Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jhane Pebyana Wilis
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bangkit Ria Irawan
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Adanya penunpang yang bergelantungan di pintu,di sambungan gerbong,di samping kanan-kiri bagian depan lok, duduk di jendela bahkan naik diatap kereta api, merupakan pemandangan yang biasa dijumpai pada angkutan kereta api kelas ekonomi Jabotabek,termasuk pada lintas Jakarta Kota Bekasi."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Primadawaty
"Pati aren berasal dari empulur batang tanaman aren (Arenga pinnata Merr.). Pada penelitian ini telah dilakukan asilasi pati aren dengan cara mencampur pati aren dengan larutan asam stearat 7% dan 9% dalam etanol 96% pada suhu 50oC selama 12 jam. Selanjutnya terhadap hasil asilasi dilakukan uji karakteristik fisika, kimia dan fungsional kemudian diaplikasikan sebagai salut film tablet. Data percobaan menunjukkan terjadi ikatan ester antara gugus hidroksil (OH) pada pati dengan gugus stearat yang ditandai dengan terbentuknya gugus CO karbonil pada bilangan gelombang 1700-1725 cm-1 yang menghasilkan pati aren stearat (PAS). Kekuatan gel dan daya adhesi meningkat secara bermakna. Aplikasi PAS pada salut film mendekati kualitas salut film hidroksilpropilmetilselulosa (HPMC).
Aren starch are obtained from aren stalk (Arenga pinnata Merr.). In this study acylation of aren starch had done by mixing aren starch with 7% and 9% stearic acid solution in ethanol 96% with temperature 50oC for 12 hours. The result of acylation are tested for the physics, chemical and functional characteristics and then applied as a film coating tablet. The experimental data showed that the ester binding are occurs between hydroxyl groups (OH) of starch with stearic groups which marked by the existances of CO carbonyl at wavelength 1700 - 1725 cm-1 which produce aren starch of stearic (ASS). Gel strength and adhesion energy significantly increase. The application of ASS as film coating are close enough with the quality hydroxypropilmethylcellulose (HPMC) as film coating."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Putri Natalia
"ABSTRAK
Limbah kulit aren (Arenga pinnata) berpotensi digunakan sebagai bioadsorben dari pembuatan karbon berukuran 75 mikron dan 150 mikron. Karbon tersebut diaktivasi dengan pemberian KOH 1 M dan H3PO4 sebesar 15%. Masing ? masing karbon aktif akan dilapisi dengan kitosan sebesar 0,5%. Bioadsorben yang sudah siap akan digunakan untuk adsorpsi biogas. Biogas diperoleh dari proses digesting anaerob Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit. Biogas awal mengandung CH4 sebanyak 67% dan CO2 sebanyak 6,496%. Biogas ini kemudian dilalui melewati kolom adsorpsi yang memiliki ukuran tinggi 15 cm dan berdiameter 0,8 cm yang berisi bioadsorben. Pengambilan sampel dilakukan setelah 3 menit dan kemudian dianalisis menggunakan Gas Chromatography (GC). Sedangkan, profil kapasitas adsorpsi pada biomasa dapat diuji menggunakan BET dan FTIR. Setelah melewati tahap pengujian, didapati adsorben terbaik yang berupa bioadsorben berukuran 75 mikron yang diaktivasi dengan menggunakan H3PO4 15% dan dilapisi dengan kitosan 0,5%. Performa bioadsorben menunjukkan bahwa limbah kulit aren berpotensi digunakan untuk adsorpsi karbondioksida hingga 2,96% sehingga bisa meningkatkan kandungan gas metana menjadi 82,77%.

ABSTRACT
Sugar palm (Arenga pinnata) shell waste can be used as bioadsorbent from carbonization in 75 micron and 150 micron. Those carbon are activated with 1 M of KOH and 15% of H3PO4. Each of active carbon will be coated with 0.5% of chitosan. Bioadsorbent will be used as biogas adsorbent. Biogas is generated from anaerob digesting Palm Oil Mill Effluent (POME). The initial biogas contains 67% of CH4 and 6.496% of CO2. Then, the biogas is passed through 15 cm of height and 0.8 cm of diameter of adsorption column with bioadsorbent inside. The datas are taken after 3 minutes of running and are analysed using Gas Chromatography (GC). Meanwhile, the adsorption capacity of the biomass profile can be analysed using BET and FTIR. After sampling, it is found that the best adsorbent is 15% of H3PO4 activated carbon in 75 micron of size coated by 0.5% of chitosan. Performance of bioadsorbent shows that the sugar palm shell waste could be used for adsorption that reduces Carbondioxide until 2.96% and improve Methane content until 82.77%."
2016
S63292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdul Qohar
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Wibowo
"Saat ini penggunaan material berbasis polimer semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia. Kebutuhan akan material berbasis polimer tersebut didasari oleh harga yang relatif murah dan fungsinya serba guna. Polimer berbasis pada minyak bumi merupakan jenis polimer yang sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dibutuhkan material polimer alternative yang berasal dari alam untuk mengatasi isu lingkungan tersebut. Poly Lactic Acid (PLA) merupakan salah satu polimer alam yang cukup banyak digunakan. Namun PLA memiliki sifat mekanik dan ketahanan termal yang kurang baik, sehingga dibutuhkan pengisi dari bahan alam seperti serat ijuk untuk meningkatkan sifat mekanik.
Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui kompatibilitas pengisi dan matriks, konsentrasi optimal pemutihan serat, waktu optimal pemutihan serat dan komposisi optimal antara pengisi dan matriks. Pengamatan dilakukan terhadap morfologi permukaan serat ijuk dan fraktografi material komposit menggunakan FE-SEM, mengetahui perubahan kristalinitas serat ijuk menggunakan X-RD, mengetahui gugus fungsi dari serat ijuk untuk melihat kandungan lignin dan hemiselulosa menggunakan FTIR serta kekuatan tarik material komposit menggunakan micro-tensile.
Hasil dari penelitian ini yaitu pemutihan dapat meningkatkan kompatibilitas pengisi dan matriks, konsentrasi optimal pemutihan adalah 7,5% NaClO selama 2 jam dan waktu optimal pemutihan adalah 1 jam dengan 10% NaClO. Dengan penambahan komposisi ijuk 10%, 20%, 30% ke dalam matriks PLA maka kekuatan tarik material komposit semakin meningkat.

Nowadays, The necessity of polymer-based material is getting higher because of its versatile utilization and relatively low cost. Petroleum polymer is difficult to be processed by micro-organism so that the alternative natural polymer is required to tackel this issue. Poly Lactic Acid (PLA) is one of the polymer used in many industries but PLA has the poorness on its mechanical properties and thermal resistance. Therefore, the addition of reinforcement such as ijuk fiber can be used to optimize its properties.
In this research, the compability of reinforcement and matrix, the optimum concentration of bleaching, the time of bleaching and the composition of reinforcement and matrix are studied. Visual observation on the morfology and fractography of ijuk fiber surface was performed using FE-SEM, the crystallinity of ijuk fiber was conducted using XRD, the functional group of ijuk fiber was carried out using FTIR to examine lignin and hemi-cellulose content and the tensile test of this composite material was performed using micro-tensile test.
From the data, it was acquired that bleaching enhance the compability between filler and matrix, the optimum concentration of bleaching is 7,5% NaClO for 2 hours and the optimum time of bleaching is 1 hour with 10% NaClO. In the mechanical properties aspect, it is obtained that as the higher ijuk addition, from 10% to 30%, into the PLA matrix, the tensile strength of the composite is improve.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniko Nur Pratama
"Saat ini, plastik menjadi perhatian terkait dengan degradasi dan isu-isu lingkungan. Hal ini menyebabkan penelitian untuk mengembangkan bahan ramah lingkungan. Untuk meminimalkan dampak dari masalah tersebut, baru-baru ini penggunaan serat alam sebagai pengisi diperkenalkan karena biodegradabilitas dan ketersediaan. Serat alami yang menjanjikan adalah serat ijuk dari Arenga pinnata tanaman sebagai pengisi dan polypropylene polimer (PP) sebagai matriks. Sayangnya, serat alam dan polimer memiliki sifat yang berbeda, polimer memiliki sifat polar sedangkan serat alam bersifat non-polar sehingga mengurangi kompatibilitas dan dihasilkan kristalinitas yang sangat rendah. Untuk meningkatkan kompatibilitas dan kristalinitas, serat ijuk diberikan perlakuan dengan beberapa tahapan termasuk alkalinization dengan 5% dan 10% natrium hidroksida (NaOH), oksidasi dengan 3% dan 6% sodium hypochlorite (NaClO) dan hidrolisis dengan asam sulfat 20% (H2SO4) di urutan.
Tujuan dari perlakuan bertahap adalah untuk menghapus komponen seperti lignin, lilin, hemiselulosa, memfragmentasi lignin yang tersisa secara oksidatif dan menghilangkan bagian amorf masing-masing. Fourier-Transform Infrared (FT-IR) mengidentifikasi tingkat kompatibilitas sementara itu Differential Scanning Calorimetry (DSC) menunjukan kristalinitas dan Scanning Electron Microscope (SEM) menampilkan permukaan morfologi polypropylene.
Percobaan mengungkapkan bahwa efek dari serat ijuk dengan perlakuan bertahap dari 5% NaOH dan 10% NaOH menghasilkan kristalinitas polypropylene sekitar 31,2% dan 27,64% masing-masing dibandingkan dengan kristalinitas sebelum menambahkan "ijuk" serat untuk 16,8%. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh perlakuan meningkatkan kompatibilitas dan kristalinitas polypropylene. Selain itu, penggunaan 5% NaOH menawarkan kristalinitas lebih baik dari polypropylene non-diobati. Percobaan menyimpulkan bahwa dengan menambahkan alkalinized serat ijuk perlakuan bertahap dapat meningkatkan kompatibilitas dan kristalinitas dari polypropylene.

Nowadays, plastics becomes concern associated with its degradation and environmental issues. It has led studies to develop an environmental-friendly material. To minimize the impact of those problems, recently the usage of natural fibers as a filler are introduced because of biodegradability and availability. The promising natural fiber is ijuk fiber from Arenga pinnata plant as a filler and polypropylene (PP) polymer as a matrix. Unfortunately, the natural fibers and polymers have the different properties on which polymers are polar while natural fibers are non-polar so that reducing the compatibility and resulting the poor crystallinity. To enhance the compatibility and crystallinity, ijuk fibers were prepared by multistage treatments including alkalinization with 5% and 10% sodium hydroxide (NaOH), oxidation with 3% and 6% sodium hypochlorite (NaClO) and hydrolysis with 20% sulphuric acid (H2SO4) in sequences.
The purposes of multistage treatments are to remove the components such as lignin, wax, hemicellulose, to cause an oxidative fragmentation of remaining lignin and to annihilate the amorphous parts respectively. Fourier-Transform Infrared (FTIR) confirms the compatibility meanwhile Differential Scanning Calorimetry (DSC) reveals the crystallinity and Scanning Electron Microscope (SEM) displays surface morphology of polypropylene.
The experiments were revealing that the effects of ijuk fibers by the multistage treatments of 5% NaOH and 10% NaOH resulting the crystallinity of polypropylene around 31,2% and 27,64% respectively compared to the crystallinity before adding the ijuk fibers for 16,8%. It indicates that the entire treatments increasing the compatibility and crystallinity of polypropylene. In addition, the use of 5% NaOH offers the better crystallinity than non-treated polypropylene. The experiments conclude that by adding alkalinized ijuk fibers of multistage treatments can increase the compatibility and crystallinity of polypropylene.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T47073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barimbing, Rita Endang
"ABSTRAK
Telah dilakukan uji mikrobiologi terhadap manisan buah pala.(Myristica frgrans Houtt) dan manisan buah a.ren (Aren pinnata
Merr). Pada uji mikrobiologi mi dilakukan uji terhadap kandungan
total bakteri Coliform dan Escherichia ccli, StaphylacccCuS aureus,
Salmonella, serta kapang dan khamir. Metode yang digunakan
adalah metode dari ICMSF (1978), Cantoh yang digunakan adalah manisan buah pala ('fyristica fragrans Houtt) dan manisan buah aren (Arenga pinnata Herr) yang dijual di beberapa Sekolah Dasar di kecamatan Pasar Kinggu.
ABSTRAK
Telah dilakukan uji mikrobiologi terhadap manisan buah pala.(Myristica frgrans Houtt) dan manisan buah a.ren (Aren pinnataMerr). Pada uji mikrobiologi mi dilakukan uji terhadap kandungan total bakteri Coliform dan Escherichia ccli, StaphylacccCuS aureus, Salmonella, serta kapang dan khamir. Metode yang digunakan adalah metode dari ICMSF (1978), Cantoh yang digunakan adalah manisan buah pala ('fyristica fragrans Houtt) dan manisan buah aren (Arenga pinnata Herr) yang dijual di beberapa Sekolah Dasar di kecamatan Pasar Minggu.
Pada persiapan contoh digunakan 10 gram contoh dengan larutan dapar fosf at. Koloni diinkubasikan 30-37°C selaina 24-48 jam, kecuali pada uji terhadap kapang dan khamir, 20-24°C, selama 3-5 hari.
Hasil pengamatan ,dari contoh yang diuji menuniukkan bahwa sebagian besar contoh tidak memenuhi syarat urituk dimakan dan dikonsumsikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>