as actualization of concept tapa ngrame. Tapa ngrame conducted by sepi ing pamrih spirit than as shape of world view on memayu hayuning bawana. This way vivify believe that their the next time life can achievement of the desired high level on manunggaling kawula-Gusti."
Universitas Negeri Yogyakarta. Fakultas Bahasa dan Seni; Universitas Negeri Yogyakarta. Lembaga Penelitian, 2010
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wahyuningrum
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas simbol lima sajak dari buku kumpulan puisi De herfst van
Zorro karya Rodaan Al Galidi yang diterbitkan tahun 2006. Alasan pemilihan
buku ini adalah persepsi penyair ?sebagai seorang imigran yang belum lama
tinggal di Belanda- tentang berbagai aspek kehidupan Belada dan kekayaan majas
serta simbol. Pada judul masing-masing sajak, Al Galidi menggunakan objekobjek
khas Belanda, yaitu vla yang berkaitan dengan kekhasan kuliner, hujan
yang berkaitan dengan musim, Schiphol yang berkaitan dengan gerbang masuk
dan keluar negara Belanda, peradaban yang berkaitan dengan tatanan sosial, dan
kebenaran yang berkaitan dengan citra masyarakat Belanda sebagai simbol.
Melalui analisis terhadap struktur fisik dan batin puisi, ditemukan bahwa Al
Galidi menggunakan kelima simbol untuk memperlihatkan ketidakberdayaannya
menghadapi keadaan sosial, alam, dan realita hidup.

ABSTRACT
The thesis discussed the symbol within five poems taken from a book of poetry
titled De Herfst van Zorro by Rodaan Al Galidi published in 2006. Reason for the
selection of the book is the perception of the poet ?as an immigrant who has not
been living long enough in the Netherlands- about several aspects of life in the
Netherlands as well as its abundant figures of speech and the symbols. In the title
of each poem, Al Galidi using typical Dutch object, namely vla which related to
the culinary peculiarity, rain which associated with the season, Schiphol which
related to the entry and exit gates of the country, Netherlands, civilization which
related to the social order and truth which related to the image of Dutch society, as
symbols. Through the analysis of physical and inner structure of the poems, Al
Galidi using those five symbol to show his helplessness on facing the social and
natural condition, as well as the reality."
2016
S65357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radelio Paparang Lalenoh
"Harry Baker’s slam poems are fascinatingly written and also his characteristic in reciting his slam poems which are always in rapid way, sharing jokes within the words and enjoy playing words as a rhyme.Otherwise, they also considered containing so many metaphors and their implied meaning. The intention of this qualitative research is to reveal types of metaphors and connotative meanings of metaphors in Harry Baker’s “Paper People” slam poem by applying Stephen Ullmann’s type of metaphors and Geoffrey Leech’s connotative meaning. Furthermore, the writer exposes there are 17 metaphors revealed in “Paper People” slam poem. The data are classified into 2 types of metaphors; 6 Anthropomorphic Metaphors and 11 Concrete to Abstract Metaphors. The connotative meaning of “Paper People” mostly conveys about people inferiority against present world."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosi Susanti
Jakarta: [publisher not identified], 2016
808.83 ROS e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Willibrordus Surendra Broto Rendra, 1935-2009
Yogyakarta: Mizan Media Utama, 2016
899.221 1 REN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asep S. Sambodja, 1967-
Jakarta: Ultimus, 2010
808.81 ASE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>