Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Sabrina
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sabrina
"Minyak sel tunggal dianggap sebagai sumber minyak alternatif yang menjanjikan karena komposisinya mirip dengan asam lemak minyak nabati. Akan tetapi, biaya tinggi dalam media kultur membuat minyak sel tunggal kurang kompetitif secara ekonomi. Pada penelitian ini, dilakukan pemanfaatan minyak jelantah sebagai alternatif substrat pertumbuhan kapang Aspergillus niger dalam menghasilkan lipid untuk mengurangi biaya produksi. Penelitian ini juga mengkaji pengaruh variasi kondisi kultur terhadap yield lipid yang dihasilkan. Ekstraksi lipid dilakukan menggunakan metode Bligh Dyer. Hasil penelitian menunjukkan yield lipid optimum didapatkan sebesar 52,76%.

Single cell oil is considered as a promising alternative source of oil since fatty acid composition similar to vegetable oil. However, the high cost of the culture medium make single cell oil less economically competitive. In this study, conducted the utilization of used cooking oil as an alternative substrate culture of Aspergillus niger in producing lipids to reduce production costs. This study also examines the influence of variations in the conditions of inoculation against yield lipid. Lipid extraction will be performed using the method of Bligh Dyer. The results showed the optimum yield lipid obtained was 52.76%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maharani Suci
"Penggunaan bakteri sebagai mikroorganisme untuk menghasilkan lipase sedang dikembangkan karena memiliki keuntungan untuk diproduksi skala besar. Kultur Bacillus subtilis ditumbuhkan dalam substrat minyak jelantah menggunakan metode fermentasi terendam SmF. Aktivitas enzim dioptimasi dengan melakukan variasi konsentrasi inokulum, substrat, sumber nitrogen, inducer, serta ion logam Ca2 pada suhu 30oC selama 84 jam fermentasi. Aktivitas lipolitik diukur menggunakan metode titrasi dengan reaksi hidrolisis. Aktivitas maksimum diperoleh saat konsentrasi inokulum 5 v/v, konsentrasi minyak jelantah 4 v/v, konsentrasi ekstrak ragi 0.5 w/v, konsentrasi minyak zaitun 0.25 v/v, dan konsentrasi ion logam Ca2 10 mM di dalam medium pertumbuhan. Kemudian, ekstrak basah lipase dikeringkan dengan spray dryer dan menghasilkan 17,33 gr ekstrak kering dari 500 mL ekstrak basah. Ekstrak kering enzim lipase dianalisis aktivitasnya dengan menggunakannya sebagai biokatalis reaksi interesterifikasi sintesis biodiesel rute non-alkohol pada reaktor batch dengan perbandingan mol reaktan minyak kelapa sawit dan metil asetat 1:12 pada suhu reaksi 40oC selama 50 jam.

Bacterial lipase has been developed lately because of its advantage to produce with large scale. Culture of Bacillus subtilis were grown to produce lipase in Waste Cooking Oil WCO using submerged fermentation SmF method. The enzyme activity of the culture was improved by using different concentration of inoculum, substrate, nitrogen source, inducer, and Ca2 ion at 30oC for 84h fermentation. Lipolytic activity of crude lipase was determined using titrimetry method with hidrolysis reaction. Maximum activity of lipase 4.96 U mL was found at 5 v v inoculum, 4 v v WCO, 0.5 w v yeast extract, 0.25 v v olive oil, and 10 mM Ca2 that present in medium culture. Later, the crude lipase has been dried with spray dryer and resulting 17.33 gr of dry lipase powder per 500 mL crude lipase. Furthermore, dry lipase powder was analyzed its activity by utilizing it as a biocatalyst for interesterification reaction in non alcohol route of biodiesel synthesis in batch reactor with mole comparison 1 12 of reactant palm oil and methyl acetate in 40oC of reaction temperature and 50 hour cycle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafita Anggraini
"ABSTRAK
Mikroalga biasanya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Kandungan minyak mikroalga mengandung EPA dan DHA. Selain minyak, mikroalga juga mengandung protein dan karbohidrat yang dapat dijadikan sumber pangan dengan gizi yang baik. Saat ini, sedang marak dilakukan penelitian guna mencari cara memperoleh minyak secara optimum. Untuk memperoleh minyak dari mikroalga ada beberapa metode salah satunya adalah dengan menggunakan metode ultrasonik. Kadar minyak yang dihasilkan berbeda-beda sesuai dengan pelarut yang digunakan. Waktu memanen biomassa mikroalga juga perlu diperhitungkan agar dapat diperoleh biomassa yang maksimal. Scenedesmus sp. dapat dipanen pada hari ke 13 dan Coelastrum sp. dapat dipanen pada hari ke 10.

ABSTRACT
Microalgae are usually used as fish feed. The content of microalga oil containing EPA and DHA. Microalgae also contains protein and carbohydrate that can be used as a source of food with good nutrition. Currently, many research is being done to find way to get optimum oil. There are several methods to obtain oil, one of that is ultrasonic method. The oil produced varies according to the solvent. Harvesting time of microalgae biomass also considered in order to obtain the maximum biomass. Scenedesmus sp. can be harvested on 13th day and Coelastrum sp. on 10th day."
2016
S63436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Betawati Prihantini
"Dari genus Aspergillus, kapang-kapang kelompok Aspergillus niger paling umum dijumpai dibandingkan dengan kapang-kapang Aspergillus lainnya. Kapang-kapang tersebut dapat menghasilkan enzim amilase yang banyak digunakan dalam industri. Meskipun demikian, tidak semua jenis dari kelompok A. niger mempunyai aktivitas amilolitik. Dalam penelitian ini diidentifikasi sejumlah kapang dari kelompok A. niger yang diisolasi dari sumber-sumber karbohidrat. Medium yang digunakan adalah Taoge Extract Agar (TEA), Potato Dextrose Agar (PDA), Czapek Dox Agar (CDA), dan Malt Extract Agar (MEA). Sedangkan uji aktivitas amilolitiknya menggunakan medium Starch Agar (SA). Dari penelitian ini diketahui bahwa uji aktivitas amilolitiknya dari semua sampel kapang menunjukkan reaksi positif, meskipun dengan kekuatan yang berbeda. Kapang-kapang yang teridentifikasi adalah Aspergilus awamori, A. carbonarius, A. ficuum, A. foetidus, A. foetidus var. pallidus, A. heteromorphus, A. japonicus, A. niger, A. phoenicis, dan A. tubingensis. Dua biakan, no. 45 dan no.78, sukar untuk diidentifikasi. Strain dari spesies A. ficuum dan A. awamori menunjukkan aktivitas amilolitik yang kuat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2012
JITE 1(15)2012
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
B. Adi Nugroho
"Biodiesel termasuk dalam bahan bakar alternatif yang berasal dari sumber biologis yang terbarukan dan bisa menjadi pengganti bahan bakar diesel (di Indonesia kita gunakan solar) yang berasal dari sumber fosil yang tak terbarukan. Minyak jelantah yang bisa menyebabkan kanker jika dikonsumsi adalah salah satu bahan yang layak dipertimbangkan untuk pembuatan biodiesel. Penggunaan biodiesel sebagai campuran pada solar akan mempengaruhi aspek torsi, daya rem, konsumsi bahan bakar, konsumsi spesifik bahan bakar, dan efisiensi termal. Biodiesel memiliki nilai kalor yang lebih rendah dari solar menjadikan nilai kalor campuran lebih rendah. Pengujian dilakukan pada mesin Nissan tipe SD-22 di Laboratorium Teknologi Mekanik, Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, Depok. Pengujian menggunakan 4 spesimen bahan bakar, yaitu solar murni, B5 (campuran solar dan biodiesel 5%), B10 (campuran solar dan biodiesel 10%), B20 (campuran solar dan biodiesel 20%). Data menunjukkan adanya penurunan nilai pada torsi dan daya rem yang cukup signifikan pada throttle rendah dan putaran tinggi dan kurang signifikan pada keadaan sebaliknya. Sebagai contoh torsi dari solar murni ke B20 turun sebesar 5% pada throttle 60% dan 40% pada throttle 30%. Kinerja mesin terbaik pada putaran 1700 rpm. Penggunaan campuran biodiesel pada solar tidak terlalu signifikan menurunkan kinerja pada kondisi tertentu. Biodiesel ini mempunyai prospek yang cukup baik sebagai pengganti solar.

Biodiesel refers to alternative energy derived from renewable biological sources and can beused as substitution for diesel fuel (in Indonesia we use 'solar') which is derived from unrenewable fossil sources. Waste vegetable oil (WVO) could make cancer if consumed and could become one of biodiesel source. The use of biodiesel as mixture in diesel fuel will affect the torque, brake horse power, fuel consumption, specific fuel consumption, and thermal efficency. Biodiesel has lower calorific value than diesel fuel making the mixture's calorific value lower. The test took place at Nissan type SD-22 engine at Mechanic Technology Laboratory, Mechanical Engineering Department, University of Indonesia, Depok. The test used 4 fuel specimen, e.g. pure diesel fuel, B5 (diesel and 5% biodiesel mixture), B10 (diesel and 10% biodiesel mixture), B20 (diesel and 20% biodiesel mixture). The data shows that there are some significant reduction at the value of torque and brake horse power at low throttle and high revolution and vice versa. For example, the torque of pure diesel to B20 had decreased 5% at 60% throttle and 40% at 30% throttle. The best performance is at 1700 rpm. The use of biodiesel mixture to diesel fuel was not significantly reduce the performance at some point of condition. Biodiesel has a good prospect as the substitute for diesel fuel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Ruhiyat
"Kayu merupakan salah satu basil hutan yang terpenting, dimana teknologi
pemanfaatannya banyak menghasilkan limbah seperti dari eksploitasi hutan
menghasilkan cabang, ranting dan daun, serta dari industri pengolahannya
(penggergajian, pembuatan kajoi lapis, alat-alat rumah tangga dan konstruksi) berupa
serpihan kayu dan serbuk gergaji. Limbah tersebut merupakan sumber karbohidrat
yang murah.
I
Sel tanaman umumnya terdiri dari tiga komponen utama yaitu selulosa,
hemiselulosa dan lignin. Dari ketiga komponen tersebut kanduhgan selulosa
merupakan yang terbesar. Selulosa adalah polimer dari glukosa yang berikatan 1,4-Pglukosida,
yang dapat dihidrolisis dengan enzim selulase yang dihasilkan oleh kapang
Aspergillus niger menjadi monosakaridanya. Tetapi dalam prosesnya selulosa yang berasal dari kayu (serbuk gergaji) relatif sukar dihidrolisis karena memiliki struktur
kokoh yang dilindungi jaringan yang terdiri dari lignin dan hemiselulosa sehingga
enzim tidak bekerja secara optimal sebagaimana diharapkan.
Pada penelitian ini dicari kondisi hidrolisis yang optimal dengan menyiapkan
I
substrat selulosa (serbuk' kayu) dalam bentuk yang mudah difermentasikan
(delignifikasi), yaitu dengan melarutkan serbuk kayu dalam NaOH untuk
menghilangkan hemiselulosa kemudian dilakukan isolasi selulosa dengan larutan
Kadoksen. Selanjutnya dilakukan hidrolisis dengan mengatur kondisi pertumbuhan
kapang Aspergillus niger yang meliputi berat substrat dan pH. Untuk mengetahui
basil hidrolisis dilakukan penentuan kadar gula pereduksi dengan metode Somogyi-
Nelson dan hasilnya dibandingkan terhadap kontrol yaitu serbuk kayu yang tidak
didelignifikasi.
Hasil penehtian ini menunjukkan bahwa kandungan gula pereduksi tertinggi
didapatkan pada hari ke-6 sebesar 38,23 ppm pada serbuk kayu yang didelignifikasi
dan 26,47 ppm pada serbuk kayu yang tidak didelignifikasi, dengan berat substrat 2
gram. Untuk variasi pH, diperoleh konsentrasi gula pereduksi tertinggi pada hari ke-6
dengan pH 5,5 yaitu 48,81 ppm untuk serbuk kayu yang didelignifikasi dan 24,68
ppm pada serbuk kayu yang tidak didelignifikasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>